Anda di halaman 1dari 41

Department of

Communication and Community


Development Sciences

PB – 03:
Pertumbuhan Penduduk dan
Sumber Data Demografi

MK Kependudukan dan Pembangunan


(KPM220)
DSKPM – FEMA – IPB
SubPokok Bahasan

1. Pertumbuhan Penduduk
Dunia
2. Pertumbuhan Penduduk
Jawa dan Indonesia
3. Analisis Laju Pertumbuhan
Penduduk
4. Sumber Data Kependudukan

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
1. Pertumbuhan Penduduk Dunia

• Berapa jumlah pendududuk dunia saat ini?


• Penduduk dunia saat ini, September 2020 mencapai
angka 7.8 milyard
• Anda dapat mendapat informasi jumlah penduduk
dunia atau bagian-bagian dunia dari:
• http://www.worldometers.info/world-population/

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
1. Pertumbuhan Penduduk Dunia

o Perkembangan penduduk dunia yang lambat terjadi dalam waktu yang


sangat lama, namun pada dua abad terakhir pertumbuhan penduduk
terjadi sangat cepat, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melipat dua
menjadi semakin pendek.
o Penduduk dunia berkembang cepat sejak tahun 1650.
o Sebelum itu penduduk berkembang dengan lambat karena perang,
epidemi, malnutrisi dan kelaparan. (di Eropa antara 1347-1349, terjadi
wabah penyakit pes, black death yang membunuh sekitar 35 juta orang).
o Di Eropa wabah penyakit dan pandemi menghilang pada abad 18 dan di
Amerika pada abad 19.
o Pada abad 20 penduduk meningkat dengan cepat meskipun terjadi wabah
influenza yang membunuh 20 juta orang di dunia dan 9 juta prajurit Eropa
meninggal antara 1914-1918 (PD I). Lihat Gambar a.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK JAWA DAN INDONESIA
Perkembangan Penduduk Jawa Abad ke-19
o Di Indonesia, sekalipun untuk Jawa, informasi atau data
demografi sebelum abad ke-19 sangat terbatas, bahkan kalau
ada menjadi bahan perdebatan para ahli.
o

o Para ahli berpendapat bahwa angka-angka publikasi resmi


antara 1795-1900 mengalami under enumeration.
o Di antara publikasi yang ada maka hasil sensus Raffles
dipandang bermanfaat dam dianggap sebagai starting point.

o Tabel 1 menunjukkan angka-angka resmi penduduk Jawa Abad 19

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
2. Pertumbuhan Penduduk
Tabel 1. Angka-angka Resmi Penduduk Jawa Abad-19 Jawa dan Indonesia

Tahun Penduduk r per tahun Sumber


(‘000) (%)
1795 3,500 1,25 Nederburgh (Hasil Perkiraan)
1815 4,499 2,48 Raffles (sensus)*)
1845 9,374 1,94 Blecker (kompilasi dari registrasi desa)
1860 12,514 2,64 Kompilasi dari registrasi desa, pada mulanya
dipublikasikan setiap tahun (1849-1895),
1870 16,233 1,87
kemudian tiap lima tahun dalam Koloniaal
1880 19,541 1,91 Verslag
1890 23,609 1,86
1900 28,386
*) Jika angka 4,5 juta (1815) benar dan tahun 1900 mencapai 28,5 juta, maka reit
pertumbuhannya mencapai 2,2% per tahun. Jika benar, maka angka pertumbuhan

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
2. Pertumbuhan Penduduk Jawa dan Indonesia

Beberapa ahli mengkritisi angka tersebut dan membuat koreksi:

o Wijoyo Nitisastro menyatakan bahwa pertumbuhan yang tinggi itu, tidak


disertai dengan bukti-bukti yang kuat.

o Breman (1971) mengkoreksi angka tahun 1815 dengan 34%, jadi jumlah
penduduk Jawa pada tahun itu adalah 6,3 juta. Angka pertumbuhan
penduduk Jawa abad 19 adalah 1,6 % per tahun.

o Pepper (1970) berkesimpulan bahwa penduduk Jawa pada tahun 1800


berkisar antara 8-10 juta, dengan reit pertumbuhan sebesar 0,5-1,0% per
tahun.

Alasan pertumbuhan penduduk Jawa yang cepat adalah:


1. terjadinya perbaikan taraf hidup dari penduduk pribumi;
2. meluasnya pelayanan kesehatan; konkritnya adalah introduksi vaksinasi
cacar;
3. perwujudan ketertiban dan perdamaian oleh pemerintah Belanda.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
2. Pertumbuhan Penduduk Jawa dan Indonesia

Penduduk Indonesia Abad 20


o Jika angka penduduk Jawa pada Abad 19 sudah ada publikasinya,
maka untuk luar Jawa belum ada data yang meyakinkan, karena
reliabilitasnya diragukan.
o Data penduduk luar Jawa mulai tersedia sejak dilakukannya sensus
penduduk di seluruh Indonesia.
o Di antara data sensus yang dikeluarkan, data SP 1961, 1971, 1980,
1990, 2000 dan 2010, serta SP 1930 datanya dapat dipercaya.
o Enam SP yang pertama dilakukan oleh Pemerintah Indonesia setelah
merdeka, dan SP 1930 dilakukan oleh pemerintah penjajah.
o Jumlah penduduk Indonesia berdasar data Sensus Penduduk 1961 -
2010 terus bertambah, dengan reit pertumbuhan yang semakin
menurun (Grafik b).

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
b. Jumlah dan Reit Pertumbuhan Penduduk
Indonesia 1961-2010

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
3. Analisis Laju Pertumbuhan Penduduk
• Untuk mengukur pertumbuhan penduduk suatu wilayah pada
perioe waktu tertentu digunakan:
• Reit (rate)/laju/angka pertumbuhan penduduk per tahun per
wilayah tertentu (dunia, benua, negara maju/berkembang,
regional, negara, propinsi (r%/tahun/wilayah).

• Untuk menghitung berapa tahun yang dibutuhkan oleh suatu


wilayah untuk melipat dua sesuai berdasar laju pertumbuhan
penduduknya digunakan: Waktu melipat dua (doubling time)

Catatan:
Rumus dan cara perhitungannya akan dijelaskan dalam PB Teknik Demografi.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
3. Analisis Laju
Pertumbuhan Penduduk

• Pada Grafik c ditunjukkan bahwa penduduk dunia terus


bertambah dengan reit pertumbuhan penduduk yang sudah
mencapai puncaknya pada tahun 1980-an dengan angka 2,1% per
tahun, dan kemudian turun dan diproyeksikan akan mencapai
0,1% per tahun pada tahun 2100.
• Jadi berapa tahun lama waktu dibutuhkan oleh penduduk dunia
untuk melipat dua (doubling time), atau bertambah sebanyak 1
milyard orang? di abad 16 sampai 21?
• Pada Grafik d ditunjukkan lama waktu yang dibutuhkan
penduduk dunia untuk melipat dua pada abad 16-21, lamanya
sesuai dengan reit pertumbuhan penduduknya.
• Pada Grafik e ditunjukan lama waktu yang dibutuhkan untuk
menambah jumlah penduduk dunia sebanyak 1 milyard

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
c. World population, 1750-2015 and projections until 21003

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
d. Kecepatan penduduk melipat dua (doubling time)

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
e. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh penduduk dunia
untuk bertambah 1 milyard?

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
3. Analisis Laju
Pertumbuhan Penduduk

• Negara-negara mana saja yang pertumbuhannya


tercepat dan terlambat?
• Pada Grafik f ditunjukkan bahwa pada tahun 1950, negara-
negara Eropa sudah mulai menurun pertumbuhan
penduduknya mencapai sekitar 1% per tahun, jumlah negara-
negara semacam itu terus bertambah di tahun 2015 (warna
merah)
• Negara dengan pertumbuhan penduduk cepat di tahun 1950,
terutama di negara-negara Amerika Latin, sedangkan pada
tahun 2015 masih terjadi di wilayah Afrika Utara (warna biru
tua)
• Pada Grafik g ditunjukkan bahwa negara-negara miskin dan
termiskin (sedang berkembang) mempunyai angka
pertumbuhan penduduk paling cepat, sedangkan negara-
negara maju, paling lambat.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
f. Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Negara

1950 2015

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
g. Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kemajuan Pembangunan

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Tabel 2 Sepuluh Negara dengan Jumlah Penduduk
Terbanyak di Dunia
Negara-negara dengan World population (millions, UN estimates)[23]
penduduk terbanyak Top ten
most
# 2000 2015 2030*
populous
countries
• Pada Tabel 2
1 China* 1,270 1,376 1,416
ditunjukkan jumlah 2 India 1,053 1,311 1,528
penduduk dari 10 United
negara terbesar di 3 283 322 356
States
dunia, 2000, 2015, 4 Indonesia 212 258 295
dan proyeksi 2030. 5 Brazil 176 208 229
6 Pakistan 138 189 245
• Nampak bahwa
7 Nigeria 123 182 263
urutan negara- Banglades
negara tersebut 8
h
131 161 186
berubah, bahkan 9 Russia 146 143 139
India akan melebihi 10 Mexico 103 127 148
China pada tahun World
6,127 7,349 8,501
2030. total
•Notes: China = Mainland China only
•2030 = Medium variant

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
3. Analisis Laju
Pertumbuhan Penduduk

• Bagaimana dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia?


• Pada Tabel 3 ditunjukkan jumlah penduduk Indonesia tahun
1971-2010 bersumber dari data Sensus Penduduk dan
SUPAS.
• Jumlah penduduk terbanyak adalah Jawa Barat, terkecil di
Papua Barat.
• Beberapa provinsi jumlah penduduknya kosong karena
merupakan Provinsi pemekaran.
• Pada Tabel 4 ditunjukkan angka pertumbuhan penduduk per
provinsi, beberapa provinsi memiliki laju pertumbuhan
penduduk yang relative tinggi (warna merah).

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Tabel 3 Jumlah penduduk Indonesia per provinsi 1971-2010
Tabel 4 Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010 (http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1267)

Penduduk
Provinsi
1971 1980 1990 1995 2000 2010
Aceh 2008595 2611271 3416156 3847583 3930905 4494410
Sumatera Utara 6621831 8360894 10256027 11114667 11649655 12982204
Sumatera Barat 2793196 3406816 4000207 4323170 4248931 4846909
Riau 1641545 2168535 3303976 3900534 4957627 5538367
Jambi 1006084 1445994 2020568 2369959 2413846 3092265
Sumatera Selatan 3440573 4629801 6313074 7207545 6899675 7450394
Bengkulu 519316 768064 1179122 1409117 1567432 1715518
Lampung 2777008 4624785 6017573 6657759 6741439 7608405
Kepulauan Bangka
Belitung - - - - 900197 1223296
Kepulauan Riau - - - - - 1679163
DKI Jakarta 4579303 6503449 8259266 9112652 8389443 9607787
Jawa Barat 21623529 27453525 35384352 39206787 35729537 43053732
Jawa Tengah 21877136 25372889 28520643 29653266 31228940 32382657
DI Yogyakarta 2489360 2750813 2913054 2916779 3122268 3457491
Jawa Timur 25516999 29188852 32503991 33844002 34783640 37476757
Banten - - - - 8098780 10632166
Bali 2120322 2469930 2777811 2895649 3151162 3890757
Nusa Tenggara Barat 2203465 2724664 3369649 3645713 4009261 4500212
Nusa Tenggara Timur 2295287 2737166 3268644 3577472 3952279 4683827
Kalimantan Barat 2019936 2486068 3229153 3635730 4034198 4395983
Kalimantan Tengah 701936 954353 1396486 1627453 1857000 2212089
Kalimantan Selatan 1699105 2064649 2597572 2893477 2985240 3626616
Kalimantan Timur 733797 1218016 1876663 2314183 2455120 3553143
Sulawesi Utara 1718543 2115384 2478119 2649093 2012098 2270596
Sulawesi Tengah 913662 1289635 1711327 1938071 2218435 2635009
Sulawesi Selatan 5180576 6062212 6981646 7558368 8059627 8034776
Sulawesi Tenggara 714120 942302 1349619 1586917 1821284 2232586
Gorontalo - - - - 835044 1040164
Sulawesi Barat - - - - - 1158651
Maluku 1089565 1411006 1857790 2086516 1205539 1533506
Maluku Utara - - - - 785059 1038087
Papua Barat - - - - - 760422
Papua 923440 1173875 1648708 1942627 2220934 2833381
INDONESIA 119208229 147490298 179378946 194754808 206264595 237641326
Catatan : Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-alik/Ngelaju)
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Tabel 4 Laju Pertumbuhan penduduk Indonesia per provinsi 1971-2010
Tabel 5 Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1268

Laju Pertumbuhan Penduduk (% per Tahun)


Provinsi
1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010 2010-2014 2
Aceh 2.93 2.72 1.46 2.36 1 2.06
Sumatera Utara 2.60 2.06 1.32 1.10 1.39
Sumatera Barat 2.21 1.62 0.63 1.34 1.34
Riau 3.11 4.30 4.35 3.58 2.64
Jambi 4.07 3.40 1.84 2.56 1.85
Sumatera Selatan 3.32 3.15 2.39 1.85 1.50
Bengkulu 4.39 4.38 2.97 1.67 1.74
Lampung 5.77 2.67 1.17 1.24 1.26
Kepulauan Bangka Belitung - - 0.97 3.14 2.23
Kepulauan Riau - - - 4.95 3.16
DKI Jakarta 3.93 2.42 0.17 1.41 1.11
Jawa Barat 2.66 2.57 2.03 1.90 1.58
Jawa Tengah 1.64 1.18 0.94 0.37 0.82
DI Yogyakarta 1.10 0.57 0.72 1.04 1.20
Jawa Timur 1.49 1.08 0.70 0.76 0.69
Banten - - 3.21 2.78 2.30
Bali 1.69 1.18 1.31 2.15 1.24
Nusa Tenggara Barat 2.36 2.15 1.82 1.17 1.40
Nusa Tenggara Timur 1.95 1.79 1.64 2.07 1.71
Kalimantan Barat 2.31 2.65 2.29 0.91 1.68
Kalimantan Tengah 3.43 3.88 2.99 1.79 2.38
Kalimantan Selatan 2.16 2.32 1.45 1.99 1.87
Kalimantan Timur 5.73 4.42 2.81 3.81 2.64 3
Sulawesi Utara 2.31 1.60 1.33 1.28 1.17
Sulawesi Tengah 3.86 2.87 2.57 1.95 1.71
Sulawesi Selatan 1.74 1.42 1.49 1.17 1.13
Sulawesi Tenggara 3.09 3.66 3.15 2.08 2.20
Gorontalo - - 1.59 2.26 1.65
Sulawesi Barat - - - 2.68 1.95
Maluku 2.88 2.79 0.08 2.80 1.82
Maluku Utara - - 0.48 2.47 2.21
Papua Barat - - - 3.71 2.65
Papua 2.67 3.46 3.22 5.39 1.99
INDONESIA 2.31 1.98 1.49 1.49 1.40
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Catatan: Tidak termasuk Timor-timur
3. Analisis Laju
Pertumbuhan Penduduk

Proyeksi penduduk Indonesia tahun 2045 berdasar SUPAS 2015


dengan 2 skenario laju pertumbuhan penduduk (a dan b)
Proyeksi Penduduk Indonesia 2015- Skenario Laju Pertumbuhan Penduduk
2045 2015-2045

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
4. Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004)
• Untuk memahami dan menganalisis topik dan isu
demografi, kita harus menggunakan sumber data (statistik)
yang tepat.
• Istilah “data” dalam pustaka juga sering disebut sebagai
“statistik (statistics)”, yang berarti “sekumpulan data untuk
mengukur suatu parameter (a statistic)”.
• Ketersediaan data demografi telah meningkat secara
dranmatis sejak tahun 1970an sebagai salah satu akibat
dari:
oPerbaikan dan perkembangan teknik pengumpulan data
oPerkembangan yang sangat cepat dalam komputasi
oDan pertumbuhan internet.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Seacara umum data demografi terdiri dari 2 kategori, yaitu:
A. Data Primer dan Data Sekunder

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

• dikumpulkan sendiri oleh • data telah dikumpulkan


para analis/peneliti untuk sebelumnya;
suatu tujuan khusus; • diperoleh melalui publikasi
• biayanya sangat mahal dan ilmiah atau data mentah;
memakan waktu; • biaya murah (atau gratis)
• data terbaru dan sesuai dan hemat waktu;
dengan kebutuhan analisis. • data dikumpulkan untuk
tujuan lain;
• data lama.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004) ....

Data demografi dapat dianalisis dengan menggunakan ilmu statistik


dalam dua bentuk analisis, yaitu: statistik deskriptif dan statistik
inferensial.
• Statistik deskriptif adalah sekumpulan data yang dapat digunakan
untuk menggambarkan suatu penduduk dan karakteristiknya.
• Statistik inferensial adalah sekumpulan data yang digunakan untuk
meramalkan keadaan penduduk dan karakteristiknya pada masa kini
dan di masa depan.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004) ....

Sebelum menggunakan data, baik primer atau sekunder, baik deskriptif


atau inferensial, harus memperhatikan:
1. Validitas data – apakah data data tepat untuk ukuran yang akan
digunakan?
2. Reliabilitas data – apakah data mengukur dengan secara konsisten,
dari segi eksternal maupun internal?
3. Privasi dan kerahasiaan data – apakah data yang akan kita analisis
itu sesuai etika dan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak
melanggar kerahasiaan atau privasi.
Dengan perkembangan Internet, data demografi, baik yang resmi atau
tidak resmi, akan mudah diperoleh.
Para pengguna data data sebaiknya menghindari data yang tidak jelas
sumbernya atau tidak dapat diverifikasi sumbernya.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004) ....

Jenis data sekunder demografi:


1. Sensus Penduduk
2. Survey Demografi (misalnya SUPAS, IDHS/SDKI, SAKERNAS,
SUSENAS)
3. Registrasi Vital (kelahiran dan kematian)
4. Registrasi Penduduk
5. Data imigrasi, data PMI (BNP2PMI)
6. Data dari kementrian yang relevan (misalnya, Kementrian Kesehatan
– IDHS/SDKI)
7. Data dari lembaga penelitian swasta (misalnya, survey Meter
Indonesia – IFLS “Indonesia Family Life Survey”)
8. Data dari lembaga internasional

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik)
B. Sensus Penduduk Demografi (Bryan 2004)

• Sensus Penduduk, merupakan sumber data penduduk yang paling utama


di negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, karena belum
baiknya sistem registrasi vital dan registrasi penduduk.
• Data kelahiran, kematian, dan migrasi di Indonesia diperoleh dari data
sensus penduduk.
• Sensus penduduk, atau perhitungan penduduk (enumeration, cacah jiwa)
sudah sangat lama dikenal dan dilakukan oleh manusia.
• Pada awalnya sensus penduduk dilakukan untuk tujuan militer dan
perluasan kerajaan dan perpajakan. Hal itu sesuai dengan kata sensus
(census – bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Latin “censere” yang
artinya menilai atau memajaki.
• Dalam arti modern, sensus berarti perhitungan penduduk yang
mencakup wilayah suatu negara.
• Tabel 5 menunjukkan sejarah pelaksanaan sensus penduduk dunia.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik)
Demografi (Bryan 2004)

Tabel 5. Sejarah Pelaksanaan Sensus Penduduk di Dunia


Lokasi Tahun Tujuan Keterangan
Babylonia 3800 BC umumnya untuk tujuan
Cina 3000 BC militer dan perluasan
Mesir 2500 BC kerjaan dan perpajakan
Sisilia, Italia, Spanyol abad 16-17
Quebec, Kanada 1666 Sensus Modern
Swedia 1749
AS 1790
Inggris 1801
Indonesia, Jawa 1815 Di bawah Raffles
India 1881
Australia (NSW) 1828
Skandinavia sebelum abad 19

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004)
B. Sensus Penduduk

• Sampai permulaan abad 20, hanya 20 persen penduduk dunia tercakup


sensus, kemudian meningkat menjadi 41 persen pada 1950-1953, 1960an
telah 90 persen. Pada tahun 2014 diharapkan 99 persen penduduk telah
dicacah.
• Tujuan sensus meluas kepada kepentingan ekonomi dan sebagainya
menurut kebutuhan. Angka sensus hanya semata-mata digunakan untuk
keperluan statistik belaka dan tidak dibenarkan untuk digunakan sebagai
informasi pribadi (misalnya untuk pajak dsb).
• Sensus penduduk modern juga harus mengikuti aturan resmi yang dibuat
PBB, dengan definisi sebagai berikut:
• ‘... keseluruhan proses pengumpulan, kompilasi, dan publikasi data yang
berkenaan dengan data demografi,ekonomi, dan sosial pada waktu-
waktu tertentu, mencakup semua orang di suatu negara atau teritorial
terbatas dengan definisi yang cukup jelas...’

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004)
B. Sensus Penduduk

Sensus modern mempunyai ciri-ciri:


1. Kesponsoran
2. Teritorial yang terdefinisi dengan jelas
3. Universalitas
4. Simultanitas
5. Unit individual
6. Kompilasi dan Publikasi
PBB telah mensponsori program sensus penduduk untuk anggotanya demi
perbaikan sosial ekonomi.
Perhitungan penduduk dalam suatu sensus dapat dilakukan dengan tiga
cara:
1.Sistem de jure, di mana penduduk dicacah menurut tempat tinggal tetap.
2.Sistem de facto, di mana penduduk dicacah menurut di mana dia
ditemukan pada saat sensus;
3.Sistem kombinasi de jure dan de facto

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004)
B. Sensus Penduduk
Sensus penduduk di Indonesia
o Pada jaman kerajaan Nusantara (Raja Lombok dan Raja Mataram) telah
dilakukan perhitungan penduduk untuk keperluan perpajakan dan jumlah
wajib kerja.
o Jaman kolonial, selain sensus jaman Raffles untuk menghitung jumlah
penduduk dan sistem pajak tanah (land rent).
o Pemerintah kolonial Belanda antara 1880-1905 mengadakan sensus
penduduk lima tahunan (quinquennial population censuses) untuk
pengerahan tenaga tanam paksa.
o Antara 1905-1920, pelaksanaan sensus terhenti untuk sementara.
o Setelah tahun 1920 sampai 2010, sudah dilakukan 8 kali sensus penduduk,
dua diantaranya 1920 dan 1930 dilakukan di masa penjajaan Belanda.
o Sistem enumerasi yang digunakan gabungan antara “de jure” dan “ de facto”
o Tabel 6 menyajikan sistem sensus penduduk yang dipakai di Indonesia.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004)
B. Sensus Penduduk
Tabel 6. Sejarah Pelaksanaan Sensus Penduduk di Indonesia
Tahun Penyelenggara Tujuan Sistem Perhitungan
1815 Inggris (Raffles) Pajak tanah (land rent) -
1880-1905 Belanda Pengerahan tenaga -
untuk tanam paksa
1920 Belanda Sensus Penduduk de jure, luar Jawa masih
digunakan keterangan dari
ketua adat.
1930 Belanda Sensus Penduduk de facto di Jawa dan de jure
di luar Jawa
1961, 1971, Indonesia Sensus Penduduk de jure untuk yang
1980, 1990, bertempat tinggal tetap dan
2000 dan de facto untuk mereka yang
2010 bertempat tinggal tidak
tetap

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik)
Demografi (Bryan 2004)

C. Survey Demografi
• Survey demografi dilakukan untuk mendapat data terbaru
tentang topik spesifik, dan diselenggarakan oleh lembaga yang
diberi kewenangan untuk melakukannya.
• Survey demografi perlu dilakukan secara periodik karena
kelemahan sistem administrasi kependudukan suatu negara
(termasuk Indonesia).
• Survey-survey demografi misalnya:
• SUPAS – Survey penduduk antar sensus, yang dilakukan oleh
BPS setiap 5 tahun setelah pelaksanaan SP, untuk perbaharuan
data sensus – 1976, 1985, 1995, 2005, 2015.
• SAKERNAS – Survey Angkatan Kerja Nasional, untuk
memperoleh data Ketenagakerjaan, setiap Februari dan
Agustus setiap tahun.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004)
C. Survey Demografi

• SUSENAS – Survey Sosial Ekonomi Nasional, untuk memperoleh


data terbaru tentang kesejahteraan penduduk, diselenggarakan
setiap tahun dengan 2 kategori varibel, yaitu Kor dan Modul.
Variabel yang termasuk kategori Kor (inti) dikumpulkan datanya
setiap tahun, sedangkan untuk variabel kategori Modul
dikelompokkan lagi ke dalam 3 (tiga) paket, masing-masing paket
digilir pengumpulannya setiap 3 (tiga) tahun sekali. Ketiga paket
tersebut adalah:
(i) Konsumsi/Pengeluaran, (ii) Pendidikan dan Sosial Budaya,
dan (iii) Kesehatan dan Perumahan.
• IDHS (Indonesia Demographic and Helath Survey)/SDKI (Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia) – untuk memperbaharui
data fertilitas, mortalitas, dan kesehatan (setiap 3-4 tahun, BPS
bersama Kementrian Kesehatan)

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik)
Demografi (Bryan 2004)

D. Registrasi Vital dan Registrasi Penduduk


• Registrasi (kejadian) vital bertalian dengan registrasi (pelaporan dan
pencatatan) kejadian-kejadian vital: kelahiran, kematian janin, kematian,
abortus, perkawinan, dan perceraian.
• Registrasi penduduk adalah sistem pencatatan yang dipelihara penguasa
setempat di mana biasanya dicatat setiap kelahiran, kematian, adopsi,
perkawinan, perceraian, perubahan pekerjaan, perubahan nama, dan
perubahan tempat tinggal.
• Catatan dibuat bagi tiap individu, dan perubahan-perubahannya
sepanjang hidupnya.
• Pencatatan mengenai gerak penduduk antar negara dicatat di pelabuhan
udara dan laut oleh petugas imigrasi. Mereka yang berangkat dan tiba
diwajibkan mengisi formulir keberangkatan dan ketibaan.
• Beberapa negara yang telah lama dan tetap mempunyai sistem registrasi
penduduk yang baik a.l. Swedia, Finlandia dan Belanda.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Sumber Data (Statistik) Demografi (Bryan 2004)
D. Registrasi Vital dan Registrasi Penduduk

• Di berbagai negara Eropa, sistem registrasi penduduk dimulai


oleh kalangan gereja (sekitar abad 16-17).
• Di Indonesia sudah dimulai pada jaman Raffles, tetapi tidak
berjalan dengan baik bahkan pada jaman Belanda (lagi) makin
tidak dapat dipercaya.
• Sekarang ini, seperti halnya negara-negara sedang berkembang,
sistem registrasi penduduk Indonesia tidak dapat dipercaya.
Pembenahan sistem administrasi kependudukan sudah dimulai
dengan penerapan e-KTP, tapi belum berhasil.
• Dewasa ini yang diartikan dengan sistem registrasi penduduk di
Indonesia umumnya yang menyangkut pada pelaporan dan
pencatatan kelahiran, kematian dan migrasi (umum dilakukan
di desa-desa meskipun belum menyeluruh; datanya cenderung
kurang lengkap dan kurang dapat dipercaya).

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Contoh sumber data demografi/kependudukan:
• Sensus Penduduk 2010 dapat diunduh langsung melalui tautan:
• http://sp2010.bps.go.id/
• Data demografi dan kependudukan secara umum dapat diunduh
dari laman BPS dengan tautan:
• www.bps.go.id
• Sumber data survey: https://microdata.bps.go.id/
• Data tentang keluarga dan KB : www.bkkbn.go.id
• Data tentang TKI: www.bnp2tki.go.id
• Data dari laporan SDKI (Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia) berbagai tahun (dapat diunduh dari internet).
• Data dari kantor imigrasi, Disdukcapil, KUA, Departemen Agama
dan sumber-sumber internasional (World Bank).

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
Referensi:
Bryan T. 2004. Basic sources of statistics. In Siegel, Jacob S and
Swanson DA (editor) The methods and materials of
demography. 2nd Ed. San Diego (CA): Elsevier Academic
Press. Hal. 9-41.
Rusli S. 2012. Pengantar Ilmu Kependudukan. Edisi Revisi.
Jakarta: LP3ES.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat – FEMA IPB | www.skpm.ipb.ac.id | skpm@apps.ipb.ac.id
TERIMA KASIH

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Kependudukan dan Pembangunan – IPB University

Anda mungkin juga menyukai