Anda di halaman 1dari 4

RENCANA KEGIATAN KUTTAB

Kelas : Awal 3D
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Januari
2023 Guru Iman : Uki
Tema : Sifat
Sub tema : Sifat Baik (Senang)
Target
Iman Al-Qur’an Ilmu
Surah al-Muthaffifin ayat 24
Iman kepada Allah dan Penghuni
Hari Akhir ‫ ن‬6‫ة‬6‫ة‬ ‫ة‬ ‫ة‬ surga pasti
}ِ‫ لَ ّ مِي م‬6َ 6َ َ ِ‫ ُُو مِ م‬9 ‫{ َِ رُِ م‬ merasa
senang
(Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka
kesenangan hidup yang penuh kenikmatan)

Kegiatan :
a. Pembukaan
 Santri mendengarkan nasihat dari ustadz/ah atau mengingat kembali materi
sebelumnya secara singkat.
 Santri bersama ustadz/ah membaca dan menghafal ayat tersebut di atas beserta
terjemahnya.

b. Inti
 Santri mendengarkan ustadz/ah memberikan penjelasan dari tafsir QS al-Muthaffifin ayat
24
 Santri mendengar dan merenungi penjelasan terkait tiga macam nikmat
 Santri mendengar dan merenungi pertanyaan-pertanyaan terkait kenikmatan
 Santri mendengar dan merenungi fenomena IPA : perubahan wujud benda

c. Calistung
 -
d. Penutup
 Ustadz/ah bersama santri memuraja’ah kembali ayat dan materi yang baru saja dipelajari.
 Santri mendengarkan ustadz/ah memberikan nasehat penutup.

Media : Buku, Modul, ATK.


Murofaqot :
- IPA : perubahan wujud benda
Lampiran

1. Tafsir Ayat
Maksudnya apabila engkau melihat wajah mereka, kamu akan dapat
mengetahui kesenangan hidup mereka yang penuh dengan kenikmatan; yakni tampak
berseri-seri, cerah, gembira ria, dan senang dengan kenikmatan besar yang
menggelimangi kehidupan mereka.

2. Tiga Macam Nikmat


Nikmat dapat digolongkan menjadi tiga macam: (1) nikmat yang diperoleh
dan diketahui oleh hamba, (2) nikmat yang ditunggu dan diharapkan oleh hamba, dan
(3) nikmat yang sedang dipergunakan hamba, tetapi ia tidak menyadarinya.
Apabila Allah ingin menyempurnakan nikmat-Nya kepada hamba-Nya, maka terlebih
dahulu Dia akan membuatnya menyadari nikmat yang saat ini dimilikinya, sekaligus
membuatnya mensyukuri nikmat tersebut, sebagai pengikat nikmat itu agar tidak hilang
darinya. Karena, nikmat bisa hilang darinya disebabkan kemaksiatannya, dan tali
pengikatnya adalah dengan cara mensyukurinya.
Setelah itu, Allah juga akan memberinya taufik untuk me-ngerjakan suatu
amalan yang dapat mendatangkan nikmat lain yang memang dinantikannya. Allah
bahkan akan membuatnya mampu melihat hal-hal yang dapat menutup datangnya
nikmat yang hendak diraih, juga memberinya taufik untuk menghindari hal-hal tersebut.
Jika semua itu sudah dirasakannya, berarti ia telah menerima nikmat tersebut secara
sempurna. Allah bahkan akan membuatnya menyadari nikmat-nikmat yang sedang
dinikmatinya namun tidak disadarinya.

3. Pertanyaan tentang Nikmat


Allah Ta’ala berfirman:
‫ن‬ ‫ة‬ ‫ن‬
ٕ
‫ى‬ ‫م‬ ‫ث‬
َ ࣖ ِ‫َل ّ مِي م‬
‫َ ُ ـل‬
ِ‫ر‬ ‫ٍذ يو‬
Arti ayat tersebut adalah, ‘’Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang
kenikmatan (yang megah di dunia itu)’’. Ibnu Katsir menafsirkan, artinya pada hari itu
manusia akan ditanya apakah mereka mesyukuri beragam nikmat yang Allah
anugerahkan, seperti sehat, aman, rizki, dsb.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘’Sungguh nikmat pertama yang akan
ditanyakan pada seorang hamba adalah ditanyakan kepadanya: Bukankah Aku
menyehatkan badanmu dan memberimu minuman air dingin?’’
4. IPA : Perubahan Wujud Benda

Anda mungkin juga menyukai