Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan : 5

Competence 4.4. DEVELOP EMERGENCY AND DAMAGE CONTROL


PLANS AND HANDLE EMERGENCY SITUATIONS

BAB V

4.4.1 PREPARATION OF CONTINGENCY PLANS FOR RESPONSE


TO EMERGENCIES

1.1 Contingency plans for response to emergencies

Jenis jenis keadaan darurat

Keadaan gangguan pelayaran sesuai situasi dapat dikelompokkan Berdasarkan kejadiannya


sendiri, sbb :
• Tubrukan
• Kebakaran / ledakan
• Kandas
• Kebocoran / tenggelam
• Orang jatuh ke laut

Tubrukan

• Keadaan darurat karena tubrukan kapal dengan kapal atau kapal dengan dermaga maupun
dengan benda tertentu akan mungkin terdapat situasi kerusakan pada kapal, korban manusia,
tumpahan minyak ke laut (kapal tanki), pencemaran dan kebakaran.
Situasi lainnya adalah kepanikan atau ketakutan petugas di kapal yang justru memperlambat
tindakan, pengamanan, penyelamatan dan penanggulangan keadaan darurat tersebut.
Kebakaran / ledakan

• Kebakaran dikapal dapat terjadi di berbagai lokasi misalnya kamar mesin, ruang muatan,gudang
penyimpanan prlengkapan kapal, instalasi listrik dan tempat akomodasi nahoda dan ABK.
• Sedangkan ledakan dapat terjadi karena kebakaran atau sebaliknya kebakaran terjadi karena
ledakan , yang pasti kedua duanya dapat menimbulkan situasi darurat serta perlu untuk diatasi.
• Keadaan darurat pada situasi kebakaran dan ledakan tentu sangat berbeda dengan keadaan
darurat karena tubrukan, sebab pada situasi yang demikian terdapat kondisi yang panas dan
ruang darurat karena tubrukan, sebab pada situasi yang demikian terdapat kondisi yang panas
dan ruang gerak terbatas dan kadang- kadang kepanikan atau ketidaksiapan petugas untuk
bertindak mengatasi keadaan maupun peralatan yang digunakan sudah tidak layak atau tempat
penyimpanan telah berubah.

Kandas

• Kapal kandas pada umumnya didahului dengan tanda tanda putaran baling-baling terasa berat,
asap di cerobong mendadak menghitam, badan kapal mendadak bergetar dan kecepatan kapal
berubah kemudian berhenti mendadak.
• Pada saat kapal kandas tidak bergerak, posisi kapal akan sangat tergantung pada permukaan
dasar laut atau sungai dan situasi dalam kapal tentu akan tergantung juga pada keadaan kapal
tersebut.

Kebocoran / tenggelam

• Kebocoran pada kapal dapat terjadi karena kapal kandas, tetapi dapat juga terjadi karena
tubrukan maupun kebakaran serta kerusakan kulit pelat kapal karena korosi, sehingga kalau
tidak cepat diatasi kapal akan segera tenggelam.
• Air akan masuk dengan cepat sementara kemampuan mengatasi kebocoran terbatas, bahkan
kapal menjadi miring, membuat situasi sulit diatasi.
• Keadaan darurat ini akan menjadi rumit apabila pengambilan keputusan dan pelaksanaannya
tidak didukung sepenuhmya oleh seluruh ABK, karena upaya untuk mengatasi keadaan tidak
didasarkan pada azas keselamatan dan kebersamaan.

Orang jatuh ke laut

Orang jatuh ke laut merupakan salah satu bentuk kecelakaan yang membuat situsi menjadi
darurat dalam upaya melakukan penyelamatan. Pertolongan yang diberikan tidak dengan
mudah dilakukan karena akan sangat tergantung pada keadaan cuaca saat itu serta kemampuan
yang akan memberi pertolongan, maupun fasilitas yang tersedia.
Pencemaran

• Pencemaran laut dapat terjadi karena buanagan sampah dan tumpahan minyak saat bunkering,
buangan limbah kapal tanki, buangan limbah kamar mesin yang melebihi ambang 15 PPM dan
karena muatan kapal tangki yang tertumpah akibat tubrukan atau kebocoran.
• Upaya untuk mengatasi pencemaran yang terjadi merupakan hal yang sulit karena untuk
mengatasi pencemaran yang terjadi memerlukan peralatan, tenaga manusia yang terlatih dan
kemungkinan kemungkinan resiko yang harus ditanggung oleh p-ihak yang melanggar ketentuan
tentang pencegahan pencemaran.

Beberapa kegiatan di kapal yang bersifat rutin, yang sering dilakukan dan dianggap kegiatan
biasa, sebenarnya dapat dikatagorikan keadaan darurat antara lain ;

Olah gerak

Kedatangan dan keberangkatan atau berlabuh jangkar, kejadian tidak terduga sering
terjadi sewaktu kapal sedang mengolah gerak, misalnya menabrak dermaga, kecelakaan akibat
tros, dll. Belum lagi jika tiba tiba terjadi kerusakan mesin atau black out, sehingga kapal tidak
terkendali.

Bunker

Tidak jarang selama terjadi pengisian bahan bakar terjadi kecelakaan dimana bahan bakar yang
sedang dipindahkan ke kapal, tumpah atau luber dari pipa atau dari tangki melalui pipa udara,
sehingga jatuh ke laut. Walaupun yang melakukan pengisian awak kapal bagian mesin, tetapi
awak kapal bagian dek juga harus ikut stand by, dan ikut mengawasi keadaan di sekitar kapal.

Tumpahan minyak akan terjadi diatas dek dulu, baru akan tumpah ke laut. Itulah sebabnya
sebelum bungker, awak kapal bagian dek menyumbat lubang lubang saluran pembuangan air di
dek yang ke laut.
Keadaan darurat sebagai berikut :

• Keadan darurat dimaksud adalah keadaan dimana prinsip keselamatan jiwa, barang dan
lingkungan menjadi lebih utama dari pada kelancaran atau efisiensi pengoperasian kapal.

Di dalam ISM Code Chapter VIII tanggung jawab keselamatan kerja, barang dan lingkungan,
dalam keadaan darurat, juga menjadi tanggung jawab perusahaan pelayaran meliputi prosedur,
pelatihan dan standar keselamatan.

• Keadaan darurat tersebut dpt meliputi :

1. Kapal diserang badai.

2. Kapal terbakar.

3. Kapal kandas dan muatan tumpah keluar (tanker).

4. Kapal bocor dan stabilitas terganggu.

5. Kapal tanpa tenaga penggerak ( rusak / diperbaiki ).

• Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat keadaan darurat tsb adalah :

1. Bersikap tenang / tdk panik dan waspada.

2. Peduli terhdp peringatan atau perubahan keadaan yang membahayakan.

3. Sesuai kemampuan, usahakan dapat menguasai keadaan atau menyelamatkan diri.

4. Laporkan kejadian kepada atasan atau orang yang terdekat untuk mencegah kerusakan atau
korban menjadi bertambah

5. Dalam keadaan meninggalkan kapal sesuai perintah pemimpin kapal, pergunakan alat
penyelamat diri secara maksimal dan hemat energi tubuh.

6. Selamatkan dokumen kamar mesin


• Sesuai prosedur dan kemampuan dan tanggung jawab dalam keadaan darurat dapat dilakukan
pengamanan terhadap permesinan guna mencegah meluasnya marabahaya dengan :

1. Mematikan pengoperasian mesin penggerak utama, generator, OWS dll.

2. Menutup katup tangki bahan bakar.

3. Menutup pintu kedap dan kamar mesin.

4. Membunyikan tanda bahaya

• Bila terjadi darurat setiap awak kapal wajib mengetahui :

1. Lokasi / lintasan penyelamatan.

2. Tempat dan jenis pemadam kebakaran.

3. Tempat peralatan life jacket dan sekoci.

4. Penggunaan pintu-pintu kedap.

5. Membedakan dan mengerti jenis aba-aba peringatan / alarm serta mentaati perintah /
pengaturan dari atasan yang bertanggung jawab
PESAWAT-PESAWAT BANTU DI KAPAL

• Pesawat Bantu adalah semua pesawat yg ada diatas kapal kecuali mesin penggerak utama.

• Jenis pesawat bantu diatas kapal adalah :

1. Generator.

2. Ketel uap / Boiler.

3. Pompa-pompa.

4. Kompresor udara / Battery.

5. Mesin Kemudi.

6. Oily Water Separator.

7. Purifier (FO dan LO)

8.FreshwaterGenerator.

9.MesinPendingin.

10.Mesinderek/penggulung.

11.MesinJangkar.

12.BowThruster.

13. Incinerator
KETEL UAP

• Ketel uap adalah sebuah bejana yang tertutup yang dapat membentuk uap dengan tekanan

lebih besar dari 1 atmosfir, dengan jalan memanaskan air ketel yang berada di dalamnya dengan

gas-gas panas dari hasil pembakaran bahan bakar.

• Ketel uap dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian sesuai kegunaan sebagai berikut :

1. Pembagian menurut Undang-undang Uap.

2. Pembagian menurut konstruksinya.

3. Pembagian menurut fungsinya di kapal

Pembagian Menurut undang-undang Uap

• Menurut UU uap pasal 9, ketel uap dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :

1. Ketel tetap atau Ketel darat yaitu ketel yg dipakai di darat seperti Pabrik, PLTU dll

yang mempunyai pondasi tetap.

2. Ketel kapal yaitu ketel yang dipakai di kapal.

3. Ketel yang dapat bergerak yaitu ketel yang tidak termasuk didalam kedua golongan

ketel tersebut seperti ketel kereta api, ketel tiang pancar


Pembagian Menurut konstruksinya

• Ketel dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

1. Ketel pipa api adalah ketel yg gas panas mengalir didalam pipa, sedangkan air

dipanasi berada diluar pipa.

contoh : ketel Schots, ketel Cochran.

2. Ketel pipa air adalah ketel yg mengalir didalam pipa adalah air ketel sedangkan gas

pemanasnya berada diluar pipa.

contoh : ketel B & W, Foster Wheeler.

3. Ketel gabungan pipa air & pipa api adalah ketel yg didalamnya mempunyai 2 macam

jenis pipa yaitu pipa air dan pipa api.

contoh : ketel Werkspoon

Pembagian Menurut Fungsinya Dikapal

1. Ketel Induk adalah ketel yang menghasilkan uap yang digunakan untuk menggerakkan mesin

induk.

2. Ketel Bantu adalah ketel yang menghasilkan uap yang digunakan untuk keperluan pesawat

bantu seperti : pompa, pemanas


Alat-Alat Perlengkapan Ketel

• Gelas Duga yaitu alat yg digunakan untuk mengetahui ketinggian permukaan air yg berada

dalam ketel sehingga setiap waktu dapat dilihat oleh petugas.

• Katup Keamanan yaitu alat yg digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan tekanan dari yg

ditentukan sehingga ketel aman dari ledakan.

• Manometer yaitu alat pengukur tekanan uap.

Katup Pembilas adalah yaitu sebuah kran yg letaknya dibagian bawah ketel yg digunakan utk

membuang kotoran yg ada didalam ketel

• Pompa Pengisi yaitu digunakan untuk mengisi air dalam tangki atau ketel.

• Kran Induk yaitu untuk mengeluarkan uap dari ketel ke kran pembagi ke setiap tempat.

• Lubang Orang (Man Hole) yaitu digunakan untuk masuk keluarnya orang pada saat

membersihkan ketel.

Pengabut yaitu digunakan sebagai pengabut bahan bakar didalam ketel yang digunakan untuk

pembakaran

Perlengkapan Ketel Yang Lain (Tambahan)

• Pemanas Udara (Luvo).


• Pemanas Lanjut Uap (Superheater).
• Pemanas Awal (Economiser).
• Alat Pembakar Bahan Bakar (Burner).
Appendasi Ketel

Appendasi ketel adalah alat-alat keselamatan yg hrs digunakan pd ketel uap

• Appendasi yg berhubungan dgn uap.

1. Katup-katup keamanan.

2. Katup uap utama dan bantu.

3. Manometer.

• Appendasi yg berhubungan dgn air.

1. Gelas duga.

2. Katup pengisian.

3. Kran Spui dan kran Brein

Anda mungkin juga menyukai