Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU SAWIT INDAH

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI


NOMOR :1 RSSI/ /SK /VII/ 2022

TENTANG
PENGANGKATAN IPCN
(INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE)

DIREKTUR RSU SAWIT INDAH

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan program Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di RSU Sawit Indah diperlukan seorang Infection
and Prevention Control Nurse (IPCN)
b. Bahwa sehubungan dengan hal yang tersebut pada butir a maka perlu
dilakukan pengangkatan infection prevention control nurse (IPCN) di
RSU Sawit Indah.

Mengingat: 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang RI Nomor 08 Tahun 2009 tentang Perlindungan
konsumen
4. Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit
6. Keputusan Meneteri Kesehatan RI Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999
MEMUTUSKAN :
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU SAWIT INDAH KABUPATEN


SERDANG BEDAGAI TENTANG PENGANGKATAN IPCN
(INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE)

KESATU : Mengangkat Maulia Indry Septiani, AMK Sebagai Infection Prevention Control
Nurse (IPCN) di RSU Sawit Indah Kabupaten Serdang Bedagai

KEDUA : Memerintahkan Saudara tersebut di atas untuk melaksanakan tugas Infection


Prevention Control Nurse (IPCN) sebagaimana deskripsi pekerjaannya tersebut
dalam lampiran 1 surat keputusan ini.
KETIGA : Memerintahkan Saudara tersebut di atas untuk membuat jadwal kegiatan dan
melaksanakan program kerja Infection Prevention Control Nurse (IPCN)
sebagaimana yang tersebut dalam lampiran 2 surat keputusan ini.

KEEMPAT: Surat keputusan ini mulai berlaku mulai tanggal ditetapkan sampai ada
pencabutan kembali dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diperbaiki sebagiamana mestinya.

Ditetapkan di : Perbaungan
Tanggal : Juli 2022
Direktur RSU Sawit Indah
Kabupaten Serdang Bedagai

drg. Muhammad Rinaldy


LAMPIRAN I
Keputusan Direktur
RSU Sawit Indah
Nomor : RSSI/ /SK/VII/2022
Tentang: Uraian Tugas pokok dan fungsi
IPCN (Infection Prevention Control Nurse)

1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di ruang
perawatan.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas dalam menjalankan
kewaspaan isolasi.
3. Melaksanakan surveilens infeksi dan melaporkan kepada panitia PPIRS.
4. Melaksanakan pelatihan PPIRS.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama sama panitia PPI memperbaiki kesalahan.
6. Memonitor kesehatan petugas sesuai gugus tugas .
7. Bersama panitia menganjurkan prosedur isolasi dan memberikan konsultasi PPI
8. Audit PPI termasuk pentalaksanaan limbah, laundry, Gizi dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiótica yang rasional.
10. Membuat laboran surveilens.
11. Memberikan saran desain ruangan RS agar sesuai dengan prinsip PPI.
12. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
penggunaannya.
13. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.
14. Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan SDM PPIRS.
15. Menerima laporan dari TIM PPI dan membuat laporan kepada direktur.
16. Berkoordinasi dengan unit terkait lain, melakukan pengawasan terhadap tindakan tindakan
yang menyimpang dari SPO.
17. Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.
18. Menyusun dan mentapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
19. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan
oleh petugas kesehatan rumah sakit.
20. Membuat SPO PPI
21. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
Ditetapkan di : Perbaungan
Tanggal : Juli 2022
Direktur RSU Sawit Indah
Kabupaten Serdang Bedagai

drg.Muhammad Rinaldy
LAMPIRAN II : Keputusan Direktur
RSU Sawit Indah
Nomor : RSSI/ /SK /VII/2022
Tentang Program Kerja IPCN (Infection
Prevention Control Nurse)

I. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah
resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. salah satu indicator
kebersihasilandalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi
nosokomial di rumah sakit. untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pencegahan infeksi di rumah sakit.

II. LATAR BELAKANG


Semakin tinggi angka infeksi di rumah sakit dan hari rawat yang panjang sebagai akibat
dari infeksi nosokomial, maka perlu dilakukan suatu control dan pengendalian
infeksi dalam intrn rumah sakit. disamping dapat menjadi akibat infeksi nosokomial
rumah sakit dapat menanggung biaya yang tinggi hal tersebut menjadi tanggung jawab ipcn
sebgai pioneer dalam pengendalian infeksi di rumah sakit.
Seiring dengan perkembangan tehnologi informasi dan persaingan bisni di rumah sakit
yang semakin ketat dimana tuntutan masyarakat yang tinggi akan pelayanan kesehatan yang
bermutu maka sepantaslah kita membuat program ipcn yang dapat membantu
rumah sakit baik secara langsung maupun tidak langsung.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
b. Menyiapkan dana infeksi dirumah sakit
c. Memberikan pendidikan, pelatihan dan edukasi kepada staf, perawat, dokter yang ada
dirumah sakit, pasien, keluarga pasien dan pengunjung.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Monitoring kewaspadaan isolasi
2. Melakukan surveilans
3. Pendidikan dan pelatihan
4. Pelaksanaan langkah-langkah pencegahan infeksi
5. Monitoring penggunaan antibiotik yang rasional
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Monitoring kewaspadaan isolasi
a. Melakukan audit hand hygiene
b. Melakukan audit penggunaan apd
c. Melakukan audit manajemen limbah
d. Melakukan audit pengendalian lingkungan
e. Melakukan audit kegiatan dekontaminasi alkes
f. Melakukan audit manajemen linen
g. Melakukan audit penatalaksanaan gizi
h. Jarak penempatan pasien
i. Etika batuk
j. Penyuntikan yang aman dan praktek lumbal fungsi

2. Melaukan surveilens
a. Menetapkan jenis survei yang akan dilakukan
b. Membuat kriteria survei
c. Menetapkan target survei
d. Membuat jadwal survei
e. Mengumpulkan data
f. Mengimput data dalam sistem informasi rumah sakit
g. Membuat analisa
h. Membuat laporan

3. Pendidikan dan pelatihan


a. Menentukan sasaran pelatihan
b. Membuat TOR (Team Of Reference)
c. Dokumentasi pelatihan
d. Membuat laporan
4. Melaksanakan langkah-langkah pencegahan
a. Melakukan gerakan hand hygiene
b. Melakukan lomba hand hygiene
5. Monitoring penggunaan antibiotik yang nasional
Penggunaan antibiotik sesuai pola kuman pada ruangan masing-masing.

VI. SASARAN
1. Monitoring kewaspadaan isolasi
a. Semua staf, perawat, dokter, pasien, keluarga pasien dan penguunjung melakukan
hand hygiene yang benar.
b. Cara penggunaan APD yang tepat dan sesuai indikasi
c. Pemeliharaan sampah non infeksi, infeksi dan benda tajam yang benar.
2. Melakukan surveilens
a. ILO
b. Plebitis
c. ISK
d. Dekubitus
3. Pendidikan dan pelatihan
a. Dokter, perawat, staf, pasien, keluarga pasien dan pengunjung dapat mengerti cara
membuang sampah dan benda tajam yang benar
b. Dokter, perawat, staf, pasien, keluarga pasien dan penggunjung dapat mengerti cara
membuang sampah dan benda tajam yang benar
c. Dokter dan perawat dapat melaksanakan teknik aseptik pada saat melakukan tindakan
medis.
4. Mela ksana kan langkah-langka h pengendalia n infeksi
a. melak ukan pemisahan terha dap pas ien posit if dapat men ularkan
penyakit melalui konta k.
b. melak ukan disinfeksi ruangan, temp at tidur , dll yang ada dala m
ruangan terseb ut dengan menggunakan larutan chlorine 0,5 %
c. Melakukan dekontamasi dan sterilisasi p eral atan di CSSD

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
KEGIATAN SASARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Prosedur
pemasangan
infus

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Bila ditemukan kendala dan pelaporan IPCN agar meaporkannya dalam evaluasi
laporan pelasanaan kegiatan serta dengan saran kepada pimpinan sebagai bahan
penyempurnaan untuk program berikutnya.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dilakukan setiap hari dan diinput ke dalam system informasi rumah sakit
yang terintegrasi. Pelaporan dilakukan perbulan kepada ketua ppi rumah sakit untuk
dilakukan analisa data dan rekomendasi kepada direktur rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai