Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN PEMUSNAHAN VIAL BEKAS VAKSINASI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


03/SPO-PPI/06/2022 1/4

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU BRIMedika Malang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 22-06-2022
dr. Taufiq Hidayat, M.Kes, Sp.And(K)

PENGERTIAN Pemusnahan vial bekas vaksinasi dari fasilitas pelayanan kesehatan

1. Menghindari vial bekas vaksinasi dimanfaatkan kembali oleh


TUJUAN oknum yang tidak bertanggungjawab.
2. Mencegah pemalsuan vaksin.
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
KEBIJAKAN Limbah B3
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah B3 Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Limbah Vial Bekas Vaksinasi dapat dimusnahkan menggunakan


beberapa metode pemusnahan sesuai dengan kemampuan fasilitas yang
mengelola vial bekas vaksinasi sebagai berikut:
1. Metode insinerasi (dibakar dalam insinerator); atau
2. Metode non-insinerasi menggunakan autoclave; atau
3. Metode penguburan.

Alat dan Bahan:


1. Incinerator (Insinerator), apabila menggunakan metode
insinerasi;
PROSEDUR
2. Autoclave with Shredder (Autoklaf dengan pencacah), apabila
menggunakan metode non-insinerasi menggunakan
autoclave;
3. Area untuk mengubur limbah vial bekas vaksinasi , apabila
menggunakan metode penguburan;
4. Kantong plastik khusus limbah medis berwarna
kuning/kantong plastik biasa bertuliskan “limbah medis”;
5. Alat Pelindung Diri (APD);
6. Berita acara pemusnahan.
MANAJEMEN PEMUSNAHAN VIAL BEKAS VAKSINASI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


03/SPO-FRMS/06/2022 2/4

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU BRIMedika Malang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 22-06-2022
dr. Taufiq Hidayat, M.Kes, Sp.And(K)

Langkah-Langkah Pemusnahan Vial Bekas Vaksinasi :

A. Pengumpulan Vial Bekas Vaksinasi di Fasilitas Pelayanan


Vaksinasi
1. Lakukan perusakan pada label vial bekas vaksinasi dengan
cara dicoret memakai spidol permanen dan/atau dengan cara
melepas label segera setelah setiap melaksanakan
2. Pisahkan vial bekas vaksinasi dengan limbah medis lainnya,
seperti alkohol swab, masker medis dan sarung tangan.
3. Setelah dipisahkan, Masukkan vial bekas vaksinasi ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik
biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis”.
4. Apabila penyelenggaraan vaksinasi dilaksanakan di pos
pelayanan vaksinasi atau tempat lain, maka limbah harus
dibawa kembali ke puskesmas/rumah sakit/klinik untuk
kemudian dimusnahkan bersama dengan limbah vaksinasi
lainnya.
PROSEDUR 5. Catat jumlah vial bekas yang telah dimasukkan ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis (Formulir Pencatatan
lihat bagian 7).
6. Vial bekas vaksinasi yang sudah dibungkus dengan kantong
plastik khusus limbah medis, dapat disimpan dalam kemasan
yang tertutup paling lama 2 hari sejak dihasilkan;
7. Serahkan kantong plastik khusus limbah medis atau kantong
plastik biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis” yang
telah terisi kepada pihak yang melakukan pemusnahan.

B. Pemusnahan Vial Bekas Vaksinasi


1. Lakukan pemusnahan vial bekas vaksinasi yang telah
terkumpul dalam kantong plastik khusus limbah medis
atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis
“limbah medis” sesuai dengan metode yang dipillih dan
dilakukan sesuai dengan cara pemusnahan”
MANAJEMEN PEMUSNAHAN VIAL BEKAS VAKSINASI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


03/SPO-FRMS/06/2022 3/4

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU BRIMedika Malang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 22-06-2022
dr. Taufiq Hidayat, M.Kes, Sp.And(K)

a. Menggunakan metode insinerasi


i. Vial bekas vaksinasi diangkut dan/atau dimusnahkan
pada fasilitas insinerator dengan suhu pembakaran
sampah minimal 800oC;
ii. Residu hasil pembakaran dikemas dan dilekati simbol
“Beracun”;
iii. Label limbah B3 yang disimpan di Tempat
Penyimpanan Sementara Limbah B3; dan
iv. Selanjutnya diserahkan kepada pengelola limbah B3.

b. Menggunakan metode non insinerasi dengan autoclave


i. Vial bekas vaksinasi diangkut dan/atau dimusnahkan
fasilitas autoclave yang dilengkapi dengan pencacah
(shredder);
ii. Cacahan hasil autoclave dikemas dan dilekati simbol
“Beracun”;
iii. Label limbah B3 yang selanjutnya disimpan di
PROSEDUR Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3; dan
iv. Selanjutnya diserahkan kepada pengelola limbah B3.
c. Penguburan
i. Pastikan area penguburan sudah memenuhi syarat
teknis dan syarat lokasi. Syarat Penguburan, antara
lain:
1. Lokasi kuburan Limbah hanya dapat diakses
oleh petugas.
2. Lokasi kuburan Limbah harus berada di daerah
hilir sumur atau badan air lainnya.
3. Lapisan bawah kuburan Limbah harus dilapisi
dengan lapisan tanah penghalang berupa tanah
liat yang dipadatkan dengan ketebalan paling
rendah 20 cm (dua puluh centimeter)
4. Limbah yang dapat dilakukan penguburan hanya
Limbah medis berupa vial.
5. Tiap lapisan Limbah harus ditutup dengan
lapisan tanah untuk menghindari bau serta
organisma vektor penyakit lainnya.
6. Kuburan Limbah harus dilengkapi dengan pagar
pengaman dan diberikan tanda peringatan.
MANAJEMEN PEMUSNAHAN VIAL BEKAS VAKSINASI

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


03/SPO-FRMS/06/2022 4/4

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU BRIMedika Malang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 22-06-2022
dr. Taufiq Hidayat, M.Kes, Sp.And(K)

7. Lokasi kuburan Limbah harus dilakukan


pemantauan secara rutin.
ii. Buat fasilitas penguburan yang sesuai dengan sketsa

PROSEDUR

2. Buat Berita Acara Pemusnahan (Contoh formulir berita acara


pemusnahan lihat bagian 7)
3. melakukan pencatatan vial bekas vaksinasi yang telah
dilakukan pemusnahan; dan
4. melakukan perawatan, pengamanan, dan pengawasan area
penguburan vial bekas vaksinasi apabila pemusnahan
dilakukan dengan metode penguburan.

1. Farmasi
Unit Terkait
2. Poliklinik
3. IPAL

Anda mungkin juga menyukai