Makalah Kerajaan Kutai
Makalah Kerajaan Kutai
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak dipungkiri bahwa Indonesia sangat mudah menerima masuknya kebudayaan Hindu
dan Budha.
Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha dari India ke Indonesia berpengaruh
besar terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia. Unsure-unsur kebudayaan Hindu-
Budha tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia (terjadi proses akulturasi budaya
dan proses sinkretisme kepercayaan).
Oleh karena itu, masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Budha membawa
perubahan-perubahan diberbagai aspek kehidupan, baik social, ekonomi, budaya termasuk
pada bidang birokrasi pemerintahan dengan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha
di Indonesia.
Di Indonesia sendiri banyak peninggalan sejarah yang berunsur Hindu seperti candi,
yupa, prasasti dan kerajaan. Salah satu peninggalan dari kebudayaan Hindu adalah Kerajaan
Kutai.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan
muncul pada abad 5 M atau kurang lebih 400 M. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman,
Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong) tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai
diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut.
Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang jelas menyebutkan nama
kerajaan ini. Karena memang sedikit informasi yang dapat diperoleh akibat kurangnya
sumber sejarah.
Keberadaan kerjaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu
berupa prasasti yang berbentuk yupa atau tiang batu yang berjumlah 7 buah. Yupa yang
menggambarkan huruf Pallawa dan bahasa sansererta tersebut, dapat disimpulkan tentang
keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan antara lainpolitik, social, dan
budaya.
Adapun isi prasasti tersebut menyatakan bahwa raja pertama kerajaan Kutai bernama
Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Aswarman yang disebut sebagai
wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal Aswarman digantikan oleh
Mulawarman. Penggunaan nama tersebut membuktikan bahwa telah masuknya pengaruh
ajaran hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja raja Kutai
adalah orang asli Indonesia yang telah memeluk agama Hindu.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Kutai ?
2. Bagaimana perkembangan Kerajaan Kutai dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan
kebudayaan
3. Bagaimana sejarah runtuhnya Kerajjaan Kutai ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui sejarah di balik berdiri dan runtuhnya kerajaan kutai dan untuk
mengetahui perkembanagan Kerajaan Kutai di segala bidang, baik itu sosial, eonomi, politik
maupun bidang kebudayaannya. Serta mengetahui bagaiman kerajaan Kutai runtuh.
Setelah disusunnya makalah ini, diharapkan kita semua dapat menarik kesimpulan yang
positif sehingga mampu menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih mencintai sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi, ini dibuktikan dengan
ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang batu) yang ditulis dengan huruf pallawa dan
bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu. Yupa mempunyai 3
fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban
keagamaan, dan lambang kebesaran raja.
Dari tulisan yang tertera pada yupa nama raja Kundungga diperkirakan merupakan nama
asli Indonesia, namun penggantinya seperti Aswawarman, Mulawarman itu menunjukan nama
yang diambil dari nama India dan upacara yang dilakukannya menujukan kegiatan upacara
agama Hindu. Dari sanalah dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan Hindu telah masuk di
Kerajaan Kutai.
Sementara itu pada abad XIII di muara Sungai Mahakam berdiri Kerajaan bercorak
Hindu Jawa yaitu Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh salah seorang pembesar dari
Kerajaan Singasari yang bernama Raden Kusuma yang kemudian bergelar Aji Batara Agung
Dewa Sakti dan beristerikan Putri Karang Melenu sehingga kemudian menurunkan putera
bernama Aji Batara Agung Paduka Nira.
Proses asimilasi (penyatuan) dua kerajaan tersebut telah dimulai pada abad XIII dengan
pelaksanaan kawin politik antara Aji Batara Agung Paduka Nira yang mempersunting Putri Indra
Perwati Dewi yaitu seorang puteri dari Guna Perana Tungga salah satu Dinasti Raja
Mulawarman (Martadipura), tetapi tidak berhasil menyatukan kedua kerajaan tersebut. Baru pada
abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai Kertanegara pada masa pemerintahan Aji
Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) pada masa
pemerintahan Raja Darma Setia.
Dalam pertempuran tersebut Raja Darma Setia mengalami kekalahan dan gugur di tangan
Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji, yang kemudian berhasil menyatukan kedua
kerajaan Kutai Tersebut sehingga wilayahnya menjadi sangat luas dan nama kerajaannyapun
berubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura yang kemudian menurunkan
Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara sampai sekarang.
Literatur sejarah menyebutkan bahwa sejak abad XIII sampai tahun 1960 yang menjadi
Raja (sultan) Daerah Swapraja (Kerajaan Kutai Kertanegara) berdasarkan tahun
pemerintahannya adalah sebagai berikut:
2. Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi di Kerajaan Kutai dapat diketahui dari dua hal berikut ini :
Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan
Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah
memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
3. Kehidupan Politik
Sejak muncul dan berkembangnya Pengaruh Hindu di Kaltim, terjadi perubahan dalam
tata pemerintahan, yatu dari sistem pemerintahan kepala suku menjadi sistem pemerintahan Raja
atau feodal. Raja-raja yang pernah berkuasa pada kerajaan Kutai adalah sebagai berikut:
• Kudungga. Raja ini adalah Founding Father kerajaan Kutai, ada yang unik pada nama raja
pertama ini, karena nama Kudungga merupakan nama Lokal atau nama yang belum dipengaruhi
oleh budaya Hindu. Hal ini kemudian melahirkan persepsi para ahli bahwa pada masa kekuasaan
Raja Kudungga, pengaruh Hindu baru masuk ke Nusantara, kedudukan Kudungga pada awalnya
adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia megubah struktur
pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya mejadi raja, sehingga pergantian raja
dilakukan secara turun temurun.
• Aswawarman. Prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja aswawarman merupakan raja yang
cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai diperluas lagi.
Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Asmawedha. Upacara-upacara ini pernah
dilakukan di India pada masa pemerintahan raja Samudragupta, ketika ingin memperluas
wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan
batas kekuasaan kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai dimana ditemukan tapak kaki kuda,
maka sampai disitulan batas kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit
kerajaan Kutai.
• Mulawarman. Raja ini adalah Putra dari raja Aswawarman, ia membawa Kerajaan Kutai ke
puncak kejayaan. Pada masa kekuasaannya Kutai mengalami masa gemilang. Rakyat hidup
tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja Mulawarman mengadakan
upacara korban emas yang amat banyak.
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas
dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara
yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di
tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya
menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.Kerajaan.
Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah
menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan
Kutai Kartanegara.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama
kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan prasasti, yaitu didaerah Kutai.
kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa
penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut
Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan
rakyat kepada para Dewa yang dipujanya.
Kehidupan social dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai kebudayaan yang
ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai
berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang
menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan
perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah
memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Masa keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia tewas ditangan Raja
Kutai Kartanegara. Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja Mulawarman, cucu dari Raja
Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja Dharma Setia adalah Raja terakhir
diKerajaan Kutai
DAFTAR PUSTAKA
http://sasyamsihd.blogspot.co.id/2012/05/kerajaan-kutai.html
http://ratnafitri11ips517.blogspot.com/2012/11/makalah-kerajaan-kutai.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kutai
http://www.koran-artikel.com/2013/04/sejarah-lengkap-tentang-kerajaan-
kutai.html#chitika_close_busstton
http://puputrahadiani.wordpress.com/2012/03/18/kerajaan-kutai-dan-peninggalannya/
http://rangkumsejarah.blogspot.com/p/kerajaan-kutai.html
http://mari-mengetahui-sejarah.blogspot.com/2013/02/raja-raja-kerajaan-kutai.html
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/12/kerajaan-kutai.html
http://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-kerajaan-kutai.html
http://www.sibarasok.com/2013/06/sejarah-kerajaan-kutai.html
http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/09/sejarah-kerajaan-kutai.html