Anda di halaman 1dari 20

BISMILLAH

Esok hari adalah kegaiban yang sukar diterka


Sedang kemarin telah juga jadi takdir
Dan kini aku awali semua dengan bismillah
Agar tak hilang berkah daripadanya

Ibn Amin.

1
MEMOHON PERTOLONGAN

Dalam malam yang gelisah


Aku mencari sesuatu
Sesuatu yang menggangu
Aku mencari Tuhan!
Ada suatu jarak yang renggang
Aku tak cukup mengenalnya

Ribuan pertanyaan menodongkan


ujung peluru yang membusur tajam
Di manakah engkau wahai Tuhan?
Aku lelah dengan hidup yang sia-sia
Dengan rawa-rawa yang kotor
Dengan ladang semak berduri
Dengan rumput kering dan pakis

Dalam malam yang gelisah


Aku mencari sesuatu
Sesuatu yang menggangu
Rembulan botak mengigau
Angin santer membenturi dahan
Ribuan pertanyaan menodongkan
bau mesiu Baretta yang baru saja meletus

Ya, Tuhan
Kita kurang akrab
apa kebenaran hanya ada diatas langit?
Aku butuh pertolongan-Mu
Aku butuh lampu minyak damar
Gelap terlalu pekat dan tebal

2
Aku tak bisa melihat,
memicing pun tidak

munajatku terpanjat
Inayat-Mu selalu turun
disaat paling genting

Ya, Tuhan
Bantulah aku
Dari semua keraguan
Dari rasa kecil hati
Dari semua kesangsian!

Ibn Amin.

3
PERPISAHAN DENGAN IBLIS

Kau membayangiku
Bayangan terkutuk!
Menjerembabkan jiwa
Pada pahitnya penyesalan

Hei iblis!
Kau terikat janji
Matimu tertunda
Dalam batas waktu

Kau pendendam
yang sombong
dulu aku anggap
kau saudara,
saudara sesusuan!

Ludahmu api
Lidahmu dusta
Kepalamu batu
Enggan bersujud
Malah mendongak
Congkak dan angkuh

Bisikanmu ular
Meracuni isi hati
Bedebah kau,
Kau minta ditemani

4
Dalam nafas neraka
Bersama batu cadas dan dosa
Sedang kau mencuci tangan
dari perbuatanmu yang kotor
Aku masih dapat terselamatkan
Sedang engkau, keparat kau!
Musnahlah dalam jilatan lahar
kesombonganmu sendiri!

Ibn Amin.

5
TITIK BALIK

Menempuh senja jingga


Di bukit-bukit merah
Dua pasang tapak sepatu
Tergusur pada bumi
Yang tak rata
Titik kecil hitam
Terguris dikertas
Melipat membalik
Kalam dan dawat
menumpahkan
takdir baru
Titik kecil hitam
Terguris dikertas
Menuliskan puisi
Kesepian
pada
Masa yang lewat
Waktu melalaikanku
Sebuah titik balik
Aku bisa disembuhkan
Dan berangsur
Menempuh hidup
Yang wajar

6
Ibn Amin.

HATI

Segumpal daging yang sakit


Menjalari tulang-tulang
Mencemari darah panasku
Seonggok daging yang rawan
Wadah nafsu dan dendam

Sekerat daging yang sekarat


membusuk nanah dan darah
dosa membikin sengsara

hati yang sakit


ibarat mirat penuh karat

Ibn Amin.

7
OBAT HATI BARU

Obat hati itu ;


Bertobat

Menikah

Berhenti berteman dengan iblis

Bergaulah dengan orang saleh

Jangan minum arak & makan


Riba

Membaca Al-Quran yang ada


terjemahnya

Kembali ke Mesjid
ke surau
ke tajuk

Membayar zakat bukan pajak

menenun kain kafan diwaktu


senggang

8
Ibn Amin.

KIMIAWI

Kaulah air kebahagiaan


Melarutkan asam sulfatku

Nafas-Mu memenuhi udara


Atom dan molekul beterbangan
Menghimpunkan cahaya
Reaksi kimiawi merambat
Urat-urat leherku menegang
Zat Suci-Mu yang Agung
Dan paling gilang-gemilang
Mengisi setiap jengkal tubuh
Setiap rongga dan ruas-ruasnya

Tanpa mengetahui tujuan hidupku


Aku hanya akan jadi logam berkarat
Hanya dengan pengetahuan kimiawi-Mu
Engkau menyepuh aku jadi emas mengkilat

Ibn Amin.

9
KLISE

Kenikmatan malam
Buih soda mengiring Bossanova
Rembulan timbul tenggelam
Dalam tabir mendung
Cahyanya nyangkut dirimbun daun

Jendela terbuka pintu menganga


Di ruang kamar bercat merah bata
Diam-diam angin menyelundup
Masuk pada dadaku yang ranggas

Lagi tinggal ampas kopi didasar gelas


Pekat mengendap seperti dendam
Asbak kaca berkelir nila yang kesepian
Bersinggungan pada dinding waktu
Suasana hanya kosong dan jemu
Aku ingin mengulang hidup!

Ibn Amin.

10
TAHUN HIJRAH

Pandangan mataku berkunang-kunang


Matahari yang gagah bertolak pinggang
Membusur api dipuncak siang
Debu yang hitam kecoklatan
Gosong dipanggang udara gurun

Kulihat orang-orang berduyun


Disepanjang empat belas abad silam
Bagaimana peluh dan darah bercampur
Dalam dua kalimat yang suci

Tidak banyak yang mereka bawa


Selain keyakinan akan kebenaran
Lagi kakinya hanya melangkah
ke arah Yastrib!

Yastrib memanen berkat


langit mengutus nubuwwat
Aus dan Khazraj berhimpun
Anshor, muhajirin dipersaudarakan
ma’syur lah ia menjadi Madinah

11
Ibn Amin.

KAWIN

Duhai AKU yang gemalau


Cuaca jekut dan angin yang gusar
Menambah suram malam
Terlebih sepi mendurhakaiku
Berkali-kali dengan dosa
Dan kau wahai hati yang rawan
Hanya sanggup berangan dalam gelap

sementara dalam semesta yang luas,


Bintang Sirius dan Antares bercumbuan
Diselat Bosporus,
Marmara dan laut hitam dijodohkan
dua benua bertunangan
Lantas aku masih sendiri?

Keterlaluan!
Truk pun bergandengan!
lokomotif tua berpoligami
Dengan banyak gerbong!
Lantas aku masih sendiri?

12
Apa mesti diperbuat?
Sementara Maria Ozawa begitu menggoda
kekasih, mantan dan budak perempuan tiada
Tak ada jalan lain selain onani
Bukan sebab tak ada kemauan
Kawin terlalu menakutkan
Bagiku yang masih menganggur
Terlebih soal rezeki dan kenduri

O, Mariam aku ingin kawin denganmu!


Aku ingin kau jadi istriku yang pertama!

Ibn Amin.

13
JALAN KITA BERBEDA MARX!

Aku tahu kau marah dan kecewa


Pada perbudakan MODAL!
Pada angkuhnya tembok pabrik!
Pada RAJA dan Gereja!

Marx!
Kau ibarat ratu adil para proletar
Api pemberontakan yang suci
Sampai pada persimpangan jalan
Kau terlampau berjalan kekiri!
Dan kita pun mulai berseberangan
Berhadapan dan saling menentang!

Kau menentang adat lama dan Agama


Karna itu penghambat kemajuan
Candu dan biang kejumudan
bahaya kelas dan aristokrat jahat
kepada mereka kau kobarkan revolusi

14
dialektika itu
telah mencapai kesimpulan
ya, atheisme!

Tapi Marx!
Kau terburu-buru menilai Tuhan
aku tahu kau gelisah dan kesepian
Kau memukul rata semua keadaan
Aku telah temukan yang sesungguhnya!
Tuhan dan jalannya yang terang
Yang belum kau kenal tentu
Ia lah Tuhan kaum proletar!
Tuhan kaum Borjuis!
Tuhan aku dan kau Marx!

Ibn Amin.

15
JALAN MENUJU YAKIN

Ai, akalku yang liar


Melonjak-lonjak tak karuan
Tak mau tenang dan puas

Kesangsian!
Itulah gerbang yang mula-mula
Mendesak minta jawaban
Pada hakikatnya setiap urusan

Hal-hal tabu keramat


Hingga alam pikiran Yunani
Mengganggu tidurku
Belum lagi mau puas akal ini
Hingga sampailah aku
Menjadi peragu yang akut

16
Penyakit skeptis dan sinis
Menjangkiti ubun-ubun kepalaku
Buntu tak ada jalan keluar
Filsafat tak mampu jadi obat
Bertirakat pun tak banyak berfaedah

Pikiranku makin genting dan gila


Tuhan mesti turun tangan
Sungguh inayat Tuhan tak pernah terduga
Kalamnya memporak-porandakan keraguanku
Bagai beliung menyapu Semeru seakar-akarnya
Ia mengenalkan siapa diriku
Apa tujuan hidupku
Kemana aku kembali

Inilah obat itu


Puncak mahameru pikiran
Makrifat kepadanya
Menyerah kepadanya
Taat dan ikhlas padanya

Ibn Amin.

17
SEBELUM TERLAMBAT

Hari-hariku berlari tanpa arti


Bergumul birahi dilaut darah
Sampai tibalah biduk yang rengat itu

Pertimbangkan tentang waktu


Segalanya tak lagi berguna
Saat ajal sampai dibatang merih
Kembalilah sekarang pada petujuk
Atau semuanya akan berakhir dengan sia-sia!

Ibn Amin.

18
SELAMAT TINGGAL SOCRATES

Sobat!
Saat pertemuan pertama kita
Terbentang lima abad sebelum Al-Masih
Aku yang sedang resah hati tak sengaja
Berjalan didepan majelismu yang padat

Khotbah itu masih kuingat


Memukau aku yang kering jiwa
Kau adalah seorang musafir
Yang sama-sama dahaga
Kebenaran juga yang hendak ditempuh

Kau telah sampai pada pengertian


Yang jernih dan jujur tentang adanya

19
TUHAN SARWA SEKALIAN ALAM
Hingga demi apa yang kau yakini
Kau siasingkan dan mesti dihikum mati

Sobat Aku telah melampauimu!


Kau tahu sobat bahkan telah kuketahui nama-Nya

Aku telah menyelesaikan pencarianmu


Kau benar kita punya Tuhan yang sama
Dan Ia benar-benar ada!
Ia lebih kuasa dari Zeus, Apollo atau Hades

Kau benar
hanya ada satu Tuhan, hanya satu!
Selamat tinggal Socrates, kita berhasil!

Ibn Amin.

20

Anda mungkin juga menyukai