Anda di halaman 1dari 141

TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

PADA DAYA TARIK EKOWISATA MANGROVE


KAMPOENG KEPITING DI DESA TUBAN
KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI

SKRIPSI

Oleh
ELGA SARI TURNIP

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2022
TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG
PADA DAYA TARIK EKOWISATA MANGROVE
KAMPOENG KEPITING DI DESA TUBAN
KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh
Elga Sari Turnip
NIM. 1806511084

KONSENTRASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2022

ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi

sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini

bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

seperlunya.

Denpasar, 2022

Yang menyatakan,

Materai

Elga Sari Turnip

NIM. 1806511084

iii
ABSTRAK

Elga Sari Turnip. NIM 1806511084. Tingkat Kepuasan Pengunjung pada Daya
Tarik Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting di Desa Tuban, Kabupaten
Badung Provinsi Bali. Dibimbing oleh: Dr.Ir. I Gusti Ayu Oka Suryawardani,
M.Mgt., Ph.D dan Ir. I Gusti Ayu Agung Lies Anggreni, M.Par
Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting merupakan ekowisata yang
terbentuk dengan tujuan utama untuk memperkenalkan tentang pelestarian dan
pembudidayaan ekosistem Hutan Mangrove. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis
tingkat kepentingan (importance) pengunjung dan kinerja destinasi (performance)
Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting, menentukan atribut destinasi yang perlu
mendapatkan perbaikan dalam meningkatkan kinerja Ekowisata Mangrove
Kampoeng Kepiting, dan menganalisis tingkat kepuasan pengunjung Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting. Data yang digunakan yaitu data primer dengan
menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dimana merupakan pengunjung yang
dipilih sebagai responden di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Data tersebut
dianalisis menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan
Customer Satisfaction Index (CSI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengunjung sebesar
77,72% yang termasuk dalam kriteria puas dalam rentang 60- 80%. Nilai rata-rata
kinerja Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting sebesar 3,89 dan nilai rata-rata
kepentingan pengunjung Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yaitu sebesar 4,06
yang berarti bahwa tingkat kepentingan pengunjung lebih tinggi daripada kinerja Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting. Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting perlu
memperbaiki atribut yang termasuk dalam kuadran 1 dan diharapkan Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting secara berkelanjutan mempertahankan dan usaha
meningkatkan kepuasan pengunjung.
Kata kunci : Ekowisata, Kepuasan Pengunjung, Tingkat Kepentingan dan Kinerja

iv
ABSTRACT

Elga Sari Turnip. NIM 1806511084. Visitor Satisfaction Level at the Mangrove
Attraction of Kampoeng Crab Ecotourism in Tuban Village, Badung Regency, Bali
Province. Supervised by: Dr.Ir. I Gusti Ayu Oka Suryawardani, M.Mgt., Ph.D and
Ir. I Gusti Ayu Agung Lies Anggreni, M.Par

Mangrove Ecotourism Kampoeng Crab is an ecotourism that was formed with


the main aim of introducing the conservation and cultivation of the Mangrove Forest
ecosystem. The purpose of this study is to analyze the level of importance
(importance) and destination performance (performance) for Kampoeng Crab
Ecotourism, determine destination attributes that need improvement in improving the
performance of Kampoeng Crab Mangrove Ecotourism, and analyze visitor
satisfaction levels of Kampoeng Crab Ecotourism. The data used are primary data by
distributing questionnaires to 100 respondents, which are visitors who were chosen
as respondents in the Kampoeng Crab Ecotourism Mangrove. The data were
analyzed using the Importance Performance Analysis (IPA) and Customer
Satisfaction Index (CSI) methods.

The results showed that the level of visitor satisfaction was 77.72% which was
included in the satisfied criteria in the range of 60-80%. The average value of the
Kampoeng Crab 3.89 and the average value of visitors' interest in the Kampoeng Crab is
4.06, which means that the level of visitor interest is higher than the performance of the
Kampoeng Crab Mangrove.Ecotourism needs to improve the attributes included in
quadrant 1 and it is hoped that Ecotourism will sustainably maintain and improve
visitor satisfaction.

Keywords: Ecotourism, Visitor Satisfaction, Interest Level and Performance

v
RINGKASAN

Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting merupakan ekowisata yang

terbentuk dengan tujuan utama untuk memperkenalkan tentang pelestarian dan

pembudidayaan ekosistem Hutan Mangrove. Luas Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting ini sekitar 4-5 hektar dari keseluruhan luas Hutan Mangrove dikawasan

Tuban. Terdapat program paket wisata yang disediakan pada ekowisata ini yaitu:

pengenalan system budidaya kepiting bakau, pelepasan bibit kepiting bakau, tours

kedalam Hutan Mangrove, penanaman bibit pohon bakau, tracking Hutan Mangrove.

Pada tahun 2013 jumlah pengunjung yang berkunjung yaitu 5.973 pengunjung,

kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu 11.892 pengunjung, namun

pada tahun 2015 mengalami penurunan sehingga jumlah pengunjung hanya 5.203

pengunjung. Besarnya jumlah pengunjung meskipun sempat mengalami penurunan

pada tahun 2014 menunjukkan bahwa antusias pengunjung cukup besar, namun tetap

diperlukan pertimbangan untuk mengukur tingkat kepuasan pengunjung yang

berkunjung ke ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting.

Melihat trend yang menurun dalam kunjungan ke Destinasi wisata mangrove

maka perlu dilakukan penelitian terkait kepuasan pengunjung. Tujuan dalam

penelitian ini yaitu menganalisis tingkat kepentingan pengunjungdan kinerja destinasi

wisata ,menentukan atribut destinasi yang perlu mendapatkan pebaikan dalam

meningkatkan kinerja destinasi dan menganalisis tingkat kepuasan pengunjung pada

daya tarik Ekowisata Kampoeng Kepiting di Desa Tuban. Analisis yang digunakan
vi
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu menganalisis data

kuantitatif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya. Adapun data penelitian ini didapat dari kuisioner

menggunakan skala Likert.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa tingkat kepuasan

pengunjung berdasarkan analisis Customer Satisfaction index (CSI) sebesar 77,72%

yang termasuk dalam kriteria puas yaitu dalam rentang 60- 80%. Selanjutnya Nilai

rata-rata kinerja Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting sebesar 3,89 dan nilai

rata-rata kepentingan pengunjung Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yaitu

sebesar 4,06. Hal tersebut berarti bahwa tingkat kepentingan pengunjung lebih tinggi

daripada kinerja Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Ekowisata Mangrove

Kampoeng Kepiting perlu memperbaiki atribut yang termasuk dalam kuadran 1 yaitu

1)Pemandangan Mangrove; 3)Budidaya keramba kepiting bakau; 5)Mangrove tours

education; 9)Tours pelepasan bibit kepiting; 13)Sarana transportasi; 22)Ketersediaan

Gazebo (tempat duduk); 23)Tersedia tempat Ibadah; 25)Biro perjalanan wisata;

29)Harga parkir; 31)Harga paket wisata; 33)Harga biro perjalanan wisata; 35)Proses

pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting cepat;

39)Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan tanggapan pengunjung; dan

41)Destinasi Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting menarik.

vii
TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG
PADA DAYA TARIK EKOWISATA MANGROVE
KAMPOENG KEPITING DI DESA TUBAN
KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI

Elga Sari Turnip


NIM. 1806511084

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ir. I Gusti Ayu Oka Suryawardani, M.Mgt., Ph.D Ir. I Gusti Ayu Agung Lies Anggreni, M.Par
NIP. 196511041993032001 NIP. 196210281988032003

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Udayana

I Nyoman Gede Ustriyana


NIP. 19611013 198603 1 002

Tanggal Lulus :..............................


viii
TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG
PADA DAYA TARIK EKOWISATA MANGROVE
KAMPOENG KEPITING DI DESA TUBAN
KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI

Dipersiapkan dan diajukan oleh

Elga Sari Turnip


NIM. 1806511084
Telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji pada tanggal

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana

No.:

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi adalah:

Ketua :

Anggota :

1.

2.

3.

4.

ix
RIWAYAT HIDUP

Elga Sari Turnip lahir di Pematang Raya, Sumatra Utara

pada tanggal 5 Mei 2000. Penulis merupakan anak

ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Jamanson

Turnip (Ayah) dan Herni Rosmawati Haloho (Ibu).

Pendidikan formal penulis dimulai di SDN No. 091316

Raya pada tahun 2006-2012 kemudian penulis

melanjutkan kejenjang pendidikan menengah pertama (SMP) di SMP Negeri 1

Raya pada tahun 2013-2015. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan di

SMA Negeri 1 Raya pada tahun 2015-2018. Pada tahun 2018 penulis melanjutkan

pendidikan perguruan tinggi di Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Udayana melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada kuliah semester enam penulis memilih konsentrasi pengembangan

masyarakat. Selama masa perkuliahan penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan

organisasi kemahasiswaan yang pernah dilaksanakan seperti terlibat dalam

kepanitian Agribusiness Fruit Carving, Penulis juga pernah menjadi sekretaris

kelompok dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Udayana

Periode XXII Tahun 2021 di Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Kabupaten

Tabanan.

x
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat
kesehatan dan kebugaran sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian
terkait tingkat kepuasan pengunjung pada Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Udayana, Bali.

Penulis berharap usulan penelitian yang disusun ini dapat bermanfaat bagi
pembaca yang tentunya menginginkan informasi terkait usulan penelitian yang
penulis susun. Selanjutnya penulis ucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian usulan penelitian ini hingga dapat
tersusun dengan baik. Penyusunan usulan penelitian ini tidak lepas dari bimbingan,
bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana, M.M. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Udayana beserta pegawai, atas segala fasilitas dan kelancaran
administrasi.
2. Dr. Widhiantini, S.P., M.Si selaku Koordinator Program Studi Agribisnis, atas
segala fasilitas dan kelancaran administrasi.
3. Dr.Ir. I Gusti Ayu Oka Suryawardani, M.Mgt., Ph.D dan Ir. I Gusti Ayu Agung
Lies Anggreni, M.Par sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan
saran dan bimbingannya dalam penulisan usulan penelitian ini.
4. Dr. Ni Luh Prima Kemala Dewi, S.P.,M.Agb. selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulis menjadi mahasiswa
di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
5. Bapak/Ibu dosen pengajar yang telah mendidik penulis selama mengikuti
perkuliahan di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
xi
6. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan baik moral
maupun material selama masa perkuliahan hingga penulis mengerjakan usulan
penelitian ini.
7. Seluruh rekan rekan Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian,
Universitas Udayana yang telah berjuang bersama selama penulisan usulan
penelitian ini.
8. Pengelola Kampoeng Kepiting beserta Pengunjung yang telah membantu penulis
untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk penelitian.
9. Terakhir kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu
mendukung dan menyemangati penulis.
Selain itu mungkin akan banyak kekurangan dalam penyusunan usulan
penelitian ini, maka dari itu penulis mohon maaf dan kiranya mohon saran dan
masukannya dari pembaca agar penulis dapat lebih baik lagi ke depannya.

Denpasar, 8 Mei 2022

Elga Sari Turnip

xii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN .............................................................................................................. ..i

SAMPUL DALAM ............................................................................................................. .ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................................................................iii

ABSTRAK................................................................................................................................iv

ABSTRCT...................................................................................................................................v

RINGKASAN...........................................................................................................................vi

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………………viii

TIM PENGUJI..........................................................................................................................ix

RIWAYAT HIDUP....................................................................................................................x

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..xi

DAFTAR ISI...........................................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL...................................................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xviiiiii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 10

2.1 Definisi Ekowisata Mangrove ............................................................................. 10

2.2 Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting .......................................................... 13

2.3 Karakteristik Pengunjung .................................................................................... 18

2.4 Kepuasan Pengunjung ......................................................................................... 20


xiii
2.5 Komponen 4A Destinasi Wisata.......................................................................... 22

2.6 Komponen 7P Bauran Pemasaran Wisata ............................................................ 25

2.7 Importance Performance analysis (IPA) ............................................................. 28

2.8 Customer Satisfaction Index (CSI) ...................................................................... 31

2.9 Kerangka Penelitian ............................................................................................ 33

2.10 Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 34

III. METODE PENELITIAN ............................................................................................ 39

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................... 39

3.2 Data dan Metode Pengumpulan data ................................................................... 39

3.2.1 Jenis Data ................................................................................................... 39

3.2.2 Sumber Data ............................................................................................... 40

3.2.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 41

3.2.4 Instrumen Penelitian ................................................................................... 42

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................... 45

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran .................................................................... 46

3.5 Definisi Operasional ........................................................................................... 51

3.6 Analisis Data ...................................................................................................... 54

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 56

4.1 Gambaran Umum Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting .............................. 56

4.2 Program Kerja Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting ................................... 58

4.3 Karakteristik Responden ...................................................................................... 60

4.3.1 Umur ......................................................................................................... 60

4.3.2 Jenis kelamin ............................................................................................. 60

4.3.3 Tingkat pendidikan terakhir ........................................................................ 61

4.3.4 Jenis pekerjaan ........................................................................................... 61

xiv
4.4 Hasil Analisis ...................................................................................................... 62

4.4.1 Hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA) ............................... 62

4.4.2 Hasil analisis Customer Satisfaction Index (CSI) ........................................ 68

4.5 Pembahasan ........................................................................................................ 70

4.5.1 Importance Performance Analysis (IPA) .................................................... 71

4.5.1.1 Kuadran I ....................................................................................... 71

4.5.1.2 Kuadran II...................................................................................... 78

4.5.1.3 Kuadran III .................................................................................... 79

4.5.1.4 Kuadran IV .................................................................................... 82

4.5.2 Customer Satisfaction Index (CSI).............................................................. 87

V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 89

5.1 Simpulan .............................................................................................................. 89

5.2 Saran ................................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................92

xv
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Kepuasan.......................................................................................32


Tabel 3.1 Variabel Penelitian, Indikator, Parameter dan Pengukuran.....................................48
Tabel 4.1 Umur Responden......................................................................................................60
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden........................................................................................60
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden.................................................................61
Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan.........................................................................................................61
Tabel 4.5 Rata-Rata Kinerja dan Kepentingan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting...63
Tabel 4.6 Tingkat Kesesuaian Kinerja dan Kepentingan Ekowisata Mangrove Kampoeng
Kepiting....................................................................................................................................95
Tabel 4.7 Hasil Analisis Customer Satisfaction Index (CSI)...................................................68

xvi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

Gambar 2.1 Diagram Importance Performance Analysis (IPA).............................................29


Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran.............................................................................................34
Gambar 4.1 Program Kerja Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting.................................59
Gamabar 4.2 Hasil Analisis Importance Performance Analysis (IPA)....................................67

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian…………………………………………………...………..94

Lampiran 2a. Data Hasil Kuisioner Tingkat Kepentingan.....................................................100

Lampiran 2b. Data Hasil Kuisioner Tingkat Kinerja.............................................................110

Lampiran 2c. Uji Realibilitas Tingkat Kepentingan dan Kinerja...........................................110

Lampiran 2d. Data Uji Validitas Tingkat Kepentingan dan Kinerja......................................120

Lampiran 2e. Dokumentasi Penelitian...................................................................................122

xviii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi, sektor pariwisata di Indonesia mampu bersaing dan

mengalami peningkatan peringkat yang cukup tinggi dalam persaingan pariwisata

dunia. Hal ini berdasarkan Laporan terbaru dari Travel & Tourism Competitiveness

Index 2015 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), menunjukkan bahwa

peringkat daya saing bidang pariwisata Indonesia telah naik dari peringkat 70 pada

tahun 2013, ke peringkat 50 pada tahun 2015 ini. Selain itu, WTO (Organisasi

Pariwisata Dunia) juga telah memprediksikan bahwa pariwisata merupakan industri

terbesar yang tumbuh di abad 21 dengan perkiraan mencapai 1,6 milliar pengunjung

pada tahun 2020.

Dengan terjadinya fenomena tersebut, maka gejolak persaingan baik pada

tingkat regional maupun internasional akan semakin meningkat. Berbagai perusahaan

yang bergerak di bidang pariwisata akan saling bersaing untuk dapat menarik

perhatian pengunjung. Hal tersebut akan berimplikasi kepada setiap perusahaan yang

bergerak di bidang pariwisata untuk berlomba-lomba menujukan keunggulan yang

dimiliki. Salah satu faktor yang menjadi unggulan dalam persaingan pariwisata

adalah ketika suatu industri pariwisata dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan

pengunjung. Memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan sebaik-baiknya

adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan kepuasan terhadap

pengunjung.
1
2

Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan

konsumen (Tjiptono, 2007). Apabila pengunjung sudah merasa puas atas pelayanan

yang diberikan oleh suatu daya tarik wisata, maka pengunjung akan datang kembali

dan bahkan memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk berkunjung ke daya

tarik wisata yang sama. Oleh karena itu, setiap daya tarik wisata harus mulai

memikirkan pentingnya pelayanan pengunjung secara lebih matang. Karena kini

semakin disadari, bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan aspek vital

dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004:

145).

Menurut (Setyanto and Pangestuti 2019) bahwa wisatawan yang berkunjung

ke sebuah destinasi wisata tentunya akan memerlukan kebutuhan dan pelayanan.

Adapun kebutuhan tersebut terdiri dari makan dan minum, alat transportasi menuju

wisata dan juga tempat menginap saat wisatawan memutuskan untuk tinggal

sementara. Maka dari itu beberapa hal tersebut dapat ditunjang oleh komponen 4A.

Semakin baik kualitas komponen 4A yang dimiliki oleh sebuah wisata maka tentunya

wisatawan pun akan merasa puas. Selain kualitas 4A, hal yang perlu ditingkatkan

yaitu komponen 7P yang merupakan bauran pemasaran dalam industri jasa pariwisata

yang digunakan sebagai upaya untuk memuaskan konsumen dengan lebih

menitikberatkan pada kualitas 3 obyek pariwisata. Adapun 7P yaitu product, price,


3

promotion, place, people, physical evidence, dan process menurut Kotler dan Keller

2007 dalam (Agustinawati and Puspasari 2018).

Begitu pun dengan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yang tentunya

berusaha untuk selalu memberikan pengalaman menyenangkan kepada para

wisatawannya yang tentunya dengan wisata yang berkualitas baik, yang mana

Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting tentunya berusaha memaksimalkan

komponen 4A dan komponen 7P yang telah dipaparkan tersebut. Ekowisata berbasis

masyarakat merupakan usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif komunitas.

Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan

tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya tarik

wisata (WWF Indonesia;2009). Ekowisata Kampoeng Kepiting Mangrove atau yang

seterusnya disebut sebagai Ekowisata Kampoeng Kepiting. Kabupaten Badung

merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Bali yang memiliki objek dan daya tarik

wisata yang unik, menarik serta cukup menjanjikan apabila di terapkan dengan

konsep ekowisata (Zalukhu, 2009:22) ekowisata adalah perjalanan wisata ke wilayah-

wilayah yang lingkungan alamnya masih asli, dengan menghargai warisan budaya

dan alamnya, mendukung upaya-upaya konservasi, tidak menghasilkan dampak

negatif, dan memberikan keuntungan sosial ekonomi serta menghargai partisipasi

penduduk lokal. Salah satu objek wisata di Kabupaten Badung yang berpotensi

dikembangkan menjadi objek pariwisata dengan konsep ekowisata adalah Kampoeng


4

Kepiting yang terletak di Desa Tuban. Ekowisata ini diprakarsai oleh kelompok

nelayan yang menjadi penduduk di Desa Tuban.

Pada tanggal 30 September 2013 kelompok nelayan setempat menetapkan

Kampoeng Kepiting sebagai tempat tujuan wisata. Ekowisata Kampoeng Kepiting

mulai dikembangkan karena keadaan / Potensi Ekowisata Kampoeng Kepiting Di

Desa Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Ekonomi nelayan yang mulai

melemah akibat adanya rencana reklamasi, pembangunan jalan tol dan pembangunan

lainnya yang berakibat berkurangnya lahan nelayan untuk melaut. Kampoeng

Kepiting memiliki daya tarik utama yaitu mangrove dan budidaya keramba kepiting

bakau. Hal ini yang menyebabkan banyak pengunjung domestik maupun

mancanegara berminat untuk berkunjung ke tempat ini. Kekhasan yang dimiliki oleh

Kampoeng Kepiting yaitu letaknya di titik Muara Tukad (sungai) mati yang memiliki

keindahan yang unik. Selain atraksi utama yaitu berupa mangrove dan budidaya

keramba kepiting bakau. Kampoeng kepiting juga memiliki daya tarik pendukung

yaitu pemandangan jalur trecking yang dibuat dari kayu dan bambu dengan

memanfaatkan kayu dan bambu bekas, digunakan untuk pengunjung berkeliling

menikmati indahnya kawasan hutan mangrove serta adanya kegiatan wisata alam

seperti perahu tradisional, kano dan alat-alat mancing. Daya tarik pendukung lainnya

yang dimiliki oleh Kampoeng Kepiting sebagai lokasi objek wisata adalah tari-tarian

dari yang tradisional sampai modern, dan live musik, atraksi tersebut seperti tarian

kecak dance merupakan salah satu daya tarik pendukung yang akan dipersembahkan
5

kepada para pengunjung untuk menarik minat pengunjung dan menghibur para

pengunjung yang berkunjung ke Kampoeng kepiting. Ketika suatu ekologi telah

dijadikan sebagai ekowisata meskipun fokus utamanya adalah kelestarian alam,

namun sangat patut jika aspek kepuasan pengunjung tetap diperhatikan dalam

pengembangannya.

Kepuasan pengunjung tidak hanya sebatas pada baiknya kualitas layanan,

sarana prasarana, fasilitas dan sejenisnya. Pengukuran tingkat kepuasan pengunjung

pada penelitian ini saat ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas ekosistem

mangrove. Karena tren pengunjung saat ini lebih sensitif terhadap isu lingkungan dan

sosial, sehingga pengunjung akan sangat teliti menilai kualitas ekosistem atau

keindahan sumberdaya mangrove saat diberi angket penilaian. Hal tersebut

berdasarkan pada buku yang di pubilkasikan oleh The World Turism Organization

atau yang lebih dikenal UNTWO dalam Efrida (2017:53) bahwa salah satu tren utama

dalam pariwisata merujuk pada behaviour change atau perubahan perilaku

pengunjung yang saat ini lebih berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan sosial.

Sehingga pengukuran tingkat kepuasan pengunjung terhadap ekowisata hutan

mangrove Kampoeng Kepiting sangat perlu dilakukan, karena disisi lain dapat

digunakan untuk mengetahui kualitas ekosistem hutan mangrove itu sendiri.

Kondisi mangrove juga perlu mendapat perhatian yang serius. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sukma Wardani (2018) yang berjudul “Potensi Ekowisata

Kampoeng Kepiting di Desa Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung”


6

Mengemukakan bahwa Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting ini telah

mengalami degradasi akibat meningkatnya aktivitas manusia. Kerusakan mangrove

yang diakibatkan oleh aktivitas manusia tentu memberikan dampak negative bagi

biota laut dan manusia itu sendiri. Selain mangrove yang rusak juga diakibatkan

karena peningkatan laju sedimentasi akibat erosi. Aktivitas pariwisata yang tinggi

tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan juga menyebabkan kerusakan terhadap

mangrove. Mangrove rusak sudah tidak menarik lagi bagi para pengunjung untuk

berkunjung dan berwisata serta mangrove yang rusak tidak akan menjadi tempat biota

laut untuk berkembang biak. Akibatnya penghasilan masyarakat yang bekerja sebagai

nelayan maupun pemandu wisata akan menurun.

Pemanfaatan hutan mangrove Kampoeng kepiting sebagai ekowisata telah

berhasil mendatangkan pengunjung dengan jumlah yang besar. Berdasarkan data

jumlah pengunjung yang berkunjung ke Kampoeng Kepiting dalam Jurnal Destinasi

Pariwisata Vol. 5 No 1, 2017. Pada tahun 2013 jumlah pengunjung yang berkunjung

yaitu 5.973 pengunjung, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2014 yaitu

11.892 pengunjung, namun pada tahun 2015 mengalami penurunan sehingga jumlah

pengunjung hanya 5.203 pengunjung. Besarnya jumlah pengunjung meskipun sempat

mengalami penurunan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa antusias pengunjung

cukup besar, namun tetap diperlukan pertimbangan untuk mengukur tingkat kepuasan

pengunjung yang berkunjung ke ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Melihat


7

trend yang menurun dalam kunjungan ke Destinasi wisata mangrove maka perlu

dilakukan penelitian terkait kepuasan pengunjung.

Dari latar belakang tersebut di atas, maka penelitian yang berjudul “ Tingkat

Kepuasan Pengunjung Pada Daya Tarik Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting di

Desa Tuban, Kabupaten Badung Provinsi Bali ” perlu dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah pada penelitian

ini adalah :

1. Bagaimana tingkat kepentingan pengunjung pada daya tarik Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting di Desa Tuban?

2. Bagaimana kinerja destinasi (performance) pada daya tarik Ekowisata

Kampoeng Kepiting di Desa Tuban?

3. Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung pada daya tarik Ekowisata

Kampoeng Kepiting di Desa Tuban?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan maka dapat dirumuskan

tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah:

1. Menganalisis tingkat kepentingan (important) pengunjung dan kinerja

(perfrmance) destinasi wisata Ekowisata Kampoeng Kepiting di Desa Tuban

2. Menentukan atribut destinasi yang perlu mendapatkan perbaikan dalam

meningkatkan kinerja destinasi Ekowisata Kampoeng Kepiting di Desa Tuban


8

3. Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung pada daya tarik Ekowisata

Kampoeng Kepiting di Desa Tuban

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi pengelola Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan dalam merancang strategi yang tepat

untuk meningkatkan kepuasan pengunjung, sehingga berdampak pada

peningkatan jumlah pengunjung.

2. Bagi masyarakat, penelitian yang dilakukan bermanfaat bagi masyarakat yaitu

dapat menjadi acuan bagi masyarakat yang daerahnya memiliki potensi sumber

daya alam untuk dikembangkan dalam rangka mendukung pembangunan dalam

perekonomian masyarakat.

3. Bagi penulis, penelitian yang dilakukan akan dapat bermanfaat bagi peneliti untuk

mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pengunjung terhadap Ekowisata

yang disuguhkan oleh Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Selain itu

dengan melakukan penelitian ini maka peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah didapat di bangku perkuliahan dengan langsung praktek di lapangan.

4. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.
9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Terkait penelitian yang akan diteliti maka akan banyak aspek yang sebenarnya

yang harus diteliti akan tetapi dengan kurangnya waktu dan tenaga yang dimiliki

maka peneliti mencantumkan batasan penelitian yang akan diteliti dan juga dengan

adanya batasan penelitian ini diharapkan nantinya pembahasan yang dilakukan tidak

melebar dan tetap terfokus pada titik penelitian yang akan dilakukan. Maka penelitian

ini hanya meliputi sebagai berikut :

1. Penelitian untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan pengunjung Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting

2. Responden dibatasi hanya pengunjung yang pernah datang ke Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting.

3. Penelitian hanya dilakukan untuk pengunjung yang telah berusia 16 tahun ke atas,

hal ini dipertimbangkan bahwa pada usia ini pengunjung dapat memahami

pertanyaan yang akan diberikan.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ekowisata Mangrove


Hutan mangrove mempunyai manfaat bagi kehidupan di alam salah satunya

dapat memberikan manfaat sebagai objek wisata, disamping memberikan manfaat

secara ekonomi juga dapat memberikan manfaat kesegaran pikiran (refresing) (Nur

cahyo, 2007) Berbagai macam produk dan jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari

ekosistem hutan mangrove. Salah satu jasa lingkungan yang berpeluang

dikembangkan dan tidak merusak ekosistem hutan mangrove adalah ekowisata.

Kegiatan ekowisata bisa termanfaatkan bila telah dilakukan pembenahan oleh

manusia. Ekowisata merupakan paket perjalanan menikmati keindahan lingkungan

tanpa merusak eksosistem hutan yang ada. Vegetasi hutan yang terletak melintang

dari arah arus laut merupakan keindahan dan keanekaragaman vegetasi yang berbeda

dari formasi hutan lainnya. Terlihat dari keunikan penampakan vegetasi mangrove

berupa perakaran yang mencuat keluar dari tempat tumbuhnya (Kustanti, 2011).

Ekowisata mangrove adalah kawasan yang diperuntuhkan secara khusus

untuk dipelihara untuk kepentingan pariwisata.Kawasan hutan mangrove adalah salah

satu kawasan pantai yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri, karena

keberadaan ekosistem ini berada pada muara sungai atau estuaria. Mangrove hanya

tumbuh dan menyebar pada daerah tropis dan subtropis dengan kekhasan organisme

baik tumbuhan yang hidup dan berasosiasi disana. Ekosistem mangrove merupakan

habitat bagi berbagai fauna, baik fauna khas mangrove maupun fauna yang

10
11

berasosiasi dengan mangrove. Beberapa jenis wisata pantai di hutan mangrove antara

lain dapat dilakukan pembuatan jalan berupa jembatan diantara tanaman pengisi

hutan mangrove, merupakan atraksi yang akan menarik pengunjung. Juga restoran

yang menyajikan masakan dari hasil laut, bisa dibangun sarananya berupa panggung

di atas pepohonan yang tidak terlalu tinggi, atau rekreasi memancing serta berperahu.

Potensi ekowisata merupakan semua objek (alam, budaya, buatan) yang memerlukan

banyak penanganan agar dapat memberikan nilai daya tarik bagi pengunjung

(Damanik dan weber, 2006). Potensi ekowisata dapat dilihat dari hasil analisis daya

dukung. Daya dukung kawasan adalah jumlah maksimum pengunjung yang secara

fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa

menimbulkan gangguan pada alam dan munusia (Yulianda, 2007). Meskipun

permintaan sangat banyak namun daya dukunglah yang membatasi kegiatan yang

dilakukan dilingkungan alam.

Beberapa parameter lingkungan yang dijadikan sebagai potensi

pengembangan ekowisata mangrove adalah kerapatan jenis mangrove, ketebalan

mangrove, spesies mangrove, kekhasan, pasang surut dan objek biota yang ada

didalam ekosistem mangrove.

1. Jenis atau spesies Mangrove

Hutan Mangrove meliputi pohon-pohonan dan semak yang terdiri dari 12

genera(Avicennia , Sonneratia , Rhizophora , Bruguiera , Ceriops , Xylocarpus

, Lumnitzera , Laguncularia , Aegiceras , Aegiatilis , Snaeda dan Conocarpus )


12

yang termasuk ke dalam delapan famili (Bengen, 2004). Vegetasi hutan

mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, namun

demikian hanya terdapat kurang lebih 47 jenis tumbuhan yang spesifik hutan

mangrove. Paling tidak di dalam hutan mangrove terdapat salah satu jenis

tumbuhan sejati penting/dominan yang termasuk kedalam empat famili:

Rhizophoraceae, (Rhizophora , Bruguiera dan Ceriops ), Sonneratiaceae(Sonne

ratia ), Avicenniaceae (Avicennia ) dan Meliaceae (Xylocarpus ) (Bengen,

2004).

2. Kerapatan Hutan Mangrove

Kerapatan jenis adalah jumlah total individu spesies per luas petak pengamatan

dimana luas petak pengamatan adalah jumlah plot

3. Biota Hutan Mangrove

Menurut Bengen (2004), komunitas fauna hutan mangrove membentuk

percampuran antara dua kelompok yaitu :

a. Kelompok fauna daratan / terestrial yang umumnya menempati bagian atas

pohon mangrove, terdiri atas: insekta, ular, primata, dan burung. Kelompok ini

tidak memiliki sifat adaptasi khusus untuk hidup di dalam hutan mangrove,

karena melewatkan sebagian besar hidupnya diluar jangkauan air laut pada

bagian pohon yang tinggi, meskipun mereka dapat mengumpulkan

makanannya berupa hewan lautan pada saat air surut.


13

b. Kelompok fauna perairan/akuatik, terdiri atas dua tipe yaitu : Yang hidup di

kolom air, terutama barbagai jenis ikan, dan udang; Yang menempati substrat

baik keras (akar dan batang pohon mangrove maupun lunak (lumpur), terutama

kepiting, kerang dan berbagai jenis avertebrata lainnya.

4. Kekhasan / Keunikan (Uniquiness)

Kekhasan adalah parameter yang dinilai dengan melihat keberadaan atau

kekayaan jenis satwa dan atau tumbuhan pada suatu kawasan/habitat yang

dinilai atau ekosistem didalam suatu wilayah biogeografi atau pulau (Dirjen

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 2002).

2.2 Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting


Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting merupakan ekowisata yang

terbentuk dengan tujuan utama untuk memperkenalkan tentang pelestarian dan

pembudidayaan ekosistem Hutan Mangrove. Luas Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting ini sekitar 4-5 hektar dari keseluruhan luas Hutan Mangrove dikawasan

Tuban. Terdapat program paket wisata yang disediakan pada ekowisata ini yaitu:

pengenalan sistem budidaya kepiting bakau, pelepasan bibit kepiting bakau, tours

kedalam Hutan Mangrove, penanaman bibit pohon bakau, tracking Hutan Mangrove.

Terbentuknya Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting berawal dibuatnya yayasan

dengan nama Yayasan Taman Wana Sari, dan mampu memperoleh prestasi yang

menjadi pendorong bagi perkembangan industri udang dan kepiting secara nasional.

Keberhasilan yang diraih yaitu dengan diterapkan teknik budidaya udang dengan cara

tambak, sehingga hal tersebut dapat mengatasi kesulitan ekonomi. Pengukuhan


14

nelayan Wanasari Tuban diterima oleh pemerintah Kabupaten Badung pada tanggal

26 November 2009, setelah itu nelayan juga berhasil mengkaji teknik budidaya

kepiting bakau dengan sistem keramba tancap yang ramah lingkungan. Keramba

kepiting ini telah berkembang dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat

pesisir dan nelayan di sekitar Tuban dalam waktu singkat. Tahun 2011 usaha ini

mulai berkembang dan dijadikan percontohan oleh daerah lainnya di Indonesia.

Melihat kekayaan alam yang mampu dikembangkan, muncul ide dari

kelompok Nelayan Wanasari untuk membuat sebuah ekowisata, dengan berprinsip

tidak merusak ekosistem dan habitat Hutan Mangrove. Sistem pengelolaan Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting ini melibatkan seluruh nelayan dalam mengelola

masing-masing program yang ada. Dengan membentuk struktur organisasi dari

ketua, sampai anggota dari masing-masing kelompok, dengan tugas dan perannya

masing-masing. Terdapat program- program yang didalamnya dikelola oleh nelayan

dengan membentuk sebuah kelompok, dan pembagian masing-masing tugas untuk

nelayan:

1. Budidaya Kepiting Program budidaya kepiting ini dikelola oleh kelompok

nelayan yang dibentuk untuk menangani pembudidayaan kepiting, yang akan

digunakan di Restoran Kampoeng Kepiting, serta tetap menjaga kelestraian

kepiting bakau. Dalam program ini terdapat kegiatan mulai dari pembibitan,

perawatan, hingga pemasaran kepiting bakau. Program ini terdiri dari lima
15

kelompok nelayan yang bertugas didalamnya, masing- masing kelompok terdiri

dari lima sampai sepuluh anggota.

2. Restoran (Program Kuliner) Program kuliner ini yaitu Restoran yang ada di

dalam kawasan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Restoran Kampoeng

Kepiting yang menjadi wadah dalam memasarkan hasil budidaya serta menjual

tangkapan nelayan yang masih melaut. Restoran ini juga menjadi penghasil

dana terbesar untuk mendanai keseluruhan program yang ada di Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting. Keuntungan hasil dari penjual di restoran ini

diserahkan ke nelayan dan dibagikan ke masing- masing program.

3. POKLAHSAR (Kelompok Pengolah Pemasaran)

Poklahsar merupakan kelompok yang beranggotakan wanita, dan mereka

merupakan ibu-ibu nelayan yang terbagi menjadi tiga kelompok dengan

tugasnya masing-masing yaitu kelompok pengolah buah mangrove. Kelompok

ini beranggotakan sepuluh orang wanita yang bertugas mengolah buah

mangrove menjadi makanan dan minuman seperti, keripik mangrove, coklat

mangrove, sirup buah mangrove, jus buah mangrove, selai mangrove, permen

mangrove dan kue. Adapun bahan makanan seperti beras dan tepung yang

terbuat dari buah lindur, salah satu tanaman yang terdapat di Mangrove. Serta

produk kecantikan seperti sabun mangrove, dan lulur mangrove. Selain itu

terdapat juga sabun untuk mencuci perabotan rumah tangga yang terbuat dari

buah mangrove.
16

4. POKMAWAS

Pokmaswas merupakan kelompok dengan beranggotakan sepuluh orang yang

bertugas mengawasi segala bentuk kegiatan yang ada di Kawasan Mangrove,

Desa Tuban, agar tidak ada kegiatan yang dialkukan secara illegal, dan mampu

merusak lingkungan, khususnya Kawasan Hutan Mangrove.

5. Seni Budaya

Program seni budaya memiliki kelompok yang memegang tugas sesuai dengan

keahliannya masing-masing, yaitu: terdapat kelompok rindik (alat musik

tradisional) yang beranggotakan lima orang, kelompok ini biasanya akan tampil

pada hari sabtu dan minggu pada siang hari, dengan waktu tampil dua jam.

Kelompok tari kecak, beranggotakan 60-70 orang yang berasal dari nelayan dan

anggota keluarga nelayan. Tarian kecak ini akan ditampilkan pada hari sabtu

dan minggu pada malam hari. Selain dua pertunjukan tersebut,akan dibentuk

kelompok sanggar tari, guna mewadahi bakat-bakat anak nelayan dalam berseni

budaya. Tarian dan musik tersebut dipentaskan pada hari yang sudah

ditentukan,dan kelompok nelayan yang pentas akan diberikan gaji persekali

mementaskan keahliannya.

6. Pariwisata

Pariwisata di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting dikemas dalam bentuk

paket tour, didalamnya terdapat kegiatan edukasi dan memfokuskan pada

kegiatan konservasi. Paket tour tersebut terdiri dari:


17

a. Canoe tour clean mangrove: kegiatan ini mengajak pengunjung untuk

mengelilingi hutan mangrove dan membersihkan kawasan hutan mangrove

dengan menaiki kano.

b. Mangrove tour with traditional boat: kegiatan ini mengajak pengunjung untuk

mengelilingi hutan mangrove dengan peharu tradisional milik nelayan.

c. Canoe fishing mangrove: dalam kegiatan ini pengunjung akan memancing di

kawasan Hutan Mangrove dengan menaiki kano.

d. Fishing mangrove with traditional boat: kegiatan ini pengunjung akan

memancing dengan menggunakan perahu tradisional milik nelayan.

e. Tours pelepasan bibit kepiting: pengunjung akan diajak untuk berkeliling

Hutan Mangrove dan melepaskan bibit kepiting bakau.

f. Tours keramba dan mangrove tours: dalam kegiatan ini pengunjung diajak

berkeliling melihat keramba kepiting, serta bekeliling Hutan Mangrove.

g. Mangrove tours education: memberikan informasi kepada pengunjung

mengenai Mangrove, sekaligus berkeliling Hutan Mangrove.

h. Paket pembuatan bibit mangrove: kegiatan ini mengajak pengunjung untuk

membuat bibit pohon mangrove.

i. Paket penanaman pohon mangrove: kegiatan ini mengajak pengunjung untuk

menanam pohon mangrove di kawasan hutan mangrove.

j. Paket pengolahan buah mangrove: dalam kegiatan ini pengunjung akan diajak

untuk membuat olahan dari tanaman mangrove.


18

7. Mangrove Edukasi dan Konsentrasi

Mangrove Edukasi dan Konservasi memiliki jumlah anggota delapan orang

yang bertugas, melakukan pembibitan, penanaman dan perawatan mangrove,

termasuk membersihkan kawasan hutan mangrove demi perkembangan

tanaman mangrove yang baik, karena butuh waktu minimal satu tahun untuk

perawatan mangrove agar benar-benar bisa tumbuh dengan baik. Saat ini

kurang lebih ada lima jenis bibit tanaman mangrove yang dikembangkan.

2.3 Karakteristik Pengunjung


Karakteristik pengunjung tentunya akan berbeda dengan yang lain dan hal

tersebut juga dapat mempengaruhi pengunjung dalam pengambilan keputusan dalam

berkunjung ke tempat wisata (Syukrannisa 2019). Adapun karakteristik pengunjung

sebagai berikut:

a. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan

yang dapat dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Women’s Studies Encyclopedia

menjelaskan bahwa jenis kelamin adalah suatu konsep kultural yang berupaya

membuat perbedaan dalam hal peran, mentalitas, dan karakteristik emosional

antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.

b. Umur

Umur dibagi menjadi beberapa masa yaitu 1) Masa balita yang terdiri dari umur

0-5 tahun; 2) Masa kanak- kanak terdiri dari umur 5-11 tahun; 3) Masa remaja

awal umur 12-16 tahun; 4) Masa remaja akhir umur 17-25 tahun; 5) Masa dewasa
19

awal umur 26-35 tahun; 6) Masa dewasa akhir umur 36-45 tahun; 7) Masa Lansia

Awal umur 46-55 tahun; 8) Masa lansia akhir umur 56-65.

c. Tingkat pendidikan

Pada tingkat pendidikan dibagi menjadi 6 yaitu tidak tamat SD, SMP, SLTP,

SMA, Diploma, Sarjana (S1), Pasca Sarjana (S2, S3). Pendidikan mempunyai

pengaruh yang besar terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup seseorang,

tingkat pendidikan yang tinggi akan mempermudah seseorang untuk menyerap

informasi dan mengaplikasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari hari.

d. Kegiatan

Kegiatan dalam hal ini dibagi menjadi Bekerja (PNS/pegawai, wiraswasta,

profesional dan lain-lain) dan Tidak bekerja (ibu rumah tangga,

pelajar/mahasiswa)

e. Status Perkawinan

Status perkawinan dibedakan menjadi belum menikah, menikah, cerai.

Perkawinan adalah mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat pencecahan

baik tinggal bersama maupun tinggal terpisah.

Karakteristik berkaitan satu dengan yang lain secara tidak langsung. Misalnya

tingkat pendidikan seseorang dengan pekerjaan dan tingkat pendapatannya, serta usia

dengan status perkawinan. Menurut Seaton & Bennet dalam (Suwena and

Widyatmaja 2017) bahwa jenis kelamin maupun kelompok umur misalnya berkaitan

dengan pilihan jenis wisata yang dilakukan. Jenis pekerjaan seseorang akan
20

berpengaruh pada waktu luang yang dimiliki orang tersebut, dan lebih lanjut pada

“kemampuan” nya berwisata.

2.4 Kepuasan Pengunjung


Lovelock dalam (Indrasari 2019) menjelaskan bahwa kepuasan adalah

keadaan emosional, reaksi setelah pembelian produk atau jasa yang nantinya dapat

berupa berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan atau

kesenangan.

Suatu kepuasan akan dapat tercapai jika apa yang diharapkan oleh konsumen

dapat terealisasikan. (Syukrannisa 2019) menyatakan bahwa kepuasan merupakan

perasaan senang atau kecewa seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau

jasa yang dirasakan atau aktual dengan harapannya. Jika kinerja dibawah harapan

berarti pelanggan tidak puas, jika kinerja memenuhi harapan berarti pelanggan amat

puas dan senang.

Ketika pembelian yang dilakukan konsumen menghasilkan pemenuhan atas

kebutuhan dan harapannya, maka akan tercipta kepuasan konsumen. (Putro et al.

2014) mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen merupakan suatu perasaan atau

penilaian emosional dari konsumen terhadap penggunaan produk dan layanan dimana

harapan dan kebutuhan konsumen terpenuhi.

Selanjutnya terkait pengunjung, Yoeti dalam (Hantoro 2015) menyatakan

bahwa pengunjung adalah orang – orang yang datang berkunjung pada suatu tempat

atau negara yang terdiri dari banyak orang dengan tujuan yang berbeda – beda).

Menurut Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB No. 870 pasal 5 dijelaskan juga
21

bahwa pengunjung adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan

merupakan tempat tinggalnya yang biasa dengan alasan apapun selain usaha untuk

mencari pekerjaan. Dalam bahasa sehari – hari, kata pengunjung lebih akrab disebut

dengan kata pengunjung (tourist) yang merupakan pengunjung sementara yang paling

sedikit tinggal selama 24 jam di negara tujuan dan perjalanannya dalam rangka

liburan, kesehatan, studi, keagamaan, olah raga, kepentingan bisnis, keluarga, dan

konferensi.

(Aprianto 2020) menyatakan bahwa menurut International Union of official

Travel Organizasion (IUOTO), Pengunjung yaitu setiap orang yang datang kesatu

negara atau temapat lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk

melakukan pekerjaan yang menerima upah. Pengunjung dikategorikan menjadi 2

yaitu:

a. Wisatawan (tourist)

Wisatawan yang tinggal sementara sekurang-kurangnya dari 24 jam dinegara

yang dikunjunginya dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan dalam klarifikasi

yaitu Pesiar (lesure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi,

keagamaan dan olahraga. Hubungan datang (business), keluarga, konferensi, misi

dan lain sebagainya.


22

b. Pengunjung (exursionis)

Pengunjung yaitu orang yang sementara tinggal di suatu tempat/negara yang di

kunjunginya dalam waktu kurang dari 24 jam dan kembali lagi ke daerah asal

mereka pada hari yang sama.

Dari beberapa pernyataan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan

bahwa kepuasan pengunjung adalah perbandingan antara harapan dan kenyataan yang

dirasakan pengunjung, dengan kata lain keadaan perasaan seseorang atau kelompok

yang telah berkunjung ke sebuah objek wisata yang dapat berupa kecewa ataupun

senang akibat dari kunjungannya tersebut. Perasaan kecewa dapat diartikan sebagai

bentuk dari tidak puasnya pengunjung terhadap objek wisata dan perasaan senang

dapat diartikan sebagai bentuk puas pengunjung terhadap objek wisata.

2.5 Komponen 4A Destinasi Wisata


Pengunjung yang berkunjung ke sebuah destinasi wisata tentunya akan

memerlukan kebutuhan dan pelayanan. Adapun kebutuhan tersebut terdiri dari makan

dan minum, alat transportasi menuju wisata dan juga tempat menginap saat

pengunjung memutuskan untuk tinggal sementara (Setyanto and Pangestuti 2019).

Tentunya kebutuhan dan pelayanan perlu didukung oleh 4 komponen penting yang

biasa disebut 4A. komponen 4A wisata merupakan unsur atau komponen yang harus

dimiliki oleh sebuah wisata, yang mana dengan terpenuhinya 4 unsur tersebut maka

akan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dari pengunjung wisatanya. Jika 4 unsur

tersebut terpenuhi dengan kualitas yang baik maka tentunya akan memicu tingkat

kepuasan pengunjung akan bagus akan tetapi jika tidak maka akan sebaliknya.
23

Berikut komponen-komponen 4A berdasarkan Cooper dkk dalam (Setyanto

and Pangestuti 2019) :

a. Attraction (Atraksi)

Atraksi merupakan elemen produk yang paling penting karena merupakan alasan

inti pengunjung rela berkorban untuk mengunjungi destinasi wisata. Atraksi

disebut juga sebagai daya tarik wisata, yang mana dalam kegiatan wisata, ada

pergerakan manusia dari tempat tinggalnya menuju objek wisata atau daerah

tujuan wisata, merupakan kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih

wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas

umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas serta masyarakat yang saling terkait dan

melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Dengan demikian, faktor daya tarik

wisata merupakan salah satu unsur yang membentuk dan menentukan suatu

daerah menjadi destinasi pariwisata.

Daya tarik wisata memiliki kekuatan tersendiri sebagai komponen

produk pariwisata karena dapat memunculkan motivasi bagi pengunjung dan

menarik pengunjung untuk melakukan perjalanan wisata. Atraksi atau daya tarik

wisata adalah produk utama sebuah objek wisata. Atraksi berkaitan dengan yang

bisa dilihat serta yang dilakukan oleh pengunjung pada sebuah objek wisata yang

dikunjungi.

Daya tarik wisata dapat berupa keindahan dan keunikan alam, budaya

masyarakat setempat, peninggalan bangunan bersejarah, serta atraksi buatan


24

seperti sarana permainan dan hiburan. Atraksi wisata yang menarik kedatangan

pengunjung itu ada tiga, yaitu 1) Natural Resources yang berarti alami, 2)

Atraksi wisata budaya, dan 3) Atraksi buatan manusia itu sendiri.

b. Accesibility (Aksesibilitas)

Akesibilitas adalah sarana dan infrastruktur yang memberikan kemudahan

kepada pengunjung untuk bergerak dari satu daerah ke daerah lain. Adapun

faktor-faktor yang penting terkait dengan aspek aksesibilitas wisata yang

meliputi petunjuk arah, bandara, waktu yang dibutuhkan, terminal, biaya

perjalanan, dan frekuensi transportasi menuju lokasi wisata. Akses jalan yang

baik harus diiriingi dengan ketersediaan sarana transportasi dan kemudahan

sarana informasi.

c. Amenity (Amenitas)

Amenitas adalah segala seuatu yang dapat memfasilitasi dan melayani

pengunjung destinasi dalam melakukan kegiatan wisatanya. Amenitas adalah

fasilitas dengan segala macam sarana dan prasarana pendukung selama

pengunjung berada di daerah tujuan wisata yang meliputi kebutuhan akomodasi,

penyediaan makanan dan minuman dan tempat perbelanjaan. Kebutuhan lain

yang mungkin juga diinginkan dan diperlukan oleh pengunjung wisata, seperti

toilet umum, rest area, tempat parkir, klinik kesehatan, dan sarana ibadah

sebaiknya juga tersedia di tempat wisata.


25

d. Ancillary (fasilitas pendukung dan tata kelola)

Ancillary atau fasilitas pendukung dan tata kelola merupakan adanya lembaga

kepariwisataan yang dapat memberikan pengunjung rasa aman dan terlindungi

(protection of tourism) saat berwisata. Ancillary mencakup keberadaan dari

berbagai organisasi yang memfasilitasi dan mendorong pengembangan serta

pemasaran dari suatu destinasi wisata. Organisasi yang terkait dalam hal ini

antara lain pihak pemerintah seperti dinas pariwisata, komunitas pendukung

kegiatan pariwisata, asosiasi kepariwisataan seperti asosiasi pengusaha

perhotelan, biro perjalanan wisata, pemandu wisata, dan stakeholder yang

berperan dalam kepariwisataan.

Menurut Sunaryo dalam (Setyanto and Pangestuti 2019) menjelaskan ancillary

merupakan fasilitas umum yang digunakan seperti bank, sarana telekomunikasi,

rumah sakit, dan sebagainya. Keberadaan ancillary ini dapat melengkapi

amenitas dan aksesibilitas.

2.6 Komponen 7P Bauran Pemasaran Wisata


Pelaksanaan mengelola bauran pemasaran 7P dalam rangka upaya memenuhi

kepuasan pelanggan. Kotler dalam (Lisarini and Ningtyas 2014) mengungkapkan

bauran pemasaran jasa memang sangat diperlukan pada suatu destinasi wisata untuk

dapat mempengaruhi pembeli. Bauran pemasaran jasa terdiri dari 7P yaitu product

(produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (tempat), People (orang),

Process (proses) dan Physical Evidence (bukti fisik) (Adhaghassani 2016).


26

a. Product (produk)

Produk dalam arti luas adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen

untuk dapat digunakan maupun dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan

memuaskan keinginan konsumen. Produk adalah segala sesuatu baik yang

sifatnya berwujud maupun tidak berwujud yang dapat memenuhi kebutuhan

utama serta keinginan konsumen agar terpuaskan.

b. Price (harga)

Harga merupakan sesuatu yang sangat penting utuk dipertimbangkan oleh

pembeli untuk memutuskan membeli atau tidak membeli terhadap barang dan

jasa yang dibutuhkan. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.

c. Promotion (promosi)

Perusahaan berusaha untuk mengenalkan produk dan jasanya ke pasar melalui

strategi promosi. Barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan harus dikenal,

diketahui, dibutuhkan dan diminta oleh konsumen, maka perusahaan akan

melakukan usaha-usaha untuk mempromosikan produk mereka melalui

periklanan dan promosi.

d. Place (tempat)

Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,

menyenangkan, dan efisien.


27

e. People (orang)

Untuk kelancaran menjalankan sebuah bisnis sangat diperlukan para karyawan

yang memiliki kemampuan dan semangat kerja yang tinggi. Hal ini tentu

dimaksudkan agar pekerjaan yang sudah diberikan sesuai dengan keahlian

masing masing karyawan tersebut, sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan

memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Orang yang berfungsi sebagai

penyedia jasa (service provider) sangat mempengaruhi kualitas jasa yang

diberikan.

f. Process (proses)

Strategi proses atau transformasi adalah sebuah pendekatan bisnis untuk

mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah

menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang mampu memenuhi

persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya

dan manajerial lain. Proses merupakan gabungan semua aktivitas yang terdiri

dari beberapa tahapan yaitu prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas,

dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.

g. physical evidence (bukti fisik)

Bukti fisik adalah keadaan atau kondisi dan juga termasuk suasana. Karakteristik

lingkungan merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi.

Bukti fisik merupakan suatu hal yang secara langsung turut mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang


28

ditawarkan. Karakteristik tidak berwjud pada jasa menyebabkan pelanggan

potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya.

2.7 Importance Performance analysis (IPA)


Importance Performance Analysis (IPA) merupakan teknik analisis deskriptif

yang dikenalkan oleh John A. Martilla dan John C. James pada tahun 1977.

Importance Performance Analysis merupakan teknik menganalisis data untuk dapat

mengetahui aspek ataupun faktor-faktor kinerja penting yang bagaimana yang harus

dikembangkan serta ditunjukkan oleh suatu organisasi untuk memenuhi kepuasan

konsumen terhadap produk atau jasa yang digunakan (Suhendra and Prasetyanto

2016).

Akan diperoleh perhitungan terkait tingkat kesesuaian hasil penilaian kinerja

antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya oleh penyedia produk atau

jasa dari hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja. Tingkat

kesesuaian adalah hasil perbandingan antara skor kinerja pelaksanaan dengan skor

kepentingan, sehingga tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan skala utama

yang akan dipakai dalam penanganan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

konsumen. Adapun rumus tingkat kesesuaian yaitu :

Tki = Xi/Yi × 100%

Keterangan :

Tki = Tingkat kesesuaian responden

Xi = Skor penilaian pelaksanaan kinerja penyedia jasa

Yi = Skor penilaian kepentingan pengguna jasa (konsumen)


29

Metode Importance Performance Analysis (IPA) akan dijabarkan dalam

sebuah diagram yang memiliki 4 kuadran. Diagram digunakan untuk memetakan

atribut-atribut destinasi yang telah dianalisis, yang dihitung dengan menentukan nilai

rata-rata dari setiap atribut dengan rumus sebagai berikut:

X = ∑ Xi / n

Ȳ = ∑ Yi / n

Keterangan :

X = Nilai rata-rata skor penilaian kinerja destinasi Xi

Xi = Skor penilaian kinerja destinasi

Ȳ = Nilai rata-rata skor penilaian kepentingan pengunjung

Yi = Skor penilaian kepentingan pengunjung

n = Jumlah atribut.

Diagram Importance Performance Analysis (IPA) dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1
Diagram Importance Performance Analysis (IPA)
30

Penjelasan dari beberapa kuadran tersebut sebagai berikut :

a. Kuadran I (Concentrate These)

Kuadran ini adalah daerah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh

pelanggan, tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai dengan

harapan pelanggan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih rendah). Variabel-

variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.

b. Kuadran II (Keep Up The Good Work)

Kuadran ini adalah daerah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh

pelanggan, dan faktor-faktor yang dianggap pelanggan sudah sesuai dengan yang

dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Variabel-variabel

yang masuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua variabel

ini menjadikan produk atau jasa unggul di mata pelanggan.

c. Kuadran III (Low Priority)

Kuadran ini adalah daerah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang

penting oleh pelanggan, dan pada kenyatannya kinerjanya tidak terlalu istimewa.

Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat

dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan

oleh pelanggan sangat kecil.

d. Kuadran IV (Possible Overkill)

Kuadran ini adalah daerah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang

penting oleh pelanggan, dan dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang


31

termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat

biaya.

2.8 Customer Satisfaction Index (CSI)


Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui tingkat

kepuasan pelanggan/konsumen suatu perusahaan/penyedia jasa secara menyeluruh

dengan pendekatan yang mempertimbangkan penilaian pengguna terhadap kinerja

penyedia jasa pada atribut-atribut yang diukur. Terdapat empat langkah dalam

perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI), yaitu :

a. Mean Importance Score (MIS) adalah rata-rata dari skor kepentingan suatu

atribut. Sedangkan Mean Satisfaction Score (MSS ) adalah rata-rata skor untuk

tingkat kepuasan yang berasal dari kinerja jasa yang dirasakan oleh pelanggan.

MIS = ∑Yi / n dan MSS = ∑Xi / n

Keterangan :

n = Jumlah Responden

Yi = Nilai Kepentingan Atribut ke-i

Xi = Nilai Kinerja Atribut ke-i

b. Membuat Weight Factors (WF) yang merupakan persentase nilai MIS per atribut

terhadap soal MIS seluruh atribut atau indikator.

WF = MISi / ∑MISi × 100%

Keterangan :

MISi = Nilai rata-rata kepentingan ke-i

∑MISi =Total rata-rata kepentingan dari ke-i ke-p


32

c. Membuat Weight Score (WS) yang merupakan perkalian antara Weight Factors

(WF) dengan rata - rata tingkat kepuasan atau Mean Satisfaction Score (MSS).

WSi = WFi × MSS

Keterangan :

WFi = Faktor tertimbang ke-i

MSS = Rata-rata tingkat kepuasan

d. Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI)

CSI = ∑MIS / HS × 100%

∑MIS = Total rata-rata skor kepentingan dari-i ke-p

HS = HS (higest scale) merupakan skala maksimum yang digunakan

Kepuasan konsumen pada metode analisis Customer Satisfaction Index (CSI)

dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan yang dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1
Kriteria Tingkat Kepuasan
No. Nilai CSI(%) Keterangan (CSI)

1. 81% - 100% Sangat puas

2. 66% – 80% Puas

3. 51% – 65% Cukup puas

4. 35% – 50% Kurang puas

5. 0% – 34% Tidak puas

Sumber : Widodo dan Sutopo (2018)


33

2.9 Kerangka Pemikiran

Penelitian terkait analisis kepuasan dilakukan dikarenakan adanya fenomena

yang positif dari Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting di Desa Tuban, yang

mana bahwa fasilitas yang disuguhkan sudah sangat lengkap dan telah tersusun

dengan baik serta wisata yang disuguhkan terbilang unik dikarenakan dalam atraksi

wisatanya tersebut mengeksplor keindahan mangrove yang dimiliki serta

mengikutsertakan aktivitas budaya dari masyarakat Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting yang menyebabkan tertariknya pengunjung lokal maupun pengunjung

mancanegara mengunjungi Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Jumlah

pengunjung pada Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting juga mengalami

flaktuasi.

Penelitian terkait tingkat kepuasan pengunjung Ekowisata Mangrove

Kampoeng Kepiting berdasarkan tingkat kepentingan (Importance) pengunjung dan

tingkat kinerja (performance) Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting . Tingkat

kepentingan (Importance) pengunjung dan kinerja (performance) Kampoeng

Kepiting tersebut dianalisis menggunakan alat analisis Importance Performance

Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI).

Perhitungan dari kedua analisis tersebut menghasilkan nilai tingkat kepuasan

pengunjung yang dapat dipaparkan dan dijelaskan. Demikian hal tersebut dapat

menghasilkan kesimpulan serta dapat menjadi rekomendasi untuk Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting dalam upaya perbaikan destinasi wisata dalam rangka
34

peningkatan jumlah kunjungan pengunjung. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada

Gambar 2.2

Pengunjung Ekowisata
Mangrove Kampoeng
Kepiting

Peningkatan Jumlah Kunjungan

Tingkat Kinerja
Kepentingan (Performance)
(Importance)

Kepuasan Pengunjung

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Rekomendasi

Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran

2.10 Penelitian Terdahulu


Penelitian yang relevan mengenai tingkat kepuasan telah diteliti oleh beberapa

peneliti, yang dikemukakan sebagai berikut:

1. Efrida (2017) meneliti tentang “Pengaruh Persepsi Ekowisata

terhadap Tingkat Kepuasan Wisatawan di Monkey Forest Ubud Bali.


35

Mengkaji tingkat kepuasan terhadap praktek realisasi konsep

Ekowisata di Monkey Forest Ubud Bali.Metode penelitian yang

dipakai adalah mix metodh yaitu analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif dengan teknik pengumpulan data adalah wawancara,

observasi, kuesioner, dan studi kepustakaan. Sumber data yang

digunakan primer dan sekunder dengan teknik penentuan informan

yaitu teknik sampling incidental. Adapun persamaan dengan

penelitian ini adalah menggunakan analisis statistik deskriptif melalui

Importance Performance Analysis (IPA) serta mengkaji presepsi dan

tingkat kepuasan pengunjung namun di lokasi yang berbeda.

2. NWNS Wardani, IGA Wesnawa, dalam Jurnal Pendidikan Geografi

Undiksa pada 2018 meneliti tentang “Potensi Ekowisata Kampoeng

Kepiting di Desa Tuban,Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung”

penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekowisata,

menganalisis pemberdayaan masyarakat dalam potensi ekowisata, dan

menganalisis kendala dalam potensi ekowisata.Penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini

ditentukan secara purposive sampling. Data yang diambil adalah primer

dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,

wawancara terstruktur, studi pustaka dan pencatatan dokumen yang

kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis


36

kualitatif.Adapun penelitian ini mengungkapkan potensi Ekowisata

Kampoeng Kepiting Sedangkan Peneliti ingin mengkaji tingkat

kepuasan pengunjung Kampoeng Kepiting.

3. Nur Lailiiyah (2020) meneliti tentang “Analisis Tingkat Kepuasan

Wisatawan di Ekowisata Hutan Mangrove Desa Pasarbanggi Kabupaten

Rembang” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekowisata

hutan mangrove Desa Pasarbanggi Kabupaten Rembang dan

menganalisis tingkat kepuasan pengunjung yang telah berkunjung ke

ekowisata hutan mangrove Desa Pasarbanggi Kabupaten

Rembang.Terdapat beberapa kesamaan terhadap penelitian ini seperti

menggunakan metode campuran atau mix method yaitu kuantitatif dan

kualitatif serta dalam pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknik Non-probability sampling yaitu teknik Accidental

Sampling.

4. Wardani dan Anom (2017) meneliti tentang “Dampak Sosial Ekonomi

Pengelolaan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting Terhadap

Nelayan Desa Tuban Kabupaten Badung” penelitian ini bertujuan agar

mengetahui bagaimana dampak sosial ekonomi yang terjadi dengan

adanya Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Jenis data dalam

penelitian ini yaitu data kualitatif dengan teknik pengumpulan data

dilakukan dengan teknik purposive sampling dan sumber data yang


37

digunakan yaitu data primer. Penelitian ini memiliki lokasi yang sama

dengan peneliti namun mengiliki fokus yang berbeda.

5. Nurul (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Tingkat

Kepuasan Wisatawan Terhadap Pelayanan Pemandu di Rumah Batik

Taman” bertujuan untuk menganalisis kepuasan pengunjung yang

datang membatik terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemandu di

Rumah Batik Taman Pintar.Penelitian ini menggunkan deskritif analitik

dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi, kuesioner, wawancara dan studi Pustaka yang

kemudian menggunakan metode analisis statistik deskriptif.Adapun

persamaan dari penelitian ini adalah menganalisis Kepuasan pengunjung

dengan menggunakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara

studi kepustakaan, wawancara, kuesioner, observasi, instrumen

penelitian ini berupa pedoman wawancara dan kuesioner.

6. Suryawardani (2021) dengan judul “Manajemen Wisata Perdesaan

Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung di Tiga Desa Wisata di

Bali”. Persamaan tersebut yaitu sama-sama meneliti tingkat kepuasan

dengan menggunakan alat analisis Importance performance analysis

(IPA). Sedangkan perbedaannya yaitu selain menggunakan metode

analisis Importance performance analysis (IPA), penelitian yang akan


38

dilakukan ini juga menggunakan metode analisis Customer Satisfaction

index (CSI)
III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Tuban, Kuta, Kabupaten Badung, Bali

yang akan dilakukan pada Desember 2021 hingga Februari 2022. Pemilihan lokasi ini

dilakuka secara sengaja (Purposive). Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini

sebagai berikut.

1. Potensi Ekowisata Kampoeng Kepiting Di Desa Tuban, Kecamatan Kuta,

Kabupaten Badung yang mulai melemah akibat adanya rencana reklamasi,

pembangunan jalan tol dan pembangunan lainnya.

2. Berdasarkan data jumlah kunjungan pengunjung ke Kampoeng Kepiting Tahun

2013 – 2015, jumlah pengunjung mengalami fluktuasi. Hal ini menjadi koreksi

dan pekerjaan bagi manajemen untuk terus berupaya menarik pengunjung.

3.2 Data dan Metode Pengumpulan data

3.2.1 Jenis Data


Jenis data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai

berikut :

a. Data kualitatif yaitu data yang tidak berwujud angka-angka, melainkan berbentuk

suatu penjelasan yang menggambarkan keadaan proses atau peristiwa tertentu.

Jenis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi profil

Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Data kualitatif pada penelitian ini

39
40

diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mendalam kepada pengunjung

Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting.

b. Data kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner dan data yang

berupa angka, tabulasi, perhitungan-perhitungan menggunakan sejumlah metode

analisis matematik/statistik yang hasilnya menjadi dasar pijakan untuk mengambil

keputusan atau kesimpulan (Slevitch, 2011). Data kuantitatif pada penelitian ini

diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada pengunjung Kampoeng

Kepiting.

3.2.2 Sumber Data


Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber primer dan sumber sekunder

sebagai berikut :

a. Menurut Sugiyono (2018), sumber data primer yaitu sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data, yaitu data yang

diperoleh secara langsung dari wawancara dan kuesioner dengan

pengunjung Kampoeng Kepiting.

b. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak-pihak

tertentu yang berhubungan dengan penelitian ini (Kuncoro, 2009). Data

sekunder diperoleh dari data berbagai bahan pustaka, baik berupa buku,

jurnal-jurnal, dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian

yang dilakukan atau data yang diperoleh dari pengelola Kampoeng

Kepiting.
41

3.2.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian adalah suatu proses pengumpulan data primer

dan sekunder dalam suatu penelitian. Pengumpulan data adalah langkah yang penting

karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang

sedang diteliti (Siregar 2015).

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini sebagai

berikut :

a. Observasi, menurut Silaen (2013) adalah kegiatan yang meliputi pemusatan

perhatian terhadap suatu objek penelitian dengan menggunakan seluruh indra

secara langsung yang dilakukan untuk mengetahui aspek yang akan diteliti,

aktivitas apa yang akan diteliti serta relevan atau tidak dengan masalah dan

tujuan penelitian serta pencatatan terhadap apa yang dianggap penting terkait

dengan penelitian.

b. Kuesioner, menurut Yusuf (2015) adalah suatu rangkaian pertanyaan yang

berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada sekelompok individu

dengan dengan maksud memperoleh data. Pada penelitian ini kuesioner akan

diberikan kepada pengunjung Kampoeng Kepiting

c. Dokumentasi, menurut Sugiyono (2015) adalah suatu cara yang digunakan

untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,

tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat

mendukung penelitian.
42

3.2.4 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

menggunakan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam

arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Penelitian ini

menggunaakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang akan dibagikan kepada

responden yang di dalamnya terdapat pernyataan-pernyataan yang sebelumnya

disusun berdasarkan komponen 4A destinasi wisata dan bauran pemasaran.

Komponenn 4A terdiri dari attraction (atraksi), amenity (amenitas), accessibility

(aksesibilitas) dan ancillary (fasilitas pendukung dan tata kelola). Komponen bauran

pemasaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu price, promotion, people,

process dan physical evidence. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini

berupa kuesioner dengan menggunakan Skala Likert, sehingga sebelum melakukan

analisis data, dilakukan uji terlebih dahulu yaitu uji validitas dan uji reliabilitas

sebagai berikut :

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu

instrumen. Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel.

Koefisien r hitung harus dibandingkan dengan nilai r tabel product moment


43

dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Bila r hitung > r tabel, maka dikatakan item

pertanyaan valid. Bila r hitung < r tabel, maka dikatakan item pertanyaan tidak

valid.

Uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi skor butir pertanyaan

dengan total skor variabel. Dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai

rtabel. Melakukan korelasi bivariate antara masing- masing skor indikator. Dalam

validitas instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment yang

dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :

r hitung =

[ n(∑X2) – (∑X)2][n(∑Y2) – (∑Y)2]

Keterangan :

r hitung = koefisien korelasi product momen (r hitung)

x = skor variable (jawaban responden)

y = skor total dari variable untuk responden ke-n (seluruh item)

n = jumlah responden

Distribusi (tabel r) untuk α = 5% dan derajat kebebasan (dk=n-2)

Kaedah keputusan : jika rhitung > rtabel berarti valid, sebaliknya jika rhitung < rtabel

berarti tidak valid.

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
44

sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar 2015).

Realibilitas adalah suatu instrumen yang cukup dan dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Secara implisit, reliabilitas ini mengandung objektivitas karena hasil pengukuran

tidak terpengaruh oleh siapa pengukurnya. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Pengambilan keputusan berdasarkan jika nilai Alpha

Cronbach > 0,6, maka pertanyaan variabel tersebut reliabel dan sebaliknya.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan

program SPSS.

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach

karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus

Alpha Cronbach sebagai berikut :

r11 = ( n/n-1) (1- ∑σt2 / σt2 )

Keterangan : r11 = Reliabilitas yang dicari

n = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑σt2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item

σt2 = Varians total

Menurut Siregar dalam (Olivia and Nurfebiaraning 2019) kriteria suatu

penelitian dikatakan reliabel Jika alpha > 0,6.


45

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel merupakan

bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus

menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang

ada. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Non-probability

sampling yaitu teknik Accidental Sampling, teknik Accidental Sampling adalah

pengambilan sampel secara kebetulan, anggota sampel yang diambil tidak

direncanakan terlebih dahulu tetapi didapatkan atau dijumpai secara tiba-tiba

(Sukandarrumidi dan Haryanto, 2014:29).

Accidental Sampling pada penelitian ini yaitu menggunakan sebaran angket

Accidental Sampling yang dimaksud yaitu setiap pengunjung yang pernah berkunjung

ke ekowisata hutan mangrove Kampoeng Kepiting dapat mengisi angket google form

yang telah disebar melalui perangkat elektronik. Karena penelitian tentang kepuasan

pengunjung pada Ekowisata Kampoeng Kepiting maka sampel ditentukan

berdasarkan pengunjung yang baru atau pernah ke Kampoeng Kepiting dengan niat

untuk berwisata serta telah berusia minimal 16 tahun, hal ini dipertimbangkan bahwa

pada usia ini pengunjung sudah mampu dan dapat memahami pertanyaan yang akan

diberikan.

Penentuan jumlah responden dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus

Slovin dalam Umar (2003), yaitu:


46

dengan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan contoh yang

masih dapat di tolelir atau di inginkan di tetapkan 10%

Dari data sekunder diketahui jumlah Pengunjung Mangrove Kampoeng Kepiting

pada tahun 2015 sebanyak 5.203 sehingga diperoleh sampel sejumlah:

5.203

𝑛 = 1 + 5.203(0,1)2

𝑛 = 98,11 (dibulatkan menjadi 100)

Dari perhitungan tersebut maka jumlah responden yang dibutuhkan adalah 100

responden.

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran


Sugiyono dalam (Jinayan 2019) mengemukakan bahwa variabel penelitian

adalah nilai dari suatu obyek yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan variabel kepuasan

pengunjung menggunakan indikator 4A dan bauran pemasaran wisata. Indikator 4A


47

mencakup attraction (atraksi), accessibility (aksesibilitas), amenity (amenitas), dan

ancillary (fasilitas pendukung dan tata kelola). Indikator bauran pemasaran yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu mencakup price (harga), promotion (promosi),

process (proses) dan physical evidence (bukti nyata).

Variabel kepuasan pengunjung tersebut menggunakan pengukuran skala

Likert yaitu suatu skala yang dapat digunakan untuk menaksir ataupun mengukur

pendapat, persepsi, dan sikap seseorang terkait dengan suatu objek atau fenomena

tertentu (Siregar 2015).

Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini ada 5 kategori dengan skor

masing-masing sebagai berikut :

a. Untuk tingkat kepentingan terdapat STP (Sangat Tidak Penting) = 1, TP (Tidak

Penting)= 2, CP (Cukup Penting)= 3, P (Penting)= 4 dan SP (Sangat Penting)= 5.

b. Untuk kinerja terdapat STB (Sangat Tidak Baik)= 1, TB (Tidak Baik)= 2, CB

(Cukup Baik)= 3, B (Baik)= 4 dan SB (Sangat Baik)= 5.

Adapun variabel, indikator, parameter dan pengukuran yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1


48

Tabel 3.1
Variabel Penelitian, Indikator, Parameter dan Pengukuran
Variabel Indikator Parameter Jenis Data
Tingkat Attraction (atraksi) 1. Pemandangan Mangrove Ordinal
kepentingan 2. Pemandangan jalur trecking
(importance) yang dibuat dari kayu dan
bambu
3. Budidaya keramba kepiting
bakau
4. Perahu tradisional dan kano
5. Mangrove tours education
6. Restoran Kepiting
7. Mangrove tour with traditional
boat
8. Fishing tour with traditional
boat
9. Tours pelepasan bibit kepiting
10. Canoe tour clean mangrove

Accessibility 1. Akses jalan menuju Ekowisata


(aksesibilitas) Mangrove Kampoeng Kepiting
mudah ditempuh
2. Petunjuk arah menuju
Ekowisata Mangrove
Kampoeng Kepiting
3. Sarana transportasi
4. Dekat dengan bandara

Amenity (amenitas) 1. Tersedia rest area


2. Ketersediaan tempat parkir
3. Ketersediaan warung makan
4. Ketersediaan kios souvenir
5. Ketersediaan spot foto
6. Kamar mandi umum yang bersih
dan nyaman
7. Ketersediaan Area Wifi
8. Ketersediaan Gazebo ( tempat
duduk)
9. Tersedia tempat Ibadah
10. Homestay (tempat penginapan)

Kinerja Ancillary 1. Biro perjalanan wisata


(performanc (fasilitas pendukung dan 2. Pemandu Wisata
e) tata kelola) 3. Pengelola Ekowiasta Mangrove
Kampoeng Kepiting
49

Variabel Indikator Parameter Jenis Data


4. POKLAHSAR (Kelompok
Pengolah Pemasaran Kampoeng
Kepiting)

Price (harga) 1. Harga parkir


2. Harga tiket masuk
3. Harga paket wisata
4. Harga pemandu wisata
5. Harga biro perjalanan wisata

Promotion (promosi) 1. Promosi melalui media sosial


2. Proses pelayanan pada
pembelian tiket di Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting
cepat
3. Petugas cepat tanggap dalam
menghadapi keluhan dan
tanggapan pengunjung
4. Proses petugas dalam melayani
pengunjung sangat cekatan dan
sigap
Process (proses) 1. Proses pelayanan pada
pembelian tiket di Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting
cepat
2. Petugas cepat tanggap dalam
menghadapi keluhan dan
tanggapan pengunjung
3. Proses petugas dalam melayani
pengunjung sangat cekatan dan
sigap
Physical evidence (bukti 1. Destinasi Ekowisata Mangrove
nyata) Kampoeng Kepiting menarik
2. Ekowisata Mangrove Kampoeng
Kepiting yang lengkap
3. Lingkungan Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting
Kepuasan Attraction (atraksi) 1. Pemandangan Mangrove
pengunjung 2. Pemandangan jalur trecking
yang dibuat dari kayu dan
bambu
3. Budidaya keramba kepiting
bakau
4. Perahu tradisional dan kano
5. Mangrove tours education
50

Variabel Indikator Parameter Jenis Data


6. Restoran Kepiting
7. Mangrove tour with traditional
boat
8. Fishing tour with traditional
boat
9. Tours pelepasan bibit kepiting
10. Canoe tour clean mangrove

Accessibility 1. Akses jalan menuju Ekowisata


(aksesibilitas) Mangrove Kampoeng Kepiting
mudah ditempuh
2. Petunjuk arah menuju Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting
3. Sarana transportasi
4. Dekat dengan bandara

Amenity (amenitas) 1. Tersedia rest area


2. Ketersediaan tempat parkir
3. Ketersediaan warung makan
4. Ketersediaan kios souvenir
5. Ketersediaan spot foto
6. Kamar mandi umum yang
bersih dan nyaman
7. Ketersediaan Area Wifi
8. Ketersediaan Gazebo ( tempat
duduk)
9. Tersedia tempat Ibadah
10. Homestay (tempat penginapan)

Ancillary 1. Biro perjalanan wisata


(fasilitas pendukung 2. Pemandu Wisata
dan tata kelola) 3. Pengelola Ekowiasta Mangrove
Kampoeng Kepiting
4. POKLAHSAR (Kelompok
Pengolah Pemasaran Kampoeng
Kepiting)

Price (harga) 1. Harga parkir


2. Harga tiket masuk
3. Harga paket wisata
4. Harga pemandu wisata
5. Harga biro perjalanan wisata

Promotion (promosi) 1. Promosi melalui media sosial


2. Proses pelayanan pada
51

Variabel Indikator Parameter Jenis Data


pembelian tiket di Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting
cepat
3. Petugas cepat tanggap dalam
menghadapi keluhan dan
tanggapan pengunjung
4. Proses petugas dalam melayani
pengunjung sangat cekatan dan
sigap
Process (proses) 1. Proses pelayanan pada
pembelian tiket di Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting
cepat
2. Petugas cepat tanggap dalam
menghadapi keluhan dan
tanggapan pengunjung
3. Proses petugas dalam melayani
pengunjung sangat cekatan dan
sigap
physical evidence 1. Destinasi Ekowisata Mangrove
(bukti fisik) Kampoeng Kepiting menarik
2. Ekowisata Mangrove
Kampoeng Kepiting yang
lengkap
3. Lingkungan Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting

3.5 Definisi Operasional


Definisi operasional merupakan penjelasan semua istilah dan variabel yang

ada akan digunakan dalam penelitian. Definisi operasaional digunakan untuk

menghindari terjadinya penafsiran yang meluas tentang variabel dan istilah yang

terlibat dalam penelitian ini, maka definisi operasional dalam penelitian ini sebagai

berikut:

a. Kepuasan Pengunjung adalah perbandingan antara harapan dan kenyataan yang

dirasakan pengunjung, dengan kata lain keadaan perasaan seseorang atau


52

kelompok yang telah berkunjung ke sebuah objek wisata yang dapat berupa

kecewa ataupun senang akibat dari kunjungannya tersebut. Perasaan kecewa

dapat diartikan sebagai bentuk dari tidak puasnya pengunjung terhadap objek

wisata dan perasaan senang dapat diartikan sebagai bentuk puas pengunjung

terhadap objek wisata. Pada penelitian ini kepuasan diukur berdasarkan

komponen 4A bauran pemasaran. Komponen 4A meliputi yaitu attraction

(atraksi), amenity (amenitas), accessibility (aksesibilitas), ancillary (fasilitas

pendukung dan tata kelola). Bauran pemasaran meliputi price (harga), promotion

(promosi), process (proses) dan physical evidence (bukti nyata).

b. Attraction (atraksi) merupakan atraksi wisata yang bisa dinikmati oleh

pengunjung yang dalam penelitian ini mencakup keindahan alam, wisata alam,

dan wisata budaya.

c. Accessibility (aksesibilitas) merupakan akses menuju suatu daerah atau destinasi.

Accessibility (aksesibilitas) pada penelitian ini mencakup akses jalan, angkutan

umum dan jaringan komunikasi.

d. Amenity (amenitas) merupakan akomodasi yang mencakup sarana dan prasarana.

Amenity (amenitas) dalam penelitian ini mencakup rest area, tempat parkir,

tempat belanja, spot foto, kamar mandi, area wifi, gazebo ( tempat duduk),

musholla, homestay (tempat penginapan), tempat pembelian tiket wisata dan

biaya berwisata.
53

e. Ancillary (fasilitas pendukung dan tata kelola) merupakan hal-hal yang

mendukung sebuah wisata. Ancillary pada penelitian ini mencakup keramahan

masyarakat, keamanan, pemandu wisata, sarana informasi, sarana kesehatan dan

sarana jalan menuju desa wisata.

f. Price (harga) merupakan sesuatu yang sangat penting utuk dipertimbangkan oleh

pembeli untuk memutuskan membeli atau tidak membeli terhadap barang dan

jasa yang dibutuhkan. Pada penelitian ini harga mencakup harga tiket masuk

destinasi wisata, Harga parkir kendaraan, kesesuaian harga dengan kualitas

wisata.

g. Promotion (promosi) merupakan usaha dalam memperkenalkan produk kepada

konsumen. Pada penelitian ini indikator promosi mencakup sarana promosi dan

tampilan promosi.

h. Process (proses) merupakan gabungan semua aktivitas yang terdiri dari beberapa

tahapan yaitu prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin

dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Pada penelitian ini

indikator process meliputi proses pelayanan pada pembelian tiket di Kampoeng

kepiting cepat, sikap petugas dalam menghadapi keluhan dan tanggapan

pelanggan dan proses petugas dalam melayani pengunjung.

i. Physical evidence (bukti fisik) merupakan suatu hal yang secara langsung turut

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk

jasa yang ditawarkan. Pada penelitian ini indikator physical evidence meliputi
54

karakter destinasi wisata, fasilitas dan lingkungan Ekowisata Mangrove

Kampoeng Kepiting.

3.6 Analisis Data


Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

kuantitatif yaitu menganalisis data kuantitatif dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Adapun data

penelitian ini didapat dari kuisioner menggunakan skala Likert, yaitu suatu skala yang

dapat digunakan untuk menaksir ataupun mengukur pendapat, persepsi, dan sikap

seseorang terkait dengan suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar 2015).

Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini untuk skor tingkat

kepentingan (importance) dan kinerja (performance) sebagai berikut:

a. Tingkat kepentingan (importance)

1= Sangat Tidak Penting (STP)

2= Tidak Penting (TP)

3= Cukup Penting (CP)

4= Penting (P)

5= Sangat Penting (SP)

b. Kinerja (performance)

1= Sangat Tidak Baik (STB)

2= Tidak Baik (TB)

3= Cukup Baik (CB)


55

4= Baik (B)

5= Sangat Baik(SB)

Dengan menghitung rata-rata score dari skala Likert tersebut kemudian

dianalisis menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan

Customer Satisfaction Index (CSI) untuk menganalisis data yang diperoleh. Alat

bantu yang digunakan untuk mengolah data yang dianalisis tersebut adalah program

aplikasi Microsoft Excel


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

Membangun perekonomian masyarakat pesisir melalui keramba budidaya

kepiting bakau merupakan salah satu pilihan yang tepat, menginggat daerah ini

sebagian besar daerah pesisir dataran rendah, terdiri dari lahan rawa dan pesisir pantai

yang luas. Melihat kekayaan alam yang belum di kembangakan maka muncul ide dari

Kelompok Nelayan Tradisional Wanasari Tuban – Kuta -Bali untuk memanfaatkan

lahan hutan bakau dengan mencoba mengembangkan budidaya kepiting bakau lokal.

Hal ini juga di dukung oleh faktor pariwisata mengingat banyaknya permintaan atas

bahan baku kepiting bakau untuk kuliner khususnya seafood restaurant yang marak di

Bali.

Dengan pertimbangan ini muncul keinginan yang kuat dari kelompok nelayan

wanasari maka dimulailah beberapa percobaan dalam pembudidayaan kepiting bakau,

sampai akhirnya kita menemukan suatu system yang tidak merusak habitat dan

ekosistem hutan mangrove, yang kami sebut dengan system Keramba Kepiting

Bakau. Dengan system ini kami bisa mengembangkan kepiting bakau dengan kualitas

yang tidak kalah dengan daerah lainnya, yang mana hasil dari pembudidayaan

kepiting kami sudah di pasarkan seluruh bali hingga ekspor ke negara tetangga

Singapura.

Dengan berhasilnya pegembangan budidaya ini maka muncul ide untuk

membuat Ekowisata, yang tetap berperinsip tidak merusak ekosistem dan habitat

56
57

hutan mangrove. Dimana tujuan dari di buatnya Ekowisata ini dengan

mengedepankan pendidikan tentang pentingnya menjaga habitat dan ekosistem hutan

mangrove, dimana system yang kami pilih yaitu dengan memberikan informasi

tentang mangrove dan budidaya keramba kepiting bakau secara langsung, baik itu

dengan terjun langsung dalam pembudidayaan seperti, informasi pembuatan bibit

kepiting dari indukan sampai siap panen, selain itu juga kita memberikan tentang

pendidikan cara menjaga kelestarian hutan mangrove seperti penanaman pohon

mangrove langsung kepada pengunjung serta pelepasan beberapa benih kepiting

langsung pada alam bebas di sekitar hutan mangrove.

Ekowisata Mangrove Bali yang terbentuk melalui Kelompok Nelayan

Wanasari Tuban – Kuta – Bali dengan tujuan ikut memberi sumbangsih pengetahuan

kepada masyarakat akan pentingnya kesadaran dalam menjaga keseimbangan

ekosistem alam dengan Visi memberikan dan berbagi tentang pengetahuan dan

wawasan tentang peran hutan mangrove terhadap keseimbangan habitat dan

ekosistem nya. Melalui visi yang kami miliki maka misi yang kami pegang yaitu

memberikan edukasi baik secara langsung atau tidak langsung kepada masyarakat

atau pengunjung ekowisata ini.

Hutan mangrove adalah salah satu hutan yang sangat berperan dalam global

warming saat ini, itu mungkin jawaban sederhan yang dapat kami berikan, satu hal

lagi, karena kami berangkat dari hal-hal kecil terlebih dahulu, karena melihat

langsung dan turut serta menjaga dan peduli, di harapkan rasa sadar mereka akan
58

tumbuh. Dan pada saatnya nanti mereka akan mengajak serta orang-orang terdekat

mereka terlebih dulu yang selanjutnya di harapkan kepedulian mereka akan di

tularkan kepada masyarakat lebih luas.

Ekowisata mangrove kampoeng kepiting dikembangkan dengan tujuan

sebagai berikut :

a. Memberikan Pengetahuan kepada generasi muda dan masyarakat pada

umumnya tentang pentinganya keberadaan kawasan Hutan Mangrove

satu-satunya yang ada di Bali.

b. Memberikan informasi edukasi sekaligus pemahaman tentang keaneka

ragaman flora dan fauna yang ada di dalamnya

c. Memberikan pengertian tentang pentingya keseimbangan ekosistem

lingkungan.

d. Membuka cara pandang baru, tentang mangrove dan keberadaan satwa di

dalamnya dalam hubunganya dengan kehidupan manusia.

e. Mengajak lebih memahami arti bersosialisasi terhadap sesama, dalam

dalam hal ini antara manusia, satwa dan lingkungan.

4.2 Program Kerja Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

Program kerja merupakan sistem rencana kegiatan organisasi yang terarah,

terpadu, dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh

organisasi. Program kerja yang ada akan dapat membantu pencapaian visi dan misi

suatu organisasi, membantu menjawab kebutuhan organisasi, Membantu


59

organisasi bekerja lebih sistematis dan terstruktur. Adapun program kerja Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting sebagai berikut:

KELOMPOK DESA ADAT


NELAYAN TUBAN
WANASARI

Ekowisata Bali

Budaya POKMASWAS POKHLASAR Konservasi Pariwisata Seni Kampoeng


kepiting dan budaya kepiting
bakau pendidikan kuliner

Tim Kelompok Tarian Restaurant


Tim Wisata
pembibitan Pengawasan tradisional
pengolah pembibitan tirta kampoeng
kepiting terhadap
non berasa pohon kepiting
hutan Musik
mangrove
mangrove Paket tradisional
Kelompok Kelompok tours & modern
Tim
keramba pengolah
penanaman outbo
kepiting ikan
mangrove Kecak
und
nelayan
Kelompok
pengolah Tim bersih-
buah bersih
mangrove
mangrove

Gambar 4.1
Program Kerja Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting
60

4.3 Karakteristik Responden

4.3.1 Umur

Tabel 4.1
Umur Responden

Umur Jumlah (orang) Persentase (%)


15-25 tahun 85 85%
26-35 tahun 12 12%
36-45 tahun 3 3%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Berdasarkan hasil distribusi karakteristik reponden berdasarkan umur

didominasi oleh responden remaja yaitu berumur 15-25 tahun dengan presentase

sebesar 85% dengan jumlah 85 orang, responden berusia 26-35 tahun yang termasuk

dewasa awal sebesar 12% yang berjumlah 12 orang dan responden umur 36-45 tahun

yang termasuk dewasa akhir sebesar 3% yang berjumlah 3 orang.

4.3.2 Jenis kelamin

Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)


Laki-laki 52 52%
Perempuan 48 48%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden pada tabel tersebut

pengunjung Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting didominasi oleh laki-laki

sebanyak 52 orang dengan persentase sebesar 52%. Kemudian reponden perempuan


61

berjumlah 48 orang dengan persentase 48%. Hal ini menunjukkan bahwa pria lebih

tertarik dalam mengunjungi Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting.

4.3.3 Tingkat pendidikan terakhir

Tabel 4.3
Tingkat Pendidikan Terakhir

Tingkat pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)


SMA/SMK 40 40%
D3/S1/S2 57 57%
Lainnya 3 3%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan responden pada tabel tersebut

menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA/SMK sebanyak 40

orang dengan presentase sebesar 40%, D3/S1/S2 sebanyak 57 orang dengan presentase

sebesar 57%. Dan lainnya 3 orang dengan persentase 3%. Berdasarkan karakteristik

tingkat pendidikan terakhir sebagian besar responden adalah D3/S1/S2.

4.3.4 Jenis pekerjaan

Tabel 4.4
Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)


Pelajar/mahasiswa 66 66%
Pegawai swasta 23 23%
Wiraswasta 6 6%
Belum/tidak bekerja 4 4%
Ibu rumah tangga 1 1%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)
62

Berdasarkan hasil distribusi karakteristik reponden berdasarkan jenis

pekerjaan responden terdapat 66 orang pelajar/mahasiswa dengan persentase sebesar

66%, responden dengan persentase 23% sebagaai pegawai swasta berjumlah 23

orang, 6 orang wiraswasta dengan persentase 6%, 4 orang tidak bekerja dengan

persentase 4% dan 1 orang ibu rumah tangga dengan persentase 1%.

4.4 Hasil Analisis

4.4.1 Hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA)


Metode importance performance analysis (IPA) digunakan untuk mengetahui

tingkat kepentingan (important) pengunjung dan kinerja (perfrmance) destinasi

wisata Ekowisata Kampoeng Kepiting dan tingkat kesesuaian antara kinerja dengan

tingkat kepentingan untuk dapat mengetahui atribut apa saja yang perlu diperbaiki

dari destinasi wisata. Dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tingkat kepentingan dan kinerja Ekowisata Kampoeng Kepiting

Berdasarkan tabel rata-rata kinerja dan kepentingan memiliki beberapa

indikator yang nilai kepentingannya lebih tinggi pada pernyataan 1 yaitu

pemandangan mangrove sebesar 4,35 dan nilai kepentingan terendah pada pernyataan

38 yaitu proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting cepat sebesar 3,48.

Nilai kinerja tertinggi pada pernyataan 20 yaitu Kamar mandi umum yang bersih dan

nyaman sebesar 4,24 dan nilai kinerja terendah terdapat pada pernyataan 7 sebesar 3,45 yaitu

Mangrove tour with traditional boat. Berdasarkan tabel tersebut terdapat nilai rata-rata kinerja
63

secara keseluruhan yaitu 3,89 dan nilai rata-rata kepentingan yaitu sebesar 4,06. Nilai rata-

rata kinerja dan kepentingan dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5
Rata-rata Kinerja dan Kepentingan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting
Rata-rata Rata-rata
No Indikator Pernyataan
kinerja kepentingan
1 Attraction Pemandangan Mangrove 3,60 4,35
2 Pemandangan jalur trecking yang dibuat dari kayu dan bambu 4,13 4,04
3 Budidaya keramba kepiting bakau 3,79 4,14
4 Perahu tradisional dan kano 3,93 3,94
5 Mangrove tours education 3,62 4,19
6 Restoran Kepiting 3,68 4,04
7 Mangrove tour with traditional boat 3,45 4,04
8 Fishing tour with traditional boat 4,00 3,78
9 Tours pelepasan bibit kepiting 3,77 4,27
10 Canoe tour clean mangrove 3,92 3,98
Akses jalan menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng
11 Accesibility 3,72 4,00
Kepiting mudah ditempuh
Petunjuk arah menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng
12 3,98 3,92
Kepiting
13 Sarana transportasi 3,72 4,09
14 Dekat dengan bandara 4,20 3,81
15 Amenity Tersedia rest area 3,94 3,91
16 Ketersediaan tempat parkir 4,16 3,85
17 Ketersediaan warung makan 3,91 4,29
18 Ketersediaan kios souvenir 4,22 4,05
19 Ketersediaan spot foto 3,97 4,31
20 Kamar mandi umum yang bersih dan nyaman 4,24 4,08
21 Ketersediaan Area Wifi 3,97 4,29
22 Ketersediaan Gazebo ( tempat duduk) 3,86 4,12
23 Tersedia tempat Ibadah 3,70 4,31
24 Homestay (tempat penginapan) 3,92 4,03
25 Ancillary Biro perjalanan wisata 3,76 4,26
26 Pemandu Wisata 3,93 4,01
27 Pengelola Ekowiasta Mangrove Kampoeng Kepiting 3,77 3,97
POKLAHSAR (Kelompok Pengolah Pemasaran Kampoeng
28 3,85 3,99
Kepiting)
29 Price Harga parkir 3,71 4,19
30 Harga tiket masuk 3,84 4,04
31 Harga paket wisata 3,64 4,17
32 Harga pemandu wisata 4,15 3,98
33 Harga biro perjalanan wisata 3,78 4,31
64

Rata-rata Rata-rata
No Indikator Pernyataan
kinerja kepentingan
34 Promotion Promosi melalui media sosial 4,05 4,08
Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata
35 3,82 4,17
Mangrove Kampoeng Kepiting cepat
Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan
36 4,03 3,94
tanggapan pengunjung
Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat cekatan
37 3,81 3,87
dan sigap
Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata
38 Process 4,08 3,48
Mangrove Kampoeng Kepiting cepat
Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan
39 3,85 4,28
tanggapan pengunjung
Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat cekatan
40 3,98 4,00
dan sigap
Physical
41 Destinasi Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting menarik 3,72 4,23
evidence
42 Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yang lengkap 4,22 3,91
43 Lingkungan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting 3,86 3,87
Rata- rata 3,89 4,06
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

2. Tingkat kesesuaian kepentingan dan kinerja Ekowisata Kampoeng kepiting

Tingkat kesesuaian dihitung dengan membandingkan tingkat kepentingan

berdasarkan hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA). Nilai rata-

rata tingkat kesesuaian (TKi) kinerja dan kepentingan dari keseluruhan indikator

yang terdiri dari beberapa poin pernyataan adalah sebesar 96,08% yang berarti

bahwa persepsi pengunjung terhadap kinerja Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting dapat dikatakan baik dan pengunjung merasa sangat puas. Berikut hasil

tingkat kesesuaian kinerja dan rata-rata kepentingan dapat dilihat pada Tabel 4.6
65

Tabel 4.6
Tingkat Kesesuaian Kinerja dan Kepentingan Ekowisata Mangrove Kampoeng
Kepiting
Tingkat
No Indikator Pernyataan Kinerja Kepentingan kesesuaian
(TKi)
1 Attraction Pemandangan Mangrove 360 435 82,76%
Pemandangan jalur trecking yang dibuat dari kayu dan
2 413 404 102,23%
bambu
3 Budidaya keramba kepiting bakau 379 414 91,55%
4 Perahu tradisional dan kano 393 394 99,75%
5 Mangrove tours education 362 419 86,40%
6 Restoran Kepiting 368 404 91,09%
7 Mangrove tour with traditional boat 345 404 85,40%
8 Fishing tour with traditional boat 400 378 105,82%
9 Tours pelepasan bibit kepiting 377 427 88,29%
10 Canoe tour clean mangrove 392 398 98,49%
Akses jalan menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng
11 Accesibility 372 400 93,00%
Kepiting mudah ditempuh
Petunjuk arah menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng
12 398 392 101,53%
Kepiting
13 Sarana transportasi 372 409 90,95%
14 Dekat dengan bandara 420 381 110,24%
15 Amenity Tersedia rest area 394 391 100,77%
16 Ketersediaan tempat parkir 416 385 108,05%
17 Ketersediaan warung makan 391 429 91,14%
18 Ketersediaan kios souvenir 422 405 104,20%
19 Ketersediaan spot foto 397 431 92,11%
20 Kamar mandi umum yang bersih dan nyaman 424 408 103,92%
21 Ketersediaan Area Wifi 397 429 92,54%
22 Ketersediaan Gazebo ( tempat duduk) 386 412 93,69%
23 Tersedia tempat Ibadah 370 431 85,85%
24 Homestay (tempat penginapan) 392 403 97,27%
25 Ancillary Biro perjalanan wisata 376 426 88,26%
26 Pemandu Wisata 393 401 98,00%
27 Pengelola Ekowiasta Mangrove Kampoeng Kepiting 377 397 94,96%
POKLAHSAR (Kelompok Pengolah Pemasaran
28 385 399 96,49%
Kampoeng Kepiting)
29 Price Harga parkir 371 419 88,54%
30 Harga tiket masuk 384 404 95,05%
31 Harga paket wisata 364 417 87,29%
32 Harga pemandu wisata 415 398 104,27%
33 Harga biro perjalanan wisata 378 431 87,70%
34 Promotion Promosi melalui media sosial 405 408 99,26%
66

Tingkat
No Indikator Pernyataan Kinerja Kepentingan kesesuaian
(TKi)
Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata
35 382 417 91,61%
Mangrove Kampoeng Kepiting cepat
Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan
36 403 394 102,28%
tanggapan pengunjung
Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat
37 381 387 98,45%
cekatan dan sigap
Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata
38 Process 408 348 117,24%
Mangrove Kampoeng Kepiting cepat
Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan
39 385 428 89,95%
tanggapan pengunjung
Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat
40 398 400 99,50%
cekatan dan sigap
Physical Destinasi Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting
41 372 423 87,94%
evidence menarik
Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yang
42 422 391 107,93%
lengkap
43 Lingkungan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting 386 387 99,74%
Rata-rata 96,08%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Berdasarkan perhitungan dengan metode Importance performance analysis

(IPA) didapatkan 4 kuadran yang memuat beberapa indikator yang selengkapnya

dapat dilihat pada diagram kartesius hasil analisis Importance performance analysis

(IPA) di bawah!
67

Gambar 4.2
Hasil analisis Importance performance analysis (IPA)

1) Kuadran I (prioritas utama)

Kuadran ini merupakan kategori prioritas utama yang menunjukkan tingkat

kepentingan tinggi dan kinerja rendah yang belum sesuai harapan pengunjung.

Pada kuadran I terdapat 14 indikator yaitu 1, 3, 5, 9, 13, 22, 23, 25, 29, 31, 33,

35, 39 dan 41.

2) Kuadran II (pertahankan prestasi)

Kuadran II merupakan kategori pertahankan prestasi yang menunjukkan

bahwa tingkat kepentingan tinggi dan kinerja termasuk baik atau sesuai

harapan pengunjung. Pada kuadran II terdapat 5 indikator yaitu 17, 19, 20, 21

dan 34.
68

3) Kuadran III (prioritas rendah)

Kuadran III merupakan kategori prioritas rendah yang menunjukkan bahwa

pada kuadran ini tingkat kepentingan atau harapan pengunjung terhadap

beberapa indikator tersebut rendah. Pada kuadaran III terdapat 8 indikator

yaitu 6, 7, 11, 27, 28, 30, 37 dan 43.

4) Kuadran IV (berlebihan)

Kuadran IV merupakan kategori berlebihan yang menunjukkan tingkat

kepentingan pengunjung sangat rendah namun kinerja tinggi. Pengunjung

menganggap beberapa indikator yang termasuk tidak diperlukan namun

kinerja yang dilakukan sangat baik sehingga terkesan berlebihan. Pada

kuadran IV terdapat 16 indikator yaitu 2, 4, 8, 10, 12, 14, 15, 16, 18, 24, 26,

32, 36, 38, 40 dan 42.

4.4.2 Hasil analisis Customer Satisfaction Index (CSI)


Analisis tingkat kepuasan pengunjung diperlukan perhitungan Customer

Satisfaction Index berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja berdasarkan

variabel kepuasan pengunjung. Adapun hasil analisis sebagai berikut :

Tabel 4.7
Hasil Analisis Customer Satisfaction Index (CSI)
Indikator Pernyataan MIS MSS WF WS
Attraction Pemandangan Mangrove 4,35 3,60 2,49 8,97
Pemandangan jalur trecking yang dibuat dari
4,04 4,13 2,31 9,56
kayu dan bambu
Budidaya keramba kepiting bakau 4,14 3,79 2,37 8,99
Perahu tradisional dan kano 3,94 3,93 2,26 8,87
Mangrove tours education 4,19 3,62 2,40 8,69
Restoran Kepiting 4,04 3,68 2,31 8,52
69

Indikator Pernyataan MIS MSS WF WS


Mangrove tour with traditional boat 4,04 3,45 2,31 7,98
Fishing tour with traditional boat 3,78 4,00 2,17 8,66
Tours pelepasan bibit kepiting 4,27 3,77 2,45 9,22
Canoe tour clean mangrove 3,98 3,92 2,28 8,94
Akses jalan menuju Ekowisata Mangrove
Accesibility 4,00 3,72 2,29 8,52
Kampoeng Kepiting mudah ditempuh
Petunjuk arah menuju Ekowisata Mangrove
3,92 3,98 2,25 8,94
Kampoeng Kepiting
Sarana transportasi 4,09 3,72 2,34 8,72
Dekat dengan bandara 3,81 4,20 2,18 9,17
Amenity Tersedia rest area 3,91 3,94 2,24 8,82
Ketersediaan tempat parkir 3,85 4,16 2,21 9,17
Ketersediaan warung makan 4,29 3,91 2,46 9,61
Ketersediaan kios souvenir 4,05 4,22 2,32 9,79
Ketersediaan spot foto 4,31 3,97 2,47 9,80
Kamar mandi umum yang bersih dan nyaman 4,08 4,24 2,34 9,91
Ketersediaan Area Wifi 4,29 3,97 2,46 9,76
Ketersediaan Gazebo ( tempat duduk) 4,12 3,86 2,36 9,11
Tersedia tempat Ibadah 4,31 3,70 2,47 9,13
Homestay (tempat penginapan) 4,03 3,92 2,31 9,05
Ancillary Biro perjalanan wisata 4,26 3,76 2,44 9,17
Pemandu Wisata 4,01 3,93 2,30 9,03
Pengelola Ekowiasta Mangrove Kampoeng
3,97 3,77 2,27 8,57
Kepiting
POKLAHSAR (Kelompok Pengolah
3,99 3,85 2,29 8,80
Pemasaran Kampoeng Kepiting)
Price Harga parkir 4,19 3,71 2,40 8,90
Harga tiket masuk 4,04 3,84 2,31 8,89
Harga paket wisata 4,17 3,64 2,39 8,69
Harga pemandu wisata 3,98 4,15 2,28 9,46
Harga biro perjalanan wisata 4,31 3,78 2,47 9,33
Promotion Promosi melalui media sosial 4,08 4,05 2,34 9,47
Proses pelayanan pada pembelian tiket di
Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting 4,17 3,82 2,39 9,12
cepat
Petugas cepat tanggap dalam menghadapi
3,94 4,03 2,26 9,10
keluhan dan tanggapan pengunjung
Proses petugas dalam melayani pengunjung
3,87 3,81 2,22 8,45
sangat cekatan dan sigap
Proses pelayanan pada pembelian tiket di
Process Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting 3,48 4,08 1,99 8,13
cepat
Petugas cepat tanggap dalam menghadapi
4,28 3,85 2,45 9,44
keluhan dan tanggapan pengunjung
70

Indikator Pernyataan MIS MSS WF WS


Proses petugas dalam melayani pengunjung
4,00 3,98 2,29 9,12
sangat cekatan dan sigap
Physical Destinasi Ekowisata Mangrove Kampoeng
4,23 3,72 2,42 9,01
evidence Kepiting menarik
Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting
3,91 4,22 2,24 9,45
yang lengkap
Lingkungan Ekowisata Mangrove Kampoeng
3,87 3,86 2,22 8,56
Kepiting
Total 174,58 167,25
WT 388,58
CSI 77,72
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

4.5 Pembahasan
Pada penelitian ini akan akan dibahas kepuasan pengunjung berdasarkan hasil

analisis Customer Satisfaction Index (CSI). Selanjutnya akan dijabarkan 4 kuadran

yang menggambarkan tingkat kepentingan pengunjung dan kinerja ekowisata

mangrove kampoeng kepiting. Pada masing-masing kuadran akan memiliki tingkat

kepentingan pengunjung dan kinerja yang berbeda. Kuadran I terdapat 14 indikator

yaitu 1)Pemandangan Mangrove; 3)Budidaya keramba kepiting bakau; 5)Mangrove

tours education; 9)Tours pelepasan bibit kepiting; 13)Sarana transportasi;

22)Ketersediaan Gazebo (tempat duduk); 23)Tersedia tempat Ibadah; 25)Biro

perjalanan wisata; 29)Harga parkir; 31)Harga paket wisata; 33)Harga biro perjalanan

wisata; 35)Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting cepat; 39)Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan tanggapan

pengunjung; dan 41)Destinasi Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting menarik.

Kuadran II terdapat 5 indikator yaitu 17)Ketersediaan warung makan;

19)Ketersediaan spot foto; 20)Kamar mandi umum yang bersih dan nyaman;
71

21)Ketersediaan Area Wifi; dan 34) Promosi melalui media sosial. Kuadran III

terdapat 8 indikator yaitu 6)Restoran Kepiting; 7)Mangrove tour with traditional boat;

11)Akses jalan menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting mudah ditempuh;

27)Pengelola Ekowiasta Mangrove Kampoeng Kepiting; 28)POKLAHSAR

(Kelompok Pengolah Pemasaran Kampoeng Kepiting); 30)Harga tiket masuk;

37)Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat cekatan dan sigap; dan

43)Lingkungan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Pada kuadran IV terdapat

16 indikator yaitu 2)Pemandangan jalur trecking yang dibuat dari kayu dan bambu;

4)Perahu tradisional dan kano; 8)Fishing tour with traditional boat; 10)Canoe tour

clean mangrove; 12)Petunjuk arah menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting;

14)Dekat dengan bandara; 15)Tersedia rest area; 16)Ketersediaan tempat parkir;

18)Ketersediaan kios souvenir; 24)Homestay (tempat penginapan); 26)Pemandu

Wisata; 32)Harga pemandu wisata; 36)Petugas cepat tanggap dalam menghadapi

keluhan dan tanggapan pengunjung; 38)Proses pelayanan pada pembelian tiket di

Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting cepat; 40)Proses petugas dalam melayani

pengunjung sangat cekatan dan sigap; dan 42)Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting yang lengkap.

4.5.1 Importance Performance Analysis (IPA)

4.5.1.1 Kuadran I
1. Pemandangan Mangrove di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting dianggap

penting oleh pengunjung, akan tetapi kinerja yang dimiliki masih belum baik.
72

Dapat diartikan bahwa pada indikator tersebut perlunya pengelola untuk

mengusahakan membenahi lingkungan mangrove agar tertata rapi sehingga

pengunjung yang datang akan merasa nyaman dengan suguhan mangrove yang

ada. Seperti tata letak pembibitan mangrove, tempat perahu, tempat budidaya

keramba kepiting serta lainnya sehingga terlihat bersih dan juga rapih.

2. Budidaya keramba kepiting bakau

Berdasarkan penilaian pengunjung, budidaya keramba kepiting bakau termasuk

indikator yang dianggap penting namun memiliki kinerja yang masih belum baik.

Dapat diartikan bahwa pada indikator tersebut perlunya pengelola untuk

membenahi tempat budidaya keramba tersebut seperti peralatan dan tata letak

barang-barang yang ada pada tempat budidaya keramba kepiting tersebut.

Diharapkan pengelola dapat menyuguhkan atau mengkemas tempat budidaya

keramba kepiting dengan lebih menarik lagi sehingga pengunjung yang datang

tertarik untuk belajar pembudidayaan keramba kepiting bakau pada ekowisata

kampoeng kepiting.

3. Mangrove tours education

Berdasarkan penilaian pengunjung, mangrove tours education merupakan

indikator yang dianggap penting namun memiliki kinerja yang masih belum baik.

Terkait hal tersebut maka peran pengelola masih belum maksimal dalam

memberikan edukasi kepada pengunjung serta belum adanya informasi mengenai

mangrove yang dibuat berupa tulisan di sepanjang mangrove ekowisata


73

kampoeng kepiting. Sebaiknya dibuat informasi tertulis seperti spanduk pada

setiap tempat pembibitan mengenai cara-cara pembibitan dan penanaman

mangrove yang baik dan benar. Dengan adanya hal tersebut, maka dapat

memudahkan para pengunjung dalam mencari informasi atau belajar mengenai

mangrove.

4. Tours pelepasan bibit kepiting

Berdasarkan kuisioner yang disebar di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

dapat diketahui bahwa tour pelepasan bibit kepiting termasuk indikator yang

dianggap penting oleh pengunjung akan tetapi kinerjanya masih belum baik.

Mengenai hal tersebut maka pengelola perlu memeberikan informasi tertulis pada

ekowisata mangrove kampoeng kepiting mengenai pelepasan bibit kepiting

karena pelepasan bibit kepiting ini tidak dilakukan setiap hari sehingga

pengunjung yang tidak dapat datang pada jadwal pelepasan juga dapat belajar

melalui informasi yang ada di ekowisata kampoeng kepiting.

5. Sarana transportasi

Dilihat dari hasil kuisioner yang diisi oleh responden, maka diketahui sarana

transportasi termasuk indikator yang dianggap penting oleh pengunjung akan

tetapi memiliki kinerja yang kurang baik. Mengenai hal tersebut dapat diketahui

bahwa pengunjung berharap adanya transportasi yang dapat menunjang

kunjungannya agar lebih dimudahkan seperti transportasi umum yaitu bus pada

daerah ekowisata kampoeng kepiting tersebut. Sehingga memudahkan


74

pengunjung dalam hal transportasi walaupun ada sarana transportasi online serta

bus yang dapat disewa. Untuk hal ini dapat diatasi dengan memberikan paket

perjalanan kepada pengunjung untuk mempermudah perjalanan pengunjung.

6. Ketersediaan Gazebo (tempat duduk)

Berdasarkan penilaian pengunjung, ketersediaan gazebo (tempat duduk)

merupakan indikator yang dianggap penting pengunjung namun memiliki kinerja

yang masih belum baik. Berdasarkan informasi yang didapat langsung dari

ekowisata kampoeng kepiting, gazebo atau tempat duduk pada ekowisata

kampoeng kepiting tersebut masih belum ada. Jika pengunjung ingin istirahat

hanya dapat duduk di pinggir jembatan kayu atau pergi ke restoran yang ada di

ekowisata kampoeng kepiting sehingga ini menjadi hal yang perlu diperhatikan

oleh pengelola untuk menyediakan gazebo yang aman dan nyaman untuk

pengunjung.

7. Tersedia tempat Ibadah

Berdasarkan penilaian pengunjung, mangrove tersedia tempat ibadah merupakan

indikator yang dianggap penting pengunjung namun memiliki kinerja yang masih

belum baik. Berdasarkan hasil pengamatan langsung pada loaksi penelitian,

ditemukan tersedianya tempat Ibadah yaitu Pura, namun masih perlu perhatian

khusus untuk kebersihan sekitar Pura dan juga keasrian pohon-pohon di sekitar

pura agar terlihat indah dan bersih.


75

8. Biro perjalanan wisata

Berdasarkan kuisioner yang disebar di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

dapat diketahui bahwa biro perjalanan wisata termasuk indikator yang dianggap

penting oleh pengunjung akan tetapi kinerjanya masih belum baik. Dalam hal ini

dapat diartikan bahwa masih perlunya pembenahan dalam hal promosi dan

informasi pemesanan sehingga memudahkan pengunjung untuk mencari atau

memesan biro perjalanan untuk berkunjung ke ekowisata kampoeng kepiting.

9. Harga parkir

Berdasarkan kuisioner yang disebar di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

dapat diketahui bahwa harga parkir termasuk indikator yang dianggap penting

oleh pengunjung akan tetapi kinerjanya masih belum baik. Biaya parkir perlu

menjadi perhatian untuk pengelola karena terkadang di kampoeng kepiting

dimintai biaya parkir namun kadang tidak diminta sehingga pengunjung menjadi

kecewa karena merasa tidak konsisten.

10. Harga paket wisata

Berdasarkan kuisioner yang disebar di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

dapat diketahui bahwa harga paket wisata termasuk indikator yang dianggap

penting oleh pengunjung akan tetapi kinerjanya masih belum baik. Salah satu

paket wisatanya di ekowisata kampoeng kepiting yaitu Half Day Education

seharga Rp.175.000,-/Pax (Min10pax) dengan durasi 2 jam. Paket ini merupakan

paket secara keseluruhan dimana kegiatan yang di ambil antara lain kegiatan
76

konservasi mangrove dengan mengajak wisatawan melakukan kegiatan bersih-

bersih hutan mangrove dari sampah yang ada di sekitar hutan mangrove

kemudian melakukan kegiatan dalam membuat bibit mangrove, dilanjutkan

dengan melakukan penanaman bibit mangrove dan memberikan informasi

mengenai hasil Olahan Buah Mangrove.

Kegiatan akhir dari paket tours ini adalah makan siang dengan menu yang

tersedia di restauran. Untuk hal ini, harga yang diberikan diharapkan dapat

dijabarkan serta diinformasikan di kampoeng kepiting itu sendiri. Karena tidak

adanya informasi mengenai paket wisata disana sehingga mempersulit

pengunjung untuk mengetahui adanya paket wisata tersebut. Diharapkan

pengelola membuat paket-paket wisata yang ada dalam bentuk spanduk atau

banner yang dapat dilihat oleh semua pengunjung.

11. Harga biro perjalanan wisata

Dilihat dari hasil kuisioner yang diisi oleh responden, maka diketahui harga biro

perjalanan wisata termasuk indikator yang dianggap penting oleh pengunjung

akan tetapi memiliki kinerja yang kurang baik. Pada ekowisata kampoeng

kepiting harga biro perjalanan perlu dilampirkan di ekowisata kampoeng kepiting

atau pada media sosial kampoeng kepiting sehingga pengunjung tidak kesulitan

mencari informasi harga dan cara pemesanannya.


77

12. Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting cepat, dilihat dari hasil kuisioner yang diisi oleh responden, maka

diketahui indikator tersebut dianggap penting oleh pengunjung akan tetapi

memiliki kinerja yang kurang baik. Pada saat ini ekowisata kampoeng kepiting

sudah tidak lagi menggunkan tiket masuk namun seharusnya perlu adanya tiket

masuk sebagai pemasukan bagi ekowisata kampoeng kepiting tersebut sebagai

dana untuk pembenahan atau untuk kepentingan ekowisata kampoeng kepiting

itu sendiri.

13. Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan tanggapan pengunjung,

dilihat dari hasil kuisioner yang diisi oleh responden, maka diketahui indikator

tersebut dianggap penting oleh pengunjung akan tetapi memiliki kinerja yang

kurang baik. Pada ekowisata kampoeng kepiting, petugas tidak ada setiap hari

namun hanya disaat saat tertentu saja. Sehingga pengelola perlu membuat jadwal

untuk petugas yang menjaga di ekowisata mangrove kampoeng kepiting.

14. Destinasi Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting menarik, dilihat dari hasil

kuisioner yang diisi oleh responden, maka diketahui indikator tersebut dianggap

penting oleh pengunjung akan tetapi memiliki kinerja yang kurang baik. Dalam

hal ini dapat diartikan bahwa secara keseluruhan destinasi ekowisata mangrove

kampoeng kepiting ini sangat menarik perhatian pengunjung namun perlu adanya

pembenahan untuk memberikan kepuasan kepada pengunjung.


78

4.5.1.2 Kuadran II
1. Ketersediaan warung makan

Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh responden bahwa ketersediaan

warung makan dianggap penting dan indikator tersebut menurut responden

memiliki kinerja yang baik. Pada ekowisata kampoeng kepiting ini tersedia

restoran ditengah-tengah muara yang memiliki keindahan mangrove dan

pelayanan yang baik. Luar mangrove juga tersedia kafe yang menawarkan

minuman dan makanan untuk pengunjung yang ingin makan atau minum.

2. Ketersediaan spot foto

Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh responden bahwa ketersediaan spot

foto dianggap penting dan indikator tersebut menurut responden memiliki kinerja

yang baik. Pada ekowisata kampoeng kepiting yang menjadi ikon utama sebagai

spot foto yaitu keindahan mangrove. Diharapkan ke depannya pengelola dapat

menyediakan spot foto lainnya selain daripada keindahan mangrove.

3. Kamar mandi umum yang bersih dan nyaman

Berdasarkan kuisioner yang disebar di Ekowisata Mangrove Kampung Kepiting,

kamar mandi umum yang bersih dan nyaman termasuk indikator dianggap

penting oleh pengunjung dan pada kenyatannya juga destinasi tersebut dianggap

memliki kinerja yang baik mengenai hal tersebut oleh reponden yang mengisi

kuisioner. Terkait hal tersebut maka kinerja perlu dipertahankan dengan

menggerakkan petugas kebersihan untuk senantiasa setiap harinya membersihkan

kamar mandi agar tetap nyaman digunakan pengunjung.


79

4. Ketersediaan Area Wifi

Berdasarkan penilaian responden terkait ketersediaan area wifi termasuk

dianggap penting dan memiliki kinerja yang baik. Berdasarkan hasil pengamatan,

Wifi di ekowisata kampoeng kepiting tersedia di rest artea dan restoran di

lingkungan ekowisata kampoeng kepiting. Setelah memasuki masa pandemi,

ketersediaan wifi tidak terlalu diperhatikan seperti wifi yang di rest area kurang

berfungsi dan hanya wifi yang di restoran kampung kepiting yang masih bisa

digunakan oleh pengunjung. Terkait hal tersebut maka diharapkan pengelola

untuk ke depannya memperbaiki indikator tersebut agar dapat memberikan

kepuasan kepada pengunjung.

5. Promosi melalui media sosial.

Berdasarkan penilaian responden terkait promosi melalui media sosial dianggap

penting dan memiliki kinerja yang baik. Ekowisata kampoeng kepiting selain

dipromosikan dengan manual atau dari mulu ke mulut, juga dipromosikan

melalui media sosial. Media sosial yang dimiliki yaitu instagram.

4.5.1.3 Kuadran III


1. Restoran Kepiting

Berdasarkan hasil kuisioner yang disebar kepada pengunjung, didapatkan bahwa

restoran kepiting termasuk indikator tidak penting dan kinerjanya pun belum

baik. Terkait hal tersebut pengelola diharapkan ke depannya membenahi

ekowisata mangrove kampoeng kepiting agar lebih baik sehingga pengunjung

merasa puas.
80

Berdasarkan hasil pengamatan langsung pada lokasi penelitian, restoran

ekowisata kampoeng kepiting menyuguhkan pemandangan mangrove di

sekitarnya dikarenakan letak restoran yang berada di tengah sungai yang

ditanami pohon magrove.

2. Mangrove tour with traditional boat

Menurut responden yang mengisi kuisioner di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting, mangrove tour with traditional boat termasuk indikator tidak penting

dan kinerja yang dimiliki kurang baik. Paket tours mangrove ini merupakan

paket wisata hutan mangrove, dimana wisatawan akan di ajak berkeliling hutan

mangrove untuk mengenal ekosistem hutan mangrove baik flora maupun fauna

yang ada di hutan mangrove dengan menggunakan perahu tradisional nelayan.

Terkait hal tersebut, pengelola harus membenahi indikator tersebut agar dapat

memeberikan kepuasan kepada pengunjung.

3. Akses jalan menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting mudah ditempuh,

dilihat dari hasil kuisioner yang diisi responden bahwa indikator tersebut

dianggap tidak penting dan kinerja yang dimiliki masih kurang baik. Dalam hal

ini akses jalan menuju ekowisata kampoeng kepiting sudah baik namun tidak ada

arah angin atau petunjuk arah yang menjelaskan letak ekowisata kampoeng

kepiting tersebut. Mengenai hal tersebut maka disarankan untuk pengelola agar

meletakkan petunjuk arah di sekitar ekowisata mangrove kampoeng kepiting agar

dapat memudahkan pengunjung saat berkunjung.


81

4. Pengelola Ekowiasta Mangrove Kampoeng Kepiting merupakan indikator yang

dianggap tidak penting oleh pengunjung berdasarkan hasil kuisioner yang telah

disebar, kinerja yang dimiliki indikator tersebut juga masih belum baik.

Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting ini terbentuk melalui Kelompok

Nelayan Wanasari Tuban dengan tujuan ikut memberi sumbangsih pengetahuan

kepada masyarakat akan pentingnya kesadaran dalam menjaga keseimbangan

ekosistem alam. Ke depannya disarankan agar sistem atau manajemen yang

dijalankan pengelola ekowisata mangrove kampoeng kepiting dibenahi agar lebih

baik.

5. POKLAHSAR (Kelompok Pengolah Pemasaran Kampoeng Kepiting), menurut

responden yang mengisi kuisioner di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

bahwa indikator tersebut dianggap tidak penting oleh pengunjung dan kinerja

yang dimiliki kurang baik. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa perlu

pembenahan dalam cara pemasaran kampoeng kepiting untuk menarik perhatian

pengunjung.

6. Harga tiket masuk

Menurut responden yang mengisi kuisioner di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting, harga tiket masuk termasuk indikator yang dianggap tidak penting oleh

pengunjung dan kinerja yang dimiliki kurang baik. Berdasarkan hasil

pengamatan langsung pada ekowisata mangrove kampoeng kepiting pada saat ini
82

tidak ada biaya yang dikenakan untuk masuk ke kampoeng kepiting sehingga

siapapun bisa masuk ke kampoeng kepiting tersebut.

7. Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat cekatan dan sigap, menurut

responden yang mengisi kuisioner di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting,

indikator tersebut yang dianggap tidak penting oleh pengunjung dan kinerja yang

dimiliki kurang baik. Hal ini dikarenakan tidak konsistennya petugas yang ada di

kampoeng kepiting tersebut. Diharapkan kinerja untuk petugas yang dimiliki

diperbaiki agar pengunjung nyaman saat berkunjung.

8. Lingkungan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting, menurut responden yang

mengisi kuisioner di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting, indikator

tersebut dianggap tidak penting dan kinerja yang dimiliki kurang baik. Dalam hal

ini lingkungan ekowisata kampoeng kepiting kurang terjaga kebersihan dan tata

letaknya. Meskipun indikator tersebut termasuk tidak terlalu penting, akan tetapi

lebih baik untuk dijaga dan diperhatikan kebersihannya agar pengunjung nyaman

saat berkunjung.

4.5.1.4 Kuadran IV

1. Pemandangan jalur trecking yang dibuat dari kayu dan bambu, berdasarkan hasil

kuisioner yang disebarkan di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting bahwa

pengunjung menganggap indikator tersebut tidak terlalu penting tetapi kinerjanya

baik yang berarti bahwa pengunjung menganggap indikator tersebut terlalu

berlebihan. Berdasarkan hasil pengamatan langsung pada ekowisata mangrove


83

kampoeng kepiting, pemandangan pada kampoeng kepiting sangat indah

ditambah dengan pemandangan pesawat yang mendarat dari bandara ngurah rai

menambah daya tarik dari jalur trecking.

2. Perahu tradisional dan kano

Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting didapatkan bahwa pengunjung menganggap perahu tradisional dan kano

termasuk indikator yang tidak terlalu penting, akan tetapi kinerja yang dimiliki

baik. Pada ekowisata mangrove kampoeng kepiting kano menambah fasilitas-

fasilitas yang ada di kampoeng kepiting untuk menyusuri muara mangrove dan

menikmati keindahan mangrove.

3. Fishing tour with traditional boat

Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting didapatkan bahwa pengunjung menganggap Fishing tour with

traditional boat termasuk indikator yang tidak terlalu penting, akan tetapi kinerja

yang dimiliki baik. Pada ekowisata mangrove kampoeng kepiting, kegiatan

Fishing dengan boat harus memesan terlebih dahulu kepada pengelola sebelum

melakukan tour.

4. Canoe tour clean mangrove

Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting didapatkan bahwa pengunjung menganggap Canoe tour clean

mangrove termasuk indikator yang tidak terlalu penting, akan tetapi kinerja yang
84

dimiliki baik. Pada ekowisata mangrove kampoeng kepiting, program paket

wisata ini sangat baik untuk membantu membersihkan dan menjaga keasrian

lingkungan mangrove.

5. Petunjuk arah menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting, berdasarkan

hasil kuisioner yang disebarkan di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

didapatkan bahwa pengunjung menganggap indikator tersebut tidak terlalu

penting, akan tetapi kinerja yang dimiliki baik. Dalam hal ini, petujuk arah hanya

ada didalam kawasan ekowisata mangrove kampoeng kepiting namun sebelum

sampai di lokasi ekowisata kampoeng kepiting tidak ada.

6. Dekat dengan bandara

Menurut penilaian pengunjung berdasarkan hasil kuisioner bahwa dekat dengan

bandara merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh

pengunjung akan tetapi kinerjanya bagus. Kawasan ekowisata kampoeng

kepiting ini sangat dekat dengan bandara ngurah rai sehingga tidak jarang

pengunjung mendaptkan pemandangan pesawat mendarat atau akan terbang.

7. Tersedia rest area

Menurut penilaian pengunjung berdasarkan hasil kuisioner bahwa tersedia rest

area merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh pengunjung

akan tetapi kinerjanya bagus. Tersedianya rest area juga mempengaruhi

kepuasan pengunjung, rest area di kawasan ekowisata kampoeng kepiting ini

cukup baik.
85

8. Ketersediaan tempat parkir

Menurut penilaian pengunjung berdasarkan hasil kuisioner bahwa ketersediaan

tempat parkir merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh

pengunjung akan tetapi kinerjanya bagus. Pada ekowisata mangrove kampoeng

kepiting memiliki tempat parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda dua

maupun roda empat.

9. Ketersediaan kios souvenir

Menurut penilaian pengunjung berdasarkan hasil kuisioner bahwa ketersediaan

kios souvenir merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh

pengunjung akan tetapi kinerjanya baik. Pada kawasan kampoeng kepiting tidak

ada kios souvenir namun terkadang ada pedagang keliling yang menawarkan

souvenir untuk pengunjung.

10. Homestay (tempat penginapan)

Menurut penilaian pengunjung berdasarkan hasil kuisioner bahwa homestay

(tempat penginapan) merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting

oleh pengunjung akan tetapi kinerjanya baik. Pada kawasan ekowisata kampoeng

kepiting terdapat banyak homestay atau hotel yang bisa ditempati oleh

pengunjung.

11. Pemandu Wisata

Menurut penilaian pengunjung berdasarkan hasil kuisioner bahwa pemandu

wisata merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh pengunjung
86

akan tetapi kinerjanya baik. Pemandu wisata didapatkan setelah memesan

terlebih dahulu kepada pengelola dari ekowisata kampoeng kepiting.

12. Harga pemandu wisata

Menurut penilaian pengunjung berdasarkan hasil kuisioner bahwa harga

pemandu wisata merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh

pengunjung akan tetapi kinerjanya baik. Harga yang diberikan oleh pemandu

wisata beragam tergantung paket wisata yang dipilih oleh pengunjung.

13. Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan tanggapan pengunjung

merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh pengunjung tetapi

memiliki kinerja yang baik. Hal tersebut berdasarkan hasil kuisioner yang diisi

oleh responden di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Dalam hal ini

pengunjung dapat memberikan masukan atau saran melalui akun sosial media

atau dapat menghubungi petugas dan pengelola kampoeng kepiting.

14. Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata Mangrove Kampoeng

Kepiting cepat merupakan indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh

pengunjung tetapi memiliki kinerja yang baik. Hal tersebut berdasarkan hasil

kuisioner yang diisi oleh responden di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting.

Pelayananan tiket tidak tersedia di ekowisata mangrove kampoeng kepiting yang

berarti bahwa tidak ada biaya masuk. Akan tetapi disarankan untuk pengelola

agar mengadakan tiket masuk yang dapat terjangkau oleh pengunjung, yang
87

mana dana dari tiket tersebut dapat digunakan pengelola untuk membenahi

beberapa indikator lainnya dari ekowisata agar ke depannya lebih baik.

15. Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat cekatan dan sigap merupakan

indikator yang dianggap tidak terlalu penting oleh pengunjung tetapi memiliki

kinerja yang baik. Hal tersebut berdasarkan hasil kuisioner yang diisi oleh

responden di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting. Dalam hal ini

pengunjung akan dilayani dengan cepat ketika menghubungi petugas atau

pengelola kampoeng kepiting.

16. Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yang lengkap merupakan indikator

yang dianggap tidak terlalu penting oleh pengunjung tetapi memiliki kinerja yang

baik. Hal tersebut berdasarkan hasil kuisioner yang diisi oleh responden di

Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting.

4.5.2 Customer Satisfaction Index (CSI)


Perhitungan Customer satisfaction index (CSI) memerlukan skor rata-rata

tingkat kepentingan dan skor rata-rata tingkat kinerja. Pengukuran tingkat kepuasan

pengunjung sangat penting untuk mengetahui nilai Customer Satisfaction Index (CSI).

Perlu diketahui total skor dari Mean Satisfaction Score (MSS) dan Mean Importance

Score (MIS) kemudian dihitung nilai WF (weight factor) yaitu nilai MIS dibagi total

MIS dikali 100. Selanjutnya dihitung nilai WS (Weight score) yaitu dengan

mengalikan WF dengan MSS. Kemudian menghitung nilai WT (Weight Total) yang

mana nilai WT adalah total dari WS yang kemudian setelah diketahui beberapa nilai
88

tersebut maka akan ditemukan nilai CSI yang didapat dari nilai WT dibagi nilai skala

likert.

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai CSI Ekowisata Mangrove

Kampoeng Kepiting sebesar 77,72%, sehingga nilai indeks tersebut masuk dalam

kriteria puas dikarenakan nilai indeks yang didapat masuk dalam rentang 60- 80%.

Diperlukan peningkatan sebesar 22,28% untuk mencapai nilai indeks 100% agar masuk

dalam kriteria sangat puas.


V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai

kepuasan pengunjung Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting pada lokasi yang

diketahui bahwa :

1. Nilai rata-rata kinerja Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yaitu 3,89 dan nilai

rata-rata kepentingan pengunjung Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yaitu

sebesar 4,06. Rata-rata kepentingan tertinggi tinggi terdapat pada pernyataan 1 yaitu

pemandangan mangrove sebesar 4,35 dan nilai kepentingan terendah pada

pernyataan 38 yaitu proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata Mangrove

Kampoeng Kepiting cepat sebesar 3,48. Rata-rata kinerja tertinggi terdapat pada

pernyataan 20 yaitu Kamar mandi umum yang bersih dan nyaman sebesar 4,24 dan nilai

kinerja terendah terdapat pada pernyataan 7 sebesar 3,45 yaitu Mangrove tour with

traditional boat.

2. Berdasarkan diagram kartesius analisis Importance Performance Analysis (IPA),

Atribut Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yang menjadi prioritas utama

yang perlu mendapat perhatian untuk dilakukan perbaikan adalah pada kuadran I

yaitu pernyataan 1)Pemandangan Mangrove; 3)Budidaya keramba kepiting bakau;

5)Mangrove tours education; 9)Tours pelepasan bibit kepiting; 13)Sarana

transportasi; 22)Ketersediaan Gazebo (tempat duduk); 23)Tersedia tempat Ibadah;

25)Biro perjalanan wisata; 29)Harga parkir; 31)Harga paket wisata; 33)Harga biro

89
90

perjalanan wisata; 35)Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting cepat; 39)Petugas cepat tanggap dalam

menghadapi keluhan dan tanggapan pengunjung; dan 41)Destinasi Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting menarik.

3. Berdasarkan analisis Customer Satisfaction Index (CSI) didapatkan nilai CSI

sebesar 77,72%, sehingga nilai indeks tersebut masuk dalam kriteria puas

dikarenakan nilai indeks yang didapat masuk dalam rentang 60- 80% yang

menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengunjung Ekowisata Mangrove

Kampoeng Kepiting termasuk criteria puas. Hal tersebut berarti bahwa secara

umum pengunjung merasa puas dengan kinerja yang dilakukan Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting. Walaupun begitu diharapkan Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting untuk secara berkelanjutan mempertahankan serta

berusaha meningkatkan kepuasan pengunjung.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang

sekiranya dapat bermanfaat bagi pengelola Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting

sebagai berikut :

1. Pihak pengelola Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting sebaiknya melakukan

perbaikan terhadap beberapa hal yang terdapat pada kuadran I, dimana kuadran

tersebut merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan demi memberikan

kepuasan kepada pengunjung. Dikarenakan pada kuadran 1 tersebut terdapat

indikator yang dianggap sangat penting oleh pengunjung namun kinerja masih
91

belum baik seperti 1)Pemandangan Mangrove, 3)Budidaya keramba kepiting

bakau, 5)Mangrove tours education, 9)Tours pelepasan bibit kepiting, 13)Sarana

transportasi, 22)Ketersediaan Gazebo (tempat duduk), 23)Tersedia tempat Ibadah,

25)Biro perjalanan wisata, 29)Harga parkir, 31)Harga paket wisata, 33)Harga biro

perjalanan wisata, 35)Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting cepat, 39)Petugas cepat tanggap dalam

menghadapi keluhan dan tanggapan pengunjung, dan 41)Destinasi Ekowisata

Mangrove Kampoeng Kepiting menarik.

2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lainnya seperti

keiinginan membeli kembali dan diharapkan tambahkan instrumen penelitian

berupa wawancara agar dapat mengetahui alasan pengunjung tertarik untuk

berkunjung ke Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting.


DAFTAR PUSTAKA
Annas, N. and Pribadi, R. (2013) Kajian Konservasi Ekosistem Mangrove Di Desa Pasar Banggi,
Kabupaten Rembang, Journal of Marine Research, 2(2):55–64.
Atondang, M. O. N. A. A. N. M., Ahruni, B. and Ermawan, R. A. H. (2017) Pengaruh Tingkat
Kepuasan Pengunjung Terhadap Willingnes To Pay di Plengkung Taman Nasional Alas
Purwo ( The Effect of Visitor Satisfaction Level on Willingness to Pay at Plengkung , in
Alas Purwo National Park ).
Dianto, A. R. (2014) Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Di The
Body Art Fitness & Aerobic Surabaya, Jurnal Kesehatan Olahraga, 2(2): 225 – 236.
Lesmana, Rosa, and Wiwik Hasbiyah. Model Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pengunjung
Lokal Studi Kasus pada Objek Wisata Kepulauan Seribu Jakarta. JIMF (Jurnal Ilmiah
Manajemen Forkamma) 2.3 (2019).
Mustika, Mega. 2019. Analisis Sikap dan Kepuasan Petani Terhadap Atribut Asuransi Usahatani
Padi Di Kabupaten Karawang Jawa Barat. Journal Agribusiness Forum 9: 200–214.
Nugroho,Iwan.2015. Jurnal Ekowisata dan Pembangunan berkelanjutan. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.

Pitana, I Gede dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta :
ANDI

Pramudji (2001) Ekosistem Hutan Mangrove dan Peranannya Sebagai Habitat Berbagai Fauna
Aquatik, Oseana, 02.
Prihastono, E. (2012) Pengukuran Kepuasan Konsumen Pada Kualitas Pelayanan Customer
Service Berbasis Web, Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik, 6(1):14–24.
Putra, Darma dan I Gde Pitana.2010. Pariwisata Pro-Rakyat.Jakarta:Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata.
Rahma, J. dan R. A. (2018) Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Pasarbanggi Rembang.
Semarang, Jawa Tengah.

Reza Efrida, V., Sudiarta, I. N. and Eka Mahadewi, N. P. (2017) Pengaruh Persepsi Ekowisata
Terhadap Tingkat Kepuasan Pengunjung Di Monkey Forest Ubud, Bali, Jurnal IPTA, 5(1):
53.
Rosyidah, E., Sunarti, A. and Pangestuti, E. (2017) Pengaruh Daya Tarik Wisata Dan Fasilitas
Layanan Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Pantai Balekambang Kabupaten Malang,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol, 51(2): 16–21.
Saputra, M. Rosyid, Slamet R. 2017. Sistem Informasi Populasi Dan Historikal Unit Alat-Alat
Berat Pada PT . Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia.Jurnal Peneltian Dosen
Fikom (UNDA).
Silaen, Sofar. 2013. Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Jakarta:
IN Media.

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.. Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiyono, P. D., 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, CV.

92
93

Susetyarini, Oktari, and Jussac Maulana Masjhoer. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengunjung
Terhadap Fasilitas Umum, Prasarana Umum, Dan Fasilitas Pariwisata Di Malioboro
Pascarevitalisasi Kawasan. Jurnal Kepariwisataan 12.1 (2018): 41-54.

Suryawardani,I Gusti Ayu Oka (2021) Manajemen Wisata Perdesaan Berdasarkan Tingkat
Kepuasan Pengunjung di Tiga Desa Wisata di Bali, Jurnal of Bali Studies,11(2):297 — 316.
Yunus, Muh Bandu, 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada
PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Barat, Skripsi Universitas Hasanuddin, Makassar

Zalukhu, Sukawati. 2009. Buku Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata


kKabupaten Nias Selatan.Nias: Dinas Pariwisata.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG

PADA DAYA TARIK EKOWISATA MANGROVE


KAMPOENG KEPITING DI DESA TUBAN
KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Kuesioner “Kepuasan Pengunjung Pada Daya Tarik Ekowisata Mangrove


Kampoeng Kepiting di Desa Tuban, Kabupaten Badung Provinsi Bali” bertujuan
mengumpulkan data tentang kepuasan pengunjung terhadap daya Tarik Ekowisata
mangrove Kampoeng Kepiting di Tuban.Kuesioner ini ditujukan kepada pengunjung
yang pernah mengunjungi area sekitar Kampoeng Kepiting serta yang sedang berada
di Ekowisata Kampoeng Kepiting di Tuban.
Dimohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk turut serta menjadi bagian
penting dalam skripsi ini dengan mengisi kuesioner di bawah dengan sejujur-
jujurnya.Terima kasih.

Peneliti,

Elga Sari Turnip


A. Identitas Pengunjung

Petunjuk :
Bapak/ibu/saudara/i bisa menulis jawaban pada pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini.
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Tingkat pendidikan :
5. Alamat :
6. Pekerjaan :
7. Aktivitas yang dilakukan di Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting:

8. Tanggal :
B. Kuesioner
Petunjuk :
Silakan bapak/ibu/saudara/i memberikan tanda centang (√) pada kolom yang
dipilih.
Tingkat Kepentingan Pernyataan
Kinerja
(Importance)
(Performance)
STP: Sangat Tidak Penting
STB: Sangat Tidak Baik
TP: Tidak Penting
TB: Tidak Baik
CP: Cukup Penting
CB: Cukup Baik
P: Penting
B: Baik
SP: Sangat Penting
SB: Sangat Baik

STP TP CP P SP Attraction (Atraksi) STB TB CB B SB

Pemandangan Mangrove

Pemandangan jalur trecking


yang dibuat dari kayu dan
bamboo

Budidaya keramba kepiting


bakau

Perahu tradisional dan kano

Mangrove tours education

Restoran Kepiting

Mangrove tour with traditional


boat

Fishing tour with traditional


boat

Tours pelepasan bibit


kepiting
Canoe tour clean mangrove

STP TP CP P SP Accessibility (aksesibilitas) STB TB CB B SB

Akses jalan menuju Ekowisata


Mangrove Kampoeng
Kepiting mudah ditempuh

Petunjuk arah menuju


Ekowisata Mangrove
Kampoeng Kepiting

Sarana transportasi

Dekat dengan bandara

Akses jalan menuju Ekowisata


Mangrove Kampoeng
Kepiting mudah ditempuh

STP TP CP P SP Amenity (amenitas) STB TB CB B SB

Tersedia rest area

Ketersediaan tempat parker

Ketersediaan warung makan

Ketersediaan kios souvenir

Ketersediaan spot foto

Kamar mandi umum yang


bersih dan nyaman

Ketersediaan Area Wifi

Ketersediaan Gazebo ( tempat


duduk)

Tersedia Tempat Ibadah

Homestay (tempat
penginapan)

Tersedia tempat pembelian


tiket wisata

STP TP CP P SP Ancillary STB TB CB B SB


(fasilitas pendukung dan
tata kelola)

Biro perjalanan wisata

Pemandu Wisata

Pengelola Ekowiasta
Mangrove Kampoeng
Kepiting

POKLAHSAR (Kelompok
Pengolah Pemasaran
Kampoeng Kepiting)

Keramahan Nelayan dan


pengelola Kampoeng Kepiting

POKMAWAS (Petugas
Pengawas segala bentuk
kegiatan di Kampoeng
Kepiting)

STP TP CP P SP Price (harga) STB TB CB B SB

Harga parkir

Harga tiket masuk

Harga paket wisata

Harga pemandu wisata

Harga biro perjalanan wisata

STP TP CP P SP Promotion (promosi) STB TB CB B SB

Promosi melalui media sosial

Promosi menggunakan
spanduk

Promosi yang dilakukan sesuai


dengan kenyataan

Promosi yang ditampilkan


menarik
STP TP CP P SP Process (proses) STB TB CB B SB

Proses pelayanan pada


pembelian tiket di Ekowisata
Mangrove Kampoeng
Kepiting
Cepat

Petugas cepat tanggap


dalam menghadapi keluhan
dan tanggapan pengunjung

Proses petugas dalam


melayani pengunjung
sangat cekatan dan sigap

Physical Evidence (bukti


STP TP CP P SP STB TB CB B SB
fisik)

Destinasi wisata Ekowisata


Mangrove Kampoeng
Kepiting
Menarik

Fasilitas Ekowisata Mangrove


Kampoeng Kepiting
yang lengkap

Lingkungan Ekowisata
Mangrove Kampoeng
Kepiting
terjaga kebersihannya
Lampiran 2a. Data Hasil Kuisioner Tingkat Kepentingan
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
2 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3
3 5 3 5 4 4 4 5 2 5 3 5 3 5 3 2 2 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 1 5 3 5 5 5 3 1
4 4 3 5 2 4 4 4 2 5 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 1 5 1 5 1 5
5 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3
6 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
7 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1
0 4 3 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
1
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 2 4 5 5 1 3 5 5 5 5 4 2 5 4 4 3 5 1 5 5 5
1
2 5 4 5 5 5 5 4 3 4 3 5 5 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
1
3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
1
4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4

100
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1
5 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
6 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3
1
7 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2
0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2
2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2
3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 5 3 4 3
2
4 2 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 5 4 5 4 3 3 3 3 5 4 5 4 3
2 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 4 4 2 3 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 5 3 5
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
5
2
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
2
7 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 1 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4
2
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 5 3 3 3 3 1 1 2 2 4 4 4 4 5 4 3 4 3
2
9 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 4 4
3
0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
1 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
2 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5
3
3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3
4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4 5
3
5 5 2 3 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 3 2 3
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
3
6 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5
3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
8 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 2 3 3 3 5 4 3 3 3 3 5 5 5 5 5
3
9 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 3 4
4
0 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
4
1 5 3 3 3 5 5 3 3 5 2 5 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 3
4
2 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5
4
3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 5 5 1 5 1 4 4 5 5 3 5 2 5 4 3 4 5 2 5 4 4 3 3 2 5 4 5 2 4 3 5
4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4
5 5 3 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 3 3 3
4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
6
4
7 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
4
8 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 2 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 3 5
4
9 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 5 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2
5
0 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4
5
1 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 3
5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 5 1
5
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
4 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2
5
5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
5
6 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
5
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
5
8 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3
5
9 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2
6
0 4 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3
6
1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6
2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6
3 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
6
4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
6
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3
6
6 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 5 5 4 4 3 3 4 4 5 5 3
6 5 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 3 3 3 3 1 1 1
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
7
6
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2 2 5 5 2 2 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 3 3 3
6
9 5 5 5 2 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 3
7
0 5 5 5 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5
7
1 3 4 3 5 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
7
2 5 5 5 3 5 4 5 3 5 4 5 5 5 3 5 4 4 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7
3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
7
4 5 5 5 3 5 5 5 4 3 3 2 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5
7
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
7
6 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
7
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
7
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7
9 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 1 5 5 5 5 5
8
0 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 5 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
8
1 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 2 3 2 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
8
2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1
8
3 5 4 5 3 4 4 5 3 5 5 5 4 5 3 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4
8
4 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 4 3 3 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
8
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8
6 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
8
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 4
8 5 4 2 3 5 3 4 3 5 4 4 3 4 3 3 2 5 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
8
8
9 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5
9
0 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 2 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5
9
1 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5
9
2 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5
9
3 5 4 4 5 3 3 5 4 3 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5
9
4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
9
5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5
9
6 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5
9
7 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 5 4 4
9
8 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 2 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3
Tingkat Kepentingan
r Physic
e al
s accesibili Promotio procc eviden
p Attraction ty Amenity ancillary Price n es ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
9
9 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 3 3 4 4 3 4 3 2 5 4 4
1
0
0 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3
∑ 3 0 1 9 1 0 0 7 2 9 0 9 0 8 9 8 2 0 3 0 2 1 3 0 2 0 9 9 1 0 1 9 3 0 1 9 8 4 2 0 2 9 8
5 4 4 4 9 4 4 8 7 8 0 2 9 1 1 5 9 5 1 8 9 2 1 3 6 1 7 9 9 4 7 8 1 8 7 4 7 8 8 0 3 1 7
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)
Lampiran 2b. Data Hasil Kuisioner Tingkat Kinerja
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 1 5 2 5 1 1 1 5 1 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 5 5 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 1 1 1 1
4 3 5 2 2 2 3 2 5 3 4 4 5 2 5 3 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 5 3 5 3 4 4 3 3 5 3 5 2
5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
7 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1
0 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1
1 5 4 4 5 5 2 2 4 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 5 5 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 2 2 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5
1
2 3 5 3 5 3 4 3 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3
1
3 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 5 5 3 3 4 4
1
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
1
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2
0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5
2
3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2
4 3 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 5 4
2 4 5 3 5 4 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 3 2 4 4
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
5
2
6 5 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5
2
7 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
2
8 3 3 3 4 3 2 1 4 5 5 4 4 4 2 2 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
2
9 4 5 5 5 4 3 3 5 4 3 3 3 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5
3
0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
2 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3
5 2 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 3 5 3 5 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
3
6 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4
3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3 5 4 5 4 5 4 5 4
3
9 4 4 4 2 2 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4
0 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4
1 3 5 4 5 4 5 1 5 5 5 3 5 3 5 4 5 4 5 5 5 3 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 5 4 5 4
4
2 3 4 2 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4
4
3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 2 5 3 5 3 5 4 5 4 3 2 5 4 5 4 5 4 5 2 5 2
4
4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3
4
5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
6
4
7 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4
4
8 3 5 4 3 3 2 2 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 1 3 5 5 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
4
9 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4
5
0 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5
1 3 3 3 3 3 2 2 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
2 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4
5
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2
5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5
6 4 4 4 2 3 2 3 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 2 3 3 5 3 5 2 5 3 5 3
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
5
7 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4
5
8 3 5 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3
5
9 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6
0 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3
6
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6
3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3
6
4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6
5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6
6 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
6 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
7
6
8 3 4 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6
9 3 3 3 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 3 3 5 5 3 3 4 4
7
0 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 4 3 2 5 4 5 4
7
1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
7
2 5 3 3 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 4 4 2 4 3 5 4 5 5 3 3 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 4 5 2
7
3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
7
4 3 5 4 5 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 1 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
7
5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4
7
6 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
7
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7
9 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 2 5 3 5 3 5 3 5 4 5 3 5 3 5 4 5 3 5 3
8
0 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5
8
1 2 3 2 3 2 5 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8
2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2
8
3 3 5 4 3 3 3 3 5 3 5 3 3 2 5 4 3 2 3 2 3 2 5 4 3 2 5 4 5 3 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
8
4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 5 3 3 5 5 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3
8
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8
6 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
8
7 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
8
8
9 4 5 5 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 5 4
9
0 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4
9
1 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 5 3 4 3 3 2 4 4 4 3
9
2 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 2 5 4 3 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 2 2 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4
9
3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
9
4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4
9
5 4 4 4 5 4 3 3 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4
9
6 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 3 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 2 2 5 4
9
7 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4
9
8 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5
Tingkat kinerja
r Physic
e al
s accesibili Promotio procce eviden
p Attraction ty amenity ancillary price n s ce
o
n
d
e 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
9
9 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 2 3 3 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5
1
0
0 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3
6 1 7 9 6 6 4 0 7 9 7 9 7 2 9 1 9 2 9 2 9 8 7 9 7 9 7 8 7 8 6 1 7 0 8 0 8 0 8 9 7 2 8
∑ 0 3 9 3 2 8 5 0 7 2 2 8 2 0 4 6 1 2 7 4 7 6 0 2 6 3 7 5 1 4 4 5 8 5 2 3 1 8 5 8 2 2 6
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)
Lampiran 2c. Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan dan Kinerja
Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan
Nilai cronbach
Nilai yang ditetapkan Kesimpulan
Alpha
0,6 0,983 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Uji Reliabilitas Kinerja


Nilai cronbach
Nilai yang ditetapkan Kesimpulan
alpha
0,6 0,985 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)

Lampiran 2d. Data Uji Validitas Tingkat Kepentingan dan Kinerja


Tingkat r-tabel
Indikator Pernyataan kepentingan Kinerja (α=5%) Keterangan
Attraction Pemandangan Mangrove 0,760 0,766 0,195 Valid
Pemandangan jalur trecking yang dibuat dari kayu dan
bambu 0,751 0,829 0,195 Valid
Budidaya keramba kepiting bakau 0,797 0,804 0,195 Valid
Perahu tradisional dan kano 0,673 0,748 0,195 Valid
Mangrove tours education 0,820 0,756 0,195 Valid
Restoran Kepiting 0,814 0,734 0,195 Valid
Mangrove tour with traditional boat 0,853 0,718 0,195 Valid
Fishing tour with traditional boat 0,779 0,822 0,195 Valid
Tours pelepasan bibit kepiting 0,783 0,783 0,195 Valid
Canoe tour clean mangrove 0,780 0,825 0,195 Valid
Akses jalan menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng
Accesibility
Kepiting mudah ditempuh 0,738 0,819 0,195 Valid
Petunjuk arah menuju Ekowisata Mangrove Kampoeng
Kepiting 0,789 0,826 0,195 Valid
Sarana transportasi 0,838 0,834 0,195 Valid
Dekat dengan bandara 0,739 0,796 0,195 Valid
Amenity Tersedia rest area 0,730 0,803 0,195 Valid
Ketersediaan tempat parkir 0,681 0,842 0,195 Valid
Ketersediaan warung makan 0,769 0,825 0,195 Valid
Ketersediaan kios souvenir 0,688 0,828 0,195 Valid
Ketersediaan spot foto 0,780 0,807 0,195 Valid
Kamar mandi umum yang bersih dan nyaman 0,741 0,802 0,195 Valid
Ketersediaan Area Wifi 0,846 0,789 0,195 Valid
120
Tingkat r-tabel
Indikator Pernyataan kepentingan Kinerja (α=5%) Keterangan
Ketersediaan Gazebo ( tempat duduk) 0,807 0,727 0,195 Valid
Tersedia tempat Ibadah 0,802 0,773 0,195 Valid
Homestay (tempat penginapan) 0,833 0,785 0,195 Valid
Ancillary Biro perjalanan wisata 0,883 0,733 0,195 Valid
Pemandu Wisata 0,867 0,777 0,195 Valid
Pengelola Ekowiasta Mangrove Kampoeng Kepiting 0,682 0,796 0,195 Valid
POKLAHSAR (Kelompok Pengolah Pemasaran
Kampoeng Kepiting) 0,698 0,802 0,195 Valid
Price Harga parkir 0,856 0,748 0,195 Valid
Harga tiket masuk 0,854 0,793 0,195 Valid
Harga paket wisata 0,748 0,813 0,195 Valid
Harga pemandu wisata 0,750 0,784 0,195 Valid
Harga biro perjalanan wisata 0,745 0,770 0,195 Valid
Promotion Promosi melalui media sosial 0,773 0,778 0,195 Valid
Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata
Mangrove Kampoeng Kepiting cepat 0,825 0,785 0,195 Valid
Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan
tanggapan pengunjung 0,770 0,841 0,195 Valid
Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat
cekatan dan sigap 0,701 0,823 0,195 Valid
Proses pelayanan pada pembelian tiket di Ekowisata
Process
Mangrove Kampoeng Kepiting cepat 0,583 0,803 0,195 Valid
Petugas cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan
tanggapan pengunjung 0,795 0,785 0,195 Valid
Proses petugas dalam melayani pengunjung sangat
cekatan dan sigap 0,684 0,768 0,195 Valid
Physical Destinasi Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting
evidence menarik 0,796 0,748 0,195 Valid
Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting yang lengkap 0,739 0,792 0,195 Valid
Lingkungan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting 0,705 0,723 0,195 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2022)
Lampiran 2e. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1
Lingkungan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting
Gambar 2
Responden mengisi kuisioner

Anda mungkin juga menyukai