Representasi visual lukisan ini ditampilkan dengan bentuk realis yang terencana, tertata dan
rapi, sesuai dengan konsep realis yang menyerupai bentuk asli suatu objek. Penggunaan gelap
terang warna juga telah bisa memvisualisasikan gambar sesuai aslinya. Penggarapan background
yang transparan dengan warna abu-abu kontras dengan warna sarang. Sehingga jika dilihat dari
kejauhan, background itu sendiri terlihat lebih menarik perhatian audien dari pada subjek utamanya.
(sangkar burung) Dalam berkarya Gunarso mampu mengemas karyanya dengan baik, sehingga
memiliki karakter tersendiri yang mencerminkan bagian dari kegelisahannya, latar belakang serta
konflik yang disampaikan kepada audien, bagaimana dia mampu menarik dan memancing audien
untuk berinteraksi secara langsung dan mencoba mengajak berfikir tentang apa yang dirasakan
olehnya tentang issu yang terjadi di dalam negerinya, kegelisahan tentang kerusakan alam yang
semakin parah.
Dalam lukisan yang berjudul “Impian Sarang” ini, sang seniman mencoba menampilkan
keadaan negeri yang telah rusak. Kerusakan tersebut digambarkan pada background lukisan dengan
pohon-pohon kering tak berdaun yang matiseperti terlihat habisterbakar. Selain itu, seniman juga
menampilkan gambar asap atau awan yang menggambarkan polusi udara yang dihasilkan dari
pabrik, gas buang kendaraan bermotor, dan juga pembakaran hutan yang sering terjadi di negeri
kita. Sebenarnya kerusakan yang sudah terjadi di negeri kita bukan hanya pembakaran hutan yang
mengakibatkan polusi udara yang parah, tetapi masih banyak lagi seperti banjir, tanah lonsor,
kekeringan dan lain sebagainya. Pada lukisan ini seniman memilih pembakaran hutan sebagai
gambaran kerusakakan negeri kita karena setiap tahun hal itu terjadi dan terus berulang-ulang.
Kemudian pada lukisan ini juga terdapat sebuah sarang burung dengan keadaan alam yang indah di
dalamnya. Sarang burung ini diibaratkan oleh seniman sebagai bumi atau negeri kita, yaitu sebagai
tempat tinggal, tempat berlindung dan tempat beraktivitas sehari-hari. Sedangkan alam yang indah
merupakan impian dari keadaan negeri kita yaitu tanah yang subur, udara yang segar tanpa polusi,
air yang jernih dan keadaan yang damai. Keadaan seperti itulah yang sebenarnya diimpikan oleh
seniman pada negeri kita. Perkembangan zaman yang begitu pesat mengakibatkan manusia menjadi
serakah, egois, individualis dan acuh tak acuh terhadap sesama juga terhadap alam. Hal inilah yang
mengakibatkan kerusakan di negeri kita. Gunarso lewat karya lukisannya ini seolah ingin memberi
penyadaran kepada kita, untuk memulai menyelamatkan dan melestarikan alam negeri kita.
Penialaian keindahan suatu karya seni tidak hanya berdasar objek yang dilukis tetapi juga
menyangkut isi dan makna. Pada lukisan “Impian Sarang” ini merupakan karya yang berkualitas,
karena selain unsur visualnya digarap dengan serius, lukisan ini juga sarat akan pesan moral. Lukisan
ini tidak memesis mutlak tanpa makna, karena dalam lukisan ini terdapat emosional dan personality
Gunarso untuk menyampaikan gagasan.