ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Green Marketing, Brand Image and Service Quality on
Decisions to Stay at Greenhost Boutique Prawirotaman, Yogyakarta. The unit of analysis in this study
is the consumers who have stayed at Greenhost Boutique Prawirotaman, Yogyakarta, namely the
people of DKI Jakarta. The sample used in this study were 170 respondents. The sampling method was
carried out by purposive sampling method with the Hair formula. This study uses data analysis
techniques with SEM PLS. The results of this study indicate that Green Marketing, Brand Image, and
Service Quality affect the Decision to Stay at Greenhost Boutique Prawirotaman, Yogyakarta.
Keywords: Green Marketing; Brand Image; Service Quality; Stay Decision.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Green Marketing, Brand Image dan Service
Quality terhadap Keputusan Menginap di Greenhost Boutique Prawirotaman, Yogyakarta.Unit analisis
pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah menginap di Greenhost Boutique Prawirotaman,
Yogyakarta yaitu masyarakat DKI Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 170
responden. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive sampling dengan rumus
Hair. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan SEM PLS. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa Green Marketing, Brand Image, dan Service Quality berpengaruh terhadap
Keputusan Menginapdi Greenhost Boutique Prawirotaman, Yogyakarta.
Kata kunci: green marketing; brand image; service quality; keputusan menginap.
membuat masyarakat semakin berhati-hati brand yang ditawarkan sesuai dengan apa
menggunakan berbagai produk yang yang diharapkan oleh konsumen akan
dikhawatirkan dapat menambah level produk tersebut dapat menjadi faktor penting
pemanasan global pada level yang dalam mengambil keputusan dalam
membahayakan umat manusia. pembelian (Purnama & Adi, 2019).
Tabel 1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Yogyakarta merupakan salah satu
tempat di Indonesia yang dapat dijadikan
D.I. Yogyakarta
sebagai tempat pilihan untuk berwisata atau
IKLH IKLH IKLH IKLH rekreasi keluarga. Alasan Yogyakarta pantas
Yogya- Yogya- Yogya- Yogya- untuk menjadi salah satu tempat pilihan
karta karta karta karta
2015 2016 2017 2018 untuk berwisata adalah mempunyai objek
46,70 50,51 57,65 55,36 wisata yang beraneka ragam mulai dari
wisata tentang budaya sampai pemandangan
Sumber: menlhk.go.id., 2019. alam. Selain itu, sejarah Yogyakarta juga
mampu menjadikan daya tarik wisatawan
Tabel 1 menunjukan bahwa secara untuk memilih Yogyakarta sebagai destinasi
nasional kualitas lingkungan hidup tempat wisata (Atma, 2016 dalam Rani, &
Indonesia mengalami kenaikan, yaitu pada Ardhyanto, (2018). Hal tersebut dapat dilihat
tahun 2017 sebesar 57,65. Meningkatnya pada Tabel 2 tingkat kunjungan wisatawan
indeks kualitas lingkungan hidup tersebut yang datang ke Yogyakarta.
disebabkan oleh salah satunya limbah
domestik seperti sampah, limbah pabrik, Tabel 2. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke
meningkatnya jumlah kendaraan yang Kota Yogyakarta
menyebabkan polusi udara dan pemakaian Tahun Jumlah Jumlah
bahan kimia dalam proses produksi. Dalam wisatawan Wisatawan
penelitian Arimbawa, & Ekawati (2017), Nusantara Mancanegara
terdapat pernyataan adanya tekanan isu 2016 3.150.834 396.518
2017 3.459.116 435.655
lingkungan tersebut mustahil untuk
2018 3.653.240 450.000
diabaikan, perusahaan harus
mengembangkan model bisnis baru yang Sumber: yogyakarta.bps.go.id., 2019.
dapat menerapkan pemenuhan tren hijau
yang popular saat ini, mengingat Tabel 2 menunjukan bahwa kunjungan
perusahaan–perusahaan yang ada memang wisatawan ke kota Yogyakarta mengalami
kebanyakan berkontribusi dalam pemanasan peningkatan setiap tahunnya. Tiga tahun
global. terakhir (2016-2018) tingkat kunjungan
Pemasaran produk yang menggunakan wisatawan ke Yogyakarta meningkat secara
bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan signifikan. Perkembangan Kota Yogyakarta
hidup sekarang ini dikenal dengan produk semakin lama semakin meluas, khususnya
hijau (green product). Langkah-langkah dalam bidang pariwisata. Ini dibuktikan
pemasaran hijau yang sudah dilakukan oleh dalam meningkatnya kunjungan wisatawan
banyak produsen pada dasarnya direspon Yogyakarta ikut menunjang industri
secara positif oleh konsumen bahwa dengan perhotelan di Kota Yogyakarta. Diantara
memperhatikan proses pemasaran produk banyaknya hotel yang terdapat di kota
dan jasa yang memiliki karakteristik aman Yogyakarta, salah satunya Greenhost
bagi lingkungan serta meningkatkan kualitas Boutique Hotel Yogyakarta, hotel dengan
produk akan membantu konsumen dalam konsep Eco Green hotel menjadi sasaran
mengambil suatu keputusan dimana quality baru bagi wisatawan.
129
C. C. Widayati, Islahulben, Ernawati, Rahadi / Jurnal Ekonomi Manajemen 7 (2) (November 2021) 127-138
sebesar 0,820; dan BI6 sebesar 0,782 lebih memuaskan, yaitu semua variabel laten
tinggi dibandingkan korelasi Brand Image reliabel karena seluruh nilai variabel laten
dengan konstruk lainnya. Selanjutnya, memiliki nilai Composite Realibility dan
korelasi konstruk Service Quality dengan Cronbach’s Alpha ≥ 0,70. Jadi dapat
indikatornya SQ1 sebesar 0,795; SQ2 disimpulkan bahwa, kuesioner yang
sebesar 0,770; SQ4 sebesar 0,787; SQ5 digunakan sebagai alat penelitian ini telah
sebesar 0,574; SQ6 sebesar 0,815; SQ7 andal atau konsisten.
sebesar 0,727; SQ8 sebesar 0,810; dan SQ10 Pengujian Model Struktural (Inner
sebesar 0,806 lebih tinggi dibandingkan Model)
korelasi Service Quality dengan konstruk a. Nilai R-Square (R²)
lainnya. Selanjutnya, korelasi Keputusan Melihat nilai R-square yang
Menginap dengan indikatornya KM1 merupakan uji goodness of fit model
sebesar 0,624; KM2 sebesar 0,722; KM3
sebesar 0,631; KM4 sebesar 0,554; KM5 Tabel 4. Hasil Nilai Uji Nilai R-Square (R²)
sebesar 0,829; KM6 sebesar 0,812; KM7 Variabel R-Square (R2)
sebesar 0,763; KM8 sebesar 0,571; KM9 Keputusan Menginap 0.672
sebesar 0,809; dan KM10 sebesar 0,800
Sumber: Hasil Output PLS, 2021.
lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi
Keputusan Menginap dengan konstruk Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
lainnya.Metode lain untuk melihat nilai R-Square (R2) atau koefisien
discriminant validity adalah dengan determinasi adalah 0,672. Hal ini berarti
membandingkan nilai Square Root of 67,2% variasi atau Keputusan Menginap
Average Extracted (AVE) setiap konstruk dipengaruhi oleh Green marketing, Brand
dengan korelasi antara konstruk lainnya Image dan Service Quality. Sedangkan
dalam model, maka dikatakan memiliki nilai sisanya sebanyak 32,8% dijelaskan diluar
discriminant validity yang baik. Dapat model penelitian ini.
disimpulkan bahwa akar kuadrat dari
Average Variance Extracted (AVE) untuk b. Goodness of Fit Model
setiap konstruk lebih besar daripada korelasi Pengujian Goodness of Fit Model
antara konstruk yang satu dengan konstruk structural pada inner model menggunakan
yang lainnya dalam model. Dari nilai AVE nilai predictive relevance (Q2).Nilai Q-
tersebut, maka konstruk dalam model yang square lebih besar dari nol (0) menunjukan
diestimasi memenuhi kriteria discriminant bahwa model mempunyai nilai predictive
validity. relevance.Nilai R-square tiap-tiap varibel
endogen dalam penelitian ini sebesar
Uji Reliabilitas 0,672.Hal ini berarti bahwa 67,2% variasi
Pengujian Composite Reliability dan pada variabel Keputusan Menginap
Cronbach’s Alpha bertujuan untuk menguji (dependen variabel) dijelaskan oleh
reliabilitas instrumen dalam suatu model variabel-variabel yang digunakan, dengan
penelitian. Atau mengukur internal demikian model dikatakan layak untuk
consistency dan nilainya harus diatas 0,60. memiliki nilai prediktif yang releven.
Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki
nilai Composite Reliabilitty maupun c. Evaluasi Pengujian Hipotesis
Cronbach’s Alpha ≥ 0,70hal itu berarti Nilai estimasi untuk hubungan jalur
konstruk memiliki reliabilitas yang baik atau dalam model struktural harus signifikan.
kuesioner yang digunakan sebagai alat Nilai signifikansi ini, dapat diperoleh dengan
dalam penelitian ini telah andal dan prosedur bootstrapping. Melihat signifikansi
konsisten. ini pada hipotesis dengan melihat nilai
Pengujian Composite Realibility dan koefisien parameter dan nilai signifikansi T-
Cronbach’s Alpha menunjukan nilai yang statistic pada algorithm bootstrapping
134
C. C. Widayati, Islahulben, Ernawati, Rahadi / Jurnal Ekonomi Manajemen 7 (2) (November 2021) 127-138
report. Untuk mengetahui signifikan atau alpha 0,05 (5%) = 1,96. Kemudian, T-tabel
tidak signifikan dilihat dari T-tabel pada dibandingkan oleh T-hitung (T-statistik).
Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis
T Statistics P Values
(|O/STDEV|)
Green Marketing → Keputusan Menginap 2.619 0.009
Brand Image → Keputusan Menginap 2.487 0.013
Service Quality → Keputusan Menginap 2.394 0.017
Sumber: Hasil Output PLS, 2021.
1) Berdasarkan uji hipotesis pada penelitian 1,96) dan nilai original sampel
diperoleh bahwa Green Marketing menunjukkan nilai yang positif. Artinya
berpengaruh positif dan signifikan bahwa Brand Image menjadi faktor yang
terhadap keputusan menginap karena kuat dan mampu mendorong konsumen
hasil dari T-statistic > T tabel (2.619 > untuk melakukan keputusan menginap.
1,96) dan nilai original sampel 3) Berdasarkan uji hipotesis pada penelitian
menunjukkan nilai yang positif. Artinya diperoleh bahwa Service Quality
bahwa Green Marketing menjadi faktor berpengaruh positif dan signifikan
yang kuat dan mampu mendorong terhadap keputusan menginap karena
konsumen untuk melakukan keputusan hasil dari T-statistic > T tabel (2.394 >
menginap. 1,96) dan nilai original sampel
2) Berdasarkan uji hipotesis pada penelitian menunjukkan nilai yang positif. Artinya
diperoleh bahwa Brand Image bahwa Service Quality menjadi faktor
berpengaruh positif dan signifikan yang kuat dan mampu mendorong
terhadap keputusan menginap karena konsumen untuk melakukan keputusan
hasil dari T-statistic > T tabel (2.487 > menginap.