Anda di halaman 1dari 11

KLIPING

SENI TARI DAERAH

DISUSUN OLEH :
MUCHAMAD HASHIF PRAYITNO
KELAS : VIII F
1. Tari Cokek (Betawi, DKI Jakarta)

Sumber Gambar: Genpi.co

Tari cokek adalah tarian akulturasi antara budaya Betawi, Cina dan Banten. Suku Betawi
yang tinggal di sekitar Jakarta atau ibukota dari Indonesia sejak dulu, sangat mudah
untuk berinteraksi dengan suku atau bangsa lain.

Karena itulah, seiring berjalannya waktu, kesenian Betawi pun berkembang dan
bercampur padu dengan kesenian lain. Salah satunya tari Cokek ini, nama Cokek berasal
dari Bahasa Hokkian “chiou-khek”  yang berarti menyanyikan lagu.

Tarian cokek ini biasa dimainkan pada saat ada pertunjukan atau pesta hiburan. Penari
Cokek menunjukan kemampuannya sambil menyanyi diiringi oleh alunan musik
Gambang Kromong. Gerakan tarian ini layaknya beradu bokong atau banyak yang
menggoyangkan pinggul.
2. Tari Remo (Jombang, Jawa Timur)

Sumber Gambar: Grid.id

Tari Remo atau Reyoge Cak Mo berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tarian ini
biasa ditampilkan saat penyambutan tamu yang diiringi oleh gamelan. Sejatinya, tarian
ini dibawakan oleh penari pria, tapi sebagai usaha pelestarian, penari wanita pun dapat
menari tarian Remo.

Tari Remo membutuhkan sisi maskulinitas untuk menjadi lakon penari. Pertunjukan Tari
Remo memang ingin menampilkan kisah pangeran yang sedang berjuang dalam sebuah
medan pertempuran.

Ciri khas utama dari tarian ini adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Didukung
dengan lonceng-lonceng di area pergelangan kaki, sehingga akan berbunyi jika penari
melangkah di panggung.
3. Tari Indang (Sumatera Barat)

Sumber Gambar: Wikimedia

Tari Indang atau yang terkenal dengan nama Tari Dindin Badindin merupakan kesenian
asli Sumatera Barat, lebih tepatnya masyarakat Pariaman. Tarian ini konon merupakan
media proses penyebaran Islam oleh Syekh Burhanudin di Sumatera Barat.

Filosofi tarian ini sangat erat dengan budaya Minang dengan Islam. Tarian Indang
ditampilkan dengan alunan Shalawat Nabi atau syair yang mengandung nilai ajaran
Islam. Biasanya, ditampilkan pada peringatan wafatnya cucu Rasulullah atau tiap tanggal
10 Muharram.

Tarian Dindin Badindin ini dilakukan oleh penari pria dengan jumlah ganjil seperti 7, 9,
11, atau 13 orang. Gerakannya mirip dengan Tari Saman yang berasal dari Aceh, tapi jika
Toppers melihat secara seksama, tarian ini memiliki gerakan yang lebih luwes.
4. Tari Legong (Bali)

Sumber Gambar: Indonesia Kaya

Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang telah ada sejak abad ke-19. Konon, Tari
Legong terinspirasi dari mimpi seorang Pangeran yang sedang sakit lalu bertemu
dengan dua gadis menari diiringi oleh alunan gamelan.

Tari Legong memiliki gerakan yang cukup kompleks dan terikat dengan tabuhan
gamelan. Alat musik yang mengiringi Tari Legong namanya Gamelan Semar Pagulingan.
Hingga kini di Bali memiliki berbagai macam Tari Legong, khususnya di Bali Selatan.

Adapun Tari Legong yang cukup populer adalah Legong Lasem (Kraton) yang dimainkan
oleh dua orang legong dan seorang condong. Selain ini, ada Tari Legong Jobog, Ledog
Bawa, Kuntul, Sudarsana, Smaradahana dan lain-lain.
5. Tari Bungong Jeumpa (Aceh)

Sumber Gambar: Mengenal Indonesia

Tari yang satu ini kini cukup populer karena lagunya dinyanyikan pada ajang Asian
Games 2018 Jakarta dan Palembang. Tari khas Aceh ini memiliki gerakan cukup simpel
dengan dilakukan secara bergantian, duduk dan berdiri.

Sambil menari, para penari juga menyanyikan lagu Bungong Jeumpa yang menjadi
kebanggaan masyarakat Aceh. Lagu dan tarian Bungong Jeumpa melambangkan
keindahan dan kesuburan tanah Aceh.

Bungong Jeumpa sejatinya adalah bunga yang memiliki beragam warna. Bagi
masyarakat Aceh, bunga ini adalah simbol keindahan. Maka, tak heran apabila sering
melihat bunga bungong jeumpa di acara tradisional warga Aceh.
6. Tor Tor (Tapanuli Utara)

Sumber Gambar: wikipedia

Di utara Pulau Sumatra, tepatnya di sekitar Danau Toba, terdapat suku Batak yang
memiliki tarian daerah bernama tor tor. Tarian ini biasanya ditarikan oleh orang Batak
dalam berbagai ritual penting seperti pesta pernikahan, pesta kematian, syukuran panen
hingga upacara penyembuhan orang sakit.

Saat menari Tor Tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik Mangondangi
yang terdiri dari 9 buah gondang (gendang batak), terompet khas Batak dan suling.
Gerakan tari tor tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari karena gerakannya
monoton.

Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan dalam
koreografi-nya.
7. Tari Piring (Minangkabau)

Sumber Gambar: twitter @ID_Datsun

Dari Barat Pulau Sumatra, tepatnya di Minangkabau, terdapat tari piring yang punya
gerakan indah dan kaya makna. Tari piring merupakan simbolisasi dari pemberian
persembahan kepada sang pencipta atas keberhasilan panen.

Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertunjukkan secara bebas dalam berbagai
perayaan. Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang memegang dua
hingga tiga piring dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki
penari.

Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik tradisional
Minangkabau yakni bong dan saluang.
8. Tari Sekapur Sirih (Jambi)

Sumber Gambar : Youtube.com/Pendidikan Jambi

Tari Sekapur Sirih adalah tarian penyambut tamu di Provinsi Jambi yang diiringi musik
langgam melayu. Seorang seniman bernama Firdaus Chatap menciptakan tarian ini yang
diperkenalkan pada tahun 1962.

Tarian Sekapur Sirih biasanya dilakukan sembilan orang penari perempuan dan tiga
penari laki-laki. Satu penari laki-laki akan membawa payung, dan dua lainnya berperan
sebagai pengawal.

Penari perempuan akan menari layaknya memvisualisasikan gadis berdandan. Ini


tercerminkan melalui gerakan awal tarian ini, perempuan berdandan supaya indah lalu
mereka akan bertemu tamu. Gerakan inti dan akhir mereka akan menerima tamu
dengan suguhan kapur dan sirih.
9. Tari Jaipong (Karawang)

Sumber Gambar: madeblog

Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, Jaipong merupakan tarian yang muncul di
era yang relatif lebih modern. Tepatnya, Jaipong muncul pada tahun 1976. Tarian yang
gerakannya menggabungkan unsur silat, wayang golek dan ketuk tilu ini diciptakan oleh
seniman Jawa Barat, H. Suanda dan Gugum Gumbira.

Saat ditarikan, Jaipong biasanya diiringi oleh musik Jaipongan yang terdiri dari gong,
kecapi, gendang dan rebab.
10. Tari Serimpi (Yogyakarta)

Sumber Gambar: Pariwisata Indonesia

Awalnya tari serimpi merupakan tari yang hanya dipentaskan di keraton saja. Tarian ini
konon dipentaskan ketika ada peristiwa penting dalam keraton seperti pergantian
pejabat tinggi.

Tari serimpi sendiri banyak jenisnya. Contohnya, serimpi genjung, serimpi babul layar,
serimpi bondan, serimpi anglir mendung dan serimpi dhempel. Biasanya, tarian ini
dimainkan oleh empat penari yang melambangkan api, air, angin dan tanah dan
berpakaian layaknya putri keraton.

Anda mungkin juga menyukai