Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kadek Dhea Pranitasari

No : 13
Kelas : X MIPA 1

KRITIK KARYA SENI RUPA LUKISAN


“IMPIAN SARANG”
Karya Mulyo Gunarso

A. Deskripsi Karya
Lukisan karya pelukis Mulyo Gunarso ini berjudul “Impian Sarang”. Karya ini digarap pada tahun
2012 dengan ukuran 130x150 cm menggunakan cat akrilik pada kanvas. Lukisan yang berjudul “Impian
Sarang” tersebut menampilkan subject matter sebuah sarang burung dengan keadaan alam yang indah di
dalamnya. Alam yang digambarkan berupa gunung dan persawahan yang keadaannya masih alami dan
indah. Subjek pendukung pada lukisan berupa pohon kering tau mati yang terlihat seperti habis dibakar dan
awan pada background yang digarap secara transparan. Unsur warna yang terdapat pada subject matter
adalah: warna coklat pada sarang, warna hijau pada pepohonan, kuning pada sawah dan biru keabu-abuan
untuk warna gunung. Sedangkan untuk background, terdapat warna putih dan abu-abu yang terlihat
transparan. Dari segi teknik pembuatan karya, lukisan “Impian Sarang” digarap dengan teknik dry brush
yaitu teknik sapuan kering. Bentuk atau form dari karya Gunarso ialah realistik dengan gaya surealisme.
Proses penciptaannya terlihat penuh persiapan dan cukup matang tercermin dari hasil karyanya yang rapi,
rumit, dan tertata. Gunarso sepertinya asyik bermain-main dengan komposisi. Ia mencoba menyampaikan
kegelisahanya dalam bentuk karya dua dimensi yang menyiratkan segala kegelisahan melalui torehan kuas
di kanvas dengan pilihan warna- warna yang menjadi karakter dalam karya lukisnya.   
B. Analisis Formal
Representasi visual ditampilkan dengan bentuk realis yang terencana, tertata dan rapi, sesuai dengan
konsep realis yang menyerupai bentuk asli suatu objek. Penggunaan gelap terang warna juga telah bisa
memvisualisasikan gambar sesuai nyata. Penggarapan background yang transparan dengan warna abu-abu
kontras dengan warna sarang yang entah disadarinya atau tidak. Sehingga jika dilihat dari kejauhan,
background itu sendiri malahan lebih menarik perhatian audien dari pada subjek utamanya. Dalam berkarya
Gunarso mampu mengemas karyanya hingga memiliki karakter tersendiri yang mencerminkan bagian dari
kegelisahan, latar belakang serta konflik yang disampaikan kepada audien, bagaimana dia mampu menarik
dan memancing audien untuk berinteraksi secara langsung dan mencoba mengajak berfikir tentang apa yang
dirasakan olehnya tentang issu yang terjadi di dalam negerinya, kegelisahan tentang kerusakan yang
semakin parah.

C. Interpretasi
Dalam setiap karya seni sudah pasti terdapat makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh seniman
kepada audien atau masyarakatumum. Agar dapat mengetahui makna dan pesan dalam karya seni yang ingin
disampaikan, kita membutuhkan intepretasi/ penafsiran untuk memaknainya yang didahului dengan
mendeskripsikan. Dalam mendeskripsikan suatu karya seni, setiap orang mungkin saja sama karena
mendeskripsikan adalah berkaitan dengan apa yang dilihatnya, tetapi dalam menafsirkan akan berbeda
karena adanya perbedaan sudut pandang atau paradigma dari setiap orang. Dalam lukisan yang berjudul
“Impian Sarang” ini, sang seniman mencoba menampilkan keadaan negeri yang telah banyak kerusakan.
Kerusakan tersebut digambarkan pada background yaitu pohon-pohon yang kering tak berdaun dan mati
yang seperti terlihat habis dibakar. Selain itu, seniman juga menampilkan gambar asap atau awan yang
menggambarkan polusi udara yang dihasilkan dari pabrik, gas buang kendaraan bermotor, dan juga
pembakaran hutan yang sering terjadi di negeri kita. Sebenarnya kerusakan yang sudah terjadi di negeri kita
bukan hanya pembakaran hutan yang mengakibatkan polusi udara yang parah, tetapi masih banyak lagi
seperti banjir, tanah lonsor, kekeringan dan lain sebagainya. Pada lukisan ini seniman memilih pembakaran
hutan sebai gambaran kerusakakan negeri kita karena setiap tahun hal itu terjadi dan terus berulang-ulang.
Kemudian pada lukisan ini juga terdapat sebuah sarang burung dengan keadaan alam yang indah di
dalamnya. Sarang burung ini diibaratkan oleh seniman sebagai bumi atau negeri kita, yaitu sebagai tempat
tinggal, tempat berlindung dan tempat beraktivitas sehari-hari. Sedangkan alam yang indah merupakan
impian dari keadaan negeri kita yaitu tanah yang subur, udara yang segar tanpa polusi, air yang jernih dan
keadaan yang damai. Keadaan seperti itulah yang sebenarnya diimpikan oleh seniman pada negeri kita.
Perkembangan zaman yang begitu pesat mengakibatkan manusia menjadi serakah, egois, individualis dan
acuh tak acuh terhadap sesama juga terhadap alam. Hal inilah yang mengakibatkan kerusakan di negeri kita.
Gunarso lewat karya lukisannya ini seolah ingin memberi penyadaran kepada kita, untuk memulai
menyelamatkan dan melestarikan alam negeri kita.

D. Evaluasi
Hasil analisis terlihat keindahan suatu karya seni tidak hanya berdasar objek yang dilukis tetapi juga
menyangkut isi dan makna. Pada lukisan “Impian Sarang” ini merupakan karya yang berkualitas, karena
selain unsur visualnya digarap dengan serius, lukisan ini juga sarat akan pesan moral. Lukisan ini tidak
memesis mutlak tanpa makna, karena dalam lukisan ini terdapat emosional dan personality Gunarso untuk
menyampaikan gagasan. 

Anda mungkin juga menyukai