Anda di halaman 1dari 38

2020

PANDUAN PEMAKAIAN
PELINDUNG DIRI (APD)
PENYAKIT INFEKSI
EMERGING (PIE ) COVID-19
REVISI KE -2
RSUD A. WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
RSUD A. WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
Jl. Palang Merah Indonesia Samarinda 75123
Telepon (0541) 738112 (Hunting System) Fax (0541) 741793

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD A. WAHAB SJAHRANIE


NOMOR : 800/PPI/2028/VIII/2020
Tentang
PEMBERLAKUAN PANDUAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PENYAKIT
INFEKSI EMERGING (PIE) COVID-19 DI RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
Direktur RSUD A. WAHAB SJAHRANIE

Menimbang : a. Bahwa RSUD AWS sebagai RS Rujukan senantiasa


berupaya untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien di RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda;
b. Bahwa dalam memberikan pelayanan khususnya
terkait pencegahan dan pengendalian COVID-19 di
RSUD A. Wahab Sjahranie khususnya dalam hal
penggunaan APD, maka diperlukan Panduan
Pemakaian Alat Pelindung Diri Penyakit Infeksi
Emerging (PIE) COVID-19;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam poin a dan b, perlu ditetapkan dalam
Keputusan Direktur RSUD A. Wahab Sjahranie.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 27 tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;

2
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 169 tahun
2020 tentang Penetapan RS rujukan Penanggulangan
Penyakit Infeksi Emerging (PIE);
6. Pedoman Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI
tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi
Ke-4.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PEMAKAIAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD) PENYAKIT INFEKSI EMERGING (PIE)
COVID-19 DI RSUD A. WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA;
KEDUA : Panduan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Penyakit
Infeksi Emerging (PIE) COVID-19 di RSUD A. Wahab
Sjahranie Samarinda sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya akan diperbaiki sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal : 18 Agustus 2020
Direktur
RSUD A. Wahab Sjahranie,

dr. David Hariadi Masjhoer, Sp.OT


NIP. 19650314 199803 1 001

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan
Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Penyakit Infeksi Emerging (PIE) COVID-19
Revisi Ke-2 di RSUD A. Wahab Sjahranie ini.
Panduan ini merupakan salah satu acuan dalam melaksanakan
tatalaksana / pelayanan kepada Pasien PIE COVID-19 terutama dalam hal
pemakaian APD yang merujuk Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (COVID-19) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI pada tanggal
13 Juli 2020 dan Pedoman dari WHO: Rational Use of Personal Protective
Equipment for Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tanggal 27 Februari 2020.
Kami sangat menyadari bahwa Panduan ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi panduan ini kami buat dengan tetap mengedepankan upaya Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien.
Akhirnya harapan kami semoga Panduan ini dapat bermanfaat bagi
Pelayanan Pasien PIE COVID-19 dan keselamatan petugas di RSUD A. Wahab
Sjahranie.

Samarinda, 18 Agustus 2020


Direktur,

dr. David Hariadi Masjhoer, Sp.OT


NIP. 19650314 199803 1 001

4
DAFTAR ISI

SK PEMBERLAKUAN PANDUAN ............................................................................ i


KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP ................................................................................... 3
BAB III TATA LAKSANA ...................................................................................... 4
BAB IV DOKUMENTASI ................................................................................... 27

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan
pelayanan kepada pasien – diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah
kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah. Rumah sakit harus dibangun,
dilengkapi dan dipelihara serta terjamin sanitasinya dengan baik untuk menjamin
kesehatan dan keselamatan pasiennya.
Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Samarinda sebagai rujukan nasional dan RS
Rujukan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) yang ditetapkan oleh Kemenkes RI, menerima
rujukan dari berbagai daerah di Kalimantan Timur utamanya Samarinda menjadikan RSUD
A. Wahab Sjahranie membutuhkan sebuah panduan untuk digunakan sebagai acuan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien dengan PIE.
Salah satu Penyakit Infeksi Emerging yang saat ini sedang menjadi wabah nasional
maupun dunia adalah COVID-19. Virus Corona (Virus Covid-19) yang memasuki wilayah
Indonesia saat ini sudah membuat masyarakat Indonesia untuk turut mewaspadai berbagai
hal yang terjadi. Banyak sekali upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran
Virus Corona (Virus Covid-19) ini di Indonesia.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia
melalui percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko
tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk
yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran
infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih,
menerapkan etika batuk dan bersin, serta menghindari kontak dekat dengan siapapun
yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin, serta penggunaan
alat pelindung diri (APD) secara rasional dan konsisten.
Pada perawatan rutin pasien, penggunaan APD harus berpedoman pada penilaian
risiko/antisipasi kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan kulit yang terluka.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu disusunlah sebuat Pedoman Penggunaan APD di
RSUD A. Wahab Sjahranie khususnya untuk pencegahan dan Pengendalian Coronavirus

1
Disease (COVID-19) yang tetap mengacu pada protokol yang telah dikeluarkan oleh WHO
dan Kementerian Kesehatan RI.
B. DEFINISI
1. Penyakit Infeksi Emerging (PIE) adalah penyakit infeksi yang bersifat cepat
menyebar pada suatu populasi manusia dapat berasal dari virus, bakteri atau
parasit. Penyakit Infeksi Emerging (PIE) mencakup new emerging (baru muncul) dan
re-emerging (muncul kembali). Sebagian besar Penyakit Infeksi Emerging (PIE)
bersifat zoonosis dan berpotensi menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB)/ Wabah
di Indonesia atau bahkan meluasnya KLB/ Wabah antar Negara yang dikenal
dengan pandemi.
2. Corona virus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan (MERS-
CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).
3. Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus ini menyebabkan penyakit saluran
pernapasan (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam, dan pada kasus yang
lebih parah, pneumonia.
4. APD adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi
dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi
bahaya.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ini digunakan di seluruh lingkungan RSUD
A. Wahab Sjahranie Samarinda. Panduan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari:
1. Penggunaan APD sesuai level tindakan dan panduan covid revisi 5

2. Ada SPO pemasangan dan pelepasan yang sesuai

3. Ada monitoring dan evaluasi penggunaan APD

4. Cara perawatan sarana APD yang di reuses

5. Pengadaan APD sesuai level

6. Sosialisasi berkala pengunaan APD secara rutin


7. Kebijakan yang berkaitan dengan situasi pandemi Covid-19 di Kaltim yang memasuki

era transmisi lokal dengan munculnya beberapa cluster baru

3
BAB III
TATA LAKSANA

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam APD sebagai berikut:

1) Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas
untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius
2) APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata
(goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung/apron,
sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).
3) Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membrancmukosa dari resiko
pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput
lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
4) Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
5) Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lakukan.
6) Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil
menulis dan menyentuh permukaan lingkungan.
A. PRINSIP YANG HARUS DIPENUHI DALAM PEMILIHAN APD
- Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-
bahaya yang dihadapi (percikan, kontak langsung maupun tidak langsung
- Berat APD hendaknya sesering mungkin, dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan
- Dapat dipakai secara fleksibel (reuseable maupun disposable)
- Tidak menimbulkan bahaya tambahan
- Tidak mudah rusak
- Memenuhi ketentuan dari standar yang ada
- Pemeliharaan mudah
- Tidak membatasi gerak

4
B. JENIS-JENIS APD
1. SARUNG TANGAN
Sarung tangan dapat terbuat dari bahan lateks karet, polyvinyl chloride (PVC),
nitrile, poly urethane, merupakan pelindung tangan tenaga kesehatan dari kontak
cairan infeksius pasien selama melakukan perawatan pada pasien. Sarung tangan
yang ideal harus tahan robek, tahan bocor, biocompatibility (tidak toksik) dan pas
ditangan.
1.1 Jenis-jenis sarung tangan
Terdapat tiga jenis sarung tangan, yaitu
 Sarung tangan bedah (steril), dipakai sewaktu melakukan tindakan invasif
atau pembedahan.
 Sarung tangan pemeriksaan (bersih), dipakai untuk melindungi petugas
pemberi pelayanan kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau
pekerjaan rutin.
 Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses peralatan,
menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan
permukaan yang terkontaminasi.

1.2 Cara Memakai Sarung Tangan

 Pastikan melakukan cuci tangan 6 langkah terlebih dahulu sebelum memakai


sarung tangan
 Pemakaian sarung tangan harus sesuai tindakan yang sesuai
 Sarung tangan dipakai untuk sekali tindakan

1.3 Cara Melepas Sarung Tangan

 Setelah tindakan selesai, langsung lepas sarung tangan


 Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar sambil di
tarik mengarah ke depan kemudian dilipat di bagian ujung dalam sarung
tangan dan lakukan yang sama di sarung tangan berikutnya dan secara
bersama
 Langsung buang ke tempat sampah infeksius
 Segera cuci tangan 6 langkah

5
2. MASKER
Masker digunakan untuk melindungi wajah dan membran mukosa mulut dari
cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien atau permukaan lingkungan udara yang
kotor dan melindungi pasien atau permukaan lingkungan udara dari petugas pada saat
batuk atau bersin. Masker yang di gunakan harus menutupi hidung dan mulut serta
melakukan Fit Test (penekanan di bagian hidung).
2.1 Jenis-Jenis Masker
 Masker bedah (surgical/ facemask)
Masker bedah yang terdiri dari 3 lapisan material dari bahan non woven
(tidak dijahit), loose-fittingI dan sekali pakai untuk menciptakan penghalang
fisik antara mulut dan hidung pengguna dengan kontaminan potensial di
lingkungan terdekat sehinggga efektif untuk memblokir percikan (droplet)
dan tetesan dalam partikel besar. Masker bedah untuk tindakan bedah atau
mencegah penularan melalui droplet.
 Masker N95
Masker N95 terbuat dari polyurethane dan polypropylene adalah alat
pelindung pernapasan yang dirancang dengan segel ketat di sekitar hidung
dan mulut untuk menyaring hampir 95% partikel yang lebih kecil < 0,3
mikron. Masker ini dapat menurunkan paparan terhadap kontaminasi
melalui airborne.
 Masker Kain
Masker yang terbuat dari kain yang di desain untuk menutup mulut dan
hidung untuk menyaring partikel di udara termasuk mikroorganisme
dipergunakan diluar pelayanan yang tidak berhubungan langsung dengan
pasien.
 Reusable Facepiece Respirator
Tipe masker ini memiliki keefektifan filter lebih tinggi dibanding N95
meskipun tergantung filter yang digunakan. Karena memiliki kemampuan
filter lebih tinggi dibanding N95, tipe masker ini dapat juga menyaring
hingga bentuk gas. Tipe masker ini direkomendasikan dan lazim
digunakan untuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi terpapar gas-gas

6
berbahaya. Tipe masker ini dapat digunakan berkali- kali selama face seal
tidak rusak dan harus dibersihkan dengan disinfektan secara benar
sebelum digunakan kembali
2.2 Cara Memakai Masker
Cara Memakai Masker Bedah dan Kain
 Lakukan cuci tangan sebelum memakai masker
 Memegang pada bagian tali (kaitkan pada telinga jika menggunakan kaitan tali
karet atau simpulkan tali di belakang kepala jika menggunakan tali lepas)
 Masker Bedah, sisi yang berwarna mengarah ke bagian luar, sedangkan yang
berwarna putih menempel di wajah.
 Eratkan tali kedua pada bagian tengah kepala atau ke telinga.
 Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung dengan kedua
ujung jari tengah atau telunjuk
 Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan dibawah dagu
dengan baik
 Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat dengan benar
 Setelah masker terpasang tidak memegang area bagian luar masker
 Ganti masker ketika basah ataupun kotor (setelah 4 jam)
 Jangan menggunakan masker dileher

Cara Memakai Masker N-95

 Lakukan cuci tangan 6 langkah sebelum memakai masker


 Cek terlebih dahulu, apakah masker sudah sesuai ukuran wajah, tidak ada
cacat atau lapisan yang tidak utuh, tali masker tersambung dan menempel
dengan baik di semua titik sumbangan, memastikan klip hidung yang terbuat
dari logam dapat disesuaikan bentuk hidung.
 Genggamlah respirator dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian
hidung pada ujung jari-jari anda, biarkan tali pengikat respirator menjuntai
bebas dibawah tangan anda
 Posisikan respirator dibawah dagu anda dan sisi untuk hidung berada diatas
 Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali agak tinggi
dibelakang kepala anda diatas telinga. Tariklah tali pengikat respirator yang

7
bawah dan posisikan tali pada kepala bagian atas (posisi tali menyilang)
 Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan, dan hati-hati agar
posisi respirator tidak berubah
 Letakkan jari-jari kedua tangan anda diatas bagian hidung yang terbuat dari
logam. Tekan sisi logam tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing
tangan) mengikuti bentuk hidung anda. Jangan menekan respirator dengan
satu tangan karena dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif.
2.3 Cara Melepas Masker
Cara Melepas Masker Bedah
 Lakukan cuci tangan 6 langkah sebelum melepas masker
 Lepas masker yang telah digunakan dengan memegang talinya
 Lakukan cuci tangan 6 langkah setelah melepas masker
Cara Melepas Masker Kain
 Lakukan cuci tangan 6 langkah sebelum melepas masker
 Lepas masker yang telah digunakan dengan memegang talinya
 Lepas masker tersebut rendam ke cairan desinfektan 10-15 menit kemudian
dicuci dan di jemur
 Lakukan cuci tangan setelah melepas masker
Cara Melepas Masker N-95
 Lakukan cuci tangan sebelum melepas masker
 Lepas masker N-95 dengan sedikit menundukkan kepala
kemudian menarik keluar tali yang berada dibelakang kepala
terlebih dahulu lalu menarik keluar tali diatas kepala dan
pegang talinya
 Kemudian buang ke tempat sampah infeksius
 Lakukan cuci tangan setelah melepas masker
2.4 Masker Reuseable
a. Masker N-95
Masker N-95 dapat digunakan kembali setelah dilakukan penyimpanan
atau sterilisasi yang benar. Masker N-95 yang telah digunakan kemudian
dilepas tidak boleh menyentuh bagian dalam dan luar masker. Apabila
tersentuh, tenaga kesehatan harus segera melakukan kebersihan tangan.
8
Metode reuse masker N-95 yang dilakukan oleh RSUD.AWS yaitu desinfeksi
masker N-95 menggunakan suhu 70°C selama 30 menit di CSSD. Dengan
catatan bila masker N-95 sudah terpapar dengan aerosol untuk langsung
dibuang dan tidak dilakukan reuse.
b. Masker Kain
Masker kain dapat digunakan kembali setelah dilakukan pencucian selama
minimal 10-15 menit dan desinfektan yang digunakan adalah klorin dengan
konsentrasi 1:99 bagian air.

3. GAUN (GOWN)

Gaun adalah pelindung tubuh dari pajanan melalui kontak atau droplet dengan
cairan dan zat padat yang infeksius untuk melindungi lengan dan area tubuh tenaga
kesehatan selama prosedur dan kegiatan perawatan pasien. Persyaratan gaun yang
ideal antara lain efektif barrier (mampu mencegah penetrasi cairan), fungsi atau
mobilitas, nyaman, tidak mudah robek, pas dibadan (tidak terlalu besar atau terlalu
kecil), biocompatility (tidak toksik), flammability, odor, dan quality maintance. Jenis
gaun antara lain gaun bedah, gaun isolasi bedah dan gaun non isolasi bedah. Menurut
penggunaannya, gaun dibagi menjadi 2 yaitu gaun sekali pakai (disposable) dan gaun
dipakai berulang (reusable).

3.1 Jenis-Jenis Gaun


 Gaun sekali pakai
Gaun sekali pakai (disposable) dirancang untuk dibuang setelah satu kali
pakai dan biasanya tidak dijahit (non woven) dan dikombinasikan dengan
plastik film untuk perlindungan dari penetrasi cairan dan bahan yang
digunakan adalah synthetic fibers (misalnya polypropylene, polyester,
polyethylene).
 Gaun dipakai berulang (reuseable)
Gaun dipakai berulang terbuat dari bahan 100% katun atau 100% polyester,
atau kombinasi antara katun dan polyester. Gaun ini dapat dipakai berulang
maksimal sebanyak 50 kali dengan catatan tidak mengalami kerusakan.

9
3.2 Indikasi Penggunaan Gaun
Tindakan atau penanganan alat yang memungkinkan pencemaran atau
kontaminasi pada pakaian petugas, seperti :
 Tindakan membersihkan luka
 Tindakan drainase
 Tindakan menuangkan cairan terkontaminasi kedalam lubang
pembuangan atau wc/toilet
 Tindakan menangani pasien daerah massif
 Tindakan bedah
 Tindakan perawatan gigi

Catatan :

- Gaun tidak boleh dibawa keluar ruangan dan segera lepas setelah selesai
tindakan
- Gaun harus dicuci di bagian laundry, tidak boleh dibawa pulang untuk
dicuci dirumah
3.3 Cara Memakai Gaun
Cara Memakai Gaun
 Cek gaun untuk memastikan dalam keadaan baik dan tidak rusak
 Lakukan cuci tangan 6 langkah sebelum memakai gaun
 Pakai gaun bersih yang menutupi badan dengan baik dengan cara pertama
memasukkan bagian leher kemudian mengikat tali ke belakang dengan baik.
Pastikan tali terikat dengan baik
3.4 Cara Melepas Gaun
 Petugas kesehatan berdiri di area kotor
 Buka gaun perlahan dengan membuka ikatan tali dibelakang kemudian
memegang sisi bagian dalam gaun melipat bagian luar ke dalam dan
usahakan bagian luar tidak menyentuh pakaian petugas lalu dimasukkan ke
tempat infeksius untuk di laundry
 Lakukan cuci tangan 6 langkah

10
3.5 Gaun Reusable
Gaun reusable dapat digunakan kembali setelah dilakukan pencucian pada
suhu 57,2°C- 71°C selama minimal 25 menit dan disenfektan yang digunakan
adalah klorin dengan konsentrasi 1:99 bagian air di CSSD.
4. PELINDUNG WAJAH (FACE SHIELD)
Pelindung wajah umumnya terbuat dari plastik jernis transparan, merupakan
pelindung wajah yang menutupi wajah sampai ke dagu sebagai proteksi ganda bagi
tenaga kesehatan dari persikan infeksius pasien saat melakukan perawatan. Pelindung
wajah yang standar bagian atasnya tertutup.
4.1 Cara Memakai Pelindung Wajah
 Pastikan pelindung wajah sudah bersih
 Lakukan cuci tangan 6 langkah sebelum memakai
 Pakai pelindung wajah dengan baik yang sesuai standar
4.2 Cara Melepas Pelindung Wajah
 Buka pelindung wajah perlahan dengan memegang belakang face shield lalu
dilepaskan dan menjauhi wajah petugas kemudian pelindung wajah
dimasukkan ke dalam kotak tertutup .
 Lakukan cuci tangan 6 langkah
4.3 Reusable Pelindung Wajah
 Pelindung wajah dapat digunakan kembali setelah dilakukan pembersian
bagian dalam pelindung wajah dengan menggunakan kain bersih yang udah
dicelupkan ke deterjen
 Membersihkan bagian luar pelindung wajah dengan menggunakan kain
bersih yang sudah dicelupkan ke desinfektan (klorin 0,05%) dan kemudian
dibersihkan kembali dengan menggunakan air bersih atau alcohol untuk
melepaskan residu
 Mengeringkan pelindung wajah dengan cara di jemur atau di lap bersih
Catatan:
- lakukan pembersihan pelindung wajah secara rutin sebelum dipakai kembali

11
5. PELINDUNG MATA (GOGGLES)
Pelindung mata berbentuk seperti kaca mata yang terbuat dari plastic
digunakan sebagai pelindung mata yang menutupi dengan erat area sekitarnya
agar terhindar dari cipratan yang dapat mengenai mukosa. Pelindung mata
digunakan pada saat tertentu seperti aktifitas dimana kemungkinan risiko
terciprat/ tersambur, khususnya pada saat prosedur menghasilkan aerosol, kontak
dekat berhadapan muka dengan muka pasien Covid-19.
5.1 Cara Memakai Pelindung Mata
 Pastikan pelindung Mata sudah bersih
 Lakukan cuci tangan 6 langkah sebelum memakai
 Pakai pelindung mata dengan baik yang rapat menutupi mata
5.2 Cara Melepas Pelindung Mata
 Buka pelindung mata dengan menunduk sedikit kepala lalu pegang sisi kiri
dan kanan pelindung mata secara bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi
wajah petugas kemudian goggles di masukkan ke dalam kotak tertutup
 Lakukan cuci tangan 6 langkah
5.3 Reusable Pelindung Mata
 Pelindung mata dapat digunakan kembali setelah dilakukan pembersian
bagian dalam pelindung mata dengan menggunakan kain bersih yang udah
dicelupkan ke deterjen
 Membersihkan bagian luar pelindung mata dengan menggunakan kain bersih
yang sudah dicelupkan ke desinfektan (klorin 0,05%) dan kemudian
dibersihkan kembali dengan menggunakan air bersih atau alcohol untuk
melepaskan residu
 Mengeringkan pelindung mata dengan cara di jemur atau di lap bersih

Catatan:

- Lakukan pembersihan pelindung mata secara rutin sebelum dipakai kembali.

12
6. PELINDUNG KEPALA
Penutup kepala merupakan pelindung kepala dan rambut tenaga
kesehatan dari percikan cairan infeksius pasien selama melakukan perawatan.
Penutup kepala terbuat dari bahan tahan cairan, tidak mudah robek dan
ukurannya pas di kepala tenaga kesehatan. Penutup kepala ini di gunakan sekali
pakai.
6.1 Cara Memakai Pelindung Kepala
 Lakukan cuci tangan dengan 6 langkah
 Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan telinga
dengan baik
6.2 Cara Melepas Pelindung Kepala
 Buka pelindung kepala dengan cara memaukkan tangan ke sisi bagian dalam
pelindung kepala di mulai dari bagian belakang kepala sambil melipat arah
dalam perlahan menuju ke bagian depan dengan mempertahankan tangan
berada di sisi bagian dalam pelindung kepala
 Kemudian letakkan ke tempat sampah infeksius
 Lakukan cuci tangan 6 langkah

7. CELEMEK (APRON)

Apron merupakan pelindung tubuh untuk melapisi luar gaun yang digunakan
oleh petugas kesehatan dari penetrasi cairan infeksius pasien yang bisa terbuat
dari plastic yang berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali (reusable) yang
tahan terhadap klorin saat dilakukan desinfektan.

7.1 Cara Memakai Apron


 Pastikan apron yang digunakan bersih
 Lakukan cuci tangan 6 langkah
 Pakai apron ikat tali kebagian belakang leher dan ketatkan bagian depan, lalu
ikat tali dibagian belakangnya
7.2 Cara Melepas Apron
 Buka tali bagian belakang kemudian tali bagian belakang leher dan lipat
bagian luar ke dalam dan usahakan bagian luar tidak menyentuh pakaian

13
petugas
 Kemudian letakkan ke tempat sampah infeksius
 Lakukan cuci tangan 6 langkah
7.3 Reuseable Apron
 Apron reusable dapat digunakan kembali setelah dilakukan pencucian pada
suhu 57,2°C-71°C selama minimal 25 menit dan pengelapan dengan cairan
desinfektan dari bagian bersih ke kotor di CSSD.
 Desinfeksi permukaan dengan menggunakan klorin dengan konsentrasi 1:99
bagian air dan detergen serta di lap kembali dengan air bersih.
8. SEPATU PELINDUNG
Sepatu pelindung dapat terbuat dari karet atau bahan tahan air atau bisa
dilapisi dengan kain tahan air, merupakan alat pelindung kaki dari percikan cairan
infeksius pasien selama melakukan perawatan. Sepatu pelindung harus menutup
seluruh kaki bahkan bisa sampai betis apabila gaun yang digunakan tidak mampu
mentup sampai ke bawah. Sepatu tidak boleh berlubang agar berfungsi optimal.
8.1 Cara Memakai Sepatu Pelindung
 Lakukan cuci tangan 6 langkah
 Kenakan sepatu pelindung (boots), Jika petugas menggunakan sepatu kets
atau sepatu lainnya yang tertutup maka petugas menggunakan pelindung
sepatu (shoes covers) dengan cara pelindung sepatu dipakai di luar sepatu
petugas dan menutupi celana panjang petugas
8.2 Cara Melepas Sepatu Pelindung
 Buka pelindung sepatu dengan cara memegang isi bagian dalam dimulai dari
bagian belakang sepatu sambil melipat arah dalam dan perlahan menuju ke
bagian depan dengan mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam
pelindung sepatu
 Kemudian segera letakkan ke tempat sampah infeksius
 Lakukan cuci tangan 6 langkah
8.3 Reusable Sepatu Pelindung
 Mencuci sepatu pelindung dengan menggunakan deterjen pada suhu 20°-
30°C
 Menggunakan desinfektan klorin setelah dibilas dengan menggunakan air
14
bersih
 Mengeringkan sepatu pelindung dan jas hujan dengan cara dijemur.

9. BAJU KERJA
Baju kerja adalah pakaian yang digunakan saat melakukan pekerjaan di
ruangan dan sebelum penggunaan APD dalam melakukan tindakan. Baju kerja
hanya digunakan di ruang lingkup rumah sakit. Baju kerja tidak boleh digunakan
ditempat umum seperti kantin, manajemen/ perkantoran yang tidak berhubungan
dengan pelayanan. Baju kerja tidak dipakai dari rumah, dikenakan ketika sudah
berada dirumah sakit. Selesai menggunakan baju kerja disarankan untuk mandi
dan mengganti pakaian bersih sebelum pulang kerumah. Ruangan yang
menggunakan baju kerja yaitu ruang infeksi covid, triage, IGD, IBS dan IPI.

C. PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD SESUAI LEVEL


1. PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD LEVEL 1

Gambar 1. Alat Pelindung Diri Level 1

15
1.1 Pemakaian APD Level 1
a. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah
b. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak
c. Petugas menggunakan sepatu kets atau sepatu lainnya yang tertutup
d. Pasang masker bedah dengan cara letakkan masker bedah di depan hidung
dan mulut dengan memegang ke dua sisi tali kemudian tali diikat ke belakang.
e. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata, atau bisa gunakan
pelindung wajah (face shield)
f. Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan, jika ada indikasi
1.2 Pelepasan APD Level 1
a. Petugas kesehatan berdiri di area kotor
b. Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar sambil
di tarik mengarah ke depan kemudian lipa di bagian ujung dalam sarung
tangan dan lakukan yang sama di sarung tangan berikutnya dan secara
bersama di lepaskan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius
c. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah
d. Buka pelindung mata (goggles) dengan cara menundukkan sedikit kepala
lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggles) secara
bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian
goggles/face shield di masukkan ke dalam kotak tertutup
e. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah
f. Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara
perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius.

16
2. PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD LEVEL 2

Gambar 2. Alat Pelindung Diri Level 2

2.1 Pemakaian APD Level 2


a. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah
b. Petugas kesehatan masuk ke anteroom, setelah memakai scrub suit di ruang
ganti
c. Petugas menggunakan sepatu kets atau sepatu lainnya yang tertutup
d. Pasang masker bedah dengan cara letakkan masker bedah di depan hidung
dan mulut dengan memegang ke dua sisi tali kemudian tali diikat ke belakang.
e. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan telinga
dengan baik
f. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata atau pelindung wajah
g. Pakai gaun bersih yang menutupi badan dengan baik dengan cara pertama
memasukkan bagian leher kemudian mengikat tali ke belakang dengan baik.
Pastikan tali terikat dengan baik
h. Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan gaun

17
2.2 Pelepasan APD Level 2
a. Petugas kesehatan berdiri di area kotor
b. Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar sambil di
tarik mengarah ke depan kemudian lipa di bagian ujung dalam sarung tangan
dan lakukan yang sama di sarung tangan berikutnya dan secara bersama di
lepaskan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius
c. Buka gown perlahan denan membuka ikatan tali dibelakang kemudian
merobek bagian belakang leher lalu tangan memegang sisi bagian dalam gown
melipat bagian luar ke dalam dan usahakan bagian luar tidak menyentuh
pakaian petugas lalu dimasukkan ke tempat sampah infeksius
d. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah
e. Buka pelindung mata (goggles) dengan cara menundukkan sedikit kepala lalu
pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggles) secara bersamaan, lalu
buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian goggles di masukkan ke
dalam kotak tertutup
f. Buka pelindung kepala dengan cara memasukkan tangan ke sisi bagian dalam
pelindung kepala dimulai dari bagian belakang kepala sambil melipat arah
dalam dan perlahan menuju ke bagian depan dengan mempertahankan
tangan berada di sisi bagian dalam pelindung kepala kemudian segera
masukkan ke tempat sampah infeksius
g. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah
h. Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara
perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius
i. Setelah membuka scrub suit, petugas harus segera mandi untuk selanjutnya
memakai baju biasa

18
3. PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD LEVEL 3

Gambar 3. Alat Pelindung Diri Level 3

3.1 Pemakaian APD Level 3


a. Petugas kesehatan masuk ke antero room, setelah memakai scrub suit di
ruang ganti
b. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak
c. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah
d. Pakai sarung tangan pertama
e. Kenakan sepatu pelindung (boots). Jika petugas menggunakan sepatu kets
atau sepatu lainnya yang tertutup maka petugas menggunakan pelindung
sepatu (shoes covers) dengan cara pelindung sepatu dipakai di luar sepatu
petugas atau jika coverall tertutup sampai sepatu petugas maka tidak perlu
menggunakan pelindung sepatu
f. Pasang masker N-95
g. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan telinga
dengan baik
h. Pakai coverall bersih dengan zipper yang dilapisi kain berada di bagian depan
tubuh. Coverall menutupi area kaki sampai leher dengan baik dengan cara

19
memasukkan bagian kaki terlebih dahulu, pasang bagian lengan dan rapatkan
coverall di bagian tubuh dengan menaikkan zipper sampai ke bagian leher,
hood atau pelindung kepala coverall dibiarkan terbuka di belakang leher
i. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata atau pelindung wajah
(face shield)
j. Pasang sarung tangan kedua dengan menutupi lengan gaun
3.2 Pelepasan APD Level 3
a. Petugas kesehatan berada di area kotor
b. Lepaskan sarung tangan luar
c. Lakukan desinfeksi tangan dengan handsanitizer dengan menggunakan 6
langkah
d. Buka pelindung mata (goggles) atau pelindung wajah (face shield) dengan cara
menundukkan sedikit kepala lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata
(goggles) secara bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas
kemudian goggles dimasukkan ke dalam kotak tertutup
e. Buka hood atau pelindung kepala coverall dengan cara buka pelindung kepala
dimulai dari bagian sisi kepala, depan dan kemudian perlahan menuju ke
bagian belakang kepala sampai terbuka
f. Buka coverall perlahan dengan cara membuka zipper dari atas ke bawah
kemudian tangan memegang sisi dalam bagian depan coverall sambil berusaha
membuka perlahan dari bagian depan tubuh, lengan dengan perlahan sambil
bersamaan membuka sarung tangan kemudian dilanjutkan ke area yang
menutupi bagian kaki dengan melipat bagian luar ke dalam dan selama
membuka coverall selalu usahakan menjauh dari tubuh petugas kemudian
setelah selesai, coverall dimasukkan ke temopat sampah infeksius
g. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer menggunakan 6 langkah
h. Lepaskan masker N-95
i. Setelah membuka scrub suit, petugas segera membersihkan tubuh/mandi
untuk selanjutnya menggunakan kembali baju biasa.

20
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat
a
layanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHO
Target
Lokasi petugas Jenis Aktivitas Jenis APD yang digunakan
atau pasien
Fasilitas kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD, Kamar Operasi dan Penunjang
Merawat secara Masker Bedah
langsung pasien Baju Kerja
COVID-19 Gaun/ Gown/Cover all
Sarung tangan
Pelindung mata (goggles)dan atau
Pelindung wajah (face shield)
Pelindung kepala
Sepatu pelindung/boots
Tindakan yang Masker N95
menghasilkan aerosol Baju Kerja
(seperti intubasi Gaun/ Gown/Cover all
Petugas trakea, ventilasi non Sarung tangan
Kesehatan invasive, trakeostomi, Pelindung mata (goggles)dan atau
Ruang resusitasi jantung Pelindung wajah (face shield)
perawatan paru, ventilasi manual Pelindung kepala
pasien, IGD, sebelum intubasi,nebulasi Sepatu pelindung/boots
Kamar Operasi tindakan swab, bronskopi Celemek (apron)
COVID 19, Tulip,
pemeriksaan gigi Baju/Jas Operasi steril (Khusus
Seruni
seperti scaler kamar operasi Covid)
ultrasonic dan high-
speed air driven,
pemeriksaan hidung
dan tenggorokan dll)
pada pasien COVID-19
Masker Bedah
Baju Kerja
Gaun/ Gown/Cover all
Petugas Masuk ke ruang rawat Sarung tangan tebal
kebersihan Pasien Covid 19 Pelindung mata (goggles)dan atau
Pelindung wajah (face shield)
Pelindung kepala
Sepatu pelindung/boots

21
Target
Lokasi petugas Jenis Aktivitas Jenis APD yang digunakan
atau pasien
Area lain yang Semua staf, Semua kegiatan Masker bedah
digunakan termasuk dimana tidak terjadi jaga jarak ( minimal 1 M )
untuk transit petugas kontak langsung
pasien (misal kesehatan dengan pasien COVID-19
koridor,bangsal
jaga jarak ( minimal 1 M )
Sarung tangan (jika ada indikasi)
masker bedah
Petugas Skrining awal dan tidak
baju kerja/seragam
kesehatan terjadi kontak langsung
face shield (jika berisiko )
Triase, Skrining Apron (jika berisiko )
IGD & kamar
terima sakura Pasien dengan jaga jarak ( minimal 1 M )
gejala infeksi Semua jenis kegiatan masker bedah
saluran nafas
Pasien tanpa Masker kain
gejala infeksi Semua jenis kegiatan
saluran nafas
Petugas jaga jarak ( minimal 1 M )
Area perawatan kesehatan masker bedah
Semua jenis kegiatan
pasien (dokter, face shield (jika berisiko)
perawat)
Masker N95
Gaun / Gown / Cover all
Mengerjakan Sampel Sarung tangan
Laboratorium Analis Lab
Saluran nafas face shield / Goggle
Pelindung kepala
Sepatu Pelindung
Masker Bedah
Baju kerja
Petugas di Petugas yang melakukan
Sarung tangan panjang
CSSD ruang pencucian alat instrumen
Pelindung kepala
dekontaminasi bedah
face shield / Goggle
celemek / apron
masker bedah
Diruang Baju kerja
penerimaan Sarung tangan panjang
Laundry linen infeksius Menangani linen infeksius Pelindung kepala
dan mesin face shield / Goggle
infeksius celemek / apron
Sepatu Pelindung

22
Target
Lokasi petugas Jenis Aktivitas Jenis APD yang digunakan
atau pasien
Bagian pendaftaran jaga jarak ( minimal 1 M )
Bagian Admisi Admin
pelayanan pasien, petugas masker bedah
ruangan ruangan
kasir
Area Staff jaga jarak ( minimal 1 M )
kegiatan administratif
perkantoran perkantoran masker kain
Masker bedah
Baju Kerja/seragam
Petugas penanganan sampah dan Gown/Apron (sesuai indikasi)
Area RS
kebersihan limbah padat dan cair sarung tangan tebal
face shield /Goggle (jika berisiko)
sepatu pelindung/boots
Masker Chemical/kimia
Baju Kerja/seragam
Petugas penanganan sampah dan gown pelindung/Apron
Incenerator
kebersihan limbah medis sarung tangan tebal tahan panas
face shield/Goggle
sepatu pelindung/boots
Masker bedah
Gaun/ gown/ Cover all
Sarung tangan
Petugas Pemeriksaan pasien
Radiologi face shield / Goggle
radiografer dengan suspeck Covid
Baju Kerja
Pelindung kepala
sepatu pelindung/boots
jaga jarak ( minimal 1 M )
masker bedah
Petugas rehab
Rehab Medik pemeriksaan pasien face shield (jika berisiko)
medik
Sarung tangan sekali pakai
Baju Kerja
petugas
Pengelolaan dan Masker bedah dan atau masker
Farmasi Farmasi dan
mengantar obat kain
apotik
Mengantar makanan Masker bedah
Gizi Petugas gizi
Pengelolaan di ruang Gizi Masker kain
petugas rekam Pengelolaan status dan Masker bedah dan atau masker
Rekam medis
medis rekam medis kain
Petugas Patroli keamanan di area Masker bedah dan atau masker
Security
Security RS kain

23
Target
Lokasi petugas Jenis Aktivitas Jenis APD yang digunakan
atau pasien
Fasilitas Rawat Jalan
Masker bedah
Pemeriksaan fisik pasien Baju kerja/seragam
Petugas
tanpa gejala infeksi Sarung tangan (jika ada indikasi)
Kesehatan
saluran nafas face shield (jika berisiko)

Pemeriksaan fisik pasien Masker N95


dengan gejala infeksi Baju kerja/seragam
saluran nafas tetapi Sarung tangan (sesuai indikasi)
Petugas melakukan pemeriksaan face shield
Kesehatan bronkoskopi, gaun / gown
pengambilan swab, celemek ( apron )
Ruang pemeriksaan gigi , hidung,
konsultasi / tenggorokan dan mata
Periksa Pasien dengan Menggunakan masker bedah
gejala infeksi Segala jenis kegiatan jaga jarak minimal 1 Meter
saluran nafas
Pasien tanpa Menggunakan masker
gejala infeksi Segala jenis kegiatan jaga jarak minimal 1 Meter
saluran nafas
sepatu pelindung
Setelah dan diantara
Masker bedah
kegiatan konsultasi pasien
Claning gaun / gown
dengan infeksi saluran
Service sarung tangan tebal
nafas oleh petugas
face shield (jika berisiko)
kesehatan

kenakan masker bedah pada


Pasien dengan pasien, segera pindahkan pasien
gejala infeksi Segala jenis kegiatan ke ruang isolasi / ruanga lain yang
saluran nafas terpisah dengan pasien lain
Ruang tunggu
dengan jarak minimal 1 meter
Pasien tanpa
Menggunakan masker bedah, jaga
gejala infeksi Segala jenis kegiatan
jarak minimal 1 meter
saluran nafas
Masker bedah
Area Seluruh Face shield jika kontak /
Pekerjaan administratif
administrasi irja petugas berhadapan dengan pasien
jaga jarak minimal 1 Meter

24
Target
Lokasi petugas Jenis Aktivitas Jenis APD yang digunakan
atau pasien
jaga jarak minimal 1 Meter
Masker bedah
Petugas
Skrining awal Face shield
Kesehatan
Baju Kerja
Sarung tangan (jika ada indikasi)
jaga jarak minimal 1 Meter
Pasien dengan
Masker bedah
gejala infeksi Segala jenis kegiatan
saluran nafas
Triase IRJA
Pasien tanpa jaga jarak minimal 1 Meter
dengan gejala Masker
Segala jenis kegiatan
infeksi saluran
nafas
sepatu pelindung
Masker bedah
Cleaning
Membersihkan ruangan Baju Kerja dan apron (Jika berisiko)
service
sarung tangan tebal
face shield (jika berisiko)
Masker bedah
gaun / gown / Cover all
Petugas Transport pasien curiga sarung tangan
Kesehatan Covid 19 ke RS rujukan pelindung mata ( face shield )
pelindung kepala
sepatu pelindung
hanya sopir dan area menjaga jarak 1 Meter
terpisah dengan pasien Masker bedah
Masker bedah
gaun / gown / Cover all
Jika tidak terpisah dengan sarung tangan
pasien pelindung mata ( face shield )
pelindung kepala
sopir
sepatu pelindung
Ambulance
Masker bedah
gaun / gown / Cover all
sarung tangan
Jika membantu pasien
pelindung mata ( face shield )
pelindung kepala
sepatu pelindung
Pasien dengan dilakukan transport ke RS
Masker bedah
suspek covid rujukan
Masker bedah
Membersihkan setelah gaun / gown / Cover all
Cleaning atau diantara kegiatan sarung tangan tebal
Service pemindahan pasien curiga pelindung mata ( face shield )
covid 19 pelindung kepala
sepatu pelindung

25
Keterangan :
a. Setelah digunakan APD harus dibuang di tempat sampah infeksius (plastik warna kuning)
b. Gaun hanya dipakai ketika ada tindakan dan segera dilepas setelah tindakan
c. APD yang akan dipakai ulang dimasukan ke tempat linen infeksius dan dilakukan pencucian
sesuai ketentuan
d. Saat melakukan transfer pasien, petugas tidak menggunakan gaun
e. Petugas yang melakukan pemeriksaan/pelayanan pada pasien harus tetap menjaga jarak
f. Penggunaan masker bedah yang berhadapan langsung dengan pelayanan, bila tidak dapat
menggunakan masker kain.
g. Petugas yang karena alasan tertentu akan membuka masker (makan/minum, sholat) tetap
wajib jaga jarak

26
BAB IV
DOKUMENTASI
GAMBAR PEMAKAIAN APD BERDASARKAN LOKASI, PETUGAS, DAN JENIS
AKTIVITAS

27
28
29
30
31
32
33

Anda mungkin juga menyukai