http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jpkm
JKPM: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio,
P-ISSN: 1411-1659; E-ISSN: 2502-9576
Volume 13, No 1, Januari 2021 (13-22)
DOI: https://doi.org/10.36928/jpkm.v13i1.700
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram. Jalan Majapahit No. 62,
Selaparang-Kota Mataram-NTb, 83115. Indonesia.
E-mail: sawaludin@unram.ac.id1, fitriahartina@unram.ac.id2,
basyariah@unram.ac.id3 , tripayanaagus@unram.ac.id4
Abstrak
Penelitian ini berangkat dari asumsi peneliti bahwa di samping sarana dan sistem
pembelajaran yang efektif, ada faktor lain yang ikutserta memengaruhi peserta
didik SMAN 1 Mataram lebih unggul dari sekolah lain, yaitu pengaruh faktor
internal peserta didik itu sendiri, seperti motivasi belajar peserta didik.
Sehubungan dengan itu, peneliti menganggap perlu melakukakan penelitian
untuk meyakinkan bahwa prestasi atau kecerdasan intelektual peserta didik di
SMAN 1 Mataram terbangun dari dalam pribadi peserta didik. Penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan noneksperimen. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik SMAN 1 Mataram, sampelnya diambil dengan
menggunakan random kelas. Analisis data menggunakan rumus statistik korelasi
product moment. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa hubungan variabel
antara motivasi belajar peserta didik (X) dengan kecerdasan intelektual peserta
didik (Y) adalah Fhitung sebesar 17,41 dengan Ftabel 3,34 pada taraf
kepercayaan 0,05, sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan yang signifikan,
halmana Fhitung > Ftabel. Dengan kata lain, hipotesis alternatif (Ha) diterima dan
(Ho) ditolak. Hal demikian dapat dijelaskan bahwa di samping fasilitas dan kondisi
lingkungan belajar yang memadai, peserta didik SMAN 1 Mataram memiliki
tingkat motivasi yang baik, sehingga dapat memengaruhi kecerdasan intelektual
peserta didik yang belajar di lingkungan tersebut.
Abstract
This study begins with the researcher's assumption that besides facilities and
systems effective learning, there are other factors that participate in influencing
students of SMAN 1 Mataram to be favorite school to other schools, namely the
influence of the internal factors of the students themselves, such as learning
motivation of students. Therefore the researcher feels it is necessary to investigate
further, to ensure that the achievement or intellectual intelligence of students at
SMAN 1 Mataram is built from within the students' personal. This study uses
quantitative research with a non-experimental approach. The population was
students of SMAN 1 Mataram, the sample was taken using random class. Data
analysis uses the product moment correlation statistical formula. The results
obtained by the relation of variables between students' learning motivation (X) with
intellectual intelligence of students (Y) obtained by Fcount of 17.41 with Ftable of
3.34 at a confidence level of 0.05, it can be said that there is a significant relations
where Fcount > Ftable. In other words the alternative hypothesis (Ha) is accepted
and (Ho) is rejected. This can be explained that in addition to facilities and adequate
learning environment conditions, students of SMAN 1 Mataram have a good level of
motivation, so that it can affect the intellectual intelligence of students who study in
the environment.
Keywords: Motivation; learning; intellectual; intelligence; students
sekolah unggulan yang ada di daerah dorongan yang timbul dari dalam diri
Nusa Tenggara Barat (NTB). Peserta peserta didik maka hasilnya pun tidak
didik SMAN 1 Mataram memiliki akan maksimal.
reputasi yang baik, sehingga hampir Seperti kita ketahui bahwa
setiap tahun peserta didik SMAN 1 dalam kegiatan belajar sangat
Mataram memperoleh angka diperlukan adanya
kelulusan sangat tinggi dibandingkan motivasi.Sukmadimata (2004)
dengan sekolah yang lain di daerah menyatakan bahwa “motivasi
NTB. Dalam proses seleksi masuk, mempunyai dua fungsi yaitu
SMA Negeri 1 Mataram menetapkan mengarahkan (directional function)
tiga 3 (tiga) jalur pendaftaran yakni 1) serta mengaktifkan dan
jalur prestasi dan Perpindahan tugas meningkatkan kegiatan (active and
orang tua/wali; 2) jalur afirmasi; 3) energizing function”. Motivasi belajar
jalur umum atau regular zonasi. Nilai merupakan salah satu faktor yang
dengan persyaratan nilai minimal turut menentukan keefektifan dalam
raport semester 1 s.d. 5 adalah 1.700 pembelajaran. Seorang peserta didik
pada mata pelajaan Matematika, akan belajar dengan sungguh-
Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, dan sungguh jika ia memiliki motivasi
IPA. Di samping itu, peserta didik belajar yang tinggi. Dalam pandangan
SMAN 1 Mataram bisa dikatakan Hamzah (2011), motivasi belajar
sekolah yang banyak mengukir adalah “dorongan internal dan
prestasi. Hal itu dapat dilihat pada eksternal pada siswa yang sedang
berbagai ajang kompetisi nasional dan belajar untuk mengadakan tingkah
internasional, seperti mengirimkan laku, pada umumnya dengan
wakil-wakilnya dalam Olimpiade Sains beberapa indikator atau unsur yang
Nasional (OSN), mewakili NTB dalam mendukung. Indikator tersebut antara
ajang National Schools Debating lain, adanya hasrat dan keinginan
Championship (NSDC/ISDC), menjadi untuk berhasil, dorongan dan
anggota delegasi Indonesia dalam kebutuhan dalam belajar, harapan
ajang World Schools Debating dan cita-cita masa depan,
Championship (WSDC) di Washington, penghargaan dalam belajar, dan
USA (2008) dan Athena, Yunani 2009, lingkungan belajar yang kondusif”.
dan masih banyak prestasi yang Atas dasar tersebut peneliti perlu
lainnya. merumuskan masalah penelitian ini,
Diterapkannya sistem yaitu “Apakah terdapat korelasi positif,
pembelajaran yang didesain dalam determinis dan signifikan antara
konsep taraf internasional, dengan motivasi terhadap kecerdasan
kondisi belajar yang efektif, serta intelektual peserta didik di SMAN 1
dilengkapi dengan sarana dan Mataram”.
prasarana yang memadai merupakan Sebelumnya, peneliti
suatu keunggulan bagi peserta didik memetakan kajian pustaka terkait
SMAN 1 Mataram. Ada kemungkinan, dengan variabele penelitian ini yakni,
semua hal itulah yang membuat kecerdasan intelektual (Q) dan
peserta didiknya lebih berprestasi jika motivasi. Kecerdasan intelektual
dibandingkan dengan sekolah-sekolah adalah ukuran kemampuan
lain yang ada di Nusa Tenggara Barat intelektual analisis logika dan rasio
(NTB), atau ada faktor lain yang ikut seseorang. IQ merupakan kecerdasan
serta memengaruhi peserta didik otak mengelola, menyimpan, informasi
SMAN 1 Mataram lebih unggul dari menjadi fakta (Azwar, 2010). Dalyono
sekolah lain, yaitu pengaruh dari (2007) mengemukakan bahwa
faktor internal peserta didik itu sendiri, kecerdasan intelektual adalah
seperti motivasi belajar. kemampuan menyesuaikan diri
Bagaimanapun, ketersediaan fasilitas dengan lingkungan atau belajar dari
serta kultur belajar yang diciptakan pengalaman.
oleh sekolah, jika tanpa motivasi atau
dimana Fhitung > Ftabel. Dengan kata lain psikologis yang dapat mempengaruhi
hipotesis alternatif (Ha) diterima dan kuantitas dan kualitas seseorang
(Ho) ditolak. dalam memperoleh pembelajaran.
Adanya motivasi yang baik dalam
Pembahasan belajar akan menunjukan hasil yang
Data yang diperoleh baik. Dengan kata lain, adanya usaha
menunjukkan bahwa terdapat yang tekun dan terutama didasari
hubungan yang positif atau hubungan adanya motivasi, maka seseorang yang
langsung antara motivasi belajar belajar itu akan dapat melahirkan
terhadap kecerdasan intelektual prestasi yang baik. Dalam kegiatan
peserta didik dengan korelasi sebesar belajar, maka motivasi dapat
0,619, artinya semikin tinggi motivasi dikatakan sebagai keseluruhan daya
belajar maka kecerdasan intelektual penggerak di dalam diri sisiwa yang
peserta didik akan semakin menimbulkan kegiatan belajar, yang
meningkat, hubungan kedua variabel menjamin kelangsungan dari kegiatan
tersebut merupakan hubungan yang belajar dan member arah pada
kuat. Kekuatan hubungan kedua kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
variabel tersebut dapat dilihat hasil uji dikehendaki oleh subjek belajar itu
signifikansi dengan hasil diperoleh dapat tercapai (Yasni, 2019).
Fhitung sebesar 17,41 dan Ftabel 3,34, Motivasi belajar menjadi salah
artinya hubungan kedua viariabel satu faktor pendorong kecerdasan
tersebut memang terjadi secara intelektual peserta didik. Menurut
interaktif, dimana peserta didik Robbins dan Judge (2008), motivasi
memiliki motivasi belajar yang tinggi sebagai proses menjelaskan intensitas,
akan mempengaruhi kecerdasan arah dan ketekunan seorang individu
intelektualnya, sebaliknya kecerdasan untuk mencapai tujuannya. Motivasi
intelektual membangkitkan motivasi merupakan faktor psikologis yang
belajar peserta didik tersebut. menunjukkan minat individu terhadap
Terjadinya hubungan yang kuat pekerjaan, rasa puas, dan ikut
antara motivasi belajar dengan bertanggung jawab terhadap aktivitas
kecerdasan intelektual peserta didik yang dilakukan. Perilaku seseorang
SMAN 01 Mataram sesuai dengan yang pada umumnya dimotivasi oleh
disampaikan Dalyono (2007) bahwa keinginan untuk memperoleh tujuan
kecerdasan intelektual merupakan tertentu. Motivasi merupakan hal yang
kemampuan menyesuaikan diri penting untuk diperhatikan, karena
dengan lingkungan atau disebut juga dengan motivasi perilaku seseorang
belajar dari pengalaman, penjelasan pada umumnya akan dapat memiliki
tersebut selaras dengan definisi semangat yang tinggi dalam
motivasi yang diutarakan oleh Yamin melaksanakan tugasnya.
(2003) bahwa motivasi merupakan Tidak dapat dipungkiri
daya pengerak psikis dari dalam diri bahwa motivasi belajar merupakan
seseorang untuk dapat melakukan salah satu aspek yang berperan
kegiatan belajar dan menambahkan signifikan dalam proses tercapainya
keterampilan. Sementara menurut tujuan pembelajaran dan motivasi
McClelland dalam Robbins (2006) belajar juga akan mempegaruhi dan
dalam diri manusia pada dasarnya dipengaruhi oleh aspek kognitif, afektif
terdapat motivasi yang didasarkan dan psikomotor peserta
pada tiga jenis kebutuhan yaitu salah didik. Motivasi belajar mempengaruhi
satunya adalah kebutuhan berprestasi aspek kognitif, afektif dan psikomotor
(need for achievement). Dengan dan motivasi belajar juga dipengaruhi
demikian, motivasi belajar dapat oleh aspek kognitif, afektif dan
mendorong seseorang untuk berusaha psikomotor jadi dapat dikatakan
dalam memperoleh prestasi yang antara aspek-aspek tesebut memiliki
diinginkan. Kecerdasan intelektual korelasi. motivasi belajar berperan
(intelegensi) merupakan aspek