Anda di halaman 1dari 14

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.

03
RUMKITBAN 04.08.04 KARTIKA HUSADA KUDUS

PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMKITBAN 04.08.04 KARTIKA HUSADA KUDUS

2022
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.03
RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA KUDUS
JL. JEND SUDIRMAN NO.64 KUDUS
Telp ( 0291 ) 432532 Fax ( 0291 ) 432532

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA KUDUS


NOMOR : 025/SK/RS-KH/VI/2018

TENTANG

KEBIJAKAN PENETAPAN PROGRAM KERJA TIM PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA KUDUS


KEPALA RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA KUDUS

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah


sakit perlu diterapkannya pencegahan dan pengendalian
infeksi di Rumah Sakit Kartika Husada Kudus;

b. bahwa untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di


rumah sakit perlu ditetapkan program pencegahan dan
pengendalian infeksi yaitu kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan,
pelatihan, pengawasan , serta monitoring dan evaluasi;
c. sehubungan dengan point a dan b, maka Tim PPI
harus membuat program kerja sesuai acuan di atas untuk
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi Di
Rumah Sakit Kartika Husada Kudus;
Mengingat : 1. UU Republik Indoneisia No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;

2. UU Republik Indoneisia No 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;
3. UU Republik Indoneisia No 29 tahun 2009 tentang
Praktik Kedokteran;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat dan Berkahnya yang telah dilimpahkan kepada penyusun,
sehingga Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Sakit Kartika
Husada ini dapat selesai disusun.

Tujuan utama dari Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


di rumah sakit adalah menciptakan budaya pasien safety, memperbaiki
akuntabilitas rumah sakit, menurunkan angka HAIs dan melakukan pencegahan
agar kejadian HAIs tidak terulang lagi, meningkatkan kualitas pelayanan rumah
sakit melalui pencegahan dan pengendalian infeksi, melindungi sumber daya
manusia, serta kesehatan masyarakat dari penyakit infeksi yang berbahaya.

Dalam Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di rumah sakir


meliputi kewaspadaan isolasi, pencegahan infeksi, surveilens, pendidikan dan
pelatihan dan kesehatan karyawan serta kebijakan penggunaan anti mikroba.

Penyusun menyadari dalam program ini masih terdapat kekurangan.


Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk
perbaikan kedepanya, tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang
sedalam-dalamnya atas semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan program ini

Kudus, 03 Januari 2022

Penyusun

v
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................. i
SURAT KEPUTUSAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................... 1
B. TUJUAN.......................................................................... 2
BAB II PROGRAM PPI
A. KEGIATAN POKOK......................................................... 3
B. RINCIAN KEGIATAN....................................................... 3
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN............................. 4
D. JADWAL PELAKSANAAN DAN SASARAN.................... 5
E. SASARAN KEGIATAN.................................................... 5
F. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN............. 6
BAB III PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kejadian infeksi di rumah sakit adalah infeksi yang di dapat atau timbul
pada waktu pasien di rawat di rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit hal ini
merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau
tidak langsung kematian pasien. Beberapa kejadian di rumah sakit mungkin
tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi dapat menjadi penyebab
pasien di rawat lebih lama di rumah sakit. Penyebabnya oleh kuman yang
berada di lingkungan rumah sakit atau oleh kuman yang sudah di bawa oleh
pasien sendiri yaitu kuman endogen. Dari batasan ini dapat disimpulkan
bahwa kejadian infeksi rumah sakit adalah infeksi yang secara potensial
dapat dicegah.
Menurut data WHO angka kejadian infeksi di rumah sakit sekitar 3-21
%, rata – rata 9 % atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit di
seluruh dunia. Hasil survei point prevalensi dari 11 rumah sakit di DKI
Jakarta yang dilakukan oleh PERDALIN Jaya dan RS Penyakit Infeksi Prof.
Dr. Sulianti Saroso Jakarta tahun 2013 didapatkan angka kejadian infeksi
nasokomial untuk IDO ( infeksi Daerah Operasi ) 18,9 %, ISK ( Infeksi
Saluran Kemih ) 15,1 %, IADP ( Infeksi Aliran Darah Primer ) 26,4 %,
Pneumonia 24,5 % dan infeksi saluran napas 15, 1 % serta infeksi lain 32,1
%. Untuk mencegah risiko terjadinya infeksi di Rumah Sakit perlu diterapkan
pencegahan dan pengendalian infeksi ( PPI ), yaitu kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta
monitoring dan evaluasi.

Memperhatikan kompleksnya permasalahan tetapi di satu sisi


banyaknya manfaat yang dihasilkan apabila kita melaksanakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dengan baik, maka kegiatan
program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit ini
seharusnya dapat dilaksanakan dalam suatu struktur organisasi yang kuat
dan rapi, yang mampu menyusun dan menjabarkan program secara
komprehensif, rinci dan jelas, sehingga dapat dilaksanakan oleh semua
petugas rumah sakit secara benar dan bertanggung jawab. Dibutuhkan

1
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan sebagai upaya
menekan kejadian infeksi di Rumah Sakit Kartika Husada Kudus.
Sehubungan dengan besarnya masalah dan akibat infeksi rumah
sakit seperti dikemukakan di atas, maka perlu disusun suatu program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Kartika
Husada Kudus dengan baik dan terarah sehingga rumah sakit dapat
meningkatkan mutu, cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan
kepada masyarakat .
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit Kartika Husada Kudus tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya program penerapan budaya cuci tangan
b. Terlaksananya program survailens Plebitis,Dekubitus, ISK, ILO
c. Terlaksananya program pendidikan dan pelatihan staf, pasien dan
keluarganya
d. Terlaksananya program pencegahan infeksi dengan penerapan
bandels Cateter Vena Parsial, Urine cateter,dan Operasi
e. Terlaksananya penggunaan antimikroba yang rasional
f. Terlaksananya ICRA (Infektion Control Risk Assesment) pada hasil
survailens
g. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan karyawan secara berkala
terutama pada unit infeksius
h. Terlaksananya rapat secara rutin sesuai jadwal yang ada dengan
semua bagian yang terkait

2
BAB II

PROGRAM PPI

A. KEGIATAN POKOK
1. Kewaspadaan Isolasi
2. Surveilans
3. Pelatihan dan Pendidikan
4. Pencegahan Infeksi
5. Kesehatan Karyawan
6. Monitoring dan Evaluasi
B. RINCIAN KEGIATAN
1. Kewaspadaan Isolasi
a. Melaksanakan sosialisasi, penerapan dan audit kepatuhan cuci
tangan
b. Melaksanakan sosialisasi etika batuk dan bersin
c. Mengusulkan pengadaan unit Central Sterile Supply Department
(CSSD)
2. Surveilans
a. Melaksanakan survailens Phlebitis, ILO, ISK dan Dekubitus
b. Melaksanakan Infektion Control Risk Assesment (ICRA) pada hasil
survailens
3. Pelatihan dan Pendidikan
a. Melaksanakan in house training pelatihan dasar pencegahan dan
pengendalian infeksi
b. Melaksanakan pelatihan Infection Prevention and Control Nurse
(IPCN)
c. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan staf, pasien dan
keluarganya sesuai jadwal dan anggaran yang ditentukan
4. Pencegahan Infeksi
Melaksanakan program pencegahan infeksi dengan penerapan bandels
Cateter Vena central, Urine cateter, dan Operasi setiap ada kasus
5. Kesehatan Karyawan
Mengusulkan pemeliharaan kesehatan karyawan secara berkala
terutama pada unit infeksius ke bagian SDM
6. Monitoring dan Evaluasi

3
a. Melaksanakan rapat rutin sesuai jadwal dengan semua bagian yang
terkait
b. Membuat laporan pencegahan dan pengendalian infeksi ke kepala
rumah sakit, dan diumpanbalikkan ke unit kerja setiap tiga bulan
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Sosialisasi penerapan budaya cuci tangan setiap satu bulan sekali dan
audit pelaksanaanya 3 bulan
2. Melaksanakan sosialisasi etika batuk dan bersin setiap satu bulan sekali
3. Melaksanakan survailens Phlebitis, ILO, ISK dan Dekubitus setiap hari
atau menyesuaikan setiap ada kejadian, pelaporan tiap bulan dan
analisis setiap tiga bulan
4. Melaksanakan Infektion Control Risk Assesment (ICRA) pada hasil
survailens pada setiap 1 semester
5. Melaksanakan in house training pelatihan dasar pencegahan dan
pengendalian infeksi setiap satu tahun sekali
6. Pelatihan Infection Prevention and Control Nurse (IPCN) dilakukan oleh
petugas/ tim PPI yang telah ditunjuk pimpinan (1 Orang)
7. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan staf, pasien dan
keluarganya sesuai jadwal dan anggaran yang ditentukan
8. Melaksanakan program pencegahan infeksi dengan penerapan bandels
Cateter Vena central, Urine cateter, dan Operasi setiap ada kasus
9. Mengusulkan pemeliharaan kesehatan karyawan secara berkala
terutama pada unit infeksius ke bagian SDM meliputi vaksin HbsAg,
pemeriksaan HbsAg dan HIV minimal 1 tahun sekali.
10. Melaksanakan rapat rutin sesuai jadwal dengan semua bagian yang
terkait setiap tiga bulan sekali
11. Membuat laporan pencegahan dan pengendalian infeksi ke kepala
rumah sakit, dan diumpan balikkan ke unit kerja setiap tiga bulan sekali.
12. Melakukan pendataan terkait kebutuhan pengadaan barang setiap enam
bulan sekali.

4
D. JADWAL PELAKSANAAN DAN SASARAN
E. Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan Pokok Waktu/Bulan Anggaran


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Kewaspadaan isolasi 5.000.000
a. cuci tangan
b. etika batuk
c. penggunaan APD
2. surveilans 2.500.000
a. surveilans
b. ICRA
3. Pelatihan dan Pendidikan 7.000.000
a. IHT PPI dasar
b. IPCN
c. Pasien dan pengunjung
d. Pelatihan Penggunaan
Antimikroba (anggaran
sesuai program kerja
PPRA)
4. Kesehatan Karyawan 10.000.000
Koordinasi dengan bagian
keuangan untuk
pelaksanaan pemberian
vaksin
5. Monitoring dan Evaluasi 1.000.000

a. Rapat unit

b. laporan
6. Pencegahan Infeksi
Program bundle 500.000

7. Pengadaan Barang 15.000.000


Pendataan kebutuhan di
unit dan lingkungannya
Pengajuan barang ke
bagian yang terkait
5
Pengajuan barang (tempat
sampah) pendataan dengan
sarpras
Pelaksanaan pendataan
handrub dan tempatnya
dengan bagian farmasi
Dokumentasi bukti
pelaksanaan pendataan
barang
Jumlah 41.000.000

F. SASARAN KEGIATAN
1. Sasaran sosialisasi, penerapan dan audit kepatuhan cuci tangan adalah
seluruh staf, pasien dan pengunjung rumah sakit
2. Sasaran sosialisasi etika batuk dan bersin adalah seluruh staf, pasien
dan pengunjung rumah sakit
3. Sasaran pengusulan pengadaan unit Central Sterile Supply Department
(CSSD) adalah pimpinan dan manajemen rumah sakit
4. Sasaran survailens Phlebitis, ILO, ISK dan Dekubitus adalah
5. Sasaran pelaksanakan Infektion Control Risk Assesment (ICRA) adalah
6. Sasaran in house training pelatihan dasar pencegahan dan pengendalian
infeksi adalah
7. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan staf, pasien dan
keluarganya
8. Sasaran pelatihan Infection Prevention and Control Nurse (IPCN) adalah
ketua tim PPI
9. Sasaran pelaksanakan program pencegahan infeksi dengan penerapan
bandels Cateter Vena central, Urine cateter, dan Operasi adalah setiap
ada kegiatan atau pasien
10. Sasaran pemeliharaan kesehatan karyawan secara berkala adalah
seluruh staf karyawan rumah sakit
11. Sasaran rapat rutin sesuai jadwal adalah tim PPI dengan kepala unit
12. Sasaran laporan pencegahan dan pengendalian infeksi ke kepala rumah
sakit, dan diumpanbalikkan ke unit kerja adalah tim PPI

6
G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Setiap 3 bulan IPCN dan IPCLN mengumpulkan data monitoring audit
pelaksanaan PPI di semua unit bagian di Rumah Sakit
2. Program surveilans HAIs dilakukan oleh IPCN dibantu IPCLN setiap hari
dan di buat laporan setiap bulan, Tri Wulan, semester dan 1 tahun
3. Pelatihan dan pendidikan di laporkan setiap 6 bulan oleh IPCN
4. Tiap 3 bulan dilaporkan untuk pelaksanaan audit HH, audit bundle, audit
fasilitas oleh IPCN
5. Setiap hasil dari survailens dilakukan ICRA guna mengatasi masalah
yang timbul dari infeksi nosokomial setiap 3 bulan oleh IPCN
6. Setiap ada renovasi atau pembangunan di lakukan ICRA (Infektion
Control Risk Assesment) oleh IPCN

7
BAB III

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

1. Semua kegiatan pelaksanaan monitoring PPI/ dicatat/ didokumentasikan


pada formulir yang telah disediakan dengan petunjuk teknis pengisian
formulir monitoring/ audit dan SPOnya.
2. Setiap tiga bulan tim PPI melaporkan kegiatan ke Kelapa Rumah Sakit
3. Evaluasi program tim PPI di Rumah Sakit Kartika Husada dilaksanakan akhir
tahun berjalan untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan tahun
berikutnya.

Kudus, 03 Januari 2022

Ketua TIM PPI

dr. Tony Hartanto

Anda mungkin juga menyukai