Anda di halaman 1dari 22

Hardivizon

1
Pengertian

cara berpikir yang
diadopsi peneliti tentang
bagaimana desain riset
dibuat dan bagaimana
penelitian akan dilakukan

3
3 Jenis Pendekatan Penelitian

○ Kualitatif
○ Kuantitatif
○ Campuran (mixed)

Proses analisis data dengan pendekatan


salah satu dari ketiganya bisa induktif,
deduktif atau gabungan keduanya.

4
2
Kualitatif

mengelaborasi makna
sosial dan kultural yang
tidak mudah diukur
dengan angka untuk
menjelaskan fenomena
yang ditelitinya

6
Karakteristik Kualitatif
Berdasarkan desainnya:
○ Bersifat naturalistik, yaitu penelitian dilakukan sesuai
dengan apa yang terjadi dilapangan. Maksudnya, peneliti
bersikap terbuka terhadap apapun fenomena yang
muncul di lapangan selama riset.
○ Juga bisa bersifat emergent, yaitu peneliti beradaptasi
dengan lingkungan sosial yang ditelitinya.
○ Bertujuan pada subjek, artinya, orang-orang, kelompok,
komunitas, atau masyarakat yang menjadi subjek
penelitiannya menjadi sumber informasi. Sampling
dilakukan berdasarkan pengetahuan subjek terhadap
fenomena, alih-alih melakukan generalisasi yang diambil
dari sampel untuk diaplikasikan pada populasi

7
Karakteristik Kualitatif
Berdasarkan proses pengumpulan datanya:
○ Riset kualitatif mengumpulkan data narasi
secara mendalam (thick description).
○ Pengalaman peneliti dalam melakukan
penelitian sangat penting karena peneliti
merupakan salah satu instrumen penelitian.
○ Wawancara mendalam merupakan proses
pengumpulan data yang sering dilakukan.

8
Karakteristik Kualitatif
Berdasarkan analisis datanya:
○ Riset kualitatif selalu melibatkan proses induktif,
yakni data hasil pengamatan digunakan sebagai
dasar penemuan pola dan tema penelitian.
○ Prosesnya dimulai dari melakukan pengamatan
dan eksplorasi fenomena, kemudian
menginformasikan temuan dipandu dengan
prinsip analisis yang fleksibel.
○ Riset kualitatif juga sangat sensitif terhadap konteks
sosial. Temuan riset kualitatif melekat dengan
konteks sosial dan historis. Peneliti sangat terbuka
pada kemungkinan perubahan temuan apabila
konteks di lapangan berubah..
9
Ciri khas Kualitatif
○ Penelitian kualitatif tidak terlalu fokus kepada
angka atau nilai dalam pengukuran variabelnya.
○ Penelitian kualitatif tidak melakukan suatu
pengujian menggunakan metode statistic
○ Bersifat elaborasi, peneliti diperbolehkan
menggali informasi lebih dalam terhadap objek
penelitian dengan tidak bergantung pada
pengukuran numerik.
○ Lebih tidak terstruktur dibanding penelitian
kuantitaif
10
3
Kuantitatif

menitikberatkan pada
aspek numerik sebagai
datanya, baik dalam
proses pengumpulan
maupun hasil analisisnya

12
Karakteristik Kuantitatif
• Proses pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan instrumen yang
terstruktur, seperti kuesioner, lembar
survei atau polling.
• Hasil analisis didasarkan pada sampel
yang merupakan representasi dari
populasi.
• Studi yang sama bisa diulangi
dikemudian hari untuk mencapai level
reliabilitas atau tingkat kepercayaan yang
tinggi.

13
Karakteristik Kuantitatif
• Semua aspek yang diperlukan untuk
studi telah dipersiapkan secara
matang sebelum proses
pengumpulan data, termasuk
instrumen penelitian.
• Data berbentuk numerik, angka atau
statistik
• Peneliti menggunakan alat bantu
analisis seperti software komputer
untuk mengolah data.
14
Karakteristik Kuantitatif
• Orientasi utama dari penelitian
kuantitiatif adalah mengklasifikasi,
menghitung, dan mengonstruksikan
model statistik untuk menjelaskan
apa yang sedang ditelitinya.
• Penelitian kuantitatif mengutamakan
objektivitas data dalam mengkaji
suatu fenomena sosial

15
4
Campuran
(mixed)

gabungan antara
pendekatan penelitian
kuantitatif dan kualitatif

17
Pendekatan Campuran
 Pendekatan campuran diterapkan
untuk menjawab pertanyaan
penelitian yang apabila tidak
dijawab dengan menggunakan
kombinasi antara kuantitatif dan
kualitatif, hasil penelitian akan
dianggap kurang valid atau kurang
berkualitas
 Memakan waktu lebih lama dan
dalam beberapa hal lebih sulit.
Namun, hasilnya bisa lebih optimal
karena data yang diperoleh saling
melengkapi.
18
Contoh
 Penelitian tentang tingkat perceraian
dikalangan mereka yang menikah
muda di Indonesia. Apakah usia
menikah muda merupakan salah satu
penentu resiko faktor perceraian.
 Data kuantitatif misalnya menunjukkan
bahwa mereka yang menikah sebelum
usia 20an lebih banyak mengalami
perceraian dibanding kelompok umur
lain. Diantara mereka yang bercerai kita
harus melakukan eksplorasi lebih dalam
melalui wawancara.

19
Contoh
 Wawancara mendalam diperlukan
untuk mendapatkan data deskriptif
apakah pernikahan di usia muda yang
mereka lakukan adalah keputusannya
sendiri atau kultur masyarakat yang
diteliti memang demikian, atau paksaan,
atau alasan lainnya. Peneliti tentu ingin
mengetahui mengapa mereka yang
menikah muda lebih banyak bercarai.
Motif individu melakukan nikah muda
akan lebih jelas jika dideskripsikan
melalui wawancara mendalam
ketimbang dengan survey

20
Contoh
 Data berupa angka yang general
menemukan fakta bahwa pernikahan
usia muda memiliki tingkat resiko
perceraian lebih tinggi. Data berupa
deskriptif-eksploratif menemukan
bahwa motif menikah muda
merupakan kultur masyarakat
setempat, misalnya. Dari kedua jenis
data tersebut, peneliti harus piawai
membaca, mengolah, dan menarik
kesimpulan. Penarikan kesumpulan yang
diterapkan biasanya juga gabungan
antara deduktif dan induktif.

21
Thanks!
Any questions?

22

Anda mungkin juga menyukai