Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui outcome dari terapi penggunaan
antidiabetik kombinasi pada pasien rawat inap diabetes melitus serta
untuk mengetahui perbedaan antara biaya riil dengan tarif INA CBG’s
pasien diabetes melitus yang menggunakan JKN kode INA-CBG’s E-4-
10 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2018.
Populasi dari pasien diabetes melitus rawat inap di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta yang menggunakan antidiabetik kombinasi
peserta JKN INA-CBG’s E-4-10 pada tahun 2018 sebanyak 89 pasien.
Diperoleh sampel sebanyak 40 pasien berdasarkan jumlah pasien yang
memenuhi kriteria inklusi.
Hasil Penelitian • Pada penelitian ini data yang diambil adalah pasien dengan kode
INA CBG’s E-4-10 dengan diagnosis utama diabetes melitus
yang menggunakan terapi antidiabetik kombinasi peserta JKN
rawat inap pada periode 2018. Data rekam medik dapat
menunjukan karakteristik penelitian.
• Kriteria pasien eksklusi mencangkup pasien yang naik kelas ke
VIP dan pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap.
• Outcam terapi
Berdasarkan dari perhitungan data tersebut terdapat 10 regimen
terapi yang memiliki outcome terapi hingga 100%. Meskipun
outcome terapi pada kelompok tersebut didapatkan hasil dengan
nilai yang sempurna akan tetapi tidak dapat disimpulkan sebagai
outcome terapi yang paling baik dibandingkan dengan kelompok
terapi lainnya karena jumlah pada subjek penelitian dari seluruh
kelompok hanya sejumlah 1 orang saja. Berdasarkan dari
perhitungan data tersebut menunjukkan persentase outcome
tertinggi dari seluruh kelompok terapi dengan jumlah pasien lebih
dari satu ditunjukkan oleh kelompok terapi Insulin Kerja Cepat-
Biguanid sebesar 87,5%.
• Komponen Biaya Medik langsung
Analisis biaya pada penelitian ini dilakukan dari sudut pandang
rumah sakit. Komponen biaya medik langsung dalam penelitian
ini meliputi biaya obat antidiabetik, biaya obat non antidiabetik,
biaya akomodasi, biaya pelayanan, biaya laboratorium dan biaya
penunjang lain, radiologi, dan alat kesehatan.