Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Praktikum : PEMROGRAMAN KOMPUTER Nama : SHOFIA MILDA SAFIRA


Percobaan : BAHASA PEMROGRAMAN NPM/Semester : 22031010214/I
MATLAB Sesi : E2
Paralel : E
Tanggal : 11 OKTOBER 2022
Pembimbing : RACHMAD R. YOGASWARA, ST, MT LAPORAN RESMI

SOAL

1. Sebutkan perbedaan antara If Then dan Switch Case!


2. Jelaskan Pengertian dan kegunaan dari statement berikut :
a. Abs
b. Disp
c. Fprintf
d. Diff
e. num2str
f. Int
g. Syms
3. Buatlah pemilihan kondisi yang dapat digunakan untuk menerapkan
rumus yang ada pada diagram di bawah ini!

Partikel

÷6.02*1023 ×6.02*1023

× Mr ÷ 22.4
Massa Mol Volume
÷ Mr × 22.4

÷V ×V

Molaritas
*Note :
geser kekiri dikit
Inputan dan outputan dibuat sendiri dengan menyesuaikan rumus
Contoh:
1. Perhitungan mol dari partikel
2. Perhitungan pertikel dari mol
hapus aja ini 3. Perhitungan mol dari volume
4. Perhitungan volume dari mol

58
4. Buatlah program pemilihan kondisi untuk dapat menyelesaikan
permasalahan mengenai Perpindahan Panas secara Konduksi dan
Perpindahan panas secara konveksi. Untuk dapat menyelesaikan soal
dibawah ini!
1) Suatu permukaan sebuah dinding berukuran 12 x 16 ft , dengan
ketebalan 6 inci terbuat dari kaolin insulating brick bersuhu
1500 0F dan 300 0F, harga k bahan 0,15 Btu/jam ft 0F. Berapa
panas yang berpindah melewati dinding itu?

( )

Dimana :
q : Laju perpindahan panas (watt) atau Btu/jam
A : Luas penampang dimana panas mengalir (m2)atau ft2
dT/dx : Gradien suhu pada penampang, atau laju perubahan
suhu T terhadap jarak (ketebalan) dalam arah aliran
panas x
k : Konduktivitas thermal bahan (w/molK) atau Btu/jam ft oF

2) Udara pada suhu 25 0C bertiup diatas plat panas yang berbentuk


lingkaran dengan diameter 75 cm. Suhu plat dijaga tetap 250 0C.
Koefisien perpindahan panas secara konveksi adalah 25 W/m 2
0
C. Hitunglah panas yang mengalir dari plat ke udara

( )
Dimana:
q : Laju perpindahan panas konveksi watt atau Btu / jam
k : Koefisien perpindahan panas konveksi (w/m 2 0K) atau
Btu/ jam ft2 0F
A : Luas penampang (m2) atau ft2
∆T : Perubahan atau perbedaan suhu (0K; 0F)

59
JAWABAN

1. Pada if then digunakan untuk lebih dari satu kondisi. Seperti biasa, perintah
satu dan dua bisa berbentuk blok yang terdiri dari beberapa perintah.
Pernyataan if then merupakan bentuk percabangan dua arah, jika kondisi yang
diuji tersebut terpenuhi, maka program akan menjalankan pernyataan tertentu.
Jika kondisi yang diuji salah, program akan menjalankan program yang lain.
Sedangkan pada switch case, digunakan sebagai alternative pengganti dari
sintaks if then dengan lebih dari satu. Kondisi ini hanya dinyatakan dengan
bilangan bulat atau karakter/string. Perintah switch akan menyeleksi kondisi
yang diberikan dan kemudian membandingkan hasilnya dengan konstanta-
konstanta yang berada di case.

60
2. a. Abs
Abs adalah menghitung nilai absolut. Digunakan untuk menghitung nilai
absolut dengan mengharga mutlakkan niali dari pernyataan tersebut.
b. Disp
Statement pada matlab yang digunakan untuk menampilkan
nilai dari suatu variabel dan string di layar jendela perintah
dengan tampilan sederhana.
c. Fprintf
Menampilkan nilai variable menggunakan string format. Presisi dapat
diatur dengan menyisipkan format presisi bilangan. Format presisi adalah
.p, dengan p berupa nilai yang menyatakan banyaknya angka dibelakang
koma.
d. Diff rata kanan kiri, cek
Turunan pertama dari fungsi y.
e. Num2str
paragrafnya barangkali ke
enter...
dapat diletakkan pada string teks jaditersebut
jika nilai numeric gabisa
dipindahkanrata
menjadi string.
kanan kiri
f. Int
penerapan fungsi simbolic dalam penyelesaian integral
dengan matlab. Statement int sendiri digunakan dalam
penyelesaianintegral tak tentu dan integral tentu.
g. Syms
fungsi simbolic yang digunakan untuk membuat objek
berjenis variabel

61
3. Buatlah pemilihan kondisi yang dapat digunakan untuk menerapkan rumus
yang ada pada diagram di bawah ini!
A. Algoritma program
i. Memulai program
ii. Menampilkan pilihan perhitungan
iii. Melakukan pemilihan kondisi
a. Case 1
1. Masukkan nilai massa dan mr
2. Memproses rumus mol=massa/mr
3. Menampilkan nilai mol
b. Case 2
1. Masukkan nilai mol dan mr
2. Memproses rumus massa=mol*mr
3. Menampilkan hasil massa
c. Case 3
1. Masukkan nilai molaritas dan volume
2. Memproses rumus mol=molaritas/v
3. Menampilkan hasil dari mol jika diketahui molaritas dan v
d. Case 4
1. Masukkan nilai mol dan volume
2. Memproses rumus molaritas=mol*v
3. Menampilkan nilai molaritas
e. Case 5
1. Masukkan nilai partikel dan a
2. Memproses rumus mol=partikel*a
3. Menampilkan nilai mol apabila partikel telah diketahui
f. Case 6
1. Masukkan nilai mol dan a
2. Memproses rumus partikel=mol/a
3. Menampilkan hasil dari rumus partikel

62
g. Case 7
1. Memasukkan nilai volume dan b
2. Memproses rumus mol=volume/b
3. Menampilkan hasil dari mol apabila telah diketahui
volumenya
h. Case 8
1. Memasukkan nilai mold an b
2. Memproses rumus volume=mol*b
3. Menampilkan nilai volume
iv. Otherwise menampilkan .......
v. Mengakhiri program

63
B. Flowchart
Start

Menampilkan
pilihan
perhitungan

Yes Masukkan nilai


Case 1
massa dan mr

No
Memproses rumus
mol=massa/mr

Menampilkan
nilai mol

Yes Masukkan nilai


Case 2
mol dan mr

No
Memproses rumus
massa=mol*mr

Menampilkan
nilai massa

Yes Masukkan nilai


Case 3 molaritas dan
volume

No
Memproses rumus
mol=molaritas/v

Menampilkan
nilai mol jika
diketahui
molaritas dan v

A B

64
65
66
C. Listing yang dapat digunakan

clc;
clear all;
disp(' menentukan pemilihan kondisi dari rumus yang tertera ');
disp(' pilih 1 untuk mencari nilai mol apabila massa dan mr
diketahui');
disp(' pilih 2 untuk mencari nilai massa');
disp(' pilih 3 untuk mencari nilai mol apabila molaritas dan v
diketahui');
disp(' pilih 4 untuk mencari nilai molaritas');
disp(' pilih 5 untuk mencari nilai mol apabila partikel diketahui');
disp(' pilih 6 untuk mencari nilai partikel');
disp(' pilih 7 untuk mencari nilai mol apabila volume diketahui');
disp(' pilih 8 untuk mencari nilai volume');
x= input (' pilih permasalahan 1-8= ');
switch x
case 1
massa=input(' masukkan nilai massa= ');
mr= input(' masukkan nilai mr= ');
mol=massa/mr;
disp([(' nilai mol= '),num2str(mol)]);
case 2
mol= input('masukkan nilai mol= ');
mr= input('masukkan nilai mr= ');
massa=mol*mr;
disp ([(' nilai massa= '),num2str(massa)]);
case 3
molaritas=input('masukkan nilai molaritas= ');
v=input('masukkan nilai v= '); mol=molaritas/v;
disp ([(' nilai mol jika diketahui molaritas dan v= '),num2str(mol)]);

67
case 4
mol=input('masukkan nilai mol= ');
v=input('masukkan nilai v= ');
molaritas=mol*v;
disp ([(' nilai molaritas='),num2str(molaritas)]);
case 5
partikel=input('masukkan nilai partikel= ');
a=6.02*10^23;
mol=partikel*a;
disp ([(' nilai mol apabila partikel di ketahui='),num2str(mol)]); case 6
mol=input('masukkan nilai mol= ');
a=6.02*10^23;
partikel=mol/a;
disp ([(' nilai partikel di ketahui'),num2str(partikel)]);
case 7
volume=input('masukkan nilai volume= ');
b=22.4;
mol=volume/b;
disp ([(' nilai mol apabila volume diketahui'),num2str(mol)]); case 8
mol=input('masukkan nilai mol= '); b=22.4;
volume=mol*b;
disp ([(' nilai volume'),num2str(volume)]);
otherwise disp('input yang anda masukkan salah');
end

68
D. Hasil run

Gambar 1. Case 1

Gambar 2. Case 2

Gambar 3. Case 3

69
Gambar 4. Case 4

Gambar 5. Case 5

Gambar 6. Case 6

70
Gambar 7. Case 7

Gambar 8. Case 8

Gambar 9. Otherwise

71
4. Buatlah program pemilihan kondisi untuk dapat menyelesaikan permasalahan
mengenai Perpindahan Panas secara Konduksi dan Perpindahan panas secara
konveksi. Untuk dapat menyelesaikan soal dibawah ini!
A. Algoritma Program
i. Memulai Program
ii. Menampilkan pilihan perhitungan
iii. Melakukan pemilihan menggunakan if else
1. If a==1
a. Masukkan nilai konduktivitas termal, perubahan suhu, luas
penampang serta tebal bahan uji
b. Memproses rumus q=-k*A*dT/dx
c. Menampilkan nilai panas yang berpindah melewatidinding
2. Elseif==2
a. Masukkan nilai koefisien panas konveksi, luas penampang,
Ti dan T2
b. Memproses rumus q=k*A*(T2-T1)

lurusin
c. Menampilkan nilai panas yang mengalir dari plat ke udara
3. Else disp (Menampilkan ‘input yang anda masukkan salah’)
iv. Mengakhiri Program

72
B. Flowchart

besarin sampek
hurufnya sama
besar kayak kata
flowchart

73
C. Listing program
clc;
clear all;
disp('>menentukan perpindahan panas secara konduksi dan konveksi<');
disp('pilih 1 untuk mencari nilai panas yang berpindah melewati dinding');
disp('pilih 2 untuk mencari nilai panas yang mengalir dari plat ke udara');
disp(' ');
disp('Pilih permasalahan yang ingin diselesaikan');
a=input('Pilihan permasalahan ke-');
disp(' ');
if a==1
disp('>panas yang berpindah melewati dinding<');
k=input('Masukkan nilai konduktivitas termal(Btu/jam ft F)= ');
A=input('Masukkan nilai luas Penampang (m^2)= ');
T1=input('Masukkan nilai suhu rendah (T1) dalam Fahrenheit = ');
T2=input('Masukkan nilai suhu tinggi (T2) dalam Fahrenheit = ');
dT=T2-T1;
dx=input('Masukkan nilai tebal bahan uji (inch)= ');
q=-k*A*dT/dx;
disp([('nilai panas yang berpindah melewati dinding (watt)=
'),num2str(q)]);
elseif a==2
disp('>panas yang mengalir<');
k=input('Masukkan nilai koefisien panas konveksi W/m^2 C = ');
K=k/273;
disp([('nilai konduktivitas thermal = '),num2str(K),' W/m^2 K']);

D=input('Masukkan diameter dalam cm untuk mencari luas penampang=


');
D=D/100;
r=D/2;

74
A=3.14*r^2;
disp([('nilai luas penampang = '),num2str(A),' m^2']);
T1=input('Masukkan nilai T1 dalam celcius = ');
T1=T1+273;
disp([('Nilai T1 = '),num2str(T1),' K']);
T2=input('Masukkan nilai T2 dalam celcius = ');
T2=T2+273;
disp([('Nilai T2 = '),num2str(T2),' K']);
q=K*A*(T2-T1);
disp([('Nilai koefisien panas konveksi = '),num2str(q),' W/m^2 K']);
else disp('input yang anda masukkan salah');
end

D. Hasil run

Hasul dari panas yang berpindah melewati dinding ialah -5760

75
Hasil dari panas yang mengalir dari plat ke udara adalah 9.0981

Hasil dari input yan tidak sesuai

76

Anda mungkin juga menyukai