Anda di halaman 1dari 96

PENERAPAN GREEN PRODUCT PADA PURCHASING

DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN


LINGKUNGAN DI ASTON CANGGU BEACH RESORT

COVER

DICKY DWI NUGRAHA

JURUSAN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2022

i
SKRIPSI

PENERAPAN GREEN PRODUCT PADA PURCHASING


DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN
LINGKUNGAN DI ASTON CANGGU BEACH RESORT

HALAMAN JUDUL

Oleh:

DICKY DWI NUGRAHA

NIM. 1815834120

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA


JURUSAN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2022

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dicky Dwi Nugraha
NIM : 1815834120
Program Studi : Manajemen Bisnis Pariwisata
Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Bali

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul:

PENERAPAN GREEN PRODUCT PADA PURCHASING


DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN
LINGKUNGAN DI ASTON CANGGU BEACH RESORT

benar bebas dari plagiat. Apabila pernyataan ini terbukti tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Badung, 04 Agustus 2022


Yang membuat pernyataan,

Dicky Dwi Nugraha

iii
SKRIPSI

PERSETUJUAN GELAR SARJANA TERAPAN


PENERAPAN GREEN PRODUCT PADA PURCHASING
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN
LINGKUNGAN DI ASTON CANGGU BEACH RESORT

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan
pada Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata di Jurusan Pariwisata
Politeknik Negeri Bali

Oleh:

DICKY DWI NUGRAHA

NIM. 1815834120

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA


JURUSAN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2022

iv
PENERAPAN GREEN PRODUCT PADA PURCHASING
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN
LINGKUNGAN DI ASTON CANGGU BEACH RESORT

Diajukan Oleh:

DICKY DWI NUGRAHA

NIM. 1815834120

Telah Disetujui dan Diterima dengan Baik Oleh:

Dosen Pembimbing II,


Dosen Pembimbing I,

I Gusti Agung Mas Krisna Komala


Luh Linna Sagitarini, SE., MM
NIP. 197912092005012002 Sari, S.Si, M.Si
NIP. 198809282014042001

Mengetahui
Ketua Jurusan Pariwisata

Prof. Ni Made Ernawati, MATM., PhD


NIP. 196312281990102001

v
PENERAPAN GREEN PRODUCT PADA PURCHASING
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN
LINGKUNGAN DI ASTON CANGGU BEACH RESORT
HALAMAN PENETAPAN KELULUSAN

Telah Diujikan dan Dinyatakan Lulus Ujian pada:

Hari Kamis, 4 Agustus 2022

PENGUJI

KETUA:

Luh Linna Sagitarini, SE., MM


NIP. 197912092005012002

ANGGOTA:

1. I Nyoman Rajin Aryana, S.Pd., M.Hum.


NIP. 197507042002121002

2. Dra. Ni Made Rai Erawati, M.Par., MMTHRL


NIP. 196012311990112001

vi
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Penerapan Green Product Pada Purchasing Dalam Upaya Meningkatkan

Kepedulian Lingkungan di Aston Canggu Beach Resort ” dengan baik dan tepat

pada waktunya.

Adapun maksud penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menuntaskan perkuliahan. Dalam penyusunan Sripsi penulis

banyak menghadapi kendala. Namun atas bantuan serta dorongan dari berbagai

pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. I Nyoman Abdi, S.E., M.eCom. sebagai Direktur Politeknik Negeri Bali yang

telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu selama empat tahun di

Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali.

2. Prof. Ni Made Ernawati, MATM, Ph.D, sebagai Ketua Jurusan Pariwisata

Politeknik Negeri Bali yang telah memberikan fasilitas yang memadai serta

membantu kelancaran perkuliahan di Jurusan Pariwisata.

3. Drs. Gede Ginaya, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pariwisata Politeknik

Negeri Bali yang telah memberikan bimbingan selama mengikuti proses

perkuliahan di Jurusan Pariwisata.

4. Dra. Ni Nyoman Triyuni, MM sebagai Ketua Program Studi Manajemen Bisnis

Pariwisata yang telah membantu mengarahkan mengenai pedoman penulisan


vii
serta membantu kelancaran dalam proses penulisan proposal ini.

5. Luh Linna Sagitarini, SE., MM selaku Pembimbing I atas waktu, saran dan

motivasi yang sudah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

proposal ini.

6. I Gusti Agung Mas Krisna Komala Sari, S.Si, M.Si selaku Pembimbing II atas

waktu, saran dan motivasi yang sudah diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan proposal ini.

7. I Wayan Pugra dan Ni kadek Tasmi sebagai orang tua penulis yang telah

memberikan semangat, motivasi, cinta dan kasih kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan penulisan proposal penelitian ini.

8. Sahabat yang telah memberikan bantuan serta motivasi dalam penyusunan

laporan ini.

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan

mendukung kelancaran penyusunan proposal ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat

membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini dan mengharapkan

semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Badung, 2022

Penulis

viii
IMPLEMENTATION OF GREEN PRODUCTS IN
PURCHASING IN AN EFFORT TO INCREASE
ENVIRONMENTAL AWARENESS AT ASTON CANGGU
BEACH RESORT

Dicky Dwi Nugraha


Nim.1815834120

ABSTRACT
This study discusses the implementation of green products in purchasing in an
effort to increase environmental awareness at Aston Canggu Beach Resort. The
purpose of this study is to determine the implementation of green products in
purchasing at Aston Canggu Beach Resort and to determine the relationship
between the implementation of green products in an effort to increase
environmental awareness at Aston Canggu Beach Resort. Methods of collecting
data were observation, focus group discussions, questionnaires, documentation,
and literature study. The data analysis method used is qualitative and quantitative
methods, qualitative methods include several stages, namely data reduction, data
presentation, and drawing conclusions, while quantitative research uses
descriptive statistics. Indicators green product, including products that do not
contain harmful elements when consumed, are made from environmentally
friendly raw materials that provide recycling functionality, and products with
production process technology used are environmentally friendly. environment,
while 1 indicator that has not been implemented is having efficiency in energy
use, so it can be concluded that the application of green products in purchasing at
Aston Canggu Beach Resort has been implemented by 75%. With the application
of green products at Aston Canggu Beach Resort, it can increase environmental
awareness as evidenced by the decrease in waste costs incurred by Aston Canggu
Beach Resort by 12,5% per month.

Keywords: Green Product,Purchasing, Environmental Concern.

ix
PENERAPAN GREEN PRODUCT PADA PURCHASING
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN
LINGKUNGAN DI ASTON CANGGU BEACH RESORT

Dicky Dwi Nugraha


NIM. 1815834120

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penerapan green product pada purchasing dalam
upaya meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach Resort.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan green
product pada purchasing di Aston Canggu Beach Resort dan untuk mengetahui
keterkaitan penerapan green product dalam upaya meningkatkan kepedulian
lingkungan di Aston Canggu Beach Resort. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, focus group discussion, kuisioner, dokumentasi, dan studi
pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif dan
kuantitatif, metode kualitatif meliputi beberapa tahapan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan penelitian kuantitatif
melalui statistika deskritif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Aston Canggu
Beach Resort sudah menerapkan 3 dari 4 indikator green product, diantaranya
produk tidak mengandung unsur berbahaya saat dikomsumsi, terbuat dari bahan
baku ramah lingkungan yang menyediakan fungsionalitas daur ulang, dan produk
dengan teknologi proses produksi yang digunakan memiliki sifat ramah
lingkungan, sedangkan 1 indikator yang belum diterapkan yaitu memiliki
efesiensi dalam penggunaan energy, sehingga dapat disimpulkan bahwa
penerapan green product pada purchasing di Aston Canggu Beach Resort sudah
diterapkan sebesar 75%. Dengan penerapan green product di Aston Canggu
Beach Resort dapat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan yang
dibuktikan dengan menurunnya biaya sampah yang dikeluarkan oleh Aston
Canggu Beach Resort sebesar 12,5% perbulannya.

Kata Kunci : Green Product, Purchasing, Kepedulian Lingkungan

x
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii
PERSETUJUAN GELAR SARJANA TERAPAN ............................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
ABSTRAK............................................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 7


2.1 Landasan Teori ................................................................................................ 7
2.1.1 Pengertian Penerapan ....................................................................................... 7
2.1.2 Hotel................................................................................................................ 7
2.1.3 Accounting Department ................................................................................... 8
2.1.4 Purchasing ...................................................................................................... 9
2.1.5 Product .......................................................................................................... 10
2.1.6 Green Product ............................................................................................... 13
2.1.7 Kepeduluan Lingkungan ................................................................................ 13
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 19


3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 19
3.2 Objek Penelitian ............................................................................................ 19
3.3 Identifikasi Variabel ...................................................................................... 20
3.4 Definisi Operasional Variabel ........................................................................ 20

xi
3.4.1 Green Product ............................................................................................... 20
3.4.2 Kepedulian Lingkungan ................................................................................. 21
3.5 Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 21
3.5.1 Jenis data ....................................................................................................... 21
3.5.2 Sumber Data .................................................................................................. 22
3.6 Metode Penentuan Sampel ............................................................................. 22
3.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 23
3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 25
3.8.1 Teknik Analisis Deskritif Kualitatif ............................................................... 25
3.8.2 Teknik Analisis Statistika Deskriptif .............................................................. 26

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 28


4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................ 28
4.1.1 Sejarah Hotel ................................................................................................. 28
4.1.2 Bidang Usaha dan Fasilitas Hotel ................................................................... 29
4.1.3 Struktur Organisasi ........................................................................................ 35
4.2 Hasil Pembahasan .......................................................................................... 42
4.2.1 Penerapan green product pada purchasing Aston Canggu Beach Resort ........ 44
4.2.2 Keterkaitan penerapan green product pada purchasing dalam upaya
meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach Resort. .................... 54

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 63


5.1 Simpulan ........................................................................................................... 63
5.2 Saran ............................................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 65


LAMPIRAN .......................................................................................................... 68

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Superior Room.............................................................................. 30
Gambar 4.2 Deluxe Room................................................................................ 30
Gambar 4.3 Deluxe Lagoon View .................................................................... 31
Gambar 4.4 Suite Room ................................................................................... 31
Gambar 4.5 Score Sports Bar & Restaurant ...................................................... 32
Gambar 4.6 Upzscale Sky Dinning & Bar ........................................................ 32
Gambar 4.7 Rooftop Intimate Wedding ............................................................ 33
Gambar 4.8 Pool .............................................................................................. 33
Gambar 4.9 Yoga Class.................................................................................... 34
Gambar 4.10 Fitness Center ............................................................................... 34
Gambar 4.11 Stuktur Organisasi Finanace Department....................................... 35
Gambar 4.12 Produk yang memiliki label Kemenkes RI dan BOPM .................. 47
Gambar 4.13 Produk yang terbuat dari bahan baku ramah lingkungan yang
menyediakan fungsionalitas daur ulang .............................................................. 50
Gambar 4 14 Produk yang memiliki label eco-friendly dan ISO 14001 .............. 52
Gambar 4 15 Model penerapan green product pada purchasing ......................... 62

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Occoupancy.......................................................................................... 2
Tabel 3.1 Indikator Green Product ..................................................................... 20
Tabel 3.2 Indikator Keedulian Lingkungan ........................................................ 21
Tabel 4.1 Penerapan green product .................................................................... 53
Tabel 4.2 Kriteria skor ....................................................................................... 54
Tabel 4.3 Statistika deskritif ............................................................................... 55
Tabel 4.4 Biaya pembayaran sampah sebelum dan sesudah menggunakan green
product............................................................................................... 61

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pertanyaan Wawancara ................................................................... 69
Lampiran 2 Kuisioner ........................................................................................ 75
Lampiran 3 Dokumentasi FDG .......................................................................... 77
Lampiran 4 Validasi data Data ........................................................................... 78

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bali sebagai daerah kunjungan wisata yang terkenal di dunia berkat alam,

adat istiadat, seni dan budayanya sehingga dapat menarik para pengunjung untuk

berlibur ke Bali baik wisatawan lokal maupun asing. Daerah canggu salah satu

destinasi wisata yang digemari oleh para peselancar.

Canggu merupakan objek wisata yang terkenal dengan ombaknya yang sangat

bagus, Beberapa tahun lalu, tidak banyak wisatawan yang mengetahui mengenai

kawasan pariwisata ini. Namun saat ini daerah Canggu telah berkembang sangat

cepat dan menjadi salah satu destinasi wisata pantai populer di pulau Bali,

perkembangan daerah canggu ini tidak terlepas dari beberapa pendukungnya,

antara lain akomodasi, makanan dan minuman, serta objek wisata. Salah satu

industri pariwisata yang berperan adalah hotel.

Aston Canggu Beach Resort. Aston Canggu Beach Resort merupakan hotel

bintang 4 salah satu brand hotel yang dimiliki oleh Archipelago Internasional,

dimana Aston Canggu Beach Resort berlokasi di Jalan Pantai Batu Bolong No.99,

Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361. Aston Canggu

Beach Resort terdapat beberapa department, salah satunya Accounting

Department yang memiliki peran penting terhadap pendapatan hotel. Accounting

Department memiliki berbagai bagian yang bertugas langsung untuk mengelola

1
2

seluruh barang operasional hotel, yaitu: Purchasing, cost control, dan store &

receiving. Purchasing bertanggung jawab menangani pengadaan barang – barang

secara keseluruhan di hotel. Store & receiving bertanggung jawab dalam

penerimaan barang-barang yang telah dipesan Purchasing staff dan penyimpanan

barang-barang tersebut dalam gudang (Store). Cost control bertanggung jawab

dalam mengawasi penggunanaan barang - barang yang telah dipergunakan oleh

hotel (Satria, 2016).

Purchasing merupakan tempat atau pusat dilakukannya transaksi pembelian

segala jenis barang keperluan operasional hotel. Pada bagian pembelian ini sering

dikatakan sebagai pusat pembelian (purchase center) diperusahaan hotel yang

bersangkutan. Semua rangkaian kegiatan pelayanan di hotel berawal dari

Purchasing, karena bagian ini yang bertugas sebagai penyediaan kebutuhan

barang untuk semua department (ISTIQOMAH, 2019).

Tabel 1.1
Occoupancy
Bulan Moon to Date (%) Year To Date (%)
Juli-21 38 37
Agustus-21 32 36
September-21 44 37
Oktober-21 66 40
November-21 71 43
Desember-21 80 46
Sumber : Aston Canggu Beach Resort

Tabel 1.1, dapat dilihat kunjungan wisatawan yang menginap di Aston

Canggu Beach Resort cukup banyak mengingat masa pandemi seperti sekarang

ini, banyaknya wisatawan yang menginap memberikan pengaruh terhadap

pekerjaan Purchasing, karena dengan banyaknya tamu menginap permintaan


3

barang yang dibutuhkan untuk operasional juga meningkat. Permintaan barang

meningkat membuat Purchasing harus bisa tepat waktu dalam melakukan proses

pengadaan barang, agar pada saat barang dibutuhkan barang sudah tersedia.

Tugas utama dari Purchasing adalah menyediakan barang kebutuhan

operasional tetapi Purchasing juga harus memikirkan dampak yang diakibatkan

dari barang yang digunakan oleh hotel tersebut, agar nantinya barang yang

digunakan untuk operasional hotel tidak merusak lingkungan sekitar, saat ini isu

mengenai lingkungan menjadi hal yang penting dalam perkembangan ekonomi

global hal tersebut disebabkan karena semakin meningkatnya pembangunan

industri termasuk perhotelan yang menimbulkan berbagai permasalahan

lingkungan.

Kesadaran masyarakat akan penting untuk kelestarian lingkungan semakin

meningkat. Terjadinya bencana lingkungan hidup, kerusakan lingkungan,

pemanasan global, dan perubahan iklim ini menyebabkan semakin bertambahnya

kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar tidak terkecuali Aston Canggu

Beach Resort (Puspitasari et al., 2018), maka muncul inovasi penggunaan produk

hijau (Green Product) untuk meminimalkan kerusakan terhadap lingkungan.

Berdasarkan sertifikasi ASEAN Tourism green hotel memiliki persyaratan, yaitu

kebijakan terhadap lingkungan dan langkah untuk operasionalisasi hotel,

pemakaian produk ramah lingkungan, menjalin kemitraan dengan masyarakat

lokal sumber daya manusia, pengelolaan sampah, efesiensi energi, efisiensi air,

manajemen kualitas udara, pengendalian kebisingan suara, pengolahan limbah air,

pengelolaan pembuangan zat kimia beracun (Sinangjoyo, 2015).


4

Green Product (produk yang berwawasan lingkungan) merupakan suatu

produk yang dirancang dan diproses dengan suatu cara untuk mengurangi efek-

efek yang dapat mencemari lingkungan, baik dalam produksi, pendistribusian, dan

pengkonsumsinya (N. T. Handayani, 2012). Penerapan Green Product ini

membantu melestarikan lingkungan dengan signifikan mengurangi polusi yang

dapat mereka hasilkan, seperti produk yang dalam produksinya tidak

menggunakan racun atau bahan berbahaya bagi lingkungan atau manusia

(Rahnama & Rajabpour, 2016).

Produk dengan kategori Green Product juga sudah ada dipasarkan, seperti

produk air mineral dengan kemasan ramah lingkungan, tisu yang terbuat dari

kertas tisu ramah lingkungan, kemasan tisu ramah lingkungan, produk minuman

teh dalam kemasan dengan kemasan ramah lingkungan, kertas HVS yang ramah

lingkungan, berbagai produk herbal ramah lingkungan, dll (Rustiani &

Rahmawati, 2019). Meskipun harga green product cenderung lebih mahal, Aston

Canggu Beach Resort tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena bentuk

kepedulian Aston Canggu Beach Resort terhadap lingkungan, selain itu Aston

Canaggu Beach Resort merupakan brand dari Archipelago International, dimana

Archipelago International memiliki peraturan untuk menggunakan green product

terutama di bagian housekeeping yaitu amanities room, selain bentuk kepedulian

terhadap lingkungan peraturan dari Archipelago International yang mendasari

penggunaan green product di Aston Canggu Beach Resort. Berdasarkan latar

belakang masalah tersebut, penulis tertarik meneliti mengenai “ Peranan Green


5

Product Pada Purchasing Dalam Upaya Meningkatkan Kepedulian Lingkungan di

Aston Canggu Beach Resort ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat

dikemukakan oleh penulis adalah:

1.2.1 Bagaimana penerapan Green Product pada Purchasing di Aston Canggu

Beach Resort?

1.2.2 Bagaimana keterkaitan penerapan Green Product pada Purchasing dalam

upaya meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach

Resort?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang dapat

dikemukakan oleh penulis adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui penerapan Green Product pada Purchasing di Aston

Canggu Beach Resort.

1.3.2 Untuk mengetahui keterkaitan penerapan Green Product pada Purchasing

dalam upaya meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach

Resort.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis


6

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dalam

bentuk refrensi dalam ilmu sumber daya manusia khususnya mengenai Penerapan

Green Product Pada Purchasing Dalam Upaya Meningkatkan Kepedulian

Lingkungan di Aston Canggu Beach Resort.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi dan sebagai bahan

pertimbangan dalam menganalisis Penerapan Green Product Pada Purchasing

Dalam Upaya Meningkatkan Kepedulian Lingkungan di Aston Canggu Beach

Resort.

2. Bagi Politeknik Negeri Bali

Penelitian ini bermanfaat untuk bahan bacaan sebagai pengetahuan

mengenai analisis Penerapan Green Product Pada Purchasing Dalam Upaya

Meningkatkan Kepedulian Lingkungan di Aston Canggu Beach Resort.

3. Bagi Peneliti

a. Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan, sekaligus dapat memberikan

gambaran yang nyata, terutama pada objek yang diteliti.

b. Bekal pengembangan dan pengetahuan diri yang akan dilakukan masa depan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Adapun landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

2.1.1 Pengertian Penerapan

Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan

hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang

diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun

sebelumnya (Firdaus & Hakim, 2013).

Penerapan (implementasi) bermuara pada aktifitas, adanya aksi, tindakan,

atau mekanisme suatu system. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa

penerapan (implementasi) bukan sekedar aktifitas, tetapi suatu kegiatan yang

terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma

tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan menurut (Goleman et al., 2018).

2.1.2 Hotel

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan

usaha akomodasi yang dikelola secara komersial yang menyediakan pelayanan

jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya

dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka

yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan

fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu (R. Handayani, 2019).

7
8

Hotel menurut (Purba, 2014), merupakan Bangunan yang dikelola secara

komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum

dengan fasilitas sebagai berikut : Jasa penginapan, Pelayanan makanan dan

minuman, Pelayanan barang bawaan, dan Pencucian pakaian.

Berdasarkan definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa hotel

adalah sebagai suatu usaha jasa yang merupakan sarana pendukung kegiatan

pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara professional dan didukung

oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan baik dalam bidang perhotelan.

2.1.3 Accounting Department

Accounting Department atau bagian Keuangan adalah department yang

bertugas untuk mencatat seluruh transaksi keuangan, dan membuat laporan

keuangan hotel baik pemasukan maupun pengeluaran. Accounting atau yang

dalam bahasa Indonesia adalah akuntansi yaitu proses mencatat mengklasifikasi,

meringkas, mengelola dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang

berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang

menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan

serta tujuan lainnya (Ramdani Rivera Putra, 2018).

Bagian accounting adalah salah satu sumber daya manusia dalam suatu

perusahaan yang sangat diperlukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan bagian

accounting tidaklah mudah. Karyawan bagian accounting mempunyai peran

penting dalam membantu manajemen untuk menyediakan berbagai informasi

penting. Informasi tersebut digunakan untuk mengambil keputusan dan


9

melakukan pembenahan diri agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lainnya

(NURMALICHA, 2014).

Departement Finance & Accounting menurut (Hermawan, 2014),

mempunyai fungsi sebagai departemen yang mengurusi segala hal yang berkaitan

dalam transaksi yang berkaitan dengan keuangan meliputi perhitungan,

pembayaran, maupun pembelian yang terjadi pada hotel sekaligus sebagai

pembukuan atau pembuatan laporan keuangan berdasarkan transaksi yang telah

terjadi. Departemen ini memiliki hubungan dengan semua departemen yang ada di

hotel khususnya untuk bidang administrasi.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Accounting

Departement adalah departemen yang melakukan pembelian dan membuat

laporan keuangan untuk membantu pengambilan keputusan agar bisa bersaing

dengan perusahaan lainnya.

2.1.4 Purchasing

Purchasing merupakan salah satu fungsi dasar dari sebuah hotel yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab pengadaan barang maupun pembelian

barang disuatu hotel (Martina & Kurniawan, 2020).

(Mahyudin & Suradi, 2018) menjelakan bahwa purchasing atau pembelian

adalah suatu usaha dalam memenuhi kebutuhan atas barang dan jasa yang

diperlukan oleh perusahaan dengan melihat kualitas atau mutu, kuantitas dari

barang yang dikirim, serta harga dan waktu pengiriman yang tepat. Menurut

Indrajit dan Djokopranoto (2009) Prinsip dari Purchasing dalam pengadaan

barang yaitu :
10

a. The right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam mata

uang yang layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian

dilakukan.

b. The right quantity: jumlah yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah

yang benar-benar diperlukan oleh suatu perusahaan atau perhotelan pada saat

tertentu.

c. The right time: menyangkut pengertian bahwa barang tersedia setiap kali

diperlukan. Dalam hal ini persediaan barang haruslah diperhitungkan karena

jika ada persediaan barang tentunya ada biaya perawatan barang tersebut.

d. The right place: mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli dikirimkan

atau diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli.

e. The right quality: adalah mutu barang yang diperlukan oleh suatu perusahaan

sesuai dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling menguntungkan

perusahaan.

f. The right source: mengandung pengertian bahwa barang berasal dari sumber

yang tepat. Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi prinsip-prinsip yang lain

yaitu the right price, the right quantity, the right time, the right place, and the

right quality (Cahyo & Solikhin, 2015).

2.1.5 Product

Produk adalah setiap apa saja yang ditawarkan kepada pasar atau

konsumen untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi

yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk yang mempunyai

kondisi baik yang akan memuaskan konsumen, begitu sebaliknya jika produk
11

dalam kondisi buruk akan menimbulkan ketidakpuasan pada konsumen (Theolina,

2019).

Produk adalah suatu yang bersifat kompleks, yang dapat diraba maupun

tidak dapat diraba, yang di dalamnya termasuk kemasan, harga, prestise

perusahaan dan pelayanan jasa perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Kemudian produk sendiri

diklasifikasikan menjadi 2, yaitu jasa dan barang. Produk jasa hanya dapat

dirasakan (intangible), sedangkan produk barang bisa dilihat dan dirasakan

(tangible).(Kurniawan, 2014) klasifikasi produk dibagi menjadi beberapa

kelompok, seperti:

1. Produk berdasarkan ketahananya (durability) dan keberwujudannya

(tangibility).

a. Barang-barang yang tidak tahan lama (able goods) adalah barang-barang yang

berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

penggunaan, seperti sabun, pasta gigi, makanana, soft drink dan lain-lain.

b. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang berwujud yang

biasanya dapat digunakan untuk waktu yang lama, seperti lemari pendingin,

mesin foto copy, pakaian dan lain-lain.

c. Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi

dan dapat musnah, seperti salon, nasihat hukum dan perbaikan peralatan.

2. Produk konsumen
12

a. Barang sehari-hari (convenirnce goods), konsumen biasanya sering membeli

barang sehari-hari dengan segera dan usaha minimum, misalnya makanan,

minuman, dan sebagainya.

b. Barang belanja (shopping goods), adalah barang yang secara karakteristik

dibandingkan oleh konsumen berdasarakan kecocokan, kualitas, harga dan

gaya. Misalnya pakaian, sepatu, kosmetik dan sebagainya.

c. Barang khusus (specialty goods), mempunyai karakteristik atau identifikasi

merek yang unik dimana ada cukup pembeli yang bersedia melakukan usaha

pembelian khusus. Misalnya sepeda motor, mobil, handphone mewah dan

sebagainya.

d. Barang yang tidak dicari (unsought goods), adalah barang yang tidak dikenal

konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli.

3. Produk Industri

a. Bahan dan suku cadang (materials and parts) adalah barang yang seluruhnya

menjadi bagian dari produk produsen. Misalnya produk dari hasil pertanian

yaitu kapas, gandum, beras dan sebagainya.

b. Barang modal (capital items) adalah barang tahan lama yang memfasilitasi

pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Misalnya bangunan pada

instalasi pabrik yaitu kantor, tempat bangunan produksi, mesin produksi dan

sebagainya.

c. Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business service) adalah barang dan

jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk

jadi.
13

2.1.6 Green Product

Green Product dapat didefinisikan sebagai suatu produk yang ramah atau

tidak berbahaya terhadap lingkungan, baik saat proses produksinya atau saat

mengonsumsinya(Makatumpias et al., 2018). Green Product dikenal sebagai

produk yang menggunakan bahan-bahan tidak merusak lingkungan(Santoso &

Fitriyani, 2016).

Utomo menjelaskan bahwa produk hijau (Green Product) dapat diartikan

sebagai produk yang telah mempertimbangkan aspek lingkungan sepanjang daur

hidupnya (life cycle) mulai dari ektraksi bahan baku, proses produksi, transportasi,

penggunaan dan setelah produk tersebut tidak lagi digunakan sehingga berdampak

minim bagi lingkungan, dikutip dari (Rustiani & Rahmawati, 2019).

Green Product adalah produk yang bisa membantu melestarikan

lingkungan dengan secara signifikan mengurangi polusi yang dapat mereka

hasilkan, seperti produk yang dalam produksinya tidak menggunakan racun atau

bahan berbahaya bagi lingkungan atau manusia. (Rahnama & Rajabpour, 2016) .

2.1.7 Kepeduluan Lingkungan

Brosdahl and Carpenter memaparkan bahwa pengetahuan tentang dampak

lingkungan memiliki hubungan terhadap kepedulian pada lingkungan. Itu

menunjukkan bahwa kepedulian pada lingkungan berpengaruh signifikan terhadap

perilaku pembelian produk hijau (Nilasari & Kusumadewi, 2016).

Menurut (Irfianti et al., 2016) menyatakan terdapat beberapa indikator

sikap peduli lingkungan dijabarkan yakni dalam upaya mencegah kerusakan

lingkungan alam di sekitarnya meliputi: perawatan lingkungan, pengurangan


14

penggunaan plastik, pengelolaan sampah sesuai jenisnya, pengurangan emisi

karbon, penghematan energi.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang dijadikan reverensi dalam

pembuatan penelitian ini antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Ahmad et al., 2016) dengan judul “Analisis

Green Product dan Green Marketing Strategy Terhadap Keputusan

Pembelian Product The Body Shop di Manado Town Square”. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengetahui apakah Green Product dan Green Marketing

Strategy secara simultan dan parsial apakah berpengaruh terhadap pembelian

produk The Body Shop di Manado Town Square. Sampel penelitian

berjumlah 75 responden dengan teknik analisis data yaitu analisis regresi

berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Green

Product dan Green Marketing Strategy secara simultan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian konsumen. Secara parsial Green Product berpengaruh

secara signifikan terhadap keputusan pembelian dan Green Marketing

Strategy memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hasil uji signifikansi, ternyata konsumen lebih tertarik dengan kemasan dan

bentuk produk yang ditawarkan maka manajemen perusahaan sebaiknya

mempertahankan kualitas produknya dibanding dengan memperhatikan

strategy pemasaran.
15

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sekarang yaitu

sama-sama membahas mengenai Green Product, sedangkan perbedaannya

terletak pada lokasi penelitian, waktu penelitian, teknik analisis penelitian,

dan salah satu variabel lainnya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh (Rachmiarti Kusumah, 2020) dengan judul

“Green Product Sebagai Penerapan Etika Bisnis Pada Perusahaan Produsen

Cat”. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai penerapan konsep produk hijau

yang terkait erat dengan etika bisnis, bahwa setiap kegiatan bisnis harus

melestarikan lingkungan, memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dengan

menerapkan penilaian dampak lingkungan, karena undang-undang

memerlukan penilaian dampak lingkungan (Environment Impact Assessment)

dan pemberian label ekolabel pada setiap produk sesuai dengan standar

ISO14020 dan ISO14024. Penilaian menggunakan pendekatan kualitatif dan

memeriksa penerapan manajemen hijau dilakukan sesuai dengan etika bisnis

firma hukum. Dari hasil studi dalam beberapa dekade terakhir banyak

perusahaan sudah menerapkan produk hijau dalam kegiatan produktivitas.

Para pemangku kepentingan memiliki kesadaran etika bisnis menerapkan satu

kesadaran menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan sehat. Motif

moral bahwa bisnis individu dapat menjadi motor penggerak etika dalam

organisasi bisnis.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sekarang yaitu

sama-sama membahas mengenai Green Product, sedangkan perbedaannya


16

terletak pada lokasi penelitian, waktu penelitian, dan salah satu variabel

lainnya.

3. Penelitian pertama dilakukan oleh (Dianti & Paramita, 2021) dengan judul

“Green Product dan Keputusan Pembelian Konsumen Muda”. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara Green

Product yang telah dibuat oleh perusahaan pada keputusan untuk membeli

Green Product di konsumen muda di Indonesia, dengan menggunakan Green

Product identification sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan

teknik analisis regresi linier berganda (MRA). Data diperoleh melalui

kuesioner kepada 200 konsumen muda. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Green Product memiliki pengaruh secara langsung yang signifikan

dan positif terhadap keputusan pembelian konsumen muda. Namun saat

dimasukkan variabel Green Product identification sebagai pemoderasi, pola

hubungan tidak langsung antara Green Product menjadi memiliki efek positif

namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen muda.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa keputusan konsumen muda untuk

membeli Green Product sebenarnya ditentukan oleh kesadaran terhadap

pentingnya Green Product, bukan Green Product identification. Adapun

persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sekarang yaitu

sama-sama membahas Green Product, sedangkan perbedaannya terletak pada

lokasi penelitian, waktu penelitian, teknik analisis penelitian, dan salah satu

variabel lainnya.
17

4. Penelitian yang dilakukan oleh (Nindita et al., 2018) dengan judul “Aplikasi

Green Product Melalui Eko-efisiensi Pada UKM Batik Wonogiren di

Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk

meningkatkan perbaikan lingkungan melalui produk yang dihasilkan yang

berorientasi pada produk ramah lingkungan (Green Product) dengan nilai

tambah perbaikan ekonomi pada suatu UKM batik di Tirtomoyo kabupaten

Wonogiri. Metoda pelaksanaan kegiatan pengabdian masarakat ini adalah

sosialisasi dan praktek penerapan eko-efisiensi pada pemilik dan pengrajin

melalui pemamfaatan air pewarna, limbah padat, tungku hemat energi,

pengaturan ruang kerja, teknologi pengolahan limbah cair, efisiensi tungku

plorodan. Target luaran diantaranya produk hasil yang ramah lingkungan,

pengembangangan desain baru motif batik, pemasaran melalui online

sehingga memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah dan berkembang.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sekarang

yaitu sama-sama membahas Green Product, sedangkan perbedaannya terletak

pada lokasi penelitian, waktu penelitian, teknik analisis penelitian, dan salah

satu variabel lainnya.

5. Penelitian yang dilakukan oleh (Rustiani & Rahmawati, 2019) dengan judul

“Green Product: Pengaruh Pengetahuan Produk, Pengetahuan Pembelian Dan

Pengetahuan Pemakaian Terhadap Keputusan Pembelian”. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk, pengetahuan

pembelian dan pengetahuan pemakaian secara simultan terhadap keputusan

pembelian Green Product. Kemudian juga menganalisis pengaruh


18

pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian Green Product,

pengetahuan pembelian terhadap keputusan pembelian Green Product dan

pengetahuan pemakaian terhadap keputusan pembelian Green Product.

Populasi penelitian ini adalah konsumen yang telah melakukan pembelian

Green Product. Jumlah sampel sebanyak 100 orang. Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan

regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan

produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian berpengaruh

secara simultan terhadap keputusan pembelian Green Product. Pengetahuan

produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Green Product.

Pengetahuan pembelian berpengaruh terhadap keputusan pembelian Green

Product. Pengetahuan pemakaian berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Green Product. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

adalah sama-sama membahas mengenai Green Product, sedangkan

perbedaannya terletak pada lokasi penelitian, teknik analisis yang digunakan,

dan salah satu variabel lainnya.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini merupakan tempat yang sudah ditentukan oleh peneliti,

yang akan digunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan di

Aston Canggu Beach Resort. Aston Canggu Beach Resort adalah hotel bintang 4

dari brand hotel yang dimiliki oleh Archipelago Internasional, Aston Canggu

Beach Resort berlokasi di Jalan Pantai Batu Bolong No.99, Canggu, Kecamatan

Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361

Telepon : (+62)361 3023333.

Website : www.astonhotelsinternasional.com.

Instagram : astoncanggubeachresort

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2022 sampai dengan bulan Juli

2022.

3.2 Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah suatu isu, problem atau permasalahan yang akan

dibahas, dikaji, dan diteliti sehingga mendapatkan jawaban yang tepat. Penelitian

ini yang menjadi objek penelitian, yaitu Penerapan Green Product Pada

Purchasing Dalam Upaya Meningkatkan Kepedulian Lingkungan di Aston

Canggu Beach Resort.

19
20

3.3 Identifikasi Variabel

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau

objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu

objek dengan objek yang lain, Sugiyono, (2013). Adapun variabel yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu : Green Product dan kepedulian lingkungan.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi atau pengertian variabel sesuai dengan

penelitian ini. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

3.4.1 Green Product

Green Product dikategorikan menjadi beberapa indikator yang dapat dilihat dalam

Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1
Indikator Variabel Green Product

N Variabel Indikator
o
Produk tidak mengandung unsur yang berbahaya
1
saat dikonsumsi

2 Memiliki efisiensi dalam penggunaan energi


Green Product Terbuat dari bahan baku ramah lingkungan yang
3
menyediakan fungsionalitas daur ulang

Produk dengan teknologi proses produksi yang


4
digunakan memiliki sifat ramah lingkungan

Sumber (Rahnama & Rajabpour, 2016)


21

3.4.2 Kepedulian Lingkungan

Kepedulian Lingkungan dikategorikan menjadi beberapa indikator yang dapat

dilihat dalam Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2
Indikator Variabel Kepedulian Lingkungan

No Variabel Indikator

1 Kepedulian Lingkungan Pengurangan penggunaan plastik (%)

Sumber (Irfianti et al., 2016)

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini :

3.5.1 Jenis data

Penelitian ini menggunakan jenis 2 data diantaranya:

1. Jenis data kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan suatu situasi dan

kondisi yang ada secara kongkrit dari objek penelitian tersebut (Resty Latifah,

2020). Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh melalui data hasil Focus

Group Discussion (FDG) dengan Chief Accountant, Purchasing,

Food&Beverage Manager, dan Executive Housekeeper, data hasil observasi,

dan dokumentasi.

2. Jenis data kuantitatif adalah ata yang berbentuk angka yang diperoleh dari

perhitungan data kualitatif (Sholichah, 2015).Data kuantitatif dalam

penelitian ini data occoupancy Aston Canggu Beach Resort, dan data hasil

kuesioner di Aston Canggu Beach Resort.


22

3.5.2 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan 2 sumber data, yaitu :

1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung. Dalam hal

ini, data yang diperoleh dari hasil wawancara ataupun observasi langsung

pada objek penelitian. Seperti hasil wawancara dengan pimpinan atau pihak

manajemen (Ohoirenan & Fithria, 2020). Penelitian menggunakan data

primer hasil observasi, Focus Group Discussion (FDG), dan kuisioner tentang

Penerapan Green Product Pada Purchasing Dalam Upaya Meningkatkan

Kepedulian Lingkungan di Aston Canggu Beach Resort.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada,

seperti gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, serta literatur yang

berkaitan dengan masalah penelitian (Ohoirenan & Fithria, 2020). Penelitian

ini menggunakan data sekunder yaitu gambaran umum Aston Canggu Beach

Resort, sejarah Aston Canggu Beach Resort, dan struktur organisasi finance

department Aston Canggu Beach Resort.

3.6 Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, Purposive sampling merupakan pengambilan informan

berdasarkan pada responden yang sesuai dengan tujuan penelitian dengan kriteria

alasan tertentu yang kuat untuk dipilih (Akhmad Fahurur, 2017). Penelitian ini

menentukan responden penelitian berjumlah empat orang yaitu : Chief

Accountant, Purchasing, F&B Manager, dan Executive Housekeeper, karena

mereka yang mengetahui secara detail tentang informasi yang berkaitan dengan
23

penelitian ini yaitu penerapan pembelian Green Product yang diterapkan pada

Aston Canggu Beach Resort.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah sebagai berikut :

3.7.1 Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Pengumpulan data

dilakukan melalui pengamatan langsung di tempat penelitian (Sugiyono, 2013).

Observasi lapangan dilakukan selama 6 bulan di Aston Canggu Beach Resort,

observasi dilakukan untuk mengetahui Penerapan Green Product Pada

Purchasing Dalam Upaya Meningkatkan Kepedulian Lingkungan di Aston

Canggu Beach Resort.

3.7.2 Focus Group Discussion (FDG)

Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terfokus

merupakan suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian

kualitatif sosial. Metode ini mengandalkan perolehan data atau informasi dari

suatu interaksi informan atau responden berdasarkan hasil diskusi dalam suatu

kelompok yang berfokus untuk melakukan bahasan dalam menyelesaikan

permasalahan tertentu (Afiyanti, 2008).Dalam penelitian ini akan dilakukan FGD

dengan Chief Accountant, Purchasing, Food&Beverage Manager, dan Executive


24

Housekeeper, mengenai Penerapan Green Product Pada Purchasing Dalam Upaya

Meningkatkan Kepedulian Lingkungan di Aston Canggu Beach Resort.

3.7.3 Kuesioner

Kuesioner adalah suatu metode pengumpulan data secara sistematis dan

membuat daftar pertanyaan kemudian dibagikan kepada informan. Jawaban

pertanyaan atau pernyataan menggunakan skala likert (Sugiyono, 2013). Dalam

penelitian ini kuesioner akan diisi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penerapan

green product pada purchasing di Aston Canggu Beach Resort. Informan yang

akan mengisi kuesioner antara lain: Chief Accountant, Purchasing,

Food&Beverage Manager, dan Executive Housekeeper.

3.7.4 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah mengumpulkan informasi dari buku-buku dan

referensi lainnya yang terkait dengan masalah dan tujuan riset. Buku-buku dan

literatur lain adalah sebagai sumber data yang akan diolah dan dianalisis oleh

peneliti (Zagoto et al., 2019). Studi pustaka juga menjadi bagian penting dalam

kegiatan penelitian karena dapat memberikan informasi mengenai Green Product

dan kepedulian lingkungan secara mendalam.

3.7.5 Dokumentasi

Menurut (Prasetyo, 2017) dokumentasi adalah proses yang dilakukan

secara sistematis mulai dari pengumpulan hingga pengelolaan data yang.

Teknik dokumentsi dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data melalui

arsip, dokumen, catatan yang berkaitan dengan penerapan green product pada
25

purchasing dalam upaya meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu

Beach Resort.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu teknik analisis untuk mengolah sebuah

data untuk menjadi informasi yang mudah dipahami.

3.8.1 Teknik Analisis Deskritif Kualitatif

Teknik analisis data deskriptif kualitatif. Menurut (Firman, 2015) Analisis

deskriptif kualitatif meliputi kegiatan pelacakan, pengorganisasian, pemecahan

dan sistesis, pencarian pola serta penentuan bagian-bagian akan dilaporkan sesuai

dengan fokus penelitian. Dilakukan secara berkelanjutan, terus menerus dan

berulang-ulang. Deskriptif kualitatif adalah teknis menganalisis data dengan

menggunakan data deskriptif berupa kata – kata atau pemaparan dari kata – kata

berupa tulisan maupun angka yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara

sistematis mengenai permasalahan yang diteliti. Penelitian ini teknik deskriptif

kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil

wawancara dan observasi serta dokumentasi dari kegiatan pengadaan barang pada

Departemen Accounting di Aston Canggu Beach Resort. Langkah – langkah yang

dilakukan menurut Miles and Huberman (Sugiyono, 2013) sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

langkah-langkah penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data dalam


26

penelitian ini dilakukan dengan melakukan seleksi, membuat ringkasan atau

uraian singkat, menggolong-golongkan untuk lebih mempertajam, mempertegas,

menyingkat, membuang bagian yang tidak diperlukan, dan mengatur data agar

dapat di tarik kesimpulan secara tepat mengenai penerapan green product pada

purchasing dalam upaya meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu

Beach Resort.

2. Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melihat

hasil penelitian. Banyaknya data yag diperoleh menyulitkan peneliti dalam

melihat gambaran hasil penelitian maupun proses pengambilan kesimpulan, sebab

hasil penelitian masih berupa data-data yang berdiri sendiri

3. Pengambilan Kesimpulan

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan.

Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami makna

keteraturan pola-pola, kejelasan, alur sebab akibat atau proposis, sehingga dapat

disimpulkan mengenai penerapan green product pada purchasing dalam upaya

meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach Resort.

3.8.2 Teknik Analisis Statistika Deskriptif

Hasan (2001:7) menjelaskan mengemukakan statistik deskriptif atau

statistik deduktif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan

data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Analisis statistik deskriptif

merupakan teknik analisa data untuk menjelaskan data secara umum atau

generalisasi, dengan menghitung nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata


27

(mean), dan standar deviasi (standard deviation).Statistik deskriptif berhubungan

dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu

data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain statistik deskriptif berfungsi

menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Berdasarkan (Nasution, 2017)

langkah-langkah tenik analisis statistika deskriptif dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data statistik deskriptif dalam penelitian ini dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner kepada informan, yaitu Chief Accountant,

Purchasing, Food&Beverage Manager, dan Executive Housekeeper.

2. Penyajian Data

Penyajian data statistik deskriptif pada penelitian ini disajikan dalam bentuk

diagram data persentase dari hasil kuesioner.

3. Penarikan kesimpulan yang diambil dari data hasil kuesioner yang sudah

disajikan dalam bentuk diagram data presentase.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Aston Canggu Beach Resort yang berlokasi di Jalan Pantai Batu Bolong

No.99, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali 80361.

Telephone (+62)361 302333, website: www.astonhotelsinternational.com, Email:

cangguinfo@astonhotelsinternational.com. Aston Canggu Beach Resort yang

beroperasi dibawah manajemen Archipelago International.

4.1.1 Sejarah Hotel

Aston Canggu Beach Resort merupakan salah satu brand hotel yang

dimiliki oleh Archipelago Internasional, yaitu salah satu perusahaan hotel swasta

terbesar di Asia Tenggara Pada tahun 2017 di bulan februari jaringan Archipelago

International menambah portofolionya di Indonesia yaitu dengan meluncurkan

property baru dibawah merk Aston, merk yang terkenal dengan gayanya yang

modern dan casual. Hotel dengan jaringan internasional pertama di canggu ini

dimiliki oleh PT. Griya Mulya Sentosa.

28
29

Aston Canggu Beach Resort adalah hotel bintang empat yang terletak di

Canggu, yang dikenal sebagai area favorit dikalangan para peselancar. Hotel kami

menawarkan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler dari pantai Batu

Bolong dengan aura kemeriahan pantai dengan semangat anak muda. Aston

Canggu Beach Resort berjarak 75 Meter dari pantai surfer yang terkenal di

Canggu, pantai Batu Bolong.

Hotel ini menawarkan 93 kamar yang indah dan elegan yang terdiri dari 40

kamar Superior, 52 kamar Deluxe dan 1 Suite. Hotel memiliki dua pilihan tempat

makan: Score Restoran di lobby yang menyajikan masakan international, dan

tempat makan di rooftop, UpZscale Sky Dining & Bar, yang terletak bersebelahan

dengan kolam renang dan menawarkan pemandangan Samudera Hindia. Untuk

memberikan pelayanan dan kenyamanan maksimal bagi setiap tamu, Aston

Canggu Beach Resort juga dilengkapi dengan spa dan pusat kebugaran agar setiap

tamu dapat selalu bugar selama berada di Bali.

4.1.2 Bidang Usaha dan Fasilitas Hotel

Aston Canggu Beach Resort merupakan salah satu hotel bintang 4 di

kawasan Canggu sehingga Aston Canggu Beach Resort menawarkan bidang usaha

yang dimilikinya guna memenuhi kebutuhan tamu dan mencapain kepuasan tamu.

Aston Canggu Beach Resort bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Bidang usaha

yang dikelola oleh Aston Canggu Beach Resort diantaranya adalah :


30

1. Bidang Usaha Penyewaan Kamar

Aston Canggu Beach Resort menawarkan 93 kamar yang indah dan elegan

yang terdiri dari 40 kamar Superior, 52 kamar Deluxe dan 1 Suite. Setiap kamar

memiliki fasilitas yang berbeda yaitu sebagai berikut:

a) Superior Room

Gambar 4.1 Superior Room

Kamar/ruangan tipe Superior merupakan pilihan terbaik untuk tinggal di

Canggu. Dengan luas 32m2, dilengkapi dengan fasilitas berstandar internasional

seperti pada hotel berbintang 4, dengan balkon pribadi yang dilengkapi dengan

tempat bersantai. Superior Room dirancang dengan nyaman untuk wisatawan,

menawarkan suasana luar biasa untuk memastikan pengalaman tak terlupakan

Anda.

b) Deluxe Room

Gambar 4.2 Deluxe Room


31

Memiliki 39 kamar, dengan pilihan tempat tidur twin atau king. Dirancang

dengan sentuhan modernisasi serta sentuhan Bali, kamar ini memberikan

kenyamanan untuk menikmati kehidupan Canggu.

c) Deluxe Lagoon View

Gambar 4.3 Deluxe Lagoon View

Kamar ini merupakan kamar paling favorit. Kamar Deluxe Lagoon view

dengan fasilitas berstandar internasional yang dimiliki hotel dengan fasilitas

bintang 4. Kamar Deluxe Lagoon serius dirancang untuk bersantai wisatawan

untuk memberikan sensasi liburan yang sebenarnya.

d) Suite Room

Gambar 4.4 Suite Room

Suite room merupakan Kamar terbesar dan paling eksklusif di Aston

Canggu Beach Resort. Memiliki ruang ekstra untuk bersantai. Ruangan ini,

dengan balkon pribadi dan kamar mandi yang terinspirasi dari Spa sangat cocok

untuk wisatawan berpengalaman yang mencari kemewahan Bali.


32

2. Food & Beverage Outlets

Hotel ini memiliki dua pilihan tempat restaurant and bar yaitu sebagai

berikut:

a) Score Sports Bar & Restaurant

Gambar 4.5 Score Sports Bar & Restaurant

Score Sports Bar, bar terbaru ASTON Canggu Beach Resort, adalah

tempat yang sempurna untuk membenamkan diri dalam dunia olahraga. TV HD

besar kami akan memastikan anda tidak melewatkan permainan, bahkan ketika

berlibur. Dengan meja biliar, papan panah, berbagai pilihan makanan dari

makanan ringan, makanan utama, dan makanan untuk berbagi, ini adalah tempat

yang sempurna untuk bersosialisasi dengan keluarga atau teman sambil menikmati

berbagai macam minuman beralkohol dan non-alkohol kami.

b) Upzscale Sky Dinning & Bar

Gambar 4.6 Upzscale Sky Dinning & Bar


33

Pengalaman bersantap di luar ruangan yang menghadap ke kolam renang dan

gerakan dinamis para peselancar di Pantai Batu Bolong menanti anda di di

UpZscale Sky Dining & Bar. Nikmati masakan lokal, Asia dan internasional yang

segar di sepanjang hari, mulai pukul 06.30 hingga 23.00. Dengan ruang terbuka

dan dalam ruangan yang signifikan untuk lebih dari 130 tamu.

3. Fasilitas Lain

a) Rooftop Intimate Wedding

Gambar 4.7 Rooftop Intimate Wedding

b) Pool

Gambar 4.8 Pool

Terletak di rooftop, dengan pemandangan laut yang sempurna, tempat

yang bagus untuk bersantai, berjemur, dan menyesap koktail sambil menikmati

matahari terbenam Bali yang spektakuler. Satu kolam besar untuk orang dewasa

dengan kedalaman 1,4meter dan kolam renang anak-anak dengan kedalaman 50

cm, buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 19.00.


34

c) Yoga Class

Gambar 4.9 Yoga Class

Berbagai kelas yoga yang diajarkan oleh instruktur yoga bersertifikat,

diadakan di UpZscale Sky Dining and Bar setiap Selasa dan Kamis pagi pukul

06.30-07.30. Menawarkan pemandangan menakjubkan yang menghadap ke

samudra Hindia dari dek atap hotel ini, kelas ini gratis untuk tamu yang menginap

di hotel ini. Kelas yoga ini juga membuka untuk kelas yoga pribadi.

d) Fitness Center

Gambar 4.10 Fitness Center

Pusat kebugaran yang ada di Aston Canggu Beach Resort Terletak di lantai 5,

Jam Operasional: 07:00 - 09:00.


35

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu bentuk kerjasama department dalam

menjalakan perusahaan. Stuktur organisasi dibuat dalam suatu department

bertujuan untuk mempermudah mengetahui ruang lingkup dan tanggungjawab

dalam pekerjaannya, karena struktur tersebut dibuat dalam strukturisasi yang

sistematis, dan struktur di dalam organisasi dibuat untuk menjalankan suatu

perusahaan sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing jabatan. Suatu

bisnis atau perusahaan jika tidak memiliki kimponen penting dalam struktur

organisasi maka perusahaan tersebut a kan mengalami gagguan kedepannya dalam

hal pengelolaan dan alur manajemen. Struktur organisasi yang digunakan di Aston

canggu Beach Resort berbentuk garis atau lini, yaitu pihak atasan atau pimpinan

dapat secara langsung memberikan perintah kepada bawahannya atau karyawan

akan bertanggungjawab secara langsung kepada atasannya dan terhadap operating

perusahaan.

Berikut ini adalah struktur organisasi Finance Department pada Aston

Canggu Beach Resort.

Chief Accountant

IT Account Account Cost Control Purchasing SPV


Recivaible & Payable &
Income Audit General
Cashire Store & Receiving

Gambar 4.11 Stuktur Organisasi Finanace Department


vvyyfg
Sumber : HRD Aston Canggu Beach Resort
36

Dari gambar 4.11 dapat dijelaskan bahwa dalam menjalakan kegiatan di

Aston Canggu Beach Resort dipimpin oleh General Manager. Setiap jabatan

dalam suatu organisasi tentu memiliki tugas dan tanggungjawabnya masing-

masing dan struktur organisasi membuat pembagaian tugas dan wewenang

menjadi mudah dan jelas. Berikut tugas dan tanggungjawab dalam Finanace

Department pada Aston Canggu Beach Resort ::

1. Chief Accountant

1. Mengawasi dan memeriksa hasil penjualan serta administrasinya.

2. Mengawasi Proses Inventory dan Pengendalian Biaya.

3. Mengawasi transaksi di Account Payable (Hutang).

4. Memer iksa Pembukuan Kas & Bank.

5. Import Transaksi, Melakukan import transaksi dari semua modul : Sales :

Income Audit (Hotel), Point Of Sales / POS (Restaurant), Inventory (Receiving,

Direct Use, Return, Issuing dan sebagainya), Account Receivable, Account

Payable.

6. Memeriksa Akumulasi transaksi yang telah dicatat oleh masing-masing bagian:

Penjualan per bulan di Income Audit Report (Hotel) atau Revenue Report

(Restaurant), Inventory (Inventory Mutation Summary Report), Account

Receivable (A/R Mutation Report), Account Payable (A/P Mutation Report),

Reservation Deposit (Hotel), Event Deposit (Hotel & Restaurant), Memeriksa

Bank Reconciliation dengan Rekening Koran.


37

2. IT

1. Memastikan komputer yang digunakan oleh user dapat berfungsi

normal/berjalan seperti seharusnya.

2. Memastikan komputer yang digunakan oleh si user tersebut terhubung ke

jaringan dan dapat berkomunikasi seperti seharusnya.

3. Memastikan kalau aplikasi-aplikasi yang dipakai oleh si user berfungsi seperti

yang seharusnya.

4. Memastikan kalau semua data yang user punya dalam komputer itu tidak dapat

dibaca atau diambil oleh pihak yang tidak berkepentingan tanpa seizin user.

5. Mengecek dan update setiap pembaharuan sistem operasi maupun aplikasi

yang dijalankan oleh user.

6. Melakukan backup terhadap semua data agar aman dan jika sistem mengalami

gangguan.

7. Bertanggungjawab terhadap mesin pendukung semacam printer, scanner dan

lain sebagainya.

8. Menjaga keamanan sistem lewat berbagai tools seperti scanning dengan

antivirus dan lain sebagainya.

9. Melakukan pengaturan terhadap browser.

10. Bertugas juga untuk cek dan perbaiki bila sewaktu-waktu ada masalah pada

jaringan komputer user.

11. Mampu memback up data security seperti camera cctv atau camera

kendaraan.

12. Bertanggung jawab terhadap kesetabilan jaringan yang ada di hotel.


38

3. Account Receivable & Income Audit

- Account Receivable

1. Menerima dokumen penjualan berupa struk EDC dan city ledger, travel

agent,dan company yang telah dicek oleh Income audit.

2. Melakukan rekonsiliasi penerimaan dana yang berasal dari kartu kredit/debet

antara sistem dengan rekening koran.

3. Membuat invoice untuk tamu individual, company, government & travel agent

untuk penagihan.

4. Membuat kwitansi sebagai bukti pelunasan pembayaran.

5. Melakukan rekonsiliasi Acoount Receivable (mencocokkan penerimaan dana

yang berasal dari bank transfer antara sistem dengan rekening koran).

6. Merekap deposit tamu untuk deposit kamar yang tidak diambil dan penggunaan

fasilitas hotel di bulan berikutnya.

7. Membuat laporan Acoount Receivable setiap bulannya.

- Income Audit

1. Menerima semua dokumen penjualan dan laporan pendukung dari departement

Front Office dan Food & Beverage.

2. Mengecek semua dokumen penjualan seperti fisik bill, struk EDC, bukti

transfer, vocher kamar dari travel agent & Voucher restoran.

3. Memastikan receipt form yang ditandatangani oleh kasir dan tamu.

4. Mengecek Daily Officer Check dan Entertainment bill.

5. Mengecek room status yang diberikan oleh housekeeping disesuaikan dengan

aktualnya
39

6. Mengecek Daily Revenue Report disesuaikan dengan sales report Department

FO dan FB.

5. Account Payable & General Cashire

- Account Payable

1. Melakukan koordinasi pada unit – unit yang berkaitan dengan supply chan.

2. Menerima dan memeriksa invoice beserta dokumen pendukung.

3. Melakukan pencatatan dan menyortir seluruh invoice yang masuk.

4. Membuat list payment berdasarkan supplier.

5. Melakukan analisa yang berkaitan dengan kegiatan purchasing.

6. Melakukan rekonsiliasi Account Payable (mencocokkan pembayaran utang

yang berasal dari bank transfer antara sistem dengan rekening koran).

7. Membuat laporan Account Payable setiap bulan.

- General Cashier

1. Membuat daily remittance report dan menjurnal kedalam sistem.

2. Menerbitkan form bukti penerimaan dengan tanda terima penyerahan apabila

terdapat penyerahan atas tagihan.

3. Mencatat semua pengeluaran baik pengeluaran kas atau pengeluaran bank

4. Mencatat adanya kelebihan atau kekurangan kas yang diterima oleh general

cashier.

6. Cost Control

1. Membuat, melaksanakan, dan mengatur persediaan setiap bulan.


40

2. Memastikan setiap kebijakan dan prosedur cost control bisa diterapkan dengan

baik oleh seluruh departemen.

3. Memantau dan memeriksa seluruh hasil perhitungan persediaan sudah sesuai

dengan dukungan bukti dan dokumen yang ada.

4. Memeriksa dan memastikan setiap transaksi dengan benar, khususnya transaksi

pembelian atau pengeluaran perusahaan.

5. Melakukan pemeriksaan secara berulang.

6. Mengawasi arus masuk dan keluar barang, menyimpan, dan juga menerima

barang.

7. Bekerjasama dengan purchasing dan receiving agar bisa mendapatkan

informasi terkait aktivitas pembelian, harga barang, hingga penerimaan barang.

8. Memantau dan memeriksa order pembelian perusahaan.

9. Membuat laporan biaya setiap hari.

10. Membuat laporan bulanan dan persediaan atas seluruh barang yang ada.

7. Purchasing Supervisor

1. Menerima dan menyetujui purchase requesition yang diajukan oleh setiap

department sesuai kebutuhan operasional.

2. Membuat Purchase Order ( PO ) berdasarkan purchase request dan daily

market list dari tiap department yang telah ditandatangani oleh Chief

Accountant, Cost Control, General Manager dan owner.

3. Membeli barang ke supplier yang telah bekerja sama dengan hotel agar

medapatkan harga yang kompetitif.


41

4. Melakukan market survey paling tidak 6 bulan sekali untuk mengetahui harga

pasar.

5. Melakukan perbandingan minimal 3 supplier sebelum memutuskan untuk

membeli barang.

8. Store & Receiving

a) Store

1. Mengecek purchase request yang diajukan oleh setiap department dalam hal

ketersediaan barang sebelum diterbitkan PO oleh purchasing.

2. Menerima barang dari receiving dan mencatat ke dalam bin card

3. Memastikan bahwa setiap barang yang keluar dari general store harus

disertakan SR yang telah ditandatangani oleh tiap department head.

4. Membuat data berupa jumlah minimal dan maksimum stock on hand masing

– masing barang berdasarkan kebutuhan.

5. Menyiapkan data – data barang general store yang harus diorder kepada

purchasing.

6. Melakukan stok bulanan terhadap barang – barang yang terdapat di general

store, housekeeping store, engineering store, FB store dan kitchen

b) Receiving

1. Menegecek PO yang telah disetujui dan dipesan oleh purchasing sebelum

menerima barang.

2. Menerima barang da mengecek kondisi barang sebelum menandatangani

surat jalan dari supplier.

3. Melakukan receiving sistem berdasarkan invoice.


42

4. Melakukan print receiving report dan lampirkan nota untuk ditandatangani

oleh CA.

5. Memproses retur barang jika barang yang diterima rusak atau tidak sesuai

dengan order.

4.2 Hasil Pembahasan

Hasil dan pembahasan penelitian ini menjelakan tentang “Penerapan green

product pada purchasing dalam upaya meningkatkan kepedulian lingkungan di

Aston Canggu Beach Resort”. Kemudian hasil penelitian ini diambil pada

penerapan green product di Aston Canggu Beach Resort. Peneliti melakukan

focus group discussion dan memberikan kuisioner dengan pihak terkait yang

mengetahui secara jelas mengenai pokok permasalahan yang diajikan peneliti,

sehingga peneliti mendapatkan data yang lengkap. Analisis data dimulai dengan

melakukan focus group discussion dengan Chief Accountant, Purchasing

supervisor, Food & Beverage Manager, dan Executive Housekeeper, kemudian

dilanjutkan dengan memberikan kuisioner kepada Chief Accountant, Purchasing

supervisor, Food & Beverage Manager, dan Executive Housekeeper untuk

mengetahui penerapan green product di Aston Canggu Beach Resort.

Pada Aston Canggu Beach Resort memiliki prosedur dalam melakukan

pembelian suatu barang yang dibutuhkan oleh department-department pada Aston

Canggu Beach Resort. Adapun prosedur dalam pembelian barang pada Aston

Canggu Beach Resort akan dijelaskan sebagai berikut:

a) Membuat PR (Purchase Request) atau DML (Daily Market List)


43

PR dibuat oleh department (housekeeping, front office, engineering, sales &

marketing, human resources, dan finance),sedangkan daily market list dibuat

oleh department (kitchen dan bar) yang membutuhkan barang untuk

kebutuhan operasional hotel. Perbedaan PR dengandaily market list yaitu

terletak pada ketersediaan barang dan waktu kedatangan. PR merupakan

barang yang tersedia di store dan memilikibatas minimum stock barang,

ketika barang mencapai stok minimum maka department yang membutuhkan

barang tersebut akan membuat PR agar barang tersebut bisa dipesan

kesupplier. Sedangkan daily market list sesuai dengan namanya “daily” yaitu

barang yang harus dipesan per hari sesuai dengan kebutuhan karena barang

yang digunakan harus masih dalam keadaan fresh.

b) Proses penentuan vendor

Proses penentuan vendor yang diambil dari data vendor sebelumnya maupun

mencari vendor baru yang ditentukan dari penawaran harga dan kualitas

produk.

c) Pengecekan dan persetuan PR dan DML

Pada Aston Canggu Beach Resort PR maupun DML akan di cek dan di

setujui oleh cost control, chief accountant, general manager, dan owner.

d) Pembuatan PO (purchase order) dari PR yang telah disetujui.

e) Pengecekan dan persetuan PO

Pada Aston Canggu Beach Resort PO akan di cek dan disetujui oleh cost

control, chief accountant, general manager, dan owner.

f) Pemesanan barang ke pihak supplier.


44

4.2.1 Penerapan green product pada purchasing Aston Canggu Beach Resort

Pada lokasi penelitian yang dilakukan pada Aston Canggu Beach Resort

telah melakukan pembelian green product dalam menunjang kebutuhan

operasionalnya. Tujuan utama dari penerapan pembelian green product ini tidak

lain untuk mendukung kelancaran hotel sebagai proses menuju green hotel. Pada

lokasi penelitian yang dilakukan di Aston Canggu Beach Resort belum memiliki

sertifikat green hotel, maka dengan menerapkan pembelian green product telah

memenuhi salah satu persyaratan dari sertifikasi ASEAN Tourism dalam

mencapai green hotel.

Green product memiliki 4 (empat) indikator yang digunakan sebagai tolak

ukur dalam penerapannya ke 4 (empat) indikator tersebut meliputi (Rahnama &

Rajabpour, 2016) : 1.Produk tidak mengandung unsur yang berbahaya saat

dikonsumsi, 2.Memiliki efisiensi dalam penggunaan energi, 3.Terbuat dari bahan

baku ramah lingkungan yang menyediakan fungsionalitas daur ulang, 4.Produk

dengan teknologi proses produksi yang digunakan memiliki sifat ramah

lingkungan. Dalam penerapan green product di Aston Canggu Beach Resort,

berdasarkan data yang didapat penulis melalui proses focus group discussion

dengan Chief Accountant, Purchasing supervisor, Food & Beverage Manager,

dan Executive Housekeeper, kemudian dilanjutkan dengan memberikan kuisioner

kepada Chief Accountant, Purchasing supervisor, Food & Beverage Manager,

dan Executive Housekeeper untuk mengetahui penerapan green product di Aston

Canggu Beach Resort. Berdasarkan hasil focus group discussion yang ditanyakan

kepada narasumber berdasarkan ke empat indikator tersebut:


45

1. Produk tidak mengandung unsur yang berbahaya saat dikomsumsi

Berdasarkan hasil focus group discussion yang dilakukan oleh peneliti

diperoleh bahwa indikator yang pertama ini sudah diterapkan pada pembelian

barang (green product) yang dilakukan oleh purchasing di Aston Canggu Beeach

Resort, penerapan dalam pembelian barang di Aston Canggu Beach Resort

tentunya membeli atau menggunakan produk yang dapat dipastika aman untuk

dikomsumsi maupun digunakan, karena pihak Aston Canggu Beach Resort tidak

mau ketika tamu yang menginap mengkomsumsi atau menggunakan produk yang

disediakan oleh Aston Canggu Beach Resort tamu mengalami keracunan atau hal

yang tidak diinginkan, maka dari itu pihak dari Aston Canggu Beach Resort

melakukan pemilihan produk yang sudah melewati standar – standar keamanan

untuk dikomsumsi maupun digunakan, produk – produk yang digunakan sudah

memiliki label Kemenkes RI, dimana label Kemenkes RI menandakan bahwa

produk tersebut telah memenuhi standar – standar keamanan yang telah ditetapkan

oleh Kemenkes RI, terdapat beberapa produk yang digunakan oleh Aston Canggu

Beach Resort yang telah memliki label dari Kemenkes RI yaitu tissu dan dental kit

(perlengkapan sikat gigi), dimana sebelumnya dental kit (perlengkapan sikat gigi)

menggunakan plastik, dan sekarang dental kit (perlengkapan sikat gigi) yang

digunakan berbahan dari gandum selain meiliki bahan yang ramah lingkungan

juga aman untuk digunakan. Selain produk yang memiliki label berstandar

Kemenkes RI pihak dari Aston Canggu Beach Resort juga menggunakan produk

yang sudah memiliki standar BPOM, dimana BPOM adalah singkatan dari

lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan, dengan tugas utama yaitu untuk
46

mengawasi seluruh peredaran obat-obatan dan makanan yang ada di seluruh

wilayah Indonesia. Tujuan dilakukannya pengawasan terhadap obat-obatan dan

juga makanan adalah memastikan seluruh produk sudah aman untuk dikonsumsi,

dan tidak merugikan si pengkonsumsi, produk yang telah melewati standar -

standar yang ditetapkan oleh BPOM dapat dilihat dari kemasan tersebut telah

memiliki label BPOM, adapun beberapa produk di Aston Canggu Beach Resort

yang telah terdapat label BPOM yaitu bath & shower gel, conditioning shampoo,

body lotion, air mineral gioz, gula, gula merah, teh, soap, dan sweetener. Dengan

memiliki label tersebut sudah dapat dipastikan bahwa produk yang digunakan

oleh Aston Canggu Beach Resort sudah aman untuk dikomsumsi maupun

digunakan.
47

Gambar 4.12 Produk yang memiliki label Kemenkes RI dan BOPM

2. Memiliki efisiensi dalam penggunaan energi.

Berdasarkan hasil focus group discussion yang dilakukan oleh peneliti

diperoleh bahwa indikator yang kedua ini belum diterapkan oleh pihak Aston

Canggu Beach Resort, karena pada penerapan indikator kedua ini yaitu memiliki

efisiensi dalam penggunaan energi, dimana di Aston Canggu Beach Resort sendiri

green product yang digunakan hingga saat ini belum memiliki pengaruh terhadap

efisiensi penggunaan energi (biaya pembayaran listrik) tersebut, dikarenakan

green product maupun produk konvensional memiliki cara dan tempat

penyimpanan yang sama sehingga penggunaan energinya (biaya pembayaran

listrik) juga sama, contohnya dulu Aston Canggu Beach Resort menggunakan

dental kit (peralatan sikat gigi) dari produk konvensional proses penyimpanannya

sama dengan produk dental kit yang terbuat dari bahan gandum (green product)

yaitu di general store tanpa membutuhkan alat – alat khusus dalam proses

penyimpanannya. Beda halnya jika produk konvensional memiliki tempat

penyimpanan yang khusus jika tidak disimpan ditempat tersebut akan rusak

sedangkan dari green product tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang

khusus, hal tersebut mungkin akan memiliki perbedaan dalam penggunaan


48

energinya, tetapi hingga aat ini dari pihak Aston Canggu Beach Resort belum

terdapat green product yang memerlukan penyimpanan khusus sehingga jika

dibandingkan dalam penggunaan energinya masih sama dengan penggunaan

produk konvensional, maka dari disimpulkan bahwa indikator kedua dari green

product belum diterapkan di Aston Canggu Beach Resort.

3. Terbuat dari bahan baku ramah lingkungan yang menyediakan

fungsionalitas daur ulang.

Berdasarkan hasil focus group discussion yang dilakukan oleh peneliti

diperoleh bahwa indikator yang ketiga ini sudah diterapkan oleh pihak Aston

Canggu Beach Resort, Penerapan pembelian barang pada Aston Canggu Beach

Resort tentunya memikirkan aspek lingkungan juga, seperti yang telah diterapkan

saat ini Aston Canggu Beach Resort telah melakukan pembelian green product,

dari pembelian green product tersebut pastinya produk tersebut terbuat dari bahan

baku yang ramah terhadap lingkungan agar nantinya dapat mengurangi kerusakan

pada lingkungan seperti melakukan pembelian dental kit (perlengkapan sikat gigi)

yang terbuat dari bahan gandum, tidak lagi menggunakan take away food, dan

take away cup dari bahan plastik menggantinya menggunakan bahan dari karton,

dan juga terdapat pembelian produk yang kemasannya terbuat dari kertas yaitu :

sanitary bag, cotton buds, sweetener, shower cap, white sugar stick, brown sugar

stick, creamer, tea, toothpick, penggunaan sedotan plastik juga sudah diganti

menggunakan sedotan dari bahan kertas sehingga selesai pemakaian produk

tersebut bisa lebih mudah diurai oleh lingkungan. Selain itu Aston Canggu Beach

Resort juga melakukan pembelian produk yang telah memiliki sertifikasi eco-
49

friendly yang, dimana eco-friendly merupakan sesuatu yang ramah lingkungan

atau bersifat tidak merusak lingkungan mulai dari produk, pembuaatan dan juga

bahan produksi, dengan produk yang memiliki label eco-friendly sudah dapat

dipastikan bahwa produk tersebut terbuat dari bahan yang ramah lingkungan,

terdapat beberapa produk di Aston Canggu Beach Resort yang telah terdapat label

eco-friendly antara lain: soap (sabun mandi), comb (sisir), dan shaving kit (alat

cukur). Aston Canggu Beach Resort juga menggunakan air mineral dengan

kemasan kaca, dimana dengan menggunaan air mineral kemasan kaca, ketika air

tersebut telah selesai digunakan (habis), kemasan kaca dari air mineral tersebut

dapat digunakan kembali untuk diisi ulang airnya (daur ulang), juga terdapat tas

belanja yang tidak lagi menggunakan plastik menggantinya dengan tas belanja

dari bahan kain, penggunaan tas belanja kain ini dapat terus menerus digunakan

oleh konsumen untuk berbelanja selanjutnya, sehingga dari penerapan ini akan

memberikan dampak yang positive bagi lingkungan untuk mengurangi

penggunaan sampah plastik yang dapat merusak bumi.


50

Gambar 4.13 Produk yang terbuat dari bahan baku ramah lingkungan yang
menyediakan fungsionalitas daur ulang

4. Produk dengan teknologi proses produksi yang digunakan memiliki sifat

ramah lingkungan.

Berdasarkan hasil focus group discussion yang dilakukan oleh peneliti

diperoleh bahwa indikator yang keempat ini sudah diterapkan oleh pihak Aston

Canggu Beach Resort, Penerapan pembelian barang pada Aston Canggu Beach
51

Resort tentunya juga memikirkan selain bahan yang digunakan pada produk

tersebut ramah terhadap lingkungan, pihak Aston Canggu Beach Resort juga

memikirkan proses produksinya tanpa menggunakan input bahan kimia, aditif

atau metode yang berbahaya bagi manusia, ekosistem pada semua tahapan

produksinya, pada pembelian produk yang akan digunakan oleh Aston Canggu

Beach Resort tentunya memiliki produk yang proses produksinya ramah terhadap

lingkungan, penerapan pembelian produk di Aston Canggu Beach Resort memilih

produk yang telah memiliki sertifikasi produksi yang ramah lingkungan itu dapat

dilihat dari label – label pada produk yang digunakan oleh Aston Canggu Beach

Resort, beberapa produk yang digunakan oleh Aston Canggu Beach Resort telah

memiliki label eco-friendly, dimana seperti yang dijelaskan pada indikator ketiga

bahwa produk yang telah memiliki label eco-friendly telah melewati sertifikasi

ramah lingkungan, mulai dari pembuatan (produksi), bahan produk, sampai

dengan produknya, jadi dengan hal tersebut dapat dipastikan bahawa produk yang

memiliki eco-friendly proses produksinya memiliki sifat yang ramah lingkungan,

berikut adalah produk – produk yang memiliki label eco-friendly di Aston Canggu

Beach Resort: soap (sabun mandi), dental kit (perlengkapan sikat gigi), comb

(sisir), dan shaving kit (alat cukur). Selain dilihat dari label eco-friendly juga dapat

dilihat dari produk yang memiliki label ISO 14001, dimana ISO 14001 (sistem

manajemen lingkungan) merupakan sistem manajemen perusahaan yang bekerja

untuk memastikan bahwa proses produksi yang digunakan dan produk yang

dihasilkan telah memenuhi komitmen terhadap lingkungan, dalam upaya

pencegahan polusi, mitigasi perubahan iklim dan meminimalisasi dampak buruk


52

terhadap lingkungan, maka jika produk yang memiliki label ISO 14001 telah

melewati standar – strandar ramah lingkungan, produk tissu yang digunakan oleh

Aston Canggu Beach Resort telah memiliki label ISO 14001 jadi dapat dipastikan

bahwa tissu yang digunakan dalam proses produksinya telah memiliki sifat ramah

lingkungan.

Gambar 4.14 Produk yang memiliki label eco-friendly dan ISO 14001
53

Tabel 4.1
Penerapan green product

Indikator Penerapan
Variable Persentase
Produk tidak mengandung unsur Sudah diterapkan
yang berbahaya saat dikonsumsi
Memiliki efisiensi dalam Belum diterapkan
penggunaan energi
Green Terbuat dari bahan baku ramah Sudah diterapkan
75%
Product lingkungan yang menyediakan
fungsionalitas daur ulang
Produk dengan teknologi proses Sudah diterapkan
produksi yang digunakan
memiliki sifat ramah lingkungan
Sumber: Data diolah, 2022

Penerapan green product pada purchasing di Aston Canggu Beach Resort

dari empat indikator yang digunakan sebagai tolak ukur dalam penerapannya

keempat indikator tersebut meliputi (Rahnama & Rajabpour, 2016) : 1. Produk

tidak mengandung unsur yang berbahaya saat dikonsumsi, 2. Memiliki efisiensi

dalam penggunaan energi, 3. Terbuat dari bahan baku ramah lingkungan yang

menyediakan fungsionalitas daur ulang, 4. Produk dengan teknologi proses

produksi yang digunakan memiliki sifat ramah lingkungan, ke 4 indikator tersebut

tidak berjalan 100% di Aston Canggu Beach Resort melainkan hanya berjalan

75% dalam penerapannya saat ini, dikarenakan indikator kedua yaitu memiliki

efisiensi dalam penggunaan energi penerapannya belum terlaksana di Aston

Canggu Beach Resort. Penerapan green product yang di terapkan oleh Aston

Canggu Beach Resort juga tidak terlepas dari peraturan yang dibuat oleh

Archipelago International, dimana Archipelago International mewajibkan setiap

brandnya menggunakan green product, green product yang direkomendasikan


54

oleh Archipelago International itu untuk di room amenities seperti: dental kit,

shaving kit, comb, bath&shower gel, conditioning shampoo, body lotion, tea,

sugar, soap.

4.2.2 Keterkaitan penerapan green product pada purchasing dalam upaya

meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach Resort.

Lokasi penelitian yang dilakukan di Aston Canggu Beach Resort, penerapan

green product pada purchasing dalam upaya meningkatkan kepedulian

lingkungan di Aston Canggu Beach Resort, seberapa besar pengaruh penerapan

green product terhadap lingkungan di Aston Canggu Beach Resort, dari data yang

didapat melalui kuisioner yang telah diisi oleh kepada Chief Accountant,

Purchasing supervisor, Food & Beverage Manager, Executive Housekeeper,

kemudian diolah menggunakan Microsoft excel 2007.

Rentang kriteria variabel green product yaitu sebagai berikut :

Rentang Interval : skor maksimum – skor minumum = 5 – 1 = 4

Panjang Kelas : Rentang Interval : Jumlah Kelas = 4/5 = 0,8

Skor pada penelitian ini memiliki nilai maksimum 5 dan minimum 1, sehingga

dapat disusun kriteria pengukuran sebagai berikut

Tabel 4.2
Kriteria skor

Nilai Skor Kriteria Variabel


1,00 – 1,80 Sangat rendah/sangat tidak sesuai
1,81 – 2,60 Rendah/kurang sesuai
2,61 – 3,40 Sedang/cukup
3,41 – 4,20 Tinggi/sesuai
4,21 – 5,00 Sangat tinggi/sangat sesuai
Sumber : (Hartono, 2019)
55

Tabel 4.3
Statistika deskritif

Rata-
No Penyataan 1 2 3 4 5 Kriteria
rata
Indikator green product 1 dengan indikator kepedulian lingkungan

Pembelian produk yang aman


Sangat
1 dikomsumi dengan kemasan bebas 8 10 4,50
Tinggi
plastik

Pembelian green product yang aman


Sangat
2 dikomsumsi/digunakan mampu 12 5 4,25
Tinggi
mengurangi penggunaan plastik

Indikator green product 2 dengan indikator kepedulian lingkungan

Pembelian green product lebih hemat Sangat


3 1 6 1.75
dari produk konvensional Rendah

Green product mampu mengurangi SangatTi


4 12 5 4,25
plastik dari produk konvensional nggi

Indikator green product 3 dengan indikator kepedulian lingkungan

Produk yang bisa didaur ulang tetap


5 3 12 3,75 Tinggi
memperhatikan kemasan bebas plastik

Green product yang dapat didaur


Sangat
6 ulang berpengaruh terhadap biaya 3 4 10 4,25
Tinggi
sampah yang dibayarkan

Indikator green product 4 dengan indikator kepedulian lingkungan

Pembelian produk melihat teknologi


Sangat
7 produksi yang digunakan memiliki 3 4 10 4,25
Tinggi
sifat ramah lingkungan

Green product memiliki pengaruh


Sangat
8 terdapat kondisi lingkungan pada 12 5 4,25
Tinggi
Aston Canggu Beach Resort

Rata-rata Total 3,90

Kriteria Tinggi
Sumber : Data diolah, 2022
56

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.Keterkaitan green product ( Produk tidak mengandung unsur yang berbahaya

saat dikonsumsi ) terhadap kepedulian lingkungan

a) Pembelian produk yang aman dikonsumsi dengan kemasan bebas plastik.

Dari hasil data tabulasi kuisioner yang diisi oleh responden nilai rata – rata

sebesar 4,50 dalam kriteria sangat tinggi, dimana pembelian green product yang

dilakukan oleh Aston Canggu Beach Resort aman untuk dikomsumsi oleh tamu

yang menginap, karena green product yang digunakan di Aston Canggu Beach

Resort telah melewati beberapa standar keamanan komsumsi iu dapat dilihat dari

beberapa produk yang dibeli telah terdapat label Kemenkes RI dan BPOM,

dimana label Kemenkes RI menandakan bahwa produk tersebut telah memenuhi

standar – standar keamanan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI, dan BPOM

adalah singkatan dari lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan, dengan tugas

utama yaitu untuk mengawasi seluruh peredaran obat-obatan dan makanan yang

ada di seluruh wilayah Indonesia. Tujuan dilakukannya pengawasan terhadap

obat-obatan dan juga makanan adalah memastikan seluruh produk sudah aman

untuk dikonsumsi, dan tidak merugikan si pengkonsumsi, produk yang telah

melewati standar-standar yang ditetapkan oleh BPOM dapat dilihat dari kemasan

tersebut telah memiliki label BPOM, dengan terdapatnya label – label tersebut

sudah dapat dipastikan bahwa green product yang digunakan oleh Aston Canggu

Beach Resort aman untuk dikomsumsi maupun digunakan.


57

b) Pembelian geren product yang aman dikonsumsi/digunakan mampu

mengurangi penggunaan plastik

Dari hasil data tabulasi kuisioner yang diisi oleh responden nilai rata – rata

sebesar 4,25 dalam kriteria sangat tinggi, dimana pada pembelian green product

selain memikirkan keamanan untuk dikomsumsi maupun digunakan oleh tamu

yang menginap, pihak dari Aston Canggu Beach Resort juga memikirkan aspek

lingkungannya terutama di kawasan hotel sendiri, pada pembelian green product

juga mampu mengurangi penggunaan plastik dikarenakan sebagian besar kemasan

dari green product yang digunakan oleh Aston Canggu Beach Resort sudah

menggunakan kemasan kertas dan kaca.

2. Keterkaitan green product (Memiliki efisiensi dalam penggunaan energi )

terhadap kepedulian lingkungan

a) Pembelian green product lebih hemat energy dari produk konvensional

Dari hasil data tabulasi kuisioner yang diisi oleh responden nilai rata – rata

sebesar 1,75 dalam kriteria sangat rendah, dimana dalam penerapan indikator

kedua ini yaitu memiliki efisiensi dalam penggunaan energi, dimana di Aston

Canggu Beach Resort sendiri green product yang digunakan hingga saat ini belum

memiliki pengaruh terhadap efisiensi penggunaan energi (biaya pembayaran

listrik) tersebut, dikarenakan green product maupun produk konvensional

memiliki cara dan tempat penyimpanan yang sama sehingga penggunaan

energinya (biaya pembayaran listrik) juga sama, contohnya dulu Aston Canggu

Beach Resort menggunakan dental kit (peralatan sikat gigi) dari produk

konvensional proses penyimpanannya sama dengan produk dental kit yang terbuat
58

dari bahan gandum (green product) yaaitu di general store tanpa membutuhkan

alat – alat khusus dalam proses penyimpanannya, maka dari itu peryataan green

product 2 sangat rendah.

b) Green product mampu mengurangi plastik dari produk konvensional

Dari hasil data tabulasi kuisioner yang diisi oleh responden nilai rata – rata

sebesar 4,25 dalam kriteria sangat tinggi, dimana pada pembelian green product

juga mampu mengurangi penggunaan plastik dikarenakan sebagian besar kemasan

dari green product yang digunakan oleh Aston Canggu Beach Resort sudah

menggunakan kemasan kertas selain itu juga tidak lagi menggunakan sedotan dari

plastik dan take away cup dari plastik tetapi menggantinya dengan sedotan dari

bahan kertas dan take away cup juga dari bahan kertas selain itu di Aston Canggu

Beach Resort juga mengganti penggunaan air mineral dengan kemasan plasik

dengan air mineral menggunakan kemasan kaca, sehingga pembelian green

product dapat dikatakan mampu mengurangi penggunaan plastik.

3. Terbuat dari bahan baku ramah lingkungan yang menyediakan fungsionalitas

daur ulang

a) Green product yang bisa didaur ulang tetap memperhatikan kemasan bebas

plastik

Dari hasil data tabulasi kuisioner yang diisi oleh responden nilai rata – rata

sebesar 3,75 dalam kriteria tinggi, dimana dalam pembelian green product Aston

Canggu Beach Resort tetap mempertahankan kemasan bebas plastik, dapat dilihat

dari green product yang digunakan sekarang di Aston Canggu Beach Resort
59

menggunakan kemasan bebas plastik dan itu juga sudah menjadi standar dari

archipelago internasional selaku induk perusahaan dari Aston tersebut.

b) Green product yang dapat didaur ulang berpengaruh terhadap biaya sampah

yang dibayarkan hotel

Dari hasil data tabulasi kuisioner yang diisi oleh responden nilai rata – rata

sebesar 4,25 dalam kriteria sangat tinggi, dimana dengan penggunaan green

product yang dapat digunakan kembali dapat mempengaruhi biaya pengurangan

sampah, seperti yang telah dilakukan oleh Aston canggu Beach Resort penerapan

pembelian green product juga mampu menggurangi biaya penggunaan sampah,

misalnya dulu menggunakan air mineral kemasan plastik ( produk konvensional )

ketika air mineral tersebut telah selesai digunakan ( habis ) maka botol air mineral

tersebut akan dibuang secara otomatis mengeluarkan biaya untuk pembayaran

sampah dari botol plastik air mineral tersebut, sedangkan saat ini ketika

menggunakan air mineral dengan botol berbahan kaca ( green product ) ketika air

mineral tersebut selesai digunakan ( habis ) botolnya dapat digunakan kembali (

daur ulang ) sehingga tidak ada sampah yang ditimbulkan dan juga tidak perlu

mengeluarkan biaya untuk pembayaran sampah.

4. Produk dengan teknologi proses produksi yang digunakan memiliki sifat

ramah lingkungan

a) Pembelian produk melihat teknologi produksi yang digunakan memiliki sifat

ramah lingkungan

Dari hasil data tabulasi kuisioner yang diisi oleh responden nilai rata – rata

sebesar 4,25 dalam kriteria sangat tinggi, dimana penerapan pembelian green
60

product yang dilakukan oleh purchasing di Aston Canggu Beach Resort tidak

hanya melihat dari keamanan produk tersebut untuk dikomsumsi atau digunakan,

dan tidak hanya melihat bahan yang digunakan sudah ramah lingkungan, tetapi

pembelian green product yang dilakukan oleh purchasing di Aston Canggu Beach

Resort juga melihat dari aspek produks inya, apakah proses produksi green

product tersebut sudah menggunkan teknologi yang bersifat ramah terhadap

lingkungan, untuk memastika hal tersebut pihak purchasing Aston Canggu Beach

Resort membeli green product yang telah memiliki label eco-friendly dan ISO

14001 dapat dipastika bahwa proses produksi ( pembuatan ) produk tersebut

sudah melali proses yang ramah lingkungan.

b) Green product memiliki pengaruh terhadap kondisi lingkungan pada Aston

Canggu Beach Resort

Dari hasil data tabulasi kuisioner yang diisi oleh responden nilai rata – rata

sebesar 4,25 dalam kriteria sangat tinggi, dimana dengan pembelian green product

dapat mengurangi sampah yang dapat merusak lingkungan salah satunya sampah

plastik, maka dari itu dengan penerapan pembelian green product di Aston

Canggu Beach Resort dapat tentu dapat mengurangi sampah plastik dari pada

menggunakan produk konvensional, contohnya : hotel menggunakan produk air

mineral kovensional yang menggunakan kemasan botol plastik, setelah air mineral

itu digunakan akan menghasilkan sampah, sedangkan jika menggunakan air

mineral kemasan botol kaca ( green product ), setelah air mineral digunakan

botolnya dapat digunakan kembali, sehingga dapat mengurangi sampah plastik,

selain itu green product yang digunkan oleh Aston Canggu Beach Resort juga
61

menggunkan kemasan dari bahan kertas sehingga selesai pemakaian kemasan

produk tersebut bisa lebih mudah diurai oleh lingkungan, maka dari pengurangan

sampah plastik tersebut membuat lingkungan di Aston Canggu Beach Resort

menjadi terhindar dari sampah plastik, selain itu Aston Canggu Beach Resort juga

menjadi lebih sedikit menyumbangkan sampah plastik ke luar ( TPA), sehingga

dapat dikatakan green produk memiliki pengarung positif terhadap lingkungan

Aston Canggu Beach Resort maupun lingkungan luar.

Data hasil tabulasi kuesioner yang diisi responden maka nilai rata – rata dari

keempat indikator sebesar 3,90 nilai masuk ke kriteria penilaian tinggi, Penerapan

penggunaan green product di Aston Canggu Beach Resort juga memiliki

pengaruh terhadap sampah yang dihasilkan dimana sebelum menggunakan green

product sampah yang dihasilkan rata-rata 20 kantong plastik perharinya,

sedangkan setelah menggunkan green product sampah yang dihasilkan menurun

menjadi rata-rata 15 kantong plastik perharinya, biaya sampah yang dibayarkan

oleh Aston Canggu Beach Resort juga menurun, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan green product pada purchasing dalam upaya meningkatkan kepedulian

lingkungan di Aston Canggu Beach Resort dapat dikatakan tinggi.

Tabel 4.4
Biaya pembayaran sampah sebelum dan sesudah menggunakan green
product

Biaya sampah
Periode Biaya Keterangan
Sebelum diterapkan green -
product Rp1.600.000
Sudah diterapkan green - 12,5%
product Rp1.400.000
Sumber : Aston Canggu Beach Resort
62

Pada Tabel 4.5 dapat dinyatakan bahwa pembayaran sampah yang

dibayarkan oleh Aston Canggu Beach Resort sebelum menggunakan green

product sebesar Rp1.600.000 perbulan yang terhitung mulai bulan februari 2017 –

april 2017. Kemudian pada bulan mei 2017 Aston Canggu Beach Resort

menggunakan green product pada purchasing yang diterapkan sampai mei 2022,

dengan diterapkannya green product pada purchasing dapat menurunkan biaya

pembayaran sampah menjadi Rp1.400.000 perbulan atau mengalami penurunan

sebesar 12,5%. Penurunan ini disebabkan karena telah melakukan penerapan

green product pada purchasing pada Aston Canggu Beach Resort . pembayaran

biaya sampah dari bulan mei 2017 sampai mei 2022 tetap, dikarenakan

penggunaan green product di Aston Canggu Beach Resort menggunakan green

product yang sama sehingga volume sampah yang dihasilkan juga sama. Dari

pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan green product dapat

meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach Resort, sehingga

diperoleh model penerapan green product pada purchasing di Aston Canggu

Beach Resort sebagai berikut :

Produk tidak mengandung unsur


yang berbahaya saat dikonsumsi

Green Terbuat dari bahan baku ramah Pengurangan Kepedulian


lingkungan yang menyediakan penggunaan plastik Lingkungan
Product fungsionalitas daur ulang

Produk dengan teknologi proses


produksi yang digunakan memiliki
sifat ramah lingkungan

Gambar 4.15 Penerapan green product pada purchasing


di Aston Canggu Beach Resort
BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil analisis yang didapatkan terkait dengan penerapan green product pada

purchasing dalam upaya meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu

Beach Resort, maka selanjutnya penulis mendapat beberapa kesimpulan yang

akan diuraikan sebagai berikut:

1. Penerapan green product pada purchasing di Aston Canggu Beach Resort.

Berdasarkan hasil focus group discussion. Penerapan green product di Aston

Canggu Beach Resort dari ke empat indikator sebagai tolak ukur, di Aston

Canggu Beach Resort tiga indikator yang diterapkan yaitu : Produk tidak

mengandung unsur yang berbahaya saat dikonsumsi, Terbuat dari bahan baku

ramah lingkungan yang menyediakan fungsionalitas daur ulang, dan produk

dengan teknologi proses produksi yang digunakan memiliki sifat ramah

lingkungan dan satu indikator belum diterapkan yaitu memiliki efisiensi

dalam penggunaan energi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan

green product pada purchasing di Aston Canggu Beach Resort sudah

diterapkan sebesar 75% indikator menurut teori (Rahnama & Rajabpour,

2016).

2. Keterkaitan penerapan green product pada purchasing dalam upaya

meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach Resort. Dari

63
64

hasil pembahasan bahwa green product memiliki keterkaitan dalam upaya

meningkatkan kepedulian lingkungan di Aston Canggu Beach Resort, dilihat dari

penurunan biaya pembayaran sampah yang dikeluarkan oleh Aston Canggu Beach

Resort sebesar 12,5% dari sebelum menggunakan green product dan setelah

menggunakan green product.

5.2 Saran

Bedasarkan kesimpulan yang telah dibahas sebelumnya adapun saran yang

dapat diberikan kepada pihak Aston Canggu Beach Resort terkait dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Saran atau upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan dan mencapai

sertifikat green hotel dengan cara menggunakan lebih banyak green product

terutama di bagian kitchen menggunakan bahan – bahan organik, selain itu Aston

Canggu Beach Resort dalam pembelian barang juga memperhatikan penggunaan

energi yang akan dibutuhkan oleh barang tersebut sehingga semua indikator green

product dapat diterapkan.


DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y. (2008). (FGD) Sebagai Metode Pengumulan Data Penelitian. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 12(1), 58–62.
Ahmad, F., Lapian, J., & Soegoto, A. S. (2016). Analisis Green Prod & Green
Market Strategy thd Keputusan Pembelian Body Shop. Jurnal EMBA, 4(1),
33–44.
Akhmad Fahurur. (2017). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA
DJAWA BATIK SOLO. Angewandte Chemie International Edition, 6(11),
951–952., 3(2), 5–24.

Cahyo, D. A., & Solikhin, A. (2015). Analisis Peranan Purchasing Terhadap


Proses Pengadaan Barang di Hotel Lorin Solo. 10(2), 1–23.
Dianti, N. R., & Paramita, E. L. (2021). Green Product dan Keputusan Pembelian
Konsumen Muda. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 12(1), 130–142.
https://doi.org/10.33059/jseb.v12i1.2301
Firdaus, A. Y., & Hakim, M. A. (2013). Penerapan Acceleration To Improve the
Quality of Human Resources Dengan Pengetahuan, Pengembangan, Dan
Persaingan Sebagai Langkah Dalam Mengoptimalkan Daya saing Indonesia
Di Mea 2015. Economics Development Analysis Journal, 2(2), 152–163.
Firman. (2015). Natural Setting. The WPA Guide to 1930s Iowa, 4, 3–25.
https://doi.org/10.2307/j.ctt20ks10f.10
Goleman, D., Boyatzis, R. M., & Annie, P. (2018). Konsep Character, Capacity,
Capital, Condition of Economy dan Colleteral. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Handayani, N. T. (2012). PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN GREEN PRODUCT SEPEDA MOTOR HONDA
INJECTION. 1(2).
Handayani, R. (2019). STRATEGI PASCA GEMPA YANG DILAKUKAN
PELAKU WISATA DALAM MENARIK MINAT WISATAWAN
BERKUNJUNG KE GILI TRAWANGAN (Studi Kasus Hotel Villa Ombak)
POST EARTHQUAKE STRATEGY WHICH TOURISM ACTIVITIES IN
INTERESTING TO INTEREST TO VISIT TOURISTS TO GILI
TRAWANGAN (.

Hartono, M. E. (2019). Pengaruh gaya kepemimpinan transaksional terhadap


pelembagaan etika eksplisit. 48–82.
Hermawan, H. (2014). PERAN INCOME AUDIT PADA FINANCE &
ACCOUNTING DEPARTMENT di JAMBULUWUK MALIOBORO
BOUTIQUE HOTEL. Angewandte Chemie International Edition, 6(11),
951–952., 5–24.

Irfianti, M. D., Khanafiyah, S., Budi Astuti, & Jurusan. (2016).


PERKEMBANGAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI
MODEL EXPERIENTIAL LEARNING Mustia. 5(3).
ISTIQOMAH, M. (2019). ANALISIS FUNGSI PURCHASING SECTION
DALAM PENGADAAN KEBUTUHAN BARANG DI BW SUITE
BELITUNG HOTEL. Αγαη, 8(5), 55.
Mahyudin, & Suradi. (2018). Pentingnya Komunikasi Receiving Dengan
Purchasing Saat Penerimaan Barang Guna Meminimalisir Terjadinya
Kesalahan Di Hotel Grand Aston Yogyakarta. Jurnal Khasanah, 9(1), 72–83.
Makatumpias, D., Moniharapon, S., & Tawas, H. (2018). PENGARUH GREEN
PRODUCT DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN THE EFFECT
OF GREEN PRODUCT AND BRAND IMAGE ON THE PURCHASE
DECISION. 6(4), 4063–4072.
Martina, E., & Kurniawan, B. (2020). Peranan Purchasing Dalam Menunjang
Operasional Kitchen Di Angsana Hotel Bintan. 54.
Nasution, L. M. (2017). STATISTIKA DESKRIPTIF. Journal of the American
Chemical Society, 77(21), 5472–5476. https://doi.org/10.1021/ja01626a006
Nindita, V., Budiarti, V. S. A., Hidayati, N., & Sumiyarso, B. (2018). Aplikasi
Green Product Melalui Eko-Efisiensi Pada Ukm Batik Wonogiren Di
Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. Snkppm, 1(1), 409–411.
NURMALICHA, D. R. (2014). PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN
PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN ACCOUNTING
HOTEL BINTANG EMPAT SURABAYA. lim(2009), 1–25.
Ohoirenan, M. H., & Fithria, A. (2020). Analisis Penerapan PSAK 109 Pada
Badan Amil Zakat Nasional Kota Tual. AKTSAR: Jurnal Akuntansi Syariah,
3(2), 135. https://doi.org/10.21043/aktsar.v3i2.8123

Purba, M. M. (2014). Penerapan E-Bisnis Dalam Sistem Informasi Pemesanan


Kamar Hotel. Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma, 3(1).
https://doi.org/10.35968/jsi.v3i1.56
Puspitasari, N. B., Rinawati, D. I., & Sutrisno, B. D. (2018). Analisis Pengaruh
Faktor Green Purchase Intention Terhadap Produk Detergen Ramah
Lingkungan (Lerak) Menggunakan Metode Linear Regression. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Rachmiarti Kusumah, J. (2020). Green Product Sebagai Penerapan Etika Bisnis
Pada Perusahaan Produsen Cat. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 1(5), 451–
463. https://doi.org/10.31933/jimt.v1i5.205
Rahnama, H., & Rajabpour, S. (2016). Identifying effective factors on consumers
’ choice behavior toward green products : the case of Tehran , the capital of
Iran. Environmental Science and Pollution Research, Paulat 2014.
https://doi.org/10.1007/s11356-016-7791-x
Ramdani Rivera Putra. (2018). KESESUAIAN KERJA PURCHASING
TERHADAP PROSES PENGADAAN BARANG DI GOLDEN PALACE
HOTEL LOMBOK.
Resty Latifah. (2020). POLA KOMUNIKASI STAFF FRONT OFFICE
DEPARTMENT DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KEPUASAN
KONSUMEN (Studi Hotel The Excelton Palembang).
Rustiani, & Rahmawati, R. (2019). GREEN PRODUCT : PENGARUH
PENGETAHUAN PRODUK , PENGETAHUAN PEMBELIAN DAN
PEMBELIAN. 19(1), 60–68.
Santoso, I., & Fitriyani, R. (2016). GREEN PACKAGING , GREEN PRODUCT ,
GREEN ADVERTISING , PERSEPSI , DAN MINAT BELI KONSUMEN.
9(2), 147–158.
Satria. (2016). PENGADAAN BARANG KEBUTUHAN KAMAR
DEPARTEMEN HOUSEKEEPING DI HOTEL HW PADANG. In Science
of Surverying and Mapping (Vol. 41, Issue September).
Sholichah, W. A. (2015). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 4(10), 2–16.

Sinangjoyo, N. J. (2015). Green Hotel Sebagai Daya Saing Suatu Destinasi.


Jurnal Nasional Pariwisata, 5(2), 83–93. https://doi.org/10.22146/jnp.6368
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Theolina, S. O. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Hotel Terhadap Keputusan
Menginap Tamu Di Hotel Grand Inna Medan. Jurnal Manajemen Tools,
11(2), 91–102.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan Umum

1. Apa yang mendasari Aston Canggu Beach Resort menerapkan pembelian

Green Product?

Alasan Aston Canggu Beach Resort menerapkan green product untuk kepedulian

terhadap lingkungan, selain itu Aston Canggu Beach Resort merupakan brand dari

Archipelago International, adapun strandar dari Archipelago International yaitu

non plastik, hal tersebutlah yang mendasari Aston Canggu Beach Resort

menerapkan pembelian green product.

2. Bagaimana alur pembelian barang pada Aston Canggu Beach Resort?

Pada Aston Canggu Beach Resort memiliki prosedur dalam melakukan pembelian

suatu barang yang dibutuhkan oleh department-department pada Aston Canggu

Beach Resort. Adapun prosedur dalam pembelian barang pada Aston Canggu

Beach Resort akan dijelaskan sebagai berikut:

g) MembuatPR (Purchase Request) atau DML (Daily Market List)

PR dibuat oleh department (housekeeping, front office, engineering, sales &

marketing, human resources, dan finance),sedangkan daily market list dibuat

oleh department (kitchen dan bar) yang membutuhkan barang untuk

kebutuhan operasional hotel. Perbedaan PR dengandaily market list yaitu

terletak pada ketersediaan barang dan waktu kedatangan. PR

merupakanbarang yang tersedia di store dan memilikibatas minimum stock

barang, ketika barang mencapai stok minimum maka department yang

membutuhkan barang tersebut akan membuat PR agar barang tersebut bisa


dipesan kesupplier. Sedangkan daily market list sesuai dengan namanya

“daily” yaitu barang yang harus dipesan per hari sesuai dengan kebutuhan

karena barang yang digunakan harus masih dalam keadaan fresh.

h) Proses penentuan vendor

Proses penentuan vendor yang diambil dari data vendor sebelumnya maupun

mencari vendor baru yang ditentukan dari penawaran harga dan kualitas

produk.

i) Pengecekan dan persetuan PR dan DML

Pada Aston Canggu Beach Resort PR maupun DML akan di cek dan di

setujui oleh cost control, chief accountant, general manager, dan owner.

j) Pembuatan PO (purchase order) dari PR yang telah disetujui.

k) Pengecekan dan persetuan PO

Pada Aston Canggu Beach Resort PO akan di cek dan disetujui oleh cost

control, chief accountant, general manager, dan owner.

l) Pemesanan barang ke pihak supplier.

3. Apa contoh pembelian Green Product yang diterapkan pada Aston Canggu

Beach Resort?

Pembelian green product di Aston Canggu Beach Resort terdapat pada

deparment housekeeping dan restaurant, dimana di housekeeping terdapat :

tisu, comb, dental kit, bath & shower gel, conditioning shampoo, body lotion,

air goiz, shaving kit, dan soap. Sedangkan di restaurant ada : tas belanja, gula,

teh, gula merah, creamer, toothpick, sweetener, take away box, sedotan kertas,

dan take away cup.


4. Apa kelebihan dan kekurangan dari penerapan pembelian green product ini ?

a) Kelebihan dari penggunaan green product : dengan menggunakan green

product Aston Canggu Beach Resort dapat meminimalkan kerusakan /

pencemaran lingkungan, limbah yang dihasilkan oleh Aston canggu Beach

Resort tidak mencemari lingkungan.

b) Kekuranggan dari penggunaan green product : rata – rata harga dari green

product lebih mahal dari pada produk konvensional.

5. Apa dampak yang ditimbulkan dalam penerapan pembelian green product ini?

Terutama pada lingkungan di Aston Canggu Beach Resort.

Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan green product, berdampak pada

kesadaraan, kesadaraan yang dimaksud adalah kesadaran karyawan dan

kesadaraan tamu terkait dengan penggunaan green product, untuk lingkungan

Aston Canggu Beach Resort dengan diterapkannya green product tentunya terjadi

pengurangan limbah plastik, maka dari itu Aston Canggu beach Resort juga tidak

banyak menyumbang limbah plastk yang dapat mencemari lingkungan sekitar.

6. Apakah pembelian green product ini efektif diterapkan Aston Canggu Beaach

Resort guna meningkatkan kepedulian lingkungan?

Sangat efektif, karena dengan penerapan green product merupakan langkah awal

khususnya Aston Canggu Beach Resort dan Archipelago International untuk

peduli terhadap lingkungan.


Pertanyaan berdasarkan indikator

1. Apakah pembelian produk bebas plastik aman untuk dikonsumsi?

Aman, karena produk bebas plastik yang digunakan oleh Aston Canggu Beach

resort gunakan tentunya telah lolos sertifikasi sehingga aman untuk dikomsumsi

maupun digunakan.

2. Apakah Pembelian green product yang aman dikonsumsi/digunakan mampu

mengurangi penggunaan plastik ?

Tentu mampu, pembelian green product yang telah digunakan di Aston Canggu

Beach Resort saat ini mampu meminimalisir penggunaan plastik, contohnya

mengganti air mineral kemasan plastik ( produk konvensional ) dengan air mineral

kemasan kaca (green product), mengganti sedotan plastik (produk konvensional)

dengan sedotan kertas (green product), mengganti gelas plastik ( produk

konvensional ) dengan gelas kertas (green product).

3. Pembelian green product lebih hemat energi dari produk konvensional

Untuk saat ini belum ada pembelian green product yang lebih murah dari produk

konvensional yang digunakan Aston Canggu Beach Resort, termasuk juga dengan

cara penyimpananya, dimana produk konvensional maupun green product

memiliki biaya yang sama untuk penggunaan energinya ( biaya listrik ), karena

memiliki cara penyimpanan yang sama.

4. Apakah Green product mampu mengurangi plastik dari produk konvensional?

Tentu, karena prinsip dari green product adalah mengurangi sampah yang dapat

merusak lingkungan salah satunya plastik, maka dari itu dengan penerapan
pembelian green product di Aston Canggu Beach Resort dapat tentu dapat

mengurangi sampah plastik dari pada menggunakan produk konvensional,

contohnya : hotel menggunakan produk air mineral kovensional yang

menggunakan kemasan botol plastik, setelah air mineral itu digunakan akan

menghasilkan sampah, sedangkan jika menggunakan air mineral kemasan botol

kaca ( green product ), setelah air mineral digunakan botolnya dapat digunakan

kembali, sehingga dapat mengurangi sampah plastik.

5. Jika produk bisa didaur ulang, apakah dalam pembeliannya tetap

memperhatikan kemasan bebas plastik?

Pasti, Aston Canggu Beach Resort akan tetap memperhatikan kemasan bebas

plastik, karena dampak penggunaan plastik tidak hanya berdampak di lingkungan

Aston Canggu Beach Resort saja melainkan berdampak pada lingkungan luar

juga.

6. Apakah Green product yang dapat didaur ulang berpengaruh terhadap biaya

sampah yang dibayarkan hotel?

Diterapkannya pembelian green product pada Aston Canggu Beach Resort selain

dapat mengurangi sampah plastik juga dapat mengurangi biaya sampah yang

dibayarkan oleh pihak hotel, misalnya hotel menggunakan produk air mineral

kovensional yang menggunakan kemasan botol plastik, setelah air mineral itu

digunakan akan menghasilkan sampah dan akan menimbulkan biaya sampah,

sedangkan jika menggunakan air mineral kemasan botol kaca ( green product ),

setelah air mineral digunakan botolnya dapat digunakan kembali sehingga tidak

menimbulkan biaya sampah lagi. Sehingga pembayaran sampah yang dibayarkan


oleh Aston Canggu Beach Resort menurun dari Rp1.400.000 menjadi

Rp1.200.000.

7. Apakah dalam pembelian produk juga melihat teknologi yang digunakan

memiliki sifat ramah lingkungan ?

Tentu juga memperhatikan teknologi produksiya, pembelian produk di Aston

Canggu Beach Resort selain memperhatikan bahan yang digunakan juga

memperhatikan teknologi produksinya agar dapat mengurangi kerusakan

lingkungan baik itu pencemara udara maupun lingkungan pasca produksi produk

tersebut, dalam pembelian produk di Aston Canggu Beach Resort sendiri sudah

membeli produk yang memiliki label eco-friendly dan ISO 14001 yang artinya

produk tersebut diproduksi dengan cara ramah lingkungan.

8. Apakah Green product memiliki pengaruh terhadap kondisi lingkungan pada

Aston Canggu Beach Resort?

Tentu, karena prinsip dari green product adalah mengurangi sampah yang dapat

merusak lingkungan salah satunya plastik, maka dari itu dengan penerapan

pembelian green product di Aston Canggu Beach Resort dapat tentu dapat

mengurangi sampah plastik dari pada menggunakan produk konvensional,

contohnya : hotel menggunakan produk air mineral kovensional yang

menggunakan kemasan botol plastik, setelah air mineral itu digunakan akan

menghasilkan sampah, sedangkan jika menggunakan air mineral kemasan botol

kaca ( green product ), setelah air mineral digunakan botolnya dapat digunakan

kembali, sehingga dapat mengurangi sampah plastik.


Lampiran 2 Kuisioner

KUESIONER RESPONDEN

PENERAPAN GREEN PRODUCT PADA PURCHASING DALAM UPAYA


MENINGKATKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN DI ASTON CANGGU
BEACH RESORT

A. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Jabatan :

B. Petunjuk:

1. Berilah penilaian rating untuk masing-masing indikator di bawah dengan

memberi tanda (X) pada kolom yang tersedia. Indikator Green Product (GP)

dan indikator Kepedulian Lingkungan (KL)

2. Penilaian:

- Sangat tidak sesuai = 1

- Kurang sesuai = 2

- Cukup = 3

- Sesuai = 4

- Sangat sesuai = 5
C. Daftar pernyataan

NO Pernyataan 1 2 3 4 5

Indikator green product 1 dengan indikator kepedulian lingkungan


1 Pembelian produk yang aman dikonsumsi dengan kemasan
bebas plastik
2 Pembelian geren product yang aman dikonsumsi/digunakan
mampu mengurangi penggunaan plastik
Indikator green product 2 dengan indikator kepedulian lingkungan
3 Pembelian green product lebih hemat energi dari produk
konvensional
4 Green product mampu mengurangi plastik dari produk
konvensional
Indikator green product 3 dengan indikator kepedulian lingkungan
5 Produk yang bisa didaur ulang tetap memperhatikan kemasan
bebas plastic
6 Green product yang dapat didaur ulang berpengaruh
terhadap biaya sampah yang dibayarkan hotel
Indikator green product 4 dengan indikator kepedulian lingkungan
7 Pembelian produk melihat teknologi produksi yang
digunakan memiliki sifat ramah lingkungan
8 Green product memiliki pengaruh terhadap kondisi
lingkungan pada Aston Canggu Beach Resort
Lampiran 3 Dokumentasi FDG
Lampiran 4 Validasi data Data

Anda mungkin juga menyukai