Anda di halaman 1dari 9

NERACA MASSA PADA PRAKTIKUM VCO METODE PANCINGAN

Dasar Teori

Neraca massa didasarkan pada Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah
suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses
di dalam sistem tersebut. Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa
dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Sehingga dalam suatu proses massa masuk harus
sama dengan massa keluar.

Prosedur

Setiap penimbangan berat apapun pada setiap tahap dilakukan 3x untuk meningkatkan ketepatan data percobaan yang
didapat

Pembuatan Krim Santan

1. Catat berat kelapa parut dengan lengkap (sertakan angka desimalnya) sebagai → m1
2. Catat berat ampas kelapa parut yang sudah diperas dengan lengkap (sertakan angka desimalnya) sebagai → m2
3. Catat volume krim santan yang didapat dari hasil pemerasan → V1. Tentukan densitas krim santan dengan
menggunakan piknometer lalu catat sebagai → ρ 1. Sebagai pembanding catat berat krim santan yang didapat
dari hasil pemerasan (sertakan angka desimalnya) → m3

Pembuatan VCO dengan Cara Pancingan

1. Catat volume VCO jadi yang ditambahkan → V2. Kemudian tentukan densitas VCO jadi dengan
menggunakanan piknometer lalu catat sebagai → ρ 2. Sebagai pembanding catat berat VCO jadi yang
ditambahkan (sertakan angka desimalnya) → m4
2. Catat volume hasil minyak VCO yang didapat → V3. Kemudian tentukan densitas hasil minyak VCO dengan
menggunakanan piknometer lalu catat sebagai → ρ 3. Sebagai pembanding catat berat hasil minyak VCO yang
didapat (sertakan angka desimalnya) → m5
3. Catat berat blondo yang didapat (sertakan angka desimalnya) → m6
4. Catat volume air yang didapat → V4. Kemudian tentukan densitas air dengan menggunakanan piknometer lalu
catat sebagai → ρ 4 . Sebagai pembanding catat berat air yang didapat (sertakan angka desimalnya) → m7

Pemurnian VCO

1. Catat berat kertas saring bersih → m15 dan berat kertas saring dan residu → m16
berat residu( m17)=m 16−m15
2. Terlebih dahulu dinginkan hasil minyak VCO. Lalu catat volume hasil minyak VCO yang telah dimurnikan.
Kemudian tentukan densitas minyak VCO dengan menggunakanan piknometer lalu catat sebagai → ρ 8.
Sebagai pembanding catat berat hasil minyak VCO yang telah dimurnikan (sertakan angka desimalnya) → m18
3. Tentukan berat air yang menguap selama proses pemanasan dengan prinsip neraca massa → m19

Perhitungan

Massa masuk=massa keluar (1)

Massa masuk=massa keluar + Losses (2)

W piknoisi −W piknokosong
ρ= (3)
V pikno

Tabel Perhitungan

1. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ1 V1 m3’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m3 dengan berat m3’ (berat krim santan yang didapat dari perhitungan). Jika terdapat perbedaan
jelaskan alasannya

2. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ2 V2 m4’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m4 dengan berat m4’ (berat VCO jadi yang ditambahkan pada proses pancingan yang didapat dari
perhitungan). Jika terdapat perbedaan jelaskan alasannya

3. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ3 V3 m5’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m5 dengan berat m5’ (berat hasil minyak VCO pada proses pancingan yang didapat dari
perhitungan). Jika terdapat perbedaan jelaskan alasannya

4. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ4 V4 m7’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m7 dengan berat m7’ (berat air yang didapat pada proses pancingan yang didapat dari
perhitungan). Jika terdapat perbedaan jelaskan alasannya

5. Neraca massa komponen proses pengadukan pada cara pancingan

Massa masuk Massa keluar


No.
m3 m4 m5 m6 m7 L
1
2
3
Rata”
Total (m3+m4)= (m5+m6+m7+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya
6. Neraca massa komponen proses pemerasan

No. Massa masuk Massa keluar


m1 m2 m3 Losses (L)
1
2
3
Rata”
Total (m2+m3+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya

7. Neraca massa komponen proses pemurnian

Massa masuk Massa keluar


No.
m5/m9/m12* m17 m18 m19 L
1
2
3
Rata”
Total (m17+m18+m19+L)=
*coret yang tidak perlu
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya

8. Neraca massa total cara pancingan

Massa masuk Massa keluar


No.
m1 m4 m2 m6 m7 m17 m18 m19 L
1
2
3
Rata”
Total (m1+m4)= (m2+m6+m7+m17+m18+m19+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses berikan rincian sehingga didapat total losses
lalu jelaskan alasannya

Block diagram
m4=… m19=…
m1=… m3=… m5=… m18=…
Pemerasan Pengadukan Pemurnian

m2=…
m6=… m7=… m17=…
Keterangan :

m1: …. m4: …. m17: ….


m2: …. m5: …. m18: ….
m3: …. m6: …. m19: ….
m7: ….

Gambar 1. Block diagram aliran massa pembuatan VCO dengan cara pancingan
NERACA MASSA PADA PRAKTIKUM VCO METODE ENZIMASI

Dasar Teori

Neraca massa didasarkan pada Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah
suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses
di dalam sistem tersebut. Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa
dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Sehingga dalam suatu proses massa masuk harus
sama dengan massa keluar.

Prosedur

Setiap penimbangan berat apapun pada setiap tahap dilakukan 3x untuk meningkatkan ketepatan data percobaan yang
didapat

Pembuatan Krim Santan

1. Catat berat kelapa parut dengan lengkap (sertakan angka desimalnya) sebagai → m1
2. Catat berat ampas kelapa parut yang sudah diperas dengan lengkap (sertakan angka desimalnya) sebagai → m2
3. Catat volume krim santan yang didapat dari hasil pemerasan → V1. Tentukan densitas krim santan dengan
menggunakan piknometer lalu catat sebagai → ρ 1. Sebagai pembanding catat berat krim santan yang didapat
dari hasil pemerasan (sertakan angka desimalnya) → m3

Pembuatan VCO dengan Cara Enzimasi

1. Catat berat nanas yang ditambahkan (sertakan angka desimalnya) → m8


2. Catat volume hasil minyak VCO yang didapat → V5. Kemudian tentukan densitas hasil minyak VCO dengan
menggunakanan piknometer lalu catat sebagai → ρ 5. Sebagai pembanding catat berat hasil minyak VCO yang
didapat (sertakan angka desimalnya) → m9
3. Catat berat blondo yang didapat (sertakan angka desimalnya) → m10
4. Catat volume air yang didapat → V6. Kemudian tentukan densitas air dengan menggunakanan piknometer lalu
catat sebagai → ρ 6 . Sebagai pembanding catat berat air yang didapat (sertakan angka desimalnya) → m11

Pemurnian VCO

4. Catat berat kertas saring bersih → m15 dan berat kertas saring dan residu → m16
berat residu( m17)=m 16−m15
5. Terlebih dahulu dinginkan hasil minyak VCO. Lalu catat volume hasil minyak VCO yang telah dimurnikan.
Kemudian tentukan densitas minyak VCO dengan menggunakanan piknometer lalu catat sebagai → ρ 8.
Sebagai pembanding catat berat hasil minyak VCO yang telah dimurnikan (sertakan angka desimalnya) → m18
6. Tentukan berat air yang menguap selama proses pemanasan dengan prinsip neraca massa → m19

Perhitungan

Massa masuk=massa keluar (1)

Massa masuk=massa keluar + Losses (2)

W piknoisi −W piknokosong
ρ= (3)
V pikno

Tabel Perhitungan

1. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ1 V1 m3’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m3 dengan berat m3’ (berat krim santan yang didapat dari perhitungan). Jika terdapat perbedaan
jelaskan alasannya

2. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ5 V5 m9’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m9 dengan berat m9’ (berat hasil minyak VCO yang didapat pada proses enzimasi yang
didapat dari perhitungan). Jika terdapat perbedaan jelaskan alasannya

3. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ6 V6 m11’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m11 dengan berat m11’ (berat air yang didapat pada proses enzimasi yang didapat dari
perhitungan). Jika terdapat perbedaan jelaskan alasannya

4. Neraca massa komponen proses pemerasan

No. Massa masuk Massa keluar


m1 m2 m3 Losses (L)
1
2
3
Rata”
Total (m2+m3+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya

5. Neraca massa komponen proses pengadukan pada cara enzimasi

Massa masuk Massa keluar


No.
m3 m8 m9 m10 m11 L
1
2
3
Rata”
Total (m3+m8)= (m9+m10+m11+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya

6. Neraca massa komponen proses pemurnian

Massa masuk Massa keluar


No.
m5/m9/m12* m17 m18 m19 L
1
2
3
Rata”
Total (m17+m18+m19+L)=
*coret yang tidak perlu
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya
7. Neraca massa total cara enzimasi

Massa masuk Massa keluar


No.
m1 m8 m2 m10 m11 m17 m18 m19 L
1
2
3
Rata”
Total (m1+m8)= (m2+m10+m11+m17+m18+m19+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses berikan rincian sehingga didapat total losses
lalu jelaskan alasannya

m8=… m19=…
m1=… m3=… m9=… m18=…
Pemerasan Pengadukan Pemurnian

m2=…
m10=… m11=… m17=…
Keterangan :

m1: …. m8: …. m17: ….


m2: …. m9: …. m18: ….
m3: …. m10: …. m19: ….
m11: ….

Gambar 2. Block diagram aliran massa pembuatan VCO dengan cara enzimasi
NERACA MASSA PADA PRAKTIKUM VCO METODE PEMANASAN

Dasar Teori

Neraca massa didasarkan pada Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah
suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses
di dalam sistem tersebut. Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa
dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Sehingga dalam suatu proses massa masuk harus
sama dengan massa keluar.

Prosedur

Setiap penimbangan berat apapun pada setiap tahap dilakukan 3x untuk meningkatkan ketepatan data percobaan yang
didapat

Pembuatan Krim Santan

1. Catat berat kelapa parut dengan lengkap (sertakan angka desimalnya) sebagai → m1
2. Catat berat ampas kelapa parut yang sudah diperas dengan lengkap (sertakan angka desimalnya) sebagai → m2
3. Catat volume krim santan yang didapat dari hasil pemerasan → V1. Tentukan densitas krim santan dengan
menggunakan piknometer lalu catat sebagai → ρ 1. Sebagai pembanding catat berat krim santan yang didapat
dari hasil pemerasan (sertakan angka desimalnya) → m3

Pembuatan VCO dengan Cara Pemanasan

1. Terlebih dahulu dinginkan hasil minyak VCO. Lalu catat volume hasil minyak VCO yang didapat → V7.
Kemudian tentukan densitas hasil minyak VCO dengan menggunakanan piknometer lalu catat sebagai → ρ 7.
Sebagai pembanding catat berat hasil minyak VCO yang didapat (sertakan angka desimalnya) → m12
2. Catat berat blondo yang didapat (sertakan angka desimalnya) → m13
3. Tentukan berat air yang menguap selama proses pemanasan dengan prinsip neraca massa → m14

Pemurnian VCO

1. Catat berat kertas saring bersih → m15 dan berat kertas saring dan residu → m16
berat residu( m17)=m 16−m15
2. Terlebih dahulu dinginkan hasil minyak VCO. Lalu catat volume hasil minyak VCO yang telah dimurnikan.
Kemudian tentukan densitas minyak VCO dengan menggunakanan piknometer lalu catat sebagai → ρ 8.
Sebagai pembanding catat berat hasil minyak VCO yang telah dimurnikan (sertakan angka desimalnya) → m18
3. Tentukan berat air yang menguap selama proses pemanasan dengan prinsip neraca massa → m19

Perhitungan

Massa masuk=massa keluar (1)

Massa masuk=massa keluar + Losses (2)

W piknoisi −W piknokosong
ρ= (3)
V pikno

Tabel Perhitungan
1. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ1 V1 m3’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m3 dengan berat m3’ (berat krim santan yang didapat dari perhitungan). Jika terdapat perbedaan
jelaskan alasannya

2. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ7 V7 m12’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m12 dengan berat m12’ (berat hasil minyak VCO yang didapat pada proses pemanasan yang
didapat dari perhitungan). Jika terdapat perbedaan jelaskan alasannya

3. Penentuan massa

No Wpikno Rata” Wpikno Rata” Vpikno ρ8 V8 m18’


kosong Wpikno isi Wpikno
kosong isi
1
2
3
Bandingkan berat m18 dengan berat m18’ (berat hasil minyak VCO yang didapat pada proses pemurnian yang
didapat dari perhitungan). Jika terdapat perbedaan jelaskan alasannya

4. Neraca massa komponen proses pemerasan

No. Massa masuk Massa keluar


m1 m2 m3 Losses (L)
1
2
3
Rata”
Total (m2+m3+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya

5. Neraca massa komponen proses pengadukan dan pemanasan pada cara pemanasan

Massa masuk Massa keluar


No.
m3 m12 m13 m14 L
1
2
3
Rata”
Total (m12+m13+m14+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya

6. Neraca massa komponen proses pemurnian

Massa masuk Massa keluar


No.
m5/m9/m12* m17 m18 m19 L
1
2
3
Rata”
Total (m17+m18+m19+L)=
*coret yang tidak perlu
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses jelaskan alasannya
7. Neraca massa total cara pemanasan

Massa masuk Massa keluar


No.
m1 m2 m13 m14 m17 m18 m19 L
1
2
3
Rata”
Total (m2+m10+m11+m17+m18+m19+L)=
Jika total antara masuk dan keluar tidak sama dan jika ada losses berikan rincian sehingga didapat total losses
lalu jelaskan alasannya

m14=… m19=…
m1=… m3=… Pengadukan m12=… m18=…
Pemerasan dan Pemurnian
pemanasan

m2=…
m13=…
m17=…
Keterangan :

m1: …. m12: …. m17: ….


m2: …. m13: …. m18: ….
m3: …. m14: …. m19: …

Gambar 3. Block diagram aliran massa pembuatan VCO dengan cara pemanasan

Anda mungkin juga menyukai