IBUKOTA SENDJA
RIWAJAT
patah ditengah-tengah
kapitan pingsan diatas peta benua
1952
PADA SANGKALA
1955
PERNJATAAN
kepada C.A.
1955
KAKILANGIT
1953
TENTANG KEMERDEKAAN
Kemerdekaan ialah tanah air dan laut semua suara
Djanganlah takut kepadanja
PEKARANGAN
1953
SUARA
1953
KETERANGAN
1955
Ulurkan tanganmu
Bingkis tjahja
Djari-djari penanggalan
Telah lama
1954
FOCUS
Bersama ketjintaanku
1953
ODE I
O, tanah
PUSAT
Serasa apa hidup yang terbaring mati
AU REVOIR
ETSA
DANAU M
(untuk Bahar)
JENDELA
Buat selamanya
TEGAK
MUKA
JEMBATAN TUA
Menggetarkan tangan-tangannya
Toto Sudarto Bachtiar lahir di Palimanan (Cirebon), 12 Oktober 1929. Pendidikan al, MULO dan SMA
di Bandung, kemudian Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta. Pada waktu pecah perang
kemerdekaan, ia bergabung dalam Tentara Pelajar Korps Pengawal Divisi Siliwangi di Tasikmalaya,
dan pada waktu terjadi Clash ke-1 ia bergabung dengan Polisi Tentara Detasemen 132 Batalyon 13
di Cirebon. Pernah menjadi redaktur majalah Angkasa (milik AURI) sewaktu masih mahasiswa, juga
menjadi redaktur majalah Menara di Jakarta, sebelum tahun 1964 turut mendirikan majalah Sunda di
Bandung. Sajak-sajaknya mulai bermunculan tahun 1950-an, kebanyakan setelah tahun 1953.
Sebagaian dikumpulkan dalam Suara (Kumpulan sajak 1950 - 1955), yang mengantarkan penyair ini
memperoleh hadiah sastra nasional dari BMKN. Selain menulis sajak, juga menerjemahkan cerpen,
emnulis esai kebudayaan, sastra dan politik.