Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SENI BUDAYA

“KRITIK KARYA SENI RUPA(LUKISAN)”

Oleh:

DARA AMELIA

KELAS X IPA 1

SEKOLAH MENENENGAH ATAS

SMA NEGERI 1 BATIPUH

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KRITIK SENI LUKIS 1

Identitas Judul Lukisan : Impian Sarang


Pelukis : Mulyo Gunarso
Tahun : 2012
Media : Akrilik pada kanvas
Ukuran : 130 x 150 cm.
Deskripsi Karya Lukisan karya pelukis Mulyo Gunarso ini
berjudul “Impian Sarang”. Karya ini digarap pada
tahun 2012 dengan ukuran 130x150 cm
menggunakan cat akrilik pada kanvas. Lukisan yang
berjudul “Impian Sarang” tersebut
menampilkan subject matter sebuah sarang burung
dengan keadaan alam yang indah di dalamnya. Alam
yang digambarkan berupa gunung dan persawahan
yang keadaannya masih alami dan indah. Subjek
pendukung pada lukisan berupa pohon kering tau
mati yang terlihat seperti habis dibakar dan awan
pada background yang digarap secara
transparan. Unsur warna yang terdapat pada subject
matter adalah : warna coklat pada sarang, warna
hijau pada pepohonan, kuning pada sawah dan biru
keabu-abuan untuk warna gunung. Sedangkan
untuk background, terdapat warna putih dan abu-abu
yang terlihat transparan.
Dari segi teknik pembuatan karya,
lukisan “Impian Sarang” digarap dengan teknik dry
brush yaitu teknik sapuan kering. Bentuk atau form
dari karya Gunarso ialah realistik dengan gaya
surealisme. Proses penciptaannya terlihat penuh
persiapan dan cukup matang tercermin dari hasil
karyanya yang rapi, rumit, dan tertata. Gunarso
sepertinya asyik bermain-main dengan komposisi. Ia
mencoba menyampaikan kegelisahanya dalam
bentuk karya dua dimensi yang menyiratkan segala
kegelisahan melalui torehan kuas di kanvas dengan
pilihan warna- warna yang menjadi karakter dalam
karya lukisnya
Analisis Formal Representasi visual ditampilkan dengan bentuk
realis yang terencana, tertata dan rapi, sesuai dengan
konsep realis yang menyerupai bentuk asli suatu
objek. Penggunaan gelap terang warna juga telah
bisa memvisualisasikan gambar sesuai nyata.
Penggarapan background yang transparan dengan
warna abu-abu kontras dengan warna sarang yang
entah disadarinya atau tidak. Sehingga jika dilihat
dari kejauhan, background itu sendiri malahan lebih
menarik perhatian audien dari pada subjek
utamanya.
Dalam berkarya Gunarso mampu mengemas
karyanya hingga memiliki karakter tersendiri yang
mencerminkan bagian dari kegelisahan, latar
belakang serta konflik yang disampaikan kepada
audien, bagaimana dia mampu menarik dan
memancing audien untuk berinteraksi secara
langsung dan mencoba mengajak berfikir tentang
apa yang dirasakan olehnya tentang issu yang terjadi
di dalam negerinya, kegelisahan tentang kerusakan
yang semakin parah.
Interpretasi Dalam setiap karya seni sudah pasti terdapat
makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh
seniman kepada audien atau masyarakat umum.
Agar dapat mengetahui makna dan pesan dalam
karya seni yang ingin disampaikan, kita
membutuhkan intepretasi/ penafsiran untuk
memaknainya yang didahului dengan
mendeskripsikan. Dalam mendeskripsikan suatu
karya seni, setiap orang mungkin saja sama karena
mendeskripsikan adalah berkaitan dengan apa yang
dilihatnya, tetapi dalam menafsirkan akan berbeda
karena adanya perbedaan sudut pandang atau
paradigma dari setiap orang.
Dalam lukisan yang berjudul “Impian
Sarang” ini, sang seniman mencoba menampilkan
keadaan negeri yang telah banyak kerusakan.
Kerusakan tersebut digambarkan pada back
ground yaitu pohon-pohon yang kering tak berdaun
dan mati yang seperti terlihat habis dibakar. Selain
itu, seniman juga menampilkan gambar asap atau
awan yang menggambarkan polusi udara yang
dihasilkan dari pabrik, gas buang kendaraan
bermotor, dan juga pembakaran hutan yang sering
terjadi di negeri kita. Sebenarnya kerusakan yang
sudah terjadi di negeri kita bukan hanya pembakaran
hutan yang mengakibatkan polusi udara yang parah,
tetapi masih banyak lagi seperti banjir, tanah lonsor,
kekeringan dan lain sebagainya. Pada lukisan ini
seniman memilih pembakaran hutan sebai gambaran
kerusakakan negeri kita karena setiap tahun hal itu
terjadi dan terus berulang-ulang.
Kemudian pada lukisan ini juga terdapat
sebuah sarang burung dengan keadaan alam yang
indah di dalamnya. Sarang burung ini diibaratkan
oleh seniman sebagai bumi atau negeri kita, yaitu
sebagai tempat tinggal, tempat berlindung dan
tempat beraktivitas sehari-hari. Sedangkan alam
yang indah merupakan impian dari keadaan negeri
kita yaitu tanah yang subur, udara yang segar tanpa
polusi, air yang jernih dan keadaan yang damai.
Keadaan seperti itulah yang sebenarnya diimpikan
oleh seniman pada negeri kita.
Perkembangan zaman yang begitu pesat
mengakibatkan manusia menjadi serakah, egois,
individualis dan acuh tak acuh terhadap sesama juga
terhadap alam. Hal inilah yang mengakibatkan
kerusakan di negeri kita. Gunarso lewat karya
lukisannya ini seolah ingin memberi penyadaran
kepada kita, untuk memulai menyelamatkan dan
melestarikan alam negeri kita.
Penilaian Penialaian keindahan suatu karya seni tidak
hanya berdasar objek yang dilukis tetapi juga
menyangkut isi dan makna. Pada lukisan “Impian
Sarang” ini merupakan karya yang berkualitas,
karena selain unsur visualnya digarap dengan serius,
lukisan ini juga sarat akan pesan moral. Lukisan ini
tidak memesis mutlak tanpa makna, karena dalam
lukisan ini terdapat emosional dan personality
Gunarso untuk menyampaikan gagasan.

.
KRITIK SENI LUKIS 2

Identitas Judul Lukisan : Melukis di Taman


Pelukis : Kartono Yudhokusumo
Tahun : 1952
Media : Cat minyak pada kanvas
Ukuran : 90x55cm
Deskripsi Karya Kartono Yudhokusumo merupakan pelopor
untuk genre lukisan dekoratif di Indonesia,
perkembangan genre lukisan dekoratif dimulai dari
lukisan-lukisan realisme dengan penggunaan warna
yang bebas tanpa terikat ketentuan penggunaan
warna, begitu pula dengan karya “Melukis di
Taman” yang di buat pada tahun 1952 oleh Kartono
Yudhokusumo.Media lukisan ini adalah kanvas
dengan ukuran 90x55cm, dan menggunakan cat
minyak sebagai media warna
Analisis Formal Media lukisan ini berupa kanvas dan cat
minyak, membuat lukisan ini menjadi terlihat lebih
solid, dengan warna-warna cerah dan dominan
merah sebagai bentuk penegasan rasa dari pelukis.
Interpretasi Dalam setiap karya seni sudah pasti terdapat
makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh
seniman kepada audien atau masyarakat umum.
Agar dapat mengetahui makna dan pesan dalam
karya seni yang ingin disampaikan, kita
membutuhkan intepretasi/ penafsiran untuk
memaknainya yang didahului dengan
mendeskripsikan. Dalam mendeskripsikan suatu
karya seni, setiap orang mungkin saja sama karena
mendeskripsikan adalah berkaitan dengan apa yang
dilihatnya, tetapi dalam menafsirkan akan berbeda
karena adanya perbedaan sudut pandang atau
paradigma dari setiap orang.
Pada lukisan ini terlihat sosok laki-laki yang
melukis di alam terbuka dengan model wanita
dengan pakaian yang lebih berbeda dan mencolok
dari wanita lain yang ada di sekelilingnya, hal ini
menunjukan seting sosial yang bercampur dengan
penanggapan gaya hidup pada masanya
Penilaian Walau nyaris sempurna namun ada seikit
kelemahan dalam lukisan ini, diantaranya adanya cat
minyak yang melebur pada satu objek dengan objek
lainnya, ini biasanya terjadi saat pembuatan lukisan
cat minyak terlalu cair sehingga melebur ke media
lainnya atau karena usia lukisan ini yang telah lama.
Kelebihan dari lukisan karya Kartono
Yudhokusumo yang berjudul “Melukis di Taman”
ini diantaranya adalah :
1. Lukisan ini memiliki corak lukisan yang benar-
benar menjadikan lukisan ini memiliki jiwa.
2. Objek-objek yang ada dalam lukisan ini dibuat
dengan detail dan rinci, pada bagain depan
maupun latar belakang dari lukisan ini.
3. Berbagai warna cerah yang diterapkan oleh
pelukis pada setiap objek yang ada dalam lukisan
ini sangat mencerminkan intuisi dari pelukis
daripada keadaan yang ada dialam secara nyata
dan ini merupakan salah satu ciri genre lukisan
yang menggunakan perpektif udara atau “Aerial
Perpective” yang dengan ini memungkinkan
cakrawala terlihat keatas yang berimbas pada
bidang gambar yang menjadi terlihat lebih luas
dan objek yang dilukis bisa lebih banyak sehingga
Lukisan ini penuh dengan corak dan kaya akan
warna.
Adapun kekurangan dari lukisan “Melukis di
Taman” ini adalah:
1. Lukisan ini agak sedikit sulit difahami oleh orang
awam yang kurang faham masalah seni lukis.
2. Ada percampuran warna yang melebur atau
menyatu entah disengaja maupun tidak disengaja
yang mengakibatkan salah satu objek dalam
lukisan menjadi melebur dengan objek lainnya.

Anda mungkin juga menyukai