Anda di halaman 1dari 19

KLIRENS ETIK

PENELITIAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
DAN KEMANUSIAAN

KOMISI KLIRENS ETIK


BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
PENGANTAR
 Klirens Etik (ethical clearance) adalah suatu instrumen untuk
mengukur keberterimaan secara etik suatu rangkaian proses penelitian.
 Semua penelitian yang melibatkan manusia tidak boleh melanggar
standar etik yang berlaku universal, tetapi juga harus memperhatikan
berbagai aspek sosial budaya masyarakat yang diteliti (CIOMS, 2002).
 Tujuan utama melakukan klirens etik  melindungi subyek
penelitian/responden dari bahaya secara fisik (ancaman), psikis
(tertekan, penyesalan), sosial (stigma, diasingkan dari masyarakat) dan
konsekuensi hukum (dituntut) sebagai akibat turut berpartisipasi dalam
suatu penelitian.
 Beberapa Penyandang dana dan Penerbit/Journal Internasional
mensyaratkan ethical clearance approval sebelum memberikan
dana/mempublikasi hasil penelitian.
PRINSIP DASAR KODE ETIK PENELITIAN (1)

1. Menghormati individu (Respect for persons)


• Menghormati otonomi (Respect for autonomy): menghargai
kebebasan seseorang terhadap pilihan sendiri.
• Melindungi subyek penelitian (Protection of persons):
melindungi individu/subyek penelitian yang memiliki
keterbatasan atau kerentanan dari eksploitasi dan bahaya.

2. Kemanfaatan (Beneficience): kewajiban secara etik untuk


memaksimalkan manfaat dan meminimalkan bahaya. Semua
penelitian harus bermanfaat bagi masyarakat.
• Desain penelitian harus jelas
• Peneliti yang bertanggung jawab harus mempunyai
kompetensi yang sesuai
PRINSIP DASAR KODE ETIK
PENELITIAN (2)
3. Berkeadilan (Distributive justice): Keseimbangan antara
beban dan manfaat ketika berpartisipasi dalam penelitian.
• Setiap individu yang berpartisipasi dalam penelitian harus di perlakukan
sesuai dengan latar belakang dan kondisi masing-masing.
• Perbedaan perlakuan antara satu individu/kelompok dengan lain dapat
dibenarkan bila dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan dapat
diterima oleh masyarakat.

Pada hakekatnya, penelitian yang melibatkan manusia bertujuan


untuk menemukan hal baru yang bermanfaat bagi manusia. Secara
etik, suatu penelitian baru dapat
dipertanggungjawabkan jika dilakukan dengan menghargai dan
melindungi serta berlaku adil terhadap subyek penelitian sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat, dimana
penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian yang tidak valid secara
ilmiah, berisiko tidak bermanfaat bagi manusia, maka dapat
dikategorikan tidak etis.
PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS
ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (1)
 Semua penelitian yang melibatkan manusia harus melalui proses klirens etik.
Kecuali penelitian dengan menggunakan data sekunder atau me-review informasi
atau data yang merupakan materi yang telah tersedia di ranah publik seperti:

 Surat kabar, website, majalah, laporan publik, pernyataan publik, film, program televisi,
pertunjukan di depan publik, pameran di publik, pidato publik.
 Karya yang telah dipublikasi, sistematik review, review literatur, dll.
 Materi-materi lama yang disimpan dan boleh digunakan untuk umum.
 Studi yang menggunakan metode tambahan, yang berhubungan langsung dengan
manusia seperti wawancara, FGD dll, meskipun metode utamanya menggunakan
review materi yang ada di publik, tetap memerlukan proses klirens etik.
 Studi yang menggunakan review dari materi-materi yang bersifat konfidensial
(medical records, catatan kesehatan rumah sakit/klinik kesehatan) harus melalui
proses klirens etik.
 Studi yang melibatkan review statistik dari suatu lembaga (karyawan, klien,
pasien, catatan pelayanan, dll.) harus melalui klirens etik.
PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS
ETIK
PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (2)
 Status apakah suatu penelitian memerlukan atau dikecualikan
dari proses klirens etik diputuskan oleh Komisi Klirens Etik,
bukan oleh peneliti atau lembaga lainnya.
 Pengelompokkan penelitian
Semua usulan penelitian harus melalui Komisi Klirens Etik, dengan
menggunakan kriteria standar yang telah ditentukan. Penelitian
dikategorikan sebagai:
 Hijau : Tidak ada resiko (menggunakan data sekunder, data publik)
 Kuning : Minimal atau resiko rendah
 Merah : Resiko tinggi
 Proses Klirens Etik hanya dilakukan terhadap usulan penelitian dengan
kategori Kuning dan Merah. Setiap usulan penelitian yang
diklasifikasikan sebagai Merah harus di review oleh komisi lengkap.
PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS
ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (3)
 Studi yang termasuk dalam klasifikasi Merah antara
lain adalah studi yang melibatkan:
a) Anak-anak (tergantung karakteristik pertanyaan penelitian),
remaja (dibawah 18 tahun),
b) Wanita hamil,
c) Wanita yang tinggal dalam hubungan tidak setara,
d) Orang dengan latar belakang kondisi sosial-ekonomi yang sangat
miskin,
e) Orang yang hidup dengan HIV dan AIDS,
f) Pengguna narkoba,
g) Orang yang melakukan kejahatan, termasuk narapidana,
h) Individu dengan keterbelakangan mental,
i) Penelitian dengan topik yang dianggap sensitif (misalnya: SARA).
PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS
ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (4)
 Proses Klirens Etik terdiri dari:
1. Validitas ilmiah
a) Keterkaitan antara topik, tujuan, dan pertanyaan penelitian
yang utama.
b) Pemilihan sampel yang memadai untuk kedua pendekatan
penelitian, kualitatif dan kuantitatif.
c) Penyeleksian setiap aspek dari pengumpulan data.
d) Penyerahan instrumen penelitian: kuesioner/pedoman pertanyaan,
jadwal penelitian, formulir observasi, dll.
e) Metode penelitian harus sesuai dengan pertanyaan penelitian.
2. Manajemen data
a) Manajemen data harus dijelaskan secara rinci
(penyimpanan dan pemusnahan).
b) Menjaga kerahasiaan dan privasi.
PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS
ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (5)
3. Consent (Informed Consent)  berisikan:
a) Lembar Informasi (tujuan penelitian, instrumen pengumpulan data, lama
pengumpulan data, resiko/manfaat dari penelitian, alamat kontak komisi
etik , koordinator peneliti.
b) Pernyataan Consent (konfirmasi dari subyek penelitian bahwa yang
bersangkutan memahami proses penelitian, dan haknya termasuk hak
untuk menolak atau mengundurkan diri dari penelitian tanpa ada
konsekuensi negatif, serta pemahaman bahwa keikutsertaan dalam
penelitian bersifat sukarela).
Peneliti juga perlu memohon ijin untuk melakukan perekaman (audio
maupun video) selama wawancara. Hal ini bisa dilakukan dengan
menambahkan kalimat: Dengan ini saya bersedia/tidak bersedia untuk
direkam selama wawancara.
a) Tanda tangan dari subyek penelitian, tanggal, tempat, dll. Bila
dibutuhkan, khusus untuk anak-anak consent dari orang tua perlu
diperhatikan.
PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS
ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (6)

4. Penelitian dengan resiko minimal atau resiko tinggi


Semua penelitian dengan resiko minimal atau resiko tinggi harus
menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
 Bagaimana menjaga kerahasiaan dan privasi dari
informasi/subyek penelitian?
 Bagaimana kebutuhan psiko-sosial subyek penelitian
diperhatikan?
 Bagaimana pola rujukan/mekanisme yang digunakan?
 Apakah diperlukan dana (biaya rujukan, konsultasi dll)?
 Apa yang akan dilakukan untuk meminimalkan potensi resiko?
PEDOMAN UMUM PENGAJUAN KLIRENS
ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (7)

5. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam proses


klirens etik
 Bagaimana hasil penelitian ini akan didiseminasikan dengan
baik diantara anggota yang berpartisipasi dalam penelitian?
Klirens Etik menjamin untuk memaksimalkan manfaat
penelitian.
 Apakah terdapat akses intervensi untuk mengkontrol di dalam
penelitian ini (dimana sebuah intervensi dapat memberikan hasil
yang positif).
 Apakah nilai sosial dari tujuan studi ini?
FORMULIR KLIRENS ETIK
2016 (PENELITIAN ILMU SOSIAL DAN
KEMANUSIAAN)

Bagian I Data diri pengusul


(termasuk data lengkap anggota peneliti)
Bagian II Deskripsi Penelitian

A. Informasi Mengenai Penelitian

B. Informasi Dana dan Kontak Penelitian (*Khusus


untuk penelitian kerjasama/tidak menggunakan
dana LIPI)

Bagian III Etika Penelitian (termasuk lampiran Informed Consent)

Bagian IV Pernyataan terkait Konflik Kepentingan

Bagian V Checklist
Bagian I
Data diri pengusul
Bagian II
Deskripsi Penelitian
Bagian III
Etika Penelitian
Bagian IV
Pernyataan terkait Konflik Kepentingan
Bagian IV Checklist
Alur Pengajuan Klirens
Etik Penelitian Ilmu Sosial dan
Kemanusiaan

Anda mungkin juga menyukai