Anda di halaman 1dari 7

PKIP

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA


DENGAN PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KALUMATA TAHUN 2018
1 2 3
Sumanti Masuku , Hairudin La Patilaiya , Sumaryati

Abstrak

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi penyakit yang


menyerang pada balita yang terjad di saluran napas dan kebanyakan merupakan infeksi
virus. Penderita akan mengalami demam, batuk, dan pilek berulang serta anoreksia.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua
Dengan Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Diwilayah Kerja
Puskesmas Kalumata Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian observasional
analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam pen elitian ini adalah seluruh
balita yang tercatat di buku register Puskesmas Kalumata Tahun 2018 sampel dalam
penelitian ini sebanyak 75 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling
yaitu dilakukan dengan mengambil sampel atau responden yang ditemukan saat itu.

Hasil dalam penlitian ini menunjukan bahawa dari 3 variabel yang di teliti
dimana didapatkan hasil uji chi square dari variable pengetahuan di peroleh nilai P= 0,00
(<0,05), Ada hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan ISPA pada balita.
Variable motivasi di peroleh nilai P= 0,04 (<0,05), Ada hubungan antara motivasi dengan
pencegahan ISPA pada balita. Variabel informasi di peroleh nilai P= 0,00 (<0,05), Ada
hubungan antara informasi dengan pencegahan ISPA pada balita.

Disarankan kepada pihak puskesmas dapat memberikan penyuluhan kesehatan


kepada masyarakat khususnya tentang penyakit ISPA serta meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal. Untuk orangtua perlu adanya pengawasan khususnya ibu dalam
menjaga anaknya agar terhindar dari penyakit tersebut.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan Orang Tua, Pencegahan ISPA, Balita

1
Mahasiswa Peminatan PKIP Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
2
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
3
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

11
PENDAHULUAN

Infeksi Saluran Pernafasan ISPA tahun 2010 menempatkan ISPA


Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang sebagai penyebab terbesar kematian bayi
melibatkan organ saluran pernafasan di Indonesia dengan presentase 22,30%
bagian atas dan saluran pernafasan dari seluruh kematian balita (Depkes RI,
bagian bawah. Inveksi ini disebabkan 2012).
oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA Berdasarkan data dari Dinas
akan menyerang host, apabila ketahanan Kesehatan Kota Ternate tahun 2018
tubuh (immunologi) menurun. Penyakit sebanyak 1.192 dan puskesmas kalumata
ISPA ini paling banyak di temukan pada ditemukan penderita Infeksi Saluran
anak-anak dan paling sering menjadi Pernapasan Akut (ISPA) atau
satu-satunya alasan untuk datang ke Pneumonia pada balita di tahun 2018
rumah sakit atau puskesmasuntuk pada Wilayah Kerja Puskesmas
menjalani perawatan inap maupun rawat Kalumata sebanyak 314 kasus,
jalan (Danusantoso, 2012). kelurahan kayu merahsebanyak 118
Menurut World Health kasus, kelurahan bast.Karance sebanyak
Organization (WHO) pada tahun 2011 133 kasus, kelurahan bast. Talangame
di New York jumlah penderita ISPA sebanyak 107 kasus, kelurahan ubo-ubo
adalah 48.325 anak dan memperkirakan sebanyak 83 kasus, kelurahan tabona
dinegara berkembang berkisar 30-70 kali sebanyak 71 kasus, kelurahan mangga
lebih tinggi dari negara maju dan diduga dua utara sebanyak 26 kasus, kelurahan
20% dari bayi yang lahir di negara mangga dua sebanyak72 kasus,
berkembang gagal mencapai usia 5 kelurahan jati sebanyak 138 kasus,
tahun dan 26-30% dari kematian anak kelurahan jati perumnas sebanyak 34
disebabkan oleh ISPA. Hal ini dapat kasus, kelurahan toboko sebanyak 39
dilihat dari tingginya angka kesakitan kasus, kelurahan tanah tinggi 35 kasus,
dan kematian akibat ISPA. Kematian dan kelurahan tanah tinggi barat
akibat penyakit ISPA pada balita sebanyak 22 kasus. Sedangkan jumlah
mencapai 12,4 juta pada balita golongan kasus terbanyak terdapat di kelurahan
umur 0-1 tahun dan sebanyak 80,3% kalumata sebanyak 314 kasus dan
kematian ini terjadi dinegara jumlah kasus terendah terdapat di
berkembang. kelurahan tanah tinggi barat sebanyak
Di Indonesia kasus ISPA selalu 22kasus. (Dinkes kota ternate dan
menempati urutan pertama penyebab Puskesmas kalumata tahun 2018).
kematian bayi. Sebanyak 36,4% Berdasarkan uraian di atas,
kematian bayi pada tahun 2008 (32,1%) maka peneliti tertarik untuk melakukan
pada tahun 2009 (18,2%) pada tahun penelitian ini dengan judul “Hubungan
2010 dan (38,8%) pada tahun 2011 tingkat pengetahuan Orang Tua dengan
disebabkan karena ISPA. Selain itu, pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan
ISPA sering berada pada daftar sepuluh Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah
penyakit terbanyak penderitanya Kerja Puskesmas Kalumata Tahun
dirumah sakit. Berdasarkan data dari P2 2018”
program ISPA tahun 2009, cakupan
penderita ISPA melampaui target 13,4% TUJUAN PENELITIAN
hasil yang diperoleh 18.749 penderita.
Survey mortalitas yang dilakukan subdit Untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan orang tua dengan
pencegahan infeksi saluran pernapasan

12
akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja a. Hubungan Pengetahuan dengan
puskesmas kalumata tahun 2018. Pencegahan ISPA

METODE PENELITIAN
Hubungan pengetahuan Dengan
A. Jenis Penelitian pencegahan ISPA Diwilayah kerja
Jenis penelitian yang Puskesmas Kalumata
digunakan yaitu penelitian Tahun 2018
observasional dengan pendekatan Kejadian ISPA
cross sectional study. Rancangan Pengetahuan Menderit Tidak Jumlah P
ini dimaksudkan untuk melihat a menderita
hubungan tingkat pengetahuan N % n % N %
orang tua dengan pencegahan Baik 33 44,0 41 100 46 100
0,00
infeksi saluran pernapasan akut Kurang 42 56,0 0 0 29 100
Jumlah 75 100 41 100 75 100
(ISPA) pada balita di wilayah kerja
Sumber : Data : Primer 2018
puskesmas kalumata tahun 2018.
Dari tabel diatas
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian menunjukkan bahwa dari dari 75
Populasi dalam penelitian ini responden yang diamati, ditemukan
adalah seluruh balita yang 41 responden yang memiliki tingkat
tercatat di buku register pengetahuan kurang, yang menderita
puskesmas kalumata tahun 2018 sebesar 42 (56,0 %) dan yang
sebanyak 314orang. memiliki pengetahuan baik
2. Sampel sebanyak 33 (44,0 %) sedangkan
Sampel dalam penelitian ini dari 75 responden yang tidak
adalah semua balita yang menderita sebanyak 41 yang
berjumlah 75 sampel yang memiliki pengetahuan baik dengan
berkunjung di puskesmas presentasenya (100 %) dan yang
kalumata. memiliki pengetahuan kurang
dengan presentasenya (0%). Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN uji statistic nilai P-Value 0,00 nilai
ini < 0,05, sehingga Ho diterima
1. Analisis Bivariat Variaabel Yang
Diteliti yang berarti ada hubungan antara
Analisis bivariate dilakukan pengetahuan dengan pencegahan
untuk melihat hubungan variable ISPA diwilayah kerja puskesmas
dependent dan variabel independent. kalumata.
Uji statistik yang dipakai adalah uji
b. Hubungan Motivasi dengan
Chi Square.
pencegahan
Dari tabel diatas
menunjukkan bahwa dari 75
responden yang diamati, ditemukan
26 responden yang memiliki

13
motivasi baik, yang tidak menderita Dari tabel diatas
sebesar 41 (100 %) dan 8 (23,5%). menunjukkan bahwa dari 75
Sedangkan yang tidak menderita 41 responden yang diamati, ditemukan
responden dengan presentasenya 3 responden yang memiliki
(100%). Dan yang menderita informasi baik, dengan
sebanyak 0 dengan presentasenya presentasenya (8,90%). Dan yang
(0%).Hasiluji statistic nilaiP- memiliki informasi kurang sebanyak
Value0,04 nilai ini< 0,05, sehingga 31 orang dengan presentasenya
Ho ditolak yang berarti ada (91,1%).Sedangkandari41
hubungan antara motivasi dengan responden yang tidak menderita
kejadian ISPA diwilayah kerja memiliki informasi yang baik
puskesmas kalumata. sebanyak 28 dengan presentasenya
(68,2%) dan yang menderita
Hubungan Motivasi Dengan memiliki informasi kurang sebanyak
Pencegahan ISPA Diwilayah 13 dengan presentasenya (31,8%).
kerja Puskesmas Kalumata Hasiluji statistic nilaiP-
Tahun 2018 Value0,00nilaiini< 0,05, sehingga
Kejadian ISPA Ho ditolak yang
Motivasi Tidak Jumlah P berartiadahubunganantarainformasi
Menderita menderita dengan kejadian ISPA diwilayah
N % n % N % kerja puskesmas Kalumata.
Baik 26 76,5 41 100 67 89,4 0,04
Kurang 8 23,5 0 0 8 10,6 2. Pembahasan
Jumlah 34 100 41 100 75 100
Sumber : Data Primer 2018 Berdasarkan hasil
pengumpulan, pengolahan, dan
c. Hubungan Informasi Dengan penyajian data penelitian diatas,
pencegahan ISPA maka dapat di bahas dari hasil
penelitian 75 respoden di wilayah
kerja puskesmas kalumata dalam
Hubungan Informasi Dengan
Pencegahan ISPA Diwilayah kerja penelitian ini adalah untuk
Puskesmas Kalumata memperoleh hubungan tingkat
Tahun 2018 pengetahuan orang tua dengan
Kejadian ISPA pencegahan infeksi saluran
Informasi Tidak Jumlah P pernapasan akut (ISPA) pada balita
Menderita menderit berdasarkan variabel yang diteliti
a dapat di jelaskan sebagai berikut:
N % N % N %
Baik 3 8,90 28 68,2 31 41,3 0,0 a. Hubungan Pengetahuan Dengan
Kurang 31 91,1 13 31,8 44 58,7 0 Pencegahan ISPA Pada Balita
Jumlah 34 100 41 100 75 100
Sumber :Data Primer 2018 Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang ada dikepala kita.Kita

14
dapat mengetahui sesuatu yang langsung.Kita hanya dapat
berdasarkan pengalaman yang kita mengetahui motivasi seseorang
miliki. Selain pengalaman, kita dengan menyimpulkan perilaku,
juga menjadi tahu karena kita perasaan, perkataannya ketika ingin
diberitahu oleh orang lain. mencapai tujuannya.Selain itu,
Pengetahuan tentang ISPA berarti motivasi adalah konsep yang
segala sesuatu yang diketahui oleh kompleks karena manusia adalah
orang tentang perawatan dan makhluk yang
pencegahan penyakit tersebut kompleks.(Notoatmodjo, 2007).
terutama pada balita, sehingga
dalam hal ini peran orang tua Dari tabel 10 diatas
dalam pencegahan penyakit ISPA menunjukkan bahwa dari 75
data menurunkan prevalensi responden yang diamati, ditemukan
kejadiannya (Prasetyo, 2016). 26 responden yang memiliki
motivasi baik, yang tidak menderita
Dari tabel 9 diatas sebesar 41 (100 %) dan 8 (23,5%).
menunjukkan bahwa dari dari 75 Sedangkan yang tidak menderita 41
responden yang diamati, ditemukan responden dengan presentasenya
41 responden yang memiliki (100%).Dan yang menderita
tingkat pengetahuan kurang, yang sebanyak 0 dengan presentasenya
menderita sebesar 42 (56,0 %) dan (0%).Hasil uji statistic nilai P-
yang memiliki pengetahuan baik Value0,04 nilai ini < 0,05, sehingga
sebanyak 33 (44,0 %) sedangkan Ho ditolak yang berarti ada
dari 75 responden yang tidak hubungan antara motivasi dengan
menderita sebanyak 41 yang kejadian ISPA diwilayah kerja
memiliki pengetahuan baik dengan puskesmas kalumata.
presentasenya (100 %) dan yang
memiliki pengetahuan kurang c. Hubungan Sumber Informasi
Dengan Pencegahan ISPA Pada
dengan presentasenya (0%). Hasil
Balita
uji statistic nilai P-Value 0,00 nilai
ini < 0,05, sehingga Ho diterima Sumber informasi
yang berarti ada hubungan antara merupakan penyedia sekumpulan
pengetahuan dengan pencegahan informasi yang telah di
ISPA diwilayah kerja puskesmas kelompokan berdasarkan masing-
kalumata. . masing kategori sumber informasi
biasa berupa perpustakaan,
b. Hubungan Motivasi Dengan
majalah, surat kabar website.
Pencegahan ISPA Pada Balita
Informasi dapat di asumsikan,
Motivasi merupakan sebuah konstan tidak berubah.Artinya
konsep psikologis yang intangible tidak ditetapkan oleh
atau tidak kasat mata.Artinya kita perwakilannya dalam arti
tidak dapat melihat motivasi secara sesungguhnya.

15
Dari tabel diatas menunjukkan 2. Ada hubungan antara motivasi
bahwa dari 75 responden yang dengan pencegahan ISPA Pada
diamati, ditemukan 3 responden Balita Di wilayah Kerja
Puskesmas Kalumata tahun
yang memiliki informasi baik,
2018 didapatkan
dengan presentasenya (8,90%). 3. hasil uji chi square diperoleh
Dan yang memiliki informasi nilai P= value 0,04 (<0,05) .
kurang sebanyak 31 orang dengan 4. Ada hubungan antara sumber
presentasenya (91,1%). Sedangkan informasi dengan pencegahan
dari 41 responden yang tidak ISPA Pada Balita Diwilayah
menderita memiliki informasi yang kerja Puskesmas Kalumata
Tahun 2018 didapatkan hasil
baik sebanyak 28 dengan
uji chi square diperolehnilai
presentasenya (68,2%) dan yang P= value 0.00 (<0,05)
menderita memiliki informasi B. Saran
kurang sebanyak 13 dengan
presentasenya (31,8%). Hasil uji 1. Bagi masyarakat
statistic nilaiP-Value0,00 nilai ini< Hasil penelitian ini di
0,05, sehingga Ho ditolak yang harapkan dapat meningkatkan
kesadaran orang tua dan
berarti ada hubungan antara
masyarakat tentang pentingnya
informasi dengan kejadian ISPA menjaga anak dan kondisi
diwilayah kerja puskesmas lingkungan rumah agar
Kalumata. terhindar dari ISPA.
2. Bagi instansi
KESIMPULAN DAN SARAN Diharapkan dapat memberikan
informasi agar dapat dijadikan
A. Kesimpuan pedoman dalam pengambilan
dalam kebijakan pada program
Dari hasil penelitian diatas kepedulian menjaga kondisi
tentang Hubungan Tingkat lingkungan agar terhindar dari
ISPA.
Pengetahuan Orang Tua Dengan
3. Manfaat peneliti
Pencegahan Infeksi Saluran Sebagai salah satu sumber
Pernapasan Akut (ISPA) Pada ilmu pengetahuan dan
Balita Diwilayah Kerja Puskesmas menambah wawasan tentang
Kalumata Tahun 2018 Dapat di pencegahan infeksi saluran
ambil sesuai dengan variable yang pernapasan akut (ISPA) serta
di teliti: meningkatkankemampuan
dalam berbagai masalah
1. Ada hubungan antara kesehatan masyarakat.
pengetahuan dengan
pencegahan ISPA pada balita
diwilayah kerja puskesmas
kalumata tahun 2018
didapatkan hasil uji chi square
diperoleh nilai P= value 0,00
(<0,05).

16
DAFTAR PUSTAKA

Danusantoso, H. (2012). Ilmu Pnyakit


Paru Edisi 2. Jakarta: EGC
Depkes.(2004). Etiologi ISPA dan
Pneumonia
Depkes RI, (2015). Pendekatan
Epidemiologi dan Dasar-Dasar
SurvailansJakarta: Depkes
RI.www.depkes.go.id/downloads
/Profil2011v3.pdf diaksespada 22
Agustus 2015
Hartono, R., Rahmawati dwi, H. (2012)
Gangguan pernafasan pada anak.
Yogyakatra: Nuh Medika.
KoesIriyanto. 2014 Epidemiologi
Penyakit Menulardan Tidak
Menular ALFABETA. Bandung.
Lestari, A.T.(2014). Faktor Yang
Berhubungan Dengan Gejala
ISPA Pada Balita di Desa
Citeurep Kota Jakarta.
WHO (World Health Organization),
(2007). Penanganan ISPA Pada
Anak Di Rumah Sakit Kecil
Negara Berkembang. Pedoman
Untuk Dokter dan Petugas
Kesehatan.
World Health Organization. 2007.
Pencegahan dan Pengendalian
infeksiSaluran pernapasan akut
(ISPA) yang cenderung menjadi
epidemic dan pandemi di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Hal.12.www.who.int/iris/bitstrea
m/10665/69707/14WHO_CDS_E
PR_2007.6_I ind.Pdf-
786k.diakses 20 November 2014.

17

Anda mungkin juga menyukai