Anda di halaman 1dari 20

2

1.
Pengertian
Penelitian
Tematik Alquran
3

Ali Hasan Al-Aridh

▸ Menghimpun seluruh ayat Alquran yang


berbicara tentang suatu pokok
pembicaraan atau tema (maudhu’) yang
mengarah kepada satu pengertian atau
tujuan
4

Al-Farmawi

▸ Menghimpun ayat-ayat Alquran yang


memiliki kesamaan tema dan arah serta
menyusunnya berdasarkan turunnya
ayat-ayat tersebut, kemudian
merangkainya dengan keterangan-
keterangan serta mengambil suatu
kesimpulan
5

Baqir Al-Sadr

▸ Menghimpun ayat-ayat Alquran dari


berbagai surat dan yang berkaitan pule
dengan persoalan atau tema yang
ditetapkan sebelumnya, kemudian
membahas dan mengnalisa kandungan
ayat-ayat tersebut sehingga menjadi
suatu kesatuan yang utuh

Mengumpulkan dan memahami ayat-
ayat yang terkait dengan tema tertentu,
kemudian dikontruksi secara logis
menjadi sebuah konsep yang utuh,
holistik dan sistematis dalam perspektif
al-Qur’an.
7

2.
Macam-macam
Penelitian Tematik
Alquran
8

1. Tematik Surat

▸ Yakni, model kajian tematik dengan meneliti surat-surat


tertentu.
▸ Misalnya: “Penafsiran Surat al-Ma’un: Kajian tentang
Pesan-Pesan Moral dalam Surat al-Ma’un”.
▸ Yang dieksplorasi di sini adalah: a) penafsirannya, b)
asbab an-nuzul, c) konteks, d) isi pokok pikiran dari surah
tersebut.
▸ Bisa menggunakan pendekatan: a) linguistik – pragmatik,
b) hermeneutik
9

2. Tematik Term

▸ Yakni, model kajian tematik yang secara khusus meneliti


term (istilah-istilah) tertentu dalam al-Qur’an.
▸ Misalnya: “Penafsiran Term Fitnah dalam al-Qur’an”.
▸ Yang dieksplorasi di sini adalah: a) jumlah penyebutan,
b) makna, c) konteks.
▸ Bisa menggunakan pendekatan: semantik
10

3. Tematik Konseptual

▸ Yakni, model kajian tematik pada konsep-konsep


tertentuyang secara eksplisit tidak disebut dalam al-
Qur’an.
▸ Misalnya: “Difable dalam Perspektif al-Qur’an”.
▸ Yang dieksplorasi di sini adalah: a) ayat yang mengarah
pada term difable, b) makna, c) konteks.
▸ Bisa menggunakan pendekatan: content-analysis
11

4. Tematik Tokoh

▸ Yakni, model kajian tematik yang dilakukan melalui


pemikiran tokoh tentang konsep-konsep tertentu dalam al-
Qur’an.
▸ Misalnya: “Konsep Poligami Menurut Fakhruddin al-Razi
dalam Tafsir al-Kabir”.
▸ Yang dieksplorasi di sini adalah: a) peran tokoh, b) pesan
moral yang ada di balik kisah tokoh.
▸ Bisa menggunakan pendekatan: a) history, b) hermeneutik
12

3.
Langkah-langkah
Penelitian Tematik
Alquran
13

Langkah-langkahnya

1. Menghimpun ayat-ayat yang berkenaan dengan judul


tersebut sesuai dengan kronologi urutan turunnya.
Hal ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan
adanya ayat yang mansukh, dan sebagainya
2. Menelusuri latar belakang turun (asbab al-nuzul) ayat-
ayat yang telah dihimpun – (kalau ada)
14

Langkah-langkahnya

3. Meneliti dengan cermat semua kata atau kalimat yang


dipakai dalam ayat tersebut, terutama kosakata yang
menjadi pokok permasalahan di dalam ayat itu. Kemudian
mengkajinya dari semua aspek yang berkaitan
dengannya, seperti bahasa, budaya, sejarah, munasabat,
pemakaian kata ganti (dhamir), dan sebagainya;
4. Mengkaji pemahaman ayat-ayat itu dari pemahaman
berbagai aliran dan pendapat para mufasir, baik yang
klasik maupun kontemporer
15

Langkah-langkahnya

5. Semua itu dikaji secara tuntas dan saksama dengan


menggunakan penalaran yang objektif melalui
kaidah-kaidah tafsir yang mu’tabar, serta didukung
oleh fakta (kalau ada), dan argumen-argumen dari al-
Qur’an, hadis, atau fakta-fakta sejarah yang dapat
ditemukan
16

4.
Kelebihan dan
Kekurangan
17

Kelebihan Tafsir Tematik

1. Menjawab tantangan zaman


2. Praktis dan sistematis
3. Dinamis
4. Membuat pemahaman menjadi utuh
18

Kekurangan Tafsir Tematik

1.Kesulitan dalam memenggal ayat al-Qur’an:


suatu kasus yang terdapat di dalam suatu ayat atau lebih
mengandung banyak permasalahan yang berbeda.
Misalnya, petunjuk tentang shalat dan zakat. Biasanya kedua
ibadah itu diungkapkan bersama dalam satu ayat. Apabila ingin
membahas kajian tentang zakat misalnya, maka mau tidak
mau ayat tentang shalat harus ditinggalkan ketika
menukilkannya dari mushaf agar tidak mengganggu pada
waktu melakukan analisis
19

Kekurangan Tafsir Tematik

2. Memasung dan membatasi pemahaman ayat:


 Dengan diterapkannya judul penafsiran, maka
pemahaman suatu ayat menjadi terbatas pada
permasalahan yang dibahas tersebut. Akibatnya
mufassir terikat oleh judul itu
20

SYUKRAN!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai