Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
FORMULIR RENCANA PENELITIAN

A. IDENTITAS MAHASISWA

NAMA : AGUSTINA LINTANG LESTARI


NIM : A1G020007
B. RENCANA JUDUL PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK KERIPIK TEMPE


(STUDI KASUS PADA UMKM SUKA NICKY, KECAMATAN PURWANEGARA
KABUPATEN BANJARNEGARA)

C. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1) KERANGKA PEMIKIRAN

Usaha pengolahan pangan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi


pembelian input, proses produksi dan pemasaran hasil. Umumnya tujuan dari
setiap usaha tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimum terhadap
biaya-biaya yang telah dikeluarkan dengan melakukan pengolahan bahan baku
sebaik-baiknya, demikian pula pada usaha pengolahan tempe menjadi keripik
tempe di Kabupaten Banjarnegara.
Pada awalnya pengolahan tempe hanya untuk konsumsi keluarga yang
dinikmati sebagai lauk maupun campuan pada sayur. Seiring banyaknya jenis
keripik yang terbuat dari bebragai bahan seperti umbi-umbi maupun buah –
buahan ,tempe termasuk lauk yang menjadi percobaan untuk pembuatan keripik.
Tempe berbahan dasar dari kedelai (Glysine max (L) Mer.) yang merupakan
salah satu jenis kacangkacangan yang mengandung protein nabati yang tinggi,
sumber lemak, vitamin, dan mineral. Apabila cukup tersedia di dalam negeri
akan mampu memperbaiki gizi masyarakat melalui konsumsi kedelai segar
maupun melalui konsumsi kedelai olahan seperti tahu, tempe, tauco, kecap, susu
dan lain sebagainya (Kertaatmaja, 2001).
Pengolahan kedelai dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu produk
makanan nonfermentasi dan makanan terfermentasi. Hasil olahan fermentasi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
kedelai tradisional yang sangat terkenal adalah tempe dan kecap, sedangkan hasil
olahan nonfermentasi hasil industri tradisional adalah susu kedelai, tahu dan
tepung kedelai (Widowati, 2007). Tempe adalah makanan hasil fermentasi dari
kedelai yang dibantu oleh kerja jamur Rhizopus oligosporus, tempe berasal dari
Indonesia dan sekarang tempe sudah terkenal mendunia. Jumlah rata-rata
konsumsi per kapita seminggu pada masyarakat Indonesia dari tahun 2016
mengalami peningkatan pada tahun 2017 yaitu 0,141 kg meningkat menjadi
0,147 kg (Badan Pusat Statistik, 2018). Perkembangan industri tempe perlu
diperhatikan melihat hasil produknya yang banyak digemari untuk dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia karena tempe mempunyai nilai gizi yang tinggi dan
harganya yang relatif terjangkau oleh masyarakat. Tempe merupakan sumber
protein nabati yang harganya murah, mudah dibuat dan hampir mudah didapat di
Nusantara ini (Suprapti, 2003). Proses peragian membuat bau langu pada kedelai
hilang sehingga cita rasa tempe akan lebih enak dan aromanya lebih sedap
(Purwaningsih, 2005).
Pengolahan tempe menjadi keripik tempe diharapkan dapat meningkatkan
keuntungan produsen sehingga perlu analisis kepuasan konsumen untuk
mengetahui penerimaan produk di kalangan konsumen. Kepuasan konsumen
adalah suatu tingkatan dimana perkiraan kinerja produk sesuai dengan harapan
pembeli, kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil produk terhadap kinerja
atau hasil yang diharapkan sebelum mengkonsumsi atau menggunakan produk
tersebut (Kotler & Keller 2016). Kepuasan pelanggan adalah kepuasan yang
berlanjut menjadi costumer loyalty (loyalitas pelanggan) yang berujung pada
peningkatan volume penjualan yang lebih besar (Hasan dalam Chatrin, 2015).
Sehingga untuk mengetahui apakah UMKM pengolahan tempe menguntungkan
atau tidak bagi konsumen, maka perlu dilakukan suatu analisis kepuasan
konsumen.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
2) PERUMUSAN MASALAH

a. Berapa nilai kepuasan pada produk Keripik Tempe di UMKM Suka Nicky,

Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara?

b. Bagimana analisis kepuasan usaha pengolahan tempe menjadi keripik tempe

di UMKM Suka Nicky, Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara?

D. INFORMASI PENDUKUNG

1. KEGIATAN PENELITIAN : MANDIRI

2. MATA KULIAH PENDUKUNG:

a. Perilaku Konsumen / PNB1520 (Nilai : A)

b. Ekonometrika / PNB1526 (Nilai : A)

c. Manajemen Pemasaran Pertanian / PNB1308 (Nilai : AB)

d. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi / PNB1516 (Nilai : A)

JUMLAH SKS YANG TELAH LULUS : 138 ; IPK: 3,57

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1) TUJUAN
a. Menganalisis tingkat kepuasan terhadap produk keripik tempe pada
UMKM Suka Nicky, Kecamatan Gumiwang Kabupaten Banjarnegara.
b. Menganalisis strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kepuasan konsumen terhadap produk keripik tempe UMKM Suka Nicky,
Kecamatan Gumiwang Kabupaten Banjarnegara
2) MANFAAT

a. Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam melakukan


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
investasi usaha pengolahan buah salak.

b. Dapat diguanakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pelaku

UMKM untuk mengembangkan usahanya.

c. Dapat memberikan informasi bagi masyarakat atau pelaku usaha mengenai

nilai tambah pengolahan tempe menjadi keripik tempe.

F. METODE PENELITIAN

1) TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di UMKM Suka Nicky yang berada di

Desa Gumiwang RT03 /RW10, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten

Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini akan dilaksanakan setelah

proposal disetujui.

2) METODE PENELITIAN

Kegiatan Penelitian ini terdiri dari 4 Tahap yaitu : 1) Tahap Pengumpulan

Data 2) Tahap Analisis Data, 3) Analisis Deskriptif, 4)Analisis Kepuasan

Konsumen.

a. Tahap Pengumpulan Data.


Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder maupun
primer.
2) Tahap Analisis Data.
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas
dan reliabilitas untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut valid dan reliabel.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS (Statistical
Product and Service Solution). Semakin tinggi nilai validasi menunjukkan
bahwa kuesioner semakin tepat mengenai sasaran yang diinginkan dan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
konsisten dengan tujuan penyebaran kuesioner. Semakin tinggi nilai reliabilitas
maka akan memberikan hasil pengukuran yang konsisten dan dapat dipercaya.
3) Analisis Deskriptif
Metode ini bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat atau
karakteristik dari suatu keadaan dan membuat deskripsi atau gambaran yang
sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari fenomena yang
diselidiki.
4) Analisis Kepuasan Konsumen
1. Customer Satisfaction Index (CSI)
CSI digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen
terhadap atribut produk yang dapat digunakan sebagai acuan untuk
menentukan strategi usaha dimasa yang akan datang. Cara
menghitung indeks kepuasan konsumen
Sumber: Aritonang, 2005.

a. Menentukan Mean Importance Score (MIS), dengan rumus:

Σ𝑛
𝑖=1 Yi
MIS = 𝑛

b. Menghitung Weighted Factor (WF), dengan rumus:

𝑀𝐼𝑆𝑖
WFi = Σ𝑝 x 100%
𝑖=1
MISi

c. Menentukan Mean Satisfaction Score (MSS), dengan rumus:

Σ𝑛
𝑖=1 Xi
MSS = 𝑛

d. Menghitung Weighting Score (WS), rumus:

Wsi = Wfi x MSSi

e. Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI), dengan rumus:


𝑝
Σ𝑖=1 𝑊𝑆𝑖
CSI = x 100%
HS
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123

2. Importance Performance Analysis (IPA)

Model Importance Performance Analysis (IPA)

diperkenalkan pertama kali oleh Martilla dan James (1977). Model ini

bertujuan untuk mengukur hubungan antara persepsi kon-sumen dan

prioritas peningkatan kualitas produk/jasa yang dikenal pula sebagai

quadrant analysis. Berdasarkan hasi penilaian tingkat kepentingan dan

hasil penilaian ki-nerja, maka akan dihasilkan suatu perhitungan

mengenai tingkat kesesuaian antara kepen-tingan dan tingkat

pelaksanaanya. Tingkat kesesuaian tersebut yang akan menentukan

urutan prioritas peningkatan faktor yang mempengaruhi kepuasan

konsumen. Tingkat kesesuaian tersebut dapat dihitung dengan rumus

persamaan sebagai berikut

𝑋𝑖
Tk = 𝑌𝑖 x 100%

Keterangan :

Tk = Tingkat kesesuaian responden

Xi = Skor penilaian kinerja

Yi = Skor penilaian kepentingan

Kinerja dianggap telah memenuhi kepuasan konsumen jika Tk > 100%

dan sebaliknya, jika besar Tk < 100% maka kinerja dianggap belum

memenuhi kepuasan konsumen. Setelah diketahui tingkat kepentingan

dan kinerja atribut, selanjutnya yaitu memetakan hasil perhitungan ke


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
dalam diagram Kartesius. Masing-masing atribut diposisikan dalam

sebuah diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap tingkat

kinerja (X) menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sementara

posisi atribut pada sumbu Y, ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat

kepentingan terhadap atribut (Y). Rumus yang digunakan sebagai

berikut:

𝛴 𝑋𝑖 𝛴 𝑌𝑖
X = Y=
𝑛 𝑛

Keterangan:

𝑋 = Skor rata-rata tingkat kinerja

𝑌 = Skor rata-rata kepentingan

n = Jumlah responden

Diagram kartesius adalah diagram yang terdiri dari empat bagian


yang dibatasi oleh dua buah bagian garis yang terpotong tegak lurus pada
titik X dan Y. Garis X adalah rata-rata dari bobot tingkat kinerja atribut,
sedangkan Y merupakan rata-rata dari tingkat kepentingan seluruh faktor
yang mempengaruhi kepuasan konsumen, rumus yang digunakan yaitu:
Σ𝑛
𝑖=1 Xi Σ𝑛
𝑖=1 Yi
𝑋1= = 𝑌1= =
𝐾 𝐾

Keterangan:
𝑋 = = Rata- rata dari rata-rata skor kinerja
𝑌 = = Rata-rata dari rata-rata skor kepentingan
K= Banyaknya atribut yang mempengaruhi penilaian kinerja

Nilai atribut X dan Y digunakan sebagai pasangan koordinat titik-


titik memposisikan suatu atribut terletak dimana diagram kartesius.
Berikut diagram Kartesius :
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123

Diagram ini terdiri atas empat kuadran (Supranto, 2001):

Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran ini memuat atribut-atribut/pernyataan yang dianggap penting oleh

pengunjung tetapi pada kenyataannya atribut-atribut/ pernyataan tersebut belum

sesuai dengan harapan pelanggan. Tingkat kinerja dari atribut/pernyataan tersebut

lebih rendah daripada tingkat harapan pelanggan terhadap atribut/pernyataan

tersebut. Atribut-atribut/pernyataan yang terdapat dalam kuadran ini harus lebih

ditingkatkan lagi kinerjanya agar dapat memuaskan pelanggan.

Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Atribut-atribut/pernytaan ini memiliki tingkat harapan dan kinerja yang


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
tinggi. Hal ini menunjukan bahwa atribut/pernyataan tersebut penting dan

memiliki kinerja yang tinggi. Dan wajib dipertahankan untuk waktu selanjutnya

karena dianggap sangat penting/diharapkan dan hasilnya sangat memuaskan.

Kuadran III (Prioritas Rendah)

Atribut/pernyataan yang terdapat dalam kuadran ini dianggap kurang penting

oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa/biasa

saja. Maksudnya atribut-atribut/pernyataan yang terdapat dalam kuadran ini

memiliki tingkat kepentingan/harapan yang rendah dan kinerjanya juga dinilai

kurang baik oleh pelanggan. Perbaikan terhadap atribut/pernyataan yang masuk

dalam kuadran ini perlu dipertimbangkan kembali dengan melihat

atribut/pernyataan yang mempunyai pengaruh terhadap manfaat yang dirasakan

oleh pelanggan itu besar atau kecil dan juga untuk mencegah atribut/pernyataan

tersebut bergeser ke kuadran I.

Kuadran IV (Berlebihan)

Kuadran ini atribut-atribut/pernyataan ini memiliki tingkat harapan rendah

menurut pelanggan akan tetapi memiliki kinerja yang baik, sehingga dianggap

berlebihan oleh pelanggan. Hal ini menunjukan bahwa atribut/pernyataan yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya, hal

ini dikarenakan pelanggan menganggap tidak terlalu penting/kurang diharapkan

terhadap adanya atribut/pernyataan tersebut, akan tetapi pelaksanaanya dilakukan

dengan baik sekali.

5) Strategi Pemasaran
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
Bauran pemasaran merupakan kebijakan yang digunakan pada perusahaan

untuk mampu memasarkan produknya dan mencapai keuntungan. Menurut Kotler

dan Keller (2012), bauran pemasaran 7P yaitu Product, Price, Place, Promotion,

People, Process, dan Physical evidence.

G. PEMBIMBING

Nama N Tanda Tangan


I
P

Pembimbing I: .................

Pembimbing II: ................

Purwokerto, ......................................

Komisi Studi Akhir

Program Studi Agribisnis

Indah Widyarini, S.P., M.Sc.


NIP. 19800429 200501 2 002

DAFTAR PUSTAKA

Afzal, Hasan et. al. 2010. Consumer’s Trust in a Brand: Can it Be Built through Brand
Reputation, Brand Competence, and Brand Predictability. International Business
Research, Vol. 3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
KOMISI STUDI AKHIR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Telp./Fax. (0281) 638791 Purwokerto
53123
Badan Pusat Statistik. (2018). Agustus 2018: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
sebesar 5,34 Persen. Diakses dari
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/11/05/1485/agustus-2017--
tingkatpengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-34-persen.html pada tanggal 28
Februari 2019, Jam 12.25 WIB.
Kertaatmaja, S. 2001. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Biji Kedelai. Departemen
Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian, Jawa Tengah.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Managemen, 15th Edition,
Pearson Education,Inc.
Martilla, J.A., dan James, J.C. 1977. Importance Performance Analysis. Journal of
Marketing.
Supranto, 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa
Pasar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 230,243
Suprapti L. 2003. Pembuatan Tempe. Kanisius. Yogyakarta.
Purwaningsih, E. 2005 .Cara Pembuatan Tahu dan Manfaat Kedelai. Bekasi: Ganeca
Exact.
Widowati, S. 2007. Teknologi Pengolahan Kedelai. Paslitbangtan, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai