Ibn Amin.
1
MEMOHON PERTOLONGAN
Ya, Tuhan
Kita kurang akrab
apa kebenaran hanya ada diatas langit?
Aku butuh pertolongan-Mu
Aku butuh lampu minyak damar
Gelap terlalu pekat dan tebal
2
Aku tak bisa melihat,
memicing pun tidak
munajatku terpanjat
Inayat-Mu selalu turun
disaat paling genting
Ya, Tuhan
Bantulah aku
Dari semua keraguan
Dari rasa kecil hati
Dari semua kesangsian!
Ibn Amin.
3
PERPISAHAN DENGAN IBLIS
Kau membayangiku
Bayangan terkutuk!
Menjerembabkan jiwa
Pada pahitnya penyesalan
Hei iblis!
Kau terikat janji
Matimu tertunda
Dalam batas waktu
Kau pendendam
yang sombong
dulu aku anggap
kau saudara,
saudara sesusuan!
Ludahmu api
Lidahmu dusta
Kepalamu batu
Enggan bersujud
Malah mendongak
Congkak dan angkuh
Bisikanmu ular
Meracuni isi hati
Bedebah kau,
Kau minta ditemani
4
Dalam nafas neraka
Bersama batu cadas dan dosa
Sedang kau mencuci tangan
dari perbuatanmu yang kotor
Aku masih dapat terselamatkan
Sedang engkau, keparat kau!
Musnahlah dalam jilatan lahar
kesombonganmu sendiri!
Ibn Amin.
5
TITIK BALIK
6
Ibn Amin.
HATI
Ibn Amin.
7
OBAT HATI BARU
Menikah
Kembali ke Mesjid
ke surau
ke tajuk
8
Ibn Amin.
KIMIAWI
Ibn Amin.
9
KLISE
Kenikmatan malam
Buih soda mengiring Bossanova
Rembulan timbul tenggelam
Dalam tabir mendung
Cahyanya nyangkut dirimbun daun
Ibn Amin.
10
TAHUN HIJRAH
11
Ibn Amin.
KAWIN
Keterlaluan!
Truk pun bergandengan!
lokomotif tua berpoligami
Dengan banyak gerbong!
Lantas aku masih sendiri?
12
Apa mesti diperbuat?
Sementara Maria Ozawa begitu menggoda
kekasih, mantan dan budak perempuan tiada
Tak ada jalan lain selain onani
Bukan sebab tak ada kemauan
Kawin terlalu menakutkan
Bagiku yang masih menganggur
Terlebih soal rezeki dan kenduri
Ibn Amin.
13
JALAN KITA BERBEDA MARX!
Marx!
Kau ibarat ratu adil para proletar
Api pemberontakan yang suci
Sampai pada persimpangan jalan
Kau terlampau berjalan kekiri!
Dan kita pun mulai berseberangan
Berhadapan dan saling menentang!
14
dialektika itu
telah mencapai kesimpulan
ya, atheisme!
Tapi Marx!
Kau terburu-buru menilai Tuhan
aku tahu kau gelisah dan kesepian
Kau memukul rata semua keadaan
Aku telah temukan yang sesungguhnya!
Tuhan dan jalannya yang terang
Yang belum kau kenal tentu
Ia lah Tuhan kaum proletar!
Tuhan kaum Borjuis!
Tuhan aku dan kau Marx!
Ibn Amin.
15
JALAN MENUJU YAKIN
Kesangsian!
Itulah gerbang yang mula-mula
Mendesak minta jawaban
Pada hakikatnya setiap urusan
16
Penyakit skeptis dan sinis
Menjangkiti ubun-ubun kepalaku
Buntu tak ada jalan keluar
Filsafat tak mampu jadi obat
Bertirakat pun tak banyak berfaedah
Ibn Amin.
17
SEBELUM TERLAMBAT
Ibn Amin.
18
SELAMAT TINGGAL SOCRATES
Sobat!
Saat pertemuan pertama kita
Terbentang lima abad sebelum Al-Masih
Aku yang sedang resah hati tak sengaja
Berjalan didepan majelismu yang padat
19
TUHAN SARWA SEKALIAN ALAM
Hingga demi apa yang kau yakini
Kau siasingkan dan mesti dihikum mati
Kau benar
hanya ada satu Tuhan, hanya satu!
Selamat tinggal Socrates, kita berhasil!
Ibn Amin.
20