Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1) Mei 2021 (103-110)

Nazhipah Isnani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i1.683

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST-EFFECTIVENESS)


PENGGUNAAN ANTIDIABETES ORAL KOMBINASI PADA PASIEN
DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr. H. MOCH.
ANSARI SALEH BANJARMASIN

Nazhipah Isnani*, Muliyani, Muhammad Zaini, Muhammad Arif Riyadi


Program Studi D-III Farmasi Politeknik Unggulan Kalimantan
*: isnaninazhipah@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronik, dimana penderita
tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup sehingga terjadi
hiperglikemi. Terapi DM harus dilakukan sepanjang hidup pasien maka perlu
dilakukan analisis efektivitas biaya untuk membantu dalam pengambilan
keputusan pemilihan obat yang efektif secara manfaat dan biaya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya terapi kombinasi antidiabetik oral
pada pasien Diabetes Melitus tipe II rawat jalan di RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian non – ekperimental
dengan rancangan deskriptif menggunakan data kualitatif dan desain pendekatan
retrospektif. Data yang diambil untuk analisis efektivitas biaya adalah data
eketivitas terapi antidiabetik oral dan biaya medik langsung. Hasil dari penelitian
ini biaya medik selama 1 bulan terapi yang terkecil adalah kombinasi Glimepiride
dan Metformin yaitu ±Rp 125.200,00 dan yang paling terbesar adalah kombinasi
Glimepiride dan Pioglitazone yaitu ±Rp345.850,00. Nilai ACER terkecil adalah
kombinasi Glimepirid dan Metformin yaitu ±Rp 1.252,00 dan yang paling
terbesar adalah kombinasi Glimepiride dan Acarbose yaitu ±Rp 7.737,47.
Kesimpulan dari penelitian ini kombinasi antidiabetik oral yang paling cost
effectiveness adalah kombinasi Metformin dan Glimepiride dengan Nilai ACER
terkecil yaitu ±Rp 1.252,00.
Kata kunci: Diabetes Melitus tipe 2, Analisis efektifitas biaya, Rawat jalan

ABSTRACT
Diabetes Mellitus is a chronic metabolic disease, in which patients cannot
produce enough insulin, resulting in hyperglycemia. DM therapy must be carried
the patient's life so it was necessary to conduct a cost effectiveness analysis to
assist in making decisions on effective and cost effective drug selection. This study
aims to determine the cost effectiveness of oral antidiabetic combination therapy
in outpatient type II Diabetes Mellitus patients. This research was a non-
experimental research with descriptive design using qualitative data and the
design of a retrospective. The data taken for the cost effectiveness analysis are the
data on the effectiveness of oral antidiabetic therapy and direct medical costs.
The results of this study was of the smallest of 1 month of therapy that a
combination of Glimepiride and Metformin ±Rp125,200.00 and the largest was a
combination of Glimepiride and Pioglitazone ± Rp 345,850.00. The smallest of

Artikel diterima 3 April 2021, diterima untuk diterbitkan 27 Mei 2021 103
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1) Mei 2021 (103-110)
Nazhipah Isnani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i1.683

ACER was a combination of Glimepirid and Metformin which was ± Rp 1,252.00


and the most broken was the combination of Acarbose and Glimepiride which was
± Rp 7,737.47. The conclusion was that the most cost-effective combination of
oral antidiabetic was a combination of Metformin and Glimepiride with the
smallest ACER of ± Rp 1,252.00.
Keywords: type 2 diabetes mellitus, cost effectiveness analysis, outpatient care

PENDAHULUAN Analisis biaya atau cost


Diabetes Melitus di Indonesia
analysis adalah metode atau cara
mencapai 21,3 juta orang. Data
untuk menghitung besarnya
depkes tahun 2001 menyebutkan
pengeluaran biaya dalam unit
jumlah penderita Diabetes Melitus
moneter (rupiah), baik yang
yang menjalani rawat inap dan rawat
langsung (direct cost) maaupun tidak
jalan menduduki urutan pertama di
langsung (indirect cost) untuk
rumah sakit dari keseluruhan pasien
mencapai tujuan Hasil analisis
penyakit dalam, terapi DM
efektifitas biaya juga dinyatakan
membutuhkan waktu yang lama,
sebagai rasio, baik sebagai Average
bahkan harus dilakukan sepanjang
Cost Effectiveness Ratio (ACER)
hidup pasien. Oleh karena itu,
atau sebagai Incremental Cost
diperlukan pertimbangan dari segi
Effectiveness Ratio (ICER) yang
pemilihan obat dan biaya terapi.
menunjukan biaya tambahan yang
Terapi pengobatan yang baik dan
membebankan pengobatan
benar akan sangat menguntungkan
alternative dan pengobatan lain
bagi pasien, antara lain dari segi
dibandingkan dengan efek tambahan,
biaya yang harus dikeluarkan,
manfaat,atau memberikan hasil.
kesembuhan penyakit yang diderita,
RSUD Dr. Moewardi
dan kepatuhan pasien dalam
Surakarta pola pengobatan yang
(1)
mengkonsumsi obat .
paling cost effective berdasarkan
Gambaran biaya pengobatan
glukosa darah yang mencapai target
Diabetes Melitus di rumah sakit di
adalah kombinasi golongan
Thailand menunjukkan bahwa
Sulfonilurea dengan Biguanid
komponen utama yang memiliki
dengan biaya pengobatan rata-rata
alokasi dana terbesar adalah biaya
terkecil yaitu Rp 181.140,45(2). Di
farmasi terutama biaya obat(2).

104
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1) Mei 2021 (103-110)
Nazhipah Isnani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i1.683

Rumah Sakit Umum Pusat digunakan adalah data sekunder,


Dr.Sardjito Yogyakarta pola yaitu menggunakan data dari rekam
pengobatan antidiabetik oral yang medis pasien dan bagian kasir.
cost effective berdasarkan nilai Sampel yang digunakan data
ACER adalah kombinasi rakam medis lengkap pasien
Sulfonilurea dengan Biguanid(3). Diabetes Melitus tipe II dari Januari
Penelitian ini menganalisa 2014 sampai Desember 2017 dan
efektivitas biaya terapi kombinasi biaya medik langsung. Pengambilan
obat antidiabetes oral di RSUD Dr. data dengan menggunakan total
H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin sampling yaitu semua populasi
Penelitian ini bertujuan untuk dijadikan sampel sebanyak 50 orang.
mengetahui rata-rata biaya medik
langsung (direct medical cost) dan HASIL DAN PEMBAHASAN
efektivitas biaya terapi pada pasien Berdasarkan hasil penelitian
rawat jalan yang menggunakan pada 50 subyek penelitian, angka
antidiabetes oral, diharapkan dapat kejadian penyakit Diabetes Melitus
memperoleh informasi kombinasi Tipe II pasien rawat jalan di RSUD
antidiabetes oral yang paling cost Dr. H.Moch Moch Ansari Saleh
effectiveness. Banjarmasin pada periode Januari
2014 – Desember 2017.Data
METODE PENELITIAN karakteristik pasien dapat dilihat
Jenis penelitian yang pada tabel I.
digunakan adalah penelitian non Pada tabel tersebut
eksperimental dengan analisis menunjukan dari 50 pasien yang
deskriptif dengan menggunakan data menderita Diabetes Melitus Tipe II
kualitatif. Penelitian dilakukan di adalah 64% perempuan dan 36%
instalasi rekam medis RSUD Dr. H. laki-laki. Dari data ini dapat dilihat
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin angka kejadian Diabetes Melitus
pada bagian kasir. Penelitian di Tipe II pada perempuan lebih besar
lakukan selama bulan Juli hingga dibandingkan laki – laki. Wanita
Agustus 2018. Jenis data yang lebih beresiko terkena Diabetes

105
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1) Mei 2021 (103-110)
Nazhipah Isnani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i1.683

Melitus Tipe II karena secara fisik pengelompokan usia, pasien yang


wanita memiliki peluang paling banyak mengalami Diabetes
peningkatan indeks masa tubuh yang Melitus Tipe II di RSUD Dr. H.
lebih besar dibandingkan laki – laki, Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
sindroma siklus bulanan, pasca adalah pasien dengan usia antara 50-
menopause yang membuat distribusi 59 tahun.
lemak tubuh menjadi mudah Data penggunaan
terakumulasi akibat prose hormonal Antidiabetes Oral kombinasi dapat
tersebut(4). dilihat pada tabel II. Kombinasi
Usia merupakan umur ADO kombinasi yang paling banyak
seseorang yang dilihat dari Rekam digunakan dalam penelitian ini
Medik pasien yang menderita DM adalah kombinasi Glimepiride dan
Tipe II, yang dilihat dari tanggal Metformin sebanyak 23 pasien
lahir sampai dirawat. Berdasarkan dengan persentase 46%.

Tabel I. Data Karakteristik Pasien Diabetes Melitus Tipe II


Keterangan Jumlah (n=50) Persentase (%)
Usia (tahun) 20-29 0 0
30-39 5 10
40-49 9 18
50-59 24 48
≥60 12 24
Jenis kelamin Perempuan 32 64
Laki - laki 18 36

Hal tersebut didukung oleh sehingga lebih efektif di gunakan


5
penelitian yang dilakukan oleh , pada pasien dengan fungsi sel beta
dimana persentase ADO kombinasi pankreas yang masih baik,
terbanyak adalah Glimepride dan sedangkan golongan Biguanida
Metformin dengan persentase bekerja langsung pada hati (hepar),
40,32%. Golongan Sulfonilurea menurunkan produksi glukosa hati
bekerja dengan meningkatkan dan meningkatkan glukosa di
sekresi insulin di sel beta pankreas, jaringan perifer6.

106
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1) Mei 2021 (103-110)
Nazhipah Isnani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i1.683

Tabel II. Gambaran Penggunaan ADO Kombinasi


Jenis Kombinasi Jumlah Pasien(n=50) Persentase(%)

Metformin + Glimepiride 23 46
Gliclazide (Glucodec) + 5 10
Metformin
Metformin + Pioglitazon 2 4
Metformin + Acarbose 5 10
Metformin + Acarbose + 5 10
Glimepiride
Glimepiride + Acarbose 3 6
Glimepiride + Pioglitazon 2 4
Gliquidon + Acarbose 5 10
Total 50 100 %

Tabel III. Rekapitulasi Biaya Medik Langsung 1 Bulan Terapi ADO Kombinasi Pasien
Rawat Jalan RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

Jenis Kombinasi Komponen biaya (Rp)

Biaya Biaya obat DM Total biaya


laboratorium
Metformin + Glimepiride 28.000 97.200 125.200

Gliclazide 28.000 191.850 219.850


(Glucodec) +
Metformin
Metformin + Pioglitazon 28.000 250.650 278.650

Metformin + Acarbose 28.000 162.690 190.690

Metformin + Acarbose 28.000 244.890 272.890


+Glimepiride

Glimepiride + Acarbose 28.000 229.890 257.890

Glimepirirde + Pioglitazon 28.000 317.850 345.850

Gliquidon + Acarbose 28.000 193.530 221.530

Pada tabel III dapat dilihat dari obat antidiabetes yang lain dan
bahwa total biaya medik langsung total biaya medik langsung yang
tertinggi yaitu kombinasi ADO paling terkecil yaitu kombinasi ADO
Glimepiride dan Pioglitazone sebesar Glimepirid. Data tersebut sama
±Rp 345.850, hal ini dikarenakan dengan penelitian2, yang menyatakan
harga obat Pioglitazone lebih mahal bahwa di RSUD Dr. Moewardi

107
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1) Mei 2021 (103-110)
Nazhipah Isnani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i1.683

Surakarta pola pengobatan yang perhitungan ACER terlihat bahwa


paling cost effective adalah golongan pola pengobatan yang paling cost
Sulfonilurea dengan Biguanid effective adalah kombinasi
dengan biaya pengobatan rata – rata Glimepiride dan Metformin dengan
terkecil yaitu Rp 181.140,45. nilai ACER terkecil yaitu ±Rp 1.252
Perhitungan Efektivitas karena semakin kecil nilai ACER
Biaya Berdasarkan ACER dapat maka golongan obat tersebut
diihat pada table IV. Berdasarkan semakin cost effective7,8

Tabel IV. Perhitungan Efektivitas Biaya Berdasarkan ACER

Jenis Kombinasi Total Biaya Efektivitas ACER


Metformin + Glimepiride 125.200 100 1.252
Gliclazide (Glucodec) + Metformin 219.850 80 2.748,12

Metformin + Pioglitazon 278.650 100 2.786,5

Metformin + Acarbose 190.690 100 1.906,9

Metformin + 272.890 60 4,548.16


Acarbose +
Glimepiride
Glimepiride + Acarbose 257.890 33.33 7.737,47
Glimepiride + Pioglitazon 345.850 100 3.458,5
Gliquidon + Acarbose 221.530 60 3.692,16

KESIMPULAN adalah Glimepiride dan


1. Pasien terbanyak yang Metformin sebesar 23 pasien
mengalami Diabetes Melitus dengan persentase 46%.
Tipe II di RSUD Dr. H. Moch. 3. Biaya medik langsung pasien
Ansari Saleh Banjarmasin adalah Diabetes Melitus Tipe II yang
pasien dengan jenis kelamin menggunakan ADO kombinasi di
perempuan dengan usia berkisar 50 RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
– 59 tahun.
Banjarmasin selama 1 bulan
2. Penggunaan ADO kombinasi
terapi di instalasi rawat jalan
yang paling banyak digunakan

108
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1) Mei 2021 (103-110)
Nazhipah Isnani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i1.683

selama periode Januari 2014 – 2 Rawat Jalan Peserta Asuransi


Desember 2017 yang paling kecil Kesehatan di Rumah Sakit Dr.
Moewardi Surakarta tahun
adalah pasien yang menggunakan
2009.[Skripsi] Fakultas Farmasi,
terapi kombinasi Glimepiride dan Universitas Muhammadiyah,
Metformin dengan biaya ±Rp Surakarta.
3) Listiyaning, A. (2007). Analisis
125.200,00. Biaya medik
Efetivitas Biaya Sulfonilurea-
langsung terbesar adalah pasien Biguanid Dibandingkan
yang menggunakan terapi Sulfonilurea-Alpha Glukosidase
Inhibitor Pada Pasien Diabetes
kombinasi Glimepiride dan
Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di
Pioglitazone dengan biaya ±Rp RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
345.850,00. tahun 2006. [Skripsi]. Fakultas
4. Terapi kombinasi ADO yang Farmasi, Universitas Islam
Indonesia.
paling cost effective berdasarkan 4) Sukmaningsih, W. R.(2016).
ACER adalah kombinasi Factor Resiko Kejadian DM tipe
Glimepiride dan Metformin 2 di Wilayah Kerja Puskesmas
Purwodiningrat Surakarta
dengan nilai ACER sebesar ±Rp
.[Skripsi]. Universitas
1.252,00. Muhammadiyah Surakarta.
5) Widyawati, E. (2017). Analisis
Efektivitas Biaya Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA Kombinasi Antidiabetik Oral
1) Pramestiningtyas. E., Prihwanto Pada Pasien BPJS Rawat Jalan
B. S., Wiratmo., Diana, H., di Rumah Sakit Islam Sultan
Fifteen., Aprila. (2014). Analisis Agung Semarang Periode Juli –
Efektivitas Biaya Berdasarkan Desember 20. [Skripsi].
Nilai ACER Penggunaan Insulin Fakultas Farmasin Universitas
Dibandingkan Kombinasi Ngudi Waluyo.
Insulin - Metformin pada Pasien 6) Departemen Kesehatan RI.
Diabetes Melitus Tipe 2 di (2005). Pharmaceutical care
Instalasi Rawat Inap RSD untuk penyakit Diabetes
dr.Soebandi Jember Periode Mellitus. Jakarta : DEPKES.
2012. Jurnal. Fakultas Farmasi: 7) Shah, J. V. (2016).
Universitas Jember. Pharmacoeconomic Evaluation,
2) Murni. (2010). Analisis Cost Minimzation Analysis of
Efektivitas Biaya pada Anti-Diabetic Therapy In
Penderita Diabetes Melitus tipe Gujarat. Internasional Journal

109
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 4(1) Mei 2021 (103-110)
Nazhipah Isnani
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v4i1.683

of Medical Research & Health Analysis of Glimepiride or


Sciences, 5,3:34-43. Pioglitazone in Combination
8) Kyung, H., Hyun T. S., Hyun S. with Metformin in Type 2
S., Jung M. O., Young, S. L., Diabetic Patients. Kor.J. Clin.
(2009). Cost- Effectiveness Pharm.,Vol 19, No. 2.
9)

110

Anda mungkin juga menyukai