Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL ILMIAH KKN REGULER GEL.

XX UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DESA LOMBONG TIMUR, KECAMATAN MALUNDA,

KABUPATEN MAJENE

MASYARAKAT BERDAYA MENUJU PEMBANGUNAN DESA BERKELANJUTAN

KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma Pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan.
Kuliah kerja nyata (KKN) adalah salah satu bentuk implementasi dari pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Universitas Sulawesi Barat yang wajib
diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan. KKN adalah suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di
tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengindentifikasi serta
menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh
perguruan tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa,
dan untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi. Ada beberapa
bentuk pelaksanaan KKN di Universitas Sulawesi Barat antara lain: KKN Reguler, KKN
Tematik, KKN Profesi, KKN Kebangsaan serta KKN Internasional.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR) sudah
dilaksanakan sejak tahun 2013 hingga saat ini. Wilayah yang selama ini dipakai untuk
kegiatan KKN meliputi 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Majene, Polewali Mandar, Mamasa,
Mamuju, Mamuju, dan Mamuju Tengah. KKN di UNSULBAR dilaksanakan 2 kali dalam
setahun, yaitu di awal setiap semester yaitu periode Juli-Agustus dan Januari- Februari.
Adapun desa yang menjadi sasaran kelompok kkn penyusun ini yaitu Desa Lombong
Timur, Kecamatan Malunda. Sampai hari ini masyarakat desa Lombong Timur juga masih
menghadapi berbagai masalah mulai dari ekonomi, lingkungan, kesehatan, Dan berbagai
problem lainnya. Adapun rencana program kerja yang direncanakan oleh kelompok penyusun
yaitu, lebih kepada bagaimana cara supaya masyarakat desa bisa lebih survive dalam
menangani masalah kependudukan mereka.
Adapun profil Desa lombong Timur secara singkat, merupakan sebuah desa yang
berada di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene yang jaraknya kurang lebih 3 km dari jalan
poros Majene-Mamuju. Penduduk desa lombong timur dominan bekerja sebagai petani dan
peternak, selebihnya ada yang berprofesi sebagai tenaga pendidik, kesehatan, dan yang
lainnya. Sesuai dengan tema yang diusung pada KKN gel. XX ini, yaitu masyarakat berdaya
menuju pembangunan desa berkelanjutan, serta melihat algoritma tatanan kehidupan di Desa
ini, kelompok penyusun kemudian menyusun beberapa program kerja yang kiranya sesuai
dengan sistem kependudukan di Desa tersebut. Berikut akan di jelaskan lebih lanjut.
Dalam penyusunan program-program kerja, kelompok penyusun telah melakukan
observasi kesetiap dusun yang ada di Desa tersebut. Secara garis besar hasil observasi
tersebut kemudian dipetakkan kedalam fokus yang kemudian dijadikan acuan dalam
pembuatan program kerja. Adapun fokus utama dalam hasil observasi tersebut adalah
diantaranya kehidupan sosial, lingkungan, dan kesehatan.
Yang pertama adalah kehidupan sosial. Mengingat di zaman sekarang yang menjadi
trend issue dikalangan masyarakat adalah bagaimana mendorong sistem kehidupan
masyarakat yang aman dan sehat. Lebih lanjut, salah satu problem yang saat ini tengah di
hadapi hampir seluruh masyarakat Indonesia adalah maraknya kekerasan dan pelecehan
seksual. Isu ini bukam hanya terjadi di Provinsi lain di Indonesia, akan tetapi kasus ini juga
sudah banyak terjadi di SULBAR sendiri. Oleh karena itu, kelompok penyusun kemudian
sepakat untuk mengadakan sosialisasi pencegahan kekerasan seksual yang berkolaborasi
dengan salah satu konunitas perempuan yang ada di Kabupaten Majene. Bukan hanya itu,
demi mendorong kehidupan sosial yang baik secara berkelanjutan, kelompok penyusun juga
berusaha merangkul generasi yang ada di Desa Lombong Timur. Adapun langkanh kecil
yang dilakukan yaitu gerakan literasi atau gerakan gemar membaca dalam kegiatan lapak
baca. Hal ini diharapkan agar generasi lebih melek untuk menambah wawasan dan membuka
cakrawala berpikir.
Fokus selanjutnya adalah kelingkungan. Seperti yang kita ketahui, untuk
pembangunan secara berkelanjutan, tentunya tidak ketinggalan lingkungan yang bersih dan
sehat. Oleh karena itu kelompok penyusun mengadakan beberapa kegiatan yang sifatnya
memelihara lingkungan, diantaranya adalah sanitasi kandang ternak, pemeliharaan drainase,
dan kerja bakti di beberapa titik lainnya.
Yang terakhir, dibidang kesehatan. Kelompok penyusun juga melakukan agenda
penyuluhan yang ada di pos pelayanan terpadu yang ada di Desa Lombong Timur. Hal ini
bertujuan agar pengetahuan masyarakat tentang kesehatan bisa bertambah.
Sebagai kesimpulan, dari beberapa program yang telah dijalankan kelompok
penyusun sangat berharap lamgkah-langkah kecil ini dapat menjadi hal yang bermanfaat
demi tercapainya desa berdaya menuju pembangunan desa berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai