Anda di halaman 1dari 4

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

MANAJEMEN PEMUSNAHAN VIAL


BEKAS VAKSINASI COVID - 19

No. Dokumen : 440/ /434.203.200.13/SOP/2021

No. Revisi : 0

SOP
Tanggal Terbit : Januari 2021

Halaman : 1-4

UPTD PUSKESMAS dr. R. HENDRY ARIYANTO


CAMPLONG
NIP. 19821029 200902 1 004

1. Ruang Lingkup Pemusnahan vial bekas vaksinasi COVID-19 dari fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Tujuan 1. Menghindari vial bekas vaksinasi COVID-19 dimanfaatkan kembali oleh


oknum yang tidak bertanggungjawab.
2. Mencegah pemalsuan vaksin COVID-19.

3. Referensi 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
B3
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 Dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19)
5. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius
(Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus
Disease (COVID-19).
6. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor
HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

4. Tugas dan 1. Penanggung Jawab Fasilitas


Tanggung Jawab 2. Petugas Pengelola Vaksin

5. Prosedur Limbah Vial Bekas Vaksinasi COVID-19 dapat dimusnahkan menggunakan


beberapa metode pemusnahan sesuai dengan kemampuan fasilitas yang
mengelola vial bekas vaksinasi covid-19 sebagai berikut:
1. Metode insinerasi (dibakar dalam insinerator); atau
2. Metode non-insinerasi menggunakan autoclave; atau
3. Metode penguburan.

Alat dan Bahan:


1. Incinerator (Insinerator), apabila menggunakan metode insinerasi;
2. Autoclave with Shredder (Autoklaf dengan pencacah), apabila
menggunakan metode non-insinerasi menggunakan autoclave;
3. Area untuk mengubur limbah vial bekas vaksinasi COVID-19, apabila
menggunakan metode penguburan;
4. Kantong plastik khusus limbah medis berwarna kuning/kantong plastik
biasa bertuliskan “limbah medis”;
5. Alat Pelindung Diri (APD);
6. Berita acara pemusnahan.

Langkah-Langkah Pemusnahan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19:

A. Pengumpulan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19 di Fasilitas Pelayanan


Vaksinasi
1. Lakukan perusakan pada label vial bekas vaksinasi COVID-19 dengan
cara dicoret memakai spidol permanen dan/atau dengan cara melepas
label segera setelah setiap melaksanakan vaksinasi.
2. Pisahkan vial bekas vaksinasi COVID-19 dengan limbah medis lainnya,
seperti alkohol swab, masker medis dan sarung tangan.
3. Setelah dipisahkan, Masukkan vial bekas vaksinasi COVID-19 ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang
diberi tanda/ditulis “limbah medis”.
4. Apabila penyelenggaraan vaksinasi dilaksanakan di pos pelayanan
vaksinasi atau tempat lain, maka limbah harus dibawa kembali ke
puskesmas/rumah sakit/klinik untuk kemudian dimusnahkan bersama
dengan limbah vaksinasi lainnya.
5. Catat jumlah vial bekas yang telah dimasukkan ke dalam kantong plastik
khusus limbah medis
6. Vial bekas vaksinasi COVID-19 yang sudah dibungkus dengan kantong
plastik khusus limbah medis, dapat disimpan dalam kemasan yang
tertutup paling lama 2 hari sejak dihasilkan;
7. Serahkan kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa
yang diberi tanda/ditulis “limbah medis” yang telah terisi kepada pihak
yang melakukan pemusnahan.

B. Pemusnahan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19


1. Lakukan pemusnahan vial bekas vaksinasi covid-19 yang telah terkumpul
dalam kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa
yang diberi tanda/ditulis “limbah medis” sesuai dengan metode yang
dipillih dan dilakukan sesuai dengan cara pemusnahan.

a. Menggunakan metode insinerasi


1) Vial bekas vaksinasi COVID-19 diangkut dan/atau
dimusnahkan pada fasilitas insinerator dengan suhu
pembakaran sampah minimal 800oC;
2) Residu hasil pembakaran dikemas dan dilekati simbol
“Beracun”;
3) Label limbah B3 yang disimpan di Tempat Penyimpanan
Sementara Limbah B3; dan
4) Selanjutnya diserahkan kepada pengelola limbah B3.

b. Menggunakan metode non insinerasi dengan autoclave


1) Vial bekas vaksinasi COVID-19 diangkut dan/atau
dimusnahkan fasilitas autoclave yang dilengkapi dengan
pencacah (shredder);
2) Cacahan hasil autoclave dikemas dan dilekati simbol
“Beracun”;
3) Label limbah B3 yang selanjutnya disimpan di Tempat
Penyimpanan Sementara Limbah B3; dan
4) Selanjutnya diserahkan kepada pengelola limbah B3.

c. Penguburan
1) Pastikan area penguburan sudah memenuhi syarat teknis dan
syarat lokasi. Syarat Penguburan, antara lain:
a) Lokasi kuburan Limbah hanya dapat diakses oleh petugas.
b) Lokasi kuburan Limbah harus berada di daerah hilir sumur
atau badan air lainnya.
c) Lapisan bawah kuburan Limbah harus dilapisi dengan lapisan
tanah penghalang berupa tanah liat yang dipadatkan dengan
ketebalan paling rendah 20 cm (dua puluh centimeter)
d) Limbah yang dapat dilakukan penguburan hanya Limbah
medis berupa vial.
e) Tiap lapisan Limbah harus ditutup dengan lapisan tanah
untuk menghindari bau serta organisma vektor penyakit
lainnya.
f) Kuburan Limbah harus dilengkapi dengan pagar pengaman
dan diberikan tanda peringatan.
g) Lokasi kuburan Limbah harus dilakukan pemantauan secara
rutin.

2) Buat fasilitas penguburan yang sesuai dengan sketsa

2. Buat Berita Acara Pemusnahan


3. Melakukan pencatatan vial bekas vaksinasi covid-19 yang telah dilakukan
pemusnahan; dan
4. melakukan perawatan, pengamanan, dan pengawasan area penguburan
vial bekas vaksinasi COVID-19 apabila pemusnahan dilakukan dengan
metode penguburan.
6. Diagram Alir A. Pengumpulan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19 di Fasilitas Pelayanan
Vaksinasi

B. Pemusnahan Vial Bekas Vaksinasi COVID-19

1) Dengan metode insinerasi


2) Dengan metode non-insinerasi dengan autoclave

3) Dengan metode Penguburan

Anda mungkin juga menyukai