Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PEMUSNAHAN VIAL

BEKAS VAKSINASI COVID - 19


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

UPT Puskesmas drg. Rita Herawati


Bangkinang NIP. 19750101 200501 2 012

1. Ruang Lingkup Pemusnahan vial bekas vaksinasi COVID-19 dari fasilitas pelayanan
kesehatan.
2. Tujuan 1. Menghindari vial bekas vaksinasi COVID-19 dimanfaatkan kembali
oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
2. Mencegah pemalsuan vaksin COVID-19.

3. Referensi 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah B3 Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
5. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/ 3 /2020 tentang Pengelolaan Limbah
Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan
Corona Virus Disease (COVID-19).
6. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).*
4. Tugas dan 1. Penanggung Jawab Fasilitas
Tanggung 2. Petugas Pengelola Vaksin
Jawab
5. Prosedur Limbah Vial Bekas Vaksinasi COVID-19 dapat dimusnahkan
menggunakan beberapa metode pemusnahan sesuai dengan
kemampuan fasilitas yang mengelola vial bekas vaksinasi covid-19
sebagai berikut:
1. Metode insinerasi (dibakar dalam insinerator); atau
2. Metode non-insinerasi menggunakan autoclave; atau
3. Metode penguburan.

Alat dan Bahan:


1. Incinerator (Insinerator), apabila menggunakan metode
insinerasi;
2. Autoclave with Shredder (Autoklaf dengan pencacah), apabila
menggunakan metode non-insinerasi menggunakan autoclave;
3. Area untuk mengubur limbah vial bekas vaksinasi COVID-19,
apabila menggunakan metode penguburan;
4. Kantong plastik khusus limbah medis berwarna kuning/kantong
plastik biasa bertuliskan “limbah medis”;
5. Alat Pelindung Diri (APD);
6. Berita acara pemusnahan.

Langkah-Langkah Pemusnahan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19:


A. Pengumpulan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19 di Fasilitas
Pelayanan Vaksinasi
1. Lakukan perusakan pada label vial bekas vaksinasi COVID-19
dengan cara dicoret memakai spidol permanen dan/atau dengan
cara melepas label segera setelah setiap melaksanakan
vaksinasi.
2. Pisahkan vial bekas vaksinasi COVID-19 dengan limbah medis
lainnya, seperti alkohol swab, masker medis dan sarung tangan.
3. Setelah dipisahkan, Masukkan vial bekas vaksinasi COVID-19 ke
dalam kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik
biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis”.
4. Apabila penyelenggaraan vaksinasi dilaksanakan di pos
pelayanan vaksinasi atau tempat lain, maka limbah harus dibawa
kembali ke puskesmas/rumah sakit/klinik untuk kemudian
dimusnahkan bersama dengan limbah vaksinasi lainnya.
5. Catat jumlah vial bekas yang telah dimasukkan ke dalam kantong
plastik khusus limbah medis (Formulir Pencatatan lihat bagian 7).
6. Vial bekas vaksinasi COVID-19 yang sudah dibungkus dengan
kantong plastik khusus limbah medis, dapat disimpan dalam
kemasan yang tertutup paling lama 2 hari sejak dihasilkan;
7. Serahkan kantong plastik khusus limbah medis atau kantong
plastik biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis” yang telah
terisi kepada pihak yang melakukan pemusnahan.

B. Pemusnahan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19


1. Lakukan pemusnahan vial bekas vaksinasi covid-19 yang telah
terkumpul dalam kantong plastik khusus limbah medis atau
kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis”
sesuai dengan metode yang dipillih dan dilakukan sesuai dengan
cara pemusnahan.

a. Menggunakan metode insinerasi


i. Vial bekas vaksinasi COVID-19 diangkut dan/atau
dimusnahkan pada fasilitas insinerator dengan suhu
pembakaran sampah minimal 800oC;
ii. Residu hasil pembakaran dikemas dan dilekati simbol
“Beracun”;
iii. Label limbah B3 yang disimpan di Tempat Penyimpanan
Sementara Limbah B3; dan
iv. Selanjutnya diserahkan kepada pengelola limbah B3.

b. Menggunakan metode non insinerasi dengan autoclave


i. Vial bekas vaksinasi COVID-19 diangkut dan/atau
dimusnahkan fasilitas autoclave yang dilengkapi dengan
pencacah (shredder);
ii. Cacahan hasil autoclave dikemas dan dilekati simbol
“Beracun”;
iii. Label limbah B3 yang selanjutnya disimpan di Tempat
Penyimpanan Sementara Limbah B3; dan
iv. Selanjutnya diserahkan kepada pengelola limbah B3.

c. Penguburan
i. Pastikan area penguburan sudah memenuhi syarat
teknis dan syarat lokasi. Syarat Penguburan, antara lain:
1. Lokasi kuburan Limbah hanya dapat diakses oleh
petugas.
2. Lokasi kuburan Limbah harus berada di daerah hilir
sumur atau badan air lainnya.
3. Lapisan bawah kuburan Limbah harus dilapisi
dengan lapisan tanah penghalang berupa tanah liat
yang dipadatkan dengan ketebalan paling rendah 20
cm (dua puluh centimeter)
4. Limbah yang dapat dilakukan penguburan hanya
Limbah medis berupa vial.
5. Tiap lapisan Limbah harus ditutup dengan lapisan
tanah untuk menghindari bau serta organisma vektor
penyakit lainnya.
6. Kuburan Limbah harus dilengkapi dengan pagar
pengaman dan diberikan tanda peringatan.
7. Lokasi kuburan Limbah harus dilakukan pemantauan
secara rutin.

ii. Buat fasilitas penguburan yang sesuai dengan sketsa

2. Buat Berita Acara


Pemusnahan (Contoh formulir berita acara pemusnahan lihat
bagian 7)
3. melakukan pencatatan vial bekas vaksinasi covid-19 yang telah
dilakukan pemusnahan; dan
4. melakukan perawatan, pengamanan, dan pengawasan area
penguburan vial bekas vaksinasi COVID-19 apabila pemusnahan
dilakukan dengan metode penguburan.
6. Diagram Alir A. Pengumpulan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19 di Fasilitas
Pelayanan Vaksinasi
3. Masukkan vial bekas
1. Rusak label pada vial vaksinasi COVID-19 ke dalam
2. Pisahkan vial bekas
dengan cara dicoret dan/atau kantong plastik khusus limbah
vaksinasi COVID-19 dengan
melepas label segera setelah medis atau kantong plastik
limbah medis lainnya
setiap vaksinasi selesai biasa yang diberi
tanda/ditulis “limbah medis”

6. Vial bekas vaksinasi COVID- 4. Apabila vaksinasi dilakukan


5. Lakukan pencatatan setiap
19 yang sudah dibungkus, di tempat lain, maka limbah
memasukkan ke kantong
dapat disimpan paling lama 2 dibawa kembali ke fasyankes
plastik khusus limbah medis
hari sejak dihasilkan untuk dimusnahkan

7. Serahkan kepada pihak


yang melakukan pemusnahan
B. Pemusnahan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19

1) Dengan metode insinerasi

1. Vial bekas vaksinasi COVID-


19 diangkut dan/atau
6. Lakukan pencatatan vial
dimusnahkan pada fasilitas
bekas vaksinasi covid-19 yang
insinerator dengan suhu
telah dilakukan pemusnahan
pembakaran sampah minimal
800oC

2. Residu hasil pembakaran


5. Buat Berita Acara
dikemas dan dilekati simbol
Pemusnahan
“Beracun” dan label limbah B3

3. Simpan di Tempat
4. Serahkan kepada pengelola
Penyimpanan Sementara
limbah B3
Limbah B3

2) Dengan metode non-insinerasi dengan autoclave

1. Vial bekas vaksinasi COVID-


19 diangkut dan/atau 6. Lakukan pencatatan vial
dimusnahkan fasilitas bekas vaksinasi covid-19 yang
Autoclave yang dilengkapi telah dilakukan pemusnahan
dengan pencacah (shredder)

2. Cacahan hasil autoclave


dikemas dan dilekati simbol 5. Buat Berita Acara
“Beracun” dan label limbah Pemusnahan
B3

3. Simpan di Tempat
4. Serahkan kepada pengelola
Penyimpanan Sementara
limbah B3
Limbah B3
3) Dengan metode Penguburan
6. Lakukan perawatan,
1. Pastikan area
pengamanan, dan
penguburan sudah
pengawasan area
memenuhi syarat teknis
penguburan vial bekas
dan syarat lokasi
vaksinasi covid-19

2. Buat fasilitas 5. Lakukan pencatatan


penguburan limbah vial vial bekas vaksinasi
bekas vaksinasi COVID- covid-19 yang telah
19 sesuai dengan sketsa dilakukan pemusnahan

4. Buat Berita Acara


3. Lakukan Penguburan
Pemusnahan

Anda mungkin juga menyukai