5167 16944 1 PB
5167 16944 1 PB
(Hapsari Wahyuningsih)
Hapsari Wahyuningsih
Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jl.
Siliwangi (Ring Road Barat) No. 63 Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55292
hapsariw@unisayogya.ac.id
ABSTRAK. Pengelolaan dampak lingkungan hidup dari bangunan hotel terutama jenis cabin hotel
harus sesuai dengan kemampuan dan daya dukung lingkungan setempat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Perencanaan Pengelolaan Dampak Lingkungan Berkelanjutan yang sesuai dengan
kemampuan dan daya dukung lingkungan sekitar terutama pada bangunan jenis Cabin Hotel. Variabel
penelitian meliputi 2 (dua) parameter yaitu Parameter Besaran Skala Kegiatan dan Parameter
Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan. Analisis yang digunakan pada penelitian kali ini adalah
Analisis Kuantitatif dan Analisis Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan parameter besaran
skala kegiatan adalah penggunaan lahan untuk bangunan dan parkir sebesar 48,53% dari total luas
lahan, penggunaan air sebesar 4,8 m3/ hr, sampah yang dihasilkan sebesar 28 Kg/ h, penggunaan
energi listrik dengan daya 33 KVA dan Genset 44 KVA, jumlah tenaga kerja hotel 10 orang. Hasil
analisis terhadap ketersediaan ruang parkir sangat tergantung dari jenis Hotel dan segmen pasar yang
dituju, yaitu segmen tidak membawa kendaraan „menginap‟ untuk Cabin Hotel ini. Kesimpulan dari
hasil penelitian adalah Perencanaan Pengelolaan Dampak Lingkungan Berkelanjutan Pada Bangunan
Jenis Cabin Hotel dipengaruhi oleh besaran skala kegiatan yang terdiri dari 9 indikator yaitu luasan
bangunan, penggunaan air, penggunaan energi listrik dan bbm, jenis komoditas usaha, sampah yang
ditimbulkan, jumlah tenaga kerja, jenis peralatan dan mesin, konservasi lahan hijau dan ketersediaan
area parkir.
ABSTRACT. Management of the environmental impact of hotel buildings, especially the type of hotel
cabin, must be following the environment's capabilities and carrying capacity. This study aims to find
out Sustainable Environmental Impact Management Planning that is following the abilities and carrying
capacity of the surrounding environment, especially in Cabin Hotel type buildings. Research Variables
include two main parameters, Parameter (1) The Scale Of Activity and Parameter (2) The
Environmental Impacts that are caused. The analysis used in this research is a quantitative analysis
and qualitative descriptive analysis. The results showed that the scale of the activity was land use for
buildings and parking at 48.53% of the total land area, water use at 4.8 m3 / day, waste generated at
28 kg/day, the use of electrical energy with 33 KVA power and Genset 44 KVA, the number of hotel
workers ten people. The analysis results of the availability of parking spaces are very dependent on
the type of hotel and the target market segment. The conclusion from this research that the Planning
for Sustainable Environmental Impact Management in the Hotel Cabin Type Building is influenced by
the magnitude of the scale of activities consisting of 9 indicators namely the extent of the building,
water use, the use of electricity and fuel, types of business commodities, waste generated, the amount
of labor work, types of equipment and machinery, conservation of green land and the availability of
parking areas.
149
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020 : 149-156
p-ISSN 1412-3266/e-ISSN 2549-6832
dan lama tamu menginap, Hotel Transit Pada umumnya, Analisis tahap prakonstruksi,
/transient hotel adalah tempat yang dirancang analisis tahap konstruksi dan analisis tahap
untuk persinggahan sementara dari orang- pascakonstruksi adalah analisis dari
orang yang melakukan perjalan, dimana tamu keseluruhan upaya pengelolaan lingkungan
menginap selama satu atau dua malam dan upaya pemantauan lingkungan (Samah &
(Krestanto, 2019). Rahma, 2019). Penelitian kali ini ditekankan
pada upaya pengelolaan lingkungan
Sebagai salah satu upaya dalam menciptakan berkelajutan dari Cabin Hotel terutama pada
lingkungan hidup perkotaan yang tahap pascakonstruksi yaitu tahap operasional
berkelanjutan maka pengelolaan dampak hotel.
lingkungan yang akan ditimbulkan dari
operasional bangunan hotel harus ramah Variabel yang akan diteliti meliputi 2 Variabel
lingkungan dan seminimal mungkin Utama yaitu Variabel Besaran Skala Kegiatan
berdampak negatif terhadap lingkungan hidup dan Variabel Dampak Lingkungan yang
sekitar hotel itu sendiri, dengan kata lain ditimbulkan. Tiap Variabel terdiri dari beberapa
pengelolaan dampak lingkungan hidup dari indikator yang telah ditetapkan.
bangunan hotel terutama jenis cabin hotel Rumusan masalah dari penelitian ini adalah
harus sesuai dengan kemampuan dan daya Bagaimana Perencanaan Pengelolaan
dukung lingkungan setempat. Upaya Dampak Lingkungan Berkelanjutan Pada
pengelolaan lingkungan dan upaya Bangunan Jenis Cabin Hotel.
pemantauan lingkungan terjadi di seluruh
sektor salah satunya pariwisata yaitu Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
bangunan hotel. Kecenderungan pemanfaatan Perencanaan Pengelolaan Dampak
secara maksimal sebagai area pendukung Lingkungan Hidup Berkelanjutan pada
usaha akomodasi menjadikan terbatasnya Bangunan Jenis Cabin Hotel, khususnya pada
kesediaan ruang terbuka (Sega, 2015) Front One Cabin Hotel di Surakarta.
Mendasarkan pada kenyataan tersebut, maka Diharapkan hasil penelitian ini dapat
diperlukan sebuah perencanaan pengelolaan memberikan manfaat bagi:
lingkungan hidup yang berkelanjutan dari 1. Pemangku Kebijakan terkait seperti Dinas
sebuah hotel yaitu Cabin Hotel. Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dan
Dinas Pariwisata terutama terkait dengan
Hotel menurut Keputusan Menteri Parpostel no pengelolaan dampak lingkungan sebuah
Km 94/HK103/MPPT 1987 tentang Ketentuan bangunan komersial berupa Cabin Hotel.
Usaha dan Penggolongan Hotel, adalah salah 2. Pemrakarsa/pemilik maupun pengelola
satu jenis akomodasi yang mempergunakan bangunan jenis Cabin Hotel dalam upaya
sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pengelolaan dampak lingkungan hidup
pelayanan penginapan, penyedia makanan yang berkelanjutan
dan minuman serta jasa lainnya bagi 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
masyarakat umum yang dikelola secara menjadi salah satu referensi yang dapat
komersil. Sedangkan pengertian hotel menurut digunakan sebagai dasar Pemangku
Endar & Sulartiningrum (1996:8) adalah Kebijakan untuk mengambil keputusan
Bangunan yang dikelola secara komersil dalam pemberian ijin lingkungan
dengan memberikan fasilitas penginapan khususnya Front One Cabin Hotel
untuk masyarakat umum dengan fasilitas Surakarta untuk beroperasional.
sebagai berikut :
1) Jasa penginapan KERANGKA KONSEP
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan Kerangka konsep pada Penelitian dengan
4) Pencucian pakaian judul Studi Perencanaan Pengelolaan Dampak
5) Penggunaan fasilitas perabot dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan pada
hiasan hiasan yang ada di dalamnya. Bangunan Jenis Cabin Hotel diturunkan dari
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (2002)
Menurut Lawson (1976) Hotel merupakan Nomor : 86 tahun 2002 tentang Pedoman
sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan
dengan memberikan pelayanan jasa kamar, Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan
penyedia makanan dan minuman serta Hidup yang menyatakan bahwa perlu diuraikan
akomodasi dengan syarat pembayaran. secara jelas dan singkat tentang dampak
lingkungan yang mungkin terjadi yaitu tentang
kegiatan yang menjadi sumber dampak
150
Studi Perencanaan Pengelolaan Dampak Lingkungan Berkelanjutan Pada Bangunan Jenis Cabin Hotel
(Hapsari Wahyuningsih)
152
Studi Perencanaan Pengelolaan Dampak Lingkungan Berkelanjutan Pada Bangunan Jenis Cabin Hotel
(Hapsari Wahyuningsih)
drainase (IPAL) kota serta jumlah sumur dengan kertas yang mudah terbakar serta
resapan dangkal 1 dan lubang biopori 2. Terkena musibah sambaran petir. Jenis
Dampak yang terjadi adalah terjadinya bahaya
c. Penurunan Kuantitas Air & Peningkatan kebakaran. Besaran dampak sebesar
Air Larian (run off) penggunaan energi listrik dengan daya 33
Sumber dampak ditimbulkan dari penggunaan KVA dan Genset 44 KVA.
air untuk kegiatan operasional Cabin Hotel dan
penutupan sebagian lahan oleh bahan kedap f. Gangguan Lalu Lintas
air berupa bangunan dan jalan. Jenis Dampak Sumber dampak ditimbulkan dari kegiatan
yang terjadi adalah terjadinya penurunan mobilisasi kendaraan karyawan cabin hotel
kuantitas air tanah, dan peningkatan air larian. maupun kendaraan tamu cabin hotel meskipun
Besaran dampak sebesar penggunaan air ± calon pengguna /tamu adalah tipe tanpa
4,8 m3/hr, lahan tertutup bangunan seluas kendaraan „menginap‟. Jenis Dampak yang
sebesar 27% dari total luas lahan dan sebagai terjadi adalah gangguan lalu lintas. Besaran
area parkir seluas 35%. dampak meliputi gang / jalan kampung yang
berada disekitar lokasi kegiatan
d. Timbunan Sampah
Sumber dampak yang ditimbulkan dari g. Kesempatan Kerja dan Berusaha
sampah yang dihasilkan dari kegiatan Untuk memberdayakan masyarakat sekitar
operasional Cabin Hotel, yaitu sampah yang hotel dan sebagai sarana pengasah softskill
dihasilkan dari kegiatan/aktivitas tamu hotel masyarakat sekitar maka diperlukan suatu
dan karyawan, serta banyaknya sampah yang tanggung jawab sosial perusahaan yaitu CSR.
terkumpul di TPS Cabin Hotel yang belum (Suhardjanto et al., 2018).
dikelola oleh petugas sampah setempat serta
sampah alamiah (daun kering, tanaman Sumber dampak ditimbulkan dari penerimaan
kering). tenaga kerja Cabin Hotel khususnya dari
masyarakat sekitar yang berdasarkan
Besaran sampah yang ditimbulkan kualifikasinya dan terbukanya peluang usaha
menggunakan satuan per orang per hari jika untuk menambah tingkat perekonomian
sampah bersumber dari kantor, sekolah dan masyarakat sekitar. Jenis Dampak yang terjadi
toko), sedangkan menggunakan satuan adalah terciptanya kesempatan kerja sebagai
panjang per hari jika sampah bersumber dari penjaga keamanan atau sebagai tenaga
jalan, dan menggunakan satuan per kamar per kebersihan sesuai skill yang dibutuhkan dan
hari jika sampah berasal dari hotel (Di et al., terbukanya peluang usaha bagi masyarakat
2017). Pada penelitian kali ini, timbunan sekitar lokais cabin Hotel. Besaran dampak
sampah diakumulasi dari jumlah karyawan meliputi lingkungan masyarakat sekitar lokasi
dan tamu hotel dengan asumsi pada saat Cabin Hotel dengan peluang jumlah tenaga
operasional hotel. kerja yang dibutuhkan adalah ± 10 orang.
oleh lingkup RT dan kelurahan setempat serta Di, P., Kabupaten, W., & Progo, K. (2017).
memberikan bantuan-bantuan apabila ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI
dibutuhkan. Upaya pemantauan lingkungan SAMPAH NON.
yang dilakukan yaitu memantau tanggapan Endar, S., & Sulartiningrum, S. (1996).
masyarakat terhadap kegiatan operasional Pengantar Industri Akomodasi dan
Cabin Hotel tersebut Restoran. Gramedia Pustaka Utama.
Hilwatullisan. (2011). Lubang Resapan Biopori
KESIMPULAN (Lrb) Pengertian Dan Cara Membuatnya
Di Lingkungan Kita. Media Teknik, Vol.
Berdasarkan pada hasil analisis dan 8(No. 2), Hal. 1-11.
pembahasan, maka dapat disimpulkan Karyono, T. H. (2010). No Title. In Green
beberapa hal. Perencanaan Pengelolaan architecture; pengantar pemahaman
Dampak Lingkungan Berkelanjutan Pada arsitektur hijau di Indonesia. Jakarta:
Bangunan Jenis Cabin Hotel dipengaruhi oleh Rajawali Pers.
beberapa faktor terkait yang berdampak pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor :
penurunan kualitas udara, penurunan kualitas 86 /2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
air permukaan, penurunan kuantitas air, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
timbunan sampah, bahaya kebakaran, Dan Upaya Pemantauan Lingkungan
gangguan lalu lintas, kesempatan kerja dan Hidup, (2002).
berusaha serta keamana dan kenyamanan Keputusan Menteri Parpostel no Km
lingkungan. 94/HK103/MPPT 1987 tentang Ketentuan
Usaha dan Penggolongan Hotel.
Perbedaan yang mendasar pada pengelolaan Kowara, R. A. (2017). Analisis Sistem Proteksi
dampak lingkungan berkelanjutan pada Kebakaran Sebagai Upaya Pencegahan
bangunan jenis Cabin Hotel bila dibandingkan Dan Penanggulangan Kebakaran. Jurnal
bangunan hotel jenis lainnya terletak pada Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr.
area ruang parkir yang dibutuhkan karena Soetomo, 3(1), 69.
perbedaan segmen pasar yang datang pada https://doi.org/10.29241/jmk.v3i1.90
Cabin Hotel ini. Krestanto, H. (2019). Strategi Dan Usaha
Reservasi Untuk Meningkatkan Tingkat
Secara lebih jelas, bahwa segmen pasar pada Hunian Di Grand Orchid Hotel
cabin hotel ini adalah tidak menggunakan Yogyakarta. Jurnal Media Wisata, 17(1),
kendaraan yang menginap di lokasi hotel, 1–8.
sehingga kebutuhan ruang parkir adalah Lawson. (1976). Hotels, Motels, and
minim. Beberapa faktor yang mempengaruhi Condominius: Design, Planning and
perencanaan pengelolaan dampak lingkungan Maintenance. Architectural Press.
berkelanjutan pada bangunan jenis cabin hotel Samah, S., & Rahma, P. D. (2019). Analisis
adalah sebagai berikut : Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan
1) Luasan penggunaan lahan yang digunakan Upaya Pemantauan Lingkungan (Studi
untuk bangunan Cabin Hotel Kasus: Rencana Pembangunan Gedung
2) Penggunaan air oleh penghuni Cabin Hotel Inkubator Bisnis Universitas Tribhuwana
3) Penggunaan energi listrik dan BBM yang Tunggadewi Malang). 3(2), 213–219.
digunakan oleh bangunan Cabin Hotel http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/d
4) Jumlah peralatan dan mesin yang etail/1466136
digunakan oleh Cabin Hotel Sega, I. Y. S. (2015). Peran Upaya
5) Komoditas usaha/jasa yaitu jumlah kamar Pengelolaan Lingkungan Hidup.
pada cabin hotel Sitompul, D. F., Sutisna, M., & Pharmawati, K.
6) Timbunan sampah yang ditimbulkan oleh (2013). Pengolahan Limbah Cair Hotel
penggunaan bangunan Cabin Hotel Aston Braga City Walk dengan Proses
7) Area ruang parkir yang dibutuhkan oleh Fitoremediasi menggunakan Tumbuhan
bangunan Cabin Hotel Eceng Gondok. Jurnal Institut Teknologi
8) Konservasi hijau yang dilakukan oleh Nasional, 1(2), 1–10.
bangunan Cabin Hotel Suhardjanto, D., Studi, P., Penyuluhan, S., &
9) Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Cabin Pemberdayaan, P. (2018). Existing
Hotel Program Tanggung Jawab Sosial ( Csr )
Hotel Berbintang Terhadap Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA Di Kota Surakarta. 3, 978–979.