Anda di halaman 1dari 1

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAJA SS 400

DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS DI PT. ARTECH PRESISI MESINDO


TRI GITA FITRIYANI (4415210136)
PEMBIMBING: KIRANA RIRIH, ST.,MT
ABSTRAK

PT.Artech Presisi Mesindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur yang memproduksi berbagai macam spare part. Permasalahan
yang sering terjadi di PT.Artech Presisi Mesindo yaitu dalam pemilihan supplier terbaik sesuai dengan kriteria perusahaan. Penelitian ini untuk menentukan supplier
terbaik dengan cara melakukan seleksi supplier berdasarkan kriteria dan sub kriteria sesuai dengan metode AHP dan TOPSIS. Metode AHP digunakan untuk menghitung
prioritas kriteria dan sub kriteria. Hasil pembobotan sub kriteria dan hasil kuesioner dijadikan input untuk metode TOPSIS. Metode TOPSIS bertujuan untuk pemilihan
alternatif terbaik yang tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif namun juga memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Dari hasil kuesioner
didapatkan 4 kriteria utama dan 12 sub kriteria dalam pemilihan supplier. Jumlah responden 5 orang. Hasil penelitian menggunakan AHP (Analytical Hierarcy Process)
menghasilkan kriteria harga (0,353), pengiriman (0,233), kualitas (0,225), pelayanan (0,189). Penilitian ini menghasilkan supplier terbaik yaitu PT.Sanyo Steel, PT.
Tekindo, PT.Karyawaja dan PT.Gerai Baja.

Kata kunci : Pemilihan supplier, Analytical Hierarcy Process (AHP), Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

PENDAHULUAN
KRITERIA
PT.Artech Presisi Mesindo merupakan perusahaan manufaktur di Bogor yang
memproduksi berbagai macam spare part. Pada pembuatan spare part
perusahaan mempersiapakan bahan baku utama seperti baja. Baja
merupakan jenis logam yang paling sering digunakan dalam bidang teknik.
Beberapa hal yang membuat bahan ini banyak digunakan oleh manusia,
antara lain yaitu jumlahnya yang cukup melimpah di alam, biasanya masih
berupa biji besi atau besi murni. Mempunyai sifat mekanik yang baik
(kekuatan dan keuletan) mudah dikerjakan baik dengan metode pengecoran
maupun metode pemesinan sehingga bisa dibuat sesuai keinginan manusia,
dan harga relatif murah. Baja yang digunakan pada saat pembuatan spare
part bermacam-macam yaitu ada SS41, SKD 11, SS 400 dan SK3 yang
dibutuhkan.
METODE PENELITIAN

ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

TOPSIS

PEMBAHASAN
STRUKTUR HIRARKI
KESIMPULAN
1. Pada pemilihan supplier di PT.Artech Presisi Mesindo terdapat beberapa kriteria dan sub-kriteria.
Ada empat kriteria pertama yaitu harga, kualitas, pengirman, dan pelayanan. Kriteria pertama
adalah harga dengan bobot 0,358 yang terdiri dari dua sub kriteria yaitu biaya pengiriman dengan
bobot 0,273 dan kesesuaian harga dengan kualitas barang dengan bobot 0,727. Kriteria kedua
adalah kualitas dengan bobot 0,229 yang terdiri dari dua sub kriteria yaitu kesesuaian spesifikasi
dengan material yang dikirim dengan bobot 0,293 dan konsistensi terhadap kualitas yang
diberikan kepada konsumen dengan bobot 0,707. Kriteria ketiga yaitu pengiriman dengan bobot
0,225 yang terdiri dari tiga sub kriteria yaitu waktu pengiriman yang tepat dengan bobot 0,340,
jumlah pengiriman yang sesuai dengan bobot 0,373, dan ketepatan spesifikasi barang dengan
bobot 0,286. Kriteria keempat yaitu pelayanan dengan bobot 0,187 yang terdiri dari lima sub
kriteria yaitu komunikasi yang baik dengan bobot 0,125, garansi dan layanan aduan apabila
terdapat produk yang rusak dengan bobot 0,201, ketepatan waktu dalam penyediaan barang
dengan bobot 0,180, tanggap dalam menyelesaikan keluhan customer dengan bobot 0,233, dan
terakhir kecepatan dalam menanggapi permintaan dengan bobot 0,261.
2. Prioritas supplier di PT.Artech Presisi Mesindo dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS
menghasilkan supplier potensial secara berurut yaitu sanyo, tekindo, karyawaja, dan gerai baja.

Anda mungkin juga menyukai