Anda di halaman 1dari 6

“Penciptaan Corporate Image Aerowisata Grand Hotel Preanger Sebagai Eco-Hotel

Melalui Strategi Green Marketing”


(Survei pada tamu yang menginap di Aerowisata Grand Hotel Preanger Bandung)

Endah Dwi Indriyani (1005700)


di bawah bimbingan Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos, S.Pd., MM
Oce Ridwanudin, SE., MM.

ABSTRACT

Dewasa ini ukuran kinerja di berbagai industri mengacu pada orientasi lingkungan, dimana perusahaan
mulai menerapkan isu-isu lingkungan sebagai salah satu strategi pemasarannya tak terkecuali pada industri
perhotelan. Bukti nyata adanya dampak perkembangan dalam industri perhotelan yakni bermunculannya
eco hotel. Strategi tersebut tentu akan berdampak kepada citra perusahaan yang menjalankannya. Menurut
Chattananon, Lawley (2007) dalam Regina dan Ugne (2001:537) “Corporate image is formed by corporate
marketing communication, corporate social responsibility, and consumer demographic” Dimana corporate
marketing communication sebagai strategi pemasaran terdiri dari beberapa kegiatan pemasaran lainnya
seperti advertising, public relation, sales promotion, word of mouth, termasuk green marketing. Sehingga
dalam rangka menciptakan corporate image suatu perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari strategi
green marketing tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh strategi
green marketing terhadap penciptaan corporate image. Objek penelitian ini yakni Aerowisata Grand Hotel
Preanger yang merupakan eco hotel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah green marketing (X) dengan
variabel terikat yaitu corporate image (Y). Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dan
metode pengembangan cross section method dengan teknik sampling systematic dan stratified random
sampling. Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis jalur terdapat pengaruh yang signifikan baik secara
simultan maupun parsial dari dimensi green product innovation, green performance, maupun green
alliances dalam menciptakan corporate image yang terdiri dari common product,attributes, benefits or
attitudes, people and relationship, value and programs, dan corporate credibility.

Key word: Green Marketing, Corporate Image

LATAR BELAKANG ramah lingkungan. Hal tersebut turut


Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu memberikan dampaknya pada industri-industri
kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari hospitality, salah satunya yakni industri
kehidupan manusia. Hal tersebut dapat dilihat perhotelan.
dari terus berkembangnya industri pariwisata di Bukti nyata adanya dampak perkembangan
berbagai negara di dunia. Kesadaran isu lingkungan terhadap perhotelan dapat
masyarakat terhadap lingkungan hidup dilihat dari bermunculannya hotel-hotel
meningkat setelah melihat banyaknya berbintang yang menerapkan komitmen untuk
kerusakan lingkungan yang terjadi. Hal ini berbasis pada lingkungan. Ketatnya persaingan
mempengaruhi konsumen sehingga mereka antar hotel-hotel yang memiliki komitmen
mulai menaruh perhatian pada isu perusakan terhadap lingkungan, telah mendorong
lingkungan hidup, keterbatasan sumber daya terciptanya kerjasama dengan berbagai
yang ada di bumi, sehingga konsumen mulai lembaga Internasional untuk penerapan dan
melirik produk yang lebih bersahabat dengan sertifikasi sistem manajemen lingkungan Eco-
lingkungan. Hotel Standard atau hotel berwawasan
Perhatian terhadap isu-isu lingkungan ini lingkungan. Salah satu lembaga Internasional
ditandai dengan adanya fenomena dimana para yang bekerjasama dengan memberikan
pelaku bisnis mulai menerapkan standar sertifikasi eco hotel kepada hotel-hotel yang
internasional atau lebih dikenal dengan ISO- menerapkan sistem berbasis lingkungan yaitu
14000. Isu lingkungan tersebut turut diperkuat TUV Rheinland Group. Eco-hotel merupakan
dengan adanya komitmen dari UNWTO dimana hotel yang menerapkan sistem kerja yang
seluruh sektor berorientasi untuk bersikap melingkupi penerapan efisiensi energi,
konsumsi air, pengolahan air limbah, Aerowisata Grand Hotel Preanger disetiap
pengelolaan limbah padat, penanganan bahan- tahunnya, termasuk memenuhi tuntutan dari
bahan kimia dan berbahaya, serta penanganan fenomena pariwisata di Internasional yang
aspek keselamatan dan kesehatan kerja di meminta seluruh industri perhotelan agar
hotel. berbasis pada lingkungan.
Salah satu hotel berbintang lima di Kota Temuan dari hasil pra penelitian yang telah
Bandung yang pertama memperoleh sertifikat dilakukan, peneliti menemukan bahwa adanya
eco-hotel adalah Aerowisata Grand Hotel ketidaktahuan tamu hotel terhadap citra yang
Preanger. Data statistik mengenai room dimiliki Aerowisata Grand Hotel Preanger
occupancy dalam tiga tahun terakhir, sebagai eco-hotel. Sebesar 23% dari total 30
menunjukkan Aerowisata Grand Hotel Preanger responden yang disurvei mengaku mengetahui
mengalami peningkatan yang cukup signifikan di bahwa Aerowisata Grand Hotel Preanger
tahun 2013 seperti terlihat pada Tabel 1.1 merupakan eco hotel di Kota Bandung,
berikut. sedangkan 76% tamu hotel lainnya belum
TABEL 1.1 mengetahui hal tersebut. Dari adanya hasil
ROOM OCCUPANCY temuan pra penelitian, tentu menjadi suatu
AEROWISATA GRAND HOTEL PREANGER permasalahan baru yang harus diperhatikan
TAHUN 2011-2013 Aerowisata Grand Hotel Preanger. Citra sebagai
Year hotel yang berwawasan lingkungan dapat
Description
2011 2012 2013 membantu promosi Aerowisata Grand Hotel
Rooms Preanger dalam memperoleh konsumen yang
Occupied 67,43% 65,20% 74,82% saat ini kian peduli terhadap isu lingkungan.
Total Untuk itu Aerowisata Grand Hotel Preanger
Guest 32.910 29.437 34.470 menggunakan strategi green marketing sebagai
FIT 12.960 12.879 11.827 salah satu upaya untuk menciptakan citra yang
GIT 19.950 16.558 22.646 memenuhi komitmen lingkungan sebagai eco
Sumber: Accounting Department Aerowisata hotel. Menurut Robert Dahlstrom (2011:5)
Grand Hotel Preanger, 2014 strategi green marketing merupakan bagian dari
pengembangan dan pemasaran produk-produk
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa yang dirancang untuk meminimalkan dampak
jumlah occupancy Aerowisata Grand Hotel negatif terhadap lingkungan. Hal tersebut akan
Preanger mengalami fluktuasi dengan berdampak kepada tujuan Aerowisata Grand
terjadinya penurunan jumlah occupancy pada Hotel Preanger dalam upaya meningkatkan
tahun 2012 namun kembali mengalami room occupancy, serta menciptakan citra yang
peningkatan signifikan di tahun 2013. Dimana baik sebagai eco hotel.
menurut pihak Sales & Marketing Aerowisata Dalam penerapan sertifikasi sistem
Grand Hotel Preanger penurunan tersebut manajemen lingkungan eco-hotel standar,
diakibatkan oleh adanya perenovasian yang sejumlah strategi dari green marketing telah
dilakukan Aerowisata Grand Hotel Preanger dijalankan Aerowisata Grand Hotel Preanger
pada Grand Ballroom serta Executive room di lebih kepada sistem dan manajemen dalam
Naripan Wing berubah menjadi Naripan Suite di operasionalisasi kegiatan hotel seperti
tahun 2012 tersebut. Sebab dapat dilihat penggunaan sistem STP (Sewer Treatment
setelah renovasi selesai dilakukan, jumlah Plant) untuk pengolahan limbah air,
penurunan tidak terjadi lagi di tahun 2013, baik penghematan energi baik itu air maupun listrik,
pendapatan room occupied maupun room penggunaan linen secara efektif, melakukan
revenue Aerowisata Grand Hotel Preanger sistem pengolahan sampah dengan
mengalami peningkatan. Untuk itu memisahkan sampah kering dan basah,
ketidaktetapan yang terjadi pada room penanganan bahan kimia berbahaya termasuk
occupied menjadi hal yang harus diperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja, hingga
agar peningkatan yang terjadi di tahun 2013 pada penggunaan reuse paper untuk
tetap stabil atau bahkan terus meningkat. operasional sehari-hari dan secara lebih intensif
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak menggunakan e-mail dalam mengirim data,
Marketing Communication, Aerowisata Grand informasi, invitation, dan kegiatan lain yang
Hotel Preanger yang semula memiliki citra membutuhkan penggunaan kertas secara
sebagai salah satu hotel bisnis terbaik di Kota berlebih.
Bandung, kini memiliki target untuk
menciptakan citranya sebagai eco hotel.
Penciptaan citra eco hotel tersebut diyakini
sebagai bagian dari upaya yang dapat dilakukan
untuk terus menjaga kinerja yang dimiliki
Penelitian ini menggunakan dimensi green
KAJIAN PUSTAKA marketing berdasarkan (Joseph Cronin, et al,
2010:6) yang terdiri dari green product
Kajian pustaka yang digunakan dalam innovation, green performance, dan green
penelitian ini menggunakan konsep pemasaran alliances dimana ketiga dimensi tersebut
pariwisata. Pariwisata dan pemasaran memiliki mampu mewakili unsur-unsur dari penerapan
kaitannya satu sama lain dan tidak dapat strategi green marketing yang dilakukan oleh
terpisahkan. UNWTO (United Nation World Aerowisata Grand Hotel Preanger Bandung.
Tourism Organization) menekankan kegiatan Penerapan konsep green marketing dapat
pariwisata dilihat pada tujuan perjalanan yang memberikan dampak positif bagi perusahaan,
dilakukan, yaitu untuk leisure, bisnis, dan tujuan salah satu manfaat yang akan diperoleh yakni
lain yang tidak terkait dengan kegiatan mencari meningkatkan citra. Hal tersebut didukung
uang di tempat yang dikunjunginya. Industri dengan adanya premis yang dikemukakan Chan
pariwisata tidak terlepas dari kegiatan (2011:11) bahwa “Perusahaan yang
pemasaran yang merupakan merupakan salah menggabungkan kesadaran ekologis dalam
satu kegiatan untuk menyampaikan apa yang pernyataan misi dan strategi meningkatkan citra
akan ditawarkan kepada konsumen sehingga mereka di kalangan konsumen, karyawan,
mampu mencapai apa yang dibutuhkan dan investor, asuransi, dan masyarakat umum”.
diinginkannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
America Marketing Association dalam Kotler mengenai corporate image yakni menurut Keller
dan Keller (2012:5) menjelaskan bahwa (2008:453) corporate image terdiri dari
“Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan common product, attributes, benefits or
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk attitudes, people and relationship, value and
membawa tentang pertukaran barang, jasa, programs, dan corporate credibility. Citra
atau ide-ide antara orang-orang”. Adapun perusahaan adalah persepsi stakeholder
konsep utama dari pemasaran dijadikan tentang perusahaan yang muncul dengan
perusahaan sebagai orientasi dalam sendirinya. Ini adalah hasil dari interaksi dari
menjalankan kegiatan pemasarannya. Konsep- semua pengalaman, kepercayaan, perasaan,
konsep tersebut terdiri dari konsep produksi, pengetahuan dan kesan dari masing-masing
konsep produk, konsep penjualan, konsep stakeholder tentang perusahaan (Patrick De
pemasaran dan konsep pemasaran holistik Pelsmacker, Maggie Geuens and Joeri Van den
(Kotler dan Keller, 2012:18). Bergh, 2010:51) .
Adanya pemasaran holistik dalam konsep
pemasaran dewasa ini mampu menyatukan METODE PENELITIAN
ruang lingkup dan kompleksitas kegiatan
pemasaran. Terdapat empat komponen yang Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa
mencirikan pemasaran holistik yaitu pemasaran tentang bagaimana pelaksanaan strategi green
internal, pemasaran integrasi, pemasaran marketing dalam menciptakan corporate image.
hubungan, dan pemasaran kinerja. Dimana Green marketing yang menjadi variabel
salah satu pemasaran yang berorientasi pada independent memiliki tiga sub-variabel yaitu
kinerja mencakup kebutuhan sales revenue, green product innovation, green performance,
ekuitas, legal, sosial, hingga lingkungan. Dimana dan green alliances. Variabel dependent dalam
pemasaran yang memiliki aspek lingkungan penelitian ini yaitu corporate image memiliki
menjadi suatu tolak ukur baru di era globalisasi empat indikator yang terdiri dari common
ini. Peraturan lingkungan telah menjadi hal yang product,attributes, benefits or attitudes, people
mendasar di beberapa industri tertentu, and relationship, value and programs, dan
termasuk industri perhotelan. corporate credibility.
Dalam industri perhotelan, salah satu Unit analisis dalam penelitian ini adalah
strategi pemasaran yang berlandaskan pada tamu yang menginap di Aerowisata Grand Hotel
konsep pemasaran sosial yakni dilakukannya Preanger Bandung. Penelitian ini menggunakan
strategi green marketing dalam upaya metode pengembangan cross section method
memenuhi kebutuhan konsumen yang memiliki karena penelitian dilakukan dalam jangka waktu
kepedulian yang tinggi terhadap permasalahan kurang dari satu tahun.
lingkungan. Dimana strategi green marketing jenis penelitian ini adalah penelitian
tersebut dijalankan oleh Aerowisata Grand deskriptif dan verifikatif. Dimana dalam
Hotel Preanger dalam rangka menciptakan penelitian ini akan diuji apakah strategi green
corporate image sebagai eco hotel. Program marketing berpengaruh terhadap penciptaan
pemasaran yang tepat dan memadai mampu corporate image di Aerowisata Grand Hotel
menciptakan manfaat lingkungan maupun sosial Preanger Bandung sebagai salah satu eco hotel
dalam rangka memotivasi konsumen untuk di Kota Bandung.
membeli.
Populasi penelitian adalah adalah tamu dalam tinjauan garis kontinum dapat
yang menginap di Aerowisata Grand Hotel disimpulkan bahwa strategi green marketing
Preanger Bandung selama satu tahun, yaitu Aerowisata Grand Hotel Preanger berada dalam
pada tahun 2013, dimana masing-masing tamu kategori yang tinggi. Hal tersebut berarti bahwa
merupakan tamu berlibur, tamu bisnis, tamu strategi green marketing Aerowisata Grand
yang menghadiri seminar atau event, dan tamu Hotel Preanger sudah dilaksanakan dengan
dengan keperluan lainnya yang tergolong dalam baik.
dua jenis yaitu tamu FIT (Free Individual Untuk sub-variabel corporate image,
Traveller) dan GIT (Group Individual Traveller). berdasarkan penilaian tamu yang menginap di
Adapun yang menjadi anggota populasi dalam Aerowisata Grand Hotel Preanger memperoleh
penelitian ini adalah tamu FIT dan GIT yang skor rata-rata yang relatif sama. Adapun sub
menginap di Aerowisata Grand Hotel Preanger variabel yang mendapatkan penilaian tertinggi
Bandung selama tahun 2013 sebanyak 34.470 berada pada value and programs dengan skor
dengan jumlah sampel sebanyak 100 yang 395,5 (25,07%). Hal tersebut dapat terlihat dari
terdiri dari 34 orang tamu FIT dan sebanyak 66 adanya komitmen yang dimiliki Aerowisata
orang merupakan tamu GIT. Grand Hotel Preanger dalam menjalankan
berbagai programnya khusunya nilai akan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kinerjanya sebagai salah satu eco hotel di Kota
Bandung. Seperti yang dikemukakan oleh Keller
Pelaksanaan strategi green marketing (2008:453) bahwa “Citra perusahaan dapat
dengan sub-variabel green performance terlihat dari nilai-nilai dan program-program
mendapatkan penilaian tertinggi dengan jumlah dari perusahaan, seperti bentuk kepedulian
skor rata-rata sebesar 398,75 atau 33,85%. sosial perusahaan, juga perusahaan
Ketepatan penggunaan sumber daya, memberikan perhatian kepada lingkungan
penggunaan teknologi untuk meminimalkan sekitar”.
limbah, keterlibatan karyawan dalam Sedangkan skor terendah terdapat pada sub
pengelolaan lingkungan, keselamatan, dan variabel peoples and relationship dengan
tindakan efisiensi energi, hingga kesesuaian persentase sebesar 24,90%. Upaya Aerowisata
tampilan desain Aerowisata Grand Hotel Grand Hotel Preanger dalam menciptakan
Preanger sebagai eco hotel menjadi faktor pelayanan prima sejauh ini masih perlu
utama yang dinilai oleh tamu Aerowisata Grand ditingkatkan secara optimal. Secara keseluruhan
Hotel Preanger. Hal tersebut menunjukkan melalui garis kontinum, corporate image di
bahwa kinerja strategi green marketing dalam Aerowisata Grand Hotel Preanger Bandung
manajemen sistem telah memperoleh apresiasi menurut tanggapan tamu yang menginap
atau tanggapan positif. Aseem Prakash berada pada rentang kategori tinggi, dengan
(2002:286) mengemukakan bahwa adanya kata lain corporate image berada pada
program yang bersifat responsible care, meliputi tingkatan baik. Sehingga dapat disimpulkan
kegiatan-kegiatan mempromosikan lingkungan, bahwa citra Aerowisata Grand Hotel Preanger
kesehatan, serta keselamatan serta lebih sebagai eco hotel sudah mulai tercipta dengan
memfokuskan pada pengurangan dampak cukup baik.
lingkungan dalam manajemen ramah Hasil Uji F yang dilakukan dengan bantuan
lingkungan merupakan salah satu syarat bagi program SPSS 20.0 menunjukkan bahwa Fhitung
suatu perusahaan untuk dikatakan berbasis > Ftabel (0,05(n-(k+1)) yaitu sebesar 26,466 >
lingkungan. 2,70 dengan tingkat signifikan (sig) sebesar
Adapun sub variabel pada green marketing 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
yang mendapat peilaian terendah berada pada disimpulkan bahwa hipotesis diterima (H0
sub variabel green product innovation dengan ditolak) yang artinya terdapat pengaruh secara
skor rata-rata 382,25 (32,45%). Ketepatan keseluruhan antara antara green marketing
penggunaan teknologi water flush toilet, yang meliputi green product innovation, green
penggunaan label eco hotel, penggunaan kertas performance, dan green alliances terhadap
(reuse) dalam operasional, serta ketepatan penciptaan corporate image di Aerowisata
penggunaan STP (sewer treatment plant) untuk Grand Hotel Preanger sebagai eco hotel.
mendaur ulang air menjadi air bersih. Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian
Aerowisata Grand Hotel Preanger dituntut keseluruhan (Uji F) telah signifikan atau model
untuk lebih meningkatkan inovasi yang tetap dinyatakan fit maka bisa dilakukan uji secara
berorientasi terhadap keselamatan lingkungan parsial.
sebagai bukti nyata dari sertifikasi yang dimiliki Koefisien jalur untuk variabel green
sebagai eco hotel. Dimana “Produk ‘green’ marketing dengan dimensi green product
harus meningkatkan kualitas lingkungan dan innovation, green performance, serta green
kepuasan pelanggan, sebagai nilai peningkatan alliances adalah positif, hal tersebut
kualitas produk” (Dahlstrom, 2011:12). Kategori menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada
corporate image setiap terjadinya peningkatan Aerowisata Grand Hotel Preanger sebagai
green marketing. eco hotel. Melalui kinerja yang berfokus
Melalui pengujian koefisien pengaruh yang kepada manajemen sistem seperti
terdapat antar dimensi baik secara langsung kesesuaian tampilan dan pembangunan
maupun tidak langsung, dapat diketahui bahwa yang dirancang secara berkelanjutan, hingga
strategi green marketing terhadap corporate kinerja lain terkait operasional hotel dapat
image Aerowisata Grand Hotel Preanger menunjukkan kinerja green marketing
memiliki pengaruh sebesar 0,454. Selanjutnya secara keseluruhan sebagai eco hotel di
pengujian hipotesis melalui nilai signifikansi dan Kota Bandung.
uji-t menghasilkan penolakan terhadap H0 2. Gambaran dari corporate image Aerowisata
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Grand Hotel Preanger dapat dilihat dari
Adanya penolakan terhadap hipotesis didukung masing-masing dimensinya yang terdiri dari
dengan fakta yang ada di lapangan dimana Common Product,Attributes, Benefits or
Aerowisata Grand Hotel Preanger terus Attitudes, People and relationship, Value
berupaya dalam menciptakan citra sebagai eco- and programs, dan Corporate credibility.
hotel sehingga dapat membantu promosi Dimana yang mendapat penilaian yang
Aerowisata Grand Hotel Preanger dalam cukup tinggi dari tamu yang menginap di
memperoleh tamu hotel yang saat ini kian Aerowisata Grand Hotel Preanger yaitu
peduli terhadap isu lingkungan. value and programs. Hal tersebut dapat
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien terlihat dari adanya komitmen yang dimiliki
jalur dapat diketahui bahwa pengaruh strategi Aerowisata Grand Hotel Preanger dalam
green marketing terhadap corporate image menjalankan berbagai programnya
adalah sebesar 0,454. Hal tersebut berarti khususnya nilai akan kinerjanya sebagai
bahwa terdapat pengaruh sebesar 45,40% salah satu eco hotel di Kota Bandung. Selain
strategi green marketing yang dilakukan itu jika dilihat dari hasil garis kontinumnya
Aerowisata Grand Hotel Preanger dalam corporate image berada pada kategori
menciptakan corporate image. Sedangkan cukup tinggi. Hal tersebut merupakan bukti
koefisien jalur variabel lain di luar variabel green bahwa citra Aerowisata Grand Hotel
marketing sebesar 54,60%. Dimana faktor lain Preanger sebagai eco hotel sudah cukup
yang dapat menciptakan corporate image baik.
antaralain melalui advertising, public relation, 3. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan
sales promotion, word of mouth dan strategi bahwa strategi green marketing yang terdiri
pemasaran lainnya. dari green product innovation, green
Dahlstrom (2011:10) mengemukakan bahwa performance dan green alliances memiliki
sertifikasi sistem organisasi menunjukkan pengaruh yang cukup signifikan terhadap
bahwa suatu perusahaan bertanggung jawab penciptaan corporate image Aerowisata
secara sosial maupun lingkungan, sehingga Grand Hotel Preanger sebagai eco hotel.
meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan Adapun sub variabel green product
yang menjalankan model bisnisnya dengan innovation memiliki pengaruh yang lebih
berpijak pada prinsip-prinsip etika bisnis dan kecil jika dibandingkan pengaruh dari green
manajemen pengelolaan sumber daya alam performance dan green alliances terhadap
yang strategik dan sustainable akan dapat corporate image di Aerowisata Grand Hotel
menumbuhkan citra positif serta mendapatkan Preanger sebagai eco hotel.
kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.
Pernyataan tersebut dapat memperkuat DAFTAR PUSTAKA
anggapan bahwa corporate image dapat
diciptakan melalui strategi green marketing. Dahlstrom, Robert. 2011. Green Marketing
Dengan demikian Aerowisata Grand Hotel Management. South-Western: Cengage
Preanger harus dapat menjalankan dengan baik Learning
strategi green marketing di dalam upaya
menciptakan citranya sebagai salah satu eco- Joseph Cronin, et all. 2010. Green marketing
hotel di Kota Bandung. strategies: an examination of stakeholders and
the opportunities they present. The Florida
KESIMPULAN State. pp.1-17

1. Jika dilihat secara keseluruhan strategi Keller, Kevin Lane. 2008. Strategic Brand
green marketing yang dijalankan Aerowisata Management (Building, Measuring, and
Grand Hotel Preanger sudah cukup baik. Managing Brand Equity). New Jersey: Pearson
Teruatama pada green performance yang Prentice Hall
memiliki pengaruh yang cukup signifikan
terhadap penciptaan corporate image di
Kotler and Keller. 2012. Marketing
Management 14th Editions. New Jersey:
Prentice Hall

Pelsmacker , Patrick De, Maggie Geuens and


Joeri Van den Bergh. 2010. Marketing
Communication A European Perspective Fourth
Edition. Berlin:Springer

Prakash, Aseem. 2002. Journal Green


marketing, public policy and managerial
strategies. Seattle, USA: University of
Washington

Regina, Ugne. 2011. Corporate Social


Responsibility in Forming Corporate Image.
Inzinerine Ekonomika-Engineering Economics,
2011, Pp. 534-543

Anda mungkin juga menyukai