Anda di halaman 1dari 35

MATEMATIKA TEKNIK KIMIA (121210193)

Semester-4: 3 SKS
PERTEMUAN KE-2
Penyusunan dan Penyelesaian PD Ordiner untuk proses pencampuran atau pengenceran di dalam satu tangki
berpengaduk yang melibatkan perubahan konsentrasi

Pustaka:
1. Harold S Mickley; Thomas K Sherwood; 1984, “Applied Mathematics in Chemical Engineering”, Tata McGraw-Hill, New Delhy (hal. 106-108; 129)
2. Jenson, V.G., and Jeffreys, G.V., 1977, “Mathematical Methods in Chemical Engineering”, 2nd ed, Academic Press, London (hal. 1-6; 121-15)
3. Wahyudi Budi Sediawan dan Agus Prasetya, 1977, “Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris dalam Teknik Kimia”, Penerbit Andi,
Yogyakarta (hal. 17-18; 129-133)
REVIEW MATERI PERTEMUAN SEBELUMNYA

Sebelum dimulai, mari kita ingat kembali pertemuan minggu lalu, yaitu:
tahapan pokok pendekatan matematis (Mickley, 1957; Sediawan et al., 2022)

Penyusunan Persamaan- Penyelesaian Jawaban/ Interprertasi


Peristiwa-peristiwa Keputusan/
persamaan Simulated
Teknik Kimia pemahaman
matematis Results

1 2 3 4

4 dari 6 aspek Chemical Engineering Tools


 Neraca massa (Material Balance),
 Neraca energi (Energy Balance),
 Kesetimbangan (Equilibrium),
 Proses-proses kecepatan (Rate Processes), yang meliputi proses-proses fisis yakni proses transfer atau transport phenomena
(perpindahan momentum, perpindahan energi, dan perpindahan massa) serta proses-proses kimiawi (kinetika kimia),
OUTLINE MATERI

Kita akan mempelajari bagaimana melakukan pendekatan matematis pada peristiwa pencampuran pada 1 tangki
pencampur sesuai dengan urutan tahapan pokok, dimulai dengan (1) menafsirkan peristiwa Teknik kimia ke dalam
aspek chemical engineering tools, (2) menyusun persamaan, (3) menyelesaikan persamaan tersebut, dan (4)
menginterpretasikan jawaban tersebut.

Dengan outline materi sbb:


1. Contoh kasus tangki percampur pada 1 satu tangki dengan kondisi :
a. Neraca massa total konstan/Volume tangki konstan (2 contoh)
b. Neraca massa total berubah/Volume tangki berubah (1 contoh)
2. Latihan soal
3. Tugas
Contoh-1
TANKI PENCAMPUR
VOLUME TANGKI KONSTAN

Referensi soal: Harold S Mickley; Thomas K Sherwood; 1984, “Applied Mathematics in Chemical Engineering”, Tata
McGraw-Hill, New Delhy (hal. 106-108; 129)
DESKRIPSI PERISTIWA PENCAMPURAN

Deskripsi:
• Gambar menunjukkan sistem pencampuran dengan tiga aliran: A, B, dan C.
• Aliran A masuk ke tangki dengan kecepatan a ft³/menit dan mengandung asam.
• Aliran B masuk ke tangki dengan kecepatan b ft³/menit dan tidak mengandung asam.
• Aliran C keluar dari tangki dengan kecepatan (a + b) ft³/menit dan mengandung
campuran A dan B.
• Untuk memastikan kualitas endapan yang baik, perlu menjaga keasaman isi tangki
tersebut pada konsentrasi n0 pcf (lb/ft3) asam, dengan variasi yang diizinkan ±p pcf.
Keasaman tangki dipertahankan oleh arus A (volume asam dapat diabaikan).

Mickley et al., 1984


Pertanyaan:
• Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi asam dalam tangki turun di
bawah level tertentu (n0-p) jika pasokan asam ke aliran A tiba-tiba terputus?

Analisis:
• Hukum kekekalan massa digunakan untuk menyelesaikan masalah ini.
• Persamaan diferensial diselesaikan untuk konsentrasi asam sebagai fungsi waktu.
• Asumsi laju alir masuk dan keluar konstan.
2. PENYUSUNAN PERSAMAAN MATEMATIS (1)

Pada waktu t, tangki berisi n pef asam dengan volume Vn. Asam mengalir keluar dari
tangki dengan laju n(a+b) lb/mnt. Dalam increment waktu sejumlah Δt, konsentrasi asam
berubah sebesar Δn menjadi n+Δn. Akumulasi asam dalam tangki adalah selisih antara
jumlah asam pada waktu t dan t+Δt, yaitu VΔn.

Output asam selama Δt adalah nav(a+b)Δt, di mana nav adalah konsentrasi asam rata-rata.
Kesetimbangan material menyatakan bahwa:
−𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 = 𝒂𝒄𝒄𝒖𝒎𝒖𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏

−𝑛 𝑎 + 𝑏 ∆𝑡 = 𝑉∆𝑛
Mickley et al., 1984
Untuk menyelesaikan persamaan ini, kita perlu menentukan nilai nav. Kita asumsikan nav
adalah rata-rata aritmatika n pada waktu t dan t+Δt, yaitu:

𝑛 + 𝑛 + ∆𝑛
𝑛 =
2
2𝑛 + ∆𝑛
𝑛 =
2
2. PENYUSUNAN PERSAMAAN MATEMATIS (2)

Untuk menemukan waktu kenaikan yang sesuai, teruskan perhitungan hingga jumlah
kenaikan mencapai nilai n0 - p, di mana total kenaikan mendekati nilai t.
Persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:

∆𝑛 𝑛
=− 𝑎+𝑏
∆𝑡 𝑉
Dengan n bergantung pada t, ketika Δt → 0, persamaan dapat ditulis ulang sebagai:

∆𝑛 𝑑𝑛
lim =
∆ → ∆𝑡 𝑑𝑡
Lebih lanjut lagi, ∆𝑡 → 0, nav menuju nilai n pada waktu t, sehingga persamaan diatas
Mickley et al., 1984 dapat ditulis:

𝑑𝑛 𝑛
=− 𝑎+𝑏
𝑑𝑡 𝑉
Susun ulang persamaan diatas, menjadi:

𝑑𝑛 𝑎+𝑏
=− 𝑑𝑡
𝑛 𝑉
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (1)

𝑑𝑛 𝑎+𝑏
=− 𝑑𝑡
𝑛 𝑉
Persamaan tersebut hanya mengandung satu variabel dan dapat diintegrasikan.
Batas-batas integrasi diperoleh jika diingat bahwa ketika n = n0, t = 0, dan ketika n = n0 – p, t = tc.

𝑑𝑛 𝑎+𝑏
− = 𝑑𝑡
𝑛 𝑉

Mickley et al., 1984


Integrasi dan penataan ulang memberikan

𝑉 𝑛
𝑡 = 𝑙𝑛
𝑎+𝑏 𝑛 −𝑝

Persamaan diatas yang melibatkan variabel dan kenaikan terbatas dari variabel, dikenal sebagai "persamaan perbedaan", dan persamaan dengan jenis
yang melibatkan variabel dan kenaikan tak hingga atau diferensial, dikenal sebagai "persamaan diferensial".
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (2)

PERSAMAAN AKHIR:

𝑉 𝑛
𝑡 = 𝑙𝑛
𝑎+𝑏 𝑛 −𝑝

Dapat disimpulkan bahwa, semakin besar ukuran tangki atau semakin kecil laju alir arus input maka
waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi sejumlah n0-p akan semakin lama, dan
sebaliknya.

Mickley et al., 1984


4. INTERPRETASI DALAM GRAFIK
20
Jika:
n0 = 20 lb.cuft-1 dan n0-p = 10 lb..cuft-1
18
Dan diketahui a = 3 cuft.menit-1 dan b = 2 cuft.menit-1
16 Maka diperoleh hasil sebagai berikut

14
2.8 menit untuk mencapai n0-p
12
𝑛 −𝑝
10
n0

0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0 12.0
Time (minutes)
Contoh-2
TANKI PENCAMPUR
NERACA MASSA TOTAL KONSTAN

Referensi soal: Wahyudi Budi Sediawan dan Agus Prasetya, 1977, “Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris
dalam Teknik Kimia”, Penerbit Andi, Yogyakarta (hal. 17-18; 129-133)
DESKRIPSI PERISTIWA PENCAMPURAN

KASUS:
Tangki berisi air murni sebanyak m0 kg, kemudian dimasukkan larutan garam dengan laju F kg/menit dan konsentrasi xF kg garam/kg
larutan, dan dikeluarkan larutan dengan laju L kg/menit.

Dimana pada t = 0, konsentrasi x = x0

PERTANYAAN:
Ditanyakan konsentrasi garam dalam larutan keluar (x) pada berbagai waktu (t).

Sediawan et al., 2022

Latihan-1: Lanjutkan penyusunan persamaan matematis diatas!


2. PENYUSUNAN PERSAMAAN MATEMATIS (1)
ASUMSI:
• Pengadukan sempurna, maka kadar garam larutan dalam tangki seragam dan sama dengan kadar garam dalam larutan keluar tangki, yaitu x.

DIKETAHUI:

Arus masuk (F) = arus keluar (L) ; Dengan kondisi batas, t = 0 → x = x0

NERACA MASSA TOTAL (Garam+Pelarut) DALAM TANKI:


Rate of Input – Rate of Output = Rate of Accumulation
Garam yg masuk Garam yg keluar
𝑑
𝐹−𝐿 = 𝑚
𝑑𝑡 𝑘𝑔. 𝑙𝑎𝑟 𝑘𝑔. 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑘𝑔. 𝑙𝑎𝑟 𝑘𝑔. 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑑 𝑘𝑔. 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
. − . = 𝑘𝑔. 𝑙𝑎𝑟.
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑔. 𝑙𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑔. 𝑙𝑎𝑟 𝑑𝑡 𝑘𝑔. 𝑙𝑎𝑟
NERACA MASSA KOMPONEN (GARAM) DALAM TANKI:
Rate of Input – Rate of Output = Rate of Accumulation

𝑑
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑚. 𝑥
𝑑𝑡
Jabarkan ruas kanan, diperoleh: Latihan-2: Bagaimana kelanjutan dan penyelesaian dari persamaan NM Larutan
𝑑𝑥 𝑑𝑚 dan NM Garam diatas!
𝐹𝑥 − 𝐿𝑥 = 𝑚 +𝑥
𝑑𝑡 𝑑𝑡
2. PENYUSUNAN PERSAMAAN MATEMATIS (2)

NERACA MASSA LARUTAN DALAM TANKI:


Rate of Input – Rate of Output = Rate of Accumulation

𝑑 𝑑𝑚 = 0 𝑑𝑡
𝐹−𝐿 = 𝑚=0
𝑑𝑡
Sehingga: m = m0 𝑚 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡

NERACA MASSA GARAM DALAM TANKI:


Rate of Input – Rate of Output = Rate of Accumulation

𝑑
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑚. 𝑥
𝑑𝑡
𝑑𝑚 𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 +𝑚
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑚
𝑑𝑡 Sediawan et al., 2022
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (1)
Solve as linear equation:
PENYELESAIAN:
Identifikasi jenis persamaan differensialnya terlebih dahulu
Jika 𝜇 = 𝑒 ∫ =𝑒
𝑑𝑥 Kalikan kedua ruas pada persamaan utama:
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑚
𝑑𝑡 Karena F = L, maka: 𝑑𝑥
Bagi kedua ruas dengan m0: 𝑒 𝛽 − 𝑒 . 𝛼. 𝑥 = 𝑒
𝑑𝑥 𝐹 𝐿 𝑑𝑡
𝛼= =
+ 𝛼. 𝑥 = 𝛽 𝑚 𝑚 Karena α𝑒 = 𝑒 , maka:
𝑑𝑡 𝛽 = 𝛼. 𝑥 𝑑 𝑑𝑥
Ingat Kembali materi kuliah PD!
𝑒 . 𝛽 − 𝑥. 𝑒 =𝑒
𝑑𝑡 𝑑𝑡
First order linear ordiner differential equation
Perhatikan susunan persamaan di bawah ini dengan cermat:
𝑑𝑥 𝑑
𝑒 + 𝑥. 𝑒 = 𝑒 .𝛽
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑
𝑥𝑒 = 𝑒 .𝛽
Solve as separable equation, maka: 𝑑𝑡
𝑑𝑥
𝑑𝑡 = Integralkan
𝛽 − 𝛼. 𝑥 𝛽
1 𝑥𝑒 = 𝑒 +𝐶
𝑡 = − 𝑙𝑛 𝛽 − 𝛼. 𝑥 + 𝐶 𝛼
𝛼 Latihan-3: Lanjutkan dengan mencari
𝛽 Bagi dengan 𝑒 konstanta C pada persamaan diatas!
𝑥 = + 𝐶𝑒 𝛽
𝛼
𝑥 = + 𝐶𝑒
𝛼
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (2)
KONDISI BATAS:

Diketahui: t = 0 → x = x0

Maka:
𝛽
𝑥 = + 𝐶𝑒
𝛼

𝛽
𝐶=𝑥 −
𝛼
𝛽
Masukan nilai C kepersamaan utama, maka diperoleh persamaan akhir: 𝑥= + 𝐶𝑒
𝛼
𝜷 𝜷 𝜶𝒕
𝒙= + 𝒙𝟎 − 𝒆
𝜶 𝜶 Latihan-4: Apa interpretasi anda terhadap persamaan final yang telah

Atau diperoleh, jelaskan!

𝒙 = 𝒙𝑭 + 𝒙𝟎 − 𝒙𝑭 𝒆 𝜶𝒕
4. INTERPRETASI DALAM GRAFIK
10.0 x0
Jika:
x0 = 10 kg_gram/kg.larutan ; xF = 3 kg_gram/kg.larutan ;
9.0
m0 = 5 kg_larutan
F = 1 kg_larutan/menit
8.0
Concentration (kg garam/kg larutan)

Maka diperoleh hasil sebagai berikut


7.0

6.0
Jika proses berjalan hingga t >>> maka nilai
5.0 konsentrasi pada tangki akan mendekati
konsentrasi umpan

4.0

3.0
𝜶𝒕
𝒙 = 𝒙𝑭 + 𝒙𝟎 − 𝒙𝑭 𝒆
2.0
Dimana:
1.0 𝐹 𝐿
𝛼= = ;
𝑚 𝑚
0.0
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0
Time (minutes)
Contoh-3
TANKI PENCAMPUR
NERACA MASSA TOTAL BERUBAH (UNSTEADY)

Referensi soal: Wahyudi Budi Sediawan dan Agus Prasetya, 1977, “Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris
dalam Teknik Kimia”, Penerbit Andi, Yogyakarta (hal. 17-18; 129-133)
2. PENYUSUNAN PERSAMAAN MATEMATIS (1)
NERACA MASSA TOTAL (GARAM+PELARUT) DALAM TANKI:
Rate of Input – Rate of Output = Rate of Accumulation

𝑑
𝐹−𝐿 = 𝑚
𝑑𝑡

NERACA MASSA KOMPONEN (GARAM) DALAM TANKI:


Rate of Input – Rate of Output = Rate of Accumulation

𝑑
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑚. 𝑥
𝑑𝑡
𝑑𝑚 𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 +𝑚
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 𝐹 − 𝐿 + 𝑚
𝑑𝑡
𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 − 𝑥𝐹 + 𝐿. 𝑥 = 𝑚 Sediawan et al., 2022
𝑑𝑡
𝑑𝑥
𝐹 𝑥 −𝑥 =𝑚
𝑑𝑡
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (1)

Neraca massa komponen:


Selesaikan NM Total:
𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 𝑭 − 𝑳 + 𝒎
𝒅𝒎 𝑑𝑡
𝑭−𝑳=
𝒅𝒕
Kondisi batas”
t = 0 → m = m0

Integralkan
(ingat kembali PD, Kalkulus-1, dan 2!)

𝒎 = 𝑭 − 𝑳 𝒕 + 𝒎𝟎

Neraca massa komponen:

𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 𝐹 − 𝐿 + 𝐹−𝐿 𝑡+𝑚
𝑑𝑡

𝑑𝑥 𝑥 −𝑥 𝐹
=
𝑑𝑡 𝑚 + 𝐹 − 𝐿 𝑡
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (2)

𝑑𝑥 𝑥 −𝑥 𝐹
=
𝑑𝑡 𝑚 + 𝐹 − 𝐿 𝑡

𝑑𝑥 𝑑𝑡 1 1
= − 𝑙𝑛 𝑥 − 𝑥 = 𝑙𝑛 𝑚 + 𝐹 − 𝐿 𝑡
𝑥 −𝑥 𝐹 𝑚 + 𝐹−𝐿 𝑡 𝐹 𝐹−𝐿

𝑚 + 𝐹−𝐿 𝑡
𝑥 =𝑥 − 𝑥 −𝑥
𝑚 + 𝐹−𝐿 𝑡
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (3)

Persamaan akhir NM komponen garam

𝑚 + 𝐹−𝐿 𝑡
𝑥 =𝑥 − 𝑥 −𝑥
𝑚 + 𝐹−𝐿 𝑡

In case x0 and t0 = 0
The equation will be written as:

𝐹 𝐿
𝑥=𝑥 1− − 𝑡+1
𝑚 𝑚

Persamaan akhir neraca massa total

𝒎 = 𝑭 − 𝑳 𝒕 + 𝒎𝟎
4. INTERPRETASI DALAM GRAFIK
Tank Concentration Total mass

12.00 Jika: 5.35


x0 = 10 kg_gram/kg.larutan ; xF = 3 kg_gram/kg.larutan ;
m0 = 5 kg_larutan
x0 F = 1 kg_larutan/menit dan L = 0.1 kg. larutan/menit; 5.30
10.00
Maka diperoleh hasil sebagai berikut
5.25
Salt Concentration (kg.garam/kg.larutan)

8.00
5.20

Mass Total (kg)


Jika proses berjalan hingga t >>> maka nilai
konsentrasi pada tangki akan mendekati
6.00 konsentrasi umpan 5.15

5.10
4.00

5.05

2.00
𝑚 + 𝐹−𝐿 𝑡 5.00
𝑥 =𝑥 − 𝑥 −𝑥
𝑚 + 𝐹−𝐿 𝑡
0.00 4.95
0 5 10 15 20 25 30
Time (minutes)
Latihan Soal
TANKI PENCAMPUR
Referensi Soal: Harold S Mickley; Thomas K Sherwood; 1984, “Applied Mathematics in Chemical Engineering”, Tata
McGraw-Hill, New Delhy (hal. 106-108; 129)
DESKRIPSI PERISTIWA PENCAMPURAN

Sebuah tangki mengandung 100 ft³ air tawar; larutan garam sebanyak 2 ft³ dengan konsentrasi garam 1 lb/cuft ditambahkan ke dalam tangki setiap
menit. Campuran tersebut diaduk secara merata dan keluar dari tangki dengan laju 1 ft³/menit. Berapa konsentrasi larutan garam yang keluar ketika
tangki berisi 150 ft³ larutan garam?

Tentukan peristiwa yang terjadi berdasarkan aspek chemical


F = 2 ft3.menit-1 engineering tools !
XF = 1 lb.ft-3

V =100 ft3
x(t) lb.ft-3 L = 1 ft3.menit-1
x(t) lb.ft-3
2. PENYUSUNAN PERSAMAAN MATEMATIS (2)

F = 2 ft3.menit-1 Neraca massa total (larutan garam+air):


XF = 1 lb.ft-3
𝑑
𝑚̇ − 𝑚̇ = 𝑚
𝑑𝑡
Asumsi: 𝜌 ≈𝜌

𝑑
𝐹 𝜌−𝐿 𝜌= 𝑉 𝜌
𝑑𝑡
V =100 ft3
x(t=0) = 0 lb.ft-3 L = 1 ft3.menit-1 𝑑𝑉
𝐹−𝐿 =
x(t) = ? lb.ft-3 𝑑𝑡

Neraca massa komponen garam:

𝑑
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑉. 𝑥
𝑑𝑡
𝑑𝑉 𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 +𝑉
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Tidak dapat dianggap = 0, karena


akumulasi volume berubah terhadap
waktu
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (1)

Neraca massa komponen:


Neraca massa total: 𝒅𝑽 𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 +𝑽
𝒅𝑽 𝒅𝒕 𝑑𝑡
𝑭−𝑳=
𝒅𝒕
Kondisi batas”
t = 0 → V = V0

Integralkan
(ingat kembali PD, Kalkulus-1, dan 2!)

𝑽 = 𝑭 − 𝑳 𝒕 + 𝑽𝟎

Neraca massa komponen:

𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 𝐹 − 𝐿 + 𝐹−𝐿 𝑡+𝑉
𝑑𝑡

𝑑𝑥 𝐹. 𝑥 − 𝑥𝐹
=
𝑑𝑡 𝑉 + 𝐹 − 𝐿 𝑡
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (2)

Neraca massa komponen:

𝑑𝑥
𝐹. 𝑥 − 𝐿. 𝑥 = 𝑥 𝐹 − 𝐿 + 𝐹−𝐿 𝑡+𝑉
𝑑𝑡
F = 2 ft3.menit-1
XF = 1 lb.ft-3 𝑑𝑥 𝐹. 𝑥 − 𝑥𝐹
=
𝑑𝑡 𝑉 + 𝐹 − 𝐿 𝑡

Masukan nilai-nilai yang diketahui

𝑑𝑥 2 1−𝑥 2
=
V =100 ft3 𝑑𝑡 100 + 2 − 1 𝑡
x0 = 0 lb.ft-3 L = 1 ft3.menit-1
x(t) = ? lb.ft-3

𝑑𝑥 1−𝑥
=2
𝑑𝑡 100 + 𝑡
3. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (3)
First-order linear ODE
𝑑𝑥 1−𝑥
=2
𝑑𝑡 100 + 𝑡

Dengan separable variable:


𝑑𝑥 𝑑𝑡
=2
1−𝑥 100 + 𝑡
Ingat kembali PD, Kalkulus-1, dan 2!

1
− 𝑙𝑛 1 − 𝑥 = 𝑙𝑛 100 + 𝑡
2

1
− 𝑙𝑛 1 − 𝑥 + 𝑙𝑛 1 = 𝑙𝑛 100 + 𝑡 − 𝑙𝑛 100 + 0
2

1 100 + 𝑡
𝑙𝑛 = 𝑙𝑛
1−𝑥 100

𝟐
𝟏𝟎𝟎 + 𝒕
𝒙= 𝟏−
𝟏𝟎𝟎
4. INTERPRETASI DALAM GRAFIK
Tank Concentration Volume

1.00 600

0.90
500
0.80 t = 50 minutes;
0.70
x = 0.56 lb/ft3
Salt Concentration (lb/ft3)

400
0.60

Volume (ft3)
Volume tangki akan terus
terakumulasi karena laju input > laju
output
0.50 300

0.40
200
0.30

0.20
100
t = 50 minutes;
0.10 V = 150 ft3;
x0
0.00 0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Time (minutes)
RINGKASAN PERTEMUAN KE-2

Materi:
 Penyusunan NM pada tangki pencampur tetap harus memperhatikan 2 aspek NM Total dan komponen.
 Jika NM total terbukti konstan, baru bisa kita abaikan. (Jangan terburu2 untuk mengabaikan NM Total)
 Jika volume tangki berubah terhadap waktu maka NM total tidak dapat diabaikan, sehingga baik persamaan NM total dan NM
komponen harus diselesaikan bersama.
 Penyusunan NM total dimulai dari mass balance, jika digunakan asumsi densitas constant dan densitas pelarut ~ densitas air
maka kita dapat membawa persamaan NM kedalam Bentuk volumetric (debit x densitas).
 Pelajari kembali 4 aspek chemical engineering tools dan teknik2 penyelesaian PD, untuk memudahkan dalam menafsirkan
peristiwa Teknik kimia kedalam Bentuk matematis.
 Latihan soal hari ini akan dikerjakan Kembali sebagai tugas, karena secara konsep dari hasil pengerjaan belum matang.
TUGAS PERTEMUAN KE-2

DESKRIPSI:
1. *Sistem terdiri dari satu tangki pengaduk dengan volume v m3 masing-masing. Jika tangki awalnya berisi air murni dan aliran
garam dengan konsentrasi x0 kg.m-3 disuplai ke tangki pertama dengan laju R m3.jam-1, hitunglah konsentrasi output dari tangki
terakhir sebagai fungsi waktu jika pengadukan berjalan 100% efisien?
2. Kerjakan ulang Latihan soal yang tadi dikerjakan pada slide sebelumnya, secara rinci dan sistematis.

DETAIL PEKERJAAN:
Kerjakan secara mandiri (tulis tangan), kerjakan sesuai urutan tahapan pendekatan matematis secara rinci dan sistematis.

BATAS PENGUMPULAN:
22 January 2024 23:59 WIB via Spada dalam format dokumen PDF (1 file PDF)

*Cited from Jenson and Jeffreys (1977), with a modification to the problem, transitioning from the original scenario involving N tanks
to a simplified version employing a single tank."
AGENDA PERTEMUAN KE-3

Penyusunan dan Penyelesaian PD Ordiner untuk proses pencampuran atau pengenceran yang
melibatkan perubahan konsentrasi di dalam tangki berpengaduk lebih dari satu.

Pustaka:
1. Harold S Mickley; Thomas K Sherwood; 1984, “Applied Mathematics in Chemical Engineering”, Tata McGraw-Hill, New Delhy
(hal. 106-108; 129)
2. Jenson, V.G., and Jeffreys, G.V., 1977, “Mathematical Methods in Chemical Engineering”, 2nd ed, Academic Press, London (hal.
1-6; 121-15)
3. Wahyudi Budi Sediawan dan Agus Prasetya, 1977, “Pemodelan Matematis dan Penyelesaian Numeris dalam Teknik Kimia”,
Penerbit Andi, Yogyakarta (hal. 17-18; 129-133)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai