COMMUNICATION
GREENHOST
AISHA WAI YASMINA- S232008002
BOUTIQUE HOTEL
DAN MELIA PUROSANI
HOTEL YOGAYAKARTA
Seminar Hasil Tesis
S2 Ilmu Komunikasi
29 November 2022
Universitas Sebelas Maret Surakarta
LATAR BELAKANG
MASALAH
Isu Lingkungan
Isu Lingkungan yang diakbatkan oleh sektor perhotelan telah
hadir sejak tahun 2010 dan diprediksi memiliki dampak serius
hingga 2030 (menlhk.go.id)
LIFESTYLE
KEMENPAREKRAF menyatakan wilayah pariwisata prioritas LIMBAH & POLUSI
BY SAWYER
merupakan salah satu penyumbang isu lingkungan terbanyak,
diantaranya wilayah Bali & Jawa khususnyaYogyakarta
Jumlah Hotel Bintang 3,4,5 Krisis air yang mengakibatkan permukaan air tanah terus
7.500 menurun imbasnya terhadap warga Yogyakarta yang makin
susah menjangkau air tanah hingga banjir menjadi
5.000 ancaman serius saat musim hujan lantaran berkurangnya
daerah resapan air untuk pembangunan hotel
2.500 (Syambudi, 2020)
0
2017 2021
MENANGGAPI ISU KRISIS LINGKUNGAN
Yogyakarta Bali
Hanya 10 hotel yang mengaku sebagai Green Hotel dan Hingga saat ini perhotelan di Bali berlomba-lomba untuk
tidak seluruhnya menjalankan green marketing mengaku sebagai green hotel agar dapat bersaing dengan
communication market ASEAN
Konvensional hotel menerapkan Green Hotel terasa berat di cost,
terutama sistem hotel yang sudah terbentuk sejak awal
HOTEL
•Green Hotel --> Minimal penggunaan AC, LED hemat energi,
pengelolaan air limbah, material ramah lingkungan, vegan
resto dari kebun hidroponik.
YOGYAKARTA
•Multinational Chain Brand- Melia Hotel Group (MHI)
•Green Hotel sebagai secondary brand image sebagai added value terhadap hotel bintang lima
ditengah kota.
HOTEL
•Satu-satunya hotel di Yogyakarta dengan sertifikasi diakui dunia mengenai implementasi
Green Hotel dengan kategori tertinggi (Lembaga Sertifikasi Earth Check)
•Green Hotel --> Hemat Air dengan mengatur pressure air pada shower, pemilihan vendor
yang ramah akanlingkungan, lampu LED, menerapkan reduce reuse recycle termasuk waste
management
•GMC --> Mengkomunikasikan isu lingkungan pada website, implementasi CSR dengan
memberikan solusipada isu lingkungan (Soap for Hope), mengirimkan release kepada media
konvensional mengenai program Green Hotel secara rutin
KAJIAN PARIWISATA
Green Hotel berfokus pada operasional dan
implementasi dari Green Hotel
GREEN MARKETING
COMMUNICATION
GAP Mengkaji dampak atau presepsi terhadap Konsumen
PENELITIAN
STRATEGI GREEN MARKETING
COMMUNICATION
Produk (consumers good) atau perusahaan yang
secara langsung merusak lingkungan ex: tissue
•Bagaimana perencanaan GMC pada Greenhost
Boutique Hotel Yogyakarta dan Melia Purosani
Hotel Yogyakarta?
Masalah
GREEN MARKETING
COMMUNICATION THEORY
Marthur & Marthur (2000) dan Ginsberg & Bloom (2004)
IMC THEORY
Larry Percy (2018) dan Kotler & Keller (2012)
KAJIAN
TEORI SOSTAC
PR SMITH (2020)
AISDALSLove
Wijaya (2012)
PENELITIAN
Diskriptif Kualitatif, Studi Kasus
LOKASI
Greenhost Boutique Hotel &
Melia Purosani Hotel
POLICY GREEN
berdasarkan peraturan
MARKETING berdasarkan lifestyle owner
perusahaan induk
COMMUNICATION
HASIL
PENELITIAN DAN PERENCANAAN GMC
membangun brand image sebagai strategi sekunder
sebagai diferensiasi hotel
PEMBAHASAN
tanggung jawab dari green
IMPLEMENTASI GMC tanggung jawab dari GM Hotel
team
(Holistik) Operasional dan pengalaman
konsumen merasakan green hotel. (sebagian) pada operasional.
Green Product
Dikonsepkan berdasarkan lifestyle Dikonsepkan berdasarkan peraturan MHI
dan pengalaman pemilik hotel
Tidak terstruktur, peraturan organisasi dibuat
Memiliki struktur organisasi dan pedoman kebijakan dari
Green Team oleh pemilik dan tidak ada keterlibatan
MHI dan Earth Check
sertifikasi atau lembaga lainnya.
TEMUAN
OBJECTIVE TAHAPAN
PERENCANAAN
GH --> mengembangkan bisnis
MP -->memenuhi tuntutan MHI
GMC
STRATEGI & TAKTIK
GH --> mendukung strategi sales
MP --> membuat added value
PERENCANAAN GMC- SITUASI ANALISIS
Objektif Perencanaan – mencapai visi misi (eco-
concious hotel) secara
GREENHOST
konsisten dan presisten disetiap aspek hotel.
BOUTIQUE
HOTEL
Objektif Pengukuran – diukur melalui brand
PERENCANAAN awareness, revenue dan positioning
GMC -
OBJEKTIF Objektif Perencanaan – mencapai
Visi Misi MHI sebagai brand
yang berkontribusi terhadap dunia
yang lebih baik dengan menjalankan
MELIA PUROSANI
prinsip ramah lingkungan.
HOTEL
Objektif Pengukuran –
tidak terukur, hanya crosscheck implementasi
dari MHI dan Earth Check untuk mencapai sertifikasi
TEMUAN GREENHOST BOUTIQUE HOTEL MELIA PUROSANI HOTEL
Sesuai dengan situasi analisis, namun bertambah
Sesuai dengan situasi analisis tidak ada
Objektif sesuai market development agar tetap bertahan
tujuan peningkatan revenue secara drastis
saat Krisis Covid-19
Urban-resort bintang lima dengan
Eco-concious hotel PERENCANAAN
suasana tropis.
Positioning (lingkungan, seni, komunitaslokal) dengan
Satu-satunya hotel tengah kota yang dapat GMC -
positioning hotel hits dan instagramable
memberikan suasana hijau STRATEGI
A Sales Promotion
Dilakukan offline online; Giveaway, discount
menggambarkan identitiy eco-concious hotel
Tidak untuk memperkuat GMC
K Direct Marketing
Blasting Email dan WA tujuan revenue namun tidak
Tidak untuk memperkuat GMC
T
menghilangkan brand identity
Event online dan offline, Media Relations, Campaign Press relations, CSR, Community
I
Public Relations
collaborations, viral marketing, in house promotion Relations, in-house promotion
Event merupakan salah satu taktik utama
K
dalam menyampaikan pesan hijau.
Sponsor sesuai pada perusahaan atau event Tidak spesifik
Sponsor and events yang memiliki nilai yang sama. Tujuan brand memperhatikan nilai ramah lingkungan ketika
awareness memberikan sponsor.
Tidak memberikan
sponsor kepada perusahaan rokok
Taktik utama agar komunikasi dapat terintegrasi penuh Tidak menjadi taktik utama dalam GMC,
tidak hanya pesan namun alat harus diperhatikan saat namun
Digital Marketing
GMC. Termasuk online marketing, social media, digital WOM memperluas jangkauan dari media cetak ke
dan Buzz Marketing digital
TEMUAN GREENHOST BOUTIQUE HOTEL MELIA PUROSANI HOTEL
Breifing setiap pagi oleh GM +
Dilakukan MB hanya dengan head departement Head Departement
Komunikasi dan Marketing Communication
Internal
Dilanjutkan brief dengan dept
Ada kemungkinan terjadi GAP karena MB hanya masing-masing.
dilakukan satu sekali seminggu dan komunikasi Marcom merupakan jabatan
head department ke bawah tidak terjadwal. strategis sehingga
IMPLEMENTASI harus mengikuti kedua briefing.
ACTION GMC
Sense of belonging dan loyalitas
Dari penghargaan karyawan setiap tahun dan
Motivasi karyawan dalam menghargai nilai-
bonus salary (service charge).
nilai perusahaan.
Berkaitan erat dengan GMC dapat dilihat dari
market mayoritas yang melakukan pembelian Tidak ada keterkaitan dengan
Penjualan/Sales
dan menjadi indikator keberhasilan GMC GMC
walaupun bukan yang utama
IMPLEMENTASI
CONTROL GMC Menjadi indikator keberhasilan utama, namun
Tidak dilakukan perhitungan,
indikator keberhasilan hanya
hotel tidak melakukan survey offline dalam
Brand Awareness berdasarkan terlaksana atau tidak.
pengukuran tersebut hanya bedasarkan data
Hal ini disebabkan GMC tidak
secara media sosial dan website
direspon baik oleh pelanggan
Dilakukan secara detail dengan
Operasional Green Hotel Tidak dilakukan pengukuran
standart MHI dan Earth Check
RESPON KONSUMEN
Pencarian bukan menjadi hal krusial. Hanya dua responden
Melakukan pencarian melalui IG, Traveloka,Review Hotel.
yang melakukan pencarian melalui berita online dan karyawan
Search Mendapatkan informasi mengenai pengelolaan sampah,foto-foto
setempat. Mendapatkan informasi program green hotel hal
dengan angle konsumen,keadaan sesungguhnya di lapangan.
tersebut meningkatkan interest konsumen.
Responden merasa GMC menjadi nilai tambah yang menarik
Desire Pesan isu lingkungan tidak menjadi ketertarikan utama
namun tidak mendapatkan banyak informasi mengenai green hotel
RESPON KONSUMEN
Membagikan secara online tapi pesan yang disampaikan
Share mengenai -
pengalaman bukan campaign tentang peduli lingkungan
Experience yang diberikan hotel
Love -
yang membuat konsumen menjadi loyal dan balik lagi
KESIMPULAN GREENHOST MELIA PUROSANI
IMPLEMENTASI GMC
detail mengenai konsep sehingga rasa belonging dan rasa tanggung jawab dari seluruh KESIMPULAN
tanggung jawab dibebankan kepada GM. karyawan yang didorong oleh pengawasan green
Covid-19 memberikan dampak buruh team sebagai penanggung jawab sehingga dapat
terhadap Implementasi GMC dan memenuhi persyaratan MHI dan Earth Check
terjadinya shifting market
Sudah aware dengan eco-concious hotel, Tidak semua konsumen aware Melia Green Hotel,
namun ketertarikan karena interior hotel. sebagian responden menganggap green value
RESEPON KONSUMEN
Green Hotel bukan menjadi alasan utama menjadi hal yang penting namun bukan menjadi
dalam menginap. alasan utama.
TEORI
Teori Green Marketing Marthur & Marthur (2000) dan
Ginsberg & Bloom (2004) memperkuat implementasi praktis
dilapangan apabila ingin mengimplementasikan konsep
green marketing communication di hotel
PRAKTIS
Menjaga sustainabilitas hotel baik secara
bisnis maupun dampak terhadap
lingkungan
BAGI GREENHOST BOUTIQUE HOTEL
DAN MELIA PUROSANIHOTEL
Melakukan pengukuran berasal dari respon publik untuk
evaluasi(internal & eksternal) GMC yang akan dijadikan
perencanaan.
BAGI PEMERINTAH
Dukungan aturan pemerintah daerah dalam
suistainable tourism
IT IS NOW A GLOBALLY-
RECOGNIZED MOVEMENT.
TERIMA KASIH
Green Hotel of zero waste