Anda di halaman 1dari 2

Hukum investasi atau pasar modal di Indonesia, sudah diatur oleh Pemerintah melalui UU No.

25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. UU ini memiliki beberapa pasal yang secara jelas
mengatur hukum atau aturan investasi di Indonesia. Silahkan simak pembahasan berikut;

Pertimbangan dalam Pembuatan Undang-Undang

Berdasarkan UU, Presiden bisa memutuskan untuk membuat UU investasi karena beberapa hal
berikut;

Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menurut UUD ini, dijelaskan bahwa
ada tujuan yang dilakukan untuk membuat perekonomian negara Indonesia agar lebih baik lagi
yakni melalui pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Tentu saja, menurut UUD
tersebut, pembangunan ekonomi ini diharuskan berlandaskan pada demokrasi ekonomi.
Menjalankan amanat yang sudah ditetapkan di Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/ 1998. Adapun isi amanat tersebut adalah guna
melaksanakan aturan atau kebijakan investasi (penanaman modal), maka diharuskan dengan
landasan sistem ekonomi kerakyatan. Didalam ekonomi kerakyatan tersebut ada usaha kecil,
mikro, menengah serta koperasi.
Untuk percepatan pembangunan ekonomi, maka dilakukan peningkatan penanaman modal. Ini
dilakukan untuk mengolah segala potensi ekonomi menjadi kinerja ekonomi yang riil atau nyata.
Adapun modal tersebut bisa datang dari dalam atau luar negeri.
Untuk membuat Indonesia ikut serta dalam kerjasama di dunia internasional maka harus ada
iklim investasi atau penanaman modal. Iklim investasi ini sudah seharusnya bersifat promotif,
adil, kondusif serta efisien. Selain itu, iklim ini juga harus tetap memperhatikan kepentingan
ekonomi nasional.
Maka dari itu, dengan berbagai pertimbangan diatas, Presiden bisa membuat hukum investasi
melalui pembentukan UU.
Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK),
wewenang dan tugas OJK adalah mengawasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di sektor pasar
modal, sektor industri keuangan non bank (seperti : asuransi, dana pensiun, perusahaan
pembiyaan, dll) dan mulai tahun 2014 juga akan mengawasi sektor perbankan (Bank Umum
dan Bank Perkreditan Rakyat).
Dan adapun Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
dan kewenangan lainnya sebagaimana diatur dalam Undang Undang nomor 30 tahun 2004.
Pejabat umum ini adalah orang yang menjalankan fungsi publik dari negara, khususnya di
bidang hukum perdata. Kebanyakan orang mengenal notaris untuk pembuatan akta tanah.
Padahal notaris memiliki peran yang sangat luas, karena semua kegiatan hukum perdata tidak
akan terlepas dari peranan notaris. Salah satu peran notaris yang sangat diperlukan antara lain
peran notaris di bidang pasar modal.

Peran notaris di bidang pasar modal, sangat diperlukan, terutama dalam hubungannya dengan
penyusunan anggaran dasar para pelaku pasar modal, seperti emiten, perusahaan publik,
perusahaan efek, dan reksadana, serta pembuatan kontrak-kontrak penting, seperti kontrak
reksadana, kontrak penjaminan emisi, dan perwaliamanatan. Untuk menjamin keaslian dan
kepercayaan para pihak, pengesahan dari notaris menjadi sesuatu yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai