Anda di halaman 1dari 32

TUGAS MATA KULIAH

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Oleh :

MUH AWALUDIN SANI AS’ARI

NPM : 16520279

Kelas : PJKR 4 H

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


KESEHATAN DAN REKREASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN PASUNDAN CIMAHI
2019

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


PENJASORKES/ MODEL PEMBELAJARAN DAN
INOVASI DALAM PENJASORKER
Prodi: PJKR. Semester Ganjil 2019/2020

PERATURAN UTS :

1. MEMILIKI KARTU UJIAN UTS


2. MENGISI BERITA ACARA UTS
3. UTS DIKERJAKAN DI RUMAH (TAKE HOME)
4. TIDAK DIPERKENANKAN MELAKUKAN PLAGIARISME (PUNISHMENT :
TL)
5. JAWABAN UTS DIKIRIMKAN VIA EMAIL OLEH KETUA KELAS
MASING-MASING & DIBUAT SATU FOLDER DENGAN NAMA KELAS &
TAHUN ANGKATAN. (SETIAP FILE DIBERI NAMA & NPM)
6. KIRIMKAN KE ALAMAT EMAIL : ALIITOCK01@GMAIL.COM
7. DEADLINE PENGIRIMAN JAWABAN UTS : HARI SENIN, 18 NOVEMBER
2019 PUKUL 12.00

SOAL:

1. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran TAI! Buat RPP nya!
2. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran Personalized System for
Instruction (PSI)! Buat RPP nya!
3. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran Inquiry! Buat RPP nya!
4. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division! Buat RPP nya!
5. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran TGT (Teams Games
Tournament)! Buat RPP nya!
6. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran Jig Saw! Buat RPP nya!
7. Jelaskan perbedaan model pembelajaran STAD, TGT, TAI, dan Jig saw!

Jawaban
1. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran TAI! Buat RPP nya!

Dalam model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individually) memiliki 8


tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu : 1) Placement Test; 2) Teams; 3) Teaching
Group; 4) Student Creative; 5) Team Study; 6) Fact Test; 7) Team Score and Team
Recognition; 8) Whole Class Unit. Berikut merupakan penjelasannya :
 Placement Test. Pada langkah ini guru memberikan tes awal (Pre-test)
kepada siswa. Cara ini bisa digantikan dengan mencermati rata-rata nilai
harian atau nilai pada bab sebelumnya yang diperoleh siswa sehingga guru
dapat mengetahui kekurangan siswa pada bidang tertentu.
 Teams. Langkah ini cukup penting dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif TAI. Pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang
bersifat heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
 Teaching Group. Guru memberikan materi secara singkat menjelang
pemberian tugas kelompok.
 Student Creative. Pada langkah ketiga, guru perlu menekankan dan
menciptakan persepsi bahwa keberhasilan setiap siswa (individu) ditentukan
oleh keberhasilan kelompoknya.
 Team Study. Pada tahapan team study, siswa belajar bersama dengan
mengerjakan tugas-tugas dari LKS yang diberikan dalam kelompoknya. Pada
tahapan ini guru juga memberikan bantuan individual kepada siswa yang
membutuhkan dengan dibantu oleh siswa-siswa yang memiliki kemampuan
akademis bagus didalam kelompok tersebut dan berperan sebagai peer
tutoring (tutor sebaya).
 Fact Test. Guru memberikan tes-tes kecil berdasakna fakta yang diperoleh
siswa, misalnya dengan memberikan kuis dan sebagainya.
 Team Score and Team Recognition. Selanjunya, guru memberikan skor
pada hasil kerja kelompok dan memberikan “gelar” penghargaan terhadap
kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang
kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Misalnya dengan menyebut
mereka sebagai “kelompok OK”, “kelompok LUAR BIASA” dan
sebagainya.
 Whole-Class Units. Langkah terakhir, guru menyajikan kembali materi
diakhir bab dengan strategi pemecahan masalah untuk seluruh siswa di
kelasnya.

Pelaksanaan Pembelajaran model TAI (Team Assisted Individually)


materi : sepakbola (passing dan driblling)

Skenario Model TAI


Pendahuluan  Guru membariskan siswa menjadi dua bersaf
 Berdo’a dengan dipimpin oleh siswa sendiri
 Siswa melakukan pemanasan sebelum masuk ke
inti pembelajaran.

Inti Fase 1 : Placement Test

 Guru memberikan tes awal (pre-test) tentang


teknik passing dan dribbling didalam sepakbola
dan siswa menjawab pertanyaan atau tes tersebut
sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki
tentang teknik passing didalam olahraga
sepakbola

Fase 2 : Teams

 Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5


orang perkelompok (anggota kelompok harus
bersifat heterogen).

Fase 3 : Teaching Group

 Guru menjelaskan materi passing dan dribbling


secara singkat.

Fase 4 : Student Creative

 Guru menjelaskan dan menekankan bahwa besar


kecilnya nilai dari setiap individu ditentukan oleh
besar kecilnya nilai kelompoknya masing-masing

Fase 5 : Team Study

 Guru membagikan LKS/Tugas gerak yang harus


dilakukan oleh masing-masing kelompok, yang
terdiri dari materi passing dan dribbling
 Siswa dari setiap kelompok melakukan tugas
gerak yang mereka dapatkan dari LKS yang telah
dibagikan oleh guru yang terdiri dari teknik
passing dan teknik dribbling didalam sepakbola
 Siswa melakukan teknik passing dan teknik
dribbling dikelompoknya masing-masing sesuai
dengan pengetahuan yang mereka miliki tentang
teknik passing dan teknik driblling didalam
sepakbola
 Guru mengambil satu orang siswa dari setiap
kelompok yang memiliki kemampuan bagus
dikelompoknya masing-masing untuk dijadikan
peer tutoring (tutor sebaya)
 Guru memberikan koreksi kepada setiap
kelompok yang sedang melaksanakan tugas gerak
passing dan driblling dibantu oleh siswa yang
telah ditugaskan sebagai peer tutoring (tutor
sebaya)
Fase 6 : Fact Test

 Guru membariskan kembali siswa sesuai dengan


kelompoknya masing-masing
 Guru memberikan tes tentang cara melakukan
teknik passing dan teknik dribbling yang benar
kepada setiap kelompok
 Setiap kelompok siswa melakukan tes yang
diberikan oleh guru dihadapan kelompok yang
lain dan kelompok lainnya memerhatikan
kelompok yang sedang melakukan tugas gerak

Penutup  Pendinginan

Fase 7 : Team Score and Team Recognition

 Guru memberikan skor/nilai kepada seluruh


kelompok yang telah melaksanakan tes yang
diberikan tentang cara melakukan teknik dasar
passing dan teknik dasar dribbling
 Guru memberikan gelar penghargaan sesuai skor
yang didapatkan oleh masing-masing kelompok,
misalnya “Gold Teams” untuk kelompok dengan
nilai tertinggi, “Silver Teams” untuk kelompok
yang memiliki nilai diperingkat kedua dan
“Bronze Teams” untuk kelompok yang memiliki
nilai diperingkat ketiga

Fase 8 : Whole-Class Units

 Guru menjelaskan kembali materi yang telah


dipelajari yaitu tentang teknik passing dan
dribbling didalam olahraga sepakbola sekaligus
guru menjelaskan bagaimana teknik yang baik
dan benar ketika melakukan passing dan dribbling
 Guru memberikan evaluasi kepada setiap
kelompok dari tugas gerak yang telah mereka
lakukan
 Guru mengabsen kehadiran siswa

2. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran Personalized System for


Instruction (PSI)! Buat RPP nya!
Dalam model pembelajaran PSI (Personalized System of Instructions)
terdapat 8 tahapan dalam proses pelaksanaannya, yaitu : 1) Menyediakan dokumen
tertulis dari materi yang diberikan, 2) Menyajikan demonstrasi video, 3) Melakukan
kesiapan untuk berlatih awal, 4) Analisis kesalahan, 5) Latihan berdasarkan tips-tips,
6) Membandingkan dengan kriteria, 7) Meningkatkan tantangan, 8) Membuat
laporan pribadi. Berikut merupakan penjelasannya :
 Menyediakan dokumen tertulis dari materi yang diberikan : Pada tahap
ini siswa mempersiapkan dokumen-dokumen tertulis berupa buku catatan
tugas pribadi ataupun modul mengenai materi tugas yang akan dipelajari
 Menyajikan demonstrasi video : Demonstrasi rekaman video yang
menampilkan teknik-teknik keterampilan yang tepat. Saat siswa siap
menerima materi baru, pastikan siswa menonton rekaman yang tepat dengan
materi yang akan dipelajari. Guru harus memusatkan perhatian semua siswa
agar focus pada rekaman video yang sedang ditayangkan
 Melakukan kesiapan untuk berlatih awal : Pada tahap ini siswa melakukan
pemahaman tentang tugas gerak yang akan dipelajarinya dari hasil
pengamatan video dan mempraktikannya
 Analisis kesalahan : Selanjutnya, siswa menganalisa kesalahannya sendiri
dan mengoreksinya
 Latihan berdasarkan tips-tips : setelah melakukan koreksi kesalahannya
sendiri, selanjutnya siswa berlatih kembali berdasarkan tips-tips latihan yang
diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
gerak siswa
 Membandingkan dengan kriterita : pada tahap ini siswa
mendemonstrasikan penguasaan keterampilannya pada setiap tahap
berdasarkan kriteria tugas yang telah diberikan
 Membuat laporan pribadi : Pada tahap terakhir siswa membuat form
rekaman pribadi dari tugas-tugas yang telah mereka lakukan, sehingga mereka
bisa mengetahui pada tahap mana saja yang keterampilannya masih kurang
Pelaksanakan model pembelajaran PSI (Personalized System of
Instructions)
Materi : permainan bola voli (passing bawah)
Skenario Model PSI
Pendahuluan  Siswa mulai untuk melakukan praktek ketika
mereka telah tiba
 Berdo’a dengan dipimpin oleh siswa sendiri
 Guru memeriksa tugas apa yang akan dipraktekkan
di kelas dan membawa peralatan yang dibutuhkan
 Siswa mendapatkan peralatan yang mereka
butuhkan untuk melakukan tugas gerak yang akan
dipelajari
 Siswa melakukan pemanasan

Inti 1. Teknik passing bawah didalam olahraga bola voli


 Siswa menyiapkan modul atau dokumen tertulis
dan kemudian membaca modul mengenai Teknik
passing bawah didalam olahraga bola voli
 Siswa melihat dan mencermati rekaman rekaman
video mengenai Teknik passing bawah didalam
olahraga bola voli
 Siswa berpasangan mencari rekan atau partner
kemudian melakukan Gerakan passing bawah
dengan dilakukan secara bergantian
 Siswa saling mengoreksi kesalahan pasangannya
 Siswa kembali melakukan Gerakan passing bawah,
dengan cara :
 Ambil sikap siap, yaitu kedua kaki dibuka
selebar bahu serta kedua lutut sedikit
ditekuk dengan badan sedikit dibungkukkan
kedepan
 Rapatkan serta luruskan kedua lengan
didepan badan hingga kedua ibu jari
menjadi sejajar
 Ayunkan kedua lengan secara bersamaan ke
arah datangnya bola, dalam hal ini sikut
harus betul-betul dalam keadaan lurus.
Letak perkenaan bola harus berada pada
bagian atas dari pergelangan tangan
 Pada saat bola mengenai kedua lengan, lutut
kaki diluruskan
 Dalam melakukan passing bawah kea rah
depan, ayunan lengan tidak lebih dari sudut
90 derajat dengan bahu atau badan
 Siswa melakukan Teknik passing bawah dengan
target bidang yang telah ditentukan secara berkali-
kali, dengan kriteria :
 Posisi pada saat melakukan passing bawah
berada pada kotak yang tepat
 Urutan gerak pada saat melakukan passing
bawah sesuai dengan urutan gerak yang
telah ditentukan
 Perkenaan bola dengan lengan harus tepat
 Minimal dalam 10 kali pukulan, 8 pukulan
harus sesuai target
 Siswa melakukan passing bawah dari sisi kanan
selama 10 kali
 Siswa melakukan passing bawah dari sisi kiri
selama 10 kali
 Siswa mencatat hasil dari tugas yang telah
dilakukan ke dalam form rekaman pribadi

Penutup  Siswa melakukan pendinginan (colling down)


 Guru memeriksa kehadiran siswa
 Siswa memeriksa setiap tugas dibuku tugasnya,
beberapa tugas dicek sendiri, dengan temannya atau
oleh guru
 Guru memberikan evaluasi dari tugas gerak yang
telah dilakukan oleh siswa

3. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran Inquiry! Buat RPP nya!

Didalam model pembelajaran Inquiry terdapat 6 tahapan dalam proses


pelaksanaannya, yaitu : 1) membina suasana yang resposif, 2) mengemukakan masalah
untuk diinkuiri, 3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, 4) merumuskan
hipotesis, 5) menguji hipotesis, 6) pengambilan kesimpulan. Berikut merupakan
penjelasannya :

 Membina suasana yang responsive : sebelum melaksanakan proses


pembelajaran, guru harus memancing siswa agar terciptanya suasana yang
responsive diantara siswa. Misalnya dengan membahas materi yang akan
dipelajari lalu menanyakan kepada siswa apakah mereka pernah melakukan atau
pernah mendengar tentang materi yang akan dipelajari pada hari itu
 Mengemukakan masalah untuk diinkuiri : mengemukakan masalah untuk
diinkuiri (ditemukan) bisa melalui cerita, film, gambar, dan sebagainya.
Kemudian, mengajukan pertanyaan kea rah mencari, merumuskan dan
memperjelas permasalahan dari cerita ataupun gambar tersebut
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa : pertanyaan yang
diajukan bersifat mencari atau mengajukan informasi atas data tentang masalah
tersebut
 Merumuskan hipotesis : dalam hal ini yaitu merumuskan perkiraan yang
merupakan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan. Perkiraan jawaban ini
akan terlihat setidaknya setelah pengumpulan data dan pembuktian atas data.
Siswa mencoba merumuskan hipotesis permasalahan tersebut. Guru membantu
dengan pertanyaan-pertanyaan pancingan
 Menguji hipotesis : guru mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta data
untuk pembuktian hipotesis
 Pengambilan kesimpulan : dilakukan oleh guru dan siswa

Pelaksanakan model pembelajaran Inquiry


Materi : permainan bola basket (Chest pass)
Skenario Model Inquiry
Pendahuluan  Guru membawa peralatan yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran
 Guru membariskan siswa menjadi dua bersaf
 Berdo’a dengan dipimpin oleh siswa
 Guru menjelaskan materi chest pass didalam bola
basket dan bertanya kepada siswa apakah mereka
pernah mendengar atau melakukan gerakan chest
pass tersebut sebelumnya
 Siswa melakukan pemasanan sebelum masuk ke
inti pembelajaran

Inti  Guru memperlihatkan sebuah gambar berupa urutan


gerakan ketika akan melakukan chest pass bola
basket (pada gambar yang diperlihatkan terdapat
satu urutan gerak yang kurang)
 Siswa mengamati gambar urutan gerakan chest pass
yang diperlihatkan oleh guru, lalu mencari
permasalahan atau mencari urutan gerak manakah
yang kurang
 Guru memberikan tugas gerak untuk melakukan
teknik chest pass bola basket dan memberi
pertanyaan tentang urutan gerakan chest pass
didalam bola basket yang benar
 Siswa mencoba secara berpasangan untuk
melakukan gerakan chest bola basket sambil mereka
mencari urutan gerakan chest pass yang benar
 Guru membantu siswa dalam mencari urutan
gerakan chest pass yang benar dengan melontarkan
pertanyaan-pertanyaan pancingan
 Seluruh siswa dibariskan kembali menjadi dua
bersaf, lalu guru memberikan pertanyaan kembali
seperti apa urutan gerakan chest pass yang benar,
hal ini dimaksudkan agar siswa dapat memberikan
data ataupun jawaban sementara tentang urutan
gerak chest pass yang benar dari hasil percobaan
yang telah mereka lakukan
 Guru bersama siswa mengambil kesimpulan dan
mendapatkan jawaban tentang urutan gerakan chest
pass yang benar didalam bola basket, sehingga
gambar urutan gerak chest pass yang telah
diperlihatkan oleh guru dapat dilengkapi dengan
jawaban yang didapatkan oleh siswa dari hasil
percobaan yang telah mereka lakukan

Penutup  Siswa melakukan pendinginan (colling down)


 Guru memeriksa kehadiran siswa
 Guru memberikan tugas untuk pertemuan
berikutnya

4. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran STAD (Student Teams


Achievement Division! Buat RPP nya!
Dalam model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)
terdapat 5 tahapan dalam proses pelaksanaannya, yaitu : 1) presentasi kelas (class
presentation), 2) kerja kelompok (teams works), 3) kuis (quizzes), 4) peningkatan nilai
individu (individual improvement score), 5) penghargaan kelompok (team recognition).
Berikut merupakan penjelasannya :

 Presentasi kelas (class presentation) : dalam STAD materi pelajaran mula-


mula disampaikan dalam presentasi kelas. Metode yang digunakan biasanya
dengan pembelajaran langsung atau diskusi kelas yang dipandu guru. Selama
presentasi kelas, siswa harus benar-benar memerhatikan karena dapat membantu
mereka dalam mengerjakan kuis individu yang juga akan menentukan nilai
kelompok
 Kerja kelompok (teams works) : setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang
heterogen laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Fungsi utama dari kelompok adalah menyiapkan
anggota kelompok agar mereka dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah
guru menjelaskan materi, setiap anggota kelompok mempelajari dan
mendiskusikan LKS yang telah diberikan, membandingkan jawaban dengan
teman kelompok dan saling membantu antar anggota jika ada yang mengalami
kesulitan. Setiap saat guru mengingatkan dan menekankan pada setiap kelompok
agar setiap anggota melakukan yang terbaik untuk kelompoknya dan pada
kelompok itu sendiri agar melakukan yang terbaik untuk membantu anggotanya
 Kuis (quizzes) : setelah guru memberikan presentasi, siswa diberi kuis individu.
Siswa tidak diperbolehkan membantu satu sama lain selama kuis berlangsung.
Setiap siswa bertanggungjawab untuk mempelajari dan memahami materi yang
telah disampaikan
 Peningkatan nilai individu (individual improvement score) : peningkatan
nilai individu dilakukan untuk memberikan tujuan prestasi yang ingin dicapai
jika siswa dapat berusaha keras dan hasil prestasi yang lebih baik dari yang telah
diperoleh sebelumnya. Setiap siswa dapat menyumbangkan nilai maksimum
pada kelompoknya dan setiap siswa mempunyai skor dasar yang diperoleh dari
rata-rata tes atau kuis sebelumnya. Selanjutnya, siswa menyumbangkan nilai
untuk kelompok berdasarkan peningkatan nilai individu yang diperoleh
 Penghargaan kelompok (team recognition) : kelompok mendapatkan sertifikat
atau penghargaan lain jika rata-rata skor kelompok melebihi kriteria tertentu.
Skor tim juga dapat digunakan untuk menaikan peringkat siswa sebesar dua
puluh persen dari peringkat awal mereka

Pelaksanakan model pembelajaran STAD


(Student Team-Achievement Divisions)
Materi : permainan bola kasti (Teknik melempar dan
Teknik menangkap)

Skenario Model STAD


Pendahuluan  Guru membariskan siswa menjadi dua bersaf
 Berdo’a dengan dipimpin oleh siswa
 Guru menyampaikan materi Teknik lempar dan
tangkap didalam permainan bola kasti, pada saat
guru menyampaikan materi siswa harus benar-
benar memerhatikan karena ini dapat membantu
siswa dalam mengerjakan kuis individu yang
nantinya juga akan menentukan nilai kelompok
mereka
 Guru membagi kelompok yang terdiri dari 4-5
orang perkelompok. System pembagian kelompok
harus heterogen laki-laki dan perempuan, berasal
dari berbagai suku dan memiliki kemampuan
berbeda
 Siswa melakukan pemasanan sebelum masuk ke
inti materi

Inti  Siswa berkumpul kembali sesuai dengan kelompok


yang telah ditentukan
 Guru membagikan LKS tentang Teknik lempar dan
tangkap didalam permainan bola kasti kepada setiap
kelompok
 Siswa bersama kelompoknya masing-masing
mempelajari LKS yang telah dibagikan oleh
gurunya
 Setelah siswa memahami tugas gerak yang ada
didalam LKS tentang Teknik lempar dan tangkap
didalam permainan bola kasti, selanjutnya siswa
mempraktikan tugas gerak tersebut bersama
kelompoknya masing-masing
 Siswa saling membantu dan saling mengoreksi
apabila ada temannya yang salah dalam melakukan
gerakan Teknik lempar dan tangkap permainan bola
kasti
 Guru memonitor dan berkeliling ke setiap
kelompok untuk mengecek setiap individu agar
mereka melakukan secara maksimal tugas gerak
yang diberikan
 Guru menekankan agar para individu melakukan
yang terbaik untuk kelompoknya dan pada
kelompok itu sendiri agar melakukan yang terbaik
untuk membantu setiap anggotanya
 Guru membariskan kembali siswa sesuai dengan
kelompoknya masing-masing, lalu guru
memberikan kuis individu untuk dijawab oleh
masing-masing anggota dari setiap kelompok
 Contoh kuis yang diberikan oleh guru adalah :
bagaimana cara melakukan teknik dasar lempar dan
teknik dasar tangkap yang benar didalam permainan
bola kasti?
 Pada saat pelaksanaan kuis setiap individu tidak
boleh saling membantu. Setiap siswa
bertanggungjawab untuk mempelajari dan
memahami materi yang telah disampaikan
 Guru memberikan nilai kepada setiap individu dari
hasil jawaban kuis yang telah diberikan sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan oleh guru
tentang cara melakukan Teknik lempar dan Teknik
tangkap yang baik dan benar didalam permainan
bola kasti
 Nilai yang telah didapatkan oleh setiap individu
dari setiap kelompok berfungsi sebagai nilai
kelompok mereka masing-masing
 Guru mengkalkulasikan nilai kelompok masing-
masing yang didapat dari nilai setiap anggota
kelompoknya
 Guru memberikan penghargaan berupa hadiah
ataupun sertifikat kepada kelompok peraih nilai
tertinggi

Penutup  Pendinginan
 Evaluasi
 Guru memeriksa kehadiran siswa
 Berdoa’a kembali dipimpin oleh siswa
5. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran TGT (Teams Games
Tournament)! Buat RPP nya!

Didalam model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terdapat lima


karakteristik utama yang khas didalam model pembelajaran ini, yaitu : 1) Penyajian
kelas, 2) Belajar dalam kelompok (teams), 3) Game, 4) Tournament, 5) Team
recognize (penghargaan kelompok). Berikut merupakan penjelasannya :

 Penyajian kelas (Class Presentations) : Pada awal pembelajaran, guru


menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau sering juga disebut dengan
presentasi kelas (class presentations). Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, pokok materi, dan penjelasan singkat tentang LKS yang
dibagikan kepada kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan
pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru.
Pada saat penyajian kelas, peserta didik harus benar-benar memerhatikan
dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu
peserta didik untuk bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat
game atau permainan karena skor game atau permainan akan menentukan
skor kelompok.

 Belajar dalam kelompok (Teams) : Guru membagi kelas menjadi


kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan (prestasi) peserta
didik dari ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin, etnik, dan ras.
Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampain 6 orang peserta didik. Fungsi
kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok
agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau permainan.
Setelah guru memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kelompok
belajar) bertugas untuk mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok
ini kegiatan peserta didik adalah mendiskusikan masalah-masalah,
membandingkan jawaban, memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-
kesalahan konsep temannya jika teman satu kelompok melakukan kesalahan.
 Permainan (Games) : Games atau permainan terdiri dari pernyataan-
pernyataan yang relevan dengan materi dan dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar
kelompok. Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan pada
meja turnamen atau pos lomba oleh 3 (tiga) orang peserta didik yang
mewakili tim atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik yang
menjawab benar akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan
untuk turnamen atau lomba mingguan.

 Pertandingan atau lomba (Tournament) : Turnamen atau lomba adalah


struktur belajar, dimana game atau permainan terjadi. Biasanya turnamen
atau lomba dilakukan pada akhir minggu pada setiap unit setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja
peserta didik (LKPD). Pada turnamen atau lomba pertama, guru membagi
peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau lomba. Tiga peserta
didik tertinggi prestasinya dikelompokan pada meja/pos 1, tiga peserta didik
selanjutnya pada meja/pos 2, dan seterusnya.

 Penghargaan kelompok (Team Recognition) : Setelah turnamen atau


lomba berakhir, guru kemudian mengumkan kelompok yang menang,
masing-masing tim atau kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah
apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Tim atau
kelompok mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih,
“Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team” apabila
rata-ratanya 40 ke bawah. Hal ini dapat menyenangkan para peserta atas
prestasi yang telah mereka buat.
Pelaksanakan model pembelajaran TGT (Team Games Tournament)
Materi : permainan sepakbola (passing, driblling, shooting)

Skenario Model TGT


Pendahuluan  Guru membariskan siswa menjadi dua bersaf
 Berdo’a dengan dipimpin oleh siswa sendiri
 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
 Guru membagi kelompok sesuai jumlah siswa yang hadir
(anggota dari setiap kelompok bersifat heterogen)
 Siswa melakukan pemanasan sebelum masuk ke inti
pembelajaran
Inti A. Belajar dalam kelompok
1. Materi Passing
 Siswa mempelajari tekhnik dasar passing dalam sepakbola
dikelompoknya masing-masing sesuai dengan pengetahuan
yang mereka miliki
 Siswa saling mengoreksi apabila terdapat kesalahan
didalam gerakannya
2. Materi Driblling
 Setelah mempelajari materi passing, selanjutnya siswa
mempelajari materi tentang dribbling dalam sepakbola
dikelompoknya sesuai dengan pengetahuannya masing-
masing
 Siswa saling mengoreksi apabila terdapat kesalahan
didalam gerakannya
3. Materi Shooting
 Selanjutnya siswa mempelajari materi shooting
dikelompoknya sesuai dengan pengetahuannya masing-
masing
 Siswa saling mengoreksi apabila terdapat kesalahan
didalam gerakannya

B. Game

Didalam pelaksanaan game. Siswa yang telah dibagi menjadi


beberapa kelompok, memainkan permainan berupa pernyataan-
pernyataan yang tersedia dan telah mereka pilih yang
didalamnya terdapat tugas gerak tentang tekhnik passing,
dribbling dan shooting. Kemudian siswa mengaplikasikan setiap
tekhnik yang telah mereka pelajari sesuai dengan nomor yang
mereka ambil.
 Peraturan game :
1. Guru menyiapkan beberapa lembar kertas bernomor
berupa pernyataan-pernyataan tentang tugas gerak yang
harus dilaksanakan oleh siswa
2. Siswa dari setiap kelompok melakukan tugas gerak
sesuai dengan nomor yang telah mereka ambil
 Guru memberikan penilaian pada siswa yang telah
melakukan tugas geraknya masing-masing
 Penilaian terbagi menjadi nilai individu dan nilai
kelompok
C. Turnamen

Pelaksanaan turnamen yaitu berupa permainan sepakbola antar


kelompok yang telah dimodifikasi sedemikian rupa dan
disesuaikan dengan tekhnik-tekhnik yang telah dipelajari oleh
siswa. Didalam turnamen ini kelompok pemenang dibagi
menjadi juara 1, 2 dan 3.

Penutup A. Pendinginan
B. Evaluasi dari tugas gerak yang telah dilaksanakan oleh
siswa
C. Pemberian hadiah untuk setiap kelompok pemenang dengan
masing-masing kelompok mendapatkan gelar “Super
Team” untuk juara 1 “Great Team” untuk juara 2 dan
“Good Team” untuk juara 3.
D. Absen
E. Berdo’a
6. Sebutkan dan jelaskan sintaks Model Pembelajaran Jig Saw! Buat RPP nya!

Didalam model pembelajaran Jigsaw terdapat 8 tahap didalam proses


pelaksanaannya, diantaranya yaitu : 1) Merencanakan konsep pembelajaran, 2)
Menyiapkan handout dari materi pelajaran, 3) Menyiapkan kuis, 4) Membagi kelompok,
5) Mendalami materi pada handout, 6) Membentuk kelompok ahli, 7) Kembali ke
kelompok awal, 8) Mengukur hasil belajar dengan tes dan kuis. Berikut merupakan
penjelasannya :

 Merencanakan konsep pembelajaran : Pada tahap ini guru merencanakan


pembelajaran yang akan menghubungkan beberapa konsep dalam satu rentang
waktu secara bersamaan. Misalnya, pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan di SMP, siswa akan mempelajari Teknik dasar passing
didalam olahraga bola voli. Konsep yang akan siswa pelajari : 1) macam-macam
Teknik passing didalam olahraga bola voli, 2) cara melakukan Teknik dasar
passing bawah didalam olahraga bola voli, 3) cara melakukan Teknik dasar
passing atas didalam olahraga bola voli. Tentu saja perlu menyiapkan RPP
dengan menerapkan model jigsaw.
 Menyiapkan handout dari materi pelajaran : selanjutnya guru menyiapkan
handout materi pelajaran untuk masing-masing konsep sehingga guru memiliki
tiga jenis handout tentang : 1) macam-macam Teknik passing didalam olahraga
bola voli, 2) cara melakukan Teknik dasar passing bawah didalam olahraga bola
voli, dan 3) cara melakukan Teknik dasar passing atas didalam olahraga bola voli
 Menyiapkan kuis : setelah menyiapkan handout materi pelajaran selanjutnya
guru menyiapkan kuis sebanyak tiga jenis sesuai materi yang akan siswa pelajari
 Membagi kelompok : guru membagi kelas menjadi tiga kelompok. Guru
menyampaikan pengantar diskusi kelompok dengan menjelaskan secara sangat
singkat : 1) topik yang akan dipelajari masing-masing kelompok, 2) tujuan dan
indicator belajar yang diharapkan, 3) bentuk tagihan tiap kelompok, 4) prosedur
kegiatan, 5) sumber belajar yang dapat siswa gunakan. Diskusi dimulai, siswa
aktif mempelajari materi, guru menjadi pemantau dan fasilitator. Masing-masing
kelompok bersiap untuk mempelajari tiga konsep yang telah ditentukan. Tiap
kelompok terbagi dalam subkelompok, masing-masing mempelajari satu
handout. Pada saat diskusi setiap subkelompok mendalami satu konsep dan
masing-masing subkelompok bisa saling bertanya untuk memperoleh
pemahaman. Kelompok ini dalam Bahasa Inggris disebut home group. Istilah itu
dapat diterjemahkan secara bebas menjadi kelompok belajar.
Pada bagian akhir sesi ini setiap kelompok mendalami satu konsep agar
dapat menyampaikan materi kepada sub-kelompok lain. Setelah memenuhi target
waktu dan berdasarkan pemantauan guru siswa telah cukup memahami materi,
diskusi ditutup sementara.
 Mendalami materi pada handout : setiap subkelompok mendalami materi pada
handout yang menjadi pegangannya. Mendalami fakta, konsep, dan prosedur
penerapan konsep agar ilmu yang mereka pelajari dapat disampaikan kembali
kepada teman-temannya. Pada fase ini tidak ada interaksi antar subkelompok.
Kegiatan refleksi ini merupakan proses peningkatan penguasaan materi untuk
menghadapi babak diskusi tim ahli
 Membentuk kelompok ahli : pada langkah selanjutnya setiap subkelompok
yang ahli membentuk sebuah kelompok ahli yang sesuai dengan konsep mereka
masing-masing misalnya subkelompok yang ahli mengenai konsep 1 bergabung
dengan ahli konsep ke 1 dari kelompok lain. Begitu juga dengan subkelompok ke
2 dan ke 3.
Pada langkah ini siswa kembali berdiskusi. Tiap kelompok membahas
satu handout materi yang menjadi bidang keahliannya. Di sini terdapat masa
kritis yang perlu guru pantau pada tiap kelompok, memastikan bahwa konsep
yang siswa kembangkan sesuai dengan yang seharusnya atau tidak mengandung
unsur kekeliruan.
 Kembali ke kelompok awal : setelah selesai mendalami materi melalui diskusi
kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok awal atau kelompok belajar. Hasil
dari diskusi pada kelompok ahli dibahas kembali dalam kelompok awal. Pada
tahap akhir kegiatan belajar, setiap subkelompok menyampaikan hasil diskusi
pada kelompok ahli. Dengan cara ini seluruh siswa mengulang telaah seluruh
materi yang harus dikuasainya. Setiap anggota kelompok memiliki catatan hasil
diskusi pada tahap satu, tahap dua diskusi tim ahli, dan kembali ke kelompok
semula.
 Mengukur hasil belajar dengan tes dan kuis : langkah yang terakhir adalah
guru mengukur hasil belajar siswa dengan tes atau kuis. Guru dapat menilai
tingkat ketuntasan belajar dengan cara membandingkan hasil yang siswa capai
dengan target yang ditetapkan dalam RPP

Pelaksanakan model pembelajaran JIGSAW


Materi : permainan bola voli (passing bawah dan passing atas)

Skenario Model JIGSAW


Pendahuluan (Sebelum proses pembelajaran)
 Guru merencanakan konsep pembelajaran yang akan
dilaksanakan tentang materi passing bawah dan
passing atas didalam bola voli
 Guru menyiapkan handout tentang materi passing
bawah dan passing atas didalam bola voli
 Handout terdiri dari : 1) macam-macam passing
didalam olahraga bola voli, 2) cara melakukan passing
bawah didalam bola voli, 3) cara melakukan passing
atas didalam bola voli
 Guru menyiapkan kuis yang akan diberikan kepada
siswa

(Pada saat proses pembelajaran)


 Guru membariskan siswa menjadi dua bersaf
 Berdo’a dengan dipimpin oleh siswa
 Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok yang
heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan,
berbagai ras dan suku serta kemampuan siswa yang
beragam
 Guru menjelaskan secara singkat pengantar diskusi
kelompok tentang : 1) topik yang akan dipelajari
masing-masing kelompok, 2) tujuan dan indicator
belajar yang diharapkan, 3) bentuk tagihan kelompok,
4) prosedur kegiatan, 5) sumber belajar yang dapat
siswa gunakan
 Siswa melakukan pemasanasan sebelum masuk ke inti
pembelajaran

Inti  Guru kembali membariskan siswa perkelompoknya


masing-masing
 Guru membagikan handout tentang materi passing
didalam olahraga bola voli kepada setiap kelompok
untuk dipelajari oleh kelompok masing-masing
 Siswa mempelajari handout yang telah dibagikan oleh
guru dikelompoknya masing-masing
 Siswa membentuk subkelompok dikelompoknya
masing-masing sesuai dengan handout yang telah
dibagikan oleh guru mengenai Teknik passing didalam
olahraga bola voli
 Setiap subkelompok focus untuk mempelajari
handoutnya masing-masing agar nantinya dapat
menyampaikan materi kepada subkelompok lain
 Guru memantau proses pembelajaran siswa
dikelompoknya masing-masing
 Siswa dari setiap subkelompok membentuk suatu
kelompok ahli sesuai dengan handout yang telah
mereka pelajari, subkelompok yang ahli mengenai
materi 1 bergabung dengan ahli materi 1 dari
kelompok lain. Begitu juga dengan subkelompok
materi 2 dan materi 3
 Siswa berdiskusi di kelompok ahlinya masing-masing
mengenai materi yang ada pada handout mereka
 Guru memantau setiap kelompok untuk memastikan
bahwa konsep yang siswa kembangkan sesuai dengan
yang seharusnya dan tidak mengandung unsur
kekeliruan
 Setelah selesai mendalami materi pada kelompok ahli
lalu siswa kembali ke kelompok awal nya masing-
masing untuk membahas hasil diskusi yang telah
mereka laksanakan pada kelompok ahli
 Setiap anggota kelompok menyampaikan materi yang
mereka dapatkan dari hasil diskusi pada kelompok ahli
kepada teman-temannya yang ada dikelompok awal
 Guru memberikan tes atau kuis untuk mengukur hasil
belajar yang telah siswa laksanakan dikelompok awal
dan kelompok ahli mengenai materi Teknik passing
didalam olahraga bola voli
 Guru menilai sesuai dengan jawaban dari tes atau kuis
yang diberikan kepada siswa tentang Teknik passing
didalam olahraga bola voli

Penutup  Siswa melakukan pendinginan


 Guru memberikan evaluasi
 Guru memeriksa kehadiran siswa
 Berdo’a dengan dipimpin oleh siswa kembali
7. Jelaskan perbedaan model pembelajaran STAD, TGT, TAI, dan Jig saw!

Pada model pembelajaran STAD merupakan model pembelajaran kooperatif


yang paliing sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar
kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu
menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah
menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen,
terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah.

Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang


lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama
lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan
melakukan diskusi. Secara individual, setiap minggu atau setiap dua minggu siswa
diberi kuis. Kuis itu diskor dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor
perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi pada seberapa jauh
skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian
singkat atau dengan cara lain, diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang
mencapai skor perkembangan tinggi atau siswa yang mencapai skor sempurna pada
kuis-kuis itu.

Dalam model pembelajaran TGT melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus
ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung
unsur permainan dan reinforcement.

Dalam TGT siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang teridir tiga
sampai lima siswa yang heterogen, baik dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras,
maupun etnis. Dalam TGT digunakan turnamen akademik, dimana siswa berkompetensi
sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang lain yang mencapai hasil atau
prestasi serupa pada waktu yang lalu.

Team Assisted Individualization (TAI) memiliki dasar pemikiran yaitu untuk


mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan
kemampuan maupun pencapaian prestasi siswa. Metode ini termasuk dalam
pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam
kelompok-kelompok kecil (4 orang sampai 5 orang) yang heterogen dan selanjutnya
diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya.
Dengan pembelajaran kelompok, diharapkan para siswa dapat meningkatkan pikiran
kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa social yang tinggi.

Model pembelajarn kooperatif model JIGSAW menitikberatkan kepada kerja


kelompok dalam bentuk kelompok kecil. Model JIGSAW merupakan model belajar
kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat
sampai enam orang secara heterogen. Siswa bekerja sama saling ketergantungan positif
dan bertanggungjawab secara mandiri. Dalam model pembelajaran JIGSAW, siswa
memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi
yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Anggota kelompok
bertanggungjawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajar dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya.

Anda mungkin juga menyukai