Anda di halaman 1dari 35

bOPV, PIN POLIO, DAN IPV :

ASPEK KEAMANAN DAN KIPI


Dominicus Husada
I S I
• Pendahuluan
• Perubahan Klasifikasi KIPI
• Imunisasi OPV: tOPV menjadi bOPV
• KIPI OPV
• Imunisasi IPV
• KIPI IPV
• Injeksi Berganda
• KIPI PIN
• Penutup
PENDAHULUAN
• Perubahan sering diperlukan
• Perubahan membawa konsekuensi, baik
positif maupun negatif
• Tugas kita adalah memaksimalkan aspek
positif dan meminimalkan aspek negatif
PENDAHULUAN
• Dalam bidang imunisasi polio, akan ada
perubahan :
– Vaksin oral tOPV menjadi bOPV
– Pemberian vaksin polio injeksi (IPV)
– PIN Polio
HARI INI ………
• Imunisasi : upaya intervensi kesehatan
masyarakat yang diakui paling sukses dan
efektif dari segi biaya

• Telah ada 3 penyakit yang kita


“kalahkan”, 2 diantaranya menyebabkan
penyakit pada manusia
TIGA PENYAKIT “TERKALAHKAN”
1. Cacar
2. Poliomyelitis
3. Rinderpest
2. POLIO
• Ditandai dengan kelumpuhan di banyak
otot
• Melahirkan ICU dan mesin bantu nafas
• Belum seluruh dunia bebas
• Indonesia termasuk dalam WHO SEARO
à dinyatakan bebas polio sejak 28 Maret
2014
PERUBAHAN KLASIFIKASI KIPI
• Klasifikasi lapangan (1996 à 2013)
• Klasifikasi kausalitas (2008 à 2013)
PERUBAHAN KLASIFIKASI LAPANGAN
LAMA BARU
Reaksi vaksin Vaccine product related
reaction
Kesalahan Vaccine quality defect
program/prosedur related reaction
Reaksi suntikan Immunization error related
reaction
Kebetulan/koinsiden Immunization anxiety
related reaction
Penyebab tidak diketahui Coincidence
PERUBAHAN KLASIFIKASI KIPI
• Tidak sangat luar biasa
• Hanya istilah disempurnakan
• Untuk kausalitas à lebih sederhana
UNRELATED

Yes POSSIBLE UNLIKELY


Alternate explanations

Maybe PROBABLE POSSIBLE

No CERTAIN PROBABLE

Compatible Incompatible
UNCLASSIFIABLE Onset time
KLASIFIKASI KAUSALITAS YANG BARU
• Consistent
• Indeterminate
• Inconsistent
• Unclassifiable
KIPI ONLINE
• Pencatatan dan pelaporan imunisasi
sudah online
• KIPI juga akan online
• Dimulai tahun ini
• Untuk KIPI serius
IMUNISASI OPV
• Salah satu vaksinasi “wajib” di Indonesia
dan banyak negara
• Vaksin hidup dilemahkan
• Terdiri dari 3 komponen : Polio 1, Polio 2,
dan Polio 3
• Disebut sebagai tOPV (triOPV)
IMUNISASI OPV
• Untuk penyakit poliomyelitis
• 2 tetes
• Minimal 5 kali, jarak minimal 4 minggu;
bisa sejak lahir
• Jangan diberikan di ruang bayi atau
rumah bersalin sebelum bayi pulang
• Efek samping ?
DARI tOPV MENJADI bOPV
• Lebih dari 10 tahun tidak ditemukan lagi
Polio 2 liar
• Justru Polio 2 dalam vaksin OPV sering
menimbulkan kelumpuhan
• Jadi sudah saatnya tOPV disempurnakan
dengan mengeluarkan Polio 2
• Sehingga isi OPV yang baru hanya 2
komponen à biOPV (bOPV)
KIPI OPV
• Karena vaksin : Umumnya ringan
• Karena tehnik : Sebaiknya dihindari
– Tetesan terlalu banyak
– Muntah
Reaksi vaksin yg biasa & ringan
Vaksin Reaksi lokal Demam Gelisah, lesu
> 38 °C gejala sistemik
BCG 90-95% - -

HiB 5-15 % 2-10 % -

Hepatitis B Dewasa ~ 15 % 1-6 % -


Anak ~ 5%
Campak / ~ 10 % 5-15 % 5 % (ruam)
MMR
Polio oral - <1% <1%

Tetanus/DT/Td ~ 10 % ~ 10 % ~ 25 %

Pertusis 10-50 % 10-50 % 25-55%


(DPwT)
KIPI bOPV
• Diharapkan lebih sedikit dari tOPV
• Terutama dalam hal kelumpuhan
IMUNISASI IPV
• Inactivated Polio Vaccine
• Vaksin “mati”
• Mengandung 3 komponen: Polio 1, Polio
2, dan Polio 3
• Injeksi intra muskular
• 0,5 ml
• Frekuensi dan jarak seperti OPV
IMUNISASI IPV
• Perbedaan-perbedaan ?
• Jonas Salk (1955) vs Alfred Sabin (1961)
• Acute Flaccid Paralysis ?
KIPI IPV
• Reaksi vaksin : bengkak, nyeri, jarang
panas
• Reaksi suntikan setara dengan vaksin lain
• Seharusnya tidak ada kelumpuhan à
vaccine quality defect related reaction
KIPI IPV
• No serious side effects of currently
available IPV have been documented.
• Since IPV contains trace amounts of
streptomycin and neomycin, there is a
possibility of hypersensitivity reactions in
individuals sensitive to these antibiotics.
INJEKSI BERGANDA
• Memberikan lebih dari 1 suntikan pada
saat yang sama
• Pada anggota gerak yang berbeda
• Lebih aman daripada mencampur vaksin
pada 1 alat suntik
• Banyak penelitian, terutama untuk vaksin
wajib di berbagai negara
INJEKSI BERGANDA
• Disarankan tidak lebih dari 2 suntikan
• Disarankan juga memberi tahu orang tua
• Untuk semua vaksin wajib di Indonesia :
data atau bukti sangat memadai
(internasional)
• “Nangisnya sama”
KIPI INJEKSI BERGANDA
• Setara dengan injeksi tunggal
• Jangan lupa skrining dulu
KIPI PIN
• Imunisasi masal
• KIPI untuk imunisasi masal sebenarnya
setara dengan imunisasi tunggal
• Pertimbangkan “histeria massa” (ingat
kalau ada kesurupan masal)
PREDIKSI JUMLAH KIPI
• KIPI dapat diperkirakan
• Rumus berlaku umum di seluruh dunia
• Pada umumnya banyak kasus tidak
dicatat dan tidak dilaporkan
PENCEGAHAN UMUM
• Konsul dokter jika:
– Pertumbuhan tidak baik, gizi buruk
– Wajah anak aneh, kelainan bawaan
– BBL <2000 gram
• Identitas anak jangan tertukar
• Usia: sesuai jadwal
• Safe injection
• Expired date vaksin selalu diperhatikan
PENCEGAHAN UMUM
• Permanen : reaksi berat setelah vaksinasi
sebelumnya; ensefalopati, syok, kejang,
sindroma Guillain-Barre
• Sementara: penyakit berat, kehamilan, status
imun rendah, setelah menerima
imunoglobulin, tampak lemah, tidak mau
minum
• Kenali gejala dan tanda serta tatalaksana syok
anafilaktik
DATA KIPI JATIM 2014
• Seluruh kasus : >800 kasus
• Sebagian besar non serius
• Serius : 25 kasus
KASUS KIPI SERIUS JATIM 2014
• Meninggal : 5 kasus
• Rawat Inap : 15 kasus
• Rawat Jalan : 5 kasus
LESSON LEARNED
• Kasus KIPI terbanyak :
– Abses / Demam / Kejang
• Belum merata seluruh daerah tingkat II
• Terbanyak 2014 : Situbondo, Bangkalan,
Surabaya, Banyuwangi, Blitar
PENUTUP
• Perjuangan melawan polio belum
sepenuhnya tuntas
• Imunisasi tidak dapat dihentikan
• KIPI harus dicegah semaksimal mungkin
• Jika terjadi, KIPI perlu ditangani dengan
memuaskan
• Imunisasi itu menyelamatkan banyak
nyawa, sekalipun sebagian orang
mengingkarinya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai