c. KAK dibuat sebagai petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan,
D-1
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
azas, kriteria, keluaran, dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
D.1.2 SASARAN
o Pondasi dalam
Pekerjaan Arsitektur
D-2
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Pendampingan Berkala
Pekerjaan perencanaan teknis meliputi perencanaan lingkungan atau site atau tapak
bangunan dan perencanaan fisik bangunan gedung negara, Kegiatan perencanaan teknis
menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara terdiri atas :
D-3
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D-4
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D-5
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
tata ruang luar terhadap garis sempadan bangunan, jalan dan ketentuan
rencana tata kota lainnya.
b. Membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan, susunan
tata ruang dalam, koordinat bangunan, peil lantai, dan ukuran-ukuran elemen
bangunan serta jenis bahan yang digunakan.
c. Membuat tampak bangunan, yang menujukan pandangan ke empat arah
bangunan dan bahan bangunan yang digunakan secara jelas beserta uraian
konsep dan visualisasi desain dua dimensi dan desain tiga dimensi bila
diperlukan.
d. Membuat pengembangan sistem struktur, berupa gambar potongan
bangunan, secara melintang dan memanjang yang menjelaskan sistem
struktur, ukuran, dan peil elemen bangunan (fondasi, lantai, dinding, langit-
langit dan atap) secara menyeluruh beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
e. Membuat pengembangan sistem utilitas, berupa gambar detail mekanikal
elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
f. Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu banding lima
ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100 (satu banding seratus), 1:50
(satu banding lima puluh) dan/atau yang memadai beserta ukuran untuk
kejelasan informasi yang ingin dicapai.
g. Membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications);
h. Menyusun perkiraan biaya konstruksi.
7) Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti membuat
gambargambar detail pelaksanaan dan pemasangan serta penyelesaian bahan atau
material dan elemen atau unsur bangunan, rencana kerja dan syarat-syarat, rincian
volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, dan
menyusun laporan perencanaan.
8) Persetujuan rancangan detail dari pengguna jasa untuk digunakan sebagai
dokumen teknis pada dokumen lelang konstruksi fisik.
9) Penyusunan rencana teknis meliputi laporan konsepsi perancangan, dokumen pra
rancangan, dokumen pengembangan rancangan, dan dokumen rancangan detail.
10) Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat komitmen didalam menyusun
dokumen pelelangan, dan membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
D-6
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
11) Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan pada waktu penjelasan
pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan pengadaan
barang dan jasa atau pejabat pengadaan dalam melaksanakan evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.
12) Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian pelaksanaan
pekerjaan dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan
terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa konstruksi, memberikan
rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan
berkala.
13) Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk penggunaan,
pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang
menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
D-7
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D-8
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Perhitungan struktur
Hasil penyelidikan tanah
Gambar rencana pondasi termasuk detailnya
Gambar rencana kolom termasuk detailnya
Gambar rencana balok termasuk detailnya
Gambar rencana plat lantai termasuk detailnya
Gambar rencana rangka atap, penutup termasuk detailnya
Gambar rencana tangga termasuk detailnya
Dokumen spesifikasi umum dan khusus struktur (beserta model atau
hasil tes jika ada)
Gambar rencana basement dan detailnya (apabila rencana struktur
memiliki basement).
c. Rencana Utilitas, meliputi:
Gambar sistem sanitasi sistem air bersih.
Gambar sistem sanitasi sistem air kotor.
Gambar sistem sanitasi limbah cair.
Gambar sistem sanitasi limbah padat.
Gambar sistem sanitasi persampahan.
Gambar sistem pengelolaan air hujan dalam tapak (resapan,
penampung, detensi).
Gambar sistem drainase dalam tapak.
Gambar jaringan listrik yang paling sedikit menunjukkan sumber
listrik, panel listrik, instalasi/jaringan, titik lampu, sakelar, dan stop
kontak.
Gambar sistem proteksi kebakaran yang disesuaikan dengan ringkat
resiko kebakaran.
Gambar sistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan.
Gambar sistem transportasi vertikal dan/atau horizontal.
Gambar sistem komunikasi internal dan eksternal.
Gambar sistem penangkal/proteksi petir.
Spesifikasi umum dan khusus utilitas bangunan gedung.
D-9
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D - 10
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Laporan Pendahuluan tersebut dibuat dalam bentuk hard copy dan soft copy
(CD-RW 700 MB) masing-masing rangkap 5 (lima) dan harus diserahkan
selambat-lambatnya 15 (Lima Belas) hari kalender sejak tanggal Surat
Perintah Mulai Kerja.
B. Laporan Bulanan/Antara, yang berisi :
Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan.
Kendala dan Solusi Penyelesaiannya.
Gambar-gambar pra-rencana.
Tahap Pengembangan Rancangan
Catatan:
Laporan Bulanan/Antara tersebut dibuat dalam bentuk hard copy dan soft
copy (CD-RW 700 MB) masing-masing rangkap 5 (lima) dan harus diserahkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya 25 (dua puluh lima)
hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.
C. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi:
Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan.
Kendala dan Solusi Penyelesaiannya.
Gambar detail bangunan/gambar bestek, yaitu gambar desain bangunan yang
dibuat lengkap untuk konstruksi yang akan dikerjakan, teriri dari:
o Engineer's Estimate (EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB);
o Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta
o Laporan akhir tahap perencanaan, meliputi:
o Laporan arsitektur;
o Laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah (Soil
Test);
o Laporan perhitungan mekanikal dan elektrikal;
o Perhitungan Bangunan Gedung Hijau.
Catatan :
Laporan Akhir tersebut dibuat dalam bentuk hard copy dan soft copy (CD-
RW 700 MB) masing-masing rangkap 5 (lima) dan harus diserahkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya 30 (tiga puluh
hari) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.
D - 11
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencana harus menyediakan
tenaga-tenaga ahli dalam struktur organisasi Konsultan Perencana untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang
bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut:
A. Team Leader (Ahli Sipil): 1 personil
1) S1 teknik sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi.
2) Memiliki sertifikasi keahlian Madya sesuai dengan bidang keahlian yang
dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan
3) Memiliki kemampuan merencanakan bangunan gedung.
4) Berpengalaman profesional minimal 12 (enam) tahun dibidangnya dan
dilengkapi dengan referensi kerja.
5) Lingkup tugas team leader yaitu bertanggung jawab penuh atas keberhasilan
tugas Tim secara keseluruhan dengan tugas pokok sebagai berikut :
Tahap Persiapan :
D - 12
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D - 13
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D - 14
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D - 15
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D - 16
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D - 17
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D - 18
Usulan Teknis Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
D - 19
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E-1
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
Tahapan-tahapan di atas dapat dilihat secara lebih rinci dalam diagram alir yang
diperlihatkan dalam Diagram E.1. Pada diagram tersebut terlihat jelas bahwa
keterkaitan antara setiap aspek kajian sangatlah erat. Untuk masing-masing aspek
kajian rinciannya dilakukan dalam bentuk alur kegiatan dan alur data. Satu kegiatan
dihubungkan dengan kegiatan lainnya dalam bentuk transformasi data ataupun alur
data. Karena keterkaitan antara aspek kajian sangatlah erat, maka pemilahan yang
E-2
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
transparan antara satu aspek kajian dengan aspek kajian lainnya secara diagramatis
sulit dilakukan. Meskipun demikian pemilahan aspek kajian dapat dilihat secara mudah.
Selanjutnya, jika dikaji lebih dalam, masing-masing tahapan ini merupakan sekumpulan
aktifitas yang cukup beragam dimana uraian dari masing-masing aktifitas tersebut
dapat dilihat pada bagan pada halaman berikut :
Perumusan Alter.
Konsep Desain
Tapak
Membuat Sketsa
Gagasan Analisis Perumusan Alt.
Kebutuhan Konsep
Ruang Gedung Tata Letak Penggambaran
khusus Rencana Teknis
Review Detail
Metoda
Perencanaan Analisis Perumusan Alt.
Kebutuhan Konsep Sistem
Ruang Buangan
Review Perhitungan
Kebijakan Sektor Bill & Quantity
Pemerintahan Analisis Perumusan Alt.
Kebutuhan Konsep Sistem
Prasarana/Sarana Elektr/Mekanikal
Estimasi Biaya
Review
Konstruksi
Standard Teknis Analisis
Penetapan
Gedung khusus Tapak
Konsep Desain
Tapak
Penyusunan
Tahapan
Kondisi Fisik Analisis Pembangunan
Lahan Struktur/ Penetapan
Konstruksi Konsep Tampilan
Arsitektur
Penyusunan
Analisis Skejul
Survey
Kebutuhan Penetapan Pembiayaan
Karakteristik
Tapak Sistem Buangan Konsep
Tata Letak
Penyusunan
Analisis Spesifikasi
Data Material. Penetapan
Kebutuhan Teknis
Tenaga Kerja & Konsep Sistem
Peralatan Komp. Buangan
Elekt/Mekanikal
Pembuatan
Penetapan Visualisasi
Konsep Sistem Rancangan
Analisis
Elektr/Mekanikal
Unit Price
Diagram E.1
Metodologi Pelaksanaan Kegiatan
E-3
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E-4
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
Peruntukan tanah
Koefisien dasar bangunan
Koefisien lantai bangunan
Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain.
Konfigurasi lahan (batas kepemilikan) dan keadaan permukaan, termasuk kontur tanah
serta benda-benda (bangunan, pohon, dll) yang perlu diperhatikan/dipertahankan.
E-5
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E.2 METODOLOGI
Pekerjaan Perencanaan sebagaimana dimaksud pada KAK ini, meliputi seluruh
komponen bangunan gedung Perpustakaan, site development dan sarana penunjang
lainnya, meliputi :
b. Perencanaan Mekanikal/elektrikal;
E-6
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
Gambar E.1.
Diagram Metodologi dan Pendekatan
Kondisi eksisting perlu ditinjau dari setidaknya 4 aspek, yaitu: sosio-ekonomis dan
sosio-kultural, natural-ekologis, teknis-kerekayasaan serta efisiensi-desain.
Kondisi tersebut perlu dinilai. Salah satu alatnya adalah Analisis SWOT (SWOT
analysis), yang meliputi :
Visi dapat dirinci dalam waktu dimana visi tersebut diharapkan terjadi, dapat berupa:
Masalah adalah jarak (discrepancy) antara kondisi ideal yang diharapkan dengan
kondisi eksisting sekarang ini. Perumusan problem statement membutuhkan langkah-
langkah sebagaimana berikut:
E-7
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
Strategi adalah cara untuk mencapai visi, yang dijabarkan dalam rencana atau
rancangan. Perumusan strategi terkait erat dengan perumusan tujuan dan sasaran bagi
strategi tersebut. Jika tujuan (goals) lebih bersifat ultimate serta tidak langsung, maka
sasaran (objectives) lebih bersifat langsung serta konkret. Tujuan pada dasarnya dapat
berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, atau pemanfaatan peluang.
1. Kebijakan (policy)
2. Rencana (plan)
3. Arahan (guidelines)
4. Program (program)
E.2.1 KRITERIA
A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana harus
memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu :
E-8
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
5). Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar dan Sistem Peringatan
Bahaya :
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif didalam bangunan
gedung apabila terjadi keadaan darurat.
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman apabila
terjadi keadaan darurat.
E-9
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus yang dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari
segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
E - 10
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 11
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 12
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 13
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
iii. Letak bangunan tidak boleh melebihi atau melampaui garis sudut
45° (empat puluh lima derajat) diukur dari as (proyeksi) jalur
tegangan tinggi terluar;
iv. Setelah mendapat pertimbangan teknis dari para ahli terkait.
2) Fungsi Bangunan
a. Fungsi dan klasifikasi bangunan merupakan acuan untuk persyaratan
teknis bangunan gedung, baik ditinjau dari segi intensitas banguanan
arsitektur dan lingkungan, keselamatan, keamanan, kesehatan,
kenyamanan, maupun dari segi keserasian bangunan terhadap
lingkungannya.
b. Penetapan fungsi dan klasifikasi bangunan yang bersifat sementara harus
dengan mempertimbangkan tingkat permanensi, keamanan, pencegahan
dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran, dan sanitasi yang
memadai.
c. Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan fungsi utama
bangunan.
d. Fungsi bangunan dapat dikelompokkan dalam fungsi hunian, fungsi
usaha, fungsi sosial dan budaya, dan fungsi khusus.
e. Bangunan dengan fungsi hunian meliputi bangunan gedung dengan fungsi
utama hunian yang merupakan:
i. Rumah tinggal tunggal
ii. Rumah tinggal deret
iii. Rumah tinggal susun
iv. Rumah tinggal vila
v. Rumah tinggal asrama
f. Bangunan dengan fungsi usaha meliputi bangunan gedung dengan fungsi
utama untuk:
i. Bangunan perkantoran: perkantoran pemerintah, perkantoran
niaga, dan sejenisnya.
ii. Bangunan perdagangan: pasar, pertokoan, pusat perbelanjaan, mal,
dan sejenisnya.
iii. Bangunan Perhotelan / Penginapan: hotel, motel, hostel,
penginapan, dan sejenisnya.
E - 14
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 15
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 16
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 17
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 18
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 19
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 20
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 21
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 22
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
g. Dalam hal garis sempadan pagar dan garis sempadan muka bangunan
berimpit (GSB sama dengan nol), maka bagian muka bangunan harus
ditempatkan pada garis tersebut.
h. Daerah berwenang untuk memberikan pembebasan dari ketentuan
dalam butir g, sepanjang penempatan bangunan tidak mengganggu jalan
dan penataan bangunan sekitarnya.
b. Ketentuan besarnya GSB dapat diperbarui dengan pertimbangan
perkembangan kota, kepentingan umum, keserasian dengan lingkungan,
maupun pertimbangan lain dengan mendengarkan pendapat teknis para
ahli terkait.
2) Garis sempadan samping dan belakang bangunan
a. Kepala Daerah dengan pertimbangan keselamatan, kesehatan dan
kenyamanan, juga menetapkan garis sempadan samping kiri dan kanan,
serta belakang bangunan terhadap batas persil, yang diatur di dalam
rencana tata ruang, rencana tata bangunan dan lingkungan, dan
peraturan bangunan setempat.
b. Sepanjang tidak ada jarak bebas samping maupun belakang bangunan
yang ditetapkan, maka Kepala Daerah menetapkan besarnya garis
sempadan tersebut dengan setelah mempertimbangkan keamanan
kesehatan dan kenyamanan, yang ditetapkan pada setiap permohonan
perijinan mendirikan bangunan.
c. Untuk bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan-
bahan/benda-benda yang mudah terbakar dan atau bahan berbahaya,
maka Kepala Daerah dapat menetapkan syarat-syarat lebih lanjut
mengenai jarak-jarak yang harus dipatuhi, diluar yang diatur dalam
butir a.
d. Pada daerah intensitas bangunan padat/rapat, maka garis sempadan
samping dan belakang bangunan harus memenuhi persyaratan:
i. bidang dinding terluar tidak boleh melampaui batas pekarangan;
ii. struktur dan pondasi bangunan terluar harus berjarak sekurang-
kurangnya 10 cm kearah dalam dari batas pekarangan, kecuali
untuk bangunan rumah tinggal;
E - 23
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 24
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 25
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 26
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 27
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 28
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 29
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 30
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
xiv. Pada ruang yang penggunaannya menghasilkan asap dan atau gas
harus disediakan lobang hawa dan atau cerobong hawa
secukupnya, kecuali menggunakan alat bantu mekanis.
xv. Cerobong asap dan atau gas harus dirancang memenuhi
persyaratan pencegahan kebakaran.
xvi. Tinggi ruang dalam bangunan tidak boleh kurang dari ketentuan
minimum yang ditetapkan.
xvii. Tinggi lantai dasar suatu bangunan diperkenankan mencapai
maksimal 1,20 m di atas tinggi rata-rata tanah pekarangan atau
tinggi rata-rata jalan, dengan memperhatikan keserasian
lingkungan.
xviii. Apabila tinggi tanah pekarangan berada di bawah titik ketinggian
(peil) bebas banjir atau terdapat kemiringan yang curam atau
perbedaan tinggi yang besar pada tanah asli suatu perpetakan,
maka tinggi maksimal lantai dasar ditetapkan tersendiri.
xix. Tinggi Lantai Denah:
(1) Permukaan atas dari lantai denah (dasar) harus:
Sekurang-kurangnya 15 cm diatas titik tertinggi dari
pekarangan yang sudah dipersiapkan.
(b)Sekurang-kurangnya 25 cm diatas titik tertinggi dari
sumbu jalan yang berbatasan.
(2) Dalam hal-hal yang luar biasa, ketentuan dalam butir (1)
tersebut, tidak berlaku jika letak lantai-lantai itu lebih tinggi
dari 60 cm di atas tanah yang ada di sekelilingnya, atau untuk
tanah-tanah yang miring.
xx. Lantai tanah atau tanah dibawah lantai panggung harus
ditempatkan sekurang-kurangnya 15 cm diatas tanah pekarangan
serta dibuat kemiringan supaya air dapat mengalir.
4) Kelengkapan Bangunan
a. Ketentuan Umum
i. Bangunan tertentu berdasarkan letak, ketinggian dan
penggunaannya harus dilengkapi dengan peralatan dan
E - 31
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 32
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 33
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 34
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 35
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 36
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
c. Jalan
i. Penataan jalan tidak dapat terpisahkan dari penataan
pedestrian, penghijauan, dan ruang terbuka umum.
ii. Penataan ruang jalan dapat sekaligus mencakup ruang-ruang
antar bangunan yang tidak hanya terbatas dalam Damija, dan
termasuk untuk penataan elemen lingkungan, penghijauan, dll.
iii. Pemilihan bahan pelapis jalan dapat mendukung pembentukan
identitas lingkungan yang dikehendaki, dan keJelasan
kontinyuitas pedestrian.
d. Pedestrian
i. Jalur utama pedestrian harus telah mempertimbangkan sistem
pedestrian secara keseluruhan, aksesibilitas terhadap subsistem
pedestrian dalam lingkungan, dan aksesibilitas dengan
lingkungan sekitarnya.
ii. Jalur pedestrian harus berhasil menciptakan pergerakan
manusia yang tidak terganggu oleh lalu lintas kendaraan.
iii. Penataan pedestrian harus mampu merangsang terciptanya
ruang yang layak digunakan/manusiawi, aman, nyaman, dan
memberikan pemandangan yang menarik.
iv. Elemen pedestrian (street fumiture) harus berorientasi pada
kepentingan pejalan kaki.
e. Parkir
i. Penataan parkir harus berorientasi kepada kepentingan pejalan
kaki, memudahkan aksesibilitas, dan tidak terganggu oleh
sirkulasi kendaraan.
ii. Luas, distribusi dan perletakan fasilitas parkir diupayakan tidak
mengganggu kegiatan bangunan dan lingkungannya, serta
disesuaikan dengan daya tampung lahan.
iii. Penataan parkir tidak terpisahkan dengan penataan lainnya
seperti untuk jalan, pedestrian dan penghijauan.
2) Pertandaan (Signage)
a. Penempatan signage termasuk papan iklan/ reklame, harus membantu
orientasi tetapi tidak mengganggu karakter lingkungan yang ingin
E - 37
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 38
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 39
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 40
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 41
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 42
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
Persyaratan Bahan
a. Bahan struktur yang digunakan harus sudah memenuhi semua
persyaratan keamanan, termasuk keselamatan terhadap lingkungan
dan pengguna bangunan, serta sesuai standar teknis (SNI) yang terkait.
b. Dalam hal bilamana bahan struktur bangunan belum mempunyai SNI
maka bahan struktur bangunan tersebut harus memenuhi ketentuan
teknis yang sepadan dari negara/ produsen yang bersangkutan.
c. Bahan yang dibuat atau dicampurkan di lapangan, harus diproses
sesuai dengan standar tata cara yang baku untuk keperluan yang
dimaksud.
d. Bahan bangunan prefabrikasi harus dirancang sehingga memiliki
sistem hubungan yang baik dan mampu mengembangkan kekuatan
bahan-bahan yang dihubungkan, serta mampu bertahan terhadap gaya
angkat pada saat pemasangan/pelaksanaan.
(2) Pembebanan
1. Analisa struktur harus dilakukan untuk memeriksa tanggap struktur
terhadap beban - beban yang mungkin bekerja selama umur layan
struktur, termasuk beban tetap, beban sementara (angin, gempa) dan
beban khusus.
2. Penentuan mengenai jenis, intensitas dan cara bekerjanya beban harus
sesuai dengan standar teknis yang berlaku, seperti :
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan
Gedung SNI 1726;
Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung
SNI 1727.
3. Beban Mati diperhitungkan berdasarkan data-data berikut ini.
E - 43
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 44
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 45
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 46
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 47
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 48
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 49
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 50
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 51
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 52
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 53
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 54
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 55
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 56
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
i. Dinding luar beton yang dapat runtuh dalam bentuk panel yang utuh
(misalnya beton pracetak) harus dirancang sehingga pada kejadian
kebakaran dalam bangunan, keruntuhan tersebut dapat dihindari.
j. Bangunan gedung harus mempunyai elemen bangunan yang pada
tingkat tertentu menghindarkan penyebaran api dari peralatan
utilitas yang mempunyai pengaruh bahaya api yang tinggi, atau
potensial dapat meledak.
k. Bangunan gedung harus mempunyai elemen bangunan yang pada
tingkat tertentu menghindarkan penyebaran api, sehingga peralatan
darurat yang tersedia dalam bangunan tetap beroperasi pada jangka
waktu yang diperlukan pada waktu terjadi kebakaran.
l. Setiap elemen bangunan yang disediakan untuk menahan
penyebaran api, yaitu pada bukaan, sambungan konstruksi, dan
lubang untuk instalasi harus dilindungi sedemikian, sehingga
diperoleh tingkat kinerja yang memadai dari elemen tersebut.
m. Akses ke dan sekeliling bangunan harus disediakan bagi kendaraan
dan personil pemadam kebakaran, untuk memudahkan tindakan
pasukan pemadam kebakaran secara memadai, sesuai dengan:
- fungsi bangunan,
- beban api,
- intensitas kebakaran,
- tingkat bahaya api,
- sistem proteksi aktif, dan
- ukuran kompartemen.
(2) Tipe Konstruksi Tahan Api.
Dikaitkan dengan ketahanannya terhadap api, terdapat 3 (tiga) tipe
konstruksi yaitu:
a. Tipe A:
Konstruksi yang unsur-unsur struktur pembentuknya adalah tahan api
dan mampu menahan secara struktural terhadap kebakaran pada
bangunan minimal 2 (dua) jam. Pada konstruksi ini terdapat dinding
pemisah pembentuk kompartemen untok mencegah penjaiaran panas
E - 57
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 58
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
Tabel E.2
Ukuran maksimum dari kompartemen kebakaran
b. Pemberlakuan.
i. bagian ini tidak berlaku untuk bangunan klas 1 atau 10, dan
ii. ketentuan pada butir c, d dan e tidak berlaku untuk tempat parkir
umum yang dilengkapi dengan sistem sprinkler, tempat parkir tak
beratap atau suatu panggung terbuka.
c. Batasan umum luas lantai.
i. Ukuran dari setiap kompartemen kebakaran atau atrium bangunan
klas 5, 6, 7, 8 atau 9 harus tidak melebihi luasan lantai maksimum
atau volume maksimum seperti ditunjukkan dalam Tabel V.1.4 dan
butir f, kecuali seperti yang diijinkan pada butir d.
ii. Bagian dari bangunan yang hanya terdiri dari peralatan pendingin
udara, ventilasi, atau peralatan Lift, tanki air, atau unit utilitas
sejenis dan berada di puncak bangunan, tidak diperhitungkan
sebagai luas lantai atau volume dari kompartemen atau atrium
iii. Untuk bangunan yang memiliki lubang atrium, maka bagian dari
ruang atrium yang dibatasi oleh sisi tepi di sekeliling bukaan pada
E - 59
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 60
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 61
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
iii. Pemisahan
Pemisahan vertikal pada bukaan di dinding luar, pemisahan oleh
dinding tahan api, dan pemisahan pada shaft lift mengikuti syarat
teknis sesuai ketentuan yang berlaku.
iv. Tangga dan Lift pada satu shaft.
Tangga dan lift tidak boleh berada pada satu shaft yang sama, bila
salah satu tangga atau lift tersebut diwajibkan berada dalam suatu
shaft tahan api.
v. Koridor umum pada bangunan klas 2 dan 3.
Pada bangunan klas 2 dan 3, koridor umum yang panjangnya lebih
dari 40 meter harus dibagi menjadi bagian yang tidak lebih dari 40
meter dengan dinding yang tahan asap, mengikuti syarat teknis
sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Proteksi Bukaan
i. Seluruh bukaan harus dilindungi, dan lubang utilitas harus diberi
penyetop api untuk mencegah merambatnya api serta menjamin
pemisahan dan kompartemenisasi bangunan.
ii. Bukaan vertikal pada bangunan yang dipergunakan untuk shaft
pipa, shaft ventilasi, dan shaft instalasi listrik harus sepenuhnya
tertutup dengan dinding dari bawah sampai atas, dan tertutup
pada setiap lantai.
iii. Apabila harus diadakan bukaan pada dinding sebagaimana
dimaksud pada butir b, maka bukaan harus dilindungi dengan
penutup tahan minimal sama dengan ketahanan api dinding atau
lantai.
iv. Sarana dan atau peralatan proteksi seperti penyetop api, damper,
dan sebagainya harus memenuhi persyaratan dan dapat
dibuktikan melalui pengujian oleh lembaga uji yang diakui dan
terakreditasi.
v. Ketentuan proteksi pada bukaan ini tidak berlaku untuk:
o bangunan-bangunan klas 1 atau klas 10;
o sambungan pengendali, lubang tirai, dan sejenisnya di
dinding luar dari konstruksi pasangan, dan sambungan
E - 62
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 63
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
TABEL E.4
JARAK ANTARA BUKAAN
PADA KOMPARTEMEN KEBAKARAN YANG BERBEDA
Sudut Terhadap Dinding Jarak Minimal Antara Bukaan
0° (dinding-dinding saling berhadapan) 6m
Lebih dari 0° s.d. 45° 5m
Lebih dari 45° s.d. 90° 4m
Lebih darii 90° s.d. 135° 3m
Lebih dari 134° s.d kurang dari 180° 2m
180° atau lebih nol
E - 64
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 65
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 66
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 67
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 68
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 69
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 70
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 71
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 72
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 73
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 74
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 75
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 76
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 77
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 78
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 79
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 80
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 81
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 82
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 83
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 84
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 85
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 86
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 87
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 88
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 89
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 90
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 91
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
o kayu:
- dengan ketebalan minimal 44 mm setelah finishing
- dengan berat jenis rata-rata tidak kurang dari 800 kg/m3
pada kelembaban 12%
- yang direkatkan dengan perekat khusus seperti
resorcinol formaldehyde atau resorcinol phenol
formaldehyde
Pemisahan tanjakan dan turunan tangga
Bila tangga dipakai sebagai jalan keluar, disyaratkan untuk
diisolasi terhadap kebakaran, dan:
o harus tidak ada hubungan langsung antara
- tanjakan tangga dari lantai di bawah lantai dasar ke arah
jalan atau ruang terbuka; dan
- turunan tangga dari lantai di atas lantai dasar;
o setiap konstruksi yang memisahkan tanjakan dan turunan
tangga harus tidak mudah terbakar dan mempunyai TKA
minimal 60/60/60.
Ramp dan Balkon Akses yang Terbuka
Bila ramp dan balkon akses yang terbuka merupakan bagian dari
jalan keluar yang disyaratkan, maka harus:
o mempunyai bukaan ventilasi ke udara luar dimana:
- luas total area bebas minimal seluas ramp atau balkon
- tersebar merata sepanjang sisi terbuka ramp atau balkon
Lobby Bebas Asap
Lobby bebas asap yang disyaratkan harus:
o mempunyai luas minimal 6 m2,
o terpisah dari area hunian dengan dinding kedap asap, di
mana:
- mempunyai TKA minimal 60/60/-;
- terbentang antar balok lantai, atau ke bagian bawah
langit-langit yang tahan penjalaran api sampai 60 menit;
E - 92
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 93
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 94
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 95
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
Bordes
o Bordes tangga dengan maksimum kemiringan 1: 50 dapat
digunakan, untuk mengurangi jumlah tanjakan dan setiap
bordes harus:
- panjangnya tidak kurang dari 550 mm diukur dari tepi
dalam bordes,
- tepi bordes diberi finishing yang tidak licin.
o Bangunan klas 9a:
- Luas bordes harus cukup untuk gerakan usungan yang
berukuran panjang 2 m dan lebar 60 cm,
- Sudut arah naik dan turun tangga harus 180°, lebar
minimal bordes 1,6 m dan panjangnya minimal 2,7 m.
Ambang Pintu
Ambang pintu tidak mengenai anak tangga atau ramp minimal
selebar daun pintu kecuali:
o ruang perawatan pasien bangunan klas 9a, ambang pintu
tidak lebih dan 25 mm di atas ketinggian lantai dimana pintu
membuka,
o kasus lainnya
- pintu terbuka ke arah jalan atau ruang terbuka, tangga
atau balkon luar
- ambang pintu tidak lebih dari 190 mm di atas permukaan
tanah, balkon atau yang sejenis dimana pintu membuka.
Balustrade
o Balustrade menerus harus tersedia sekeliling atap yang
terbuka untuk umum, tangga, ramp, lantai, koridor, balkon
dan sejenisnya, bila:
- tidak dibatasi dengan dinding,
- tinggi lebih dari 1 m di atas lantai atau dibawah muka
tanah, kecuali sekeliling panggung, tempat bongkar
muat barang atau tempat lain bagi staf untuk
pemeliharaan.
E - 96
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
o Balustrade pada:
- tangga/ramp yang diisolasi terhadap kebakaran atau
area lain untuk keadaan darurat, kecuali tangga/ramp
luar bangunan, dan
- bangunan klas 7 (kecuali tempat parkir) serta klas 8
o Balustrade, tangga, dan ramp di luar ketentuan butir b harus
mengikuti ketentuan
o Balustrade sepanjang sisi atau dekat permukaan horisontal
seperti:
- atap, yang tersedia akses untuk umum dan jalur masuk
ke bangunan,
- lantai, koridor, balkon, lorong, mesanin dan sejenisnya,
harus mengikuti ketentuan
o Balustrade atau penghalang lain di depan tempat duduk
permanen pada balkon atau mesanin auditorium bangunan
klas 9b harus sesuai ketentuan
o Tinggi balustrade:
- minimal 865 mm di atas nosing injakan tangga atau lantai
ramp
- tidak kurang dari 1 m di atas lantai akses masuk, balkon
dan sejenisnya,
- Balustrade sesuai ketentuan butir e, tinggi di atas lantai
tidak kurang dari 1m, atau 700 mm bila tonjolan keluar
dari bagian atas balustrade diproyeksikan mendatar
tidak kurang dari 1 m.
o Bukaan pada balustrade memenuhi ketentuan butir b, bila
dibuat sesuai
- Jarak antara lebar bukaan tidak lebih dari 300 mm
- Bila menggunakan jeruji, tinggi jeruji tidak lebih dan 150
mm di atas nosing injakan tangga atau lantai bordes,
balkon atau sejenisnya dan jarak antar jeruji tidak lebih
dari 460 mm.
E - 97
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 98
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 99
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan )
E - 100
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Dan
Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Dinas Tata
Ruang Kota
Bandung
Pekerjaan
Pekerjaan
Penataan Ruang
Kerja Kantor
Kementerian
Koordinator
Bidang
Kemaritiman Dan
Investasi (Jasa
Konsultansi
Perencanaan)
E - 101
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
E - 102
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
antara pemberi kerja dengan pelaksana kerja (konsultan), yang terdiri dari tenaga-
tenaga ahli dari berbagai bidang beserta tenaga pendukungnya.
Dalam melaksanakan pekerjaan yang dimaksud, konsultan akan membentuk satu tim
yang dipimpin oleh team leader dengan didukung oleh beberapa tenaga ahli dan juga
beberapa tenaga pendukung yang berkompeten. Untuk mengetahui lebih jelas, struktur
organisasi pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN DAN
INVESTASI
KONSULTAN
PELAKSANA Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang
Direktur Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan
Investasi (Jasa Konsultansi
Perencanaan)
Office Manager
Keterangan:
Tenaga Penunjang
Garis Tugas
Garis Koordinasi
Garis Perintah
Gambar E.8.
Struktur Organisasi Pelaksanaan
E - 103
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Mengacu pada tahapan pekerjaan serta untuk dapat lebih memahami tuntutan terkait
dengan penyelesaian “Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa Konsultansi
Perencanaan)”, dengan menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan mengacu kepada
batasan waktu selama 30 (Tiga puluh) hari kalender kontrak pekerjaan.
F-1
Usulan Teknis Pekerjaan Pekerjaan Penataan Ruang Kerja Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Jasa
Bulan Ke - Keterangan
No Kegiatan 1
1 2 3 4
1 Persiapan
2 Survei/Pengumpulan Data
- Survei Pendahuluan
- Survei Tapak Lahan
- Survei Eksisting Saluran
- Survei Pengukuran Bangunan Eksisting
3 Analisa Data
- Analisa Kondisi dan Karakteristik Tapak
- Analisa Kebutuhan Ruang
- Analisa Struktur Bangunan
- Analisa Perencanaan Sanitasi dan Limbah
4 Perumusan dan Konsep Perencanaan
5 Penyusunan Rencana Teknis Detail
6 Penyusunan Spesifikasi Teknis (RKS)
7 Rencana Anggaran Biaya
8 Pelaporan Produk Pekerjaan
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
F-2