Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN PEMBONGKARAN TRUK BAK MANUAL

NO. 001/TMM-ABC/PJ/I/2023

Perjanjian Pembongkaran Truk Bak Manual 10 MT (selanjutnya disebut, “Perjanjian”) ini dibuat
pada hari ini, Rabu, tanggal Satu bulan Februari tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (01-02-2023), oleh
dan antara:

1. PT ASTINA BARA COAL, suatu perseroan terbatas yang dibentuk dan didirikan
berdasarkan hukum Republik Indonesia, berkedudukan di Jl. Raden Wijaya, Lrg. Galaxi
RT. 25, Kelurahan The Hok, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, yang dalam hal ini
diwakili secara sah oleh RD. Angga Saputra, dalam jabatannya selaku Direktur dari dan
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT ASTINA BARA COAL (selanjutnya
disebut, “PIHAK PERTAMA”); dan

2. CV TEGUH MAKMUR MANDIRI, suatu persekutuan komanditer yang didirikan


berdasarkan hukum Indonesia, berkedudukan di Jambi beralamat kantor di Jl.. AR Saleh
Perum Liverpool Kel Paal Merah, Kec Paal Merah, Kota Jambi, yang dalam hal ini diwakili
secara sah oleh Ulina Olivia LT, dalam jabatannya selaku Direktur dari dan karenanya sah
bertindak untuk dan atas nama CV TEGUH MAKMUR MANDIRI (selanjutnya disebut,
“PIHAK KEDUA”);

(PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sama untuk selanjutnya disebut sebagai
“PARA PIHAK” dan masing-masing dapat disebut “PIHAK”)

LATAR BELAKANG
A. BAHWA, PIHAK KEDUA adalah suatu persekutuan komanditer yang menjalankan usaha
jasa kontraktor di bidang pertambangan di Indonesia dan memiliki izin yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kerjasama sebagaimana diatur di dalam perjanjian ini; dan
B. BAHWA, PIHAK PERTAMA memerlukan jasa pembongkaran batubara di stockpile
Pelabuhan milik PT Pelabuhan Universal Sumatera yang berlokasi di Simpang Jebak,
Kelurahan Jebak, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi
(“Lokasi Pekerjaan”) untuk menunjang kegiatan usahanya di bidang pengangkutan atau
penjualan batubara, dan karenanya bermaksud meminta PIHAK KEDUA untuk
menyediakan jasa-jasa terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan fasilitas stockpile
Batubara.
OLEH KARENA ITU, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK bermaksud untuk
mengadakan Perjanjian ini, dan karenanya sepakat atas syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
LINGKUP KERJASAMA

PIHAK KEDUA sepakat untuk menyediakan jasa pembongkaran batubara kepada PIHAK
PERTAMA dengan cara membongkar batubara dari atas truk bak manual kapasitas 10 (sepuluh) ton
dengan menggunakan excavator berkapasitas 20 (dua puluh) ton yang berlokasi di Pelabuhan Jebak
(“Jasa”) dan PIHAK PERTAMA dengan ini sepakat untuk menerima Jasa yang disediakan oleh
PIHAK KEDUA dengan tunduk pada ketentuan dalam Perjanjian ini. Detail Jasa yang disediakan
oleh PIHAK KEDUA termasuk tetapi tidak terbatas pada:

1
a. Pembongkaran muatan batubara dari truck kecil ke stockpile dengan menggunakan alat
berat excavator 320/20 ton,
b. Pengawasan terhadap proses pembongkaran muatan batubara dari truck kecil ke
stockpile melalui penempatan supervisor, foreman, dump man, dan checker
PASAL 2
JANGKA WAKTU

Penyediaan Jasa sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini mulai berlaku efektif terhitung sejak
tanggal Perjanjian ini (atau tanggal lain yang disepakati oleh PARA PIHAK) (“Tanggal Mulai”)
dan akan berakhir dengan sendirinya apabila PIHAK PERTAMA tidak ingin mengunakan Jasa
tersebut dengan pemberitahuan tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
(selanjutnya disebut, “Jangka Waktu”).
PASAL 3
TARIF IMBALAN

1. Para Pihak sepakat bahwa PIHAK PERTAMA setuju dan berjanji untuk memberikan
imbalan atas Jasa kepada PIHAK KEDUA dengan tarif Rp 50.000,- (Lima Puluh Ribu
Rupiah) Per Truck.
2. Para Pihak harus melakukan diskusi dan perundingan dengan itikad baik untuk menentukan
tingkatan penyesuaian dari tarif dengan tetap mengedepankan dan mempertimbangkan: (i)
tarif dasar listrik, (ii) bahan bakar untuk industri, (iii) dan faktor-faktor penting lainnya.
3. Tarif imbalan akan dievaluasi setiap 3 bulan.
PASAL 4
KETENTUAN PEMBAYARAN

1. PIHAK PERTAMA akan menerima rekapitulasi trucking dari PIHAK KEDUA atas
pembongkaran batubara Truk Bak Manual di lokasi pekerjaan sebagai dasar perhitungan
jumlah jasa yang terlaksana.
2. PIHAK PERTAMA harus melakukan pembayaran atas Jasa kepada PIHAK KEDUA
sejumlah invoice, termasuk Pajak Penghasilan (PPh) dengan cara wire transfer ke rekening
bank Mandiri a.n CV Teguh Makmur Mandiri dengan no rekening 110.000.786.337.3.
Pembayaran atas Biaya Jasa dilakukan tanggal 15 (lima belas) pada setiap bulannya, dengan
ketentuan invoice telah diterima dengan lengkap oleh PIHAK PERTAMA paling lambat
pada tanggal 10 (sepuluh) pada setiap bulannya.
3. PIHAK PERTAMA berhak untuk memotong Pajak Penghasilan (PPh) dengan besaran
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia dan PIHAK PERTAMA
wajib menyerahkan bukti potong PPh tersebut kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 5
PERNYATAAN DAN JAMINAN
1. Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin kepada PIHAK lainnya
bahwa:

(a) PIHAK tersebut didirikan secara sah sesuai dengan yurisdiksi hukum dari negara
Republik Indonesia, dan mempunyai hak dan kewenangan penuh yang sah untuk
membuat dan menandatangani serta mengikatkan diri pada dan melaksanakan
ketentuan dari Perjanjian ini serta telah mengambil seluruh tindakan yang

2
diperlukan untuk mengesahkan penandatanganan dan pelaksanaan transaksi yang
diatur dalam Perjanjian ini.
(b) Perjanjian ini merupakan suatu instrumen dan kewajiban hukum yang sah dan
mengikat dari, dan dapat dilaksanakan terhadap Pihak tersebut sesuai dengan syarat
dan ketentuan Perjanjian ini.
(c) Individu(-individu) yang menandatangani Perjanjian ini untuk dan atas nama suatu
Pihak mempunyai kewenangan penuh yang sah untuk menandatangani Perjanjian
ini.
(d) Semua lisensi, persetujuan, izin yang diperlukan untuk melaksanakan ketentuan
Perjanjian ini adalah sah dan masih berlaku. Kelengkapan atau ketidakberlakuan
perizinan merupakan tanggung jawab masing-masing PIHAK.
2. Pernyataan dan jaminan yang diberikan pada ini adalah benar dan akurat dalam segala
halnya serta tidak dapat ditarik atau dicabut kembali.

PASAL 6
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Tiada satu pihak pun akan bertanggung jawab terhadap pihak lain atas kegagalan atau
keterlambatan dalam pelaksanaan kewajiban-kewajibannya sebagai akibat dari keadaan
yang terjadi di luar kekuasaan Pihak yang terkena dampak tersebut (“Keadaan Kahar”).
Keadaan Kahar meliputi namun tidak terbatas pada:

(a) Bencana alam (banjir, gempa bumi, gunung meletus, angin puting beliung, tsunami,
atau kejadian lainnya yang secara umum dikategorikan sebagai bencana alam);
(b) Epidemi, kebakaran hutan, cuaca ekstrem luar biasa yang berbahaya, dan tanah
longsor (di luar karena kesalahan suatu PIHAK);
(c) Perang, perang gerilya, tindakan perang, dan kondisi perang;
(d) Kekacauan umum, pemberontakan, sabotase, kudeta, atau huru-hara;
(e) Kekacauan sipil, blokade, demonstrasi oleh pihak lain, blokade (penutupan),
gangguan tenaga kerja seperti mogok kerja, protes, dan/ atau pemogokan lain dari
tenaga kerja atau personil dari suatu Pihak yang mengakibatkan suatu PIHAK
dicegah dalam atau tidak dapat secara material melaksanakan kewajiban utamanya
dengan sebagaimana mestinya berdasarkan Perjanjian ini;
(f) Perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau kebijakan pemerintah
atau otoritas yang berwenang baik dalam kekuasaannya yang mengakibatkan suatu
PIHAK dicegah dalam atau tidak dapat secara material melaksanakan kewajiban
utamanya dengan sebagaimana mestinya berdasarkan Perjanjian ini;
(g) Penolakan, pembatalan, penghentian sementara, atau pengakhiran suatu izin
operasional dari suatu Pihak oleh dan atas dasar kebijakan dari otoritas yang
berwenang tanpa adanya kegagalan suatu Pihak tersebut dalam memenuhi ketentuan
dan/atau persyaratan izin operasional tersebut;
(h) Kejadian lain yang dikategorikan sebagai force majeure sebagaimana diumumkan
secara resmi oleh otoritas yang berwenang.

2. Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, maka pihak yang mengalami Keadaan Kahar harus
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam waktu 3 (tiga) hari kalender

3
sejak terjadinya Keadaan Kahar sebagaimana diatur dalam ayat (1) Pasal ini
(“Pemberitahuan Keadaan Kahar”), dengan menyebutkan penyebab dan akibatnya,
selanjutnya PARA PIHAK berkewajiban dengan serius untuk mengambil langkah apa pun
dalam kapasitasnya untuk mengatasi akibatnya.
3. Apabila Keadaan Kahar berlanjut terus hingga lebih dari 14 (empat belas) hari kalender
sejak Pemberitahuan Keadaan Kahar, maka Para Pihak dapat menunda pelaksanaan
Perjanjian ini dan Para Pihak akan membahas solusi terbaik untuk keberlangsungan
Perjanjian ini.

PASAL 7
KEBERLAKUAN DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku efektif dan mengikat PARA PIHAK sejak tanggal Perjanjian ini.

2. Perjanjian ini dapat diakhiri/diputus (sebelum berakhirnya Jangka Waktu) oleh:

(a) PARA PIHAK, berdasarkan kesepakatan bersama Para Pihak yang dibuat secara
tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak; atau
(b) salah satu PIHAK (“Pihak Yang Memutus”) dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PIHAK lainnya (“Pihak Yang
Diputus”) apabila:
(i) Pihak Yang Diputus gagal untuk atau tidak melaksanakan salah satu atau
beberapa kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau
melanggar/tidak mengindahkan ketentuan larangan sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini (dimana kegagalan, tidak dilaksanakannya, atau
pelanggaran tersebut tidak disebabkan atau dipicu oleh pelanggaran dari
Pihak Yang Memutus);

(ii) Salah satu atau beberapa pernyataan atau jaminan yang dibuat atau
diberikan oleh Pihak Yang Diputus berdasarkan Perjanjian ini adalah atau
terbukti menyesatkan, dan tidak benar;

(iii) Salah satu atau beberapa perizinan yang material bagi Pihak Yang Diputus
telah habis keberlakuannya, dicabut, atau dibatalkan dengan alasan atau
sebab apa pun dan tidak dapat diperoleh kembali atau diberlakukan kembali
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dicabut atau dibatalkan;

(iv) Pihak Yang Diputus secara hukum telah dibubarkan (dilikuidasi),


dipailitkan, atau mempailitkan dirinya sendiri, maupun telah efektif
memulai proses pembubaran maupun kepailitan, atau telah berada dalam
keadaaan insolvensi; atau

(c) Selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sebelumnya, PIHAK KEDUA


dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA apabila
tidak tercapai kesepakatan sehubungan dengan eskalasi atau penyesuaian Tarif
imbalan sesuai dengan ketentuan Pasal 3.

3. Sebagai akibat dari berakhirnya, pemutusan, atau pembatalan Perjanjian ini:

4
(a) PIHAK KEDUA berhak untuk menghentikan penyediaan Jasa dan penggunaan
maupun pemanfaatan fasilitas-fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini;
(b) Dalam hal terdapat Batubara yang berada pada penguasaan PIHAK KEDUA, maka
Batubara tersebut akan dikembalikan, atas biaya dan risiko PIHAK PERTAMA, ke
dalam wilayah pertambangan dimana Batubara tersebut berasal ataupun ke tempat
lain yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

4. Kecuali disepakati lain oleh PARA PIHAK, berakhirnya, pemutusan, atau pembatalan
Perjanjian ini:

(a) tidak akan mengesampingkan segala hak yang telah ada atau timbul yang masing-
masing PIHAK miliki berdasarkan Perjanjian ini yang diperkenankan untuk
dilaksanakan sampai dengan tanggal efektif berakhirnya, pemutusan, atau
pembatalan Perjanjian ini; dan
(b) tidak sedikitpun menghilangkan hak dari suatu PIHAK untuk menggugat, menuntut,
melakukan klaim, ataupun meminta penggantian-kerugian, selama hal tersebut
sepenuhnya diperkenankan secara tegas berdasarkan Perjanjian ini ataupun
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Tentang pengakhiran Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan


ketentuan pasal 1266 KUHPerdata yang mensyaratkan diperlukannya putusan/penetapan
hakim/pengadilan untuk pengakhiran suatu perjanjian.

PASAL 8
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian ini serta pelaksanaan dari dan penafsiran atas Perjanjian ini diatur oleh dan
tunduk pada hukum negara Republik Indonesia.

2. Apabila terjadi sengketa atau perselisihan di antara PARA PIHAK yang timbul dari,
mengenai, dan/atau sehubungan dengan Perjanjian ini, termasuk, namun tidak terbatas pada,
pertanyaan, sengketa, atau perselisihan berkenaan dengan penafsiran, pelaksanaan,
keabsahan, keberlakuan, dan/atau pelanggaran atas Perjanjian ini, PARA PIHAK yang
bersengketa/berselisih akan berupaya menyelesaikan sengketa atau perselisihan tersebut
secara musyawarah untuk mufakat.

3. Apabila sengketa atau perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah oleh
PARA PIHAK dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah salah satu PIHAK menerima
pemberitahuan dari suatu Pihak lainnya mengenai masalah yang menjadi objek sengketa
atau perselisihan, maka PARA PIHAK memilih domisili hukum yang tetap dan tidak
berubah di kantor panitera pengadilan Negeri Jambi, di Kota Jambi.

PASAL 9
KERAHASIAAN

1. Masing-masing Pihak harus memperlakukan Perjanjian ini maupun Informasi Rahasia


sebagai suatu kerahasiaan dan tidak akan menggunakan, mengungkapkan, atau
membocorkan kepada siapa pun dan kapan pun juga mengenai Perjanjian ini maupun
Informasi Rahasia tersebut tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak lainnya. Untuk

5
keperluan dari dan dalam Perjanjian ini, “Informasi Rahasia” berarti dokumen, bahan atau
informasi apa pun (dalam bentuk apa pun) yang bersifat rahasia yang diterima atau
diperoleh suatu Pihak sebagai hasil dari atau yang berkaitan dengan negosiasi, pembuatan
atau pelaksanaan dari Perjanjian ini.

2. Larangan pengungkapan atau penggunaan Perjanjian ini maupun Informasi Rahasia


sebagaimana diatur berdasarkan Perjanjian ini tidak berlaku apabila dan sepanjang:
(a) pengungkapan atau penggunaan itu disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku;
(b) pengungkapan atau penggunaan itu disyaratkan untuk memberikan manfaat terbaik
dari Perjanjian ini bagi suatu Pihak yang mengungkapkan;
(c) pengungkapan atau penggunaan memang disyaratkan untuk keperluan setiap proses
peradilan apa pun yang timbul dari Perjanjian ini atau setiap perjanjian pendukung,
pelaksanaan, atau turunan lainnya yang dibuat atas dasar atau berdasarkan
Perjanjian ini atau pengungkapan dilakukan kepada otoritas perpajakan atau instansi
Pemerintah sehubungan dengan adanya urusan pajak atau informasi material yang
penting dari Pihak yang mengungkapkan;
(d) pengungkapan dilakukan kepada (1) masing-masing pegawai dan karyawan dari
suatu Pihak; (2) penasihat profesional dari suatu Pihak, tetapi hanya sebatas dimana
pihak itu benar-benar membutuhkan informasi tersebut dan dimana pihak itu
sepenuhnya menyadari dan memahami sifat kerahasiaan dari Informasi Rahasia
seakan-akan mereka merupakan pihak dalam Perjanjian ini;
(e) Informasi Rahasia tersebut telah atau menjadi tersedia bagi umum (selain dari
pelanggaran perjanjian kerahasiaan yang dibuat oleh Para Pihak sehubungan dengan
Perjanjian ini); atau
(f) Pihak lainnya telah memberikan persetujuan terlebih dahulu untuk diungkapkan atau
digunakannya Informasi Rahasia.

3. Pada saat Perjanjian ini diputus atau berakhir, suatu Pihak dapat meminta dari Pihak lainnya
untuk dilakukan pengembalian dokumen yang berisi Informasi Rahasia sehubungan dengan
masing-masing Pihak, dan Pihak lainnya harus (dan harus menggunakan upaya terbaiknya
untuk memastikan bahwa pegawai dan karyawannya untuk) mengembalikan dokumen
tersebut dan memusnahkan salinan dari dokumen tersebut dan dokumen atau catatan lain
yang memuat, berisi atau yang dibuat dengan menggunakan atau merujuk kepada Informasi
Rahasia.

4. Larangan dan kewajiban sehubungan dengan Informasi Rahasia yang diatur dalam
Perjanjian ini akan tetap berlaku meskipun Perjanjian ini diputus atau berakhir.

PASAL 10
LAIN-LAIN

1. Suatu pemberitahuan, permohonan, permintaan, tanggapan, usulan, persetujuan, izin,


pengesampingan, atau komunikasi atau korespondensi lain yang dibuat atau diberikan
berdasarkan, disyaratkan berdasarkan, atau dengan merujuk kepada Perjanjian ini
(selanjutnya disebut “Korespondensi”) dilakukan secara tertulis dan dikirimkan atau
disampaikan:
(a) secara langsung; atau

6
(b) melalui faksimili, surat elektronik (e-mail), pos terdaftar prabayar, atau layanan
kurir, dan

dialamatkan ke alamat, nomor faksimile, atau alamat surat elektronik (e-mail) dari Pihak
yang dituju sebagaimana diuraikan di bawah ini:

Jika kepada PIHAK PERTAMA


Alamat : Jl. Raden Wijaya, Lrg. Galaxi RT. 25, Kelurahan The Hok,
Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi
E-mail : pt.astinabaracoal@gmail.com
U.p. : Direksi

Jika kepada PIHAK KEDUA


Alamat : Jl. AR Saleh Perum Liverpool F No. 4 Kel Paal Merah
Kec. Jambi selatan Kota Jambi
U.p. : Direksi

Perubahan atas alamat, nomor faksimili, atau alamat surat elektronik (e-mail) dari suatu
Pihak akan diberitahukan kepada Pihak lainnya sesegera mungkin sejak terjadinya
perubahan tersebut.

2. (a) Apabila suatu ketentuan dari Perjanjian ini atau bagian darinya di kemudian hari
dinyatakan tidak sah, tidak berlaku, tidak dapat dilaksanakan, bertentangan dengan
ketentuan hukum yang berlaku, atau tidak sesuai dengan kebijaksanaan umum
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, maka ketidakabsahan, ketidak-
berlakuan, tidak dapat dilaksanakannya, pertentangan, atau ketidaksesuaian tersebut
hanya berlaku terhadap ketentuan tersebut atau bagian dari ketentuan tersebut,
sedangkan keabsahan, keberlakuan, dan pelaksanaan bagian lain dari ketentuan
tersebut serta ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian ini tidak terpengaruh atau
terganggu dan karenanya tetap berlaku secara penuh dan sah.

(b) Dalam hal yang disebutkan di atas, Para Pihak akan menandatangani dokumen-
dokumen tambahan atau dokumen-dokumen lain untuk membuat agar ketentuan
atau bagian darinya yang dinyatakan tidak sah, tidak berlaku, tidak dapat
dilaksanakan, bertentangan, atau tidak sesuai tersebut menjadi sah, berlaku, atau
dapat dijalankan, atau untuk memberlakukan ketentuan atau ketentuan-ketentuan
baru yang mengembalikan Perjanjian ini sedekat mungkin dengan apa yang
diinginkan/dikehendaki oleh Para Pihak dengan atau melalui ketentuan yang semula
serta maksud/tujuan dari ketentuan tersebut.

3. Perjanjian ini hanya dapat diubah, ditambah, atau dinyatakan kembali berdasarkan
kesepakatan bersama Para Pihak yang dituangkan dalam dokumen atau instrumen tertulis
yang ditandatangani oleh Para Pihak. Perubahan, tambahan, atau pernyataan kembali
tersebut, setelah ditandatangani dengan sebagaimana mestinya oleh Para Pihak, mengikat
bagi Para Pihak dan merupakan satu kesatuan dengan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.

4. (a) Perjanjian ini berlaku untuk kepentingan, mengikat bagi, dan dapat dilaksanakan
terhadap Para Pihak dan segenap penerus/penggantinya yang sah dan penerima
pengalihan dan pemindahannya yang sah masing-masing. Untuk menghindari

7
keraguan, perubahan kepemilikan atau susunan pengurus dari PIHAK tidak dapat
ditafsirkan atau dijadikan dasar untuk mengabaikan keberadaan dan isi dari
Perjanjian ini.

(b) Tidak ada Pihak yang dapat mengalihkan, memindahkan, dan/atau menovasikan
sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini kepada
pihak lain, atau menyebabkan sebagian atau seluruh kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini ditanggung atau diambilalih oleh pihak lain, tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pihak lainnya.

5. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini maka seluruh kesepakatan dan perjanjian yang
telah dibuat sebelumnya oleh PARA PIHAK menjadi tidak berlaku dan akan digantikan
oleh Perjanjian ini.

6. Perjanjian ini dapat ditandatangani oleh Para Pihak secara terpisah (counterpart), yang
masing-masing (dengan isi yang persis sama antara yang satu dengan yang lainnya) setelah
ditandatangani akan dianggap sebagai dokumen asli, dan semuanya (dengan isi yang persis
sama antara yang satu dengan yang lainnya) jika digabungkan/disatukan akan merupakan
satu dokumen dan instrumen yang sama.

DEMIKIANLAH, Perjanjian ini ditandatangani sebagaimana mestinya oleh Para Pihak pada
tanggal yang disebut pada bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam 2 (dua) rangkap asli, bermeterai
cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi Para Pihak.

PT ASTINA BARA COAL CV TEGUH MAKMUR MANDIRI

RD. ANGGA SAPUTRA ULINA OLIVIA LT


Direktur Direktur

Anda mungkin juga menyukai