Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

TARIAN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1.Hafiz Zul Hariq


2.Zafir Azzam Husen
3.Alvin Putra Pratama
4. Arul Islam

KELAS : VI ( ENAM )

SD NEGERI 29 OKU
KECAMATAN LUBUK RAJA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

TAHUN AJARAN 2022 / 2023


1. Tari Cokek (Betawi, DKI Jakarta)

Tari cokek adalah tarian akulturasi antara budaya Betawi, Cina dan Banten. Suku Betawi
yang tinggal di sekitar Jakarta atau ibukota dari Indonesia sejak dulu, sangat mudah untuk
berinteraksi dengan suku atau bangsa lain.

Karena itulah, seiring berjalannya waktu, kesenian Betawi pun berkembang dan bercampur
padu dengan kesenian lain. Salah satunya tari Cokek ini, nama Cokek berasal dari Bahasa
Hokkian “chiou-khek” yang berarti menyanyikan lagu.

Tarian cokek ini biasa dimainkan pada saat ada pertunjukan atau pesta hiburan. Penari Cokek
menunjukan kemampuannya sambil menyanyi diiringi oleh alunan musik Gambang
Kromong. Gerakan tarian ini layaknya beradu bokong atau banyak yang menggoyangkan
pinggul.
2. Tari Remo (Jombang, Jawa Timur)

Tari Remo atau Reyoge Cak Mo berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tarian ini
biasa ditampilkan saat penyambutan tamu yang diiringi oleh gamelan. Sejatinya, tarian ini
dibawakan oleh penari pria, tapi sebagai usaha pelestarian, penari wanita pun dapat menari
tarian Remo.

Tari Remo membutuhkan sisi maskulinitas untuk menjadi lakon penari. Pertunjukan Tari
Remo memang ingin menampilkan kisah pangeran yang sedang berjuang dalam sebuah
medan pertempuran.

Ciri khas utama dari tarian ini adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Didukung
dengan lonceng-lonceng di area pergelangan kaki, sehingga akan berbunyi jika penari
melangkah di panggung.
3. Tari Indang (Sumatera Barat)

Tari Indang atau yang terkenal dengan nama Tari Dindin Badindin merupakan kesenian asli
Sumatera Barat, lebih tepatnya masyarakat Pariaman. Tarian ini konon merupakan media
proses penyebaran Islam oleh Syekh Burhanudin di Sumatera Barat.

Filosofi tarian ini sangat erat dengan budaya Minang dengan Islam. Tarian Indang
ditampilkan dengan alunan Shalawat Nabi atau syair yang mengandung nilai ajaran Islam.
Biasanya, ditampilkan pada peringatan wafatnya cucu Rasulullah atau tiap tanggal 10
Muharram.

Tarian Dindin Badindin ini dilakukan oleh penari pria dengan jumlah ganjil seperti 7, 9, 11,
atau 13 orang. Gerakannya mirip dengan Tari Saman yang berasal dari Aceh, tapi jika
Toppers melihat secara seksama, tarian ini memiliki gerakan yang lebih luwes.
4. Tari Legong (Bali)

Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang telah ada sejak abad ke-19. Konon, Tari Legong
terinspirasi dari mimpi seorang Pangeran yang sedang sakit lalu bertemu dengan dua gadis
menari diiringi oleh alunan gamelan.

Tari Legong memiliki gerakan yang cukup kompleks dan terikat dengan tabuhan gamelan.
Alat musik yang mengiringi Tari Legong namanya Gamelan Semar Pagulingan. Hingga kini
di Bali memiliki berbagai macam Tari Legong, khususnya di Bali Selatan.

Adapun Tari Legong yang cukup populer adalah Legong Lasem (Kraton) yang dimainkan
oleh dua orang legong dan seorang condong. Selain ini, ada Tari Legong Jobog, Ledog Bawa,
Kuntul, Sudarsana, Smaradahana dan lain-lain.
5. Tari Bungong Jeumpa (Aceh)

Tari yang satu ini kini cukup populer karena lagunya dinyanyikan pada ajang Asian Games
2018 Jakarta dan Palembang. Tari khas Aceh ini memiliki gerakan cukup simpel dengan
dilakukan secara bergantian, duduk dan berdiri.

Sambil menari, para penari juga menyanyikan lagu Bungong Jeumpa yang menjadi
kebanggaan masyarakat Aceh. Lagu dan tarian Bungong Jeumpa melambangkan keindahan
dan kesuburan tanah Aceh.

Bungong Jeumpa sejatinya adalah bunga yang memiliki beragam warna. Bagi masyarakat
Aceh, bunga ini adalah simbol keindahan. Maka, tak heran apabila Toppers akan sering
melihat bunga bungong jeumpa di acara tradisional warga Aceh.
6. Saman (Aceh)

Mari kita mulai dari daerah paling barat di Indonesia, Aceh. Salah satu tarian daerah paling
populer di Daerah Istimewa Aceh adalah tari saman. Tidak hanya populer di dalam negeri,
tari saman juga dikenal di mancanegara. Tidak jarang, tarian yang biasanya dilakukan orang
banyak penari sekaligus ini dipertunjukkan dalam event kebudayaan di luar negeri.

Bahkan, UNESCO, organisasi kelimuan, pendidikan dan kebudayaan yang bernaung di


bawah PBB, memasukkan tari saman dalam daftar warisan budaya yang memerlukan
perlindungan mendesak dari Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan.

Gerakan tari saman cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi dan
kekompakan.

Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama berminggu-
minggu bahkan berbulan bulan, lho Toppers.
7. Tor Tor (Tapanuli Utara)

Di utara Pulau Sumatra, tepatnya di sekitar Danau Toba, terdapat suku Batak yang memiliki
tarian daerah bernama tor tor. Tarian ini biasanya ditarikan oleh orang Batak dalam berbagai
ritual penting seperti pesta pernikahan, pesta kematian, syukuran panen hingga upacara
penyembuhan orang sakit.

Saat menari Tor Tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik Mangondangi yang
terdiri dari 9 buah gondang (gendang batak), terompet khas Batak dan suling. Gerakan tari tor
tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari karena gerakannya monoton.

Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan dalam
koreografi-nya.

Anda mungkin juga menyukai