Judul :
JANJI
Indentitas buku :
Judul : Janji
Orientasi:
‘Janji’ bercerita tentang tiga sekawan yaitu Hasan, Baso dan Kaharuddin yang
bersekolah di suatu sekolah agama terpencil, jauh dari hiruk pikuk kota. Tiga
sekawan itu sangat terkenal di sekolah, bukan karena prestasi melainkan karena
kenakalannya yang kerap kali melewati batas. Puncak kenakalan mereka terjadi saat
sekolah kedatangan ‘tamu agung’. Ketiga anak nakal itu membuat ulah dengan
sengaja mencampurkan garam ke dalam teh yang akan dihidangkan untuk para
tamu. Meski dilakukan dengan ‘rapi’, sayangnya Buya (Ayah), selaku kepala sekolah
agama tersebut mengetahui perbuatan mereka. Maka, bukan para guru lagi yang
mereka hadapi kali ini. Buya sendiri yang langsung memanggil mereka ke
ruangannya.
Baik Hasan, Baso dan Kaharuddin, ketiganya sama-sama berharap bahwa kenakalan
kali ini akan membuat mereka dikeluarkan dari sekolah. Mereka tidak suka dengan
sekolah agama ini. Namun, Buya bahkan tahu niat mereka itu. Alih-alih
mengeluarkan mereka dari sekolah, Buya malah memberikan mereka pilihan.
Penafsiran
Buku ini sangat menarik, mengandung banyak pesan yang bisa kita ambil. Buku ini
seolah mengingatkan kita bagaimana menjalankan perintah agama yang bukan
hanya sekedar ‘kalimat di mulut saja’, tetapi juga harus memberikan dampak baik
bagi sekeliling kita. Kita juga seperti disadarkan, bagaimana terkadang kita dengan
gampangnya menilai seseorang hanya dari masa lalunya, tanpa melihat seperti apa
dia sekarang.
Buku ini cocok dibaca mulai dari kalangan remaja hingga orangtua. Semoga dengan
membaca buku ini, kita jadi lebih bijak dalam menghadapi segala hal yang diizinkan
oleh Yang Maha Kuasa untuk terjadi dalam kehidupan kita.
Keunggulan Buku
Novel Janji mengangkat topik sederhana, tetapi sangat menarik. Novel ini dikemas
dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga tidak akan membuat
pembaca merasa kebingungan. Jalan cerita dalam novel ini juga tidak membosankan
sehingga membuat pembaca ingin terus membuka halaman berikutnya. Selain itu,
banyak sekali nilai moral yang dapat diambil dari novel ini yang tentunya akan
sangat bermanfaat untuk pembacanya.
Kekurangan Buku
Tidak terdapat daftar isi dalam novel Janji sehingga menyulitkan pembaca saat ingin
mencari bagian-bagian tertentu. Selain itu, Tere Liye tidak konsisten dalam
menggambarkan tokoh Buya. Di bagian awal novel, digambarkan bahwa Buya menyesal
karena telah mengusir Bahar dari sekolah agama. Akan tetapi, dibagian akhir novel
Buya digambarkan sangat tenang saat mengusir Bahar dari sekolah agama karena
Bahar telah berjanji untuk memegang lima pusaka sebagai syarat dia boleh
meninggalkan sekolah tersebut