Anda di halaman 1dari 1

Konflik Pelihara Anjing

Informasi untuk pihak 1


A : (Agung)
Saudara adalah seorang kakek (Agung) yang tinggal diperumahan karonsih Semarang.
Dalam kesehariannya saudara hanya ditemani seorang istri, karena tiga anak saudara
tinggal di luar kota. Hanya sebulan sekali anak-anak menengok secara bergantian. Di
lingkungan saudara tinggal, saudara dikenal sebagai orang yang cukup kaya dan
terpandang. Segala fasilitas tercukupi karena saudara pensiunan telkom. Saat ini
saudara memiliki anjing yang harganya sangat mahal. Saudara melepas anjing tersebut
keluar rumah baik siang dan malam hari. Tanpaknya saudara merasa keberadaan
anjing sangat membantu kehidupan saudara. Saudara tidak merasa kesepian karena
anjing bisa menjadi teman bercanda dan bermain. Disamping itu saudara merasa
nyaman dan tenang dimalam hari karena ada yang menjaga keamanan asset saudara.
Namun tetangga saudara (Muamar) tidak menyukai saudara memelihara anjing.
--oo0oo-

Konflik Pelihara Anjing


Informasi untuk pihak 2
B : (Muammar)

Saudara adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama 15 tahun dan
dikarunia 3 anak. Anak pertama berusia 13 tahun, 8 tahun dan 5 bulan. Pekerjaan
saudara adalah PNS yang harus berangkat pukul 6.30 WIB dan pulang jam 16.00 WIB.
Nyaris kesempatan ketemu anak-anak hanya sore hari, setelah pulang kerja. Saat ini
keluarga saudara merasa terganggu dengan keberadaan seekor anjing yang dipelihara
oleh kakek tetangga saudara yang berjarak 25 meter dari saudara anda. Orang-orang
disekitar perumahan tersebut pada intinya kurang suka kepada si kakek yang
memelihara anjing. Karena anjing selalu menggonggong di tengah malam dan buang
kotoran sembarangan. Disamping itu, anak-anak takut dengan anjing yang besar
tersebut. Masyarakat disekitar saudara merasakan hal yang sama, namun mereka
enggan untuk menemuinya si kakek karena kakek dikenal sebagai orang yang tertutup
dan kurang bergaul dengan masyarakat.

--oo0oo—

Anda mungkin juga menyukai