Photo by Pexels
Tingginya Angka Ketidakpatuhan Pengobatan pada
Penderita Diabetes Tipe 2 di Puskesmas
Statistik mengungkapkan tingkat ketidakpatuhan yang mengkhawatirkan di antara
1 pasien diabetes tipe 2 yang menerima perawatan di pusat kesehatan masyarakat.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa hampir 50% pasien diabetes tipe 2 gagal
2 mematuhi rejimen pengobatan yang diresepkan.
Tantangan Contoh
Mengeksplorasi hambatan umum yang Mengatasi faktor-faktor seperti kelupaan,
dihadapi pasien dalam mengikuti rejimen efek samping, dan rencana perawatan yang
pengobatannya. kompleks.
Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan
● Memberikan instruksi penggunaan obat yang jelas ● Efek samping dan biaya pengobatan dapat
dan sederhana mengurangi kebingungan dan berdampak negatif terhadap kepatuhan pada
meningkatkan kepatuhan. beberapa pasien.
● Menggunakan pengingat seperti alarm, kotak obat, ● Kurangnya pemahaman tentang pentingnya
atau aplikasi ponsel pintar dapat membantu pasien penggunaan obat jangka panjang dapat
mengingat untuk meminum obatnya. menyebabkan ketidakpatuhan.
● Mendidik pasien tentang pentingnya kepatuhan ● Jadwal pemberian dosis yang rumit atau
pengobatan dan potensi manfaatnya dapat banyaknya pengobatan dapat membuat kepatuhan
memotivasi kepatuhan yang lebih baik. pasien menjadi sulit.
Pentingnya Edukasi Pasien
Kepatuhan, Manajemen
Photo by Pexels
Peran Penyedia Layanan Kesehatan
Dukungan Kepatuhan
Photo by Pexels
Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan
Faktor Predisposisi
(Predisposing Factor)
Kerangka Teori
•Sikap3
•Pengetahuan(1,3,4,5)
Faktor Pendorong
(Reinforcing Factor)
•Motivasi(1,3,7)
•Dukungan Keluarga(2,8,9)
•Dukungan Petugas
Kesehatan9
Faktor Predisposisi
Kerangka
(Predisposing Factor)
•Sikap
•Pengetahuan
Konsep
Kepatuhan Minum Obat
Faktor Pendukung
Anti Diabetes pada
(Enabling Factor) Penderita Diabetes
•Penghasilan Melitus Tipe-2
•Keikutsertaan Asuransi
Kesehatan
Faktor Pendorong
(Reinforcing Factor)
•Motivasi
•Dukungan Keluarga
•Dukungan Petugas
Kesehatan
A. Hipotesis
Hipotesis terdiri dari pernyataan terhadap ada atau tidaknya hubungan antara
dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variables) dan variabel terikat
(dependent variables) (Notoatmodjo, 2018). Berikut adalah hipotesis yang sesuai
dengan judul penelitian yang akan diteliti, yaitu Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kepatuhan Minum Obat Anti diabetes Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2
di Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur Tahun 2022.
1. Ada hubungan antara faktor predisposisi (pengetahuan dan Sikap) dengan kepatuhan minum obat anti diabetes pada
penderita diabetes melitus tipe-2 di Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur Tahun 2022
2. Ada hubungan antara faktor pendukung (Penghasilan, dan keikutsertaan asuransi kesehatan) dengan kepatuhan
minum obat anti diabetes pada penderita diabetes melitus tipe-2 di Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur
Tahun 2022
3. Ada hubungan antara faktor pendorong (motivasi, dukungan keluarga, dan dukungan petugas kesehatan) dengan
kepatuhan minum obat anti diabetes pada penderita diabetes melitus tipe-2 di Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta
Timur Tahun 2022.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita yang terdiagnosis diabetes
melitus yang sedang melakukan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Ciracas sebanyak 912
penderita. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2018). Sedangkan menurut Irmawartini & Nurhaedah (2017) populasi adalah
jumlah keseluruhan individu yang menjadi acuan dari hasil-hasil penelitian yang akan
berlaku.
1. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel pada penelitan ini adalah penderita diabetes melitus yang sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Menurut Notoatmodjo (2018) sampel adalah objek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi penelitian. Sedangkan menurut
Irmawartini & Nurhaedah (2017) sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang
memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian, singkatnya
sampel adalah himpunan bagian dari populasi yang diberikan simbol dengan (n).
Adapun Kriteria Inklusi dan Eksklusi dari sampel yang akan diambil yaitu :
a. Kriteria Inklusi :
1) Pasien yang telah didiagnosa menderita penyakit diabetes melitus tipe-2 yang sedang
melakukan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Ciracas dengan lama menderita
minimal 6 bulan
2) Mendapatkan pengobatan anti diabetes oral
a. Kriteria Eksklusi:
1) Pasien yang sedang berobat ke puskesmas tetapi tidak bersedia mengisi kuesioner
2) Pasien diabetes melitus yang menderita luka basah
3) Mendapatkan pengobatan injeksi insulin
Besar sampel
Besar sampel dihitung dengan rumus
Lemeshow uji hipotesis beda dua proporsi. Berikut
adalah tabel jumlah sampel untuk setiap variabel
independen.
No. Variabel Peneliti P1 P2 n