Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

MASA AKHIR ORDE BARU

GURU PEMBIMBING:
Drs. Mohamad Hardi

DISUSUN OLEH:
Ligens Velensia Batubuaya
XII MIPA I

SMA NEGERI 1 SENDAWAR


Tahun Ajaran 2022/2023

1
KATA PENGHANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Sendawar, 03-02-2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 4
1.1Latar Belakang........................................................................................... 4
1.2Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3Tujuan Penulisan........................................................................................ 4
BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................. 5
2.1Latar Belakang Lahirnya Orde Baru.......................................................... 5
2.2Perkembangan kekuasaan Orde Baru........................................................ 6
2.3Kebijakan Pemerintah Orde Baru.............................................................. 7
BAB III. PENUTUP...................................................................................... 10
3.1Kesimpulan................................................................................................ 10
3.2Saran........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde
Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.Salah satu
penyebab yang melatarbelakangi runtuhnya orde lama dan lahirnya orde baru adalah
keadaan keamanan dalam negeri yang tidak kondusif pada masa Orde Lama. Terlebih lagi
karena adanya peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Hal ini menyebabkan presiden Soekarno
memberikan mandat kepada Soeharto untuk melaksanakan kegiatan pengamanan di
Indonesia melalui surat perintah sebelas maret atau Supersemar. Orde Baru hadir dengan
semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde
Lama. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut,ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan
praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang
kaya dan miskin juga semakin melebar.
Kekuasan Soekarno beralih ke Soeharto ditandai dengan keluarnya Surat Perintah
SebelasMaret (SUPERSEMAR) 1966. Setelah dikeluarkan Supersemar maka mulailah
dilakukan penataan pada kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan
UUD 1945. Penataan dilakukan di dalam lingkungan lembaga tertinggi negara dan
pemerintahan. Dikeluarkannya Supersemar berdampak semakin besarnya kepercayaan rakya
kepada pemerintah karena Soeharto berhasil memulihkan keamanan dan membubarkan PKI.
Pada tanggal 23 Februari 1967, MPRS menyelenggarakan sidang istimewa untuk
mengukuhkan pengunduran diri Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai
pejabat Presiden RI. Dengan Tap MPRS No. XXXIII/1967 MPRS mencabut kekuasaan
pemerintahan negara dan menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Sukarno. 12 Maret
1967 Jendral Soeharto dilantik sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Peristiwa ini
menandai berakhirnya kekuasaan Orde Lama dan dimulainya kekuasaan Orde Baru.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Latar belakang lahirnya orde baru.
2. Bagaimana Perkembangan kekuasaan orde baru?
3. Apa saja kebijakan pemerintah orde baru?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui latar belakang lahirnya orde baru
2. Untuk mengetahui perkembangan kekuasaan orde baru
3. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah orde baru

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Latar Belakang Lahirnya Orde Baru


Lahirnya era orde baru dilatarbelakangi oleh runtuhnya orde lama. Tepatnya pada saat
runtuhnya kekuasaan Soekarno yang lalu digantikan oleh Soeharto. Salah satu penyebab
yang melatarbelakangi runtuhnya orde lama dan lahirnya orde baru adalah keadaan
keamanan dalam negri yang tidak kondusif pada masa orde lama. Terlebih lagi karena
adanya peristiwa pemberontakan G30S PKI. Hal ini menyebabkan presiden Soekarno
memberikan mandat kepada Soeharto untuk melaksanakan kegiatan pengamanan di
indonesia melalui surat perintah sebelas maret atau Supersemar.
Latar belakang lahirnya Orde Baru lainnya ialah:
1.Terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.
2. Keadaan politik dan keamanan negara menjadi kacau karena peristiwa Gerakan 30
September 1965 ditambah adanya konflik di angkatan darat yang sudah berlangsung lama.
3.Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600% sedangkan
upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah dan kenaikan harga bahan bakar
menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat.
4.Reaksi keras dan meluas dari masyarakat yang mengutuk peristiwa pembunuhan besar-
besaran yang dilakukan oleh PKI. Rakyat melakukan demonstrasi menuntut agar PKI
berserta Organisasi Masanya dibubarkan serta tokoh-tokohnya diadili.
5.Kesatuan aksi (KAMI,KAPI,KAPPI,KASI,dsb) yang ada di masyarakat bergabung
membentuk Kesatuan Aksi berupa “Front Pancasila” yang selanjutnya lebih dikenal
dengan “Angkatan 66” untuk menghacurkan tokoh yang terlibat dalam Gerakan 30
September 1965.
6.Kesatuan Aksi “Front Pancasila” pada 10 Januari 1966 di depan gedung DPR-GR
mengajukan tuntutan”TRITURA”(Tri Tuntutan Rakyat) yang berisi : ü Pembubaran PKI
berserta Organisasi Massanya ü Pembersihan Kabinet Dwikora ü Penurunan Harga-harga
barang.
7.Upaya reshuffle kabinet Dwikora pada 21 Februari 1966 dan Pembentukan Kabinet Seratus
Menteri tidak juga memuaskan rakyat sebab rakyat menganggap di kabinet tersebut duduk
8.Wibawa dan kekuasaan presiden Sukarno semakin menurun setelah upaya untuk mengadili
tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak berhasil
dilakukan meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa(Mahmilub)
9.Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah yang sedang
bergejolak tak juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret
1966 (SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah yang
dianggap perlu untuk mengatasi keadaan negara yang semakin kacau dan sulit
dikendalikan

Kronologis Lahirnya Orde Baru


a.Pada tanggal 30 September 1965, enam perwira paling senior TNI tewas dalam sebuah
aksi yang disebut "Gerakan 30 September", sebuah kelompok dari dalam TNI sendiri.
Aksi ini kemudian dicap oleh pemerintahan Soeharto sebagai "percobaan

5
b.kudeta". Dalam beberapa jam, Mayor Jenderal Soeharto memobilisasi pasukan di bawah
komandonya dan menguasai Jakarta. Golongan anti-komunis, yang awalnya mengikuti
perintah TNI, melanjutkan pembersihan berdarah dari komunis di seluruh negeri,
diperkirakan menewaskan setengah juta orang, dan menghancurkan PKI, yang secara
resmi telah dipersalahkan atas krisis tersebut oleh Soeharto.
c.Pada tanggal 11 Maret 1966, Letjen Soeharto menerima Supersemar dari presiden
Soekarno untuk melakukan pengamanan
d.Dengan memegang Supersemar, Soeharto Membubarkan PKI pada tanggal 12 Maret
1966 yang diperkuat dengan Ketetapan MPRS No IX/MPRS/1966 Menyatakan PKI
sebagai organisasi terlarang di Indonesia.
e.Pada tanggal 22 Februari 1967, Soeharto menerima penyerahan kekuasaan
pemerintahan dari presiden Soekarno
f. Pada tanggal 7 Maret 1967, melalui sidang istimewa MPRS, Soeharto ditunjuka sebagai
pejabat presiden sampai terpilihnya presiden oleh MPR hasil pemilu
g.Pada tanggal 12 Maret, Jenderal Soeharto dilantik menjadi presiden Indonesia kedua
sekaligus menjadi masa awal mula lahirnya era orde baru.

2.2Perkembangan kekuasaan Orde Baru


Dengan Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) Soeharto mengatasi keadaan yang
serba tidak menentu dan sulit terkendali. Setelah peristiwa G30S/PKI, Negara Republik
Indonesia dilanda instabilitas politik akibat tidak tegasnya kepemimpinan Presiden Soekarno
dalam mengambil keputusan atas peristiwa itu. Sementara itu, partai-partai politik terpecah
belah dalam kelompok-kelompok yang saling bertentangan, antara Penentang dan
pendukung kebijakan Presiden Soekarno. Selanjutnya terjadilah situasi konflik yang
membahayakan persatuan dan keutuhan bangsa.
Melihat situasi konflik antara pendukung Orde Lama dengan Orde Baru semakin
bertambah gawat, DPR-GR berpendapat bahwa situasi konflik harus segera diselesaikan
secara konstitusional. Pada tanggal 3 Februari 1967 DPR-GR menyampaikan resolusi dan
memorandum yang berisi anjuran kepada Ketua Presidium Kabinet Ampera agar
diselenggarakansidangIstimewaMPRS.
Pada tanggal 20 Februari 1967, Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan pemerintahan
kepada Soeharto. Penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Soeharto
dikukuhkan di dalam Sidang Istimewa MPRS. MPRS dalam Ketetapannya No.
XXXIII/MPRS/1967 mencabut kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno dan
mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Dengan adanya
Ketetapan MPRS itu, situasi konflik yang merupakan sumber instabilitas politik telah
berakhirsecarakonstitusional.
Sekalipun situasi konflik berhasil diatasi, namun kristalisasi Orde Baru belum selesai.
Untuk mencapai stabilitas nasional diperlukan proses yang baik dan wajar, agar dapat dicapai
stabilitas yang dinamis, yang mendorong dan mempercepat pembangunan. Proses ini dimulai
dari penataan kembali kehidupan politik yang berlandaskan kepada Pancasila dan UUD
1945. dengan adanya peralihan kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto sebagai pemegang
tampuk pemerintahan di Indonesia, maka dimulailah babak baru yaitu sejarahOrdeBaru.
Pada hakikatnya, Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan
Negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 , atau sebagai

6
koreksi terhadap penyelewengan-penyelewengan yang terjadi di masa lampau. Di samping
itu juga berupaya menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan
stabilitas nasional guna mempercepat pembangunan bangsa.
Perjuangan dalam rangka meluruskan kembali jalan yang telah diselewengkan, dicetuskan
dalam tuntutannya yang dikenal dengan sebutan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Pada
hakikatnya tuntutan itu mengungkapkan keinginan-keinginan rakyat yang mendalam untuk
melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi kehidupan dalam situasi kongkret.
Jawaban dari tuntutan itu terdapat dalam ketetapan sebagai berikut :
1. Pengukuhan tindakan Pengemban Surat Perintah Sebelas Maret yang membubarkan PKI
beserta organisasi massanya
2. Pelarangan faham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia dengan Tap
MPRS No. XXV/MPRS/1966.
3. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum dengan
Tap MPRS No. XX/MPRS/1966.
Usaha penataan kembali kehidupan politik ini dimulai pada awal tahun 1968 dengan
penyegaran DPR-GR. Penyegaran ini bertujuan menumbuhkan hak-hak demokrasi dan
mencerminkan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat. Komposisi anggota DPR
terdiri dari wakil-wakil partai politik dan golongan karya. Taha selanjutnya adalah
penyederhanaan kehidupan kepartaian, keormasan, dan kekaryaan dengan cara
pengelompokkan partai-partai politik dan golongan karya. Usaha ini dimulai tahun 1970
dengan mengadakan serangkaian konsultasi dengan pimpinan partai-partai politik. Hasilnya
lahirlah tiga kelompok di DPR yaitu:
1. Kelompok Demokrasi Pembangunan yang terdiri dari partai-partai PNI, Parkindo,
Katolik IPKI, serta Murba
2. Kelompok Persatuan Pembangunan yang terdiri dari partai-partai NU, Partai
Muslimin Indonesia, PSII, dan Perti
3. Kelompok Organisasi Profesi seperti organisasi buruh, organisai pemuda, organisasi tani
dan nelayan, organisasi seniman, dan lain-lain tergabung dalam kelompok golongan
karya.

2.3Kebijakan Pemeritah Orde Baru


1. Kebijakan ekonomi, yaitu:
1) Dikeluarkannya beberapa peraturan pada 3 oktober 1966, Kebijakan ini antara lain :
a. Menerapkan anggaran belanja berimbang (balanced budget). Fungsinya adalah
untuk mengurangi salah satu penyebab terjadinya inflasi
b. Menerapkan kebijakan untuk mengekang proses ekspansi kredit bagi usaha-usaha
sector produktif, seperti sector pangan, ekspor, prasarana dan industry
c. Menerapkan kebijakan penundaan pembayaran utang luar negeri (re-scheduling),
serta berusaha untuk mendapatkan pembiayaan atau kredit luar negeri baru
d. Menerapkan kebijakan penanaman modal asing untuk membuka kesempatan bagi
investor luar negeri untuk turut serta dalam pasar dan perekonomian Indonesia.
2) Dikeluarkannya peraturan 10 februari 1967 tentang persoalan harga dan tariff
3) Dikeluarkannya peraturan 28 juli 1967. Kebijakan ini dikeluarkan untuk memberikan
stimulasi kepada para pengusaha agar mau menyerahkan sebagian dari hasil usahanya
untuk sektor pajak dan ekspor Indonesia

7
4) Menerapkan UU no.1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing
5) Mengesahkan dan menerapkan RUU APBN melalui UU no.13 tahun 1967
a. Soeharto juga menerapkan kebijakan ekonomi yang berorientasi luar negeri, yaitu
dengan melakukan permintaan pinjaman dari luar negeri
b. Indonesia juga tergabung ke dalam institusi ekonomi internasional, seperti
International Bank for Rescontruction and Development (IBRD), International
Monetary Fund (IMF), International Development Agency (IDA) dan Asian
Development Bank (ADB)

2. Kebijakan Pembangunan
1) Trilogi Pembangunan
a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya kemakmuran yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
2) Asas-asas Pembangunan
a. Asas manfaat;
b. Asas usah ebersama dan kekeluargaan;
c. Asas demokrasi;
d. Asas adil dan merata;
e. Asas perikehidupan dalam keseimbangan;
f. Asas kesadaran; dan
g. Asas kepercayaan pada diri sendiri.
3) Modal Dasar Pembangunan
a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa;
b. Kedudukan geografi;
c. Sumber-sumber kekayaan alam;
d. Jumlah penduduk;
e. Modal rohani dan mental;
f. Modal budaya;
g. Potensi efektif bangsa;
h. Angkatan bersenjata.
4) Faktor-faktor dominan dalam pembangunan
a. Faktor demografi dan sosial budaya
b. Faktor geografi, hidrografi, geologi, dan topografi
c. Faktor klimatogi
d. Faktor flora dan fauna
e. Faktor kemungkinan pengembangan

3. Kebijakan Luar Negeri


1) Indonesia kembali menjadi anggota PBB
2) Normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia
3) Pembentukan ASEAN
4) Konsep SEANWFZ
5) Keikutsertaan Indonesia dalam Berbagai Organisasi Internasional
a. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

8
b. Organisasi Konferensi Islam
c. Consultative Group on Indonesia (CGI)
d. Asia Pasific Economic Cooperation (APEC)

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Dan
lahirnya era Orde Baru dilatar belakangi oleh runtuhnya Orde Lama, tepatnya pada saat
runtuhnya kekuasaan Ir. Soekarno yang lalu digantikan oleh Soeharto.
Untuk kronologinya dimulai dari :
1. Terjadinya pemberontakan yang di lakukan oleh pertai komunis Indonesia pada 30
September yang sering disebut dengan sebutan G 30 S/PKI yang terjadi mulai tanggal 30
september 1965, kemudian
2. Munculnya surat perintah 11 maret 1966 yang sering disebut dengan istilah
(SUPERSEMAR) dari presiden Soekarno kepada Letnan Jendral Soeharto, yang
kemudian dapat membuat PKI dapat di tumpas dan di bubarkan, setelah itu
3. Adanya penyerahan kekuasaan pemerintahan dari presiden Soekarno kepada presiden
Soeharto yang dimana setelah itu mulai terjadinya system pemerintahan orde baru.

3.2 Saran
Maju mundurnya suatu negara tergantung bagaimana pemimpinnya. Jadi saran kami
yaitu kepada setiap pemimpin janganlah cuma mementingkan kebutuhan pribadi saja,
tapi cobalah berfikir untuk mengambil gagasan yang sifatnya bisa merubah dan membuat
orang yang dipimpin menjadi lebih maju dan sejahtera.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://rinahistory.blog.friendster.com/2008/11/indonesia-masa-orde-baru/
http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto
http://www.indonesiaindonesia.com/f/2390-indonesia-era-orde-baru/
http://adypato.wordpress.com/2010/06/16/kondisi-ekonomi-indonesia-pada-masa-orde-
baru/
http://anisamaulina.blogspot.com/2012/03/kebijakan-ekonomi-pada-masa-orde-
baru.html
http://politik.kompasiana.com/2012/01/26/mengenang-trilogi-pembangunan/
http://24bit.wordpress.com/2010/03/30/perkembangan-bidang-ekonomi-pada-masa-orde-
baru/
Notosusanto, Nugraha. 2008. Sejarah Nasional Indonesia 6, Jakarta : Balai Pustaka.
M.C Rickleft, 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2400. Jakarta : Serambi Ilmu
Semesta.
Rina, 2008. Dinamika Kehidupan Poltik, Ekonomi, Sosial masa Orde Baru . [serial on
line]. http://rinahistory.blog.friendster.com/2008/11/indonesia-masa-orde-baru/. [13
februari 2013]

11

Anda mungkin juga menyukai