Anda di halaman 1dari 11

FISIOLOGI TUMBUHAN 202

PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN BERBASIS PROYEK T.A. 2022

(Milwan Nuralamsyah Rahim Djamir) (A1J120055)

Pendahuluan

Tanaman terung (Solanum melongena L.) diklasifikasikan ke dalam kingdom


plantae, divisi magnoliophyta, kelas magnolipsida, ordo solanales, family solanaceae,
genus solanum dan spesies Solanum melongena L. Terung memiliki buah yang
menghasilkan biji yang ukurannya kecil-kecil berbentuk pipih dan berwarna cokelat
muda. Sedangkan bijinya terdapat dalam daging buah, agak keras dan permukaannya
licin mengkilap. Biji ini merupakan alat reproduksi atau perbanyakan tanaman secara
generatif (Sasongko, 2010).

Penyemaian adalah kegiatan memproses benih menjadi bibit. Penyemaian


diperlukan ketika benih terlalu kecil sehingga jika ditanam langsung akan rentan
hanyut atau hilang terbawa air. Penyemaian juga perlu jika benih yang akan disemai
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkecambah. Ada beberapa teknik
penyemain, teknik-teknik yang dimaksud antara lain semai langsung dan tidak
langsung (pra semai). Teknik semai langsung terdiri dari dua, yakni menyemai
langsung ke persemaian yang terkena cahaya dan menyemai langsung ke persemaian
lalu ditutup dengan kain atau dikondisikan gelap satu sampai dua hari. Kondisi gelap
dapat membantu mengaktifkan kerja hormon auksin, yaitu hormon pertumbuhan yang
terdapat pada akar, batang dan daun tanaman (Zuhaida, A., Kurniawan, W. 2018).

Tanah yang baik merupakan tanah yang mengandung unsur hara yang
terpenting dalam tanah agar dapat mendukung kesuburan tanah salah satunya adalah
kandungan C-organik. Dimana kandungan C-organik merupakan unsur yang dapat
menentukan tingkat kesuburan tanah. Bahan organik tanah adalah semua jenis
1
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan
organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan
bahan organik yang stabil atau humus (Hardjowigeno,2003).

Pupuk merupakan zat hara yang menjadi kebutuhan utama tanaman.


Berdasarkan sumber bahannya, pupuk terbagi menjadi dua yaitu pupuk organik dan
pupuk anorganik. Pupuk organik atau pupuk alamiah adalah pupuk yang terbuat dari
hasil pelapukan senyawa organik seperti tanaman, hewan, manusia dan kotoran,
sedangkan pupuk anorganik atau pupuk kimia adalah zat hara yang sengaja dibuat
yang sumber bahan bakunya adalah zat kimia atau senyawa anorganik. Jenis pupuk
organik yang banyak digunakan adalah pupuk kandang, kompos dan humus
sedangkan jenis pupuk anorganik yaitu SP36, Urea, NPK dan lainnya. Pupuk organik
saat ini sudah mulai dimanfaatkan oleh sebagian petani, khususnya mereka yang
berprofesi sebagai petani dan peternak (Musnamar. 2003).

Kemampuan tanah menahan air dianggap setara dengan kadar air kapasitas
lapang. Secara umum kadar air kapasitas lapang didefinisikan sebagai kadar air tanah
di lapang pada saat air drainase sudahberhenti atau hampir berhenti mengalir karena
adanya gaya grafitasi setelah sebelumnya tanah tersebut mengalami jenuh sempurna.
Kadar air kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan tiga metode yang berbeda-beda,
yaitu metode Alhricks, Drainase bebas, dan Pressure plate. Ketiga metode tersebut
memiliki prinsip yang berbeda. Secara umum prinsip metode Alhricks dan Drainase
bebas berdasarkan hilangnya air gravitasi, sedangkan metode Pressure
plateberdasarkan tekanan setara pF 2.54 (1/3 atm) (Haridjaja, 2013:53).

Pada praktikum ini memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan dari praktikum
kali ini yaitu:

2
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

1. Untuk menumbuhkan bibit semaian tanaman sayur dengan teknik semai pada
pot semaian sampai pertumbuhan tahap layak dipindah-tanamkan di lahan
atau polybag yang luas (berumur 21 HST).
2. Untuk membandingkan pertumbuhan tanaman sayur di media polybag dengan
komposisi media tanam yang berbeda (tanpa pupuk kandang dan dengan
pupuk kandang) pada masa pertumbuhan vegetative.
3. Untuk mengukur beberapa parameter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah
daun, panjang daun, lebar daun) pada tahap pertumbuhan vegetative.
4. Untuk membandingkan kapilaritas dan kapasitas lapang tanah yang digunakan
sebagai media tanam dengan tanah pasir dan tanah liat.

Hasil Pengamatan

1. Pengamatan penyemaian bibit tanaman sayur Terung (Solanum melongena L.)


pada pot semaian sampai pertumbuhan tahap layak dipindah-tanamkan di
lahan atau polybag yang luas (berumur 21 HST).

HST Foto pengamatan

0 sd 3

21

3
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

2. Pengamatan pertumbuhan tanaman sayur Terung di media polybag dengan


komposisi media tanam yang berbeda (tanpa pupuk kandang dan dengan
pupuk kandang)

Pot Tanah Biasa Pot Tanah+Pupuk Kandang

3. Pengamatan parameter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, panjang


daun, lebar daun)
a. Perbandingan Tinggi tanaman (cm)

4
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

25

20

15 TINGGI TANAMAN
(TANAH BIASA)
10 TINGGI TANAMAN
(TANAH BERPUPUK)
5

0
21 HST 28 HST 35 HST 42 HST

b. Perbandingan Lebar daun (cm)


14
12
10
8 DAUN TERLEBAR (TANAH
BIASA)
6
DAUN TERLEBAR (TANAH
4 BERPUPUK)
2
0
21 HST 28 HST 35 HST 42 HST

c. Perbandingan Panjang daun (cm)


20
18
16
14
12 DAUN TERPANJANG
10 (TANAH BIASA)
8 DAUN TERPANJANG
6 (TANAH BERPUPUK)
4
2
0
21 HST 28 HST 35 HST 42 HST

4. Pengamatan perbandingan kapilaritas dan kapasitas lapang tanah yang


digunakan sebagai media tanam dengan tanah pasir dan tanah liat.

5
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

Jenis Berat Kering Berat Basah Selisih Berat


Tanah (gram) (gram) (gram)

Liat 2.700 4.510 1.810

Pasir 2.700 4.270 1.570

Lempung 2.700 4.120 1.420

Pembahasan

Pada pengamatan penyemaian benih tanaman terung, dipersiapkan wadah


semai dari bekas gelas air minum berukuran 200 mL. Kemudian wadah diisi dengan
tanah dengan campuran pupuk kandang. Wadah kemudian diisi dengan bibit tanaman
terung sebanyak 2-3 butir. Wadah semai dipersiapkan sebanyak 5 wadah berguna
untuk mengantisipasi tanaman yang gagal tumbuh. Setelah diisi bij terung wadah,
wadah kemudian disemprot dengan air agar menjaga kelembaban tanah serta
disemprot dengan larutan fungisida dan insektisida agar terhindari dari serangga dan
jamur. Lalu wadah semaian berisi biji tanaman terung ditutupi dengan penutup agar
tanaman bisa terhindar dari cahaya hingga selama 3 hari berturut-turut. Dengan
ditutupi maka dapat merangsang hormone pertumbuhan untuk bekerja sehingga
tanaman dapat berkecambah. Wadah semaian terus diawasi hingga 3 hari berikutnya.
Setelah 3 hari penutup dibuka dan tanaman dibiarkan di bawah sinar matahari hingga
umur 21 hari. Setelah umur 21 hari kemudian bibit tanaman terung dipindahkan ke
wadah pot yang telah disiapkan.

6
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

Wadah pot disediakan berupa 2 jenis yang berbeda yaitu pot dengan tanah
biasa dan pot dengan campuran pupuk kandang. Bibit tanaman dipindahkan ke pot,
lalu diukur tinggi, jumlah daun, lebar daun dan panjang daun awalnya. Setelah itu
bibit yang telah berada di pot dibiarkan di bawah sinar matahari dan di awasi pada
setiap pekan dengan mengukur parameter pertumbuhannya hingga 42 hari setelah
tanam. Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman terung berdasarkan pengamatan
menunjukkan bahwa tanaman terung yang tumbuh di media tanah berpupuk lebih
cepat tumbuh dibandingkan dengan terung yang tumbuh di media tanah tanpa pupuk.
Pada 21 HST masih menunjukkan pertumbuhan yang sama. Setelah 28 HST hingga
42 HST menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dapat disebabkan perbedaan
komposisi nutrisi pada media tanah yang berbeda. Tanah berpupuk cenderung
memiliki lebih banyak unsur nutrisi untuk tanaman dibanding dengan tanah biasa.
Perlu diketahuo bahwa pupuk khususnya pupuk kandang dapat memberikan nutrisi
Nitrogen yang cukup bagi tanaman seperti menyediakan unsur urea yang berasald
dari kotoran hewan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sufardi (2020) bahwa pupuk
organik dalam bentuk yang telah dikomposkan ataupun segar berperan penting dalam
perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi tanah serta sumber nutrisi tanaman.
Penggunaan kompos/pupuk organik pada tanah memberikan manfaat diantaranya
menambah kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah dan
gembur, memperbaiki sifat kimiawi tanah, sehingga unsur hara yang tersedia dalam
tanah lebih mudah diserap oleh tanaman, memperbaiki tata air dan udara dalam tanah,
sehingga akan dapat menjaga suhu dalam tanah menjadi lebih stabil, mempertinggi
daya ikat tanah terhadap zat hara, sehingga mudah larut oleh air dan memperbaiki
kehidupan jasad renik yang hidup dalam tanah.

Pada pengamatan kapilaritas air menunjukkan bahwa daya serap air tertinggi
dimiliki oleh tanah liat, lalu disusul tanah berpasir kemudian terakhir tanah lempung.
7
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

Tanah bertekstur liat tidak hanya memiliki permukaan yang luas tetapi juga
bermuatan listrik. Muatan listrik memberi sifat pada liat untuk dapat mengikat air
maupun hara tanaman pada permukaannya. Inilah yang menyebabkan liat lebih
banyak menyimpan air. Bahan organik membantu mengikat butiran liat membentuk
ikatan butiran yang lebih besar sehingga memperbesar ruang-ruang udara diantara
ikatan butiran

Tanah dengan tekstur liat memiliki laju evaporasi terendah bila dibandingkan
dengan tanah bertekstur lempung berliat Hal ini diduga karena liat memiliki ukuran
yang kecil dengan permukaan yang sangat Iuas sehingga manpu menahan air dalam
jumlah yang besar dan sekaligus menyebabkan evaporasi yang terjadi pun rendah.
Tanah liat tidak hanya memiliki permukaan yang luas tetapi juga bermuatan negatif.
Dengan muatan negatif inilah yang menyebabkan liat mempunyai kemampuan
mengikat air lebih tinggi dan juga jumlah ruang pori mikro pada liat jauh lebih besar
daripada jumlah ruang pori mikro diantara butiran pasir selingga gerak air dan udara
dalam fraksi liat terhambat. Halusnya butirbutir liat maka susunan butir butirnya
sangat rapat. Air dan udara sukar masuk didalamnya, artinya sukar merembeskan air
dan air yang telah masuk akan sukar keluar, maka itu tanah liat lambat kering.
Semakin liat atau halus suatu tekstur tanah maka semakin banyak ruang pori mikro
yang terbentuk yang terisi oleh air dan udara. Tekstur yang kasar akan membentuk
pori makro yang menyebabkan porositas cepat sehingga tidak terjadi akumulasi air.
mengemukakan bahwa tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-
pori makro sehingga gerak air sangat cepat (Intara dkk.2011:131)

Jenis tanah yang baik untuk dijadikan tanah pertanian ladang kering adalah
tekstur lempung berpasir karena mampu mempertahankan kelembapannya dan kaya
akan nutrisi dibandingkan tanah yang lain. Sedangkan tanah yang baik untuk lahan

8
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

pertanian sawah irigasi adalah tanah bertekstur liat karena memiliki kemampuan yang
lebih besar dalam memegang air.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyemaian bibit tanaman terung dilakukan selama 3 hari dalam kondisi


ternaung agar proses perkecambahan lebih efektif.

2. Perbedaan jenis media tanam akan sangat mempengaruhi pertumbuhan


tanaman.

3. Tanaman terung pada media tanam tanah berpupuk lebih cepat tumbuh
dibandingkan dengan media tanam tanah biasa.

4. Daya Kapilaritas air terbaik dimiliki oleh tanah liat > tanah berpasir> tanah
lempung.

DAFTAR PUSTAKA

Hardjowigeno. S, 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: PT Medityatama Sarana Perkasa


Haridjaja. O., Baskoro. D. P. T., dan Setianingsih. M., 2013. Perbedaan Nilai Kadar
Air Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Alhricks, Drainase Bebas, Dan
Pressure Platepada Berbagai Tekstur Tanah Dan Hubungannya Dengan
Pertumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annuusL.). J. Tanah Lingk. Vol. 15
(2). Hal: 52-59. ISSN 1410-7333
Inntara; Sapei,A; ErizaI; Sembiring, dan Djoefrie,B. 2011. Pengaruh Pemberian
Bahan Organik Pada Tanah Liat Dan Lempung Berliat Terhadap Kemampuan

9
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

Mengikat Air.Jurnal IImu Pertanian Indonesia. Vol. 16 NO.2 ISSN 0853 –


4217

Musnamar. 2003. Pupuk Organik: Cair & Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Sasongko, J. 2010. Pengaruh Macam Pupuk NPK dan Macam Varietas terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.).
Sufardi. 2020. Pertumbuhan Tanaman. Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala

Zuhaida, A., Kurniawan, W. 2018. Deskripsi Saintifik Pengaruh Tanah Pada


Pertumbuhan Tanaman : Studi Terhadap Q.S Al-A’raf Ayat 58. Journal of
Natural Science Teaching. Vol. 1 (2). Hal :64. ISSN : 2580-8474.

10
FISIOLOGI TUMBUHAN 202
2

LAMPIRAN
Tabel pertumbuhan tanaman terung

21 HST 28 HST 35 HST 42 HST


TINGGI TANAMAN (TANAH BIASA) 7,3 9,6 12,4 15,3
TINGGI TANAMAN (TANAH BERPUPUK) 7,2 11,4 16,3 22,7

21 HST 28 HST 35 HST 42 HST


DAUN TERLEBAR (TANAH BIASA) 2,1 3,3 4,6 6,1
DAUN TERLEBAR (TANAH BERPUPUK) 2,2 5,1 7,3 13,2

21 HST 28 HST 35 HST 42 HST


DAUN TERPANJANG (TANAH BIASA) 4,2 5,1 6,4 8,3
DAUN TERPANJANG (TANAH BERPUPUK) 4,1 7,3 10,2 17,8

11

Anda mungkin juga menyukai