ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis dimana organ pankreas tidak memproduksicukup
insulin atau ketika tubuh tidak efektif dalam menggunakannya.Analisis yang membandingkan biaya
suatu intervensi dengan beberapa ukuran dimana pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan.
Penelitian ini menghitung perbandingan effektivitas hasil terapi dan efektifitas biaya terapi metformin
dan gliquidon pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit X dengan menggunakan perhitungan Average
Cost-Effectiveness Ratio (ACER) berdasarkan Cost Effectiveness Analysis, menggunakan metode
purposive sampling, sehingga dapat diketahuilah terapi antdiabetika oral yang paling effective.Sampel
penelitian pasien diabetes melitus tipe 2 yang menjalani pengobatan rawat jalan selama 3 bulan
berturut-turut di instalasi rawat jalan Rumah Sakit X periode 2020 dan sesuai dengan kriteria inklusi
diperoleh 24 data pasien. Hasil Perhitungan persentase efektifitas terapiyaitu gliquidon mendapatkan
efektivitas mencapai 100%, sedangkan penggunaan metformin mencapai 89%. Hasil perhitungan
ACER menunjukkan bahwa nilai ACER yang paling rendah yaitu obat antidiabetik metfromin yaitu
RP. 3.393.Nilai ICER(Incremental Cost Effectiveness Ratio) dari hasil perbandingan antara metformin
dan gliquidon yaitu Rp. 6.272.
Kata Kunci : Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER), Diabetes Mellitus, Gliquidon, Incremental
Cost Effectiveness Ratio(ICER), Metformin.
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic disease in which the pancreas does not produce enough insulin or
when the body is ineffective in using it. An analysis that compares the cost of an intervention with
several measures of its effect on health care outcomes. This study calculates the comparison of the
effectiveness of the results of therapy and the cost effectiveness of metformin and gliquidon therapy
in outpatients at Hospital X by using the calculation of the Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER)
based on Cost EffectivenessAnalysis, using the purposive sampling method, so that oral antidiabetic
therapy can be known. most effective. The study sample was type 2 diabetes mellitus patients who
underwent outpatient treatment for 3 consecutive months at the outpatient installation of Hospital X for
the period 2020 and according to the inclusion criteria, 24 patient data were obtained. The results of
the calculation of the percentage of therapeutic effectiveness, namely gliquidon, reached 100%
effectiveness, while the use of metformin reached 89%. ACER calculation results show that the
lowest ACER value is the antidiabetic drug metfromin, namely RP. 3,393. The ICER (Incremental
Cost Effectiveness Ratio) value from the comparison between metformin and gliquidon is Rp. 6,272.
Keywords : Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER), Diabetes Mellitus, Gliquidon, Incremental
Cost Effectiveness Ratio (ICER), Metformin.
63 Farmasi 2021;6(1): 62-69
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Populasi penelitian ini adalah pasien yang
Rawat Jalan Rumah Sakit X Periode 2020” menjalani rawat jalan dengan diagnosa
agar dapat memberi masukkan kepada klinis diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit X
rumah sakit untuk menyeimbangkan biaya selama periode Januari 2020 – Desember
pelayanan kesehatan yang dapat membantu 2020 yaitu sebanyak 89 pasien.
pasien yang seharusnya berobat rutin tetapi
terhambat akan biaya dan tidak merugikan Analisis Data
pihak Rumah Sakit agar tercipta Indonesia Analisis data bisa diartikan sebagai
sehat. kegiatan yang dilakukan untuk merubah data
hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi
BAHAN DAN METODE yang nantinya bisa dipergunakan untuk
mengambil kesimpulan. Analisa data
Bahan dan Alat digunakan untuk mengetahui efektivitas terapi
A. Alat yang dapat diperoleh dari rekam medik pasien.
Alat yang digunakan pada penelitian ini Sedangkan, data administrasi pasien untuk
adalah lembar pengumpul data dan rincian mengetahui biaya medik langsung yang
biaya (biaya pemeriksaan dokter, harga obat meliputi biaya pemeriksaan, biaya
gliquidon, harga obat metfromin, biaya pendaftaran, biaya laboratorium, biaya obat
pemeriksaan GDS) yang diperoleh dari data non antidiabetik dan obat antidiabetik.
administrasi. Data yang diperoleh dianalisis kemudian
B. Bahan dirata-rata menggunakan metode ACER
Bahan yang digunakan pada penelitian ini (Average Cost Effectiveness Ratio) yang
adalah data rekam medik dengan merupakan rata-rata dari biaya pengobatan
pengambilan data secara retrospektif pada langsung dari masing-masing terapi obat
pasien dengan diagnosis diabetes melitus tipe dibagi dengan efektivitas dari terapi yaitu
2 di Instalasi Rawat Jalan Rumah sakit X pemeriksaan objektif yang meliputi data gula
periode 2020. darah sewaktu (GDS = <200 mg/dL dengan
menggunakan rumus.
Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
rancangan deskriptif yang bersifat non
eksperimental karena tidak memberikan A. Hasil
perlakuan apapun pada subyek penelitiannya, Hasil dari penelitian di Rumah Sakit X
penelitian deskriptif adalah sebuah metode selama periode Januari – Desember 2020
penelitian yang dimaksudkan untuk jumlah keseluruhan pasien yang menjalani
mendeskripsikan peristiwa – peristiwa yang pengobatan rawat jalan dengan diagnosa
ada yang masih terjadi sampai saat sekarang diabetes melitus tipe 2 terapi metfromin dan
atau waktu yang lalu. Pengambilan data gliquidon terdapat sebanyak 89 rekam medik
secara retrospektif dari penelusuran data pasien. Pengambilan data dilakukan di bagian
rekam medik di rawat jalan di Rumah Sakit X Rekam Medik secara purposive sampling
periode Januari – Desember 2020. sehingga diperoleh sebanyak 24data pasien
yang sesuai dengan kriteria inklusi dan rutin
Lokasi dan Waktu Penelitian dalam pemeriksaan dan terapi farmakologi
Penelitian ini dilakukan di bagian/unit selama 3 bulan. Sedangkan, data pasien yang
Rekam Medik Rumah Sakit X dan tidak masuk dalam kriteria insklusi yaitu
pengambilan data dilakukan pada bulan Maret dikarnakan pasien melakukan pemeriksaan
2021. dan terapi farmakologi dengan kombinasi
Populasi dan Sampel meformin dan gliquidon tidak rutin selama 3
1. Populasi bulan.
1. Karakteristik Pasien
65 Farmasi 2021;6(1): 62-69
Proton Pump Omeprazol 2 8.3% dengan dokter, biaya obat, biaya jasa perawat,
Inhibitor penggunaan fasilitas di rumah sakit (kamar
Relaksan Eperison 2 8.3% rawat inap, peralatan), biaya pelayanan
informal, uji laboratorium, dan biaya kesehatan
5. Analisis Efektivitas Biaya lainnya (Kemenkes RI, 2013).
Biaya pengobatan langsung merupakan Berikut adalah rekapitulasi biaya
biaya yang berkaitan secara langsung dengan pengobatan langsung pada pasien penderita
perawatan kesehatan, biaya konsultasi diabetes melitus tipe 2 di RS X.
Tabel 5. Rekapitulasi biaya pengobatan langsung pada pasien DM tipe 2 di RS X tahun 2020
Nama Biaya Obat Biaya Obat Biaya Biaya Biaya Total
Obat Antidiabetik Non Pemeriksaan laboratorium pendaftaran biaya
Antidiabetik
Metformin 27.000 135.000 85.000 42.000 13.000 302.000
6. Efektivitas Antidiabetik
Perhitungan persentase efektivitas terapi Dari perhitungan rasio tersebut maka hasilnya akan
merupakan persen dari jumlah pasien pada meunjukkan alternative terapi diabetes melitus
suatu golongan obat antidiabetik tertentu yang yang memiliki biaya medis langsung paling rendah
telah mencapai target kadar glukosa darah per-outcome yang didapat. Berikut adalah rasio
sewaktu yang dinginkan dibagi dengan jumlah
yang didapat dari hasil perhitungan ACER untuk
total pasien yang diberikan obat antidiabetik
masing-masing alternative terapi :
golongan tersebut.
Tabel 7. Hasil Perhitungan ACER
Tabel 6. Persentase efektivitas antidiabetik pada
pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan Rumah
Sakit X periode Januari – Desember 2020 Terapi Rata-rata Efefktivitas Nilai
Antidiabetik Total Biaya (%) ACER
Pengobatan
Obat Jumlah Jumlah Efektivitas
Langsung
Antidiabetik Pasien Pasien (%)
(RP)
yang
Metformin 371.000 100% 3.371
mencapai
target Gliquidon 302.000 89% 3.393
Gula
Darah Berdasarkan perbandingan efektivitas biaya
Sewaktu
Metformin 18 16 89% antara metfromin dan gliquidon maka dilakukan
Gliquidon 6 6 100% perhitungan ICER. Nilai ICER (Incremental Cost
Effectiveness Ratio)diperoleh dengan perhitungan
7. Analisis Perhitungan ACER dan ICER berikut :
𝐼𝐶𝐸𝑅
Nilai ACER (Average cost-effectiveness
ratio) diperoleh dengan perhitungan berikut : Biaya Pengobatan A − Biaya pengobatan B
=
Efektivitas pengobatan A − Efektivitas pengobatan B
Biaya Pengobatan (Rp)
𝐴𝐶𝐸𝑅 =
Efektivitas Pengobatan % Nilai ICER tercantum pada tabel berikut :
67 Farmasi 2021;6(1): 62-69
Novita Joseph. Batasan Kadar Gula Darah Tjiptoherijanto P. And Soesetyo, B., 1994,
Normal Dalam Tubuh. HelloSehat. Ekonomi Kesehatan, Rineka Cipta,
Diperbaharui 17 Februari 2021. Diakses Jakarta.
Tanggal 26 Februari 2021 Vogenberg, F. R., 2001, Introduction to
https://hellosehat.com/diabetes/gula- Applied Pharmacoeconomics, McGrawHill
darah-normal/kadar-gula-darah-normal/ Companies, USA
Orion, 1997, Pharmaeconomics Primer and WHO. (2016). Global Report On Diabetes,
Guide Introduction to Economic World Health Organization 2016.
Evaluation, Hoesch Marion Rousell Yulia T., 2015. Aplikasi Farmakoekonomi.
Incorporation, Virginia. Ikatan Apoteker Indonesia. Jakarta Barat.
Priharsi.A., 2015.Analisis Efektivitas Biaya
Antidibetik Oral pada Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2 Rawat inap Peserta BPJS
di Rumah Sakit Umum Daerah DR.
Moewardi.Tahun 2014, Skripsi, Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
PerMenKes RI no. 72 Tahun 2016, tentang
Standar pelayanan Kefarmasian Di
Rumah Sakit.
PerMenKes RI no. 9 Tahun 2014, tentang
Klinik.
Rudi, A., & Kwureh, H. N. (2017).Faktor
Resiko Yang Mempengaruhi Kadar Gula
Darah Puasa pada Pengguna Layanan
Laboratorium.Wawasan kesehatan, 35.
Sugri Fadiah (2020). Analisis Efektivitas Terapi
Dan Efektivitas Biaya Terapi Antibiotik
Pasien Rawat Inap Gastritis Dengan
Pendekatan Cost Effective Analisis Di
Puskesmas X. Karya Tulis Ilmiah STIKES
Muhammadiyah Kuningan.
Tjay, T. H., & Rahardja, K., 2002, Obat-Obat
Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-
Efek Sampingnya,Halaman 738-755,
Edisi ke enam, Jakarta, PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Tjay, T. H., & Rahardja, K., 2007, Obat-Obat
Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-
Efek Sampingnya.Edisi ke VI. Cetakan I,
Halaman 263-270, Penerbit Gramedia,
Jakarta.
Tjay, Tan Hoan. 2010. Obat-obat penting.
Gramedia: jakarta
Tjokroprawiro, A., 1999, Diabetes Melitus
Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.