Anda di halaman 1dari 6

ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

KESEHATAN & STATUS KESEHATAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ada beberapa aspek sosial yang mempengaruhi status kesehatan, antara lam
adalah: 1) umur, 2) jenis kelamin, 3) pekerjaan, 4) sosial ekonomi. Jika dilihat dari
golongan umur, maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan golongan umur.
Misalnya dikalangan balita banyak yang menderita penyakit infeksi, sedangkan
pada golongan usia lanjut lebih banyak menderita penyakit kronis seperti
hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker dan lain-lain. Demikian juga dan
perbedaan jenis penyakit yang diderita oleh golongan berdasarkan jenis kelami
Misalnya di kalangan wanita lebih banyak menderita penyakit kanker payudara,
sedangkan pada laki-laki banyak yang menderita kanker prostat. Di samping itu
ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit Misalnya saja petani
mempunyai pola penyakit yang berbeda dengan pola penyakit pekerja di industri.
Di kalangan petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat kerja yang
banyak dilakukan di sawah dengan lingkungan yang banyak cacing. Sebaliknya,
buruh yang bekerja di industri, misalnya di pabrik tekstil banyak yang menderita
penyakit saluran pernapasan karena banyak terpapar dengan debu keadaan sal
ekonomi juga berpengaruh pada pola penyakit, bahkan juga berpengaruh pada
kematian. Misalnya, angka kematian lebih tinggi di kalangan golongan yang status
ekonominya rendah dibandingkan dengan mereka dari golongan status ekonomi
tinggi Demikian pula obesitas, lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat
yang berstatus ekonomi tinggi dan sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan
di kalangan masyarakat yang status ekonominya rendah.

1.2. Rumusan Masalah

1. Kenapa umur menjadi aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku


kesehatan dan status kesehatan?

2. Kenapa jenis kelamin menjadi aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku
kesehatan dan status kesehatan?
3. Kenapa pekerjaan menjadi aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku
kesehatan dan status kesehatan?

4. Kenapa sosial ekonomi menjadi dalam sosial budaya yang mempengaruhi


perilaku kesehatan dan status kesehatan?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui aspek sosial budaya dalam faktor umur.

2. Untuk mengetahui aspek sosial budaya dalam faktor jenis kelamin.

3. Untuk mengetahui aspek sosial budaya dalam faktor pekerjaan.

4. Untuk mengetahui aspek sosial budaya dalam faktor sosial budaya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Umur

A. Pengaruh umur terhadap perilaku kesehatan

Menurut Suryabudhi (2003) seseorang yang menjalani hidup secara normal


dapat diasumsikan bahwa semakin lama hidup maka pengalaman semakinbanyak,
pengetahuan semakin luas, keahliannya semakin mendalam dan
kearifannyasemakin baik dalam pengambilan keputusan tindakannya. Demikian
juga ibu,semakin lama hidup (tua), maka akan semakin baik pula dalam melakukan
tindakan dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut anak. Menurut hasil penelitian
Ahmad Syafii (2005) ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara umur ibu
dengan timbulnya penyakit gigi dan mulut anak SD. Semakin tua umur ibu maka
semakin matang untuk memberikan pendidikan tentang kebersihan mulut pada
anak, sehinggadapat menurunkan angka kejadian penyakit gigi dan mulut pada
anak.

Umur juga menjadi salah satu hal yang dapat di Alaskan bagi seseorang
dalam mengambil pelajaran dari pengalaman pengalaman yang sudah la lewati
sebelumnya dan menerapkan hal yang baik serta meninggalkan hal yang buruk
bagi kesehatan, maka dari itu umur sangat mempengaruhi perilaku kesehatan. dan
perilaku juga memiliki peran sangat penting bagi kesehatan, karena sehat atau
tidak nya suatu lingkungan atau individu ialah karena perilaku itu sendiri, dan
berikut penjelasan mengapa umur mempengaruhi kesehatan.

B. Pengaruh umur terhadap status kesehatan

Seringkali umur menjadi patokan bagi setiap manusia, contohnya saja saat
minum obat yang memiliki ketentuan umur untku meminumnya, hal ini di
sebabkan karena system kekebalan manusia berbeda di setiap umurnya, seperti
pada bayi, bayi seringkali mengalami demam karena system kekebalan bagi bayi
belum berkembang, sehingga seringkali rentan terkena virus dan penyakit dan akan
mudah sakit. Hingga tiba pada usia remaja yaitu 18 tahun system kekebalan tubuh
telah terbentuk sempurna dan mampu melindungi tubuh dari berbagai penyakit
sehingga akan jarang sekali sakit. Dan Semakin bertambah usia semua organ
tuubuh manusia pun juga akan mulai mengalami penurunan fungsi, di awali sejak
usia 30-40 tahun ke atas manusia akan seringkali mudah mengalami kelelahan,
mudah pegal, susah tidur, dan karena kurangnya tidur imun pun akan menurun
sehingga rentan sekali terkena penyakit.

2.2. Jenis Kelamin

2.3. Pekerjaan
2.4. Sosial Budaya

Anda mungkin juga menyukai