1, Januari 2019
PARENTING DEMOKRATIS
TERHADAP REMAJA YATIM PIATU
DALAM MEMBENTUK REGULASI DIRI
Aisyatin Kamila, Wawan Juandi
Email: mielaairandah@gmail.com
Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo
Abstrak
Regulasi diri merupakan proses dimana seseorang dapat mengatur kecapaian dan aksi,
serta menentukan target sendiri. Bagi remaja yatim piatu yang telah kehilangan orang tua
serta keluarga, pengasuhan berfungsi untuk membentuk kelekatan dan ikatan emosional,
atau kasih sayang antara orang tua dan anaknya, juga adanya penerimaan dan tuntunan
dari orang tua menerapkan disiplin. Jadi, sangat benar bahwa dalam meningkatkan
regulasi diri pada remaja dilihat dari model pola asuh yang diterapkan kepada para
remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian adalah orang tua sekaligus pembimbing yang
berjumlah empat orang dan empat orang remaja asuh. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa parenting terhadap remaja yatim piatu dalam membentuk regulasi diri di YPAQ
Al-Maimunah yaitu dengan menerapkan pola asuh otoritif (demoktaris) dengan
menambah unsur-unsur yang islami. Dan aktivitas di YPAQ Al-maimunah memunculkan
kesadaran untuk mengatur semua aktivitas termasuk memenuhi tuntutan belajar di
yayasan dan sekolah.
Abstract
Self regulation is a process by which a person can manage exhaustion and action, and set
his own targets. For orphaned teenagers who have lost their parents and family, parenting
serves to form attachments and emotional ties, or affection between parents and their
children, as well as the acceptance and guidance of parents applying discipline. So, it is
very true that increasing self-regulation in adolescents is seen from the model of
parenting applied to adolescents. The method used in this study is a qualitative research
method with a type of case study. The research subjects were parents as well as four
mentors and four foster teenagers. The results showed that parenting to orphans in
forming self-regulation at YPAQ Al-Maimunah is by applying authoritative parenting
(democracy) by adding Islamic elements. And the activities at YPAQ Al-Maimunah raise
awareness to organize all activities including fulfilling the demands of studying in
foundations and schools.
68
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
69
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
70
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
71
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
72
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
73
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
74
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
75
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
76
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
Pola asuh orang tua merupakan memilih, melakukan tindakan, dan peka
pola interaksi antara anak dengan orang terhadap kebutuhan anak.
tua yang meliputi bukan hanya pemenuhan Sebagaimana penuturan yang
fisik dan psikoogis tetapi juga norma- dilakukan oleh ustadz Syakur, bahwa di
norma yang berlaku di masyarakat agar YPAQ Al-Maimnunah mengedapankan
dapat hidup selaras dengan lingkungan. kepentingan anak akan tetapi tetap
Dalam hal ini, peran orang tua sangat memberikan arahan kepada anak.
penting dalam mempengaruhi standart Beberapa ciri dari tipe pola asuh yang
personal anak. Pola asuh dan pendidikan demokratis adalah sebagai berikut:32
yang nantinya akan membentuk kualitas 1) Hak dan kewajiban antara anak dan
dan potensi anak untuk mengembangkan orang tua diberikan secara seimbang.
dirinya. Melalui pengalaman berinteraksi 2) Saling melengkapi satu sama lain,
dengan lingkungan yang lebih luas, anak orang tua yang menerima dan
kemudian mengembangkan standar yang melibatkan anak dalam mengambil
dapat ia gunakan dalam menilai prestasi keputusan terkait dengan kepentingan
diri. keluarga
Membentuk regulasi diri pada 3) Memiliki tingkat pengendalian tinggi
remaja sangat dipengaruhi oleh parenting dan mengharuskan anak-anaknya
(pola asuh) yang diterapkan oleh orang tua. bertindak pada tingkat intelektual dan
Dimana remaja belajar mengenai peran- sosial sesuai usia dan kemampuan
peran yang ada dalam masyarakat seprti mereka, tetapi mereka tetap
nilai-nilai, sikap serta perilaku yang pantas memberikan kehangatan, bimbingan,
dan tidak pantas, atau baik dan buruk dan komunikasi dua arah.
melalui pengasuhan orang tua. Remaja 4) Orang tua selalu berusaha
yang diasuh oleh orang tua dengan model menyelaraskan kepentingan dan
otoritatif atau demokratis merasakan tujuan pribadi dengan kepentingan
kehangatan, penerimaan, dukungan dan anak.
kasih sayang yang di ekspresikan oleh 5) Orang tua senang menerima saran,
orang tua. Perasaan inilah yang pendapat, dan bahkan kritik dari anak.
membentuk kemandirian, harga diri tinggi, 6) Mentolerir ketika anak membuat
pandangan positif, dan kemampuan kesalahan dan memberikan
regulasi emosi pada remaja. 31 pendidikan kepada anak agar jangan
berbuat kesalahan dengan tindak
D. Pembahasan mengurangi daya kreatifitas, inisiatif,
dan prakarsa.
Penerapan Parenting terhadap Remaja 7) Lebih menitikberatkan kerjasama
Yatim Piatu dalam Membentuk dalam mencapai tujuan.
Regulasi Diri di YPAQ Al-Maimunah. 8) Orang tua selalu berusaha untuk
Adapun penerapan parenting dalam menjadikan anak lebih sukses darinya.
membentuk regulasi diri remaja yatim 9) Tipe pola asuh demokratis
paitu di YPAQ Al-Maimunah adalah mengharapkan anak untuk berbagi
menggunakan pengasuhan demokratis. tanggung jawab dan mampu
Orang tua yang memiliki pola asuh mengembangkan potensi
authoritative (demokratis) lebih kepemimpinan yang dimilikinya.
memprioritaskan kepentingan anak tetapi Memiliki kepedulian terhadap
tetap ada aturan untuk mengendalikannya. hubungan antarpribadi dalam
Orang tua demokratis bersikap rasional keluarga. Meskipun tampak kurang
dan realistis terhadap kemampuan anak terorganisasi dengan baik, namun
serta memberikan kebebasan untuk gaya ini dapat berjalan dalam suasana
yang rileks dan memiliki
kecenderungan untuk menghasilkan
31
Erlina, “Pola Asuh orang Tua Sebagai Prediktor”,
32
31. Muallifah, Psycho Islamic, 47.
77
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
78
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
79
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
80
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
81
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
82
Parenting Demokratis terhadap Remaja Yatim Piatu dalam Membentuk Regulasi Diri
83