FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
SOAL
Partikel
÷6.02*1023 ×6.02*1023
× Mr ÷ 22.4
Massa Mol Volume
÷ Mr × 22.4
÷V ×V
Molaritas
*Note :
geser kekiri dikit
Inputan dan outputan dibuat sendiri dengan menyesuaikan rumus
Contoh:
1. Perhitungan mol dari partikel
2. Perhitungan pertikel dari mol
hapus aja ini 3. Perhitungan mol dari volume
4. Perhitungan volume dari mol
58
4. Buatlah program pemilihan kondisi untuk dapat menyelesaikan
permasalahan mengenai Perpindahan Panas secara Konduksi dan
Perpindahan panas secara konveksi. Untuk dapat menyelesaikan soal
dibawah ini!
1) Suatu permukaan sebuah dinding berukuran 12 x 16 ft , dengan
ketebalan 6 inci terbuat dari kaolin insulating brick bersuhu
1500 0F dan 300 0F, harga k bahan 0,15 Btu/jam ft 0F. Berapa
panas yang berpindah melewati dinding itu?
( )
Dimana :
q : Laju perpindahan panas (watt) atau Btu/jam
A : Luas penampang dimana panas mengalir (m2)atau ft2
dT/dx : Gradien suhu pada penampang, atau laju perubahan
suhu T terhadap jarak (ketebalan) dalam arah aliran
panas x
k : Konduktivitas thermal bahan (w/molK) atau Btu/jam ft oF
( )
Dimana:
q : Laju perpindahan panas konveksi watt atau Btu / jam
k : Koefisien perpindahan panas konveksi (w/m 2 0K) atau
Btu/ jam ft2 0F
A : Luas penampang (m2) atau ft2
∆T : Perubahan atau perbedaan suhu (0K; 0F)
59
JAWABAN
1. Pada if then digunakan untuk lebih dari satu kondisi. Seperti biasa, perintah
satu dan dua bisa berbentuk blok yang terdiri dari beberapa perintah.
Pernyataan if then merupakan bentuk percabangan dua arah, jika kondisi yang
diuji tersebut terpenuhi, maka program akan menjalankan pernyataan tertentu.
Jika kondisi yang diuji salah, program akan menjalankan program yang lain.
Sedangkan pada switch case, digunakan sebagai alternative pengganti dari
sintaks if then dengan lebih dari satu. Kondisi ini hanya dinyatakan dengan
bilangan bulat atau karakter/string. Perintah switch akan menyeleksi kondisi
yang diberikan dan kemudian membandingkan hasilnya dengan konstanta-
konstanta yang berada di case.
60
2. a. Abs
Abs adalah menghitung nilai absolut. Digunakan untuk menghitung nilai
absolut dengan mengharga mutlakkan niali dari pernyataan tersebut.
b. Disp
Statement pada matlab yang digunakan untuk menampilkan
nilai dari suatu variabel dan string di layar jendela perintah
dengan tampilan sederhana.
c. Fprintf
Menampilkan nilai variable menggunakan string format. Presisi dapat
diatur dengan menyisipkan format presisi bilangan. Format presisi adalah
.p, dengan p berupa nilai yang menyatakan banyaknya angka dibelakang
koma.
d. Diff rata kanan kiri, cek
Turunan pertama dari fungsi y.
e. Num2str
paragrafnya barangkali ke
enter...
dapat diletakkan pada string teks jaditersebut
jika nilai numeric gabisa
dipindahkanrata
menjadi string.
kanan kiri
f. Int
penerapan fungsi simbolic dalam penyelesaian integral
dengan matlab. Statement int sendiri digunakan dalam
penyelesaianintegral tak tentu dan integral tentu.
g. Syms
fungsi simbolic yang digunakan untuk membuat objek
berjenis variabel
61
3. Buatlah pemilihan kondisi yang dapat digunakan untuk menerapkan rumus
yang ada pada diagram di bawah ini!
A. Algoritma program
i. Memulai program
ii. Menampilkan pilihan perhitungan
iii. Melakukan pemilihan kondisi
a. Case 1
1. Masukkan nilai massa dan mr
2. Memproses rumus mol=massa/mr
3. Menampilkan nilai mol
b. Case 2
1. Masukkan nilai mol dan mr
2. Memproses rumus massa=mol*mr
3. Menampilkan hasil massa
c. Case 3
1. Masukkan nilai molaritas dan volume
2. Memproses rumus mol=molaritas/v
3. Menampilkan hasil dari mol jika diketahui molaritas dan v
d. Case 4
1. Masukkan nilai mol dan volume
2. Memproses rumus molaritas=mol*v
3. Menampilkan nilai molaritas
e. Case 5
1. Masukkan nilai partikel dan a
2. Memproses rumus mol=partikel*a
3. Menampilkan nilai mol apabila partikel telah diketahui
f. Case 6
1. Masukkan nilai mol dan a
2. Memproses rumus partikel=mol/a
3. Menampilkan hasil dari rumus partikel
62
g. Case 7
1. Memasukkan nilai volume dan b
2. Memproses rumus mol=volume/b
3. Menampilkan hasil dari mol apabila telah diketahui
volumenya
h. Case 8
1. Memasukkan nilai mold an b
2. Memproses rumus volume=mol*b
3. Menampilkan nilai volume
iv. Otherwise menampilkan .......
v. Mengakhiri program
63
B. Flowchart
Start
Menampilkan
pilihan
perhitungan
No
Memproses rumus
mol=massa/mr
Menampilkan
nilai mol
No
Memproses rumus
massa=mol*mr
Menampilkan
nilai massa
No
Memproses rumus
mol=molaritas/v
Menampilkan
nilai mol jika
diketahui
molaritas dan v
A B
64
65
66
C. Listing yang dapat digunakan
clc;
clear all;
disp(' menentukan pemilihan kondisi dari rumus yang tertera ');
disp(' pilih 1 untuk mencari nilai mol apabila massa dan mr
diketahui');
disp(' pilih 2 untuk mencari nilai massa');
disp(' pilih 3 untuk mencari nilai mol apabila molaritas dan v
diketahui');
disp(' pilih 4 untuk mencari nilai molaritas');
disp(' pilih 5 untuk mencari nilai mol apabila partikel diketahui');
disp(' pilih 6 untuk mencari nilai partikel');
disp(' pilih 7 untuk mencari nilai mol apabila volume diketahui');
disp(' pilih 8 untuk mencari nilai volume');
x= input (' pilih permasalahan 1-8= ');
switch x
case 1
massa=input(' masukkan nilai massa= ');
mr= input(' masukkan nilai mr= ');
mol=massa/mr;
disp([(' nilai mol= '),num2str(mol)]);
case 2
mol= input('masukkan nilai mol= ');
mr= input('masukkan nilai mr= ');
massa=mol*mr;
disp ([(' nilai massa= '),num2str(massa)]);
case 3
molaritas=input('masukkan nilai molaritas= ');
v=input('masukkan nilai v= '); mol=molaritas/v;
disp ([(' nilai mol jika diketahui molaritas dan v= '),num2str(mol)]);
67
case 4
mol=input('masukkan nilai mol= ');
v=input('masukkan nilai v= ');
molaritas=mol*v;
disp ([(' nilai molaritas='),num2str(molaritas)]);
case 5
partikel=input('masukkan nilai partikel= ');
a=6.02*10^23;
mol=partikel*a;
disp ([(' nilai mol apabila partikel di ketahui='),num2str(mol)]); case 6
mol=input('masukkan nilai mol= ');
a=6.02*10^23;
partikel=mol/a;
disp ([(' nilai partikel di ketahui'),num2str(partikel)]);
case 7
volume=input('masukkan nilai volume= ');
b=22.4;
mol=volume/b;
disp ([(' nilai mol apabila volume diketahui'),num2str(mol)]); case 8
mol=input('masukkan nilai mol= '); b=22.4;
volume=mol*b;
disp ([(' nilai volume'),num2str(volume)]);
otherwise disp('input yang anda masukkan salah');
end
68
D. Hasil run
Gambar 1. Case 1
Gambar 2. Case 2
Gambar 3. Case 3
69
Gambar 4. Case 4
Gambar 5. Case 5
Gambar 6. Case 6
70
Gambar 7. Case 7
Gambar 8. Case 8
Gambar 9. Otherwise
71
4. Buatlah program pemilihan kondisi untuk dapat menyelesaikan permasalahan
mengenai Perpindahan Panas secara Konduksi dan Perpindahan panas secara
konveksi. Untuk dapat menyelesaikan soal dibawah ini!
A. Algoritma Program
i. Memulai Program
ii. Menampilkan pilihan perhitungan
iii. Melakukan pemilihan menggunakan if else
1. If a==1
a. Masukkan nilai konduktivitas termal, perubahan suhu, luas
penampang serta tebal bahan uji
b. Memproses rumus q=-k*A*dT/dx
c. Menampilkan nilai panas yang berpindah melewatidinding
2. Elseif==2
a. Masukkan nilai koefisien panas konveksi, luas penampang,
Ti dan T2
b. Memproses rumus q=k*A*(T2-T1)
lurusin
c. Menampilkan nilai panas yang mengalir dari plat ke udara
3. Else disp (Menampilkan ‘input yang anda masukkan salah’)
iv. Mengakhiri Program
72
B. Flowchart
besarin sampek
hurufnya sama
besar kayak kata
flowchart
73
C. Listing program
clc;
clear all;
disp('>menentukan perpindahan panas secara konduksi dan konveksi<');
disp('pilih 1 untuk mencari nilai panas yang berpindah melewati dinding');
disp('pilih 2 untuk mencari nilai panas yang mengalir dari plat ke udara');
disp(' ');
disp('Pilih permasalahan yang ingin diselesaikan');
a=input('Pilihan permasalahan ke-');
disp(' ');
if a==1
disp('>panas yang berpindah melewati dinding<');
k=input('Masukkan nilai konduktivitas termal(Btu/jam ft F)= ');
A=input('Masukkan nilai luas Penampang (m^2)= ');
T1=input('Masukkan nilai suhu rendah (T1) dalam Fahrenheit = ');
T2=input('Masukkan nilai suhu tinggi (T2) dalam Fahrenheit = ');
dT=T2-T1;
dx=input('Masukkan nilai tebal bahan uji (inch)= ');
q=-k*A*dT/dx;
disp([('nilai panas yang berpindah melewati dinding (watt)=
'),num2str(q)]);
elseif a==2
disp('>panas yang mengalir<');
k=input('Masukkan nilai koefisien panas konveksi W/m^2 C = ');
K=k/273;
disp([('nilai konduktivitas thermal = '),num2str(K),' W/m^2 K']);
74
A=3.14*r^2;
disp([('nilai luas penampang = '),num2str(A),' m^2']);
T1=input('Masukkan nilai T1 dalam celcius = ');
T1=T1+273;
disp([('Nilai T1 = '),num2str(T1),' K']);
T2=input('Masukkan nilai T2 dalam celcius = ');
T2=T2+273;
disp([('Nilai T2 = '),num2str(T2),' K']);
q=K*A*(T2-T1);
disp([('Nilai koefisien panas konveksi = '),num2str(q),' W/m^2 K']);
else disp('input yang anda masukkan salah');
end
D. Hasil run
75
Hasil dari panas yang mengalir dari plat ke udara adalah 9.0981
76