Anda di halaman 1dari 4

w

RSU-UMM
|L Raya Tlogomae 45 Malang
SKRINING PASIEN RAiWAT INAP DAN
TINDAKAN PADA ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4.72.W.\73 02 a4
Standar Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
B Apm2AA RSU.UMM
Prosedur
Operasional -'.- L'
unaedi, Sp.PD, KffI
- Skrining pasien kontak Ffldt1plrlhk, probable, dan konfirmasi
COVID-19 yang bersifat gailrrat darurat (enrergency) sehingga
bisa melakukan rawat inap di ruang yang sesuai.
PENGERTIAN - Skrining pasien kontak erat, suspek, probable, dan
konfirmasiCOVlD-1g yang bersifat tidak gawat darwat (non
emergency) sehingga bisa melakukan rawat inap di ruang yang
sesuai.
Melakukan tatalaksana pasien kontak erat, suspek, probable, dan
TUIUAN konfirmasiCOVlD-lg sesuai kegawatdaruratarurya dan standar
pelayanan yang diterapkan
Skrining pasien masuk rumah sakit pada era adaptasi kebiasaan
baru sesuai dengan Peraturan Direktur tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19)
KEBIIAKAN
RSU UMM dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 Tahun
202L Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CORONA
vrRUS DTSEASE 2019 (COVID-19)
Rawat inap dari Kunjungan IGD dan Poli
Rapid test antibody kaset menuniukkan hasil IgG reaktif maka :
1. Anamnesis (termasuk riwayat vaksiru riwayat
terkonfirmasi dan kontak erat COVID-I9), pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang lairurya (DL, CRP, dan
foto thorax) tidak mengarah COVID maka diberlakukan
PROSEDUR sebagai pasien non COVID.
2. Anamnesis (termasuk gejala tipikal riwayat vaksiru
riwayat terkonfirmasi, dan kontak erat COVID-19),
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainrrya
(DL, CRP, dan foto thorax) mengarah ke COVID maka
dipertimbangkan untuk dilakukan pemeriksaan swab
antigen.
w
RSU-UMM
SKRINING PASIEN RAWAT INAP DAN
TINDAKAN PADA ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU
[. Raya Tlogomas 45 Malang

Standar
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Prosedur 01..12.N.173 02 44
Operasional
a. ]ika hasil swab antigen positif, maka diberlakukan
sebagai suspek COVID dirawat di ruang isolasi dan
dilakukan pemeriksaan PCR diagnosis.
b. Jika swab antigen negatif, maka diberlakukan sebagai
pasien non COVID dan dimasukkan ke ruangan
kohorting.
c. jika terdapat gejala tipikal, walaupun swab antigen
negatif, maka tetap diberlakukan sebagai suspek
COVID dirawat di ruang isolasi dan dilakukan
pemeriksaan PCR diagnosis.
3. Pernah dilakukan swab PCR dengan hasil positif dan
belum ada hasil swab PCR follow up yang menunjukkan
hasil negatif atau pasien masih dalam masa isolasi atau
belum ada surat keterangan selesai isolasi maka dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penr:njang
sesuai keadaan saat ini (merujuk ke poin 1 dan 2)
PROSEDUR a. apabila tidak mengarah COVID maka diberlakukan
sebagai pasien non COVID.
b. apabila mengarah ke COVID maka diberlakukan
sebagai suspek COVID dirawat di ruang isolasi dan
dilakukan pemeriksaan PCR diagnosis.
4. Pernah dilakukan swab PCR hasil negatif Zkala berturut-
turut dengan iarak lebih dari 1x24 jam dan tidak ada gejala
COVID maka diberlakukan sebagai pasien non COVID.
5. Pemah dilakukan swab PCR hasil negatif 2 kali betturut-
turut dengan jarak lebih dari 1x24 jan dan ada geiala
COVID maka merujuk ke poin nomor 2
6. Pasien membawa hasil swab antigen negatif, maka
dipertimbangkan pemeriksaan lanjutan berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemrnjang
(DL, CRP, rapid antibody, dan foto thorax) sesuai keadaan
pasien saat ini,
w
RSU-UMM
SKRINING PASIEN RAWAT INAP DAN
TINDAKAN PADA ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU
|L Raya Tlogomaa 45 Malang

Standar
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Prosedur 01.12.W.173 a2 3/4
Operasional
a. apabila tidak mengarah COVID maka diberiakukan
sebagai pasien non COVID.
b. apabila mengarah ke COVID maka diberlakukan
sebagai suspek COVID dirawat di ruang isolasi dan
dilakukan pemeriksaan PCR diagnosis.
7. Pasien membawa hasil swab antigen positif, maka
diberlakukan sebagai pasien COVID ditempatkan di
ruang isolasi covid dan dilakukan pemeriksaan PCR
diagnosis.
Rapid test antibody kaset menunjukkan hasil IgM reaktif (dengan
atau tanpa IgG Reaktif) maka:
1. Pasien belum pernah melakukan swab PCR maka
diberlakukan sebagai suspek COVID dirawat di ruang
isolasi dan dilakukan pemeriksaan PCR diagnosis.
2. Pernah dilakukan swab PCR dengan hasil positif dan
belum ada hasil swab PCR follow up negatif, maka
PROSEDUR tatalakasana diberlakukan sebagai suspek COVID dirawat
di ruang isolasi dan dilakukan pemeriksaan PCR diagnosis
3. Pernah dilakukan swab PCR hasil negatif 2 kali berturut-
turut (dengan jarak 1x2|ian) dantidak adageiala COVID
maka dipertimbangkan pemeriksaan lanjutan berupa
anarrrnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sesuai keadaan pasien saat ini,
a. apabila mengarah ke CO\iID maka diberlakukan
sebagai suspek COVID dirawat di ruang isolasi dan
dilakukan pemeriksaan PCR diagnosis.
b. apabila tidak mengtr* ke COVID maka maka
dipertimbangkan pemeriksaan swab antigen
(merujuk ke poin IgG reaktif, poinke 2)
4. Pasien membawa hasil swab antigen negatif, maka
dipertimbangkan pemeriksaan lanjutan berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sesuai keadaan pasien saat ini,
w
RSU-UMM
SKRINING PASIEN RAWAT INAP DAN
TINDAKAN PADA ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU
|L Raya Tlogomae 45 Malang

Standar
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Prosedur 0L.72.N.173 02 4/4
Operasional
a. apabila tidak mengarah COVID maka
diberlakukan sebagai pasien non COVID.
b. apabila mengarah ke CO\4D maka diberlakukan
sebagai suspek COVID dirawat di ruang isolasi dan
dilakukan pemeriksaan PCR diagnosis.
5 Pasien membawa hasil swab antigen positif, maka
diberlakukan sebagai pasien COVID dirawat di ruang
isolasi Covid dan dilakukan pemeriksaan PCR diagnosis.

Rapid test menunjukkanhasil lgM dan IgG nonreaktif:


PROSEDUR
1. Pasien dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang (laboratorium dan foto thorax)
mengarah typical COVID, maka diberlakukan suspek
COVID dirawat di ruang isolasi dan dilakukan
pemeriksaan PCR diagnosis.
2. Pasien dengan anarrmesis, pemeriksaan fisrk, dan
pemeriksaan penunjang (laboratorium dan foto thorax)
tidak mengarah COVID maka diberlakukan sebagai pasien
non COVID.

1. Seluruh Kepala SMF


2. Seluruh Kepala Instalasi
UNIT TERKAIT
3. Seluruh Kepala Unit
4. Seluruh kepala Ruangan

Anda mungkin juga menyukai